際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TUGAS

                     EVALUASI PENDIDIKAN

                            ( AKBC 361)



Pengolahan dan Pendekatan dalam Penilaian Hasil Pembelajaran dengan
                       Sistem PAN dan PAP

                   Rubrik Penilaian Psikomotor



                              Dosen :

                   Dra. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc



                               Oleh :

                           Rina Nur Lita

                            (A1C308011)




           PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KIMIA
        JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
        FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
           UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
                     BANJARMASIN
                         2011
1. Pengolahan dan Pendekatan dalam Penilaian Hasil Pembelajaran

  PAN ( Penilaian Acuan Normal)
  Merupakan penentuan nilai dalam suatu proses pembelajaran yang didasarkan
  pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu
  pada perolehan skor di kelompok itu.

  PAP (Penilaian Acuan Patokan)
  Penilaian berdasarkan Acuan Patokan (PAP), pemberian nilai didasarkan atas
  tercapainya suatu standar atau kriteria penguasaan tertentu yang telah
  ditetapkan terlebih dahulu. Penilaian absolut tidak membandingkan posisi atau
  kedudukan relatif subyek yang satu dengan posisi subyek yang lain dalam
  kelompoknya akan tetapi melihat apakah performasi subyek sudah mencapai
  batas tertentu (Zainul dan Nasution, 2001).

  Soal :
  Dalam satu kelas terdiri dari 40 orang mahasiswa mendapatkan skor (nilai
  mentah) pada ujian akhir semester mata kuliah Kimia Anorganik 1, yaitu :

                          65, 60, 55, 50, 50, 45, 40, 40
                          65, 60, 55, 50, 50, 45, 45, 40
                          60, 55, 45, 45, 40, 35, 35, 35
                          55, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 30
                          55, 45, 45, 40, 40, 35, 30, 30

  Buat penilaian untuk hasil pembelajaran di atas dengan menggunakan PAN dan
  PAP.
Penyelesaian :
Penilaian dengan menggunakan PAN ( Penilaian Acuan Normal)

Tahap pengolahan skor :
Skor tertinggi = 65
Skor terendah = 30


Skor =                x Nilai Maksimum


Skor untuk skor mentah 65 :

Skor =       x 10
    = 10

Skor untuk skor mentah 60 :
Skor =     x 10
    = 9,23

Skor untuk skor mentah 55 :

Skor =     x 10
    = 8,46

Skor untuk skor mentah 50 :

Skor =     x 10
    = 7,69

Skor untuk skor mentah 45 :

Skor =     x 10
    = 6,92

Skor untuk skor mentah 40 :
Skor =     x 10
    = 6,15
Skor untuk skor mentah 35 :

Skor =     x 10
     = 5,38

Skor untuk skor mentah 30 :
Skor =     x 10
     = 4,61

Penilaian secara proporsional :

   Skor mentah       65      60     55      50        45     40     35     30
   Nilai (1-10)      10     9,23   8,46    7,69      6,92   6,15   5,38   4,61
     Jumlah
                      2       3      5      4         9      9      5      3
    Mahasiswa

Dari data yang diperoleh di atas dapat diketahui :

   2 mahasiswa dengan skor mentah tertinggi 65 mendapatkan nilai tertinggi
   10
   3 mahasiswa dengan skor mentah 60 mendapatkan nilai 9,23
   5 mahasiswa dengan skor mentah 55 mendapatkan nilai 8,46
   4 mahasiswa dengan skor mentah 50 mendapatkan nilai 7,69
   9 mahasiswa dengan skor mentah 45 mendapatkan nilai 6,92
   9 mahasiswa dengan skor mentah 40 mendapatkan nilai 6,15
   5 mahasiswa dengan skor mentah 35 mendapatkan nilai 5,38
   3 mahasiswa dengan skor mentah terendah 30 mendapatkan nilai terendah
   4,61
Penilaian dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan)

Bila sistem penilaiannya hanya lulus dan tidak lulus maka semua yang mendapat
nilai 60% ke atas mendapat kategori yang sama yaitu lulus, tetapi bila diperlukan
penilaian yang dapat membedakan skor 60% ke atas dapat diberikan penilaian
sebagai berikut:


Rentang Skor =                  x 100%


Rentang Skor untuk skor mentah 65 :

Rentang Skor =      x 100%
              = 100%

Rentang Skor untuk skor mentah 60 :
Rentang Skor =      x 100%
              = 92,3%

Rentang Skor untuk skor mentah 55 :

Rentang Skor =      x 100%
              = 84,6%

Rentang Skor untuk skor mentah 50 :

Rentang Skor =      x 100%
              = 76,9%

Rentang Skor untuk skor mentah 45 :

Rentang Skor =      x 100%
              = 69,2%

Rentang Skor untuk skor mentah 40 :
Rentang Skor =      x 100%
              = 61,5%
Rentang Skor untuk skor mentah 35 :

Rentang Skor =      x 100%
                = 53,8%

Rentang Skor untuk skor mentah 30 :
Rentang Skor =      x 100%
                = 46,1%


Rentang skor         Nilai
< 60 %                E
(60  70) %           D
(70  80) %           C
(80  90)%            B
> 90 %                A

 Skor mentah        65         60     55    50    45    40    35    30
 Rentang skor     100 %      92,3 % 84,6% 76,9% 69,2% 61,5% 53,8% 46,1%
     Nilai           A        A         B        C   D       D       E          E
   Jumlah
                     2         3        5        4   9       9       5          3
  Mahasiswa

Dari data yang diperoleh di atas dapat diketahui :

    Jika rentang skor 60% ke atas mendapat kategori lulus, maka mahasiwa yang
    lulus berjumlah 32 orang.
    Jika rentang skor 60% ke bawah mendapat kategori tidak lulus, maka
    mahasiwa yang tidak lulus berjumlah 8 orang.


