Dokumen tersebut membahas rancangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang mencakup 11 bagian utama yaitu latar belakang, strategi, proses bisnis front dan back office, arsitektur infrastruktur, data dan aplikasi, komunikasi, kolaborasi, infrastruktur, dan pengendalian keamanan sistem informasi. SIMRS dirancang untuk mendukung seluruh proses bisnis rumah sakit secara terintegrasi dan efisien.
Penyelenggaraan sistem informasi rumah sakit individuendang_ruslan
油
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) diperlukan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi. Dokumen ini membahas latar belakang dan strategi penerapan SIMRS, termasuk arsitektur infrastruktur jaringan dan database, serta aspek-aspek keamanan sistem informasi yang perlu diperhatikan.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien dan akurat. SIMRS membutuhkan kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan bisnis inti dan strategi rumah sakit. Proses bisnis utama dan administratif diatur oleh SIMRS untuk mengelola sumber daya dan pelayanan pasien secara terintegrasi. Infrastruktur jaringan dan arsitektur data dan aplikasi dirancang untuk mendukung SIMRS, sementara keamanan fis
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Disusun oleh :
Peti Indriani Pratiwi
C1AB15052
Pengertian
Sistem komputerisasi yang memproses dan mengintergrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Latar belakang umum
- Era globalisasi, adanya tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi
- Meningktakan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat
- Menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif dan efisien
Latar belakang khusus
- Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi ( rekam medis elektronik, resep elektronik, arsip digital, DGS, INA CBGS; pembayaran cash, kartu atm, transfer antar bank.
- Jaminan kesehatan : Jamkesmas, Jamkesda, ASKES
5 Komponen SIMRS
- Software (SIMRS)
- Hardware (perangkat keras berupa komputer, printer dll)
- Networking (jaringan LAN, Wireless)
- SOP (Standar Operasional Prosedur)
- Komitmen semua unit/instalasi terkait
- SDM (Sumber Daya Manusia)
Proses bisnis
1. Pelayanan utama (front office)
2. Pelayanan administratif (back office)
3. Proses bisnis data tidak terstruktur
Manfaat SIMRS
- Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,standar praktek medis yang baik dan benar
- Dokumentasi yang auditable dan accountable
- Mendukung pemasaran jasa RS : peningkatan mutu, kecepatan,kenyamanan,kepastian biaya dan pelayanan
- Meningktakan profesionalisme dan kinerja manajemen
- Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam RS
- Meningkatkan akses RS terhadap berbagai sumber daya seperti Jamkesmas, Jamkesda, ASKES, Jamsostek, instansi pemberi jaminan kesehatan
- Menjadikan RS sebagai organisasi sosial yang inovatif, responsif, efektif dan efisien
- Meningkatkan pendapatan RS
Tugas teh mia penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakitMia rahmiawati
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas strategi pengelolaan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang meliputi kerangka kerja komprehensif SIMRS, kolaborasi pengembangan SIMRS, dan sistem keamanan SIMRS untuk menjaga kerahasiaan dan integritas informasi pasien.
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit yang meliputi tiga hal utama: (1) pelayanan utama rumah sakit seperti proses rawat jalan dan rawat inap, (2) arsitektur jaringan dan infrastruktur pendukungnya, (3) keamanan sistem informasi meliputi keamanan fisik, jaringan, dan aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal untuk mendukung proses bisnis rumah sakit, meliputi pelayanan pasien, administrasi, dan manajemen sumber daya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi agar SIMRS berhasil diimplementasikan serta aspek-aspek keamanan SIMRS.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi. Sistem ini mengatur alur kerja pelayanan pasien dan administrasi dengan database terstruktur dan tidak terstruktur serta mengintegrasikan unit-unit seperti farmasi dan laboratorium. Infrastruktur jaringan dan keamanan sistem diperlukan untuk mendukung arsitektur data dan aplikasi SIMRS.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
油
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal. Ada 3 poin utama:
1) Pelayanan pasien dan administrasi membutuhkan sistem informasi terpadu
2) Infrastruktur jaringan dan arsitektur sistem yang fleksibel diperlukan
3) Keamanan sistem fisik, jaringan, dan aplikasi harus dipastikan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) SIMRS dibutuhkan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan, (2) diperlukan kerangka kerja komprehensif SIMRS yang selaras dengan bisnis inti rumah sakit dan fungsi organisasi, (3) arsitektur data dan keamanan sistem yang memadai diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan informasi pengg
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan informasi di rumah sakit dan perlunya penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan menjelaskan latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan."
Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (1)RajaBuldan
油
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit agar menjadi lebih efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. SIMRS membutuhkan infrastruktur jaringan dan arsitektur aplikasi yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan informasi yang kompleks di rumah sakit serta perlindungan keamanan informasi yang memadai.
