Rekod kerja merupakan catatan lengkap proses pembuatan pakaian yang memuatkan butiran pola, langkah jahitan, dan bahan. Ia bertujuan memastikan proses pembuatan pakaian berjalan lancar dan sistematik serta mengoptimumkan penggunaan sumber. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur rekod kerja termasuk pola, bahan, alat, dan langkah-langkah membuat kelim dan lisu untuk kemeja.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pemilihan stail pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh seseorang. Beberapa faktor yang dijelaskan antara lain garis leher, lengan, corak, dan warna yang sesuai untuk bentuk tubuh tinggi dan langsing atau rendah dan gempal. Diakhir diberikan contoh lakaran stail pakaian untuk kedua jenis bentuk tubuh tersebut.
Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai baju kurung sebagai pakaian tradisional masyarakat Melayu. Ia menjelaskan ciri-ciri baju kurung, jenis fabrik dan bahan yang digunakan, langkah-langkah membuat baju kurung, serta langkah-langkah keselamatan yang perlu diambil ketika membuat baju kurung. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pembuatan baju
Dokumen ini membahas tentang penghilangan gelembung dan hiasan pada pakaian seperti lisu pemadan dan kedut lepas. Lisu pemadan dibentuk dengan menjahit dari bahagian yang lebar ke bahagian yang tirus untuk memberikan bentuk dan kenyamanan pada pakaian. Kedut lepas digunakan untuk memudahkan pergerakan dan sebagai hiasan pada pakaian lembut. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kedudukan dan
Tiga faktor utama dalam pemilihan lokasi untuk menempatkan akuarium adalah keamatan cahaya, suhu, dan keselamatan. Cahaya yang mencukupi dan suhu antara 24-32 derajat Celsius diperlukan untuk kesejahteraan ikan dan tumbuhan akuatik. Lokasi yang dipilih juga harus aman dan mengelakkan pecahan kaca akibat jatuhnya akuarium.
Ekonomi Rumah Tangga, Kajian Fabrik, Gentian Buatan,
Gentian Selulos Terjana Semula, Gentian Sintetik, Ciri gentian, Perbandingan Gentian Asli dan Buatan
Fabrik dihasilkan dari gentian alami dan buatan. Gentian alami berasal dari tumbuhan seperti kapas dan linen, atau haiwan seperti sutera dan bulu domba. Gentian buatan diproduksi melalui proses kimia dari bahan seperti selulosa, petroleum, dan arang batu. Jenis fabrik terdiri dari fabrik kait, tenun, dan tanpa tenun.
Lisu pemadan adalah lipatan kain berbentuk 'V' yang dijahit untuk mengurangkan lebihan kain dan memberikan bentuk pada pakaian. Terdapat dua kaedah manipulasi lisu iaitu Pivot dan Slash & Spread, di mana Pivot melibatkan memusing titik lisu manakala Slash & Spread menggunting dan mencantumkan semula lisu.
Tiga resepi inovasi Serunding yang dicadangkan adalah Roti Serunding Tuhau dan Gula Apong, Serunding Ikan Tuhau, dan Serunding Daging Gula Apong. Resepi-resepi ini dicadangkan untuk mengatasi masalah pembaziran makanan, kekurangan variasi rasa Serunding, dan kurangnya penggunaan sayuran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis jahitan yang digunakan untuk memperbaiki pakaian yang meretak, seperti jahitan sembat susup, jahitan silang pangkah, jahitan lilit kemas, dan jahitan lubang butang. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menjahit berbagai jenis kancing seperti butang, butang katup, cangkuk, dan palang.
Dokumen ini membahas tentang penghilangan gelembung dan hiasan pada pakaian seperti lisu pemadan dan kedut lepas. Lisu pemadan dibentuk dengan menjahit dari bahagian yang lebar ke bahagian yang tirus untuk memberikan bentuk dan kenyamanan pada pakaian. Kedut lepas digunakan untuk memudahkan pergerakan dan sebagai hiasan pada pakaian lembut. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri, kedudukan dan
Tiga faktor utama dalam pemilihan lokasi untuk menempatkan akuarium adalah keamatan cahaya, suhu, dan keselamatan. Cahaya yang mencukupi dan suhu antara 24-32 derajat Celsius diperlukan untuk kesejahteraan ikan dan tumbuhan akuatik. Lokasi yang dipilih juga harus aman dan mengelakkan pecahan kaca akibat jatuhnya akuarium.
