Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Buku Pedoman Desa Wisata edisi kedua ini memberikan panduan untuk mengembangkan desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan pasca pandemi Covid-19, dengan mengedepankan prinsip "oleh desa, untuk desa, dan berbasis budaya" serta memanfaatkan potensi alam, budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan penataan ruang kepariwisataan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep zonasi dan peletakan zona dalam pengembangan kawasan wisata, serta sistem pusat-pusat dan koridor sirkulasi dalam satuan ruang wilayah pariwisata.
Masyarakat setempat harus terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dianggap penting karena mereka adalah pemangku kepentingan utama dan akan memperoleh manfaat langsung dari keberlanjutan pariwisata daerahnya.
Menjelaskan akan kebutuhan wisata yang esensial. Mengemukakan secara detail antara konsep waktu luang dan rekreasi yang berpengaruh pada tingkat pariwisata. Pentingnya waktu luang dalam pariwisata, serta kegiatan dalam wisata yang menunjang rekreasi dan waktu luang wisatawan selama berwisata di suatu destinasi.
Dokumen ini membahas tentang faktor geografi sebagai penentu destinasi wisata. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi destinasi wisata, elemen-elemen penting dalam sistem pariwisata seperti daya tarik, fasilitas, dan citra destinasi. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan dan pengelolaan destinasi wisata di Indonesia melalui program DMO yang dirancang untuk meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan pariwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan zona wisata dan penataan ruang kepariwisataan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pentingnya pengembangan zona wisata yang terdiri dari zona inti, zona pelayanan, dan buffer zone untuk mengelompokkan aktivitas dan fasilitas pendukung wisata. Dokumen juga membahas konsep satuan ruang wilayah, destinasi, dan lokasi wisata dalam perencanaan penataan ruang kepariwisataan.
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
油
Dokumen tersebut merupakan strategi pengembangan destinasi pariwisata Borobudur dan sekitarnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dokumen ini membahas perwilayahan kawasan pariwisata Borobudur, profil daya tarik wisata, amenitas, pemasaran, industri pariwisata, kelembagaan, serta konsep dan rencana pengembangan Borobudur sebagai destinasi budaya berkelas dunia yang berkelanjutan.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan desa wisata meliputi proses perencanaan secara bertahap, mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, sampai pembuatan desain teknis. Tujuan perencanaan adalah menciptakan lingkungan wisata yang menarik serta memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Pemasaran pariwisata melibatkan koordinasi antara perusahaan untuk memuaskan wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang lengkap. Hal ini melibatkan identifikasi wisatawan, komunikasi tentang tujuan wisata, dan penyediaan fasilitas seperti transportasi, akomodasi, dan daya tarik. Tiga hal penting dalam pemasaran pariwisata adalah penawaran paket wisata, perantara seperti biro perjalanan wisata, dan promosi tujuan
Sebagai pusat perkembangan perdagangan dan jasa, industri, maritim dan pendidikan, maka Kota Surabaya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu sifat pengelolaan dari potensi wisata tersebut masih parsial dan belum terpadu sehingga perlu upaya untuk merencanakan dan mengembangkan pariwisata. Agar tujuan pariwisata dapat dicapai, maka pembangunan pariwisata perlu direncanakan dengan baik dan terintegrasi dengan pengembangan daerah secara keseluruhan.
Dalam perspektif pengembangan kota, pariwisata memiliki keterkaitan lintas sektor dan usaha, serta mampu membangkitkan multiplier effect yang sangat signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha lintas skala usaha, terutama UKM, sehingga membantu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak langsung berkembangnya kegiatan pariwisata akan sangat terasa dalam perkembangan usaha perhotelan, jasa pemandu wisata, restoran, perusahaan transportasi, galeri seni, serta jasa keuangan. Dampak tidak langsung akan dirasakan pada pendapatan pemerintah, seniman, pengrajin, dsb. Di samping itu, perkembangan pariwisata juga memberikan dampak ikutan pada sektor agribis, perdagangan, dan industri kecil. Dalam lingkup kota, pengembangan pariwisata akan terkait dengan revitalisasi kawasan kota lama/bersejarah, mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas ruang kota melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata, serta menghidupkan kegiatan ekonomi lintas skala usaha.
Strategi pengembangan pariwisata Surabaya merupakan perumusan suatu rencana menyeluruh untuk pengembangan obyek wisata, sarana dan prasarana pariwisata, serta kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya.
- - -
Catatan : paparan ini disusun oleh Bappeko Surabaya 2007, dipergunakan untuk menyiapkan dokumen yang berisi Kebijakan Pengembangan Pariwisata, Strategi dan Langkah Pengembangan Pariwisata serta program pembangunan yang akan dilakukan untuk jangka panjang.
Dengan tujuan :
a. Memberikan informasi/data tentang potensi obyek dan tujuan wisata Kota Surabaya.
b. Memberikan informasi/data tentang jumlah proyeksi kunjungan wisata sesuai sasaran dan kapasitas pengembangan.
c. Memberikan informasi/data tentang sasaran ekonomi, yaitu manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengembangan pariwisata, meliputi jumlah tenaga kerja yang diharapkan terserap di sektor pariwisata, pendapatan daerah, serta kesempatan berusaha masyarakat.
d. Memberikan informasi/data tentang sasaran sosial budaya, seperti meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal/ tradisional, tergalinya aspek-aspek budaya tradisional atau keunikan budaya lokal yang keseluruhan akan mendorong pelestarian nilai-nilai budaya tradisional dan memelihara kepribadian bangsa.
