Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman singkong, mulai dari persyaratan tumbuh, persyaratan bibit, pengolahan tanah, cara penanaman, pemeliharaan tanaman termasuk pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga tahap panen. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk budidaya tanaman singkong bagi petani.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sawi yang umum dibudidayakan di Indonesia seperti sawi putih, hijau, dan huma. Juga membahas tentang klasifikasi botani, syarat tumbuh, cara membudidayakan, hama dan penyakit, serta tahapan panen dan pasca panen sawi.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang teknik budidaya tanaman nilam, mulai dari persyaratan ekologi, persiapan lahan dan benih, teknik penanaman, hingga pemeliharaan tanaman. Teknik budidaya nilam memerlukan kondisi yang sesuai seperti curah hujan 2000-2500 mm/tahun dan suhu 24-28属C, persiapan media semai dan lahan yang subur, serta pemeliharaan melalui penyiangan, pemupukan, dan pengendal
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penanaman sayuran daun seperti sawi, bayam dan kangkung. Ia menjelaskan langkah-langkah penyediaan tanah, penanaman benih, pembajaan, pengairan, kawalan rumpai dan penyakit, serta pemungutan hasil. Dokumen kedua memberi panduan mengenai penanaman bawang merah termasuk pengenalan, penyediaan tanah, jenis benih, hasil, dan analisis kos pengeluaran
Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang penanaman sayuran di sekolah rendah, termasuk pemilihan tapak, persiapan tanah, penanaman benih, penjagaan tanaman, dan pengumpulan hasil. Langkah-langkah penting seperti membersihkan tapak, membuat batas, menanam benih, menyemai, memindahkan anak benih, dan menjaga tanaman dijelaskan secara terperinci. Kaedah penanaman hidroponik dan di dalam pasu juga
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman bayam yang meliputi persiapan benih, pengolahan tanah, pembuatan bedengan, penanaman, pemeliharaan, dan panen serta pascapanen. Bayam merupakan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan zat besi yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknik budidaya bayam dilakukan secara manual oleh petani dengan sumber daya terbatas.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara budidaya tanaman kentang dan wortel, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga panen. Kentang dapat ditanam di tanah yang subur dengan pH 5,8-7 dan curah hujan 1500 mm/tahun, sedangkan wortel tumbuh baik pada tanah gembur dengan pH 5,5-6,5 dan ketinggian 1200-1500 m dpl.
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30属C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
1. Tanaman hiasan ditanam untuk mencantikkan kawasan dan membantu menghasilkan udara bersih dengan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. 2. Tanaman hiasan dapat dibiakkan secara seks menggunakan biji benih dan secara aseks menggunakan bahagian vegetatif seperti batang dan daun. 3. Keratan batang tanaman hiasan disemai dan dipelihara untuk membiakkan tanaman baru.
Teknik budidaya tanaman sayuran secara vertikal atau bertingkat (vertikultur) memungkinkan tanaman ditanam di ruang terbatas dengan meningkatkan efisiensi lahan. Wadah vertikultur dapat dibuat dari berbagai bahan murah seperti bambu atau kaleng bekas, dan tanaman sayuran seperti selada dan bayam cocok dibudidayakan menggunakan teknik ini. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan organik, dan pengendal
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskapcasia biflora
油
Dokumen ini memberikan panduan mengenai penanaman dan penyelenggaraan tanaman landskap. Ia menjelaskan langkah-langkah penyediaan tapak dan lubang penanaman, teknik penanaman pokok utama dan tanaman hias, serta kerja-kerja penyelenggaraan seperti penyiraman, sungkupan, pembajaan, dan pemangkasan untuk menjaga kelestarian tanaman.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L. Randle), mulai dari ciri-ciri tanaman, syarat tumbuh, cara bertanam, pemeliharaan, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan daun hijau tua beraroma wangi apabila diremas. Budidaya tanaman ini memerlukan suhu 180-250C, curah hujan 1800-2500 mm/tahun, dan tanah subur
Sawi merupakan tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan dan memberikan manfaat gizi. Terdapat beberapa varietas sawi seperti sawi putih, hijau, dan huma, yang memiliki perbedaan pada bentuk daun dan rasanya. Budidaya sawi memerlukan persiapan benih, pengolahan tanah, dan pemeliharaan tanaman dengan pemupukan dan pengendalian hama. Sawi dapat dihasilkan 10-15 ton per hektar melalui budidaya konvensional
1. Lidah buaya adalah tumbuhan sukulen yang menyukai cahaya matahari penuh dan tanah yang cepat mengering. Ia dapat berkembang biak dengan menghasilkan "pups" atau tanaman baru dari akarnya.