Ekonomi Rumah Tangga, Kajian Fabrik, Gentian Buatan,
Gentian Selulos Terjana Semula, Gentian Sintetik, Ciri gentian, Perbandingan Gentian Asli dan Buatan
Fabrik dihasilkan dari gentian alami dan buatan. Gentian alami berasal dari tumbuhan seperti kapas dan linen, atau haiwan seperti sutera dan bulu domba. Gentian buatan diproduksi melalui proses kimia dari bahan seperti selulosa, petroleum, dan arang batu. Jenis fabrik terdiri dari fabrik kait, tenun, dan tanpa tenun.
Lisu pemadan adalah lipatan kain berbentuk 'V' yang dijahit untuk mengurangkan lebihan kain dan memberikan bentuk pada pakaian. Terdapat dua kaedah manipulasi lisu iaitu Pivot dan Slash & Spread, di mana Pivot melibatkan memusing titik lisu manakala Slash & Spread menggunting dan mencantumkan semula lisu.
Tiga resepi inovasi Serunding yang dicadangkan adalah Roti Serunding Tuhau dan Gula Apong, Serunding Ikan Tuhau, dan Serunding Daging Gula Apong. Resepi-resepi ini dicadangkan untuk mengatasi masalah pembaziran makanan, kekurangan variasi rasa Serunding, dan kurangnya penggunaan sayuran.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis jahitan yang digunakan untuk memperbaiki pakaian yang meretak, seperti jahitan sembat susup, jahitan silang pangkah, jahitan lilit kemas, dan jahitan lubang butang. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara menjahit berbagai jenis kancing seperti butang, butang katup, cangkuk, dan palang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang berbagai jenis belahan pada busana dan teknik
penyelesaiannya, serta penjelasan tentang tutup tarik (zipper) yang dapat digunakan untuk
menutup dan membuka belahan pada pakaian. Beberapa jenis belahan yang dijelaskan antara lain
belahan langsung, belahan berlapis, belahan dengan kumai serong, dan belahan menggunakan
tutup tarik.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat mengenai 7 alat jahitan dasar beserta fungsinya. Alat-alat tersebut adalah pita ukur, gunting fabrik, kapur tukang jahit, jarum peniti, jarum tangan, penetas jahitan, dan pembaris lurus. Masing-masing alat memiliki fungsi khusus seperti mengukur, menggunting, menanda, menyemat pola, menjahit, menanggalkan benang, dan meng
Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk membuat baju kurung Kedah mulai dari perancangan, pelaksanaan, dan penilaian. Termasuk di dalamnya adalah pilihan stail, bahan, proses mengukur dan melakar pola, jenis-jenis jahitan, langkah-langkah membuat, serta pengiraan kos. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang proses pembuatan baju kurung tradisional Kedah.
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....septia nuraini
油
Dokumen tersebut menjelaskan tiga jenis konstruksi dasar tenunan bahan tekstil yaitu tenunan silang polos, tenunan silang kepar, dan tenunan silang satin beserta ciri-ciri masing-masing. Tenunan polos adalah yang paling sederhana dengan benang lusi dan pakan bergantian naik turun. Tenunan kepar memiliki titik pertemuan miring membentuk sudut 45 derajat. Sedangkan tenunan satin hanya menonjolkan satu
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan serat mulai dari pemilihan serat, pembersihan, pemintalan, pencelupan warna, hingga penenunan menjadi kain. Juga dijelaskan teknik dasar kerajinan seperti menenun, menjahit, mengikat yang dapat digunakan untuk membuat produk seperti tapestri, ikat celup, dan makrame.
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
油
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan serat mulai dari pemilihan serat, pembersihan, pemintalan, pencelupan warna, hingga penenunan menjadi kain. Juga dijelaskan teknik dasar kerajinan seperti menenun, menjahit, mengikat yang dapat digunakan untuk membuat produk seperti tapestri, ikat celup, dan makrame.
Praktikum pemintalan benang bertujuan agar praktikan memahami proses pembuatan benang mulai dari bahan mentah hingga menjadi benang jadi melalui tahapan pembukaan, pembersihan, pengecilan, pemberian antihan, dan penggulungan. Proses pemintalan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin yang meliputi mesin blowing, carding, drawing, roving, ring spinning, dan winding.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa jenis jahitan tangan yang umum digunakan, termasuk jahitan kia, jahitan silang pangkah, jahitan jelujur, jahitan lilit ubi, jahitan sembat, dan jahitan insang pari. Setiap jenis jahitan dijelaskan dengan singkat cara melakukannya beserta kegunaannya.
