Makalah ini membahas analisis SWOT terhadap Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap. Diidentifikasi faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan tantangan yang dihadapi. Formulasi strategi dilakukan dengan menghubungkan antara kekuatan-peluang, kekuatan-tantangan, kelemahan-peluang, dan kelemahan-tantangan untuk meningkatkan kinerja BPBD.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian pencemaran lingkungan yang mencakup pencegahan, antara lain melalui kajian lingkungan hidup strategis (KLHS), perencanaan tata ruang, baku mutu lingkungan hidup, kriteria kerusakan lingkungan, dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal/UKL-UPL). Dokumen tersebut juga membahas mengenai perizinan lingkungan yang diterbitkan berdasarkan hasil amdal/UKL-UPL.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
油
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Proses penyusunan dokumen AMDAL meliputi penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL), analisis dampak lingkungan (ANDAL), rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Dokumen ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin usaha dari pemerintah.
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
油
Buku panduan ini memberikan petunjuk umum tentang pengelolaan air limbah permukiman dengan tujuan mencapai kondisi lingkungan yang sehat dan bebas dari pencemaran. Dijelaskan pula sasaran program, kebijakan, dan strategi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pengelolaan air limbah hingga tahun 2009."
Dokumen tersebut membahas tentang higiene perusahaan yang meliputi pengenalan, penilaian, dan pengendalian faktor-faktor bahaya lingkungan kerja untuk melindungi kesehatan pegawai. Prosesnya terdiri dari 3 tahap yaitu pengenalan lingkungan kerja, penilaian kualitatif tingkat bahaya faktor lingkungan, dan penerapan teknik pengendalian untuk menurunkan bahaya sampai batas aman.
Laporan ini membahas tentang digitasi dalam Sistem Informasi Geografis. Melalui proses digitasi, objek-objek seperti jalan, rumah, dan sawah yang semula berbentuk raster pada citra satelit dapat dikonversi ke format digital. Laporan ini menjelaskan cara membuat shapefile baru untuk batas administrasi, jalan, dan kota melalui proses digitasi menggunakan software ArcGIS 10.0.
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pembuatan peta GIS secara sederhana menggunakan software ArcGIS dan Google Maps.
2. Langkah awalnya adalah menyiapkan perangkat lunak dan data pendukung seperti peta citra satelit, informasi letak fasilitas, dan baseline.
3. Kemudian dilakukan georeferencing peta citra Google Maps, membuat shapefile, dan menambahkan informasi sp
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptxDonnySetiawan26
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bahaya dan bencana, serta tahapan manajemen bencana mulai dari pra-bencana (pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan), saat bencana (peringatan dini, tanggap darurat), hingga pasca-bencana (bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, rekonstruksi).
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
油
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
油
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam kehidupan manusia akibat faktor alam dan/atau manusia. Ada 5 pandangan mengenai bencana, tetapi pandangan holistik dianggap paling tepat karena melihat bencana sebagai fenomena kompleks antara alam dan perilaku manusia. Tingkat risiko bencana dipengaruhi oleh ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang pedoman pelaksanaan Program Padat Karya Tunai di bidang irigasi (P3-TGAI) untuk mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama pandemi Covid-19. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, jenis kegiatan, penerima manfaat, struktur organisasi pelaksana, dan tata cara pelaksanaan P3-TGAI.
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Dokumen ini membahas analisis isu-isu terkait kebidanan dan kandungan di RSUD Lakipadada dengan menggunakan alat analisis APKL dan USG. Isu yang mendapat peringkat tertinggi adalah rendahnya pengetahuan dan partisipasi pasien pasca salin terhadap kontrasepsi. Dokumen juga menjelaskan rencana kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga berencana melalui penyuluhan dan konseling di ruang perawatan nif
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai dua alat analisis kebijakan yaitu Analisis SWOT dan Analisis Segitiga. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu organisasi atau proyek dalam merumuskan strategi. Analisis Segitiga digunakan untuk menganalisis masalah dari sudut pandang struktur, isi, dan budaya kebijakan. Kedua alat analisis ini bermanfaat untuk
Dokumen tersebut membahas tentang higiene perusahaan yang meliputi pengenalan, penilaian, dan pengendalian faktor-faktor bahaya lingkungan kerja untuk melindungi kesehatan pegawai. Prosesnya terdiri dari 3 tahap yaitu pengenalan lingkungan kerja, penilaian kualitatif tingkat bahaya faktor lingkungan, dan penerapan teknik pengendalian untuk menurunkan bahaya sampai batas aman.