2. Untuk menanam lidah buaya, pilih wadah berpasir dan letakkan bola akarnya dibawah permukaan tanah. Beri cahaya matahari 8-10 jam sehari dan siram jika tanah kering.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman bayam yang meliputi persiapan benih, pengolahan tanah, pembuatan bedengan, penanaman, pemeliharaan, dan panen serta pascapanen. Bayam merupakan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan zat besi yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknik budidaya bayam dilakukan secara manual oleh petani dengan sumber daya terbatas.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara budidaya tanaman kentang dan wortel, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, pembibitan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga panen. Kentang dapat ditanam di tanah yang subur dengan pH 5,8-7 dan curah hujan 1500 mm/tahun, sedangkan wortel tumbuh baik pada tanah gembur dengan pH 5,5-6,5 dan ketinggian 1200-1500 m dpl.
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang budidaya jagung, mulai dari syarat pertumbuhan, persyaratan benih dan lahan, teknik budidaya seperti pemupukan dan pengelolaan tanaman, hingga tahap panen dan pasca panen. Budidaya jagung memerlukan curah hujan 85-200 mm/bulan dan suhu 23-30属C, serta dilakukan pada ketinggian 1000-1800 m dpl. Teknik budidaya mencakup persiapan benih dan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
1. Tanaman hiasan ditanam untuk mencantikkan kawasan dan membantu menghasilkan udara bersih dengan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. 2. Tanaman hiasan dapat dibiakkan secara seks menggunakan biji benih dan secara aseks menggunakan bahagian vegetatif seperti batang dan daun. 3. Keratan batang tanaman hiasan disemai dan dipelihara untuk membiakkan tanaman baru.
Teknik budidaya tanaman sayuran secara vertikal atau bertingkat (vertikultur) memungkinkan tanaman ditanam di ruang terbatas dengan meningkatkan efisiensi lahan. Wadah vertikultur dapat dibuat dari berbagai bahan murah seperti bambu atau kaleng bekas, dan tanaman sayuran seperti selada dan bayam cocok dibudidayakan menggunakan teknik ini. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan organik, dan pengendal
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Penanaman Dan Penyelenggaraan Am Tanaman Landskapcasia biflora
油
Dokumen ini memberikan panduan mengenai penanaman dan penyelenggaraan tanaman landskap. Ia menjelaskan langkah-langkah penyediaan tapak dan lubang penanaman, teknik penanaman pokok utama dan tanaman hias, serta kerja-kerja penyelenggaraan seperti penyiraman, sungkupan, pembajaan, dan pemangkasan untuk menjaga kelestarian tanaman.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Dokumen ini membahas tentang budidaya tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L. Randle), mulai dari ciri-ciri tanaman, syarat tumbuh, cara bertanam, pemeliharaan, panen, hingga pengendalian hama dan penyakit. Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan daun hijau tua beraroma wangi apabila diremas. Budidaya tanaman ini memerlukan suhu 180-250C, curah hujan 1800-2500 mm/tahun, dan tanah subur
Sawi merupakan tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan dan memberikan manfaat gizi. Terdapat beberapa varietas sawi seperti sawi putih, hijau, dan huma, yang memiliki perbedaan pada bentuk daun dan rasanya. Budidaya sawi memerlukan persiapan benih, pengolahan tanah, dan pemeliharaan tanaman dengan pemupukan dan pengendalian hama. Sawi dapat dihasilkan 10-15 ton per hektar melalui budidaya konvensional
1. Lidah buaya adalah tumbuhan sukulen yang menyukai cahaya matahari penuh dan tanah yang cepat mengering. Ia dapat berkembang biak dengan menghasilkan "pups" atau tanaman baru dari akarnya.