Bab 5 membahas tentang kemahiran jahitan kelim. Terdapat beberapa jenis kelim seperti kelim belah kangkung dan kelim betawi. Kelim belah kangkung memiliki lebar basi yang sama dan jahitan yang tidak kelihatan. Kelim betawi kuat dan halus dengan dua barisan jahitan. Proses membuat kelim belah kangkung dan kelim betawi menggunakan teknik seperti menemukan fabrik, menjahit, dan mengecat tepi basi kel
Bagi Barbour, dialektika ilmu dan agama bukanlah sebuah pertarungan untuk menentukan mana yang lebih benar, melainkan sebuah proses kolaboratif yang dapat memperkaya pemahaman kita terhadap dunia. Bagi banyak orang, pemikiran Barbour membuka kemungkinan bahwa sains dan agama dapat berkembang bersama, dengan keduanya saling memberi wawasan yang lebih dalam tentang realitas yang kita hadapi.
Dengan demikian, model dialektika yang dikembangkan oleh Ian Barbour menawarkan sebuah jalan tengah yang mendalam antara dua dunia yang tampaknya berbeda, namun pada kenyataannya dapat saling melengkapi, membawa pencerahan bagi umat manusia.
04. Integral Bidang Kompleks (Universitas Pakuan).pdfAsepSaepulrohman4
油
Lintasan dalam integral kompleks menentukan jalur pengintegralan di bidang kompleks.
Jenis lintasan meliputi garis lurus, lingkaran, dan kontur tertutup.
Integral kontur tertutup penting dalam Teorema Cauchy dan Teorema Resid端.
Hasil integral bisa bergantung pada lintasan, terutama jika terdapat singularitas di dalamnya.
Distribusi probabilitas diskrit menggambarkan variabel acak yang hanya dapat mengambil nilai tertentu, biasanya bilangan bulat, dengan setiap nilai memiliki probabilitas yang terukur. Fungsi distribusi probabilitas (Probability Mass Function, PMF) memberikan probabilitas bahwa variabel acak
X sama dengan nilai tertentu
x, dan memenuhi syarat bahwa jumlah seluruh probabilitas adalah satu. Contoh umum dari distribusi probabilitas diskrit termasuk distribusi binomial, yang menggambarkan jumlah sukses dalam
n percobaan independen; distribusi Poisson, yang menggambarkan jumlah kejadian dalam interval waktu atau ruang tertentu; dan distribusi geometrik, yang menggambarkan jumlah percobaan hingga sukses pertama. Karakteristik penting dari distribusi ini meliputi rata-rata (mean) dan varians, yang masing-masing dapat dihitung menggunakan rumus tertentu. Distribusi probabilitas diskrit memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk statistik, ilmu komputer, ekonomi, dan rekayasa, sehingga menjadi alat penting untuk analisis data yang bersifat diskrit.
Rekomendasi Corporate terkait Implementasi TNA Karyawan_Pelatihan "TNA-Negoti...Kanaidi ken
油
rekod kerja jahitan
1. 1.0 TUJUAN
Rekod kerja ialah suatu catatan lengkap yang mengandungi langkah yang
berturutan dalam penyediaan pakaian atau artikel. Tanda pola ialah simbol dan
penerangan untuk membantu mendapatkan ketepatan bagi setiap langkah
membuat pakaian. Ia juga merupakan satu perancangan yang terperinci tentang
Proses pembuatan pakaian. Ia bertujuan supaya proses menyusun kerja dalam
sesuatu pembuatan pakaian dapat dijalankan denganlancar dan lebih sistemati.
Dengan adanya rekod kerja, penggunaan fabrik, bahan, tenaga dan masa dapat
diuruskan dengan lebih teratur.
2.0 KANDUNGAN
Kandungan rekod kerja bermaksud perkara berkaitan dengan pembuatan
pakaian yang terkandung dalam rekod kerja dan perlu dilakukan sebelum pakaian
dihasilkan. Ia perlu dilakukan dengan sisitematik bagi memastikan pakaian yang
akan dihasilkan lebih berkualiti dan mengikut spesifikasi yang diperlukan.
