Makalah ini membahas tentang tipologi penyusunan kitab hadis. Ada dua jenis kitab hadis induk yaitu Al Ushul Al-Khamsah dan Al-Ushul Al-Sittah. Al Ushul Al-Sittah atau Kutubus Sittah merupakan kitab hadis pokok yang terdiri dari 6 kitab, yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
Buku ini membahas tentang masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Terdiri dari biografi Abu Bakar, pengangkatannya sebagai khalifah, dan upayanya menumpas gerakan riddah (murtad) di kalangan beberapa suku Arab.
Penulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Sebagaimana seorang musafir yang menempuh suatu perjalanan menuju tempat nan jauh perlu menyiapkan bekal dan kelengkapannya, begitu pula perjalanan manusia menuju Allah SWT. Setiap hembusan nafas, setiap gerakan, setiap perilaku dan bahkan setiap lintasan hati sama dengan setiap hayunan kaki, tidak ada yang berlaku secara sia-sia, semua tercatat dalam kitab dan kelak akan dihisab. Sebagaimana suatu perjalanan mendaki di permulaan bumi yang perlu melalui tahap-tahap dan tempat-tempat persinggahan, begitu pula perjalanan menuju Allah SWT. Tahap dan persinggahan yang juga disebut dengan istilah manzilah ini harus dilalui setiap hamba dalam hidupnya dalam perjalanannya menuju Allah SWT.
Perbahasan kitab ini merupakan inti dari segala inti. Tentunya anda pernah mendengar istilah ahli thariqah atau masalah ilmu laduni atau pembahasan tentang ilmu-yaqin, ainul-yaqin, haqqul-yaqin atau istilah-istilah lain yang biasanya didengari pada dunia sufi dan ilmu thariqah. Jika anda belum mendengar dan mengetahuinya, maka silakan baca buku ini.
Beli hardcopy disini http://www.alhazmonline.com/madarijus-salikin-ibnu-qayyim
Madarijus salikin (pendakian menuju allah) ibnu qayyim al-jauziyah 2Kammi Daerah Serang
油
Buku ini membahas tentang konsep perjalanan spiritual menuju Allah yang meliputi berbagai tingkatan dan persinggahan, dimulai dari taubat hingga ibadah murni kepada-Nya. Penulis menjelaskan makna kalimat "Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in" dan hubungannya dengan berbagai aspek iman dan ibadah.
Tafsir Ibnu Katsir, Al-Qurtubi dan Al-Tabari adalah tiga kitab tafsir yang sangat penting. Mereka menggunakan metode yang sama yaitu menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran, hadis, kata-kata sahabat dan ulama salaf. Tafsir Ibnu Katsir sangat banyak mengutip hadis, Al-Qurtubi lebih menekankan hukum-hukum syariat, sedangkan Al-Tabari memuat pendapat ulama
Kumpulan hadits shahih Bukhari-Muslim
RIWAYAT SINGKAT :
Imam Bukhari
Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari (Lahir 13 Syawal 196 H/21 Juli 810 M - Wafat 256 H/31 Agustus 870 M) adalah ahli hadits yang termasyhur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab Fiqih dan Hadits, hadits-hadits beliau memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal Ilmu Hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
.....
Imam Muslim
Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi(bahasa Arab: 悖惡 悋忰愕 愕 惡 悋忰悴悋悴 悋愆惘 悋愆悋惡惘), atau sering dikenal sebagai Imam Muslim (821-875) dilahirkan pada tahun 204 Hijriah dan meninggal dunia pada sore hari Ahad, 25 Rajab 261 Hijriah / 5 Mei 875 Masehi dan dikuburkan di Naisaburi..
...
Berikut ini (beberapa) hadits-haditsnya :
JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN
44. Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda: Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya. (Bukhari, Muslim).
45. Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda: Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain. (Bukhari, Muslim).
Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.
Kitab Musnad karya Ibn Hanbal dianggap sebagai kumpulan hadits paling lengkap dan awal dari kitab-kitab hadits Sunni lainnya. Kitab ini juga mengandung banyak hadits yang menggambarkan keutamaan Ahlul Bayt Nabi, yang tidak terdapat dalam kitab hadits Sunni lainnya.
Kodifikasi hadis dimulai pada abad ke-2 H oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menghimpun hadis-hadis agar tidak hilang. Pada abad ke-3 H, hadis-hadis disaring dan dibedakan status keabsahannya. Abad ke-4 H menghasilkan kitab-kitab hadis utama. Pada abad ke-5 H dan selanjutnya, hadis-hadis diklasifikasikan dan dikomentari.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
油
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalRatih Aini
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Menguraikan beberapa kitab tafsir yang terkenal dan mufasirnya seperti Ibn Abbas, Mujahid, Tabari, Syaukani, dan Ibn Kasir.
2) Memaparkan riwayat hidup dan kedudukan masing-masing mufasir tersebut.
3) Menjelaskan karakteristik tafsir yang ditulis oleh mufasir-mufasir tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang tanggal terjadinya Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, dengan lebih dari 10 pendapat yang berbeda
2. Tidak ada dalil pasti dari Al Quran atau hadits yang menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun pasti terjadinya peristiwa tersebut
3. Ulama Syiah secara konsisten menyatakan bahwa
Ibnu Majah adalah seorang ulama' hadis terkemuka dari Iran yang hidup pada abad ke-3 H. Beliau dikenal sebagai penyusun kitab Sunan Ibnu Majah, salah satu kitab hadis yang terkenal. Ibnu Majah banyak melakukan perjalanan untuk mengumpulkan hadis, termasuk ke Irak, Syam, Hijaz, dan Mesir.