e. Memberikan informasi/data tentang sasaran fisik/lingkungan hidup yang dapat menjadi sarana pelestarian lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pariwisata dan unsur-unsurnya, meliputi sejarah perjalanan, pengertian wisatawan, visa, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, serta jenis-jenis kawasan konservasi alam dan pramuwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang wisata bahari dan pengembangan kawasan wisata bahari secara berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai prinsip-prinsip ekowisata dan keterlibatan masyarakat setempat, serta pentingnya perencanaan tata ruang dan manajemen wilayah untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
operasi merupakan salah satu pilar perekonomian negara yang sangat penting bagi pembangunan perekonomian Negara. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pembina perkoperasian di Indonesia mempunyai tugas dan fungsi pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi kecil dan menengah, dengan tindakan nyata melalui Program-program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat masyarakat bawah sekaligus dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat yang salah satunya melalui program peningkatan daya saing Koperasi dan UKM di bidang pariwisata berkelanjutan (ecotourism).
Salah. satu. pendekatan. dalam. pengembangan. pariwisata. yang. melibatkan.partisipasi.aktif.masyarakat.lokal.adalah.pengembangan. Desa.Wisata.Hijau.(DWH).yang.sekaligus.dapat.menangkap.peluang. kecenderungan. wisata. yang. saat. ini. mengarah. kepada. wisata. dengan. tujuan. khusus.. Perkembangan. Desa. Wisata. Hijau. tersebut. didasarkan.pada.peran.serta.seluruh.masyarakat.setempat.dengan. memanfatkan.sumber.daya.alam,.sumber.daya.manusia.serta.sumber. daya.budaya.yang.tersedia..Untuk.itu,.perlu.dilakukan.pembangunan. pariwisata. lintas. sektor. dan. lintas. daerah. dengan. tujuan. untuk. mencapai. perkembangan. pariwisata. yang. berkelanjutan. serta. inklusif. tanpa. harus. berdampak. negatif. bagi. lingkungan. hidup. dan. budaya.setempat..Dalam.pelaksanaannya,.hendaknya.menggunakan. pendekatan.pengarusutamaan.di.seluruh.sektor.dan.daerah.terkait. dengan. penekanan. pada. koordinasi. dan. sinergi. program. antar. Kementerian/Lembaga. (Kementerian/Lembaga). serta. pihak. terkait. lainnya.
Pembangunan. Pariwisata. Berkelanjutan. memberikan. kesempatan. bagi.para.pihak.untuk.bersama-sama.memberikan.komitmen.dalam. perannya.mengembangkan.kepariwisataan.yang.seimbang,.selaras,.
terarah.dan.fokus.agar.dapat.mewujudkan.sebuah.tujuan.pariwisata. yang.berkelanjutan.serta.mampu.berkompetisi.dengan.negara.lain,. khususnya.di.kawasan.Masyarakat.Ekonomi.ASEAN.(MEA).
Panduan. Pengembangan. Desa. Wisata. Hijau. yang. dilakukan. secara. bersama. dengan. Kementerian. Pariwisata,. Kementerian. Desa,. Pembangunan. Daerah. Tertinggal. dan. Transmigrasi. serta. Kementerian. Lingkungan. Hidup. dan. Kehutanan. serta. didukung. BAPPENAS,. GIZ-SREGIP. (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program). serta. Panorama. Foundation. diharapkan. dapat.menjadi.acuan.dalam.menjalankan.tugas.dan.fungsi.masing- masing.pihak.terkait.secara.sinergis..Panduan.ini.diharapkan.dapat. menjadi. pegangan. dalam. melaksanakan. pembinaan. terhadap. Koperasi.dan.Usaha.Mikro.Kecil.dan.Menengah.untuk.meningkatkan. kualitas.dan.daya.saing.Koperasi.dan.UKM.dalam.mengembangkan. Desa.Wisata.Hijau.
Menjelaskan akan kebutuhan wisata yang esensial. Mengemukakan secara detail antara konsep waktu luang dan rekreasi yang berpengaruh pada tingkat pariwisata. Pentingnya waktu luang dalam pariwisata, serta kegiatan dalam wisata yang menunjang rekreasi dan waktu luang wisatawan selama berwisata di suatu destinasi.
Dokumen ini membahas tentang faktor geografi sebagai penentu destinasi wisata. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah definisi destinasi wisata, elemen-elemen penting dalam sistem pariwisata seperti daya tarik, fasilitas, dan citra destinasi. Dokumen ini juga menjelaskan perkembangan dan pengelolaan destinasi wisata di Indonesia melalui program DMO yang dirancang untuk meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan pariwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan zona wisata dan penataan ruang kepariwisataan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pentingnya pengembangan zona wisata yang terdiri dari zona inti, zona pelayanan, dan buffer zone untuk mengelompokkan aktivitas dan fasilitas pendukung wisata. Dokumen juga membahas konsep satuan ruang wilayah, destinasi, dan lokasi wisata dalam perencanaan penataan ruang kepariwisataan.