Sumber :

Zainul A. dan Nasution N. 2001.Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Proyek
       Pengembangan Universitas Terbuka Ditjen Dikti, Departemen Pendidikan
       Nasional.
2.     Kriteria (Rubrics)

Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta
didik. Dengan adanya kriteria, penilaian yang subjektif atau tidak adil dapat
dihindari atau paling tidak dikurangi, guru menjadi lebih mudah menilai prestasi
yang dapat dicapai peserta didik, dan peserta didik pun akan terdorong untuk
mencapai prestasi sebaikbaiknya karena kriteria penilaiannya jelas.

Rubrik terdiri atas dua hal yang saling berhubungan. Hal pertama adalah skor dan
hal lainnya adalah kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai skor itu. Banyak
sedikitnya gradasi skor (misal 5, 4, 3, 2, 1) tergantung pada jenis skala penilaian
yang digunakan dan hakikat kinerja yang akan dinilai. Contoh rubrik dan
penggunaannya pada lembar skala penilaian sebagai berikut.

     Berilah centang () di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan aspek
     keterampilan sangat tepat, skor 4 bila tepat, 3 bila agak tepat, 2 bila tidak
     tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat untuk setiap aspek keterampilan di
     bawah ini!

 Nomor                                                                    Skor
                     Aspek Keterampilan
  Butir                                                           5   4    3     2   1
Starting Position
1          Waktu jongkok lutut kaki
           belakang ada di depan ujung kaki
           lainnya
2          Kedua tangan di tanah, siku lurus,
           empat jari agak rapat mengarah
           ke samping luar
3          Waktu jonkok posisi punggung
           segaris dengan kepala
4          Pandangan kira-kira 1 meter di
           depan garis start
5          Waktu aba-aba siap, posisi
           tungkai depan 賊 90属 dan tungkai
           belakang 100属-120属
Starting Action
6          ....................................................
7          ...................................................
8          ...................................................
9          ...................................................
10         ...................................................
Tampak dalam skala penilaian di atas bahwa penilai harus bekerja keras untuk
menilai apakah aspek keterampilan yang muncul itu sangat tepat sehingga harus
diberi skor 5, atau agak tepat sehingga skornya 3. Oleh karena itu, dalam
menggunakan skala penilaian ini harus dilakukan secermat mungkin agar skor
yang didapat menunjukkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.


Sedikit berbeda dengan skala penilaian, skor yang ada di lembar daftar periksa
observasi tidak banyak bervariasi, biasanya hanya dua pilihan, yaitu: ada atau
ya dengan skor 1 dan tidak dengan skor 0. Kriteria (rubrik) dan
penggunaannya pada datar periksa observasi dapat dilihat pada contoh berikut.


  Berilah centang () di bawah kata ya bila aspek keterampilan yang
  dinyatakan itu muncul dan benar, dan berilah centang di bawah kata tidak
  bila aspek keterampilan itu muncul tetapi tidak benar atau aspek itu tidak
  muncul sama sekali. Kata ya diberi skor 1, dan kata tidak diberi skor 0.


 Nomor                                                              Jawaban
                                    Aspek Keterampilan
  Butir                                                            Ya   Tidak
Starting Position
           Waktu jongkok lutut kaki belakang ada di depan
    1
           ujung kaki lainnya
           Kedua tangan di tanah, siku lurus, empat jari agak
    2
           rapat mengarah ke samping luar
           Waktu jonkok posisi punggung segaris dengan
    3
           kepala
    4      Pandangan kira-kira 1 meter di depan garis start
           Waktu aba-aba siap, posisi tungkai depan 賊 90属 dan
    5
           tungkai belakang 100属-120属
Starting Action
    6      ....................................................
    7      ...................................................
    8      ...................................................
    9      ...................................................
   10      ...................................................
3.    Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan penskoran adalah ada atau
tidak adanya perbedaan bobot tiap-tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala
penilaian atau daftar periksa observasi. Apabila tidak ada perbedaan bobot maka
penskorannya lebih mudah. Skor akhir sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir
penilaian.

Selanjutnya untuk menginterpretasikan, hasil yang dicapai dibandingkan dengan
acuan atau kriteria. Oleh karena pembelajaran ini menggunakan pendekatan
belajar tuntas dan berbasis kompetensi maka acuan yang digunakan untuk
menginterpretasikan hasil penilaian kinerja dan hasil kerja peserta didik adalah
acuan kriteria.

Untuk contoh lembar penilaian Lari cepat 100 meter yang butirnya ada 20
dengan rentang skor tiap butir 1 sampai dengan 5, maka skor minimalnya 20 dan
skor maksimalnya 100. Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 20
diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 100 diartikan
berhasil secara sempurna. Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan berikut.