Kandungan rekod kerja terdiri daripada beberapa perkara iaitu :
Lakaran dan huraian stail pakaian
Fabrik dan bahan
Pola
Susun atur pola
Langkah menjahit
Pengiraan kos
Refleksi
3.0 LAKARAN DAN HURAIAN STAIL PAKAIAN
Gambar 1 : Lakaran pakaian dari pandangan hadapan dan belakang
Kelim lipat
tindih
kelepet
Kelim
belah
kangkung
Lisu
terbalik
Lapik
berbentuk
2. 3.1 LISU TERBALIK
Lisu dibuat pada pakaian untuk mendapatkan bentuk padanan yang elok
sebagai hiasan. lisu yang digunakan pada rekaan stail pakaian ini ialah lisu
terbalik.Ia dibuat pada bahagian tepi badan. Fungsi lisu terbalik di tepi pada
bahagian badan adalah untuk menampakkan baju lebih kemas dengan
bentuk badan.
3.2 LAPIK BERBENTUK
Lapik adalah cara menyudahkan tepi pakaian dengan menggunakan
kepingan fabrik yang lain. Lapik boleh disudahkan pada sebelah dalam
atau sebelah luar pakaian. Lapik yang disudahkan pada sebelah luar boleh
digunakan sebagai hiasan. Lapik berbentuk digunakan untuk
menyudahkan bahagian tepi pakaian yang berbentuk contohnya garis
leher.
3.3 KELIM BELAH KANKUNG
Kepingan fabrik yang digunting dan ditanda akan dicantum untuk
menghasilkan pakaian. Kelim ialah proses mencantum dua atau lebih
kepingan fabrik. Ia memberi bentuk pada pakaian. Ia juga boleh dijadikan
hiasan, contohnya apabila menjahit tindih pada kelim dengan
menggunakan benang berlainan. Pilihan jenis kelim yang dijahit pada
pakaian bergantung kepada:
jenis fabrik - kelim belah kangkung sesuai untuk fabrik tebal, kelim
betawi sesuai untuk fabrik jarang, kelim papan mesin dan kelim lipat
tindih untuk fabrik sederhana tebal.
jenis pakaian - kelim papan mesin dijahit pada seluar jeans dan kelim
betawi pada pakaian kanak-kanak.
kedudukan kelim pada pakaian - kelim lipat tindih sesuai dijahit pada
bahu mendatang dan skirt mendatang.
Kelim Belah Kangkung merupakan kelim yang mudah dijahit, rata dan
sesuai untuk fabrik sederhana tebal dan tebal. Lebar siap kelim ialah
1.2cm. Kelim ini ditekan buka pada sebelah dalam pakaian. Kelim ini dapat
dikemaskan dengan beberapa cara seperti menjahit mesin, menjahit lilit
3. kemas, menjahit insang pari atau mengemaskan dengan tepi bentuk pucuk
rebung. Ini supaya dapat mengelak tepinya daripada berbulu dan
berjerumbai supaya pakaian akan tahan lama.
Kelim Lipat Tindih juga dikenali sebagai kelim tampal atau kelim tindih atas.
Proses menjahit kelim ini melibatkan tiga lapisan fabrik yang dijahit
bersama dan kelihatan satu baris mata jahitan pada sebelah luar dan
dalam. Kelim ini dibuat untuk mencantum dua keping fabrik yang berlainan
ketebalan seperti pada bahagian kedut lepas dan lisu. Kelim ini rata kerana
bahagian atas yang menindih bahagian berkedut, berlisu atau melengkung
adalah rata.
3.4 KELEPET
Kelepet ialah lipatan pada hujung pakaian sebagai penyudah tepi. Ia
digunakan bagi menampakkan lagi kekemasan pada fabrik yang dijahit. Ia
juga untuk dibuat bagi mengukuhkan lagi jahitan yang dibuat dan untuk lebi
kemasan di bahagian bawah atau tepi. Kelepet biasanya terdapat pada
hujung kaki seluar, hujung lengan baju, dan bahagian bawah pakaian.
Pada tugasan ini, kelepet yang saya buat ialah pada bahagian bawah baju.
4. 4.0 FABRIK DAN BAHAN
4.1 Bahan yang digunakan
BIL BAHAN YANG DIGUNAKAN PENERANGAN
1 Fabrik Fabrik yag digunakan ialah jenis cotton.
Kain yang asalnya daripada serat
kapas. Kapas membolehkan kulit
untuk bernafas dengan baik. Olehitu
ia merupakan jenis fabrik yang amat
sesuai untuk dipakai dengan iklim
cuaca panas dan lembab seperti di
Malaysia ini. Banyak dijadikan bahan
untuk membuat blouse, jubah,
selimut dan sebagainya. Ia juga
senang untuk dicuci.
2. Benang Digunakan untuk jahitan tangan
dan mesin.
