Dokumen tersebut membahas tentang model dan desain kurikulum. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:
1) Beberapa pendekatan desain kurikulum menurut para ahli seperti berorientasi pada mata pelajaran, siswa, teknologi, dan masyarakat.
2) Bentuk organisasi kurikulum dapat berupa mata pelajaran terpisah, terkorelasi, atau terintegrasi.
3) Terdap
Dokumen tersebut merangkum tentang desain kurikulum yang mencakup konten pelajaran, tujuan kurikulum, organisasi kurikulum, dan implementasi serta penilaian kurikulum. Konten pelajaran dibagi berdasarkan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran dan kelas. Tujuan kurikulum 2013 adalah mempersiapkan siswa menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, dan mampu berkontribusi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tiga jenis desain kurikulum yaitu subject centered design, learner centered design, dan problem centered design; (2) Subject centered design adalah desain yang paling populer yang terstruktur berdasarkan mata pelajaran; (3) Learner centered design sulit ditemukan sumber belajarnya karena buku-buku berdasarkan subject design; (4) Problem centered design berfokus pada masalah-masalah sosial yang dihadapi sis
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum yang meliputi proses penyusunan dan implementasi kurikulum. Dokumen tersebut juga membahas unsur-unsur yang terdapat dalam kurikulum serta prinsip dan landasan pengembangan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pengembangan kurikulum menurut Zais dan Rogers. Terdapat delapan model pengembangan kurikulum menurut Zais yaitu model administratif, dari bawah, demonstrasi, Beaucham, terbalik Hilda Taba, hubungan interpersonal Rogers, action research sistematis, dan empat model pengembangan menurut Rogers. Model pengembangan kurikulum harus sesuai dengan sistem pendidikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cara ber
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Unsur-unsur pengembangan kurikulum terdiri dari tujuan, materi pelajaran, metode, dan evaluasi. Dokumen ini juga membahas pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum seperti administrator pendidikan, ahli, guru, dan orang tua murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penelitian berbasis kurikulum dan merumuskan masalah kurikulum dalam penelitian.
2. Dijelaskan pula bentuk-bentuk perumusan masalah penelitian dan kriteria masalah yang dapat diteliti.
3. Pola praktis perumusan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan juga diuraikan.
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)sadirun
油
Langkah-langkah pengembangan kurikulum meliputi studi kelayakan, penyusunan draf, uji coba terbatas, implementasi, dan monitoring serta evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas berbagai model pengembangan kurikulum, di antaranya Model Tyler, Model Taba, Model Wheeler, Model Saylor-Alexander-Lewis, Model Oliva, Model Roger's Interpersonal Relation, Model Nicholls, Model Leyton-Soto, Model Beauchamp, dan Model Demonstrasi. Secara garis besar, setiap model memiliki tahapan dan pendekatan yang berbeda dalam merancang dan mengembangkan suatu kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen evaluasi kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan, pemilihan bahan pelajaran, penyajian bahan pelajaran, dan penilaian efektivitas pembelajaran. Beberapa model evaluasi kurikulum yang disebutkan meliputi model diskrepansi, model kontingensi-kongruensi, dan model CIPP.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
油
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
membahas mengenai desain kurikulum, sehingga pelaksanaan pengembangan kurikulum dapat sesuai dengan desai yang sudah tersedia, atau juga dapat mendesain kembali sesuai dengan yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum yang meliputi proses penyusunan dan implementasi kurikulum. Dokumen tersebut juga membahas unsur-unsur yang terdapat dalam kurikulum serta prinsip dan landasan pengembangan kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pengembangan kurikulum menurut Zais dan Rogers. Terdapat delapan model pengembangan kurikulum menurut Zais yaitu model administratif, dari bawah, demonstrasi, Beaucham, terbalik Hilda Taba, hubungan interpersonal Rogers, action research sistematis, dan empat model pengembangan menurut Rogers. Model pengembangan kurikulum harus sesuai dengan sistem pendidikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cara ber
Model-model pengembangan kurikulum terdiri dari model administratif yang dimulai dari atasan, model grass roots yang melibatkan guru, model demonstrasi melalui uji coba, model Beauchamp tentang pengembangan kurikulum, model Taba yang menekankan proses kognitif siswa, dan model Tyler tentang tujuan kurikulum.