Dokumen tersebut membahas tentang Qira'at Sab'ah, termasuk pengertian Qira'at, jenis-jenis Qira'at, syarat-syarat Qira'at yang benar, dan imam-imam Qira'at Sab'ah beserta murid-murid mereka.
Tafsir merupakan usaha untuk memahami dan menerangkan maksud ayat-ayat Al-Quran. Terdapat berbagai corak penafsiran yang berkembang seperti sastra bahasa, filsafat, ilmiah, fiqih, dan tasawuf. Beberapa kitab tafsir terpopuler adalah Tafsir At-Tabari, Bahrul Ulum, Al-Kasyf wa Al-Bayan, dan Ma'alim At-Tanzil.
Kitab tafsir Mar Lab朝d karya Imam Nawaw朝 al-Bantany merupakan karya tafsir monumental yang ditulis oleh ulama besar asal Indonesia, Imam Nawaw朝 al-Bantany. Imam Nawaw朝 lahir di Banten pada 1815 dan wafat di Mekkah pada 1897. Ia merupakan ulama besar yang produktif menulis karya-karya dalam bidang hadis, fiqih, tasawuf, dan tafsir. Penulisan kitab Mar Lab朝
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang biografi dan metodologi tafsir Ibnu Jarir al-Thabari. Thabari lahir pada tahun 224 H di Thabrasan, belajar al-Qur'an pada usia 7 tahun, dan mulai menulis hadits pada usia 9 tahun. Dia merupakan seorang ahli hadits, sejarah, tafsir, dan fiqih yang banyak menulis karya. Metode tafsirnya didasarkan pada riway
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah penting dalam ilmu mustalah hadith seperti hadith, musnad, muhadits, ilmu gharib al-hadith, dan beberapa karya terkenal dalam bidang ini. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan ilmu mustalah hadith dan beberapa konsep penting seperti nasikh, ta'addud riwayat al-hadith, dan ilmu asbab al-wurud.
Kitab al-Umm karya Imam Syafi'i merupakan kitab fiqh terkenal yang menggunakan sistematika berdasarkan tema fiqh dengan menguraikan bahasan dalam bab dan sub-bab. Dalam menarik kesimpulan hukum, Imam Syafi'i menggunakan dalil Alquran, hadis, dan qiyas. Walaupun ada perbedaan pendapat, sebagian besar ulama berpendapat bahwa kitab ini memang karya Imam Syafi'i meski
Tokoh-tokoh ulama hadits beserta kitabnya adalah Imam Bukhari dengan kitab Shahihnya, Imam Muslim dengan kitab Shahihnya, Imam Abu Dawud dengan kitab Sunan, Imam At-Tirmidzi dengan kitab Sunan, dan Imam An Nasa'i dengan kitab Sunan serta Ibnu Majah dengan kitab Sunan.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Dokumen ini memberikan informasi tentang judul, pengarang, penerjemah, dan penerbit kitab tafsir karya Ibnu Kasir yang terdiri dari 30 jilid. Ibnu Kasir adalah seorang ulama besar abad pertama Hijriyah yang sangat terkenal karena karya tafsirnya.
Kitab Musnad karya Ibn Hanbal dianggap sebagai kumpulan hadits paling lengkap dan awal dari kitab-kitab hadits Sunni lainnya. Kitab ini juga mengandung banyak hadits yang menggambarkan keutamaan Ahlul Bayt Nabi, yang tidak terdapat dalam kitab hadits Sunni lainnya.
Kodifikasi hadis dimulai pada abad ke-2 H oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk menghimpun hadis-hadis agar tidak hilang. Pada abad ke-3 H, hadis-hadis disaring dan dibedakan status keabsahannya. Abad ke-4 H menghasilkan kitab-kitab hadis utama. Pada abad ke-5 H dan selanjutnya, hadis-hadis diklasifikasikan dan dikomentari.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
油
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalRatih Aini
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Menguraikan beberapa kitab tafsir yang terkenal dan mufasirnya seperti Ibn Abbas, Mujahid, Tabari, Syaukani, dan Ibn Kasir.
2) Memaparkan riwayat hidup dan kedudukan masing-masing mufasir tersebut.
3) Menjelaskan karakteristik tafsir yang ditulis oleh mufasir-mufasir tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang tanggal terjadinya Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, dengan lebih dari 10 pendapat yang berbeda
2. Tidak ada dalil pasti dari Al Quran atau hadits yang menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun pasti terjadinya peristiwa tersebut
3. Ulama Syiah secara konsisten menyatakan bahwa
Ibnu Majah adalah seorang ulama' hadis terkemuka dari Iran yang hidup pada abad ke-3 H. Beliau dikenal sebagai penyusun kitab Sunan Ibnu Majah, salah satu kitab hadis yang terkenal. Ibnu Majah banyak melakukan perjalanan untuk mengumpulkan hadis, termasuk ke Irak, Syam, Hijaz, dan Mesir.
Dokumen tersebut membahas tentang Qira'at Sab'ah, termasuk pengertian Qira'at, jenis-jenis Qira'at, syarat-syarat Qira'at yang benar, dan imam-imam Qira'at Sab'ah beserta murid-murid mereka.
Tafsir merupakan usaha untuk memahami dan menerangkan maksud ayat-ayat Al-Quran. Terdapat berbagai corak penafsiran yang berkembang seperti sastra bahasa, filsafat, ilmiah, fiqih, dan tasawuf. Beberapa kitab tafsir terpopuler adalah Tafsir At-Tabari, Bahrul Ulum, Al-Kasyf wa Al-Bayan, dan Ma'alim At-Tanzil.