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
油
Dokumen tersebut merupakan strategi pengembangan destinasi pariwisata Borobudur dan sekitarnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dokumen ini membahas perwilayahan kawasan pariwisata Borobudur, profil daya tarik wisata, amenitas, pemasaran, industri pariwisata, kelembagaan, serta konsep dan rencana pengembangan Borobudur sebagai destinasi budaya berkelas dunia yang berkelanjutan.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan desa wisata meliputi proses perencanaan secara bertahap, mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, sampai pembuatan desain teknis. Tujuan perencanaan adalah menciptakan lingkungan wisata yang menarik serta memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Pemasaran pariwisata melibatkan koordinasi antara perusahaan untuk memuaskan wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang lengkap. Hal ini melibatkan identifikasi wisatawan, komunikasi tentang tujuan wisata, dan penyediaan fasilitas seperti transportasi, akomodasi, dan daya tarik. Tiga hal penting dalam pemasaran pariwisata adalah penawaran paket wisata, perantara seperti biro perjalanan wisata, dan promosi tujuan
Sebagai pusat perkembangan perdagangan dan jasa, industri, maritim dan pendidikan, maka Kota Surabaya mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selain itu sifat pengelolaan dari potensi wisata tersebut masih parsial dan belum terpadu sehingga perlu upaya untuk merencanakan dan mengembangkan pariwisata. Agar tujuan pariwisata dapat dicapai, maka pembangunan pariwisata perlu direncanakan dengan baik dan terintegrasi dengan pengembangan daerah secara keseluruhan.
Dalam perspektif pengembangan kota, pariwisata memiliki keterkaitan lintas sektor dan usaha, serta mampu membangkitkan multiplier effect yang sangat signifikan bagi tumbuhnya mata rantai usaha lintas skala usaha, terutama UKM, sehingga membantu penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak langsung berkembangnya kegiatan pariwisata akan sangat terasa dalam perkembangan usaha perhotelan, jasa pemandu wisata, restoran, perusahaan transportasi, galeri seni, serta jasa keuangan. Dampak tidak langsung akan dirasakan pada pendapatan pemerintah, seniman, pengrajin, dsb. Di samping itu, perkembangan pariwisata juga memberikan dampak ikutan pada sektor agribis, perdagangan, dan industri kecil. Dalam lingkup kota, pengembangan pariwisata akan terkait dengan revitalisasi kawasan kota lama/bersejarah, mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas ruang kota melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas pariwisata, serta menghidupkan kegiatan ekonomi lintas skala usaha.
Strategi pengembangan pariwisata Surabaya merupakan perumusan suatu rencana menyeluruh untuk pengembangan obyek wisata, sarana dan prasarana pariwisata, serta kualitas hidup masyarakat Kota Surabaya.
- - -
Catatan : paparan ini disusun oleh Bappeko Surabaya 2007, dipergunakan untuk menyiapkan dokumen yang berisi Kebijakan Pengembangan Pariwisata, Strategi dan Langkah Pengembangan Pariwisata serta program pembangunan yang akan dilakukan untuk jangka panjang.
Dengan tujuan :
a. Memberikan informasi/data tentang potensi obyek dan tujuan wisata Kota Surabaya.
b. Memberikan informasi/data tentang jumlah proyeksi kunjungan wisata sesuai sasaran dan kapasitas pengembangan.
c. Memberikan informasi/data tentang sasaran ekonomi, yaitu manfaat ekonomi yang diperoleh dari pengembangan pariwisata, meliputi jumlah tenaga kerja yang diharapkan terserap di sektor pariwisata, pendapatan daerah, serta kesempatan berusaha masyarakat.
d. Memberikan informasi/data tentang sasaran sosial budaya, seperti meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal/ tradisional, tergalinya aspek-aspek budaya tradisional atau keunikan budaya lokal yang keseluruhan akan mendorong pelestarian nilai-nilai budaya tradisional dan memelihara kepribadian bangsa.
e. Memberikan informasi/data tentang sasaran fisik/lingkungan hidup yang dapat menjadi sarana pelestarian lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pariwisata dan unsur-unsurnya, meliputi sejarah perjalanan, pengertian wisatawan, visa, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, serta jenis-jenis kawasan konservasi alam dan pramuwisata.
Dokumen tersebut membahas tentang wisata bahari dan pengembangan kawasan wisata bahari secara berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai prinsip-prinsip ekowisata dan keterlibatan masyarakat setempat, serta pentingnya perencanaan tata ruang dan manajemen wilayah untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
operasi merupakan salah satu pilar perekonomian negara yang sangat penting bagi pembangunan perekonomian Negara. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pembina perkoperasian di Indonesia mempunyai tugas dan fungsi pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi kecil dan menengah, dengan tindakan nyata melalui Program-program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat masyarakat bawah sekaligus dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat yang salah satunya melalui program peningkatan daya saing Koperasi dan UKM di bidang pariwisata berkelanjutan (ecotourism).
Salah. satu. pendekatan. dalam. pengembangan. pariwisata. yang. melibatkan.partisipasi.aktif.masyarakat.lokal.adalah.pengembangan. Desa.Wisata.Hijau.(DWH).yang.sekaligus.dapat.menangkap.peluang. kecenderungan. wisata. yang. saat. ini. mengarah. kepada. wisata. dengan. tujuan. khusus.. Perkembangan. Desa. Wisata. Hijau. tersebut. didasarkan.pada.peran.serta.seluruh.masyarakat.setempat.dengan. memanfatkan.sumber.daya.alam,.sumber.daya.manusia.serta.sumber. daya.budaya.yang.tersedia..Untuk.itu,.perlu.dilakukan.pembangunan. pariwisata. lintas. sektor. dan. lintas. daerah. dengan. tujuan. untuk. mencapai. perkembangan. pariwisata. yang. berkelanjutan. serta. inklusif. tanpa. harus. berdampak. negatif. bagi. lingkungan. hidup. dan. budaya.setempat..Dalam.pelaksanaannya,.hendaknya.menggunakan. pendekatan.pengarusutamaan.di.seluruh.sektor.dan.daerah.terkait. dengan. penekanan. pada. koordinasi. dan. sinergi. program. antar. Kementerian/Lembaga. (Kementerian/Lembaga). serta. pihak. terkait. lainnya.