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi rumah sakit yang meliputi tiga hal utama: (1) pelayanan utama rumah sakit seperti proses rawat jalan dan rawat inap, (2) arsitektur jaringan dan infrastruktur pendukungnya, (3) keamanan sistem informasi meliputi keamanan fisik, jaringan, dan aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal untuk mendukung proses bisnis rumah sakit, meliputi pelayanan pasien, administrasi, dan manajemen sumber daya. Dokumen ini juga menjelaskan strategi agar SIMRS berhasil diimplementasikan serta aspek-aspek keamanan SIMRS.
SIMRS dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit secara efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi. Sistem ini mengatur alur kerja pelayanan pasien dan administrasi dengan database terstruktur dan tidak terstruktur serta mengintegrasikan unit-unit seperti farmasi dan laboratorium. Infrastruktur jaringan dan keamanan sistem diperlukan untuk mendukung arsitektur data dan aplikasi SIMRS.
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
油
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang handal. Ada 3 poin utama:
1) Pelayanan pasien dan administrasi membutuhkan sistem informasi terpadu
2) Infrastruktur jaringan dan arsitektur sistem yang fleksibel diperlukan
3) Keamanan sistem fisik, jaringan, dan aplikasi harus dipastikan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Sistem Informasi Rumah Sakit menurut Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 membutuhkan sistem informasi yang handal, cepat, dan terbarukan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dokumen ini membahas arsitektur sistem informasi rumah sakit yang terdiri atas arsitektur aplikasi, data, dan infrastruktur serta keamanan sistem informasi.
SIM Rizqi Wahyuningsih, Hapzi Ali Implementasi Sistem Informasi Manajemen pad...Rizqi Wahyuningsih
油
Makalah atau Artikel Power Point Implementasi Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit, Rizqi Wahyuningsih, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) SIMRS dibutuhkan untuk mengelola informasi rumah sakit secara efisien dan akurat guna mendukung proses pengambilan keputusan, (2) diperlukan kerangka kerja komprehensif SIMRS yang selaras dengan bisnis inti rumah sakit dan fungsi organisasi, (3) arsitektur data dan keamanan sistem yang memadai diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan informasi pengg
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan informasi di rumah sakit dan perlunya penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, dengan menjelaskan latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yang dibutuhkan."
Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (1)RajaBuldan
油
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi di rumah sakit agar menjadi lebih efisien, cepat, akurat, dan terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. SIMRS membutuhkan infrastruktur jaringan dan arsitektur aplikasi yang memadai untuk mengakomodasi kebutuhan informasi yang kompleks di rumah sakit serta perlindungan keamanan informasi yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan informasi pelayanan kesehatan melalui integrasi dan otomatisasi proses bisnis pelayanan kesehatan."
Dokumen tersebut membahas konsep sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terpadu melalui penerapan teknologi informasi. SIMRS dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses pelayanan rumah sakit, mulai dari pelayanan pasien, administrasi, hingga kolaborasi dengan sistem informasi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan menteri kesehatan mengenai sistem informasi manajemen rumah sakit. Dokumen tersebut menjelaskan tentang pentingnya sistem informasi yang handal bagi rumah sakit dan kementerian kesehatan, serta kerangka dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem informasi rumah sakit, termasuk arsitektur data dan keamanan sistem informasinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Rumah sakit membutuhkan sistem informasi berbasis komputer untuk mengelola informasi secara efisien dan akurat. Dokumen ini membahas latar belakang, proses bisnis, arsitektur infrastruktur jaringan dan database, serta arsitektur aplikasi yang dibutuhkan untuk sistem informasi rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis layanan kesehatan rumah sakit untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan manajemen. SIMRS meliputi modul-modul seperti pelayanan pasien, poliklinik, rawat inap, farmasi, dan akuntansi yang terintegrasi secara online.
1. PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
O L E H :
F E R I F I R M A N S Y A H
D I S U S U N U N T U K M E M E N U H I T U G A S M A T A K U L I A H S I T K
2. LATAR BELAKANG DIPERLUKANNYA SIMRS
Dibutuhkannya informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung
proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
RS mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun
eksternal.
Perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah,
aman, terpadu dan akuntabel.
Pesatnya kemajuan teknologi, maka RS dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan
perubahan.
Tidak semua RS memiliki kemampuan menyiapkan SITK yang handal.
3. STRATEGI SUATU SIMRS DAPAT BERHASIL :
1. Harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit. Harus selaras
dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi.
2. Kerangka kerja secara komprehensif sistem informasi Rumah Sakit. (seperti proses
bisnis, perubahan manajemen, tata kelola IT dan lain-lainnya)
4. PROSES BISNIS
1 . P E L AYA N A N U TA M A ( F R O N T
O F I C E )
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada proses rawat
dan pulang.
