Cairan tubuh terdiri dari air dan elektrolit yang memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh, seperti menjaga homeostasis, mendukung metabolisme, dan mendistribusikan nutrisi. Air dan elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida terdistribusi di seluruh tubuh dan berperan dalam kontraksi otot, transmisi saraf, dan regulasi asam basa. Keseimbangan cairan dan elektrolit penting untuk menjaga kesehatan dan kinerja tubuh.
Mineral merupakan unsur penting untuk fungsi tubuh. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis mineral makro dan mikro, sumber, fungsi, dan penyerapannya dalam tubuh. Mineral diperlukan untuk berbagai proses metabolisme dan kesehatan tulang dan otot.
Dokumen tersebut membahas tentang air dan peran pentingnya bagi kehidupan manusia. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia dan memainkan peran dalam proses metabolisme, termasuk sebagai pelarut zat gizi dan oksigen, serta mengeluarkan produk sampingan. Dokumen ini juga membahas distribusi air dalam tubuh, mineral makro dan mikro penting, elektrolit, dan pengaruh air terhadap peradaban manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral dalam pangan. Mineral dibagi menjadi makro dan mikro mineral, dan dijelaskan fungsi, sumber, dan penyerapannya. Mineral penting bagi tubuh karena berperan dalam banyak proses metabolisme dan sebagai komponen struktural jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, termasuk fungsi dan sumbernya. Mineral makro meliputi kalsium, fosfor, sulfur, magnesium, natrium, klorida dan potasium, sedangkan mineral mikro meliputi besi, kromium, kobalt, tembaga, fluor, iodium, silikon dan seng. Air juga dibahas sebagai unsur penting yang berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Timbal (Pb) adalah logam berat berwarna kelabu kebiruan yang ditemukan dalam bentuk anorganik seperti galena dan organik seperti tetra etil timbal. Sumber utama Pb di lingkungan berasal dari aktivitas industri, pupuk, asap kendaraan, dan aktivitas vulkanik. Pb dapat diserap oleh manusia dan hewan serta ditimbun di hati dan ginjal, menyebabkan kerusakan jaringan. Kadar normal Pb dalam tubuh manusia sangat rendah
Dokumen tersebut membahas tentang mineral, termasuk definisi, jenis, fungsi, dan metabolisme beberapa mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, seperti natrium, kalsium, fosfor, magnesium, besi, tembaga, seng, iodium, dan selenium. Mineral-mineral tersebut berperan dalam berbagai proses tubuh seperti pemeliharaan tulang dan gigi, kontraksi otot, transmisi saraf, dan transportasi oksigen.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas dampak toksisitas timbal (Pb) yang berasal dari pembakaran bahan bakar Pb terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pb bersifat toksik dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti anemia, kerusakan otak, dan penurunan IQ. Pb juga dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan keracunan jika ditemukan dalam darah dalam kadar tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara dan dampaknya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit pernapasan dan kanker, serta merusak lingkungan melalui hujan asam dan kerusakan tanaman. Dampak tersebut mencakup gangguan jangka pendek maupun penyakit kronis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Benda-benda kimia seperti logam berat, gas, minyak, dan zat kimia lainnya dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan keracunan pada ternak apabila terpapar dalam jumlah berlebihan. Dokumen ini menjelaskan berbagai zat pencemar lingkungan kimia serta gejala dan mekanisme keracunannya pada ternak.
Tinjauan pustaka membahas tentang logam berat, khususnya logam timbal (Pb). Logam timbal memiliki berbagai sifat dan penggunaan, namun juga beracun dan dapat menyebabkan keracunan jika terpapar dalam jumlah tinggi. Logam timbal dapat masuk ke tubuh melalui pernafasan, oral, atau kulit dan menimbulkan berbagai efek toksik.