                                                  SKOR HASIL
                                                                         SKOR
NO              PERNYATAAN                         PENILAIAN
                                                                         BUTIR
                                              5   4    3   2       1
        Starting Position
 1      Posisi lutut waktu jongkok                                         2
 2      Posisi tangan waktu jongkok                                        3
 3      Posisi punggung waktu jongkok                                      4
 4      Pandangan mata saat start                                          2
 5      Posisi tungkai saat aba-aba siap                                   3
        Starting Action
 6      Gerakan kaki dan tangan saat                                       4
        mulai lari
 7      Posisi lutut saat kaki kiri menolak                                5
        pada waktu lari dimulai
 8      Kecepatan gerakan kaki kanan                                       1
        setelah kaki kiri digerakkan
 9      Jangkauan ayunan dan ketinggian                                    2
        kaki kanan
 10     Posisi lutut saat kaki kanan                                       3
        mendarat di tanah
        Sprinting Action
 11     Keadaan lutut kaki belakang saat                                   3
        menolak ke depan
 12     Keadaan telapak kaki saat kaki                                     2
depan menapak ke tanah
 13    Sumber ayunan lengan saat lari                                        3
 14    Posisi siku saat lari                                                 5
 15    Posisi badan saat lari                                                5
       Finishing Action
 16    Gerakan kaki saat masuk finish                                        4
 17    Pandangan mata saat masuk                                             4
       finish
 18    Kecepatan saat masuk finish                                           4
 19    Posisi badan saat masuk finish                                        3
 20    Kecepatan lari setelah masuk                                          5
       finish
                                  JUMLAH                                     67

Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari skor maksimal maka peserta didik
yang mendapat skor 75 ke atas dikatakan lulus sedangkan peserta didik yang
mendapat skor kurang dari 75 diharuskan mengikuti program remedial. Dalam
contoh ini, karena skor yang dicapai peserta didik adalah 67, maka peserta didik
itu masih perlu remedi. Apabila tiap-tiap aspek keterampilan tidak sama bobotnya,
maka skor akhir yang dicapai peserta didik sama dengan jumlah skor tiap-tiap
butir yang sudah ditentukan bobotnya. Skor tiap-tiap butir sama dengan skor yang
dicapai dibagi banyaknya pilihan jawaban kemudian dikalikan dengan bobot
masing-masing butir.

Pada contoh lembar penilaian Lari cepat 100 meter dengan bobot untuk
kelompok starting position = 25%, starting action = 25%, sprinting action = 30%,
dan kelompok finishing action 20% dari skor maksimal, bobot tiap-tiap butir sama
dengan bobot kelompok itu dibagi dengan jumlah butir, jadi bobot tiap-tiap butir
dalam kelompok aspek keterampilan starting position adalah 5%, starting action
= 5%, sprinting action = 6%, dan finishing action 4% dari skor maksimal. Oleh
karena skor maksimalnya 100 maka bobot tiap-tiap butir dalam kelompok aspek
keterampilan starting position adalah 5, starting action = 5, sprinting action = 6,
dan finishing action 4. Dengan demikian, skor tiap-tiap butir yang sudah
ditentukan bobotnya sama dengan skor butir sebelum ditentukan bobotnya dibagi
banyaknya pilihan jawaban dikalikan bobot tiap-tiap butir. Misal: untuk butir
nomor 1 dari contoh di atas, skor butir yang sudah ditentukan bobotnya = (2/5) x
5 = 2. Secara lengkap, untuk contoh di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Skor butir =                x bobot
SKOR HASIL
                                                                         SKOR
NO             PERNYATAAN                         PENILAIAN
                                                                         BUTIR
                                          5      4    3   2        1
      Starting Position (bobot 25%)
 1    Posisi lutut waktu jongkok                                           2
 2    Posisi tangan waktu jongkok                                          3
 3    Posisi punggung waktu jongkok                                        4
 4    Pandangan mata saat start                                            2
 5    Posisi tungkai saat aba-aba siap                                     3
      Starting Action (bobot 25%)
 6    Gerakan kaki dan tangan saat                                         4
      mulai lari
 7    Posisi lutut saat kaki kiri menolak                                  5
      pada waktu lari dimulai
 8    Kecepatan gerakan kaki kanan                                         1
      setelah kaki kiri digerakkan
 9    Jangkauan ayunan dan ketinggian                                      2
      kaki kanan
 10   Posisi lutut saat kaki kanan                                         3
      mendarat di tanah
      Sprinting Action(bobot 30%)
 11   Keadaan lutut kaki belakang saat                                    3,6
      menolak ke depan
 12   Keadaan telapak kaki saat kaki                                      2,4
      depan menapak ke tanah
 13   Sumber ayunan lengan saat lari                                      3,6
 14   Posisi siku saat lari                                                6
 15   Posisi badan saat lari                                               6
      Finishing Action (bobot 20%)
 16   Gerakan kaki saat masuk finish                                      3,2
 17   Pandangan mata saat masuk                                           3,2
      finish
 18   Kecepatan saat masuk finish                                         3,2
 19   Posisi badan saat masuk finish                                      2,2
 20   Kecepatan lari setelah masuk                                         4
      finish
                                   JUMLAH                                  67,6

Ternyata ada perbedaan sedikit antara jumlah skor yang menggunakan bobot dan
jumlah skor yang tidak menggunakan bobot. Jumlah skor setelah memperhatikan
bobot adalah 67,6. Selanjutnya, apabila batas kelulusan itu 75 maka peserta didik
ini dikategorikan belum lulus.

Daftar periksa observasi yang bobot tiap-tiap aspek keterampilannya sama,
penskorannya lebih mudah. Untuk contoh daftar periksa observasi Lari cepat 100
meter yang butirnya 20 dengan skor tiap-tiap butir 1 untuk jawaban ya dan 0
untuk jawaban tidak maka skor minimalnya 0 dan skor maksimalnya 20. Ini
berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 0 diartikan gagal total, sedangkan
peserta didik yang mendapat skor 20 diartikan berhasil secara sempurna.

