Rekod kerja merupakan catatan lengkap proses pembuatan pakaian yang memuatkan butiran pola, langkah jahitan, dan bahan. Ia bertujuan memastikan proses pembuatan pakaian berjalan lancar dan sistematik serta mengoptimumkan penggunaan sumber. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur rekod kerja termasuk pola, bahan, alat, dan langkah-langkah membuat kelim dan lisu untuk kemeja.
Fabrik dihasilkan dari gentian alami dan buatan. Gentian alami berasal dari tumbuhan seperti kapas dan linen, atau haiwan seperti sutera dan bulu domba. Gentian buatan diproduksi melalui proses kimia dari bahan seperti selulosa, petroleum, dan arang batu. Jenis fabrik terdiri dari fabrik kait, tenun, dan tanpa tenun.
Lisu pemadan adalah lipatan kain berbentuk 'V' yang dijahit untuk mengurangkan lebihan kain dan memberikan bentuk pada pakaian. Terdapat dua kaedah manipulasi lisu iaitu Pivot dan Slash & Spread, di mana Pivot melibatkan memusing titik lisu manakala Slash & Spread menggunting dan mencantumkan semula lisu.
Dokumen ini membahas tentang penghilangan gelembung dan hiasan pada pakaian seperti lisu pemadan dan kedut lepas. Lisu pemadan dibentuk dengan menjahit dari bahagian yang lebar ke bahagian yang tirus untuk memberikan bentuk dan kenyamanan pada pakaian. Kedut lepas digunakan untuk memudahkan pergerakan dan sebagai hiasan pada pakaian lembut. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kedudukan dan
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis fabrik alami dan buatan serta karakteristiknya. Fabrik alami berasal dari tumbuhan seperti kapas dan linen atau hewan seperti sutera dan bulu domba. Fabrik buatan meliputi nilon dan poliester yang dibuat dari bahan kimia. Setiap jenis memiliki sifat yang berbeda seperti daya tahan, kekuatan, dan kenyamanan yang memengaruhi penggunaannya.
Pakaian dipilih berdasarkan berbagai faktor seperti kebutuhan fisiologi, budaya, agama, pendidikan, geografi, kemampuan keuangan, dan kemajuan teknologi. Pemilihan pakaian juga dipengaruhi oleh kebutuhan sosial berdasarkan peran seseorang.
Lisu pemadan adalah lipatan kain berbentuk 'V' yang dijahit untuk mengurangkan lebihan kain dan memberikan bentuk pada pakaian. Terdapat dua kaedah manipulasi lisu iaitu Pivot dan Slash & Spread, di mana Pivot melibatkan memusing titik lisu manakala Slash & Spread menggunting dan mencantumkan semula lisu.
Dokumen ini membahas tentang penghilangan gelembung dan hiasan pada pakaian seperti lisu pemadan dan kedut lepas. Lisu pemadan dibentuk dengan menjahit dari bahagian yang lebar ke bahagian yang tirus untuk memberikan bentuk dan kenyamanan pada pakaian. Kedut lepas digunakan untuk memudahkan pergerakan dan sebagai hiasan pada pakaian lembut. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kedudukan dan
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis fabrik alami dan buatan serta karakteristiknya. Fabrik alami berasal dari tumbuhan seperti kapas dan linen atau hewan seperti sutera dan bulu domba. Fabrik buatan meliputi nilon dan poliester yang dibuat dari bahan kimia. Setiap jenis memiliki sifat yang berbeda seperti daya tahan, kekuatan, dan kenyamanan yang memengaruhi penggunaannya.
Pakaian dipilih berdasarkan berbagai faktor seperti kebutuhan fisiologi, budaya, agama, pendidikan, geografi, kemampuan keuangan, dan kemajuan teknologi. Pemilihan pakaian juga dipengaruhi oleh kebutuhan sosial berdasarkan peran seseorang.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat mengenai 7 alat jahitan dasar beserta fungsinya. Alat-alat tersebut adalah pita ukur, gunting fabrik, kapur tukang jahit, jarum peniti, jarum tangan, penetas jahitan, dan pembaris lurus. Masing-masing alat memiliki fungsi khusus seperti mengukur, menggunting, menanda, menyemat pola, menjahit, menanggalkan benang, dan meng
Dokumen tersebut membahas tentang perlengkapan menjahit, termasuk asal usul mesin jahit, jenis-jenis mesin jahit dan alat jahit penunjang serta contoh soal latihan.
Langkah-langkah membuat sarung bantal melalui proses quilting, hiasan sulaman dan manik, serta jahitan renda. Prosesnya meliputi menggunting pola pada fabrik, membuat jahitan quilting, menambah hiasan love bermanik, dan menjahit tepi untuk kemasan akhir.
Dokumen ini memberikan ringkasan alat dan bahan yang digunakan dalam jahitan. Ia menjelaskan 11 item utama termasuk pita ukur, gunting kain, kapur tukang jahit, pembaris lurus, jarum peniti, jarum tangan, penetas benang, seterika, benang jahitan, dan fabrik atau kain beserta kegunaan masing-masing. Dokumen ini sangat berguna untuk memahami asas-asas jahitan.
Dokumen ini memberikan informasi tentang alat-alat jahitan dan fungsinya untuk membuat artikel jahitan, termasuk gunting kertas, jarum jahit tangan, jarum peniti, gunting fabrik, kapur tukang jahit, pita ukur, pembaris lurus, kertas karbon, dan roda surih peretas jahitan."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis mesin jahit dan bagian-bagiannya. Ia juga menjelaskan cara penggunaan dan penyenggaraan mesin jahit seperti memasang benang, menjahit, dan membaiki kesilapan. Terdapat juga contoh artikel yang dapat dihasilkan menggunakan mesin jahit.
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan serat mulai dari pemilihan serat, pembersihan, pemintalan, pencelupan warna, hingga penenunan menjadi kain. Juga dijelaskan teknik dasar kerajinan seperti menenun, menjahit, mengikat yang dapat digunakan untuk membuat produk seperti tapestri, ikat celup, dan makrame.
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan serat mulai dari pemilihan serat, pembersihan, pemintalan, pencelupan warna, hingga penenunan menjadi kain. Juga dijelaskan teknik dasar kerajinan seperti menenun, menjahit, mengikat yang dapat digunakan untuk membuat produk seperti tapestri, ikat celup, dan makrame.
Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis tusuk hias dalam busana yang terdiri dari 10 jenis yaitu tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk flanel, tusuk feston, tusuk tangkai, tusuk rantai, tusuk silang, tusuk piquer, tusuk balut, dan tusuk pipih. Setiap jenis tusuk hias memiliki cara pembuatan yang berbeda-beda untuk menghias busana.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
4. Pita Pengukur
Biasanya digunakan untuk mengambil ukuran
badan.
Dengan sifatnya yang fleksibel, ia juga boleh
digunakan untuk mengukur garis lengkung.
Gunakan yang diperbuat daripada plastik yang
tidak mudah memeri.
7. Pembaris Sesiku L
Digunakan untuk mengukur garisan
lurus, juga untuk menghasilkan garisan
lengkung dipola seperti dibahagian
ketiak, leher dan punggung seluar.
26. Seterika
Digunakan dalam keadaan panas
untuk meratakan fabrik atau
melekatkan kertas bergam(solina) ke
fabrik bagi menghasilkan jahitan yang
kemas.