Dokumen tersebut menjelaskan kegunaan dan dampak unsur kimia bagi manusia dan lingkungan. Unsur-unsur seperti alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, nitrogen, oksigen digunakan untuk berbagai keperluan namun juga dapat berdampak negatif jika dikonsumsi berlebih atau terpapar dalam waktu lama seperti menyebabkan kanker, gangguan paru-paru, dan kerusakan organ dalam tubuh. Dokumen jug
Teks tersebut membahas tentang oksigen dan peranannya dalam tubuh manusia, meliputi sistem mikro dan makro sirkulasi darah untuk mengangkut oksigen, serta mekanisme penyangga keseimbangan asam basa dalam darah untuk menjaga pH darah.
Timbal (Pb) adalah logam berat berwarna kelabu kebiruan yang ditemukan dalam bentuk anorganik seperti galena dan organik seperti tetra etil timbal. Sumber utama Pb di lingkungan berasal dari aktivitas industri, pupuk, asap kendaraan, dan aktivitas vulkanik. Pb dapat diserap oleh manusia dan hewan serta ditimbun di hati dan ginjal, menyebabkan kerusakan jaringan. Kadar normal Pb dalam tubuh manusia sangat rendah
Dokumen tersebut membahas tentang mineral, termasuk definisi, jenis, fungsi, dan metabolisme beberapa mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, seperti natrium, kalsium, fosfor, magnesium, besi, tembaga, seng, iodium, dan selenium. Mineral-mineral tersebut berperan dalam berbagai proses tubuh seperti pemeliharaan tulang dan gigi, kontraksi otot, transmisi saraf, dan transportasi oksigen.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas dampak toksisitas timbal (Pb) yang berasal dari pembakaran bahan bakar Pb terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pb bersifat toksik dan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti anemia, kerusakan otak, dan penurunan IQ. Pb juga dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan keracunan jika ditemukan dalam darah dalam kadar tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara dan dampaknya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit pernapasan dan kanker, serta merusak lingkungan melalui hujan asam dan kerusakan tanaman. Dampak tersebut mencakup gangguan jangka pendek maupun penyakit kronis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Benda-benda kimia seperti logam berat, gas, minyak, dan zat kimia lainnya dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan keracunan pada ternak apabila terpapar dalam jumlah berlebihan. Dokumen ini menjelaskan berbagai zat pencemar lingkungan kimia serta gejala dan mekanisme keracunannya pada ternak.
Tinjauan pustaka membahas tentang logam berat, khususnya logam timbal (Pb). Logam timbal memiliki berbagai sifat dan penggunaan, namun juga beracun dan dapat menyebabkan keracunan jika terpapar dalam jumlah tinggi. Logam timbal dapat masuk ke tubuh melalui pernafasan, oral, atau kulit dan menimbulkan berbagai efek toksik.
Dokumen tersebut menjelaskan kegunaan dan dampak unsur kimia bagi manusia dan lingkungan. Unsur-unsur seperti alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, nitrogen, oksigen digunakan untuk berbagai keperluan namun juga dapat berdampak negatif jika dikonsumsi berlebih atau terpapar dalam waktu lama seperti menyebabkan kanker, gangguan paru-paru, dan kerusakan organ dalam tubuh. Dokumen jug
Teks tersebut membahas tentang oksigen dan peranannya dalam tubuh manusia, meliputi sistem mikro dan makro sirkulasi darah untuk mengangkut oksigen, serta mekanisme penyangga keseimbangan asam basa dalam darah untuk menjaga pH darah.
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Sepsis Introduction (diagnosis and management)junita92
油
Tugas patologi lanjut toksisitas pb pada sapi
1. TUGAS PATOLOGI LANJUT
REVIEW JURNAL
TOKSISITAS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA SAPI
OLEH
ERENA HAJAR KARTIKA
NIM : 1982311001
PASCASARJANA KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
2. PENDAHULUAN
Manusia, hewan, dan tumbuhan tinggal di lingkungan yang sama dan membentuk sistem
rantai makanan. Pencemaran lingkungan memiliki efek negatif terhadap makhluk hidup,
diantaranya adalah cemaran logam berat yang berasal dari limbah industri dan gas buangan
kendaraan. Logam berat, khususnya timbal (Pb2+), menjadi bahan pencemar berbahaya karena
tidak mudah dihancurkan di dalam tubuh dan di lingkungan sehingga cenderung berakumulasi
(Harteman 2011). Timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan
karena sifat toksisitas yang tinggi. Akumulasi terjadi karena penyimpanan timbal lebih tinggi
dibanding pelepasannya di dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan keberadaan timbal di dalam tubuh
semakin tinggi dan memberikan dampak yang merusak organ tubuh (Rochyatun dan Abdul 2007).
Sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat.
Keberadaan timbal dalam daging dan organ sapi dapat menjadi sumber akumulasi timbal dalam
tubuh manusia yang mengonsumsinya (Suyanto et al. 2010). Akumulasi timbal yang melebihi
ambang batas dapat menyebabkan keracunan (DMello 2003; Suyanto et al. 2010).
3. SUMBER
Menurut Burau (1982) dalam Diapari (2009), sumber pencemaran Timbal (Pb) didalam
tanah dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, penambangan dan industri serta cat tembok
yang larut bersama air hujan. Menurut Palar (2008), dalam air minum juga dapat ditemukan
senyawa Timbal (Pb) bila air tersebut disimpan atau dialirkan melalui pipa yang merupakan alloy
dari logam Timbal (Pb) yang terkelupas. Sahwan (1992) dalam penelitiannya menemukan bahwa
rumput liar yang digunakan sebagai pakan ternak mengandung kadar Timbal (Pb) yang cukup
tinggi, terutama rumput yang diambil dari lokasi dekat dengan jalan raya karena tingginya emisi
Timbal (Pb) dari kendaraan bermotor.
PATOGENESIS
Timbal (Pb) bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan (respirasi)
dan saluran pencernaan (gastrointestinal). Menurut Darmono (1995), timbal (Pb) yang masuk
melalui saluran pencernaan bersumber dari makanan dan minuman yang tercemar timbal (Pb).
Kontaminasi logam berat pada sapi terutama dari sumber pakan. Rumput yang tumbuh di tanah
tercemar, air minum yang tercemar, bahkan sampah yang tercemar,hingga konsetrat (Agustina,
2010). Jalur masuknya timbal ke dalam tubuh dapat melalui saluran pernapasan dan saluran
pencernaan, kemudian didistribusikan ke dalam darah, dan terikat pada sel darah. Sebagian timbal
(Pb) disimpan dalam jaringan lunak dan tulang, sebagian dieksresikan lewat kulit, ginjal dan usus
besar. Timbal (Pb) bersirkulasi dalam darah setelah diabsorpsi dari usus, terutama berhubungan
dengan sel darah merah kemudian didepositkan dalam tulang dan sebagian kecil tersimpan dalam
otak.
Berkaitan dengan toksisitas logam berat Pb, banyak studi menyatakan kerusakan sel erat
kaitannya dengan stres oksidatif dan mekanisme ion. Monisha et al. (2014) menyatakan bahwa
stres oksidatif pada sel terjadi apabila terdapat radikal bebas yang tinggi. Radikal bebas dalam hal
ini ion Pb akan terjadi reaksi dengan antioksidan yang menyebabkan peningkatan produksi
Reactive Oxygen Species (ROS) seperti hydroxyl radical (HO-), superoxide radical (O2
-), atau
hydrogen peroxide (H2O2). Tingginya ROS dapat menyebabkan kondisi yang disebut stres
oksidatif. Sel dalam kondisi stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan struktur sel, protein,
asam nukleat, lipid.
4. Otak
Timbal (Pb) dikenal sebagai neurotoksikan kuat. Meskipun jaringan saraf atau otak
dilindungi oleh struktur pembuluh khusus (brain blood barrier) yang menyebabkan toksikan sulit
masuk, namun menurut Wang et al (2011), Pb mampu melintasi brain blood barrier. Penelitian
dengan pelacak radioaktif pada tikus membuktikan bahwa Pb sampai ke otak dalam bentuk ion
bebas PbOH-. Molekul PbOH- mampu melintasi blood brain barrier (BBB) melalui difusi pasif
(Yoke, 2006).