Pembangunan. Pariwisata. Berkelanjutan. memberikan. kesempatan. bagi.para.pihak.untuk.bersama-sama.memberikan.komitmen.dalam. perannya.mengembangkan.kepariwisataan.yang.seimbang,.selaras,.
terarah.dan.fokus.agar.dapat.mewujudkan.sebuah.tujuan.pariwisata. yang.berkelanjutan.serta.mampu.berkompetisi.dengan.negara.lain,. khususnya.di.kawasan.Masyarakat.Ekonomi.ASEAN.(MEA).
Panduan. Pengembangan. Desa. Wisata. Hijau. yang. dilakukan. secara. bersama. dengan. Kementerian. Pariwisata,. Kementerian. Desa,. Pembangunan. Daerah. Tertinggal. dan. Transmigrasi. serta. Kementerian. Lingkungan. Hidup. dan. Kehutanan. serta. didukung. BAPPENAS,. GIZ-SREGIP. (Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program). serta. Panorama. Foundation. diharapkan. dapat.menjadi.acuan.dalam.menjalankan.tugas.dan.fungsi.masing- masing.pihak.terkait.secara.sinergis..Panduan.ini.diharapkan.dapat. menjadi. pegangan. dalam. melaksanakan. pembinaan. terhadap. Koperasi.dan.Usaha.Mikro.Kecil.dan.Menengah.untuk.meningkatkan. kualitas.dan.daya.saing.Koperasi.dan.UKM.dalam.mengembangkan. Desa.Wisata.Hijau.
Desa Wisata adalah desa yg mempunyai keunikan dan daya tarik wisata. Bukan dimiliki oleh seseorang, tapi dimiliki oleh masyarakat setempat. That is Desa Wisata
Lembaga Desa Wisata Sebagai Penyempuranaan Desa MandiriDanielWinata7
油
Mazhab historismus dipandang sebagai advokat
nasionalis baik di bidang ekonomi maupun masyarakat.
Kemudian fenomena dari Mazhab inilah yang dianggap
卒EDJLDQ袖 GDUL SHUMDODQDQ VXDWX QHJDUD 2OHK NDUHQD LWX
pemikiran dan penelitian ekonomi harus berpijak pada
perspektif sejarah, sehingga perumusan kebijakan sejalan
dengan realitas dunia nyata, bukan ide-ide yang tidak realistis.
Menurut Mazhab Historismus, kemajuan ekonomi harus
dilihat dari sudut pandang sejarah. Fenomena ekonomi adalah
produk sampingan dari periode sejarah dan perkembangan
ekonomi secara umum. Sepanjang akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, mazhab teori ekonomi ini didominasi di Jerman.
Kritik terhadap karya klasik mengarah pada
pembentukan Mazhab Historismus (Adam Smith, David
Ricardo, dll.). Jerman memunculkan historisisme, sedangkan
Inggris mendirikan sekolah klasik. Kontradiksi ini diakibatkan
oleh kenyataan bahwa teori klasik yang dikemukakan tidak
dapat memberikan solusi atas persoalan yang dialami Jerman
pada saat itu (abad ke-19). Mazhab Historismus percaya bahwa
karena filsafat klasik mengikuti metodologi deduktif, itu terlalu
abstrak.
Mazhab historismus menggunakan pendekatan induktif,
yaitu berpijak pada perspektif kesejarahan (historical), oleh
karena itu mazhab ini dikenal dengan mazhab sejarah. Aliran
historismus mengatakan bahwa dengan pendekatan ini, setiap
Mazhab historismus dipandang sebagai advokat
nasionalis baik di bidang ekonomi maupun masyarakat.
Kemudian fenomena dari Mazhab inilah yang dianggap
卒EDJLDQ袖 GDUL SHUMDODQDQ VXDWX QHJDUD 2OHK NDUHQD LWX
pemikiran dan penelitian ekonomi harus berpijak pada
perspektif sejarah, sehingga perumusan kebijakan sejalan
dengan realitas dunia nyata, bukan ide-ide yang tidak realistis.
Menurut Mazhab Historismus, kemajuan ekonomi harus
dilihat dari sudut pandang sejarah. Fenomena ekonomi adalah
produk sampingan dari periode sejarah dan perkembangan
ekonomi secara umum. Sepanjang akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20, mazhab teori ekonomi ini didominasi di Jerman.
Kritik terhadap karya klasik mengarah pada
pembentukan Mazhab Historismus (Adam Smith, David
Ricardo, dll.). Jerman memunculkan historisisme, sedangkan
Inggris mendirikan sekolah klasik. Kontradiksi ini diakibatkan
oleh kenyataan bahwa teori klasik yang dikemukakan tidak
dapat memberikan solusi atas persoalan yang dialami Jerman
pada saat itu (abad ke-19). Mazhab Historismus percaya bahwa
karena filsafat klasik mengikuti metodologi deduktif, itu terlalu
abstrak.
Mazhab historismus menggunakan pendekatan induktif,
yaitu berpijak pada perspektif kesejarahan (historical), oleh
karena itu mazhab ini dikenal dengan mazhab sejarah. Aliran
historismus mengatakan bahwa dengan pendekatan ini, setiap
Mazhab historismus dipandang sebagai advokat
nasionalis baik di bidang ekonomi maupun masyarakat.
Kemudian fenomena dari Mazhab inilah yang dianggap
卒EDJLDQ袖 GDUL SHUMDODQDQ VXDWX QHJDUD 2OHK NDUHQD LWX
pemikiran dan penelitian ekonomi harus berpijak
Proposal hibah ini mengajukan dana untuk pengembangan destinasi pariwisata di Provinsi Banten melalui pembangunan fasilitas wisata seperti home pod, selfie booth, peta wisata, aksesibilitas, dan lainnya di beberapa kawasan strategis pariwisata. Total anggaran yang diajukan adalah Rp. 2 miliar untuk 9 program pengembangan destinasi pariwisata di Banten pada tahun 2020.