Mencantumkan kepingan fabrik
3 Kain Gam ( INTERFACE) Kelebihan kain gam keras adalah
ia punya gam yang dilekatkan
pada fabrik ditekan dengan
menggunakan seterika, dan ia
mudah dijahit serta kemas.
Bagi kain gam nipis pula ia
biasanya ditampal pada bahagian
poket jubah, poket seluar melayu,
koler dan sebagainya.
Kelebihannya, ia agak tebal,
senang dijahit dan pakaian
nampak kemas apabila siap.
5. 4.2 Alatan yang digunakan
BIL ALATAN YANG DIGUNAKAN PENERANGAN
1 Gunting Fabrik Gunting fabrik digunakan untu memotong
kain fabrik yang henak digunakan. Gunting
fabrik haruslah berada dalam keadaan yang
baik iaitu mempunyai mata yang tajam agar
kain fabrik dapat dipotong dengan kemas.
Gunting fabrik tidak boleh digunakan untuk
memotong objek lain seperti kertas bagi
memastikan matanya berada dalam
keadaan yang baik.
2. Snipper Snipper digunakan untuk memotong
benang yang tersambung pada kain selepas
kerja jahitan dilakukan dan memotong ibang
benang. Snipper juga boleh digunakan
untuk memotong kain atau benang di
bahagian yang kecil dan sempit kerana
matanya yang tajam.
3 Jarum Peniti Fungsi jarum peniti ialah untuk menyemat
pola yang digunakan pada kain fabrik. Hal
ini bertujuan untuk mengelakkan kertas pola
bergerak ketika proses menanda pada kain
fabrik dilakukan. Selain itu, jarum peniti juga
digunakan untuk menyemat kepingan fabrik
sebelum kerja menjahit dilakukan.
4. Penetas Penetas digunakan untuk menetas benang
yang telah dijahit jika berlaku kesilapan.
Hujungnya yang kecil dan tajam
memudahkan ia untuk menetas benang
yang telah dijahit pada kain fabrik.
5. Pembaris Pembaris digunakan untuk membuat
garisan lurus pada fabrik atau untuk
mengukur kain. Pembaris juga digunakan
untuk memindahkan dan menanda pola
pada kain fabrik.
6. 6 Roda Surih Roda surih digunakan untuk memindahkan
pola pada kain fabrik dengan menggunakan
kertas karbon. Roda surih khususnya
digunakan untuk memindahkan bahagian
yang perlu dijahit pada fabrik daripada
pola.
7. Jarum Mesin Jahit Jarum mesin jahit digunakan pada mesin
jahit. Jarum mesin jahit ini terdiri daripada
saiz yang pelbagai. Setiap mesin perlu
memasang jarum mengikut saiz yang
bersesuaian agar jahitan menjadi lebih
kemas dan teratur.
5.0 POLA
Pola bahagian belakang. Pola kolar kemeja
Pola Lapik Leher Belakang Pola Lapik Leher Depan
7. Pola bahagian depan
6.0 SUSUN ATUR POLA
Pola bahagian hadapan (bawah)
Bahagian ini diletakkan di bahagian kain kapas kosong yang berlipat mengikut ira
kain yang betul.
8. Pola bahagian hadapan (atas)
Bahagian ini diletakkan di atas kain kapas bercorak mengikut ira kain dengan betul.
Pola bahagian belakang
Bahagian ini diletakkan di bahagian kain kapas kosong yang tidak terlipat atau
terbelah mengikut ira kain yang betul.
9. SUSUSAN KERJA GAMBARAJAH
1. BENTANG POLA DI ATAS FABRIK
MENGIKUT IRA KAIN YANG BETUL.
Bentangkan pola di atas fabrik.
Ukur mengikut pola yang telah ditetapkan dengan
kapur.
Gambarajah 1 :Membentangkan pola di atas fabrik
mengikut ira kain
2. GUNTING FABRIK
Gunting fabrik dengan cermat.
Pola ditanggalkan ketika hendak mencantum
kepingan fabrik.
Gambarajah 2 : Menggungting Fabrik
3. PINDAHKAN TANDA POLA DAN GARISAN
PEMADAN PADA FABRIK
Menanda garisan gunting menggunakan kapur
tukang jahit ke atas fabrik.
Tandakan pula garisan pemadan menggunakan
roda surih dan kertas karbon ke atas fabrik. (gambar
25)
Gambarajah 3 :menanda garisan gunting
10. Gambarajah 4: memindahkan garisan pemadan
pada fabrik.