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat
layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi,
bedah, invasive, diagnostic non invasive dan lainnya.
Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya berupa resep
untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit
(seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem
ini sebagai order communation system.
6. PROSES BISNIS
2 . P E L AYA N A N A D M I N I S T R AT I F ( B A C K -
O F F I C E )
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber
daya fisik (manusia, uang, mesin/alat kesehatan/aset,
material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang
habis pakai dan sejenisnya).
Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi
tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan,
pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory,
pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang
(hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya).
7. Proses-proses bisnis tersebut di atas yang melibatkan data-data
terstruktur, yang dapat dikelola dengan relational database
management system, selain itu terdapat proses bisnis yang melibatkan
data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat disposisi, email,
manajemen proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen dan
ALUR BECK OFFICE
9. ARSITEKTUR INPRASTRUKTUR KEBUTUHAN
Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan
hanya untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga
harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur
telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan
lain-lain.
Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka infrastruktur jaringan komunikasi
data yang disyaratkan adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen
lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan,
dan security.
2. Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap gedung dan
atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja
jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat
mengambil alih kegagalan jaringan.
4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi kekurangan
sumber daya maupun sebagai backup.
10. 5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik perkabelan
maupun perangkat aktif).
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan
sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.
7. Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan, maka perangkat aktif
mengharuskan pengelolaan bertingkat, seperti adanya:
a) Core switch yang merupakan device vital dalam local area network di Rumah
Sakit dimana core switch ini sebagai bacbone lan dan sentral switch yang
berperan dalam prosessing semua paket dengan memproses atau men-switch
traffic secepat mungkin).
b) Distribution switch yang merupakan suatu device antara untuk keperluan
pendistribusian akses antar core switch dengan access switch pada masing-
masing gedung, dimana antara sebaiknya distribution switch dan core switch
terhubung melalui fiber optic.
c) Acces switch yang merupakan suatu device yang menyediakan user port untuk
akses ke network.
Lanjutan...
11. ARSITEKTUR
DATA
Beberapa aspek harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data:
1. Kodefikasi
Kodefikasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi, juga diperlukan untuk
integrasi dan penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
2. Mapping
Karena sering berbeda keperluan kodefikasi data, maka diperlukan mapping data untuk
integrasi dan pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi antara tarif dengan
kode perkiraan/chart of account, mapping kode kabupaten/kota dengan provinsi dan
sejenisnya.
3. Standar pertukaran data antar aplikasi
Beberapa software aplikasi yang terpisah, membutuhkan standard pertukaran data agar
dapat berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya. Seperti Heath Level 7 (HL7), DICOM,
XML dan sejenisnya.
4. Database
Desain struktur database, sebaiknya mengacu pada best practice database Rumah Sakit
dan mengambil dari sumber terbuka serta mempertimbangkan kebutuhan informasi
Untuk menghindari pulau-pulau aplikasi dan memudahkan
Kementerian Kesehatan mengolah data yang homogen, maka
perlu dibuat arsitektur data yang baik, untuk mengakomodir
kebutuhan informasi para pengguna.
13. 1. Keamanan fisik
1) Kebijakan hak akses pada
ruang data center/server
2) Kebijakan penggunaan hak
akses komputer untuk user
pengguna
Terdiri dari 3 komponen
:
1.Keamanan Fisik
2.Keamanan Jaringan
3.Keamanan Aflikasi
14. 2. KEAMANAN JARINGAN
Keamanan jaringan (network security) dalam jaringan
komputer sangat penting dilakukan untuk memonitor akses
jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya
jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol
oleh administrator jaringan.
Segi-segi keamanan didefinisikan sebagai berikut:
a) Informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak
yang memiliki wewenang.
b) Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang
memiliki wewenang.
c) Informasi tersedia untuk pihak yang memiliki
wewenang ketika dibutuhkan.
d) Pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi
dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas
yang didapat tidak palsu.
e) Pengirim maupun penerima informasi tidak dapat
menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
15. 3. KEAMANAN APLIKASI
1. Keamanan aplikasi harus mendukung dan
mengimplementasikan protokol
keamanan dalam melakukan transfer
data (seperti: SSL, TLS)
2. Aplikasi harus memungkinkan masing-
masing user dapat didentifikasikan
secara unik, baik dari segi nama dan
perannya.
3. Akses melalui metode akses remote
dapat berfungsi dengan baik melalui
aplikasi client (yaitu melalui VPN, modem,
wireless, dan sejenisnya).
4. Aplikasi dapat berfungsi dengan baik pada
software anti-virus yang digunakan saat
ini.