Unsur-unsur pengembangan kurikulum terdiri dari tujuan, materi pelajaran, metode, dan evaluasi. Dokumen ini juga membahas pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum seperti administrator pendidikan, ahli, guru, dan orang tua murid.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penelitian berbasis kurikulum dan merumuskan masalah kurikulum dalam penelitian.
2. Dijelaskan pula bentuk-bentuk perumusan masalah penelitian dan kriteria masalah yang dapat diteliti.
3. Pola praktis perumusan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan juga diuraikan.
Langkah langkah pengemb kurikulum (Oleh Dr. Sukiman, M.Pd.)sadirun
油
Langkah-langkah pengembangan kurikulum meliputi studi kelayakan, penyusunan draf, uji coba terbatas, implementasi, dan monitoring serta evaluasi untuk perbaikan berkelanjutan."
Dokumen tersebut membahas berbagai model pengembangan kurikulum, di antaranya Model Tyler, Model Taba, Model Wheeler, Model Saylor-Alexander-Lewis, Model Oliva, Model Roger's Interpersonal Relation, Model Nicholls, Model Leyton-Soto, Model Beauchamp, dan Model Demonstrasi. Secara garis besar, setiap model memiliki tahapan dan pendekatan yang berbeda dalam merancang dan mengembangkan suatu kurikulum.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen evaluasi kurikulum yang mencakup tujuan pendidikan, pemilihan bahan pelajaran, penyajian bahan pelajaran, dan penilaian efektivitas pembelajaran. Beberapa model evaluasi kurikulum yang disebutkan meliputi model diskrepansi, model kontingensi-kongruensi, dan model CIPP.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
油
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
membahas mengenai desain kurikulum, sehingga pelaksanaan pengembangan kurikulum dapat sesuai dengan desai yang sudah tersedia, atau juga dapat mendesain kembali sesuai dengan yang dibutuhkan.
Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tingi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No.44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
1. Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bidang kimia fisik, mulai dari penemuan awal tentang sifat fisika gas dan reaksi kimia hingga pengembangan teori kinetika reaksi dan kesetimbangan kimia. Dokumen ini juga menyinggung perkembangan struktur atom dan penemuan sifat fisika atom.
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan materi dari skala atom hingga molekul serta interaksinya. Ilmu kimia berkembang dari alkimia yang dipelopori ilmuwan Muslim seperti Jabir ibn Hayyan. Perkembangan kimia modern dipengaruhi tokoh seperti Robert Boyle, Antoine Lavoisier, John Dalton, dan Marie Curie.
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Arum Setyorini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sabun transparan dari VCO (Virgin Coconut Oil). Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang proses pembuatan dan manfaat VCO, proses pembuatan sabun transparan, serta standar mutu VCO dan karakteristik sabun transparan.
The document discusses the history and definitions of entrepreneurship. It traces how the definition of an entrepreneur has evolved from the 17th century view of entrepreneurs as undertakers or contractors, to the modern view of entrepreneurs as innovators and managers who start new business ventures. The document also profiles several famous modern entrepreneurs like Bill Gates, Michael Dell, and Oprah Winfrey, and discusses characteristics of successful entrepreneurs like determination, passion, and risk-taking.
This document provides information about Honda, a Japanese automaker. It discusses Honda's history, products, pricing, market presence in Pakistan, parts/service promotions, target markets, and brand image. Honda targets the elite, upper middle, and middle classes with vehicles like the Accord, CR-V, and Civic. It maintains its brand image through quality, safety, and customer service. The document also includes financial data comparing Honda to its main competitor, Toyota.
Dokumen tersebut membahas tentang lemak dan jenis-jenisnya. Terdapat penjelasan mengenai definisi lemak, rumus struktur trigliserida, jenis asam lemak, sifat dan reaksi kimia lemak, serta penggolongan dan kegunaan lemak dalam kehidupan.
The document discusses the entrepreneurial spirit and behaviors that define entrepreneurs. It emphasizes that entrepreneurs never say "maybe" and instead say "will be" when taking risks and pursuing their passions. Entrepreneurs get back up after falling and apply their spirit to everything in their business, career, and personal lives. The document encourages the reader to start their entrepreneurial journey and unleash their own motivations by embracing big thinking, consistency, engaging audiences, and redefining limits.