Kitab tafsir Mar Lab朝d karya Imam Nawaw朝 al-Bantany merupakan karya tafsir monumental yang ditulis oleh ulama besar asal Indonesia, Imam Nawaw朝 al-Bantany. Imam Nawaw朝 lahir di Banten pada 1815 dan wafat di Mekkah pada 1897. Ia merupakan ulama besar yang produktif menulis karya-karya dalam bidang hadis, fiqih, tasawuf, dan tafsir. Penulisan kitab Mar Lab朝
Dokumen tersebut merupakan ringkasan singkat tentang biografi dan metodologi tafsir Ibnu Jarir al-Thabari. Thabari lahir pada tahun 224 H di Thabrasan, belajar al-Qur'an pada usia 7 tahun, dan mulai menulis hadits pada usia 9 tahun. Dia merupakan seorang ahli hadits, sejarah, tafsir, dan fiqih yang banyak menulis karya. Metode tafsirnya didasarkan pada riway
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah penting dalam ilmu mustalah hadith seperti hadith, musnad, muhadits, ilmu gharib al-hadith, dan beberapa karya terkenal dalam bidang ini. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan ilmu mustalah hadith dan beberapa konsep penting seperti nasikh, ta'addud riwayat al-hadith, dan ilmu asbab al-wurud.
Kitab al-Umm karya Imam Syafi'i merupakan kitab fiqh terkenal yang menggunakan sistematika berdasarkan tema fiqh dengan menguraikan bahasan dalam bab dan sub-bab. Dalam menarik kesimpulan hukum, Imam Syafi'i menggunakan dalil Alquran, hadis, dan qiyas. Walaupun ada perbedaan pendapat, sebagian besar ulama berpendapat bahwa kitab ini memang karya Imam Syafi'i meski
Tokoh-tokoh ulama hadits beserta kitabnya adalah Imam Bukhari dengan kitab Shahihnya, Imam Muslim dengan kitab Shahihnya, Imam Abu Dawud dengan kitab Sunan, Imam At-Tirmidzi dengan kitab Sunan, dan Imam An Nasa'i dengan kitab Sunan serta Ibnu Majah dengan kitab Sunan.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Dokumen ini memberikan informasi tentang judul, pengarang, penerjemah, dan penerbit kitab tafsir karya Ibnu Kasir yang terdiri dari 30 jilid. Ibnu Kasir adalah seorang ulama besar abad pertama Hijriyah yang sangat terkenal karena karya tafsirnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan akhlak Imam Al-Bukhari dalam kajian hadis, khususnya kesungguhannya yang tinggi dalam menghafal hadis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang dan perjalanan hidup Imam al-Bukhari, termasuk keluarga, pendidikan, dan guru-gurunya dalam mempelajari hadis.
2) Imam al-Bukhari lahir di Bukhara pada tahun 810 M dan memiliki daya ingat luar biasa sejak kecil dalam menghafal hadis.
3) Beliau banyak melakukan perjalanan unt
Teks tersebut membahas tentang ilmu rijal al-hadits yang mencakup definisi, urgensitas, munculnya, cabang-cabang, dan kitab-kitab terkait ilmu ini. Ilmu rijal al-hadits membahas keadaan para periwayat hadis meliputi kelahiran, kematian, guru, murid, dan lainnya yang berkaitan dengan sejarah mereka. Ilmu ini muncul untuk mengetahui kebenaran hadis-hadis Nabi karena maraknya fitnah dan penye
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxInezAuliana
油
Dokumen tersebut membahas kejayaan intelektual ulama Islam pada masa dinasti Abbasiyah, mencakup ulama hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nasai, dan Imam Ibnu Majah. Juga membahas ulama fiqih seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal. Serta ulama tafsir seperti Imam Ibn Jarir At-Th
1. Silabus mata pelajaran PPKn kelas X membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk tiga topik utama yaitu kasus pelanggaran HAM, upaya penegakan HAM di Indonesia, dan pembukaan UUD NRI 1945.
2. Dokumen memberikan ringkasan singkat tentang silabus mata pelajaran PPKn kelas X SMA/MA yang mencakup t
Rangkuman dokumen ini memberikan informasi tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik untuk mata pelajaran Bahasa Arab di MI Miftahul Falah. RPP ini membahas tentang materi nama-nama hari dalam bahasa Arab dengan tujuan agar siswa dapat mengenal dan menyebutkan nama hari-hari dalam bahasa Arab. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Penilaian dilakuk
Dokumen tersebut membahas tentang penyembelihan binatang secara umum dan khususnya tentang kurban. Secara garis besar dibahas tentang definisi, tata cara, dan ketentuan penyembelihan binatang dan kurban sesuai aturan agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang penyembelihan binatang secara umum dan khususnya tentang kurban. Secara garis besar dibahas tentang definisi, tata cara, dan ketentuan penyembelihan binatang dan kurban sesuai aturan agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang penyembelihan binatang secara umum dan khususnya tentang kurban. Secara garis besar dibahas tentang definisi, tata cara, dan ketentuan penyembelihan binatang dan kurban sesuai ajaran agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang penyembelihan binatang secara umum dan khususnya tentang kurban. Secara garis besar dibahas tentang definisi, tata cara, dan ketentuan penyembelihan binatang dan kurban sesuai aturan agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang penyembelihan binatang secara umum dan khususnya tentang kurban. Secara garis besar dibahas tentang definisi, tata cara, dan ketentuan penyembelihan binatang dan kurban sesuai aturan agama Islam.