2. Untuk menanam lidah buaya, pilih wadah berpasir dan letakkan bola akarnya dibawah permukaan tanah. Beri cahaya matahari 8-10 jam sehari dan siram jika tanah kering.
Dokumen tersebut membahas tentang ketela pohon, mulai dari sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, syarat tumbuh, budidaya, hama penyakit dan gulmanya. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah ditanam di berbagai negara termasuk Indonesia. Budidaya ketela pohon memerlukan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Dokumen tersebut merangkum tentang Kumis kucing (Orthosiphon spp.), termasuk sejarah, klasifikasi, deskripsi tanaman, manfaat, syarat pertumbuhan, budidaya, hama dan penyakit, serta cara panen. Tanaman ini berasal dari Afrika dan Asia, memiliki daun yang bermanfaat sebagai obat batuk, masuk angin, dan penyakit ginjal. Budidaya Kumis kucing memerlukan iklim hujan dan sinar matahari, tanah
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah, jenis, manfaat, sentra penanaman, dan syarat tumbuh ketela pohon. Ketela pohon berasal dari Amerika dan telah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Sentra utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Syarat tumbuh yang optimal adalah curah hujan 1500-2500 mm/tahun, suhu 10属C, kelembaban 60-65%, dan sinar
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Budidaya tanaman padi di lahan rawa merupakan pilihan yang potensial, terutama untuk meningkatkan produksi pangan di daerah dengan lahan basah atau rawa yang luas. Berikut adalah tahapan utama dalam budidaya padi rawa:
1. Persiapan Lahan
Pemilihan Lahan: Pilih lahan rawa yang memiliki ketersediaan air cukup, namun tidak terlalu dalam untuk menghindari masalah kelembaban berlebihan yang dapat mengganggu pertumbuhan padi.
Pengelolaan Air: Pastikan pengaturan tata air agar lahan tidak terlalu tergenang atau terlalu kering. Sistem saluran drainase perlu dipersiapkan untuk mengontrol ketinggian air.
Pengapuran: Lahan rawa seringkali memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah). Pengapuran menggunakan dolomit atau kapur pertanian dapat dilakukan untuk menetralkan pH lahan.
2. Pemilihan Varietas
Gunakan varietas padi khusus yang tahan terhadap kondisi lahan rawa, seperti varietas Inpara (Indonesian Inbred for Swampy Area), yang dikembangkan khusus untuk daerah rawa.
Varietas lain yang cocok untuk lahan rawa meliputi Ciherang, Inpari, dan Inpara 2.
3. Penanaman
Penyemaian Benih: Gunakan teknik persemaian benih di tempat khusus sebelum dipindahkan ke lahan. Persemaian berlangsung sekitar 15-20 hari.
Penanaman Bibit: Bibit dipindahkan ke lahan setelah berumur 20-25 hari, dengan jarak tanam sekitar 20 x 20 cm untuk memastikan tanaman dapat berkembang optimal.
4. Pemeliharaan
Pengairan: Lahan rawa memerlukan kontrol ketinggian air yang baik, terutama saat fase-fase kritis pertumbuhan padi, seperti saat fase anakan dan pembentukan malai.
Pemupukan: Gunakan pupuk organik dan pupuk kimia secara berimbang. Pupuk nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) sangat penting dalam pertumbuhan padi, khususnya di lahan rawa yang cenderung miskin unsur hara.
Pengendalian Hama dan Penyakit: Lahan rawa rentan terhadap hama seperti tikus, keong mas, dan penyakit seperti blast. Gunakan pestisida sesuai kebutuhan atau dengan metode pengendalian hayati agar tidak merusak ekosistem rawa.
5. Panen dan Pascapanen
Padi rawa biasanya bisa dipanen setelah 4-5 bulan, tergantung pada varietas yang digunakan.