Evaluasi kurikulum diperlukan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kurikulum oleh sekolah dan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, serta memberikan masukan untuk perbaikan. Evaluasi meliputi berbagai aspek seperti pencapaian tujuan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan partisipasi orang tua.
Evaluasi kurikulum diperlukan untuk menilai keberhasilan pelaksanaan kurikulum oleh sekolah dan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, serta memberikan masukan untuk perbaikan. Evaluasi meliputi berbagai aspek seperti pencapaian tujuan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan partisipasi orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan karya ilmiah dan metodologi penelitian. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pentingnya memahami metodologi penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah yang baik, proses penelitian, tujuan penelitian pendidikan bahasa, serta tipologi penelitian pendidikan bahasa.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang proses pengolahan minyak jelantah menjadi sabun mandi batang melalui metode cold process. Prosesnya meliputi pencampuran minyak jelantah, NaOH, dan air yang diaduk hingga mengental, kemudian ditambahkan pewangi dan pewarna sebelum dituang ke cetakan. Hasil uji coba menunjukkan sabun yang dihasilkan dapat digunakan sehari-hari dan mendapat respon posit
Buku kebijakan akademik STIKES Surabaya menjelaskan ketentuan umum tentang sistem kredit semester, beban belajar, waktu studi, jadwal perkuliahan, dan registrasi mahasiswa. Dokumen ini juga mengatur penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum komponen-komponen penting dalam kurikulum operasional pada program sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan, yaitu: (1) karakteristik visi dan misi satuan pendidikan, (2) tujuan program keahlian, (3) pengorganisasian pembelajaran melalui struktur kurikulum, (4) rencana pembelajaran, dan (5) pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional guru. Dokumen
Ruang lingkup kerja guru mencakup merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, membimbing peserta didik, serta tugas tambahan seperti menjadi pembina ekstrakurikuler. Jam kerja guru minimal 24 jam tatap muka dan maksimal 40 jam per minggu, dengan alokasi waktu berbeda di setiap jenjang pendidikan. Tatap muka hanya mencakup pembelajaran di kelas sesuai kurikulum sekolah.
Pengembangan Perangkat Ajar Adaptif Berbasis Potensi Lokal Daerah 3Tsalsabila2311
油
Pengembangan perangkat ajar adaptif berbasis potensi lokal di daerah 3T bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang sesuai, efektif, serta menarik di kawasan daerah 3T.
Dadang Solihin Book Review Number 005/May 2025Dadang Solihin
油
Review sepuluh buku penting dari berbagai disiplin ilmu dan perspektif strategis yang mewakili spektrum luas wacana dan pemikiran kontemporer yang dinamis, dari ekonomi frugal, kebijakan publik, keamanan global, hingga geopolitik wilayah udara Indonesia.
Pengembangan dan Pemetaan Kurikulum Merdeka Belajar.7salsabila2311
油
Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar di daerah 3T harus memperhatikan potensi lokal untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Prinsip-prinsip Perkembangan Kurikulum.3salsabila2311
油
Prinsip-prinsip perkembangan kurikulum sangat berperan penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan bersifat efektif, relevan, dan berkelanjutan.
"Terungkap: Cara Membedakan Dana Investasi Bersih dan Pencucian Uang yang Han...disnizar1
油
Tujuan utama dari eBook ini adalah:
Membekali pembaca, khususnya para pelaku bisnis, profesional keuangan, konsultan, dan investor, dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana membedakan dana investasi yang legal (bersih) dengan aliran dana yang berasal dari tindak pidana pencucian uang, serta memberikan strategi konkret untuk melindungi bisnis dari risiko hukum, reputasi, dan kerugian finansial yang mungkin timbul akibat keterlibatan, baik sengaja maupun tidak sengaja, dalam transaksi yang terindikasi pencucian uang.
