Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru pada dewasa, termasuk gejala, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, pencegahan, dan prognosis penyakit ini. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti batuk, sesak napas, dan penurunan berat badan. Diagnosis didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Pengobatan bertujuan men
TB paru dapat menyebabkan komplikasi berupa renal tuberculosis atau TB ginjal. Pada kasus ini, pasien didiagnosis menderita TB paru dengan komplikasi gagal ginjal akibat infeksi TB yang menyebar ke ginjal. Pengobatan yang tepat untuk kasus ini adalah regimen 2HRZ/4HR dengan dosis yang disesuaikan fungsi ginjal pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteriologi penyakit sistem pernafasan, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru serta cara diagnosa makmal melalui pemeriksaan Gram, kultur, dan tes serologi. Bakteri utama yang dibahas adalah Streptococcus pyogenes, Corynebacterium diphtheriae, Fusobacterium, Bordetella pertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Klebsiel
1. Tuberkulosis paru adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdarah dan demam. 2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil laboratorium seperti tes tuberkulin dan r旦ntgen dada, serta riwayat pasien. 3. Pengobatan meliputi antibiotik anti-TB selama berbulan-bulan untuk membunuh bak
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan pada pasien anak dengan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan lima langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas, dan pemeriksaan fisik dan diagnostik seperti kultur sputum dan rontgen dada. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-TB, vitamin, fisioterapi, dan konsultasi teratur.
Dokumen ini membahas tentang tanda dan gejala, patogenesis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan tuberkulosis pada anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyebabkan gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, dan kelemahan tubuh. Diagnosis didasarkan pada tes kulit tuberkulin dan pemeriksaan radiologi paru. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-tuberkulosis secara kombinasi serta
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Bab pendahuluan dokumen tersebut membahas definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, tipe penderita, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan tuberkulosis. Secara ringkas, tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Diagnosis didasarkan pada hasil laboratorium dan radiologi, sedangkan pengobatan dilakukan dengan obat anti tuberkulosis sel
Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pembentukan granuloma pada paru-paru dan menurunkan kapasitas pertukaran gas. Gejalanya berupa demam, batuk, dan sesak nafas. Pengobatannya meliputi vaksinasi, pengobatan antibiotik selama berbulan-bulan, serta perawatan untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah penularan.
1. Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2. Penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi antara lain campak, difteri, pertusis, tetanus, Hib, MMR, polio, hepatitis, dan tuberkulosis.
3. Bayi yang diimunisasi masih bisa tertular namun kemungkinannya kecil dan penyakitnya lebih ringan.
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan saat penderita batuk. Bakteri ini dapat berkembang biak di paru-paru dan menyebar ke organ lain seperti otak, ginjal, dan jaringan lain, meskipun paru-paru adalah organ yang paling sering terinfeksi. Bakteri TBC akan berusaha dihambat oleh pembentukan dinding oleh sel-sel paru,
Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal cabang-cabang bronkus besar. Penyebabnya antara lain kelainan bawaan, infeksi, dan faktor mekanis. Gejalanya berupa batuk kronis, hemoptisis, dan jari tabuh. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan sputum, darah, urine, dan bronkografi. Pengobatannya meliputi antimikroba, drainase postural, bronkodilator, serta intervensi bedah pada kasus berat.