1. MAKALAH
TIPOLOGI PENYUSUNAN KITAB HADIST
DISUSUN OLEH :
SITTI LUTVIA
WIDIYA NINGSI
SUPRIYADI
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
TAHUN ANGKAT
2. Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Ulumul hadis ini.
Sholawat salam semoga tetap terlimpakahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang akan selalu dan selalu kita harapkan syafaatnya amapi akhir nanti.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ulumul Hadist
semester l.
Harapan kami, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan
sebagai bahan referensi dalam wacana keislaman.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima kritik
dan saran yang konstruktif untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
Situbondo 04 april 2015
Klompok 11
3. Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB l Pendahuluan.........................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................1
BAB ll Pembahasan.........................................................................................2
1.1 pengertian kitab induk hadits
1.2 macam macam kitab induk hadits........................................................2
BAB lll Kesimpulan...........................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................3
Daftar pustaka..................................................................................................4
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rentan waktu yang cukup panjang telah banyak terjadi pemalsuan hadis yang
dilakukan oleh orang-orang dan golongan tertentu dengan berbagai tujuan.
Maka tidaklah mengherankan jika umat Islam sangat memberikan perhatian yang
khusus terhadap hadis terutama dalam usaha pemeliharaan jangan sampai punah atau
hilang bersama dengan hilangnya generasi sahabat, mengingat pada sejarah awal Islam,
hadis dilarang ditulis dengan pertimbangan kekhawatiran percampuran antara al-Quran
dan hadis sehingga yang datang kemudian sulit untuk membedakan antara hadis dan al-
Quran.
Dalam berbagai riwayat menyebutkan bahwa kalangan sahabat pada masa itu
cukup banyak yang menulis hadis secara pribadi, tetapi kegiatan penulisan tersebut selain
dimaksudkan untuk kepentingan pribadi juga belum bersifat massal.
Atas kenyataan inilah maka ulama hadis berusaha membukukan hadis Nabi. Dalam
proses pembukuan selain harus melakukan perjalanan untuk menghubungi para periwayat
yang terbesar diberbagai daerah yang jauh, juga harus mengadakan penelitian dan
penyelesaian terhadap suatu hadis yang akan mereka bukukan. Karena itu proses
pembukuan hadis secara menyeluruh mengalami waktu yang sangat panjang.
Adapun sejarah penulisan hadis secara resmi dan massal dalam arti sebagai
kebijakan pemerintah barulah terjadi pada masa pemerintahan khalifah Umar Bin Abdul
Aziz tahun 100 hijriyah, dengan alasan beliau khawatir terhadap hilangnya hadis nabi
bersamaan dengan meninggalnya para ulama dimedan perang dan juga khawatir akan
bercampurnya hadis-hadis sahih dengan hadis-hadis palsu.
Dipihak lain bahwa dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan Islam, sementara
kemampuan antara tabiin yang satu dengan lainnya tidak sama, maka dengan jelas
memerlukan adanya kodofikasi atau pembukaan hadis.
Sepanjang sejarah, hadis-hadis yang tercantum dalam berbagai kitab hadis, telah
melalui proses penelitian yang sangat rumit, baru menghasilkan hadis yang diinginkan oleh
para penghimpunnya. Sebagai implikasi dari penyeleksian dan pembukuan hadis-hadis
tersebut maka muncullah berbagai kitab hadis dengan berbagai macam corak dan metode
seperti kitab Al Muwatta (al- musannaf), kitab shahih, kitab sunan, kitab musnad, kitab
jami, dan kitab ajza.
Kitab-kitab inipun merupakan implikasi dari nuansa dan perbedaan penyusunan
dalam menggunakan pendekatan metode, kriteria dan teknik penulisan. Dalam usaha
pembukuan hadis tentunya para ulama berbeda dalam memilih metode yang digunakan
sesuai dengan argumen dan latar belakangnya yang berbeda-b
B. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian kitab induk Hadits?
2) Jenis apa saja kitab induk hadits itu?
5. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kitab Induk Hadits
Kitab induk hadits adalah kitab kitab yang didalamnya tertulis lengkap antara sanad
dan matannya. Sebenarnya jumlah kitab induk hadits itu banyak akan tetapi, yang lebih
sering dikenal dimasyarakat luas ada 6 macam (kutubus sittah).
Kitab induk hadits ada 2 macam yaitu: Al Ushul Al-Khamsah dan Al-Ushul Al-Sittah. Al
Ushul Al-Khamsah disebut juga Al-Kutub Al-Khamsah (kitab-kitab pokok hadits yang lima),
yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-
Nasai, Dan yang ke enam dalam perdebatan.
Kemudian ada sebagian ulama yang memasukkan kitab hadits ke enam, sehingga
penyebutannya menjadi Al-Ushul As-Sittah. Akan tetapi para ulama mutaakhirin masih
berbeda pendapatnya dalam menentukan kitab yang ke enam.