Laporan ini membahas tentang digitasi dalam Sistem Informasi Geografis. Melalui proses digitasi, objek-objek seperti jalan, rumah, dan sawah yang semula berbentuk raster pada citra satelit dapat dikonversi ke format digital. Laporan ini menjelaskan cara membuat shapefile baru untuk batas administrasi, jalan, dan kota melalui proses digitasi menggunakan software ArcGIS 10.0.
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pembuatan peta GIS secara sederhana menggunakan software ArcGIS dan Google Maps.
2. Langkah awalnya adalah menyiapkan perangkat lunak dan data pendukung seperti peta citra satelit, informasi letak fasilitas, dan baseline.
3. Kemudian dilakukan georeferencing peta citra Google Maps, membuat shapefile, dan menambahkan informasi sp
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi dan implementasi manajemen risiko di Universitas Negeri Surabaya. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan mengenai pentingnya manajemen risiko untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mengancam pencapaian tujuan universitas serta merencanakan pengelolaan risiko secara terpadu dan berkelanjutan."
01. KONSEP DASAR MANAJEMEN BENCANA YN (1).pptxDonnySetiawan26
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bahaya dan bencana, serta tahapan manajemen bencana mulai dari pra-bencana (pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan), saat bencana (peringatan dini, tanggap darurat), hingga pasca-bencana (bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, rekonstruksi).
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
油
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Dokumen tersebut membahas rekomendasi teknis di bidang sumber daya air di Wilayah Sungai Cidanau - Ciujung - Cidurian, mencakup tugas dan fungsi Badan Pengelola Wilayah Sungai C3, visi dan misi pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut, gambaran umum perizinan sumber daya air termasuk jenis perizinan dan proses permohonannya, serta rekomendasi terkait pelayanan perizin
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode StoretYahya M Aji
油
Metode Storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air, yang tentunya mengacu pada baku mutu yang sesuai dengan peruntukannya. Materi mata kuliah pengolahan kualitas air.
Bencana didefinisikan sebagai peristiwa yang mengancam kehidupan manusia akibat faktor alam dan/atau manusia. Ada 5 pandangan mengenai bencana, tetapi pandangan holistik dianggap paling tepat karena melihat bencana sebagai fenomena kompleks antara alam dan perilaku manusia. Tingkat risiko bencana dipengaruhi oleh ancaman, kerentanan, dan kapasitas masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang pedoman pelaksanaan Program Padat Karya Tunai di bidang irigasi (P3-TGAI) untuk mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat selama pandemi Covid-19. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, jenis kegiatan, penerima manfaat, struktur organisasi pelaksana, dan tata cara pelaksanaan P3-TGAI.