Setelah panen, proses pengeringan perlu dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerusakan kualitas gabah. Gunakan alas pengering untuk memudahkan proses pengeringan dan menjaga kualitas hasil panen.
6. Pengelolaan Lahan Pascapanen
Setelah panen, lahan perlu diolah kembali untuk persiapan penanaman berikutnya. Pengembalian sisa-sisa tanaman sebagai pupuk hijau bisa dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah.
Tantangan dalam Budidaya Padi Rawa
Keasaman Tinggi: Lahan rawa cenderung asam dan memerlukan pengelolaan khusus, termasuk penggunaan kapur.
Pengendalian Air: Fluktuasi air di lahan rawa sering kali tidak stabil, sehingga diperlukan kontrol yang baik agar tanaman tidak rusak.
Ketersediaan Nutrisi: Nutrisi di lahan rawa biasanya terbatas, sehingga memerlukan input pupuk yang lebih banyak dibanding lahan sawah biasa.
Dengan manajemen yang baik, padi rawa dapat menghasilkan produksi
Sorgum dapat dibudidayakan dengan cara penyemaian benih, stek batang, atau tanam langsung. Persiapan lahan, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama penting untuk mendapatkan hasil yang baik. Sorgum memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti baik untuk pencernaan, jantung, dan mencegah berbagai penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah dan iklim, persiapan lahan dan media tanam, teknik penanaman, pemeliharaan tanaman, hama dan penyakit yang sering menyerang beserta cara pengendaliannya, hingga tanda-tanda panen. Aspek-aspek kunci yang dibahas antara lain varietas benih yang baik, persiapan pupuk dan media tanam, teknik penanaman dan pemeliharaan
Budidaya buncis organik memerlukan pengolahan lahan khusus, penanaman benih langsung, dan perawatan berkala seperti penaikan tanah dan pemupukan. Tanaman ini akan berbunga dan siap dipanen setelah 50 hari.
Proses pembibitan kelapa sawit meliputi kecambah, pre-nursery, dan main nursery. Bibit dirawat dengan penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama sampai siap ditanam pada umur 10-14 bulan. Lahan dan bibit harus disiapkan dengan baik agar pertumbuhan optimal.
1. BUDIDAYA TANAMAN SINGKONG
BUDIDAYA TANAMAN
SINGKONG
I. SYARAT TUMBUH
Sebetulnya tanaman ubi kayu dapat ditanam di mana saja, namun akan lebih baik jika ditanam pada
daerah yang sesuai dengan habitatnya atau keinginannya untuk tumbuh baik. Secara umum syarat tumbuh
tanaman ubi kayu yang optimal adalah sebagai berikut :
a) Curah hujan antara 1.500 - 2.500 mm/tahun.
b) Suhu udara optimum untuk pertumbuhan ubi kayu adalah 25 - 28 C.
c) Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%.
d) Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi kayu sekitar 10 jam/hari, terutama untuk kesuburan daun dan
perkembangan umbinya.
e) Ketinggian tempat yang baik dan ideal adalah 10 - 700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10 - 1.500 m dpl.
f) Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur remah,gembur,tidak terlalu liatdan tidak
terlalu poros, serta kaya bahan organik.
II. BUDIDAYA UBI KAYU
A. Persyaratan dan Penyiapan Bibit
Tanaman ubi kayu biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek batang.Namun, tanaman ini juga
dapatdiperbanyak dengan menumbuhkan bijinya. Cara ini hanya digunakan untuk tujuan pemuliaan tanaman,
bukan untuk budidaya, karena membutuhkan proses dan waktu yang lama.
Keuntungan melakukan perbanyakan tanaman dengan menggunakan stek adalah waktunya lebih cepat
dan hasilnya pun akan sama dengan tanaman induknya. Syarat bibityang baik untuk bertanam singkong adalah
2. sebagai berikut :
a) Bibit berasal dari tanaman induk yang cukup tua (6-12 bulan).
b) Pertumbuhan induk harus normal, sehat, serta seragam.
c) Batangnya telah berkayu dan berdiameter > 5 cm, dan lurus.
d) Belum tumbuh tunas-tunas baru.