BI Institute - Pariwisata dan Narasi Kota TuaDadang Solihin
油
Buku ini membahas tentang potensi pariwisata di DKI Jakarta dengan fokus pada Kota Tua dan Kepulauan Seribu. Buku ini menyajikan analisis dampak pariwisata terhadap ekonomi DKI Jakarta dan sejarah singkat pembentukan Kota Tua."
Buku jelajah kawasan pariwisata puncak dalam wisata minat khususAde Zaenal Mutaqin
油
Kawasan pariwisata Curug Panjang terletak di punggung barat Gunung Paseban, Bogor. Terdiri dari lima air terjun yang memiliki karakteristik unik masing-masing, terutama Curug Panjang yang memiliki terjunan air berbentuk lereng sepanjang 20 meter. Curug Cibulao juga menarik karena warna airnya yang biru. Kedua komplek air terjun ini menjadi daya tarik utama kawasan pariwisata alam di daerah tersebut.
MATERI UNTUK BIMTEK SADAR WISATA YANG DISELENGGARAKAN OLEH DINAS PARIWISATA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TGL 15 OKTOBER 2015 DI HOTEL CLARION KOTA KENDARI
Makalah ini membahas tentang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kalimantan Tengah melalui pengembangan wisata budaya Dayak dengan mendirikan perusahaan jasa perhotelan dan wisata bernama Dayak Land."
Dokumen tersebut membahas tentang pengemasan dan pemasaran paket wisata budaya. Terdapat 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik wisatawan, serta penjelasan mengenai amenitas, daya tarik, dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan dalam destinasi wisata budaya. Dokumen ini juga membahas proses pemasaran target pasar dan contoh paket wisata satu hari ke Yogyakarta.
Deskripsi singkat tentang Desa Wisata Jambu yang menampilkan berbagai daya tarik wisata edukatif berbasis budaya dan sumber daya alam setempat serta upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
1. Disusun Oleh :
Erfan Hikmayadi (1307028)
Erfina Agesty A (13
Febri Vika Br Purba (1305484)
Ovi Nurafifah I (1305824)
Nurul Nurusiyam (1302150)
Rahman (1305194)
Riestiani Kadiriandi (1307115)
Yogi Arman (1002126)
Pendidikan Sosiologi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
*
2. *
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk
aktivitas ini. Kegiatan wisata tentu sangat menarik dan bahkan saat ini
menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang . Minat seorang
wisatawan tentu berbeda antara satu dengan yang lain, oleh karena
itu pula terdapat berbagai jenis tempat wisata. Seiring dengan
perkembangan zaman, minat serta tujuan wisata juga turut
mengalami perkembangan. Diantara berbagai jenis tempat wisata yang
ingin dikunjungi oleh wisatawan diantaranya adalah Urban Tourism
(Wisata Perkotaan ) dan Rural Tourism (Wisata Pedesaan).
3. *
Menurut etimologi kata pariwisata diidentikkan dengan kata
travel dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkalikali dari satu tempat ke tempat lain. Atas
dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata
dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan
secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain
dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan
(Sinaga, 2010:12).
Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan
atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata
Pariwisata
4. *
Klingner (2006: 1) mendefinisikan
pariwisata perkotaan secara sederhana
sebagai sekumpulan sumber daya atau
kegiatan wisata yang berlokasi di kota dan
menawarkannya kepada pengunjung dari
tempat lain.
secara lebih luas pariwisata perkotaan dapat
didefinisikan sebagai:
bentuk umum dari pariwisata yang memanfaatkan
unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal
yang terkait dengan aspek kehidupan kota (pusat
pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik
wisata.
5. *
Rural tourism, segala bentuk dari
wisata yang menunjukan lokasi pedalaman
yang memberi keuntungan bagi ekonomi
lokal dan sosial sebagaimana membisakan
interaksi antara turis dan penduduk lokal
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara
atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang
disajikan dalam suatu struktur kehidupan
masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan
tradisi yang berlaku. ( Nuryanti, Wiendu. 1993.
Concept, Perspective and Challenges, makalah
bagian dari Laporan Konferensi Internasional
mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hal. 2-3)
6. Komponen Utama Desa
Wisata
Terdapat dua konsep yang utama dalam komponen desa wisata :
Akomodasi : sebagian dari
tempat tinggal para penduduk
setempat dan atau unit-unit
yang berkembang atas konsep
tempat tinggal penduduk.
Atraksi : seluruh kehidupan keseharian
penduduk setempat beserta setting fisik
lokasi desa yang memungkinkan
berintegrasinya wisatawan sebagai
partisipasi aktif seperti : kursus tari,
bahasa dan lain-lain yang spesifik.