Dokumen tersebut membahas pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL, prosedur AMDAL, dan rona lingkungan. Pihak-pihak terkait meliputi komisi penilai, pemrakarsa proyek, dan masyarakat. Prosedur AMDAL terdiri dari empat dokumen yaitu KA-Andal, Andal, RKL dan RPL. Rona lingkungan merupakan keadaan lingkungan sebelum proyek dibangun yang menjadi dasar pendugaan dampak ling
Dokumen ini membahas analisis isu-isu terkait kebidanan dan kandungan di RSUD Lakipadada dengan menggunakan alat analisis APKL dan USG. Isu yang mendapat peringkat tertinggi adalah rendahnya pengetahuan dan partisipasi pasien pasca salin terhadap kontrasepsi. Dokumen juga menjelaskan rencana kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga berencana melalui penyuluhan dan konseling di ruang perawatan nif
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai dua alat analisis kebijakan yaitu Analisis SWOT dan Analisis Segitiga. Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu organisasi atau proyek dalam merumuskan strategi. Analisis Segitiga digunakan untuk menganalisis masalah dari sudut pandang struktur, isi, dan budaya kebijakan. Kedua alat analisis ini bermanfaat untuk
Latihan pemadam kebakaran di rumah sakitTotok Sutanto
油
Os movimentos do circuito da cultura e a constru巽達o da imagem dos pres鱈dios: ...Gabriela Silva
油
Este documento apresenta um resumo do hist坦rico e perfil do telejornalismo brasileiro. Inicialmente, descreve os prim坦rdios da televis達o no Brasil na d辿cada de 1950 e o papel de Assis Chateaubriand. Em seguida, aborda o crescimento da televis達o nas d辿cadas seguintes e a influ棚ncia do regime militar. Por fim, resume a hist坦ria dos principais telejornais no Brasil desde a d辿cada de 1950, como "Imagens do Dia" e a consolida巽達o do Jornal Nacional na Re
Masterplan Penanggulangan Kebakaran & Bencana Lain Provinsi DKI JakartaFitri Indra Wardhono
油
Dokumen tersebut membahas rencana pembuatan master plan penanggulangan kebakaran dan bencana lain di DKI Jakarta yang mencakup ruang lingkup pekerjaan, metodologi, pertimbangan dasar, dan variabel-variabel penanggulangan kebakaran yang mempertimbangkan skenario perkembangan kota Jakarta hingga tahun 2025.
Format prosposal teknis dak kebakaran (1)MazRio Sekayu
油
Dokumen tersebut memberikan data teknis mengenai sarana prasarana pemadam kebakaran di suatu daerah. Terdapat informasi mengenai kondisi daerah, intensitas kebakaran, kondisi prasarana dan sarana, struktur organisasi, serta pegawai pemadam kebakaran di daerah tersebut.
Renstra dan Roadmap Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019Dadang Solihin
油
Dokumen tersebut membahas tentang rencana strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia untuk periode 2015-2019. Rencana strategis ini menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, target kinerja, dan kerangka kelembagaan BNPB selama 5 tahun ke depan.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Rencana kontinjensi adalah rencana untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi berdasarkan skenario-skenario yang disusun bersama oleh berbagai pihak terkait.
2. Penyusunan rencana kontinjensi melibatkan berbagai sektor dan berfokus pada kesiapsiagaan untuk mencegah, mengurangi dampak, dan memulihkan diri dari bencana.
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Iqbal Raditya
油
Tiga kalimat: Dokumen tersebut membahas tentang kelembagaan dan tugas BNPB, BPBD, serta badan penanganan konflik sosial berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 dan UU No. 7 tahun 2012 termasuk mekanisme penyelesaian bencana dan konflik sosial melalui lembaga-lembaga terkait.
Proposal ini membahas rencana kerja praktek di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang selama 1 Agustus-28 September 2016. Dokumen ini menjelaskan profil perusahaan, tugas pokok dan fungsi BPBD serta struktur organisasinya yang terdiri atas Kepala Pelaksana, Sekretaris, dan beberapa seksi.
Dokumen tersebut membahas kerangka kerja rencana penanggulangan kedaruratan bencana dan dana siap pakai di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum dan regulasi terkait penanganan darurat bencana, termasuk Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dokumen ini juga menjelaskan sistem komando penanganan darurat bencana dan struktur organisasi posko penanggulangan bencana di tingkat nasional, prov
Rencana Strategis BPBD Kabupaten Pakpak Bharat 2011-2015 memberikan gambaran tugas pokok dan fungsi BPBD dalam penanggulangan bencana, struktur organisasi, dan rencana program dan kegiatan untuk lima tahun ke depan.
Instansi/organisasi ini melakukan penilaian kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam kegiatan penyadaran publik pengurangan risiko bencana di Aceh. Penilaian ini bertujuan mengetahui kondisi saat ini, kebutuhan, dan merekomendasikan pilihan untuk meningkatkan kapasitas dalam penyadaran publik PRB.
Hal-hal Penting Dari Perencanaan BencanaJumatil Fajar
油
Presentasi ini merupakan bagian dari Disaster Preparedness (persiapan menghadapi bencana) yang merupakan bagian dari kuliah Keperawatan Bencana (Disaster Nursing).