4. JAHIT KELIM BELAH KANKUNG DI BAHU
Kelim Belah Kankung
Kelim Belah Kankung sesuai untuk fabrik sederhana
tebal dan tebal. Lebar siap 1.2 cm. kelim ini ditekan buka
pada sebelah dalam pakaian.
Langkah-langkah menjahit kelim belah kangkung
Rajah 1 : Langkah jahit kelim belah kangkung
Rajah 2 :Cara menggosok fabrik untuk jahit kelim
Gambarajah 5 :Jahit kelim belah kangkung di gtb
Langkah 1
Temukan sebelah luar fabrik
Padankan tanda imbang
Padankan garis pemadan
Semat peniti dan jahit jeluhur
Jahit mesin tepat pada garis pemadan
11. Rajah 3 : Cara menjahit kelim
5. MENJAHIT LISU TERBALIK
Langkah menjahit lisu terbalik :
Meletakkan pola pada fabrik.
Mulakan dengan mengukur dan menanda pola di
atas fabrik dengan menggunakan kertas karbon dan
roda surih. (Gambar 29)
Tandakan garis lipatan lisu pada fabrik.
Rajah 1 Contoh menanda pola pada kain
Melipat lisu, tekan dan semat peniti pada bahagian
lipatan tersebut.
Gambarajah 7 : fabrik yang digunakan untuk membuat
lisu terbalik
Gambarajah 8 : Menanda lipatan lisu
Langkah 2
Cabut jelujur
Tekan rata kelim mengikut arah jahitam
Langkah 3
Buka kelim pada sebelah dalam dan
tekan rata
Tekan pada sebelah luar kelim
Kemaskan kelim
12. Rajah 2 : contoh jahitan lisu terbalik
Selesai menyemat dengan jarum, menggosok lisu
untuk membentuknya. (Gambar 9)
Kemudian, mula menjahit dengan mencantumkan
bahagian dada hadapan dengan jahitan kelim lipat
tindih. (Gambar 10)
Jahit kelim lipat tindih
Kelim yang dijahit pada sebelah Luar (S.L) dan jahitannya
boleh dilihat pada sebelah luar (S.L)
Langkah menjahit kelim lipat tindih :
1. Sediakan bahagian atas pakaian
Tandakan Garisan tengah hadapan(GTH) dengan
jahitan jelujur pada bahagian atas pakaian atau bahu
mendatang.
Jahit jelujur di garisan pemadan.
Rajah 3 : contoh bahagian dada atas
2. Sediakan bahagian bawah pakaian atau skirt.
Rajah 4 : contoh bahagian depan bawah
Gambarajah 9 : Menggosok lisu menggunakan
seterika
Gambarajah 10 : Menjahit kelim lipat tindih
13. 3. Melekat bahagian dada atas pada bahagian depan
bawah pakaian.
Letak bahu mendatang di atas bahagian bawah.
Temukan garisan tengan atas dengan garisan
tengah bawah.
Temukan garisan pemadan bahu mendatang
dengan garisan pemadan bahagian bawah pakaian.
Jelujur dan jahit mesin dan cabut benang jelujur.
Rajah 5 : contoh jahitan kelim lipat tindih pada pakaian
6. MENJAHIT KELIM BELAH KANGKUNG DI
BAHAGIAN BAHU UNTUK
MENCANTUMKAN BAHAGIAN BELAKANG
DAN DEPAN.
Langkah menjahit kelim belah kangkung sama seperti
menjahit kelim belah kangkung di bahagian garis tengah
belakang.
Gambarajah 11 : menjahit kelim belah kangkung di
bahu
14. 7. Siapkan lapik berbentuk pada garis leher
Proses penyediaan lapik berbentuk.
Cantumkan bahu lapik berbentuk
Kemas dan trim basi kelim
Tekan buka kelim
Langkah menjahit lapik ke pakaian.
i. Temukan sebelah luar lapik dengan sebelah luar
pakaian
ii. Temukan kelim lapik dengan bahu pakaian.
iii. Trim basi kelim hingga 6 cm
iv. Terbalikkan lapik ke sebelah dalam pakaian
Jahit jelujur dan tetapkan lapik dengan jahitan sembat
susup atau jahitan silang pangkah.
8. MENJAHIT KELIM BELAH KANKUNG PADA
BAHAGIAN RUSUK
Langkah menjahit kelim pada bahagian rusuk:
Temu sebelah luar badan hadapan dengan sebelah
luar badan belakang.
Temukan garisan pemadan garis rusuk badan
hadapan dengan garis rusuk badan belakang.