Khusus untuk contoh di atas, apabila rentang skor yang digunakan 0 sampai
dengan 100 maka skor akhir yang diperoleh peserta didik dikalikan dengan 5,
yaitu angka konversi dari skor maksimal 20 menjadi skor maksimal 100. Sebagai
contoh perhatikan penjelasan berikut.

                                                            Hasil
                                                                          Skor
No                 Aspek Keterampilan                    Observasi
                                                                          Butir
                                                         Ya    Tidak
      Starting Position
 1    Posisi lutut waktu jongkok                                           0
 2    Posisi tangan waktu jongkok                                          1
 3    Posisi punggung waktu jongkok                                        1
 4    Pandangan mata saat start                                            1
 5    Posisi tungkai saat aba-aba siap                                     1
      Starting Action
 6    Gerakan kaki dan tangan saat mulai lari                              1
 7    Posisi lutut saat kaki kiri menolak pada waktu                       0
      lari dimulai
 8    Kecepatan gerakan kaki kanan setelah kaki kiri                       0
      digerakkan
  9   Jangkauan ayunan dan ketinggian kaki kanan                           1
 10   Posisi lutut saat kaki kanan mendarat di tanah                       1
      Sprinting Action
 11   Keadaan lutut kaki belakang saat menolak ke                          0
      depan
 12   Keadaan telapak kaki saat kaki depan menapak                         1
      ke tanah
 13   Sumber ayunan lengan saat lari                                       0
 14   Posisi siku saat lari                                                1
 15   Posisi badan saat lari                                               1
      Finishing Action
 16   Gerakan kaki saat masuk finish                                        0
 17   Pandangan mata saat masuk finish                                      1
 18   Kecepatan saat masuk finish                                           0
 19   Posisi badan saat masuk finish                                        1
 20   Kecepatan lari setelah masuk finish                                   1
                                   JUMLAH                                   13
Jumlah skor hasil pengamatan = 13. Jika digunakan rentang skor 0 sampai dengan
100, maka skor yang diperoleh peserta didik itu adalah 13 x 5 = 65. Selanjutnya,
apabila batas kelulusan 75 maka peserta didik ini dikategorikan belum lulus.
Sedikit berbeda apabila tiap-tiap aspek keterampilan itu tidak sama bobotnya.
Skor akhir yang dicapai peserta didik sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir
yang sudah ditentukan bobotnya, sedangkan skor tiap-tiap butir yang sudah
ditentukan bobotnya sama dengan skor tiap-tiap butir yang belum ditentukan
bobotnya dikalikan dengan bobot masing-masing butir.

Untuk contoh daftar periksa observasi Lari cepat 100 meter dengan bobot
starting position = 25%, starting action = 25%, sprinting action = 30%, dan
finishing action 20% dari skor maksimal, bobot tiap-tiap butir sama dengan bobot
kelompok itu dibagi dengan jumlah butir, sehingga bobot tiap-tiap butir dalam
kelompok aspek keterampilan starting position adalah 5%, starting action = 5%,
sprinting action = 6%, dan finishing action 4% dari skor maksimal. Oleh karena
skor maksimalnya sama dengan 20 maka bobot tiap-tiap butir dalam kelompok
aspek keterampilan starting position adalah 1 (yaitu : 5/100 x 20 = 1), starting
action = 1, sprinting action = 1,2, dan finishing action 0,8. Untuk jelasnya
perhatikan penjelasan berikut.

                                                            Hasil
                                                                         Skor
No                 Aspek Keterampilan                    Observasi
                                                                         Butir
                                                         Ya    Tidak
      Starting Position
 1    Posisi lutut waktu jongkok                                          0
 2    Posisi tangan waktu jongkok                                         1
 3    Posisi punggung waktu jongkok                                       1
 4    Pandangan mata saat start                                           1
 5    Posisi tungkai saat aba-aba siap                                    1
      Starting Action
 6    Gerakan kaki dan tangan saat mulai lari                             1
 7    Posisi lutut saat kaki kiri menolak pada waktu                      0
      lari dimulai
 8    Kecepatan gerakan kaki kanan setelah kaki kiri                      0
      digerakkan
  9   Jangkauan ayunan dan ketinggian kaki kanan                          1
 10   Posisi lutut saat kaki kanan mendarat di tanah                      1
      Sprinting Action
 11   Keadaan lutut kaki belakang saat menolak ke                         0
      depan
 12   Keadaan telapak kaki saat kaki depan menapak                       1,2
      ke tanah
 13   Sumber ayunan lengan saat lari                                      0
 14   Posisi siku saat lari                                              1,2
 15   Posisi badan saat lari                                             1,2
Finishing Action
 16   Gerakan kaki saat masuk finish                                        0
 17   Pandangan mata saat masuk finish                                     0,8
 18   Kecepatan saat masuk finish                                           0
 19   Posisi badan saat masuk finish                                       0,8
 20   Kecepatan lari setelah masuk finish                                  0,8
                                 JUMLAH                                     13

Ternyata jumlah skor setelah memperhitungkan bobot juga = 13. Bila digunakan
rentang skor 0 sampai dengan 100, maka skor yang diperoleh peserta didik itu
adalah 13 x 5 = 65. Selanjutnya, apabila batas kelulusan 75 maka peserta didik ini
dikategorikan belum lulus. Setelah skor tiap-tiap peserta didik diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menghitung peserta didik yang telah lulus dan peserta didik
yang belum lulus, kemudian dibuat persentase, misal: sekitar 70 % peserta didik
sudah lulus dalam ujian lari 100 meter.