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang bahaya gempa bumi dan tsunami di Indonesia serta upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi risiko bencana tsunami melalui Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan dan ruang lingkup dari profil kesiapsiagaan penanggulangan bencana tsunami di Kabupaten Tulungagung.
1. MAKALAH
MANAJEMEN STRATEGI ANALISISSWOT
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD)
KABUPATEN CILACAP
Oleh :
NAMA : K O D R I N
NIM : 82341415014
TUGAS
DisusunDalamRangkaTugas
Mata KuliahStrategiOrganisasi
Dosen Dr.H. Enas, MM
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GALUH PROGRAM STUDI MANAJEMEN
(MANAJEMEN PEMERINTAH DAERAH)
TAHUN 2015
2. 1. PerumusanStrategi
PerumusanVisidanMisi
1. Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
a. Visi
Penanggulangan Bencana Secara Adil dan Setara menuju
masyarakat Kabupaten Cilacap yang sejahtera dan bercahaya
b. Misi
Misiadalah pernyataan komprehensif yang merupakan pencerminan tugas
pokok dan fungsi organisasi serta sasaran yang hendak dicapai dalam rangka mencapai
tujuan. Misi organisasi diperlukan untuk mengarahkan kegiatan / produk suatu
organisasi kepada pencapaian visi ( tujuan jangka panjang ).
Berdasarkan isu-isu strategis yang terdapat di Kabupaten Cilacap, sekaligus
sebagai upaya penjabaran Visi, maka Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD ) Kabupaten Cilacap dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengembangan SDM dibidang kebencanaan yang berkualitas dan bertaqwa
kepada Tuhan YME;
2. Peningkatan Kapasitas Aparat dan masyarakat maupun peran serta Dunia Usaha
dalam penanggulangan bencana;
3. Peningkatan Pelayanan kepada masyarakat dibidang kebencanaan dengan
mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Goverment
4. Pelaksanaan Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang terintegrasi dalam
kebijakan pembangunan daerah sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah
(RTRW) yang telah ditetapkan;
5. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan pengungsi yang terkena dampak
bencana;
3. 6. Terselenggaranya kegiatan rehabilitasi & rekonstruksi di wilayah pasca bencana
dalam upaya pemulihan sarana prasarana dan kelembagaan serta tumbuh
kembangnya kegiatan perekonomian dan sosial budaya.
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 6 tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Cilacap dan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 42 Tahun
2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Lembaga Lain
Kabupaten Cilacap, BPBD Kabupaten Cilacap mempunyai tugas pokok :
1) Menetapkan pedoman sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah serta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha
penangulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan
merata;
2) Menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3) Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
4) Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
5) Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
wilayahnya;
6) Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang untuk
korban bencana/penanggulangan bencana;
7) Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi
darurat bencana;
8) Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
9) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten
Cilacap adalah sebagai berikut :
1) Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, tepat, efektif dan efisien;
2) Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu dan menyeluruh;
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Peningkatan kinerja keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan unit-unit
kerja di jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap yang
merupakan refleksi (cerminan) kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Cilacap secara keseluruhan tidak terlepas dari faktor-faktor internal
maupun eksternal morganisasi.
Oleh karena itu upaya mengenali potensi yang dimiliki untuk didayagunakan
secara optimal merupakan hal yang harus dilakukan oleh seluruh unit kerja di
lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap guna
mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan setiap tahun melalui
pelaksanaan program dan kegiatan.
Faktor-faktor yang berpengaruh didalam pencapaian Visi,Misi, Tujuan dan sasaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap dapat dikaitkan
dengan beberapa faktor yang berhubungan dengan Kekuatan (Strenghts),
Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Tantangan(Threats).
Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi apa saja yang termasuk faktor
Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan
Tantangan(Threats).
5. 2. Identifikasi Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses),
Peluang (Opportunities) dan Tantangan(Threats).