Abul Fadhli ibn Thahir yang mempelopori Sunan Ibn Majah menjadi kitab pokok yang
keenam ini, yang diikuti oleh Abdul Ghani Al-Maqdisi, Al-Mizi, kemudian Al-Hafidz Ibnu
Hajar dan Al-Khazrai. Sebagian yang lain Razin dan ibnu Al-Atsir memandang bahwa kitab
Al-Muwathatha Imam Malik lebih pantas menduduki pokok ke enam, bukan Sunan Ibnu
Majah ini. Ada juga ulama lain yang memasukkan Al-Sunan atau Al-Musnad susunan Al-
Darimy sebagai kitab keenam, juga kitab Al-Muntaqa susunan Al-Jarud.1[2]
2.2 Macam-macam Kitab Induk Hadits
Kutubus Sittah (Arab:悋惠惡 )悋愕惠 dalam Bahasa Indonesia berarti 'Enam Kitab', adalah
sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada enam buah kitab induk Hadits dalam Islam.
Keenam kitab ini merupakan kitab hadits yang disusun oleh para pengumpul hadits yang
kredibel. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan utama oleh para pemeluk Islam dalam
merujuk kepada perkataan Nabi Muhammad. Kutubus Sittah digunakan untuk menyebut
enam kitab induk hadits, yaitu Shahih Al Bukhari, Shahih Muslim, Sunan An Nasa`I, Sunan
Abi Dawud, Sunan At Tirmidzi, dan Sunan Ibni Majah. Mari kita mengenalnya secara
ringkas.
1. Shahih Al Bukhari
6. Kitab ini diberi judul Al Jami Ash Shahih oleh penyusunnya. Beliau menyeleksi hadits
yang tercantum dalam kitab ini dari 600 ribu hadits. Beliau rahimahullah bersusah payah
dalam memilih, menyeleksi dan mencari hadits yang shahih hingga setiap kali hendak
menuliskan hadits (dalam kitab ini), beliau selalu berwudhu dan mengerjakan shalat dua
rakaat sembari memohon petunjuk kepada Allah dalam menuliskannya. Setiap hadits
bersanad yang beliau tuliskan dalam kitab ini memiliki sanad shahih dari rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dengan sanad yang muttashil (bersambung) dimana para
perawinya telah memenuhi persyaratan dalam hal keadilan dan kesempurnaan hafalan.
Beliau menyelesaikan penyusunan kitab tersebut selama enam belas tahun. Setelah itu,
beliau mengajukan kitabnya itu kepada Imam Ahmad, Yahya bin Main, Ali bin Al Madini,
dan selain mereka, kemudian mereka menilainya sebagai kitab yang bagus dan memberi
rekomendasi/persaksian akan keabsahan hadits dalam kitab tersebut.
Para ulama di setiap zaman menerima kitab tersebut dengan sepenuh hati. Al Hafizh Adz
Dzahabi berkata, Ini adalah salah satu kitab dalam ilmu Islam yang paling bagus dan paling
utama setelah kitab Allah taala.
Jumlah hadits dalam Shahih Al Bukhari termasuk yang terulang berjumlah 7397 buah
dan jika tidak termasuk yang terulang berjumlah 2602 buah. Demikianlah yang disebutkan
oleh Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah.
Al Bukhari adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin
Bardizbah Al Jufi. Al Jufi Al Farisi adalah (maula mereka) yang berasal Persia.
Al Bukhari dilahirkan pada bulan Syawal tahun 194 H. Beliau tumbuh sebagai anak
yatim di bawah asuhan ibunya. Kemudian mulai menempuh perjalanan untuk mencari
hadits pada tahun 210 H. Beliau berpindah-pindah tempat di dalam negerinya dalam
rangka mencari hadits. Kemudian tinggal di Hijaz selama enam tahun. Setelah itu, pergi ke
Syam, Mesir, Jazirah, Bashrah, Kufah, dan Baghdad.
Beliau rahimahullah memiliki hafalan yang sangat kuat. Disebutkan bahwa beliau bisa
menghafal sebuah kitab dengan sekali membaca. Beliau adalah seorang yang sangat zuhud
dan wara, jauh dari kehidupan para penguasa dan pemimpin. Beliau seorang yang sangat
pemberani dan dermawan. Para ulama yang semasa dengan beliau dan sesudahnya memuji
beliau. Imam Ahmad berkata, Khurasan tidak pernah mengeluarkan orang sehebat dia.
Ibnu Khuzaimah berkata, Di bawah kolong langit ini tidak ada orang yang lebih tahu dan
lebih hafal hadits rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam selain Muhammad bin Ismail Al
Bukhari.
Beliau adalah seorang mujtahid dalam bidang fiqih. Beliau sangat teliti dalam
mengambil kesimpulan hukum suatu hadits sebagaimana dapat disaksikan dalam judul-
judul bab dalam kitab Shahih-nya.
7. Beliau rahimahullah wafat di daerah Khartank yang berjarak dua farsakh dari
Samarkand pada malam Idul Fithri tahun 256 H dalam usia 62 tahun kurang tiga belas
hari. Beliau meninggalkan ilmu yang sangat banyak dalam berbagai kitab karangannya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan memberinya balasan yang lebih
baik atas jasa-jasanya bagi kaum muslimin.
2. Shahih Musli Kitab ini adalah kitab yang telah terkenal dan disusun oleh Muslim bin
Al Hajjaj rahimahullah. Beliau mengumpulkan hadits-hadits shahih dari Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam menurut penilaiannya di dalam kitab ini. An Nawawi berkata,
Di dalam kitab ini beliau menerapkan metode yang sangat bagus dalam hal ketelitian,
kesempurnaan, wara, dan marifah dimana sangat jarang seorang mendapatkan petunjuk
untuk melakukan hal tersebut kecuali beberapa orang saja di beberapa masa.