Batas kelulusan 75 dapat dipenuhi secara bertahap. Misalkan, untuk tahun ini
batas kelulusan ditetapkan 65, harus ada usaha untuk menaikkan batas kelulusan
dari tahun ke tahun sehingga mencapai angka 75.


Sumber :

Tim Peneliti. 2002. Pola induk pengembangan sistem penilaian hasil
     belajarberbasis kompetensi dasar siswa SMU. Draf laporan penelitian,
     tidak diterbitkan, Pascasarjana UNY.

Zainul, Asmawi. 2001. Alternative assessment. Jakarta: Proyek Universitas
       Terbuka.

More Related Content

Tugas Evaluasi Pendidikan

  • 1. TUGAS EVALUASI PENDIDIKAN ( AKBC 361) Pengolahan dan Pendekatan dalam Penilaian Hasil Pembelajaran dengan Sistem PAN dan PAP Rubrik Penilaian Psikomotor Dosen : Dra. Atiek Winarti, M.Pd, M.Sc Oleh : Rina Nur Lita (A1C308011) PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2011
  • 2. 1. Pengolahan dan Pendekatan dalam Penilaian Hasil Pembelajaran PAN ( Penilaian Acuan Normal) Merupakan penentuan nilai dalam suatu proses pembelajaran yang didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan skor di kelompok itu. PAP (Penilaian Acuan Patokan) Penilaian berdasarkan Acuan Patokan (PAP), pemberian nilai didasarkan atas tercapainya suatu standar atau kriteria penguasaan tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Penilaian absolut tidak membandingkan posisi atau kedudukan relatif subyek yang satu dengan posisi subyek yang lain dalam kelompoknya akan tetapi melihat apakah performasi subyek sudah mencapai batas tertentu (Zainul dan Nasution, 2001). Soal : Dalam satu kelas terdiri dari 40 orang mahasiswa mendapatkan skor (nilai mentah) pada ujian akhir semester mata kuliah Kimia Anorganik 1, yaitu : 65, 60, 55, 50, 50, 45, 40, 40 65, 60, 55, 50, 50, 45, 45, 40 60, 55, 45, 45, 40, 35, 35, 35 55, 45, 45, 40, 40, 40, 35, 30 55, 45, 45, 40, 40, 35, 30, 30 Buat penilaian untuk hasil pembelajaran di atas dengan menggunakan PAN dan PAP.
  • 3. Penyelesaian : Penilaian dengan menggunakan PAN ( Penilaian Acuan Normal) Tahap pengolahan skor : Skor tertinggi = 65 Skor terendah = 30 Skor = x Nilai Maksimum Skor untuk skor mentah 65 : Skor = x 10 = 10 Skor untuk skor mentah 60 : Skor = x 10 = 9,23 Skor untuk skor mentah 55 : Skor = x 10 = 8,46 Skor untuk skor mentah 50 : Skor = x 10 = 7,69 Skor untuk skor mentah 45 : Skor = x 10 = 6,92 Skor untuk skor mentah 40 : Skor = x 10 = 6,15
  • 4. Skor untuk skor mentah 35 : Skor = x 10 = 5,38 Skor untuk skor mentah 30 : Skor = x 10 = 4,61 Penilaian secara proporsional : Skor mentah 65 60 55 50 45 40 35 30 Nilai (1-10) 10 9,23 8,46 7,69 6,92 6,15 5,38 4,61 Jumlah 2 3 5 4 9 9 5 3 Mahasiswa Dari data yang diperoleh di atas dapat diketahui : 2 mahasiswa dengan skor mentah tertinggi 65 mendapatkan nilai tertinggi 10 3 mahasiswa dengan skor mentah 60 mendapatkan nilai 9,23 5 mahasiswa dengan skor mentah 55 mendapatkan nilai 8,46 4 mahasiswa dengan skor mentah 50 mendapatkan nilai 7,69 9 mahasiswa dengan skor mentah 45 mendapatkan nilai 6,92 9 mahasiswa dengan skor mentah 40 mendapatkan nilai 6,15 5 mahasiswa dengan skor mentah 35 mendapatkan nilai 5,38 3 mahasiswa dengan skor mentah terendah 30 mendapatkan nilai terendah 4,61
  • 5. Penilaian dengan menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) Bila sistem penilaiannya hanya lulus dan tidak lulus maka semua yang mendapat nilai 60% ke atas mendapat kategori yang sama yaitu lulus, tetapi bila diperlukan penilaian yang dapat membedakan skor 60% ke atas dapat diberikan penilaian sebagai berikut: Rentang Skor = x 100% Rentang Skor untuk skor mentah 65 : Rentang Skor = x 100% = 100% Rentang Skor untuk skor mentah 60 : Rentang Skor = x 100% = 92,3% Rentang Skor untuk skor mentah 55 : Rentang Skor = x 100% = 84,6% Rentang Skor untuk skor mentah 50 : Rentang Skor = x 100% = 76,9% Rentang Skor untuk skor mentah 45 : Rentang Skor = x 100% = 69,2% Rentang Skor untuk skor mentah 40 : Rentang Skor = x 100% = 61,5%
  • 6. Rentang Skor untuk skor mentah 35 : Rentang Skor = x 100% = 53,8% Rentang Skor untuk skor mentah 30 : Rentang Skor = x 100% = 46,1% Rentang skor Nilai < 60 % E (60 70) % D (70 80) % C (80 90)% B > 90 % A Skor mentah 65 60 55 50 45 40 35 30 Rentang skor 100 % 92,3 % 84,6% 76,9% 69,2% 61,5% 53,8% 46,1% Nilai A A B C D D E E Jumlah 2 3 5 4 9 9 5 3 Mahasiswa Dari data yang diperoleh di atas dapat diketahui : Jika rentang skor 60% ke atas mendapat kategori lulus, maka mahasiwa yang lulus berjumlah 32 orang. Jika rentang skor 60% ke bawah mendapat kategori tidak lulus, maka mahasiwa yang tidak lulus berjumlah 8 orang. Sumber : Zainul A. dan Nasution N. 2001.Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Ditjen Dikti, Departemen Pendidikan Nasional.