8. Profil BNS ( Batu Night
Spectacullar)
BNS adalah sebuah tempat rekreasi baru di Kota Batu, tepatnya berada di Desa
Oro-Oro Ombo. Perjalanan menuhu BNS menggunakan kendaraan pribadi
memerlukan waktu tidak lebih dari 15 menit dari pusat kota., jika kondisi lalu
lintas sedang lancar. Sesuai namanya, Batu Night Spectacular merupakan
sebuah tempat wisata keluarga yang hanya dapat dinikmati malam hari, buka
mulai pukul 15:00 sampai dengan 24:00
Dengan memiliki waktu operasional dimalam hari, Batu Night Spectacular
merupakan sebuah alternatif tujuan untuk melepaskan penat dari beban
rutinitas kerja atau kegiatan lain yang telah dilakukan pada siang hari. Rasanya
sangat tidak berlebihan jika saya menyebut BNS sebagai satu-satunya tempat
rekreasi keluarga yang dapat dinikmati pada malam hari untuk seputaran kota
Batu, karena disini tersedia banyak permainan yang bisa dinikmati oleh
pengunjung dari segala umur dengan tiket masuk yang sangat murah, yaitu
sebesar 10 ribu rupiah untuk tiap orang. Mungkin inilah disneyland-nya kota
Batu.
9. *
Beberapa atraksi yang disajikan didi BNS adalah :
Rodeo (Rp 10.000,-), Disco Bumper Car (Rp 10.000,-), Monkey Jump (Rp 7.000,-
) Baby Wheel (Rp 7.000,-), Mini Bumper Car/Mini Train/Jump Arround/Marry Go
Round (Rp 7.000), KidsZone Sepuasnya (Rp 15.000,-).
Bagi wisatawan yang suka dengan tantangan bisa mencoba wahana Rumah
Hantu dengan tiket sebesar Rp 7.000,- (Senin-Kamis) dan Rp 10.000,- (Jumat-
Minggu-Hari Libur).
10. Lokasi lainnya yang tidak boleh terlewatkan adalah Taman Lampion
yang tentunya menawarkan berbagai macam bentuk lampion-
lampion yang dihiasi lampu-lampu yang sangat indah. Untuk dapat
masuk ke Taman Lampion, wisatawan dikenai biaya sebesar Rp
12.000.
.
11. Bagi wisatawan yang suka dengan tantangan bisa mencoba
wahana Rumah Hantu dengan tiket sebesar Rp 7.000,- (Senin-
Kamis) dan Rp 10.000,- (Jumat-Minggu-Hari Libur).
Selain rumah hantu, masih banyak lagi wahana menantang
adrenalin yang dapat wisatawan coba, ada Battle Area, Mega
Mix, dll. Bagi wisatawan yang senang dengan tekhnologi
jangan lewatkan juga wahana 4 D dengan biaya masuk
sebesar Rp 12.000,-.
12. Satu lagi yang harus
dicoba yakni Rumah Kaca,
di dalam rumah kaca
tersebut wisatawan akan
dibuat bertanya-tanya
mencari jalan keluar.
Karena akan ada banyak
jalan terlihat di dalamnya,
Rumah Kaca ini GRATIS
bagi siapapun
Terdapat panggung musik yang
menghadirkan musik-musik ataupun
kesenian tradisional. dan pada puncak
show time, anda akan melihat satu
satunya pertunjukkan yang ada di
ndonesia, yaitu Air Mancur Menari.
Tarian air mancur diiringi permainan
lampu warna-warni itu mampu
memaksa mata pengunjung tertuju ke
liukan air. Air mancur itu terlihat
cukup lihai menari mengikuti lantunan
lagu. Dari lagu instrumental, pop rock,
hingga dangdut koplo
13. *
BNS atau Batu Night Spectacular
adalah sebuah wahana yang
menarik untuk dikunjungi. Tidak
heran, pada akhir pekan wisata ini
sangat dibanjari para wisatawan
asing maupun wisatawan domestik.
Memang bukan hal yang asing lagi,
ketika sebuah wisata didirikan,
masyarakat sekitarpun diikut
sertakan, begitupun dengan BNS
banyak para karyawan di BNS
berasal dari masyarakat sekitar,
dengan begitu sedikit atau
banyaknya angka pengangguran di
daerah sekitar berkurang.
.
14. *
Bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh atau buah tangan, di
lokasi taman rekreasi ini juga telah disediakan puluhan kios yang
menjajakan berbagai makanan dan souvenir khas kota Batu, Malang.
Tentunya dengan harga yang terjangkau pula, bahkan
apabilawisatawan cukup berani bisa melakukan negosiasi harga alias
tawar-menawar. Lengkap sudah wisata Anda di BNS setelah
mengunjunggi kios-kios dan membeli beberapa cinderamata untuk
orang yang tercinta. Untuk penginapan, bisa Anda dapatkan di
sekitar kawasan obyek wisata. Usai menikmati beragam wahana
yang tersedia di areal seluas 3 ribu meter persegi ini, anda bisa
mengisi perut sekaligus beristirahat di sebuah food center yang
dinamakan Food Court. Ada banyak pilihan menu minuman maupaun
makanan di area ini. Tinggal pilih minuman dingin atau panas.
Begitu halnya makanan. Banyak menu yang bisa dipilih sesuia selera.
15. *
Akses menuju lokasi cukup mudah. Wisatawan bisa menggunakan
kendaraan pribadi maupun menyewa kendaraan bermotor. Jika,
wisatawan berada di pusat kota Malang, hanya butuh waktu
perjalanan sekitar 45 menit untuk sampai ke lokasi BNS.
Wisatawan cukup melewati Jalan Kauman ke arah Barat, lalu belok
kanan ke arah Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari. Setelah itu berbelok
kiri ke arah Jalan Kawi. Dari Jalan Kawi wisatawan melanjutkan
hingga ke Jalan Ijen sampai bertemu Jalan Bandung ke arah Barat
(kiri).
Dari Jalan Bandung wisatawan berbelok arah ke arah Jalan
Veteran, lalu ke arah jalan Bogor (arah ke Utara). Dari jalan Bogor,
lalu berbelok kanan ke arah jalan Jendral DI Panjaitan.