Dadang Solihin Book Review Number 004/April 2025Dadang Solihin
油
Pada edisi ini dihadirkan tinjauan kritis terhadap sepuluh karya penting yang menggambarkan dinamika dunia kontemporer dari berbagai perspektif mulai dari geopolitik, keamanan nasional, kepemimpinan, hingga inovasi dalam organisasi dan transformasi sosial.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 SMA Fase F Kurikulum MerdekaModul Kelas
油
Tugas individu 2. desain kurikulum
1. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
FORMAT TUGAS : INDIVIDU 2
MATA KULIAH : DESAIN KURIKULUM
SEMESTER : I (satu)
TUGAS KE : 2 MINGGU KE : 4
TGL DIBAGI : TGL DIKUMPULKAN : 01-10-16
NAMA MAHASISWA : Reni Rohayanti
1. TUJUAN TUGAS :
Memahami tentang langkah-langkah penyusunan kurikulum
2. URAIAN TUGAS
a. Tuliskan langkah-langkah penyusunan kurikulum pendidikan di Akademi
kebidanan
b. Perbedaan DIII dan DIV sesuai SK MENDIKNAS 232/V/2000
c. Buatlah contoh konversi JAM dan SKS di akademi kebidanan dalam 1 semester
d. Buatlah contoh system penjaminan mutu berbasis KKNI
2. JAWABAN :
1. LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
1) Melakukan analisis konteks dan kebutuhan
2) Menentukan standar kompetensi lulusan dan pengelompokan berdasarkan tahapan
pencapaian
3) Menyusun substansi kajian
4) Mengidentifikasi dan mengelompokkan mata kuliah
5) Menentukan beban studi (SKS) mata kuliah
6) Menyusun struktur program
7) Menyusun struktur program
8) Menyusun garis besar mata kuliah
9) Review dan validasi
10) Finalisasi
11) Sosialisasi
12) Penjabaran Kurikulum (Pembuatan GBPP, silabus, SAP/RPP, pedoman implementasi
kurikulum dan Kurikulum institusi/ mulok).
2. Perbedaan DIII dan DIV Sesuai Sk Mendiknas 232/V/2000
a. DIII :
Diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat
rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri
dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan
pengawasan & bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yg dimilikinya
b. D IV :
Diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan
yg kompleks dg dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk ketrampilan
merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggungjawab
mandiri pd tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti
perkembangan IPTEK didalam bidang keahliannya
3. 3. Buatlah Contoh Konversi Jam dan SKS Di Akademi Kebidanan Dalam 1 Semester
SISTEM STUDI MAHASISWA
A. SISTEM SATUAN KREDIT SEMESTER (SKS)
Kegiatan Pendidikan dilaksanakan dengan sistem kredit semester (SKS) dan waktu
penyelenggaraannya diatur dengan sistem kredit semester yaitu perencanaan, penyusunan, dan
pelaksanaan program pendidikan menggunakan satuan kredit semester (SKS) sebagai tolok ukur
beban pendidikan, terutama yang menyangkut beban studi Mahasiswa.
1. Pengertian dan Tujuan Sistem Kredit Semester (SKS)
Sistem kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,
pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Mahasiswa mempunyai perbedaan
minat, bakat, dan kemampuan yang berlainan. Oleh karena itu setiap mahasiswa mempunyai
cara dan waktu untuk menyelesaikan beban studi yang diwajibkan serta komposisi kegiatan
studinya tidak harus sama, meskipun mereka duduk dalam jenjang pendidikan yang sama.
Pada dasarnya tujuan pokok penggunaan sistem kredit Semester (SKS) adalah sbb:
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat
menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
c. Mempermudah sistem evaluasi kecakapan mahasiswa.
2. Satuan Kredit Semester (SKS)
Beban pendidikan yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar bagi dosen
memerlukan ukuran. Ukuran ini dinyatakan atau diukur dalam satuan kredit semester (SKS).
Satuan kredit semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar, yang
diperoleh selama satu semester. Satuan kredit semester ini perlu ditentukan untuk setiap
kegiatan pendidikan seperti kuliah, praktikum laboratorium, praktikum lapangan, seminar,
skripsi, dan kegiatan lainnya. Jumlah SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan
ditentukan oleh banyaknya jam yang digunakan untuk kegiatan itu.
a. Satuan Kredit Semester (SKS) untuk Kuliah teori.
Untuk kegiatan kuliah, satu SKS adalah kegiatan perkuliahan selama tiga jam dalam
4. seminggu. Satu jam SKS setara dengan 50 menit. Dalam satu semester ada 16 minggu,
sehingga satu SKS sama dengan kegiatan pendidikan selama 48 jam (48 x 50 menit) dalam
satu semester.