  • 7. 2. Kriteria (Rubrics) Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik. Dengan adanya kriteria, penilaian yang subjektif atau tidak adil dapat dihindari atau paling tidak dikurangi, guru menjadi lebih mudah menilai prestasi yang dapat dicapai peserta didik, dan peserta didik pun akan terdorong untuk mencapai prestasi sebaikbaiknya karena kriteria penilaiannya jelas. Rubrik terdiri atas dua hal yang saling berhubungan. Hal pertama adalah skor dan hal lainnya adalah kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai skor itu. Banyak sedikitnya gradasi skor (misal 5, 4, 3, 2, 1) tergantung pada jenis skala penilaian yang digunakan dan hakikat kinerja yang akan dinilai. Contoh rubrik dan penggunaannya pada lembar skala penilaian sebagai berikut. Berilah centang () di bawah skor 5 bila Anda anggap cara melakukan aspek keterampilan sangat tepat, skor 4 bila tepat, 3 bila agak tepat, 2 bila tidak tepat, dan skor 1 bila sangat tidak tepat untuk setiap aspek keterampilan di bawah ini! Nomor Skor Aspek Keterampilan Butir 5 4 3 2 1 Starting Position 1 Waktu jongkok lutut kaki belakang ada di depan ujung kaki lainnya 2 Kedua tangan di tanah, siku lurus, empat jari agak rapat mengarah ke samping luar 3 Waktu jonkok posisi punggung segaris dengan kepala 4 Pandangan kira-kira 1 meter di depan garis start 5 Waktu aba-aba siap, posisi tungkai depan 賊 90属 dan tungkai belakang 100属-120属 Starting Action 6 .................................................... 7 ................................................... 8 ................................................... 9 ................................................... 10 ...................................................
  • 8. Tampak dalam skala penilaian di atas bahwa penilai harus bekerja keras untuk menilai apakah aspek keterampilan yang muncul itu sangat tepat sehingga harus diberi skor 5, atau agak tepat sehingga skornya 3. Oleh karena itu, dalam menggunakan skala penilaian ini harus dilakukan secermat mungkin agar skor yang didapat menunjukkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sedikit berbeda dengan skala penilaian, skor yang ada di lembar daftar periksa observasi tidak banyak bervariasi, biasanya hanya dua pilihan, yaitu: ada atau ya dengan skor 1 dan tidak dengan skor 0. Kriteria (rubrik) dan penggunaannya pada datar periksa observasi dapat dilihat pada contoh berikut. Berilah centang () di bawah kata ya bila aspek keterampilan yang dinyatakan itu muncul dan benar, dan berilah centang di bawah kata tidak bila aspek keterampilan itu muncul tetapi tidak benar atau aspek itu tidak muncul sama sekali. Kata ya diberi skor 1, dan kata tidak diberi skor 0. Nomor Jawaban Aspek Keterampilan Butir Ya Tidak Starting Position Waktu jongkok lutut kaki belakang ada di depan 1 ujung kaki lainnya Kedua tangan di tanah, siku lurus, empat jari agak 2 rapat mengarah ke samping luar Waktu jonkok posisi punggung segaris dengan 3 kepala 4 Pandangan kira-kira 1 meter di depan garis start Waktu aba-aba siap, posisi tungkai depan 賊 90属 dan 5 tungkai belakang 100属-120属 Starting Action 6 .................................................... 7 ................................................... 8 ................................................... 9 ................................................... 10 ...................................................
  • 9. 3. Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian Hal pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan penskoran adalah ada atau tidak adanya perbedaan bobot tiap-tiap aspek keterampilan yang ada dalam skala penilaian atau daftar periksa observasi. Apabila tidak ada perbedaan bobot maka penskorannya lebih mudah. Skor akhir sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir penilaian. Selanjutnya untuk menginterpretasikan, hasil yang dicapai dibandingkan dengan acuan atau kriteria. Oleh karena pembelajaran ini menggunakan pendekatan belajar tuntas dan berbasis kompetensi maka acuan yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil penilaian kinerja dan hasil kerja peserta didik adalah acuan kriteria. Untuk contoh lembar penilaian Lari cepat 100 meter yang butirnya ada 20 dengan rentang skor tiap butir 1 sampai dengan 5, maka skor minimalnya 20 dan skor maksimalnya 100. Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 20 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 100 diartikan berhasil secara sempurna. Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan berikut. SKOR HASIL SKOR NO PERNYATAAN PENILAIAN BUTIR 5 4 3 2 1 Starting Position 1 Posisi lutut waktu jongkok 2 2 Posisi tangan waktu jongkok 3 3 Posisi punggung waktu jongkok 4 4 Pandangan mata saat start 2 5 Posisi tungkai saat aba-aba siap 3 Starting Action 6 Gerakan kaki dan tangan saat 4 mulai lari 7 Posisi lutut saat kaki kiri menolak 5 pada waktu lari dimulai 8 Kecepatan gerakan kaki kanan 1 setelah kaki kiri digerakkan 9 Jangkauan ayunan dan ketinggian 2 kaki kanan 10 Posisi lutut saat kaki kanan 3 mendarat di tanah Sprinting Action 11 Keadaan lutut kaki belakang saat 3 menolak ke depan 12 Keadaan telapak kaki saat kaki 2
  • 10. depan menapak ke tanah 13 Sumber ayunan lengan saat lari 3 14 Posisi siku saat lari 5 15 Posisi badan saat lari 5 Finishing Action 16 Gerakan kaki saat masuk finish 4 17 Pandangan mata saat masuk 4 finish 18 Kecepatan saat masuk finish 4 19 Posisi badan saat masuk finish 3 20 Kecepatan lari setelah masuk 5 finish JUMLAH 67 Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari skor maksimal maka peserta didik yang mendapat skor 75 ke atas dikatakan lulus sedangkan peserta didik yang mendapat skor kurang dari 75 diharuskan mengikuti program remedial. Dalam contoh ini, karena skor yang dicapai peserta didik adalah 67, maka peserta didik itu masih perlu remedi. Apabila tiap-tiap aspek keterampilan tidak sama bobotnya, maka skor akhir yang dicapai peserta didik sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir yang sudah ditentukan bobotnya. Skor tiap-tiap butir sama dengan skor yang dicapai dibagi banyaknya pilihan jawaban kemudian dikalikan dengan bobot masing-masing butir. Pada contoh lembar penilaian Lari cepat 100 meter dengan bobot untuk kelompok starting position = 25%, starting action = 25%, sprinting action = 30%, dan kelompok finishing action 20% dari skor maksimal, bobot tiap-tiap butir sama dengan bobot kelompok itu dibagi dengan jumlah butir, jadi bobot tiap-tiap butir dalam kelompok aspek keterampilan starting position adalah 5%, starting action = 5%, sprinting action = 6%, dan finishing action 4% dari skor maksimal. Oleh karena skor maksimalnya 100 maka bobot tiap-tiap butir dalam kelompok aspek keterampilan starting position adalah 5, starting action = 5, sprinting action = 6, dan finishing action 4. Dengan demikian, skor tiap-tiap butir yang sudah ditentukan bobotnya sama dengan skor butir sebelum ditentukan bobotnya dibagi banyaknya pilihan jawaban dikalikan bobot tiap-tiap butir. Misal: untuk butir nomor 1 dari contoh di atas, skor butir yang sudah ditentukan bobotnya = (2/5) x 5 = 2. Secara lengkap, untuk contoh di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut. Skor butir = x bobot
  • 11. SKOR HASIL SKOR NO PERNYATAAN PENILAIAN BUTIR 5 4 3 2 1 Starting Position (bobot 25%) 1 Posisi lutut waktu jongkok 2 2 Posisi tangan waktu jongkok 3 3 Posisi punggung waktu jongkok 4 4 Pandangan mata saat start 2 5 Posisi tungkai saat aba-aba siap 3 Starting Action (bobot 25%) 6 Gerakan kaki dan tangan saat 4 mulai lari 7 Posisi lutut saat kaki kiri menolak 5 pada waktu lari dimulai 8 Kecepatan gerakan kaki kanan 1 setelah kaki kiri digerakkan 9 Jangkauan ayunan dan ketinggian 2 kaki kanan 10 Posisi lutut saat kaki kanan 3 mendarat di tanah Sprinting Action(bobot 30%) 11 Keadaan lutut kaki belakang saat 3,6 menolak ke depan 12 Keadaan telapak kaki saat kaki 2,4 depan menapak ke tanah 13 Sumber ayunan lengan saat lari 3,6 14 Posisi siku saat lari 6 15 Posisi badan saat lari 6 Finishing Action (bobot 20%) 16 Gerakan kaki saat masuk finish 3,2 17 Pandangan mata saat masuk 3,2 finish 18 Kecepatan saat masuk finish 3,2 19 Posisi badan saat masuk finish 2,2 20 Kecepatan lari setelah masuk 4 finish JUMLAH 67,6 Ternyata ada perbedaan sedikit antara jumlah skor yang menggunakan bobot dan jumlah skor yang tidak menggunakan bobot. Jumlah skor setelah memperhatikan bobot adalah 67,6. Selanjutnya, apabila batas kelulusan itu 75 maka peserta didik ini dikategorikan belum lulus. Daftar periksa observasi yang bobot tiap-tiap aspek keterampilannya sama, penskorannya lebih mudah. Untuk contoh daftar periksa observasi Lari cepat 100