Beliau mengumpulkan hadits-hadits yang sesuai dalam satu tempat dan menyebutkan
berbagai jalur dan lafadz-lafadz hadits yang dia susun per-bab. Hanya saja, beliau tidak
menyebutkan judul-judul bab tersebut. Mungkin karena khawatir akan menambah tebal
kitab tersebut atau karena terdapat alasan yang lain.
Setiap bab dalam kitab ini telah diberi judul oleh sejumlah ulama yang menjelaskannya.
Di antara syarah yang paling bagus adalah yang disusun oleh An Nawawi rahimahullah.
Jumlah hadits dalam kitab ini adalah 7275 buah, termasuk hadits yang terulang dan jika
dibuang, hanya berjumlah 4000 buah.
Apabila ditinjau dari segi keabsahannya, maka mayoritas atau seluruh ulama telah
sepakat bahwa Shahih Muslim menduduki tingkat kedua setelah Shahih Al Bukhari. Ada
yang mengatakan ketika membandingkan dua kitab shahih ini:
愕 リж奄悽惡悋 惘悴リр愆惠
悋 悋 惆: 惠惆 悵 悖
惠: 悸忰 惶 リж奄悽惡悋 悋 惆
愕忰 悋 悋愕 悸惺リр惶悋
Orang-orang berbeda pendapat tentang kitab Shahih Al Bukhari dan Muslim di
hadapanku Mereka berkata: Mana di antara keduanya yang lebih unggul?Aku pun berkata:
Shahih Al Bukhari lebih unggul dalam hal keshahihan sebagaimana Shahih Muslim lebih
unggul dalam hal penyusunan.
Muslim adalah Abu Al Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi.
Beliau dilahirkan pada tahun 210 H. Beliau melakukan perjalanan ke berbagai negeri dalam
rangka mencari hadits. Beliau pergi ke Hijaz, Syam, Iraq, dan Mesir. Ketika Al Bukhari
datang di Naisabur, dia belajar kepadanya, mempelajari ilmunya dan mengikuti setiap
langkahnya.
Banyak ulama ahli hadits dan selainnya memberikan pujian kepadanya. Beliau
meninggal pada tahun 261 H. Beliau meninggalkan ilmu yang banyak di dalam karya-
8. karyanya. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan memberi balasan yang
lebih baik atas jasa-jasanya yang beliau berikan kepada kaum muslimin.
3. Sunan An Nasa`i
An Nasa`i rahimahullah menyusun kitabnya As Sunan Al Kubra dan memasukkan ke
dalamnya berbagai hadits shahih dan cacat. Kemudian beliau meringkasnya dalam kitab As
Sunan Ash Shughra dan beliau beri judul Al Mujtaba yang di dalamnya beliau hanya
mengumpulkan berbagai hadits shahih menurut penilaiannya.
Kitab inilah (Al Mujtaba pent.) yang dimaksud jika ada hadits yang riwayatnya
dinisbatkan kepada An Nasa`i.
Al Mujtaba adalah kitab Sunan yang paling sedikit mengandung hadits dlaif dan perawi
yang dijarh. Derajat kitab inh berada setelah Ash Shahihain. Ditinjau dari sisi para
perawinya, kitab ini didahulukan daripada Sunan Abi Dawud dan Sunan At Tirmidzi karena
beliau sangat berhati-hati dalam memilih para perawi. Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah
berkata, Banyak perawi yang dipakai Abu Dawud dan At Tirmidzi yang ditinggalkan oleh An
Nasa`i dalam meriwayatkan haditsnya. Bahkan, dalam meriwayatkan haditsnya dia
meninggalkan sejumlah perawi yang terdapat dalam Ash Shahihain.
Kesimpulannya, syarat An Nasa`i yang digunakan dalam Al Mujtaba adalah syarat yang
paling ketat setelah syarat dalam Ash Shahihain.
An Nasa`i adalah Abu Abdir Rahman, Ahmad bin Syuaib bin Ali An Nasa`i. Disebut juga An
Nasawi karena dinisbatkan kepada daerah Nasa, sebuah negeri yang terkenal di daerah
Khurasan.
Beliau dilahirkan pada tahun 215 H di Nasa. Kemudian melakukan perjalanan untuk
mencari hadits. Beliau mendengar hadits dari penduduk Hijaz, Khurasan, Syam, Jazirah,
dan selainnya. Beliau tinggal lama di Mesir. Di sanalah beliau karya beliau tersebar luas.
Kemudian beliau pergi ke Dimasyq dan mendapatkan ujian (fitnah) di sana.
Beliau meninggal pada tahun 303 H di Ramalah, Palestina dalam usia 88 tahun. Beliau
meninggalkan karya yang banyak dalam bidang hadits dan ilal. Semoga Allah melimpahkan
rahmat-Nya kepadanya dan memberinya balasan yang lebih baik atas jasa-jasanya kepada
kaum muslimin.
4. Sunan Abi Dawud
Kitab ini adalah kitab yang berisi 4800 hadits yang diseleksi oleh penyusunnya dari
500.000 hadits. Beliau hanya menyebutkan hadits-hadits tentang hukum. Beliau berkata,
Di dalamnya saya menyebutkan hadits yang berderajat shahih, yang serupa (mirip) atau
yang mendekati derajat shahih. Jika dalam kitabku ini ada hadits yang mengandung
kelemahan yang berat, pasti saya jelaskan. Di dalam kitab ini tidak terdapat riwayat yang
berasal dari seorang perawi matruk. Hadits yang tidak saya komentari, berarti hadits
tersebut hadits yang shalih (baik) dan sebagian hadits lebih shahih dari yang lainnya. Dan
9. hadits-hadits yang saya cantumkan dalam kitab Sunan sebagian besar merupakan hadits-
hadits yang populer (masyhur).