16. *
Aspek Manfaat
Ekonomi - Menambah devisa
- Menambah lapangan kerja
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Mendorong pembangunan daerah
Sosial-budaya - Meningkatkan kecerdasan masyarakat
- Memperoleh nilai tambah atas pemanfaatan
lingkungan yang ada
Berbangsa-bernegara - Mempererat persatuan dan kesatuan
- Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan
terhadap tanah air
17. *
Aspek Dampak
Ekonomi Harga barang dan jasa pelayanan menjadi naik,
karena banyaknya wisatawan
Harga tanah naik akibat banyaknya para
investor yang memerlukan tanah untuk
pembangunan hotel dan sarana penunjang
pariwisata
Sosial-budaya Penduduk khususnya remaja suka mengikuti
pola hidup pawa wisatawan yang tiidak sesuai
dengan budaya dann kepribadian bangsa kita
sendiri
Berbangsa-bernegara Banyak peluang dan pemanfaatan wisatawan
juga mengundang perilaku yang tidak
bertanggungjawab
18. *
Profil Desa Penglipuran
Desa adat Penglipuran berada di bawah administrasi Kelurahan Kubu, Kecamatan
Bangli, Kabupaten Bangli, yang berjarak 45 km dari kota Denpasar. Letaknya
berada di daerah dataran tinggi di sekitar kaki Gunung Batur. Berdasarkan data
tahun 2001 yang dihimpun pemerintah, Desa Adat Penglipuran memiliki luas
wilayah sekitar 1,12 Ha.
Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan
yang teratur dari struktur desa tradisional, perpaduan tatanan tradisional dengan
banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat desa ini membuat kita
merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa
tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat
Penglipuran dan budaya masyarakatnya juga sudah berlaku turun temurun.
19. *
Sejarah Desa Adat Penglipuran dimulai sejak 700-an tahun yang lalu, yaitu
pada zaman kerajaan Bangli. Menurut penuturan para sesepuh/penglingsir,
Desa Penglipuran merupakan sepihan dari Desa Bayung Gede, Kintamani.
Kata Penglipuran berasal dari kata Pengeling dan Pura. Pengeling berasal
dari kata eling yang berarti ingat/mengingat. Pura berarti
tempat/benteng/tanah leluhur. Jadi Penglipuran artinya ingat kepada
tanah leluhur/ tempat asal mulanya. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa
pendahulu/leluhur Desa Penglipuran berasal dari
Desa Bayung Gede, Kintamani. Jarak antara Kota Bangli dengan Desa
Bayung Gede sangat jauh (sekitar 25 km) dan perjalanan jaman dulu hanya
dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau
naik kuda, maka untuk memudahkan komunikasi dibuatlah semacam
peristirahatan di daerah Kubu (4,5 km) dari kota Bangli. Dari waktu ke
waktu akhirnya warga ini terus bertambah banyak karena sudah ada yang
berkeluarga. Sebelum bernama Penglipuran, desa ini dulunya bernama
Desa Kubu Bayung yang artinya orang Bayung yang tinggal di wilayah Kubu.
20. *
Natural Atraction
berupa landscape hutan bambu yang
mengelilingi desa, iklim tropis yang sejuk
dan udara yang segar tanpa polusi
kendaraan. Sekitar 40 % dari lahan desa
adalah hutan bambu. Menebang pohon
bambu di desa ini tidak boleh sembarangan
tanpa ijin dari tokoh masyarakat setempat.
21. Cultural Atraction
Cultural attraction yang dapat dijumpai di Desa
Penglipuran yaitu sejarah, cerita rakyat, kesenian berupa
tari-tarian, upacara khusus yaitu upacara penguburan
mayat (ngaben) yang berbeda dengan upacara ngaben
masyarakat Bali pada umumnya. Tari-tarian yang
dipentaskan untuk menghibur para wisatawan
diantaranya tari Barong, tari Panyebrahma, tari Sekar
Tunjung, Joged Bumbung. Tari-tarian yang berkaitan
dengan pelaksanaan upacara yaitu tari Baris. Tari Baris
diiringi oleh alat musik gambelan yang dimainkan oleh
sekelompok orang yang disebut dengan Sekaa Gambelan.
22. meliputi cara hidup, populasi penduduk,
bahasa, pertemuan sosial. Social Attractions
yang dijumpai di Desa Penglipuran yaitu cara
hidup masyarakat Desa Penglipuran terkait
norma-norma social yang berlaku. Mata
pencaharian penduduk Desa Penglipuran
sebagian besar adalah bertani dan beternak,
selebihnya ada yang bekerja sebagai tukang,
pengrajin, pegawai, serta pedagang.
Built attraction yang dapat dijumpai di Desa
Penglipuran yaitu bangunan bersejarah berupa
rumah adat yang masih asli dan dijaga oleh
masyarakat Penglipuran maupun rumah adat
yang telah dimodifikasi dengan arsitektur
modern. Ada juga monument, taman dan
kebun.
Built Attraction
Social Attractions
23. *
Desa wisata ini menawarkan konsep pemukiman yang ramah
lingkungan. Tak ada mobil atau motor yang diperkenankan memasuki
kawasan. Kendaraan bermotor hanya bisa masuk hingga pelataran
parkir yang disediakan. Rumah setiap keluarga dalam setiap kavling
tampak hampir seragam, dengan arsitektur tradisional. Tiangnya dari
kayu dengan atap yang khas berupa sirap bambu, dibatasi tembok dan
memiliki gerbang khas Bali sebagai pintu masuk.
