際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Makalah Ilmu Pengetahuan Alam
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Dosen Pembimbing:
Raden Gamal Tamrin Kusumah, M.Pd
Kelompok VII Kelas 3B
Disusun Oleh :
Rita Ermawati (1711240052)
Roliza Perantika (1711240054)
Supiah Sari (1711240058)
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang
berjudul Keanekaragaman Makhluk Hidup dengan baik.
Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Alam dengan tujuan agar bi
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam
yang telah sabar dalam membimbing sekaligus mengajarkan kepada kami berbagai hal yang
belum kami ketahui.
Dalam pembahasan ini tentu masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu mohon
sumbang saran dan masukan dari para pembaca demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan
datang, mudah-mudahan apa yang ada dimakalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
amin.
DAFTAR ISI
COVER....i
KATA PENGANTAR.ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN ..1
1. Latar Belakang..1
2. Rumusan Masalah.....1
3. Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN2
A. Makhluk Hidup.....2
B. Keanekaragaman Makhluk Hidup4
C. Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup...5
D. Tingkat Keanekaragaman Hayati.5
E. Manfaat keanekaragaman Hayati.7
F. Klasifikasi Makhluk Hidup..7
G. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup..8
BAB II PENUTUP..8
1. Kesimpulan..11
2. Saran....11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan
maupun hewan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makluk hidup,
seperti berbagai jenis hewan misalnya ayam, semut, sapi, dan sebagainya, berbagai jenis
tumbuhan misalnya jeruk, mangga, pisang, dan tumbuhan lainnya yang ada disekitar kita.
Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah
keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati.
Dari berbagai makhluk hidup yang banyak jenisnya, para peneliti mengklasifikan
makhluk hidup ini. Adanya klasifikasi makhluk hidup ini dikarenakan adanya persamaan
dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anantomi, dan tingkah laku. Kegiatan
pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan bertujuan untuk mempermudah manusia
dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, juga mempermudah untuk
memberikan penamaan terhadap suatu individu. Keanekaragam meliputi variasi bentuk,
ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Salah satu penyebab terjadinya
keanekaragaman makhluk hidup yaitu oleh adanya mekanisme evolusi.
1. Rumusan Masalah
a. Pengertian makhluk hidup?
b. Apa penyebab keanekaragaman makhluk hidup?
c. Tingkat Keaanekaragaman Hayati?
d. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati?
e. Apa itu klasifikasi makhluk hidup?
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui makhluk hidup.
b. Untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup.
c. Untuk mengetahui tingkat keaanekaragaman hayati.
d. Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman hayati.
e. Untuk mengetahui klasifikasi makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhluk Hidup
Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari
berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya.
Dalam dunia biologi yang termasuk ke dalam golongan makhluk hidup adalah
mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.1
Berikut adalah pengertian makhluk hidup menurut para ahli:
1. Helena Curtis
Pengertian Makhluk Hidup menurut Helena Curtis (1975) adalah sesuatu yang
bisa memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk
energi ke bentuk energi yang lain, dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bisa
merespon bila ada rangsangan, bersifat homeostatis, kompleks dan terorganisir
dengan baik, dapat bereproduksi atau berkembang biak serta dapat tumbuh dan
berkembang.
2. Kimball
Pengertian makhluk hidup menurut Kimball (1983) adalah sesuatu yang memiliki
lima cirri, yaitu dapat berevolusi, responsif, dapat bereproduksi, dapat melakukan
metabolism, dan bersifat rumit.
3. Dwijoseputro
Pengertian makhluk hidup menurut Dwijoseputro (1998) adalah adalah sesuatu
yang dapat melakukan metabolisme, dapat melakukan gerak, dapat tumbuh, dapat
bereproduksi, dan responsif.
Menurut New Mexico Tech, semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik
kehidupan, yaitu terdiri dari sel-sel, secara kompleks terorganisir, mengambil energi dan
menggunakannya tidak hanya untuk merespon lingkungan, tetapi juga untuk tumbuh dan
1 Kuswadi, IPA Biologi,Erlangga, (Jakarta: 2013), hlm 59
mempertahankan dirinya, memiliki kemampuan untuk mereproduksi, dan memiliki
kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Adapun ciri-ciri makhluk hidup, antara lain sebagai berikut :
1. Memerlukan Makanan
Setiap makhluk hidup tentu membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Tapa
makanan dan minuman kita tidak bisa bertahan hidup. Sumber energi yang ada di dalam
tubuh kita adalah makanan. Ibaratnya adalah sepeda motor tanpa bensin tentu tidak bisa
jalan.