As Suyuthi berkata, Kemungkinan yang dimaksud shalih (baik) olehnya adalah baik
untuk dijadikan sebagai itibar (shalih lil itibar), bukan sebagai hujjah (shalih lil ihtijaj)
sehingga dengan demikian ungkapan shalih yang beliau kemukakan mencakup hadits yang
dlaif.
Namun, Ibnu Katsir menyebutkan bahwa diriwayatkan bahwa beliau (Abu Dawud)
berkata, Hadits yang aku diamkan berarti hadits hasan. Jika perkataan ini memang benar
berasal dari beliau, berarti tidak ada masalah lagi., yakni tidak ada masalah bahwa maksud
shalih dalam ungkapan beliau tersebut adalah baik untuk dijadikan sebagai hujjah (shalih
lil ihtijaj).
Ibnu Ash Shalah berkata, Berdasarkan ucapan beliau ini, maka hadits yang kita
temukan dalam kitab beliau yang disebutkan secara mutlak dan tidak tercantum dalam Ash
Shahihain serta tidak seorangpun dari ulama hadits yang menegaskan akan keabsahan
hadits tersebut, maka kita dapat mengetahui bahwa hadits tersebut dinilai sebagai hadits
yang hasan menurut penilaian Abu Dawud.
Ibnu Mandah berkata, Abu Dawud meriwayatkan isnad yang dlaif jika dalam suatu
permasalahan tidak terdapat hadits lain selain hadits dlaif itu. Hal ini beliau lakukan karena
menurutnya hadits dlaif lebih kuat daripada pendapat yang dikemukakan seorang.
Sunan Abi Dawud ini sangat terkenal di kalangan ahli fiqih (fuqaha`) karena kitab ini
mengumpulkan hadits-hadits hukum. Penyusunnya mengatakan bahwa dia telah
menyodorkan kitabnya tersebut kepada Imam Ahmad bin Hambal dan beliau menilainya
sebagai kitab yang bagus dan baik. Ibnu Al Qayyim memberikan pujian yang hebat
(terhadap kitab ini) dalam Muqaddimah kitab Tahdzib-nya.
Abu Dawud adalah Sulaiman bin Al Asyats bin Ishaq Al Azdi As Sijistani. Beliau
dilahirkan di Sijistan, salah satu daerah di Bashrah, pada tahun 202 H. Beliau melakukan
berbagai perjalanan mencari hadits. Beliau menulis hadits dari penduduk Syam, Irak,
Mesir, dan Khurasan. Beliau mengambil hadits dari Ahmad bin Hambal dan juga dari guru-
guru Al Bukhari dan Muslim.
Para ulama memberikan pujian kepadanya dan menyebutkan bahwa beliau memiliki
hafalan yang sempurna, pemahaman yang kuat, dan seorang yang wara. Beliau meninggal
di Bashrah pada tahun 275 H dalam usia 73 tahun. Beliau meninggalkan karya yang
banyak. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan memberinya balasan yang
lebih baik atas jasa-jasanya yang diberikan kepada kaum muslimin.
5. Sunan At Tirmidzi
Kitab ini juga terkenal dengan nama Jami At Tirmidzi. At Tirmidzi rahimahullah
menyusunnya berdasarkan dengan bab-bab fiqih. Beliau menjelaskan derajat shahih,
10. hasan, atau dlaif setiap hadits pada tempatnya masing-masing dan menjelaskan sisi
kelemahannya. Beliau juga menjelaskan ulama yang beliau ambil pendapatnya baik dari
kalangan sahabat atau selainnya. Di akhir kitab tersebut, beliau menyusun sebuah kitab
yang membahas tentang ilmu ilal dan dalamnya beliau mengumpulkan berbagai faedah
yang penting.
Beliau berkata, Semua hadits yang terdapat dalam kitab ini dapat diamalkan. Sebagian
ulama telah berdalil dengannya kecuali dua hadits, yaitu hadits Ibnu Abbas
リр愆惺悋 惡 惘愃悋 悸惆悋惡 惘惶惺悋 惘惴悋 惡 惺悴 愕 惺 悋 惶 惡悋 悖惘愕 悋 ル悽 惘愃 悄
Bahwasanya nabi shallallahu alaihi wa sallam menjamak shalat Zhuhur dan Ashar,
Maghrib dan Isya` di Madinah bukan karena takut dan bukan pula karena sedang safar.
Dan hadits :(( 惠悋 悸惺惡悋悋惘 惆悋惺 悒 惆悴悋 惡 リ奄愆 悋悵悒))
Jika seseorang minum khamer, cambuklah. Kemudian jika masih mengulang lagi pada kali
yang keempat, bunuhlah.
Dalam kitab ini terdapat berbagai faedah dalam bidang fiqih dan hadits yang tidak ada
dalam kitab yang lain. Para ulama dari Hijaz, Iraq dan Khurasan menilainya sebagai kitab
yang bagus tatkala penyusunnya menyodorkan kitab ini kepada mereka.