Identifikasi Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Peluang
(Opportunities) dan Tantangan(Threats) bertujuan untuk mengetahui faktor
faktor yang akan berdampak pada kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, Adapun faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strenghts)yang adapada Badan Penanggulangan Bencana
Daerah meliputi :
1) Tingkat pemahaman dan ketrampilan Sumber Daya Manusia yang
semakin meningkat dalam mengantisipasi bencana,
2) Terciptanya koordinasi kelembagaan yang baik diantara unit-unit
kerja di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
3) Adanya kewenangann urusan pemerintahan yang harus
dilaksanakan.
4) Adanya keleluasaan untuk mengatur urusan rumah tangga daerah.
b. Kelemahan (Weaknesses)yang adapadaBadan Penanggulangan
Bencana Daerah meliputi :
1) Terbatasnya jumlah sumber daya manusia khususnya tenaga
pelaksana apabila dibandingkan dengan struktur organisasi yang
ada, termasuk keberadaan personil di 4 (empat) UPT BPBD yang
ada di Wilayah Eks Distrik.
6. 2) Terbatasnya sarana dan prasarana kerja khususnya armada atau
mobil pemadam kebakaran baik jumlah maupun kualitasnya.
3) Belum memadahinya sarana prasarana di UPT BPBD sebagai ujung
tombak penanganan bencana dalam rangka pendekatan pelayanan
kepada korban bencana
4) Belum terpenuhinya sarana sistem peringatan dini untuk semua jenis
bencana.
2. Faktor Eksternalyang adapadaBadan Penanggulangan Bencana Daerah
meliputi :
a. Peluang (Opportunities)
1) Semakin meningkatnya pemahan dan kepedulian masyarakat
terhadap ancaman bencana.
2) Adanya kerangka regulasi yang mendukung kemandirian daerah.
3) Adanya dukungan Dinas/Instansi terkait baik pusat maupun daerah.
4) Adanya pendidikan dan pelatihan serta kursus yang berkaitan
dengan kebencanaan.
b. Tantangan (Threats)
1) Tuntutan masyarakat yang semakin meningkat dalam segi
pelayanan.
2) Birokrasi yang telalu panjang.
3) Adanya ketidakpercayaan masyarakat atau krisis keparcayaan
masyarakat.
7. 4) Tuntutan peningkatan transparansi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan kualitas pelayanan publik.
Gambaran yang lebih jelas tentang Identifikasi Kekuatan (Strenghts),
Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Tantangan(Threats),
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
S1 Tingkat pemahaman dan
ketrampilan Sumber Daya
Manusia yang semakin
meningkat dalam
mengantisipasi bencana,
W1 Terbatasnya jumlah sumber daya
manusia khususnya tenaga pelaksana
apabila dibandingkan dengan struktur
organisasi yang ada, termasuk
keberadaan personil di 4 (empat) UPT
BPBD yang ada di Wilayah Eks Distrik.
S2 Terciptanya koordinasi
kelembagaan yang baik
diantara unit-unit kerja di
lingkungan Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah.
W2 Terbatasnya sarana dan prasarana
kerja khususnya armada atau mobil
pemadam kebakaran baik jumlah
maupun kualitasnya.
S3 Adanya kewenangann urusan
pemerintahan yang harus
dilaksanakan..
W3 Belum memadahinya sarana prasarana
di UPT BPBD sebagai ujung tombak
penanganan bencana dalam rangka
pendekatan pelayanan kepada korban
bencana.
S4 Adanya keleluasaan untuk
mengatur urusan rumah
tangga daerah.
W4 Belum terpenuhinya sarana sistem
peringatan dini untuk semua jenis
bencana.
8. FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES) TANTANGAN (THREATS)
O1 Semakin meningkatnya
pemahan dan kepedulian
masyarakat terhadap ancaman
bencana
T1 Tuntutan masyarakat yang semakin
meningkat dalam segi pelayanan.
O2 Adanya kerangka regulasi
yang mendukung kemandirian
daerah.
T2 Birokrasi yang telalu panjang..
O3 Adanya dukungan
Dinas/Instansi terkait baik
pusat maupun daerah..
T3 Adanya ketidakpercayaan masyarakat
atau krisis keparcayaan masyarakat.
04 Adanya pendidikan dan
pelatihan serta kursus yang
berkaitan dengan
kebencanaan.
T4 Tuntutan peningkatan transparansi
dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan kualitas pelayanan publik.