2. Bernafas
Makhluk hidup seperti bakteri, tumbuhan, manusia, dan hewan bernafas sesuai
dengan alat pernafasannya masing-masing. Misalnya, manusia bernafas dengan paru-
paru, dan ikan bernafa dengan insang.
3. Bergerak
Bergerak terbagi enjadi dua, yaitu bergerak aktif dan bergerak pasif. Untuk
bergerak aktif, contohnya adalah manusia berjalan, tangan naik turun, dan sebagainya.
Sedangkan gerak pasif, ini terjadi pada tumbuhan.
4. Tumbuh
Kita sendiri dilahirkan oleh ibu kita dari bayi, kemudian tumbuh menjadi balita,
tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. Begitu pula denga makhluk hidup lain.
5. Berkembang Biak
Salah satu tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk mempertahankan
jenis atau keluarganya.
6. Peka terhadap Rangsangan
Makhluk hidup seperti tumbuhan akan tumbuh menanggapi rangsang cahaya
matahari, jadi tumbuhnya adalah kearah matahari. Contoh lainnya misal tangan kita yang
merasakan panas jika didekatkan dengan api.
7. Mampu Beradaptasi
Sebagai contoh kita pada waktu pergi kedaerah pegunungan yang dingin maka
tubuh kita banyak memproduksi hemoglobin. Oleh karena itu, pipi kita akan terlihat
kemerah-merahan.
8. Mengeluarkan Zat Sisa
Sebagaimana makhhluk hidup memerlukan makanan, ada input pasti ada output. Jika
ada yang dimasukan, pasti ada yang dikeluarkan.2
B. Keanekaragaman Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup dikenal juga dengan keanekaragaman hayati
(Biodiversitas) yang dapat diartikan sebagai perbedaan yang terdapat pada makhluk
hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun ekosistemnya. Keanekaragaman tersebut dapat
terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup
tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan sebagainya.
Keanekaragaman diantara makhluk hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya
proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri
yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu
bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki
telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang
panas. Sedangkan evolusi adalah sebuah proses perubahan pada suatu spesies yang
berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama hingga menghasilkan
spesies baru yang berbeda dengan asalnya. Contoh dari evolusi adalah gajah. Gajah
merupakan evolusi dari hewan purbakala bernama Mamoth.
2 Zulfian, Ilmu Pengetahuan Alam,Direktorat Jendral Pendidikan Islam, (Jakarta:2009), hlm 241
C. Penyebab Terjanya Keanekaragaman Makhluk Hidup
Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua macam,
yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan penurunan sifat
dari induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat ditentukan oleh gen.
Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan
abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dan sebagainya.
1. Perkawinan Silang
Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan adanya perkawinan
antar individu, maka akan dihasilkan individu baru yang memiliki sifat berbeda.
Begitu juga dengan persilangan yang biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan
melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat
unggul. dengan bemunculannya spesies atau varietas baru tersebut, maka terciptalah
keanekaragaman makhluk hidup.
2. Keadaan Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang penting dalam
mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di daerah yang lebih subur
biasanya akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan
daerah yang gersang. Itu membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh
terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah.
D. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Berdasarkan tingkatan atau hierarki keanekaragaman hayati, para pakar membedakan
menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem, yakni :
1. Keanekaragaman Gen
Gen atau plasma nutfah adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan
yang berada dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom pembawa sifat
menurun (gen) dan dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan factor menurun
tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu
spesies (satu jenis) dapat memiliki sifat, bentuk atau ukuran yang berbeda. Semua
perbedaan yang terdapat dalam satu spesies disebabkan adanya perbedaan gen. Jadi,
keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang dijumpai pada makhluk hidup
dalam satu spesies.
2. Keanekaragaman jenis
Spesies atau jenis adalah individu yang memiliki persamaan secara morfologi,
anatomis, fisiologis, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi)
dan mampu menghasilkan keturunan yang fertile (subur) guna melanjutkan
generasinya.