Untuk mahasiswa, tiga jam kegiatan pendidikan dalam seminggu terdiri Atas :
1) Satu jam kuliah, yaitu tatap muka terjadwal dengan dosen, ditambah,
2) Satu jam kegiatan terstruktur, yaitu kegiatan yang direncanakan oleh dosen tetapi tidak
terjadwal, misal pekerjaan rumah, penulisan karangan ilmiah dan sebagainya, dan
3) Satu jam kegiatan mandiri mahasiswa.
Untuk dosen, tiga jam tersebut terdiri atas:
1) Satu jam kuliah, yaitu tatap muka yang terjadwal dengan mahasiswa,
2) Satu jam untuk perencanaan kegiatan terstruktur dan evaluasi, dan
3) Satu jam yang lain untuk pengembangan materi subyek.
b. Satuan Kredit Semester (SKS) Untuk Kuliah Praktikum di Laboratorium
Perhitungan untuk beban pendidikan yang menyangkut kemampuan psikomotorik dan
kegiatan fisik, yang lazimnya dilakukan dalam kegiatan praktikum laboratorium, pada
dasarnya sama dengan perhitungan untuk kegiatan kuliah. Perbedaannya ialah, satu jam
kuliah dianggap mempunyai beban yang setara dengan kegiatan fisik atau psikomotorik 2-3
jam (100-150 menit). Dengan demikian maka 1 SKS kegiatan ini sama dengan 2-3 jam
kegiatan fisik atau psikomotorik ditambah 1 jam kegiatan terstruktur (misalnya untuk
pembuatan laporan) dan 1 jam untuk kegiatan mandiri. Jumlah keseluruhannya adalah 4-5
jam seminggu atau 64-80 jam dalam satu semester. Apabila suatu kuliah disertai dengan
praktikum laboratorium, maka kegiatan kuliah dan praktikum laboratorium ini disusun sesuai
dengan jumlah SKS masing-masing.
c. SKS untuk Praktikum Lapangan
Satuan kredit semester untuk praktikum lapangan ditentukan seperti SKS untuk praktikum
laboratorium, yaitu 4-5 jam seminggu dalam satu semester. Bilamana praktek lapangan
dilakukan dalam waktu yang cukup lama, maka untuk menentukan SKS-nya perlu
dipertimbangkan jam kerja rata-rata sehari yang digunakan oleh Mahasiswa dan proporsi
beban pendidikan total dalam jenjang pendidikan yang bersangkutan.
d. SKS untuk Seminar dan Skripsi
5. Perhitungan SKS untuk seminar dan skripsi sama seperti perhitungan SKS kuliah. Kegiatan
ini dapat berupa seminar, tatap muka, penyajian, atau tugas yang diberikan oleh dosen kepada
Mahasiswa. Perhitungan untuk SKS penelitian guna menyusun skripsi sama dengan
perhitungan untuk kegiatan fisik dan psikomotorik. Satu SKS merupakan kegiatan selama 64-
80 jam dalam satu semester. Penelitian yang harus dikerjakan Mahasiswa guna menyusun
skripsi untuk memperoleh derajat sarjana (program S1) dinilai antara 4-6 SKS, termasuk
penulisan skripsinya.
3. Beban Studi dalam Satu Semester Beban studi maupun susunan kegiatan studi yang diambil
oleh seorang Mahasiswa dalam satu semester tidak harus sama dengan yang diambil oleh
mahasiswa lain (kecuali untuk semester satu yang mengambil matakuliah paket). Dalam
menentukan beban studi untuk satu semester seorang mahasiswa perlu memperhatikan
kemampuan dirinya. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi pada semester sebelumnya, yang
diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi (IP).
B. JENIS, JENJANG, BEBAN DAN MASA STUDI
Jenis pendidikan yang diselenggarakan UIN SUSKA Riau meliputi program pendidikan
akademis dan/ atau program pendidikan profesional yang terdapat dalam jenjang-jenjang
pendidikan Program Diploma dan Akta, program Sarjana (S1) dan program Pascasarjana yang
terdiri dari atas program Magister (S2) dan program Doktor (S3).
BEBAN STUDI Beban studi seorang Mahasiswa maksimal 24 SKS setiap semester. Setiap
Mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 144 SKSdan maksimal 160 SKSuntuk tingkat Strata
Satu (S1), 36 SKS sampai 50 SKS untuk Strata Dua (S2), dan minimal 40 sampai 60 SKS untuk
tingkat Strata Tiga (S3). Beban studi Mahasiswa setiap semester ditentukan oleh hasil Indek
Prestasi (IP) Semester yang dimulai pada semester II (dua).