Semat, jelujur dan jahit mesin. Tekan buka
kelim
9. JAHITAN SIAP
15. Pola lapik leher bahagian hadapan
Bahagian ini diletakkan di atas kain kapas bercorak mengikut ira kain yang betul.
Pola lapik leher bahagian belakang
Bahagian ini diletakkan di bahagian kain kapas bercorak yang terpisah atau tidak
berlipat mengikut ira kain yang betul.
7.0 LANGKAH MENJAHIT
16. 10.PENGIRAAN KOS
Bil Butiran Kuantiti
Harga Seunit
(RM)
Jumlah (RM)
Kos Bahan
1. Fabrik kapas 0.5 Meter 7/meter 3.50
2. Benang jahit 1/2 buku 0.8/buku 0.40
3.
Kain gam
(Interfacing)
0.2 Meter 5/meter 1.00
4. Kertas karbon 1 helai 0.6/1helai 0.60
Jumlah keseluruhan 5.50
Kos Upah
5. Upah
Bilangan orang x Masa
(jam) x kadar sejam
1 x 3 jam x 2 6.00
Jumlah keseluruhan 6.00
Kos Sampingan
6.
Sampingan
(elektrik)
3 jam 0.5 1.50
Jumlah Keseluruhan 1.50
Kos Projek
Bil Perkara Harga (RM)
1. Kos bahan 5.50
2. Kos upah 6.00
3. Kos sampingan 1.50
Jumlah keseluruhan 13.00
17. 11.REFLEKSI
Dalam pengajian saya pada semester 6 PISMP Reka Bentuk Dan Teknologi, saya
dikehendaki mempelajari mata pelajaran Reka Bentuk Pakaian RBT 3103 dengan
bimbingan pensyarah iaitu Puan Rosmawati binti Mamat. Saya mengucapkan
ribuan terima kasih kepada pensyarah pembimbing saya yang banyak membantu
saya dalam menjalankan projek jahitan ini disamping dengan sokongan rakan-
rakan.
Alhamdulillah bersyukur ke hadrat ilahi kerana dengan limpah dan kurnia-
Nya dapat juga saya menyiapkan tugasan amali dalam subjek Reka Bentuk
Pakaian ini. Bagi saya mata pelajaran ini agak sedikit mencabar bagi saya kerana
ia memerlukan daya imaginasi yang tinggi untuk menjahit, lebih-lebih lagi saya
adalah seorang bakal guru pelatih lelaki dan saya harus bekerja keras untuk
menguasai mata pelajaran reka bentuk pakaian ini.
Sebelum saya memulakan aktiviti menjahit dan menghasilkan baju, saya
telah didedahkan dengan ilmu pengetahuan asas mengenai jahitan seperti kajian
fabrik, seni reka pakaian, proses jahitan dan rekod kerja. Pendedahan terhadap
ilmu pengetahuan baru ini telah memberi saya sesuatu yang berharga dimasa
akan dating. saya dapat mengenali lebih mendalam mengenai pakai dan jenis
febrik. ini dapat membantu saya dalam mengetahui fabrik, corak, jenis pakaian
yang sesuai dengan saya.
Tugasan yang diterima kali ini juga amat mencabar kerana saya terpaksa
membuat baju blaus. Ketika menjalankan tugas ini berbagai dugaan seperti
kesilapan dan kerosakan terjadi pada blaus yang saya jahit. Saya berjaya
menghasilkan baju pada masa yang ditetapkan dengan mengingat kembali apa
yang telah diajarkan oleh pensyarah saya. Saya juga dapat merasa dan
menjadikan ini pengalaman yang amat penting bagi saya untuk menjadikan salah
satu panduan pada masa akan datang.
Setelah habisnya amali mata pelajaran ini, saya diminta untuk
menyediakan satu rekod kerja. Dalam menyediakan rekod ini saya dapat
mengimbas kembali ilmu yang telah saya pelajari. Ilmu ini amat penting bagi diri
saya untuk masa akan datang. Dalam menyediakan rekod kerja ini juga dapat
memupuk diri saya untuk bersabar dan belajar cara untuk menguruskan maklumat
dan penyusunan ilmu pengetahuan. Saya juga dapat merapatkan hubungan
sesama rakan. Sikap tolong menolong, kerjasama dan sebagainya. Saya juga
berasa bangga dengan hasil kerja saya sendiri dan pada masa ini,Insyaallah saya
18. mampu untuk menjahit dan dapat menguasai kemahiran-kemahiran asas yang
telah saya pelajari dalam matapelajaran ini.