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ada pada makhluk hidup
antarjenis atau antarspesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga
lebih mencolok, sehingga lebih muda diamati dari pada perbedaan antara individu
dalam satu spesies (keanekaragaman gen).
Keanekaragaman ini tejadi pada makhluk hidup yang berada dalam satu family
namun berbeda spesies. Contohnya adalah family kucing (Felidae) yait harimau,
kucing, singa, macan, leopard, dsb. Meskipun masih tergabung dalam satu family,
mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda-beda.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup
yang satu dan makluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup
saja, tetapi juga dihuni oleh jenis makhluk hidup lain. Dengan demikian, pada
lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup yang berlainan jenis yang
hidup berdampingan.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan
keanekaragaman spesies. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya
pohon kelapa banyak tumbuhan di daerah pantai, pohon aren tumbuhan
dipegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh baik di daerah dataran
rendah.
E. Manfaat keanekaragaman Hayati
1. Nilai Ekologi
Ekosistem yang sehat dapat lebih bertahan dan pulih dari berbagai bencana.
Dengan mempelajari keanekaragaman hayati diharapkan mampu menjaga kebersihan
air dan udara sehingga kehidupan di bumi dapat terus berlangsung.
2. Nilai Ekonomi
1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan di Indonesia. Sumber pangan di
Indonesia seperti padi, jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu sebagai
makanan pokok di beberapa daerah.
2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang dan papan. masyarakat
pengrajin batik menggunakan tidak kurang dari 20 jenis tanaman untuk perawatan
batik tulis termasuk buah lerak yang berfungsi sebagai sabun.
3. Sumber daya hayati sebagai sumber obat dan kosmetik.
4. Aspek Kultural Sumber daya hayati di Indonesia.
5. Menyediakan pelajaran bagi para ilmuwan dalam rekayasa
F. Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah cara para ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup.
Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat dari persamaan dan
perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis,
biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan
aturan tertentu disebut sistematika.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama.
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain:
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat
beraneka ragam.
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk
hidup.
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku
Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun
1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.
G. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam
dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi,
takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi
tumbuhan dan hewan antara lain :
Kingdom Plantae Kingdom Animalia
1. Divisi (division) Filum (fhylum)
2. Kelas (classis) Kelas
3. Bangsa (ordo) Ordo
4. Suku (familia) Familia
5. Marga (genus) Genus
6. Jenis (spesies) Spesies
Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu
karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan
tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup
tubuh dan menyusui anaknya.Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar
dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang
mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom
Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan.
Klasifikasi Berdasarkan Struktur, Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka
molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu:
1. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak.
Contoh: asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya
2. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik.
Contoh: terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida
3. Senyawa aromatik atau benzenoid.
Contohnya: golongan fenolat dan golongan kuinon
4. Senyawa heterosiklik.
Contoh: alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti.
Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu
senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan.
Contohnya: geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai
terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut
merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. Adapun Klasifikasi Berdasarkan
Sifat Biokimia dan Persebarannya, diantaranya :
1. Sistem Dua Kingdom, Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh
Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom
Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai
makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil.Yang
termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan
tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai
makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki
klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
2. Sistem Tiga Kingdom, Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup
menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu
kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel
dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah
bakteri dan ganggang hijau-biru.Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan
yang meliputib jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia,
adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga
yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel
pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga
kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah
kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki
membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini
adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri
dari lumut dan tumbuhan berpembuluh.
3. Sistem Empat Kingdom, Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera,
Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang
hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai
klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom
Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.
4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert
H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam
klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom
Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang
ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler
maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak
dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.3
3 Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam4, Pusat Depatemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2008) hlm 77-96
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragam makhluk hidup
disebut dengan keanekaragaman hayati.Makhluk hidup adalah suatu organisme yang
dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat
berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya.
Makhluk hidup merupakan suatu subtansi zat yang dapat menjadi proses
kehidupan. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri seperti: bergerak, melakukan
metabolisme, mempertahankan jenisnya/hidupnya, tanggap terhadap rangsang,
memerlukan makanan, bernafas, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan,
mampu beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa. Adapun faktor yang mempengaruhi
persebaran organisme/makhluk hidup yaitu lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat
fisik.