  • 12. meter yang butirnya 20 dengan skor tiap-tiap butir 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak maka skor minimalnya 0 dan skor maksimalnya 20. Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 0 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 20 diartikan berhasil secara sempurna. Khusus untuk contoh di atas, apabila rentang skor yang digunakan 0 sampai dengan 100 maka skor akhir yang diperoleh peserta didik dikalikan dengan 5, yaitu angka konversi dari skor maksimal 20 menjadi skor maksimal 100. Sebagai contoh perhatikan penjelasan berikut. Hasil Skor No Aspek Keterampilan Observasi Butir Ya Tidak Starting Position 1 Posisi lutut waktu jongkok 0 2 Posisi tangan waktu jongkok 1 3 Posisi punggung waktu jongkok 1 4 Pandangan mata saat start 1 5 Posisi tungkai saat aba-aba siap 1 Starting Action 6 Gerakan kaki dan tangan saat mulai lari 1 7 Posisi lutut saat kaki kiri menolak pada waktu 0 lari dimulai 8 Kecepatan gerakan kaki kanan setelah kaki kiri 0 digerakkan 9 Jangkauan ayunan dan ketinggian kaki kanan 1 10 Posisi lutut saat kaki kanan mendarat di tanah 1 Sprinting Action 11 Keadaan lutut kaki belakang saat menolak ke 0 depan 12 Keadaan telapak kaki saat kaki depan menapak 1 ke tanah 13 Sumber ayunan lengan saat lari 0 14 Posisi siku saat lari 1 15 Posisi badan saat lari 1 Finishing Action 16 Gerakan kaki saat masuk finish 0 17 Pandangan mata saat masuk finish 1 18 Kecepatan saat masuk finish 0 19 Posisi badan saat masuk finish 1 20 Kecepatan lari setelah masuk finish 1 JUMLAH 13
  • 13. Jumlah skor hasil pengamatan = 13. Jika digunakan rentang skor 0 sampai dengan 100, maka skor yang diperoleh peserta didik itu adalah 13 x 5 = 65. Selanjutnya, apabila batas kelulusan 75 maka peserta didik ini dikategorikan belum lulus. Sedikit berbeda apabila tiap-tiap aspek keterampilan itu tidak sama bobotnya. Skor akhir yang dicapai peserta didik sama dengan jumlah skor tiap-tiap butir yang sudah ditentukan bobotnya, sedangkan skor tiap-tiap butir yang sudah ditentukan bobotnya sama dengan skor tiap-tiap butir yang belum ditentukan bobotnya dikalikan dengan bobot masing-masing butir. Untuk contoh daftar periksa observasi Lari cepat 100 meter dengan bobot starting position = 25%, starting action = 25%, sprinting action = 30%, dan finishing action 20% dari skor maksimal, bobot tiap-tiap butir sama dengan bobot kelompok itu dibagi dengan jumlah butir, sehingga bobot tiap-tiap butir dalam kelompok aspek keterampilan starting position adalah 5%, starting action = 5%, sprinting action = 6%, dan finishing action 4% dari skor maksimal. Oleh karena skor maksimalnya sama dengan 20 maka bobot tiap-tiap butir dalam kelompok aspek keterampilan starting position adalah 1 (yaitu : 5/100 x 20 = 1), starting action = 1, sprinting action = 1,2, dan finishing action 0,8. Untuk jelasnya perhatikan penjelasan berikut. Hasil Skor No Aspek Keterampilan Observasi Butir Ya Tidak Starting Position 1 Posisi lutut waktu jongkok 0 2 Posisi tangan waktu jongkok 1 3 Posisi punggung waktu jongkok 1 4 Pandangan mata saat start 1 5 Posisi tungkai saat aba-aba siap 1 Starting Action 6 Gerakan kaki dan tangan saat mulai lari 1 7 Posisi lutut saat kaki kiri menolak pada waktu 0 lari dimulai 8 Kecepatan gerakan kaki kanan setelah kaki kiri 0 digerakkan 9 Jangkauan ayunan dan ketinggian kaki kanan 1 10 Posisi lutut saat kaki kanan mendarat di tanah 1 Sprinting Action 11 Keadaan lutut kaki belakang saat menolak ke 0 depan 12 Keadaan telapak kaki saat kaki depan menapak 1,2 ke tanah 13 Sumber ayunan lengan saat lari 0 14 Posisi siku saat lari 1,2 15 Posisi badan saat lari 1,2
  • 14. Finishing Action 16 Gerakan kaki saat masuk finish 0 17 Pandangan mata saat masuk finish 0,8 18 Kecepatan saat masuk finish 0 19 Posisi badan saat masuk finish 0,8 20 Kecepatan lari setelah masuk finish 0,8 JUMLAH 13 Ternyata jumlah skor setelah memperhitungkan bobot juga = 13. Bila digunakan rentang skor 0 sampai dengan 100, maka skor yang diperoleh peserta didik itu adalah 13 x 5 = 65. Selanjutnya, apabila batas kelulusan 75 maka peserta didik ini dikategorikan belum lulus. Setelah skor tiap-tiap peserta didik diperoleh, langkah selanjutnya adalah menghitung peserta didik yang telah lulus dan peserta didik yang belum lulus, kemudian dibuat persentase, misal: sekitar 70 % peserta didik sudah lulus dalam ujian lari 100 meter. Batas kelulusan 75 dapat dipenuhi secara bertahap. Misalkan, untuk tahun ini batas kelulusan ditetapkan 65, harus ada usaha untuk menaikkan batas kelulusan dari tahun ke tahun sehingga mencapai angka 75. Sumber : Tim Peneliti. 2002. Pola induk pengembangan sistem penilaian hasil belajarberbasis kompetensi dasar siswa SMU. Draf laporan penelitian, tidak diterbitkan, Pascasarjana UNY. Zainul, Asmawi. 2001. Alternative assessment. Jakarta: Proyek Universitas Terbuka.