Tuberkulosis kutis & penyakit parasit sawitri, dr. sp kk (k)ufibunbun
油
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis kulit dan penyakit parasit. Terdapat definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, histopatologi, dan beberapa jenis tuberkulosis kulit seperti tuberkulosis inokulasi primer, tuberkulosis verukosa kulit, skrofuloderma, tuberkulosis kulit orofasialis, lupus vulgaris, tuberkulosis miliaris, dan tuberkulid.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis bakteri penyebab infeksi, yaitu Streptococcus, Staphylococcus, dan Pneumokokus. Streptococcus dapat menyebabkan infeksi tenggorokan dan diobati dengan antibiotik seperti penisilin. Staphylococcus dapat menyebabkan infeksi kulit seperti bisul dan diobati dengan antibiotik seperti vankomisin. Pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi paru-paru dan
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan di ruang pleura yang biasanya disebabkan oleh penyakit lain seperti tuberculosis, pneumonia, gagal jantung, atau tumor. Gejalanya meliputi sesak napas, nyeri dada, dan suara ketukan di dada. Pemeriksaan diagnostik meliputi rontgen dada, ultrasonografi, dan torasentesis. Penatalaksanaannya meliputi penemuan penyebabnya, torasentesis, pemasangan selang drainase, dan pengobatan lain
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium seperti tuberkulosis kulit, penyakit Buruli, dan penyakit Hansen. Jenis penyakit dan gejalanya dijelaskan beserta pemeriksaan diagnostik dan tatalaksananya.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteriologi penyakit sistem pernafasan, termasuk bakteri yang menyebabkan infeksi tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru serta cara diagnosa makmal melalui pemeriksaan Gram, kultur, dan tes serologi. Bakteri utama yang dibahas adalah Streptococcus pyogenes, Corynebacterium diphtheriae, Fusobacterium, Bordetella pertussis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, Klebsiel
1. Tuberkulosis paru adalah penyakit radang paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menyebabkan gejala seperti batuk berdarah dan demam. 2. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil laboratorium seperti tes tuberkulin dan r旦ntgen dada, serta riwayat pasien. 3. Pengobatan meliputi antibiotik anti-TB selama berbulan-bulan untuk membunuh bak
Dokumen tersebut membahas proses keperawatan pada pasien anak dengan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan lima langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi pengkajian gejala klinis seperti demam, batuk, sesak nafas, dan pemeriksaan fisik dan diagnostik seperti kultur sputum dan rontgen dada. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-TB, vitamin, fisioterapi, dan konsultasi teratur.
Dokumen ini membahas tentang tanda dan gejala, patogenesis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan tuberkulosis pada anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyebabkan gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, dan kelemahan tubuh. Diagnosis didasarkan pada tes kulit tuberkulin dan pemeriksaan radiologi paru. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat anti-tuberkulosis secara kombinasi serta
Laporan ini memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan pasien dengan TB paru di ruang Cucakrowo RSUD M. Ashari Pemalang. Dokumen ini menjelaskan definisi TB, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan TB paru."
Bab pendahuluan dokumen tersebut membahas definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, tipe penderita, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan tuberkulosis. Secara ringkas, tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Diagnosis didasarkan pada hasil laboratorium dan radiologi, sedangkan pengobatan dilakukan dengan obat anti tuberkulosis sel
Tuberkulosis paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pembentukan granuloma pada paru-paru dan menurunkan kapasitas pertukaran gas. Gejalanya berupa demam, batuk, dan sesak nafas. Pengobatannya meliputi vaksinasi, pengobatan antibiotik selama berbulan-bulan, serta perawatan untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah penularan.
1. Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2. Penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi antara lain campak, difteri, pertusis, tetanus, Hib, MMR, polio, hepatitis, dan tuberkulosis.
3. Bayi yang diimunisasi masih bisa tertular namun kemungkinannya kecil dan penyakitnya lebih ringan.
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan saat penderita batuk. Bakteri ini dapat berkembang biak di paru-paru dan menyebar ke organ lain seperti otak, ginjal, dan jaringan lain, meskipun paru-paru adalah organ yang paling sering terinfeksi. Bakteri TBC akan berusaha dihambat oleh pembentukan dinding oleh sel-sel paru,
Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal cabang-cabang bronkus besar. Penyebabnya antara lain kelainan bawaan, infeksi, dan faktor mekanis. Gejalanya berupa batuk kronis, hemoptisis, dan jari tabuh. Diagnosanya didukung dengan pemeriksaan sputum, darah, urine, dan bronkografi. Pengobatannya meliputi antimikroba, drainase postural, bronkodilator, serta intervensi bedah pada kasus berat.
Tuberkulosis kutis & penyakit parasit sawitri, dr. sp kk (k)ufibunbun
油
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis kulit dan penyakit parasit. Terdapat definisi, klasifikasi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, histopatologi, dan beberapa jenis tuberkulosis kulit seperti tuberkulosis inokulasi primer, tuberkulosis verukosa kulit, skrofuloderma, tuberkulosis kulit orofasialis, lupus vulgaris, tuberkulosis miliaris, dan tuberkulid.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis bakteri penyebab infeksi, yaitu Streptococcus, Staphylococcus, dan Pneumokokus. Streptococcus dapat menyebabkan infeksi tenggorokan dan diobati dengan antibiotik seperti penisilin. Staphylococcus dapat menyebabkan infeksi kulit seperti bisul dan diobati dengan antibiotik seperti vankomisin. Pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia atau infeksi paru-paru dan
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan di ruang pleura yang biasanya disebabkan oleh penyakit lain seperti tuberculosis, pneumonia, gagal jantung, atau tumor. Gejalanya meliputi sesak napas, nyeri dada, dan suara ketukan di dada. Pemeriksaan diagnostik meliputi rontgen dada, ultrasonografi, dan torasentesis. Penatalaksanaannya meliputi penemuan penyebabnya, torasentesis, pemasangan selang drainase, dan pengobatan lain
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium seperti tuberkulosis kulit, penyakit Buruli, dan penyakit Hansen. Jenis penyakit dan gejalanya dijelaskan beserta pemeriksaan diagnostik dan tatalaksananya.
Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya agen penyebab penyakit ke dalam tubuh, yang menyebabkan timbulnya respon imun dan gejala klinis. Tuberkulosis paru adalah salah satu contoh penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menular melalui udara dan menyebabkan gejala batuk dan sesak napas. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium, sedangkan peng
Teks tersebut membahas tentang pengenalan, penyebab, gejala, diagnosis, dan pencegahan tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menginfeksi paru-paru. Diagnosis didasarkan pada hasil pemeriksaan dahak dan rontgen dada, sementara pencegahannya meliputi terapi dengan pengawasan langsung untuk mendeteksi dan mengobati pasien secara efektif.
Tinjauan teoritis ini membahas konsep dasar tentang tuberkulosis paru, meliputi definisi, anatomi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan prognosis. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi meliputi gangguan bersihan saluran napas, hipertermia, dan gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengatasi diagnosa-diagnosa tersebut.
Laporan ini membahas tentang batuk sebagai salah satu gejala sistem pernapasan. Terdapat diskusi mengenai patomekanisme batuk, demam, sakit kepala pagi hari, anoreksia, dan mialgia. Juga dibahas mengenai hubungan antara riwayat penyakit sebelumnya dengan penyakit saat ini, diagnosis diferensial yang mungkin seperti pneumonia, serta penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dokumen menjelaskan gejala, diagnosis, pencegahan, dan pengobatan TBC. Terapi TBC yang direkomendasikan WHO adalah strategi pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung atau DOTS, yang meliputi deteksi dini pasien, pengobatan yang tepat, dan pengawasan untuk memastikan kepatuhan.
Tuberkulosis paru-paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menginfeksi paru-paru dan menyebabkan gejala batuk berkepanjangan dan produksi sputum. Pengobatan tuberkulosis melibatkan kombinasi obat-obatan antibiotik selama berbulan-bulan untuk memastikan eradikasi bakteri. Pencegahan penyakit ini melibatkan identifikasi dini kasus baru dan pengobatan pencegahan kontak erat
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit tuberkulosis (TB). Dokumen tersebut menjelaskan pengertian TB dan etiologinya, gejala klinis TB pada anak termasuk sistemik dan organ-organ tertentu, pemeriksaan penunjang, manajemen medis, komplikasi, pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan dan intervensi, serta pencegahan penularan TB.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksius
yang menyerang paru-paru (sering pada
ginjal, tulang, kel.adrenal, kel.limfe, dan
selaput otak) yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan
nekrosis jaringan.
3. Penyebab tuberculosis adalah Mycobakterium
tuberkulosa, sejenis kuman berbentuk batang dengan
ukuran panjang 1-4/Um dengan tebal 0,3-0,6/Um dan
tahan asam. Spesies lain kuman ini yang dapat
memberikan infeksi pada manusia adalah M.bovis,
M.kansasii, M.intracellulare, sebagian besar kuman
terdiri dari asam lemak (lipid), lipid inilah yang membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dam lebih tahan
terhadap gangguan kimia dan fisik.
Etiologi
4. Kuman dapat tahan hidup pada udara kering maupun
dalam keadaan dingin. Di dalam jaringan kuman hidup
sebagai parasit intrasellular, yakni dalam sitoplasma
magkrofak. Sifat lain kuman ini adalah aerop. Sifat ini
menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan
yang tinggi kandungan oksigennya.
Etiologi
5. Patofisiologi
Sistem imun tubuh
berespon dengan
melakukan reaksi inflamasi.
Fagosit menekan banyak
bakteri, limfosit spesifik
tuberkulosis
menghancurkan bakteri dan
jaringan normal. Reaksi
jaringan ini mengakibatkan
penumpukan eksudat
dalam alveoli yang dapat
menyebabkan broncho-
pneumonia. Infeksi awal
biasanya terjadi 2 sampai
10 minggu setelah
pemajaman.