2. Saran
Penulis berharap agar makalah ini bisa menambah wawasan bagi pembacanya
tentang keanekaragam makhluk hidup dan pesebarannya. Harapan yang paling utama
yaitu bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan
tumbuhan dan hewan yang ada di bumi ini, terlebih yang ada di sekitar lingkungan kita,
dengan begitu keanekaragam makhluk hidup akan terjaga pelestariannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswadi, IPA Biologi, Jakarta: Erlangga, 2013.
Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta, Pusat Depatemen Pendidikan Nasional,
2008.
Zulfian, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2009.

More Related Content

What's hot (20)

Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Arif Wicaksono
BuktiBukti Evolusi
BuktiBukti EvolusiBuktiBukti Evolusi
BuktiBukti Evolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
ARISKA COMPNET
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurnaCiri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
SmartPointMateri
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk HidupPowerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Nurmahmudah94
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
SMPN 4 Kerinci
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Ig Fandy Jayanto
Macam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam KebutuhanMacam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam Kebutuhan
Anida Nur M
Sumber daya manusia benua di dunia
Sumber daya manusia benua di duniaSumber daya manusia benua di dunia
Sumber daya manusia benua di dunia
SMP AL FALAH
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
debora sumarti
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Riska Yuliatiningsih
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
eli priyatna laidan
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
ZainulHasan13
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Maedy Ripani
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
Septian Muna Barakati
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
Katarina Yuliana
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Diniarti Prayuni
Makalah morfologi daun
Makalah  morfologi daunMakalah  morfologi daun
Makalah morfologi daun
Septian Muna Barakati
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Wulung Gono
echinodermata
echinodermataechinodermata
echinodermata
Sweet Angel Weismann
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Arif Wicaksono
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAPKAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
KAMUS BAHASA JAWA LENGKAP
ARISKA COMPNET
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurnaCiri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
Ciri ciri bunga sempurna dan tidak sempurna
SmartPointMateri
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk HidupPowerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Powerpoint Ciri-ciri Makhluk Hidup
Nurmahmudah94
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
 modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
modul sistem ekskresi disusun oleh amrullah m
SMPN 4 Kerinci
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Tugas biologi (Pengeritan Individu, Populasi, dan komunitas)
Ig Fandy Jayanto
Macam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam KebutuhanMacam-Macam Kebutuhan
Macam-Macam Kebutuhan
Anida Nur M
Sumber daya manusia benua di dunia
Sumber daya manusia benua di duniaSumber daya manusia benua di dunia
Sumber daya manusia benua di dunia
SMP AL FALAH
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Makalah "Konsep Aqidah Islamiyah"
Riska Yuliatiningsih
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
eli priyatna laidan
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 1. Pengenalan Sel IPA Kelas 8 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
ZainulHasan13
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 8 sub classis zingiberidae dan liliidae
Maedy Ripani
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
Septian Muna Barakati
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Wulung Gono

Similar to Makalah ipa kelompok 7 (20)

TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewanTUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
SaraListi1
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
yulis redmeblack
Booklet
BookletBooklet
Booklet
audina20
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
KHAIRINAMAYARNI
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
KHAIRINAMAYARNI
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
Azizatul Zainia
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docxMAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
Ippang4
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docxMAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
Ippang4
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
Mochammad Ridwan