Setelah dipilih batang dari pohon induk yang memenuhi syarat, kemudian dilakukan penyiapan bibit.
Tahapan penyiapan bibit ubi kayu meliputi hal-hal sebagai berikut:
a) Bibit berupa stek batang dengan panjang sekitar 20 cm atau memiliki 4 mata.
b) Pilih batang bagian bawah sampai tengah.
c) Stek yang terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25-50 batang stek.
d) Semua ikatan stek yang dibutuhkan kemudian diangkut ke lokasi penanaman.
B. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi tanah yang tadinya padat
menjadi lebih gembur,membersihkan kebun yang akan ditanami dari gulma, dan sebagai bagian dari kegiatan
sanitasi atau kebersihan lingkungan, sehingga tempat hidupnya sumber-sumber penyakit dan hama dapat
dibersihkan.
Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau bajak. Untuk areal yang luas,
sebaiknya digunakan traktor. Setelah tanah diolah dan dibersihkan, selanjutnya dibuat bedengan ukuran yang
dikehendaki. Pembentukan bedengan/larikan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman,
seperti pemupukan dan penyiangan.
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam/tanah gambut, perlu
dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCOS). Dosis yang biasa
digunakan untuk pengapuran adalah 1-2,5 ton/ha. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada
saat pembentukan bedengan kasar, bersamaan dengan pemberian pupuk kandang.
C. Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanam adalah sistem penanaman dalam berusahatani. Pola tanam ada yang dengan sistem monokultur,
3. yaitu penanaman satu jenis tanaman dalam satu lahan, dan ada yang sistem tumpangsari, yakni penanaman
dua atau lebih jenis tanaman dalam satu lahan.Pola tanam harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada
lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi.
Jarak antar tanaman yang umum digunakan pada pola monokultur yaitu 100 x 100 cm. Bila pola tanam de ngan
sistem tumpang sari, jarak tanam yang dapat digunakan adalah 150 x 150 cm atau 200 x 200 cm.
2. Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung atas stek ubi kayu untuk menghindari tergenangnya air
di batang agar tidak terjadi pembusukkan atau menghindari patogen penyakit yang biasanya menyukai tempat-
tempatyang lembab. Stek batang kemudian ditanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian
stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja. Lakukan
pemberian pupuk pada saat penanaman. Pupuk yang digunakan sebagai pupuk dasar ini biasanya adalah
pupuk kandang. Pupuk diberikan di sekeliling tanaman dengan diameter sekitar 100 cm. Tanah disekeliling
tanaman digali atau dibuat paritkecil. Kemudian pupuk ditaburkan ke dalam parit tersebut. Setelah itu ditutup
dengan tanah dari bekas galian tadi.
D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit yang mati atau tumbuh tidak normal, dengan b ibit yang
baru/cadangan.Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas
agar tanaman yang disulamkan tidak layu. Waktu penyulaman adalah minggu pertama dan minggu kedua
setelah penanaman.Penyulaman yang dilakukan pada minggu ketiga atau dapat mengakibatkan pertumbuhan
tanaman menjadi tidak seragam.
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membuang gulma yang tumbuh di areal pertanaman ubi kayu.Dalam satu musim
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan. Alat yang digunakan dalam penyiangan ini dapatberupa
cangkul, kored atau parang, sambil menggemburkan kembali tanah. Penyiangan harus dilakukan hati-hati,
jangan sampai alat yang kita gunakan melukai tanaman ubi kayu.
3. Pembumbunan
Cara pembumbunan dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti
guludan. Waktu pembumbunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya.
Sama halnya dengan penyiangan,pembumbunan penting dilakukan terutama agar umbi yang terbentuk dalam
tanah menjadi besar-besar.Jadi pembumbunan ini memberikan keleluasaan pada akar agar dapat tumbuh dan
berkembang membentuk umbi dengan baik.