Ibnu Rajab berkata, Ketahuilah bahwa At Tirmidzi mentakhrij (mengeluarkan) hadits
shahih, hasan, dan gharib dalam kitabnya. Namun sebagian hadits gharib yang beliau takhrij
berderajat munkar, khususnya dalam kitab Al Fadha`il. Meskipun demikian, pada umumnya
hal itu beliau jelaskan. Setahu saya beliau tidak mentakhrij hadits dari perawi yang dituduh
berdusta dan telah disepakati sebagai perawi yang tertuduh berdusta jika bersendirian
dalam meriwayatkan hadits. Memang benar terkadang beliau mentakhrij hadits dari perawi
yang hafalannya jelek (sayyiul hifzhi) dan dari perawi yang kebanyakan haditsnya lemah,
tetapi biasanya beliau menjelaskan hal itu dan tidak mendiamkannya.
At Tirmidzi adalah Abu Isa, Muhammad bin Isa bin Surah As Sulami At Tirmidzi.
Beliau dilahirkan di Tirmidz -sebuah kota di ujung Jaihun- pada tahun 209 H. Beliau
berkeliling ke seluruh negeri dan mendengar hadits dari penduduk Hijaz, Iraq, dan
Khurasan.
Para ulama sepakat atas keimaman dan kemuliaan beliau. Bahkan, Al Bukhari pun
bersandar pada periwayatannya dan mengambil riwayat darinya padahal Al Bukhari
merupakan salah satu gurunya.
Beliau meninggal pada tahun 279 H dalam usia 70 tahun. Beliau menghasilkan karya-
karya yang sangat bermanfaat dalam bidang ilal dan selainnya. Semoga Allah melimpahkan
rahmat-Nya dan memberinya balasan yang lebih baik.
6. Sunan Ibnu Majah
Ini adalah kitab yang disusun oleh penulisnya berdasarkan urutan bab. Di dalamnya
penyusun mengumpulkan 4341 buah hadits. Berdasarkan pendapat yang masyhur di
11. kalangan mutaakhirin kitab ini termasuk kitab induk keenam dari enam kitab induk hadits.
Meskipun demikian, kitab ini derajatnya lebih rendah dari kitab Sunan An Nasa`i, Sunan
Abi Dawud, dan Sunan At Tirmidzi. Bahkan, telah masyhur bahwa hadits yang diriwayatkan
oleh Ibnu Majah secara bersendirian umumnya adalah hadits dlaif. Akan tetapi, Al Hafizh
Ibnu Hajar berkata lain, Hal itu tidaklah bersifat mutlak menurut penelitian saya. Namun,
secara global, di dalam kitab tersebut memang banyak terdapat hadits mungkar. Wallahul
Mustaan.
Adz Dzahabi berkata, Di dalamnya terdpat hadits-hadits mungkar dan sejumlah kecil hadits
maudlu.
As Suyuthi berkata, Dia bersendiri dalam meriwayatkan hadits dari para perawi yang
dituduh berdusta dan mencuri hadits, dan sebagian dari hadits-hadits tersebut tidak
diketahui kecuali dari jalur mereka ini.
Mayoritas hadits yang beliau takhrij juga diriwayatkan oleh semua atau sebagian penyusun
enam kitab induk hadits. Dan beliau meriwayatkan hadits secara bersendiri dan tidak
diriwayatkan oleh mereka (penyusun enam kitab induk hadits) sebanyak 1339 buah
sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Ustadz Muhammad Fu`ad Abdul Baqi.
Ibnu Majah adalah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Abdillah bin Majah (dengan
huruf ha` yang disukun, tetapi ada yang mengatakan dengan huruf ta`) Ar Rabai (maula
mereka) Al Qazwini.
Beliau dilahirkan di Qazwin termasuk wilayah Iraq- pada tahun 209 H. Beliau melakukan
perjalanan dalam mencari hadits sampai ke Ar Ray, Bashrah, Kufah, Baghdad, Syam, Mesir,
dan Hijaz. Beliau mengambil hadits dari banyak orang di negeri-negeri tersebut. Beliau
meninggal pada tahun 273 H dalam usian 64 tahun. Beliau memiliki banyak karya yang
bermanfaat. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya dan memberi balasan yang lebih baik
atas jasa-jasanya kepada kaum muslimin.
Kitab-Kitab Hadits yang lain yang penting :
- Sunan Ad Darimy
- Al Muntaqa karya Ibnu Jarud
- Musnad Imam Ahmad Bin Hanbal, aslinya bernilai tinggi, tetapi setelah Imam Ahmad wafat,
anaknya Abdullah dan muridnya Abu Bakr Al Qathiy menambahkan beberapa hadits lagi,
hingga didalamnya tersisip banyak hadits dhaif dan ada empat buah hadits maudlu.
- Al Muwathatha, karya Imam Malik. Mengandung hadits mursal dan munqathy yang
dipandang sahih untuk diamalkan oleh Imam Malik.
- Sahih Ibnu Khuzaimah, mengumpulkan hadits sahih yang tidak dimuat dalam sahih
Bukhary dan Sahih Muslim.
- Mustadrak Imam Hakim
12. PENUTUP
A . Kesimpulan
Dalam uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab induk hadis adalah
kitab yang didalamnya ditulis lengkap antara sanad dan matannya. Dan dapat diketahui
bahwa kitab-kitab yang umum dijumpai dikalangan masyarakat dikenal dengan sebutan
Kutubus Sittah. Akan tetapi ada juga yang menyebutkan dengan sebutan Al-Ushul Al-
Khamsah (lima kitab induk hadits).
13. DAFTAR PUSTAKA
Suparta, Munzier. 2002.Ilmu Hadits.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Al-Quran dan Terjemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Quran,Departemen Agama
RI.
Bukhari, Al-, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail,Matan Al-Bukhari bi Hasyiah Al Sindi,
Maktabah Ahmad,t.t.