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Septian Muna Barakati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipaRANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
LarasSeraniRompis
MAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEMMAKALAH EKOSISTEM
MAKALAH EKOSISTEM
Vuriyakelompok8
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
ririyapgmib
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Septian Muna Barakati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Septian Muna Barakati
TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewanTUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
TUGAS INDIVIDU BIOLOGI tentang keanekaragaman sel hewan
SaraListi1
Booklet
BookletBooklet
Booklet
audina20
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
KHAIRINAMAYARNI
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
KHAIRINAMAYARNI
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
Azizatul Zainia
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docxMAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
Ippang4
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docxMAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA.docx
Ippang4
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Septian Muna Barakati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Operator Warnet Vast Raha
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipaRANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
RANGKUMAN IPA KLS 456.docx matBerikut adalah contoh deskripsi materi IPA eri ipa
LarasSeraniRompis
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
Makalah konsep Dasar IPA "EKOSISTEM"
ririyapgmib
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogiMakalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup yogi
Septian Muna Barakati
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Operator Warnet Vast Raha
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santiaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup nur santia
Septian Muna Barakati

Recently uploaded (8)

Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptxPengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
Pengaruh Perubahan Ruang Materi IPS.pptx
FarhanFadillah28
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptxTidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
Tidur-dalam-Islam-Rahmat-dan-Ibadah.pptx
ResidenRoom
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptxPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptx
mimosaasyifaa
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
PPT OPTIMASI HUBUNGAN INPUT-INPUT (2) 22
FarisHisyam1
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal FarmasiMateri Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
Materi Praktikum Kimia Medisinal Farmasi
rissalailavifta
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptxPengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
Pengantar Prak Biomolekul B - Week 1.pptx
akpertiwi98
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
2. Modul Ajar KLS 7 PIDARTA BHS BALI.pdf SUDARMA.pdf
isugiarta76

Makalah ipa kelompok 7

  • 1. Makalah Ilmu Pengetahuan Alam KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Dosen Pembimbing: Raden Gamal Tamrin Kusumah, M.Pd Kelompok VII Kelas 3B Disusun Oleh : Rita Ermawati (1711240052) Roliza Perantika (1711240054) Supiah Sari (1711240058) PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU TAHUN 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Alam yang berjudul Keanekaragaman Makhluk Hidup dengan baik. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam dengan tujuan agar bi Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam yang telah sabar dalam membimbing sekaligus mengajarkan kepada kami berbagai hal yang belum kami ketahui. Dalam pembahasan ini tentu masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu mohon sumbang saran dan masukan dari para pembaca demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang, mudah-mudahan apa yang ada dimakalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua amin.
  • 3. DAFTAR ISI COVER....i KATA PENGANTAR.ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN ..1 1. Latar Belakang..1 2. Rumusan Masalah.....1 3. Tujuan...1 BAB II PEMBAHASAN2 A. Makhluk Hidup.....2 B. Keanekaragaman Makhluk Hidup4 C. Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Makhluk Hidup...5 D. Tingkat Keanekaragaman Hayati.5 E. Manfaat keanekaragaman Hayati.7 F. Klasifikasi Makhluk Hidup..7 G. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup..8 BAB II PENUTUP..8 1. Kesimpulan..11 2. Saran....11 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun hewan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makluk hidup, seperti berbagai jenis hewan misalnya ayam, semut, sapi, dan sebagainya, berbagai jenis tumbuhan misalnya jeruk, mangga, pisang, dan tumbuhan lainnya yang ada disekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati. Dari berbagai makhluk hidup yang banyak jenisnya, para peneliti mengklasifikan makhluk hidup ini. Adanya klasifikasi makhluk hidup ini dikarenakan adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anantomi, dan tingkah laku. Kegiatan pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan bertujuan untuk mempermudah manusia dalam mengenal berbagai jenis hewan dan tumbuhan, juga mempermudah untuk memberikan penamaan terhadap suatu individu. Keanekaragam meliputi variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup. Salah satu penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup yaitu oleh adanya mekanisme evolusi. 1. Rumusan Masalah a. Pengertian makhluk hidup? b. Apa penyebab keanekaragaman makhluk hidup? c. Tingkat Keaanekaragaman Hayati? d. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati? e. Apa itu klasifikasi makhluk hidup? 2. Tujuan a. Untuk mengetahui makhluk hidup. b. Untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup. c. Untuk mengetahui tingkat keaanekaragaman hayati. d. Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman hayati. e. Untuk mengetahui klasifikasi makhluk hidup
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Makhluk Hidup Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Dalam dunia biologi yang termasuk ke dalam golongan makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia.1 Berikut adalah pengertian makhluk hidup menurut para ahli: 1. Helena Curtis Pengertian Makhluk Hidup menurut Helena Curtis (1975) adalah sesuatu yang bisa memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain, dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bisa merespon bila ada rangsangan, bersifat homeostatis, kompleks dan terorganisir dengan baik, dapat bereproduksi atau berkembang biak serta dapat tumbuh dan berkembang. 2. Kimball Pengertian makhluk hidup menurut Kimball (1983) adalah sesuatu yang memiliki lima cirri, yaitu dapat berevolusi, responsif, dapat bereproduksi, dapat melakukan metabolism, dan bersifat rumit. 3. Dwijoseputro Pengertian makhluk hidup menurut Dwijoseputro (1998) adalah adalah sesuatu yang dapat melakukan metabolisme, dapat melakukan gerak, dapat tumbuh, dapat bereproduksi, dan responsif. Menurut New Mexico Tech, semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik kehidupan, yaitu terdiri dari sel-sel, secara kompleks terorganisir, mengambil energi dan menggunakannya tidak hanya untuk merespon lingkungan, tetapi juga untuk tumbuh dan 1 Kuswadi, IPA Biologi,Erlangga, (Jakarta: 2013), hlm 59
  • 6. mempertahankan dirinya, memiliki kemampuan untuk mereproduksi, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Adapun ciri-ciri makhluk hidup, antara lain sebagai berikut : 1. Memerlukan Makanan Setiap makhluk hidup tentu membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Tapa makanan dan minuman kita tidak bisa bertahan hidup. Sumber energi yang ada di dalam tubuh kita adalah makanan. Ibaratnya adalah sepeda motor tanpa bensin tentu tidak bisa jalan. 2. Bernafas Makhluk hidup seperti bakteri, tumbuhan, manusia, dan hewan bernafas sesuai dengan alat pernafasannya masing-masing. Misalnya, manusia bernafas dengan paru- paru, dan ikan bernafa dengan insang. 3. Bergerak Bergerak terbagi enjadi dua, yaitu bergerak aktif dan bergerak pasif. Untuk bergerak aktif, contohnya adalah manusia berjalan, tangan naik turun, dan sebagainya. Sedangkan gerak pasif, ini terjadi pada tumbuhan. 4. Tumbuh Kita sendiri dilahirkan oleh ibu kita dari bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. Begitu pula denga makhluk hidup lain. 5. Berkembang Biak Salah satu tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk mempertahankan jenis atau keluarganya. 6. Peka terhadap Rangsangan Makhluk hidup seperti tumbuhan akan tumbuh menanggapi rangsang cahaya matahari, jadi tumbuhnya adalah kearah matahari. Contoh lainnya misal tangan kita yang merasakan panas jika didekatkan dengan api.
  • 7. 7. Mampu Beradaptasi Sebagai contoh kita pada waktu pergi kedaerah pegunungan yang dingin maka tubuh kita banyak memproduksi hemoglobin. Oleh karena itu, pipi kita akan terlihat kemerah-merahan. 8. Mengeluarkan Zat Sisa Sebagaimana makhhluk hidup memerlukan makanan, ada input pasti ada output. Jika ada yang dimasukan, pasti ada yang dikeluarkan.2 B. Keanekaragaman Makhluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup dikenal juga dengan keanekaragaman hayati (Biodiversitas) yang dapat diartikan sebagai perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun ekosistemnya. Keanekaragaman tersebut dapat terjadi dikarenakan oleh adanya perbedaan ciri-ciri dari masing-masing makhluk hidup tersebut seperti sifat, warna, ukuran, bentuk, habitat, dan sebagainya. Keanekaragaman diantara makhluk hidup tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya proses adaptasi maupun evolusi. Adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap lingkungan di mana ia tinggal agar mampu bertahan hidup. Contoh dari adaptasi adalah kelinci yang hidup di daerah gurun memiliki telinga yang besar sebagai hasil dari proses adaptasi untuk melindungi diri dari suhu yang panas. Sedangkan evolusi adalah sebuah proses perubahan pada suatu spesies yang berlangsung secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama hingga menghasilkan spesies baru yang berbeda dengan asalnya. Contoh dari evolusi adalah gajah. Gajah merupakan evolusi dari hewan purbakala bernama Mamoth. 2 Zulfian, Ilmu Pengetahuan Alam,Direktorat Jendral Pendidikan Islam, (Jakarta:2009), hlm 241