Saya sedar betapa pentingnya mata pelajaran ini untuk saya pelajari
kerana sebagai seorang guru, saya seharusnya lebih mengetahui daripada murid-
murid di sekolah supaya apa yang ditanya oleh murid dapat saya jawab dengan
tepat dan berilmiah dan memuaskan hati mereka apabila pertanyaan mereka
dijawab. Mata pelajaran ini amat penting diajar di dan perlu dimasukkan di dalam
profoma kerana mata pelajaran reka bentuk dan pakaian ini memberikan banyak
peluang kepada guru pelatih khususnya dalam bidang Reka Bentuk dan Teknologi
untuk meneroka pengalaman baru dalam bidang jahitan. Bagi saya apa yang
dipelajari hanya baru sedikit daripada bidang jahitan dan banyak lagi yang perlu
saya terokai bagi memantapkan ilmu dalam bidang jahitan ini.
Saya ingin memanjatkan kesyukuran kerana saya dapat belajar mata
pelajaran RBTS 3103 Reka Bentuk Dan Pakaian kerana dalam mata pelajaran ini
saya dapat mengenal banyak perkara baru seperti contoh, kelim, kelepet, lisu
penyudah tepi, basi dan sebagainya. Hal ini dapat menambahkan ilmu kepada
saya sebagai bakal guru yang perlu mempunyai pengetahuan secaraholistik, tidak
dalam bidang saya sahaja bahkan perlu menceburi pelbagai bidang bagi
memenuhi hasrat KPM untuk menwujudkan guru yang kompeten dan holistik.
Justeru itu, tidak lupa kepada Puan Rosmawati yang bertungkus lumuh
mengajar saya dari kosong sehinggalah saya dapat menyiapkan amali jahitan ini.
Walaupun kelas mata pelajaran ini hanya 5 jam seminggu, akan tetapi puan cuba
untuk mengajar dengan terbaik supaya saya dapat memahami dan mentafsir apa
yang puan telah ajarkan. Untuk menjadi seorang yang mahir dalam bidang jahitan,
5 jam waktu yang diperuntukkan seminggu agak mencabar bagi saya kerana pada
hari tersebut sahaja saya perlu memberikan tumpuan sepenuhnya untuk
mengelakkan saya daripada ketinggalan apa yang telah puan ajarkan. Saya
berpendapat mata pelajaran ini perlu dikekalkan kepada guru pelatih untuk
memberikan input yang baharu kepada guru pelatih kerana saya percaya jika
ingin mempelajari ilmu jahitan dari luas kampus, sesetengah syarikat akan
mengenakan bayaran dan yuran setiap bulan sebagai cas untuk belajar.
Akhir sekali, saya akan mengamal dan menyebarkan ilmu yang puan ajar
dengan sebaik mungkin kepada anak murid saya dan saya juga akan
menggunakannya pada jalan yang betul.
21. 13.RUJUKAN
F. K. (n.d.). Rekod kerja jahitan. Retrieved April 17, 2018, from
https://www.scribd.com/doc/123927769/rekod-kerja-jahitan
Nanisaaid Follow. (2014, September 09). Folio jahitan. Retrieved April 17, 2018,
from /nanisaaid/folio-jahitan-38856613
Ahmad Nordin. (2014). Jenis Jahitan .
Marzuki, M., & Marzuki, M. (2013). Jahitan(pp. 1-54). Malaysia, Selangor.
Kiong, T. T. (2016). Tahap Penguasaan Teori Dan Amali Dalam Kalangan
Pelajar Ekonomi Rumah Tangga: Kajian Persepsi Di Universiti Awam
Malaysia,79-87. Retrieved from
http://www.ukm.my/geografia/images/upload/8x.geografia-si-mac16-tee-edam
(1).pdf
Azmawati, A. A., Zaitun, Z. M. N & Lamah, A. G. (2002). Pengajian Pakaian
Tingkatan 4. Kuala Lumpur, MY: Edusystem Sdn. Bhd.
Meriam, A. B. (2010). Panduan Membuat Pakaian. Diperoleh dari
https://books.google.com.my/books?id=0fixCQAAQBAJ&pg=PA254&lpg=P
A254&dq=LISU+TERBALIK&source=bl&ots=tFowfHlez6&sig=GYFhurSz
oXcx6iz2he_9kDOozyI&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwi5kqqSv7zaAhXKsY8
KHf1mC38Q6AEIazAN#v=onepage&q=LISU%20TERBALIK&f=false