02
Massa jaringan baru yang
disebut granuloma
merupakan gumpalan hasil
yang masih hidup dan
sudah mati dikelilingi oleh
makrofag dan membentuk
dinding protektif granuloma
diubah menjadi jaringan
fibrosa bagian sentral dari
fibrosa ini disebut
TUBERKEL. Bakteri dan
makrofag menjadi nekrotik
membentuk massa seperti
keju
03
Setelah pemajaman dan infeksi
awal, individu dapat mengalami
penyakit aktif karena tidak
adekuatnya sistem imun tubuh.
Penyakit aktif dapat juga terjadi
dengan infeksi ulang dan aktivasi
bakteri. Tuberkel memecah,
melepaskan bahan seperti keju
ke dalam bronchi. Tuberkel yang
pecah menyembuh dan
membentuk jaringan parut paru
yang terinfeksi menjadi lebih
membengkak dan mengakibatkan
terjadinya bronkhopneumonia
lebih lanjut
Kuman microbakterium
tuberculosis masuk ke
dalam tubuh melalui
saluran pernapasan,
saluran pencernaan, dan
luka terbuka pada kulit.
Bakteri yang terhirup akan
dipindahkan melalui jalan
nafas ke alveoli, tempat
dimana mereka berkumpul
dan mulai untuk
memperbanyak diri. Selain
itu bakteri juga dapat
dipindahkan melalui sistem
limfe dan cairan darah ke
bagian tubuh yang lainnya
01
6. Manifestasi klinik :
Tahap awal --. Tidak nampak gejala2.
ditemukan saat X-ray terutama ortu
Manifestasi yg bersifat sistemik fatigue,
malaise, anoreksia, kehilangan BB, demam
terutama sore hari, malam hari berkeringat.
Menstruasi yg tidak teratur pada wanita
Ciri Batuk yang sering dg sputum
yang mukoid atau mukopurulen
7. Lanjutan Manifestasi klinik :
Chest pain Pekak pada
perkusi
Hemoptisistidak sering
ditemukan kecuali pada kasus
yang lebih parah
TB kadang2 lebih akut, dengan
manifestasi klinik yang tiba2 panas
tinggi, menggigil, nyeri pleuritis, batuk
yang produktif
8. Komplikasi
Miliary TB menular keberbagai
bagian tubuh01
Efusi pleura02
Tuberculosis pneumonia
peneumonia akut dapat terjadi
kuman TB banyak
03
10. Tindakan kolaborasi
Hospitalisasi tidak dianjurkan.
Hospitalisasi dilakukan bila
dilakukan pemeriksaan tertentu,
atau penyakit lebih parah, atau
pengobatan tertentu
5 pengobatan utama --. Isoniazid,
rifampin, pyrazinamide,
streptomycin, dan ethambutol
11. Implementasi
keperawatan
Planning
Diagnosa
Keperawatan
Nursing
assessment
Intervensi awal
Health promotion
1. Perawat kes.mas.
Dan perawat klinik
tj.
2. screening program
pada kelompok yg
berisiko.
3. Pasien yg positif
skin test tuberkulin
dilakukan x-ray.
4. Pengobatan teratur
5. pencegahan yang
kontak dg pasien
Tujuan umum
1. program
pengobatan teratur
2. Penyakit tidak
kambuh kembali
3. Fungsi paru normal
4. Mampu melakukan
pencegahan thd
penyakit.
Pola nafas tidak efektif
r/t penurunan
kapasitas paru
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari
kebut. r/t kehilangan
nafsu makan yg lama,
fatigue, dan batuk
produktif
Noncompliance r/t
kurangnya pengeth.
Ttg proses peny.,
kurang motivasi, dan
pengobatan yg lama.
Activity intolerance r/t
fatigue, penurunan
status nutrisi, dan
demam yang lama.
Kaji batuk produktif,
keringat malam,
peningkatan suhu
badan pada siang
hari, kehilangan BB,
pleuritic chest pain,
crackles pada
permukaan paru
Jika hospitalisasi
diperlukan Isolasi
Ajarlan klien untuk
menutup mulut dan
hidung dgn tissue
bila batuk, bersin,
sputum.
Tissue dibuang di
paper bag
Masker digunakan
saat kontak face to
fece
Nursing management : tuberculosis
12. Ambulatory dan home Care Evaluasi
Perawat kontak secara
konsisten terutama mengenai
pengobatan.
Pendidikan kes.
Bila pasien tidak teratur
pengobatan, sebaiknya
keluarga di didik untuk
pemberian obat secara teratur.
Pasien mungkin mengalami
soscial stigma , Perlu
didiskusikan bersama.
Diharapkan
1. Penyakit sembuh
sempurna
2. Fungsi paru normal
3. Tidak ada
komplikasi
Nursing management : tuberculosis