  • 8. C. Penyebab Terjanya Keanekaragaman Makhluk Hidup Faktor yang mempengaruhi terjadinya keanekaragaman hayati ada dua macam, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan penurunan sifat dari induk kepada anaknya. oleh karenanya, faktor genetik amat ditentukan oleh gen. Sementara faktor lingkungan adalah faktor yang muncul dari lingkungan fisik, kimia, dan abiotik seperti suhu, cahaya, makanan, mineral, air, dan sebagainya. 1. Perkawinan Silang Perkawinan termasuk ke dalam faktor genetik karena dengan adanya perkawinan antar individu, maka akan dihasilkan individu baru yang memiliki sifat berbeda. Begitu juga dengan persilangan yang biasanya terjadi pada tumbuhan. dengan melakukan persilangan dapat dihasilkan tanaman baru yang memiliki sifat-sifat unggul. dengan bemunculannya spesies atau varietas baru tersebut, maka terciptalah keanekaragaman makhluk hidup. 2. Keadaan Lingkungan Selain faktor genetik, lingkungan juga memgang peranan yang penting dalam mempengaruhi keanekaragaman hayati. Contohnya, di daerah yang lebih subur biasanya akan terdapat lebih banyak jenis makhluk hidup bila dibandingkan dengan daerah yang gersang. Itu membuktikan bahwa faktor kesuburan tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman makhluk hidup di suatu daerah. D. Tingkat Keanekaragaman Hayati Berdasarkan tingkatan atau hierarki keanekaragaman hayati, para pakar membedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat gen, spesies, dan ekosistem, yakni : 1. Keanekaragaman Gen Gen atau plasma nutfah adalah subtansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang berada dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom pembawa sifat
  • 9. menurun (gen) dan dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan factor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) dapat memiliki sifat, bentuk atau ukuran yang berbeda. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies disebabkan adanya perbedaan gen. Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang dijumpai pada makhluk hidup dalam satu spesies. 2. Keanekaragaman jenis Spesies atau jenis adalah individu yang memiliki persamaan secara morfologi, anatomis, fisiologis, dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) dan mampu menghasilkan keturunan yang fertile (subur) guna melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ada pada makhluk hidup antarjenis atau antarspesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok, sehingga lebih muda diamati dari pada perbedaan antara individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen). Keanekaragaman ini tejadi pada makhluk hidup yang berada dalam satu family namun berbeda spesies. Contohnya adalah family kucing (Felidae) yait harimau, kucing, singa, macan, leopard, dsb. Meskipun masih tergabung dalam satu family, mereka memiliki ciri dan sifat yang berbeda-beda. 3. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dan makluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga dihuni oleh jenis makhluk hidup lain. Dengan demikian, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup yang berlainan jenis yang hidup berdampingan. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya
  • 10. pohon kelapa banyak tumbuhan di daerah pantai, pohon aren tumbuhan dipegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh baik di daerah dataran rendah. E. Manfaat keanekaragaman Hayati 1. Nilai Ekologi Ekosistem yang sehat dapat lebih bertahan dan pulih dari berbagai bencana. Dengan mempelajari keanekaragaman hayati diharapkan mampu menjaga kebersihan air dan udara sehingga kehidupan di bumi dapat terus berlangsung. 2. Nilai Ekonomi 1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan di Indonesia. Sumber pangan di Indonesia seperti padi, jagung, ubi jalar, singkong, talas dan sagu sebagai makanan pokok di beberapa daerah. 2. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang dan papan. masyarakat pengrajin batik menggunakan tidak kurang dari 20 jenis tanaman untuk perawatan batik tulis termasuk buah lerak yang berfungsi sebagai sabun. 3. Sumber daya hayati sebagai sumber obat dan kosmetik. 4. Aspek Kultural Sumber daya hayati di Indonesia. 5. Menyediakan pelajaran bagi para ilmuwan dalam rekayasa F. Klasifikasi Makhluk Hidup Klasifikasi adalah cara para ilmuwan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah dengan melihat dari persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut sistematika. Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah: 1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