Formulasi Strategi SWOT
KEKUATAN
(STRENGTHS)
1. 1.Tingkat
pemahaman dan
ketrampilan
Sumber Daya
Manusia yang
semakin
meningkat dalam
mengantisipasi
bencana,
2. Adanya
keleluasaan untuk
mengatur urusan
rumah tangga
daerah.
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
1. Terbatasnya jumlah
sumber daya manusia
khususnya tenaga
pelaksana apabila
dibandingkan dengan
struktur organisasi yang
ada, termasuk
keberadaan personil di 4
(empat) UPT BPBD yang
ada di Wilayah Eks
Distrik.
2. Terbatasnya sarana dan
prasarana kerja
khususnya armada atau
mobil pemadam
kebakaran baik jumlah
maupun kualitasnya.
FKK EKSTERNAL
FKK INTERNAL
9. PELUANG
(OPPORTUNITIES)
1. Semakin meningkatnya
pemahan dan kepedulian
masyarakat terhadap
ancaman bencanaAdanya
dukungan dari pemerintah
provinsi dan pusat.
2. Adanya pendidikan dan
pelatihan serta kursus
yang berkaitan dengan
kebencanaan.
STRATEGI SO
1. Optimalkan
pemberdayaan
potensi SDM
aparatur sesuai
dengann kopetensi
yang dimiliki guna
mendukung
kesiapsiagaan
dalam
mengantisipasi
kemungkinan
terjadinya bencana .
(S1,O1).
2. Optimalkan sumber
daya manusia yang
dimiliki untuk me
laksanakan
pendidikan dan
pelatihan
kebencanaan (S2,
P2)
STRATEGI WO
1. Dayagunakan pega wai
yang ada de ngan
kopetensi yang dimiliki
guna mendukung
kesiapsiagaan dalam
mengantisipasi
kemungkinan terjadinya
bencana (W1,O1).
2. Manfaatkan sarana dan
prasarana yng ada dengan
kemampuan dengan
kemampuan yang dimiliki.
(W2, O2)
TANTANGAN (THREATS)
1. Adanya ketidakpercayaan
masyarakat atau krisis
keparcayaan masyarakat.
2. Tuntutan peningkatan
transparansi dalam
penyelenggaraan
pemerintahan dan kualitas
pelayanan publik.
STRATEGI ST
1. Optimalkan potensi
Sumber Daya
Manusia untuk
mengurangi
ketidakpercayaan
masyarakat dalam
menghadapi
bencana. (S1,T1).
2. Optimalkan potensi
sumber daya
manusia dalam
memberikan
pelayanan yang
berkualitas terhadap
masyarakat / publik
(S1, T2)
STRATEGI WT
1. Manfaatkan pegawai
dengan kopetensi yang
dimiliki untuk mengurangi
ketidakpercayaan
masyarakat dalam
menghadapi bencana.(W1,
T1).
2. Manfaatkan keterbatasan
sarana prasarana untuk
memenuhi tuntutan
pelayanan terhadap
masyarakat/publik. (W2,T2)
10. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kajian SWOT merupakanalatanalisis yang cukupbaik, efektif, danefisiensebagaialat
yang cepatdalammenemukankemungkinan-kemungkinan yang
berkaitandengansuatuorganisasibaikitukemungkinanhalterbaikmaupun yang terburuk.
Kajian SWOT
sebagaialatbantuuntukmemeperluasdanmengembangkanvisidanmisisuatuorganisasi,
jugadapatmelihatkemungkinanperubahanmasadepansuatuperusahaan.
Kuncikeberhasilandidukungolehsumberdayamanusia, dukunganmanajemen yang
baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, sertaharga yang
cukupbersaing.
Analisislingkungan internal
daneksternalmerupakanfaktorterpentingdalammempengaruhisuatukeberhasilan.Empatk
omponenutamayaituefisiensi, inovasi, kualitassertaresponterhadappelanggan/
masyarakat yangmenentukankeunggulankompetitif.
B. Saran
Dengankajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap
perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai.Visi dan misi
dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan
eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita
tentang kajian SWOT dalam membangun organisasi agar lebih berkembang dan maju.