4. Perempelan/Pemangkasan
Pada budidaya tanaman ubi kayu perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas, karena minimal setiap
pohon hanya mempunyai dua atau tiga cabang. Hal ini dilakukan agar batang ubi kayu tersebut bisa digunakan
sebagai bibitlagi di musim tanam mendatang.Selain itu,konsentrasi pertumbuhan tanaman ubi kayu akan lebih
mengarah pada pembentukan umbi, bukan daun. Kecuali dalam pembudidayaan dengan tujuan untuk dipetik
tunasnya.
5. Pemupukan
Untuk mencapai hasil yang tinggi perlu diberikan pupuk organik ( pupuk kandang,kompos dan pupuk hijau ) dan
pupuk anorganik ( Urea, TSP, KCL ). Pupuk organik sebaiknya diberikan bersamaan dengan pengolahan
tanah. Volume pupuk organik yang baik untuk 1 hektar tanaman ubi kayu minimal sebanyak 6 ton. Tujuan
utama pemberian pupuk ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah.
Pupuk anorganik diberikan tergantung tingkat kesuburan tanah. Pada umumnya dosis pupuk anjuran untuk
4. tanaman ubi kayu adalah: Urea dengan dosis 133 - 200 kg/ ha, SP-36 dengan dosis 60 - 100 kg/ ha, dan KCl
dengan dosis 120 - 200 kg/ ha
Cara pemberian pupuk adalah:
a. Pupuk dasar : 1/3 bagian dosis Urea dan KCl, serta seluruh dosis SP-36 diberikan pada saat tanam.
b. Pupuk susulan : 2/3 bagian dari dosis Urea dan KCl diberikan pada saat tanaman berumur 3 - 4 bulan.
6. Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan singkong dari awal tanam sampai umur lebih dari empat atau lima bulan hendaknya selalu dalam
keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari
sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saatmusim kering dengan cara menyiram langsung, akan
tetapi cara ini dapatmerusak tanah.Sistem yang paling baik digunakan adalah sistem genangan, sehingga air
dapatsampai ke daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat dilakukan dua
minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hingga saat ini belum ditemukan penyakit yang berarti bagi tanaman ubi kayu dengan menggunakan varietas
unggul,seperti Darul Hidayah.Namun demikian,guna mencegah kemungkinan bila terdapat hama dan penyakit
pada tanaman ubi kayu maka di bawah ini terdapat beberapa hama dan penyakit untuk diketahui.
Hama
a) Uret (Xylenthropus)
Ciri : berada dalam akar dari tanaman.
Gejala : tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi dirusak.
Pengendalian: bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau mencampur sevin pada saat
pengolahan lahan.
b) Tungau merah (Tetranychus bimaculatus)
Ciri : menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun tersebut.
Gejala : daun akan menjadi kering.
Pengendalian: menanam varietas toleran dan menyemprotkan air yang banyak.
Penyakit
a) Bercak daun bakteri
Penyebab : Xanthomonas manihotis atau Cassava Bacterial Blight/CBG.
Gejala : bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya
mati.
Pengendalian: menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnahkan bagian tanaman yang sakit,
melakukan pergiliran tanaman dan sanitasi kebun.
b) Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum )
5. Ciri : hidup di daun, akar, dan batang.
Gejala : daun mendadak jadi layu seperti tersiram air panas. Akar, batang, dan umbi langsung membusuk.
Pengendalian : melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Adira 1, Adira 2 dan
Muara, melakukan pencabutan dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
Gambar Tanaman yang terserang Penyakit Layu bakteri
c) Bercak daun coklat (Cercospora heningsii)
Penyebab : cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : daun bercak-bercak coklat, mengering, terdapat lubang-lubang bulat kecil dan jaringan daun mati.
Pengendalian: melakukan pelebaran jarak tanam, penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun
yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
d) Bercak daun konsentris (Phoma phyllostica)
Penyebab : cendawan yang hidup pada daun.
Gejala : adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda. Pengendalian: memperlebar jarak tanam,
mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.
8. PANEN
Ubi kayu dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang, warna daun mulai menguning
dan banyak yang rontok. Umur panen tanaman ubi kayu adalah 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan
untuk varietas dalam. Ubi kayu dipanen dengan cara menggunakan pengungkit atau mencabut batangnya
secara langsung. Umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.