  • 11. 2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain. 3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup. 4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama. Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain: 1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam. 2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis makhluk hidup. 3. Klasifikasi memudahkan komunikasi Para ahli biologi masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah. G. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Dalam klasifikasi makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan beranekaragam dipilah dan dikelompokkan. Kelompok-kelompok tersebut disebut dengan takson. Jadi, takson merupakan tingkatan dalam klasifikasi. Contoh tingkatan takson dalam klasifikasi tumbuhan dan hewan antara lain : Kingdom Plantae Kingdom Animalia 1. Divisi (division) Filum (fhylum) 2. Kelas (classis) Kelas 3. Bangsa (ordo) Ordo 4. Suku (familia) Familia 5. Marga (genus) Genus 6. Jenis (spesies) Spesies Sebagai contoh kucing hutan dan kucing rumah memiliki ordo yang sama, yaitu karnivora. Seluruh karnivora mempunyai kesamaan struktur dan fungsi gigi. Dua hewan tersebut memiliki kelas yang sama, yaitu mamalia. Mamalia memiliki rambut penutup tubuh dan menyusui anaknya.Fillum chordata adalah tingkat takson yang lebih besar
  • 12. dimana kedua kucing tersebut masuk di dalamnya bersama dengan hewan lain yang mempunyai tulang belakang. Tingkat takson yang paling tinggi adalah kingdom Animalia, yang mencangkup semua jenis Hewan. Klasifikasi Berdasarkan Struktur, Klasifikasi ini berdasarkan pada kerangka molekuler dari senyawa yang bersangkutan. Menurut sistem ini, ada 4 kelas yaitu: 1. Senyawa alifatik rantai terbuka atau lemak dan minyak. Contoh: asam-asam lemak, gula, dan asam-asam amino pada umumnya 2. Senyawa alisiklik atau sikloalifatik. Contoh: terpenoida, steroida, dan beberapa alkaloida 3. Senyawa aromatik atau benzenoid. Contohnya: golongan fenolat dan golongan kuinon 4. Senyawa heterosiklik. Contoh: alkaloida, flavonoida, golongan basa asam inti. Karena klasifikasi ini hanyalah superfisial, maka tidak mengherankan jika suatu senyawa organik bahan alam tertentu dapat dimasukkan kedua kelas berlainan. Contohnya: geraniol, farsenol, dan skualen, termasuk kelas senyawa alifatik rantai terbuka, timol termasuk senyawa aromatik. Namun, keempat senyawa tersebut merupakan anggota dari kelas terpenoida dan steroida. Adapun Klasifikasi Berdasarkan Sifat Biokimia dan Persebarannya, diantaranya : 1. Sistem Dua Kingdom, Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil.Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan idak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
  • 13. 2. Sistem Tiga Kingdom, Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru.Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputib jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Namun demikian ada juga yang mengembangkan klasifikasi tiga kingdom yang berbeda. Misalnya Haeckel pada tahun 1866 mengusulkan makhluk hidup dikelompokkan menjadi tiga kingdom yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang tersusun atas satu atau banyak sel, memiliki membran inti, dan memiliki organel. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, ganggang, dan jamur. Sehingga Kingdom Plantae hanya terdiri dari lumut dan tumbuhan berpembuluh. 3. Sistem Empat Kingdom, Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom. 4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.3 3 Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam4, Pusat Depatemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2008) hlm 77-96
  • 14. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragam makhluk hidup disebut dengan keanekaragaman hayati.Makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Makhluk hidup merupakan suatu subtansi zat yang dapat menjadi proses kehidupan. Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri seperti: bergerak, melakukan metabolisme, mempertahankan jenisnya/hidupnya, tanggap terhadap rangsang, memerlukan makanan, bernafas, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, mampu beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa. Adapun faktor yang mempengaruhi persebaran organisme/makhluk hidup yaitu lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik. 2. Saran Penulis berharap agar makalah ini bisa menambah wawasan bagi pembacanya tentang keanekaragam makhluk hidup dan pesebarannya. Harapan yang paling utama yaitu bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tumbuhan dan hewan yang ada di bumi ini, terlebih yang ada di sekitar lingkungan kita, dengan begitu keanekaragam makhluk hidup akan terjaga pelestariannya.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Kuswadi, IPA Biologi, Jakarta: Erlangga, 2013. Wahyono Budi, Ilmu Pengetahuan Alam 4, Jakarta, Pusat Depatemen Pendidikan Nasional, 2008. Zulfian, Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2009.