Wisatawan di Desa Penglipuran dapat berinteraksi dan ikut dalam cara
hidup masyarakat Desa Penglipuran seperti kegiatan memasak masakan
khas Bali, mejejaitan, membuat penjor, membuat gebogan, bermain
permainan tradisional Bali dengan anak-anak Desa Penglipuran,
berternak, berkebun dan berjualan hasil olahan masyarakat Desa
Penglipuran. Melalui kegiatan ini wisatawan dapat merasakan keramah
tamahan masyarakat Desa Penglipuran dan sekaligus mendapat
pengalaman dan pengetahuan baru mengenai budaya Desa Penglipuran
maupun budaya Bali.
24. *
Amenitas yang ada di Desa Penglipuran yaitu homestay, rumah makan atau
restaurant , pos jaga, warung/kios, tempat parkir, tempat
registrasi pengunjung, toilet umum. Sayangnya sarana dan prasarana yang
disediakan tidak disertai dengan keamanan. Fasilitas toilet umum masih
kurang jumlahnya dan tidak ada fasilitas beribadah bagi umat Muslim.
25. *
Karena tidak ada sarana transfortasi umum untuk menuju
lokasi desa Penglipuran Bangli, maka cara terbaik untuk
wisata ke desa Penglipuran Bangli adalah menggunakan jasa
rental mobil + sopir di Bali atau menyewa mobil tanpa supir.
Aksesibilitas berupa jalan di Desa Penglipuran terbagi
dalam tiga jenis, yaitu jalan sekunder yang merupakan
ring road desa, koridor tengah desa (rurung gede), serta
jalan setapak/gang.
26. *
Manfaat pembangunan pariwisata berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi,
sosial-budaya, dan lingkungan sehubungan dengan dijadikannya Penglipuran
sebagai Desa Wisata dijelaskan sebagai berikut:
1. Aspek Ekonomi
Pembangunan pariwisata di Desa Wisata Penglipuran telah memberikan
manfaat ekonomi secara langsung dan adil kepada masyarakat lokal karena
masyarakat lokal berperan sebagai subjek pelaku pariwisata yang
berinteraksi langsung dengan wisatawan yang berkunjung, masyarakat
lokal dapat menyediakan jasa pelayanan wisata seperti menyediakan
rumah penginapan tamu (guest house) dn menjual souvenir kerajinan
ayaman bambu kepada wisatawan. Selain itu, masyarakat lokal juga
mendapatkan sebagian penghasilan dari panjualan tiket masuk (entrance
ticket) Desa Wisata Penglipuran masuk ke kas Desa Adat
27. 2. Aspek Sosial-Budaya
Dalam hal upacara keagamaan di pura, pelaksanaannya sepenuhnya
dilakukan oleh anggota (krama) desa adat dan biayanya diperoleh
dari desa adat setempat, sumbangan dari hasil penjualan tiket masuk
Desa Wisata Penglipuran dan bantuan dari pemerintah Kabupaten
Bangli.
Pada dasarnya masyarakat lokal menerima dengan baik dan merasa
bangga sehubungan dengan desanya dijadikan sebagai salah satu
Desa Wisata di Bali. Masyarakat berpendapat bahwa dengan
dijadikannya sebagai Desa Wisata setidaknya memberikan kontribusi
kepada desanya walaupun secara langsung mereka belum
menikmatinya.
3. Aspek Lingkungan
Manfaat dalam aspek dalam lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat
lokal Desa Penglipuran adalah adanya kesadaran dari massyarakat untuk
menjaga dan melestarikan lingkungan alam yang ada. Dalam upaya
tersebut warga masyarakat secara rutin melakukan kerja sosial untuk
membersihkan lingkungan dan memiliki sebuah tempat sampah yang
ukurunya cukup besar.
28. *
Pembangunan pariwisata di Desa Wisata Penglipuran tidak
mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan
penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan
maupun persawahan. Kelestarian hutan bambu masih tetap terjaga
dengan baik. Selain itu dengan dijadikannya desa mereka sebagai objek
wisata, secara langsung masyarakat dengan antusias berperan serta
menjaga kebersihan dan keindahan lingkungannya. Aspek Sosial-
budaya, kehidupan sosial-budaya masyarakat di Desa Penglipuran masih
sangat lestari, hal ini dibuktikan dari tetap terpeliharanya berbagai
tradisi budaya dan ritual upacara keagamaan di Desa Adat Penglipuran
ditengah pengaruh globalisasi dan modernisasi, kehadiran pariwisata
justru membangkitkan upaya pelestarian nilai-nilai tradisi dan budaya
masyarakat lokal untuk dijadikan sebagai atraksi wisata.
29. *
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan terencana yang dilakukan secara
individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan
untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan.Dari berbagai jenis
tempat wisata diantaranya adalah Urban Tourism (Wisata Perkotaan) dan
Rural Tourism (Wisata pedesaan).
Batu Night Spectacular adalah salah satu destinasi wisata yang
menarawkan atraksi-atraksi modern dan beroperasi pada malam hari
menjadi daya tarik tersendiri.
Desa adat Penglipuran pun tak kalah menarik perhatian para wisatawan
untuk mengunjungi desa wisata yang mencerminkan adat Bali ini. Dengan
menawarkan aktrasi dan aktivitas-aktivitas tradisional Bali membuat
Desa Penglipuran ini memeiliki pessona tersendiri.
Pengembangan pariwisata di suatu daerah tentunya akan memberikan
manfaat dan juga dampak bagi masyarakat lokal. Yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana masyarakat lokal dan pengelola pariwisata dapat
mengelola potensi pariwisata sebaik mungkin sehingga potensi tersebut
dapat memberi manfaat maksimal bagi masyarakat dan dapat pula
dinikmati pada masa yang akan datang.