Agustina (2010) mengatakan bahwa kelainan fungsi otak terjadi karena timbal secara
kompetitif menggantikan mineral-mineral utama seperti seng, tembaga dan besi dalam mengatur
fungsi sistem saraf pusat. Akumulasi Pb di jaringan saraf akan menyebabkan munculnya
gangguan pada sistem saraf baik struktural maupun fungsional. Logam berat Pb diketahui
mempengaruhi berbagai bagian otak yang berbeda yaitu korteks cerebral, cerebellum dan
hippocampus. Struktur pembuluh darah di otak kemungkinan juga dirusak yang dapat
menyebabkan terjadinya perdarahan dan pembengkakan otak (Block dan Garciduenas, 2009).
Timbal (Pb) memiliki kemampuan untuk mensubstitusi seng (Zn) yang terlibat dalam regulasi
transkripsi genetik melalui zinc-finger protein atau zinc-binding site pada reseptor. Gangguan
dalam sintesis gen pada masa perkembangan otak awal, menyebabkan bagian gray matter otak
menciut dan pembentukan myelin tidak sempurna (Prashanti et al., 2016).
Ginjal
Logam berat timbal yang masuk melalui mulut (saluran pencernaan) akan terdistribusi ke
jaringan, salah satunya ginjal. Timbal pada ginjal akan membentuk vakuolisasi sel tubulus
proksimal, kemudian akan terbentuk tonjolan (bleb) dari sitoplasma sel tubulus proksimal.
Selanjunya bleb tersebut pecah sehingga mikrofili hilang. Pecahan-pecahan bleb akan menyumbat
tubulus proksimal sehingga terjadi obstruksi tubulus proksimal, keadaan ini mengakibatkan
terjadinya nekrosis tubular. Pada nekrosis tubular akibat nefrotoksik, ginjal bengkak, berwarna
merah, dan sering ditemukan vakuolisasi sitoplasma sel epitel tubulus. Kerusakan terbanyak terjadi
di tubulus proksimal, jarang di tubulus distal. Tampak adanya degenerasi tubulus proksimal yang
mengandung debris, tetapi membrana basalis utuh (Jennette, 2007).
5. Limpa
Deplesi sel-sel limfoid yang ditemukan pada organ limpa sapi bali berpotensi disebabkan
oleh logam berat Pb melaui mekanisme stres oksidatif. Kerusakan yang terjadi pada membran sel
secara kronis dapat menyebabkan sel-sel mengalami nekrosis yang sangat mempengaruhi tingkat
deplesi pada sel limfoid. Berdasarkan penelitian Muselin et al (2010) ditemukan adanya perubahan
berupa nekrosis pada organ limpa mencit akibat adanya paparan logam berat Pb secara terus
menerus selama 6 bulan dengan total kadar logam berat Pb sebesar 3000 ppm.
KLINIS
Bila kadar Pb darah di atas 80 mg/dl (800 ppm) dapat terjadi ensefalopati, keadaan ini
disertai oleh munculnya ataksia, koma dan kejang-kejang. Pada tingkat lebih rendah (40-50 mg/dl
atau 400-500 ppm) berakibat IQ yang menurun. Kondisi ini mungkin disebabkan rusaknya fungsi
neutransmitter dan ion kalsium. Senyawa tetraetil Pb dan tetrametil Pb yang merupakan senyawa
Pb organik dapat menyebabkan ensefalopati melalui penyerapan kulit ataupun penghirupan (Cecil
et al., 2008). Biasanya efek peningkatan kadar timbal dalam darah seperti peningkatan risiko
hipertensi, penyakit ginjal, gangguan kognitif dan atau kemunduran fungsi kognitif secara cepat
serta risiko reproduktif (Endrinaldi, 2009 ; Laila dan Shofwati, 2013).
Dampak akibat akumulasi timbal terjadi jika jumlah timbal dalam tubuh telah melebihi ambang
batas. Dampak yang timbul pada hewan dan manusia adalah keracunan timbal. Gejala klinis
keracunan timbal pada hewan meliputi gastroenteritis, anemia, dan ensefalopati (Wardhayani
2006).
Gejala klinis keracunan timbal pada manusia dibagi menjadi dua yaitu akut dan kronis.