Pedoman umum yang diberlakukan adalah sebagai berikut :
No. Indeks Prestasi (IP) Pengambilan SKS Maksimal
1 2,50 2,99 24
2 2,00 2,49 21
3 1,50 1,99 18
6. 4 Kurang dari 1,50 15
5 Lebih atau sama dengan 3,00 12
MASA STUDI Lama studi dihitung dari saat masuk/terdaftar sebagai mahasiswa sampai dengan
ujian skripsi dilakukan dan dinyatakan lulus.
1. Jenjang pendidikan Doktor strata 3 (S3) minimal 4 (empat) semester dan maksimal 10 (sepuluh)
semester
2. Jenjang pendidikan Master strata 2 (S2) minimal 4 (empat) semester dan maksimal 8 (delapan)
semester
3. Jenjang pendidikan Strata 1 (S1) ditempuh dalam waktu minimal 8 (delapan) semester dan
maksimal 14 (empat belas) semester
4. Jenjang pendidikan Diploma 2 (D2) masa studinya selama 4 (empat) semester, Diploma 3 (D3)
selama 6 (enam) semester dan Diploma 4 (D4) selama 8 (delapan) semester dengan masa tambahan
untuk masing-masing jenjang diploma maksimal 2 (dua) semester.
5. Untuk Mahasiswa berprestasi dapat menyelesaikan studinya lebih cepat dari masa studi minimal
6. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya pada batas maksimal dinyatakan putus
studi atau drop out (DO).
Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori, praktikum ataukerja lapangan, ataugabungan
di antara ketiga bentuk tersebut. Perkuliahan teori bertujuan untuk mengkaji dan mengupayakan penguasaan
mahasiswa atas teori, prinsip, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi. Perkuliahan
praktikum bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas, sedangkan kerja lapangan
bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan. Ketiga bentuk perkuliahan tersebut dapat
dilakukan lewat kegiatan tatap muka (komunikasi langsung dosen mahasiswa), terstruktur (tugas terbimbing), dan
kegiatan belajar mandiri.
Penghargaan terhadap kegiatan akademik mahasiwa tersebut dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Satuan
kredit semester (sks)adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester
7. (sks) danmenggunakan satuan waktu semester dalam satu tahun akademik, yang terdiri atas 2semester biasa dan
semester pendek. Kegiatan belajar yang dihargai 1 sks terdiri atas kegiatan perkuliahan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 4 jam kerja lapangan; yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam tugas
terstruktur dansekitar 1-2jam kegiatan mandiri.
Semester biasa adalah satuan waktu kegiatan selama 18 minggu efektif, yang terdiri atas 16 minggu kegiatan
perkuliahan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu 1minggu tenang dan1minggu untuk ujian akhir semester.
Tabel 1.Komponen JamKegiatan Belajar per Minggu untuk 1SKSpadaSemester Biasa
Kegiatan
Tatap Muka
(menit)
Tugas Terstruktur
(menit)
Tugas Mandiri
(menit)
Kuliah Teori
Praktikum
Kerja lapangan
1x50
2x50
4x50
60
60
60
60
60
60
Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan selama 8-10minggu efektif, termasuk satu minggu
untuk jam ujian akhir semester.
Tabel 2.Harga Satuan Kredit Semester Pendek
Kegiatan
Tatap Muka
(menit)
Tugas
Terstruktur
(menit)
Kegiatan Mandiri
(menit)
Kuliah Teori
Praktikum
Kerja lapangan
2x50
4x50
8x50
2x60
2x60
2x60
2x60
2x60
2x60
4. Contoh Sistem Penjaminan Mutu Berbasis KKNI
8. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PERGURUAN TINGGI
System penjaminan mutu eksternal dan internal untuk mencapai kualifikasi sesuai level capaian
pembelajaran.
Menuyusun capaian
pembelajaran program
studi berbasis KKNI
BSNP menyusun Standar Nasional
pendidikan untuk tercapainya
kualifikasi pada KKNI
SISTEM PENJAMINAN
MUTU EKSTERNAL
Implementasi
kurikulum
Tercapainya
kualifikasi lulusan
sesuai deskriptor