Gejala klinis akut meliputi shock, sakit kepala, irritabilitas, dan keluhan kolik (DMello 2003).
Gejala klinis kronis meliputi kolik, konstipasi, anemia, pucat, ensefalopati, reproduksi terganggu,
efek perkembangan saraf janin, gangguan berbagai organ tubuh, penurunan kecerdasan, dan
autisme (Suyanto et al. 2010). Wardhayani (2006) menyatakan bahwa gejala lain jika terjadi
keracunan timbal adalah garis-garis berwarna kebiruan pada bagian pangkal gigi.
6. HISTOPATOLOGI
Otak
Keterangan : Gambar (A) Perubahan histopatologi otak sapi 1 (cerebelum) berupa degenerasi
neuron (HE, 400x), (B) Perubahan histopatologi otak sapi 2 (cerebelum) berupa degenerasi
neuron (HE, 400x), (C) Perubahan histopatologi otak sapi 3 (batang otak) berupa demyelinasi
sel-sel neuron (HE, 400x), (D) Perubahan histopatologi otak sapi 4 (batang otak) berupa
demyelinasi sel-sel neuron (HE, 400x), (E) Perubahan histopatologi otak sapi 5 (cereberum)
berupa peradangan pembuluh darah (vasculitis) (HE, 400x).
A B
C ED
7. Ginjal
Gambar (A) sapi 1 ditemukan pembengkakan pada glomerulus disertai infiltrasi sel radang pada
kapsula Bowman. Peradangan juga terlihat meluas ke daerah ekstra glomerulus. Nekrosis juga
terlihat pada beberap tubulus yang ditandai dengan penipisan epitel tubulus dan piknotik pada
nukleus. (HE, 400x); Gambar (B) sapi 2 ditemukan infiltrasi sel radang yang terlihat meluas,
nekrosis juga terlihat pada beberap tubulus yang ditandai dengan penipisan epitel tubulus dan
piknotik pada nukleus (HE, 400x); Gambar (C) sapi 3 ditemukan pembengkakan pada glomerulus
disertai infiltrasi sel radang (HE, 400x); Gambar (D) sapi 4 ditemukan infiltrasi sel radang pada
glomerulus juga ekstra glomerulus, juga terlihat nekrosis pada beberapa tubulus dengan piknotik
pada nukleus (HE, 400x); Gambar (E) sapi 5 ditemukan infiltrasi sel radang, juga diterlihat adanya
kalsifikasi distrofik dan edema (HE, 100x).
8. Limpa
Keterangan gambar 1. Struktur limpa sapi TPA, ditemukan adanya perubahan deplesi sel limfoid
(tanda panah kuning) dan adanya proliferasi sel-sel limfoid (tanda panah hitam) pada sapi 1, 2, 3,
4 dan 5 (400X, HE)
KESIMPULAN
Timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan karena sifat toksisitas
yang tinggi. Akumulasi terjadi karena penyimpanan timbal lebih tinggi dibanding pelepasannya
di dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan keberadaan timbal di dalam tubuh semakin tinggi dan
memberikan dampak yang merusak organ tubuh (Rochyatun dan Abdul 2007). Timbal (Pb) bisa
masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan (respirasi) dan saluran pencernaan
(gastrointestinal).
(1) (2) (3)
(5)(4) (5)
9. Berkaitan dengan toksisitas logam berat Pb, banyak studi menyatakan kerusakan sel erat
kaitannya dengan stres oksidatif dan mekanisme ion. Monisha et al. (2014) menyatakan bahwa
stres oksidatif pada sel terjadi apabila terdapat radikal bebas yang tinggi. Radikal bebas dalam hal
ini ion Pb akan terjadi reaksi dengan antioksidan yang menyebabkan peningkatan produksi
Reactive Oxygen Species (ROS) seperti hydroxyl radical (HO-), superoxide radical (O2
-), atau
hydrogen peroxide (H2O2). Tingginya ROS dapat menyebabkan kondisi yang disebut stres
oksidatif. Sel dalam kondisi stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan struktur sel, protein,
asam nukleat, lipid.