Workshop ini membahas teori, teknik, dan praktik penyusunan analisis jabatan (anjab), dengan agenda pelatihan tentang teori anjab, teknik dan problematika anjab, contoh pengerjaan, praktek kelompok, presentasi hasil, dan perbaikan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas pegawai dalam menyusun anjab secara tepat guna menunjang manajemen sumber daya manusia pemerintah.
belajar tentang cara mengis dan fungsi dari anjab bagi <a href=https://visitoread.com>ASN/PNS</a> . info lebih lanjut <a href=https://visitoread.com>klik disini</a>
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja menjadi pedoman dalam proses penyusunan formasi kebutuhan pegawai. Dalam proses penyusunannya setian instansi baik pusat maupun dan daerah harus memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan yang berlaku terutama Permen PAN No. 33 Tahun 2011 & Perka BKN No. 12 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan serta Perka BKN No. 19 Tahun 2011 tentang Analisis Beban Kerja.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis jabatan, yang meliputi pengantar, pemanfaatan informasi jabatan, distribusi hierarki tugas, butir informasi jabatan, identitas jabatan, dan uraian jabatan. Dokumen ini menyediakan pedoman untuk menganalisis suatu jabatan."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jabatan yang meliputi pengumpulan data tentang tugas, tanggung jawab, kemampuan, dan standar kinerja pekerjaan. Data tersebut digunakan untuk menyusun uraian dan spesifikasi jabatan guna keperluan rekrutmen, seleksi, dan pengembangan SDM.
Analisis dan Desain Jabatan_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
油
Analisis jabatan digunakan untuk menentukan tugas, tanggung jawab, kompetensi, dan persyaratan jabatan agar dapat digunakan untuk berbagai fungsi sumber daya manusia seperti rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan kompensasi. Analisis jabatan menghasilkan deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan, dan standar kinerja jabatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Analisis beban kerja dilakukan untuk mengukur volume kerja, menentukan norma waktu, dan menghitung beban kerja jabatan serta unit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pegawai. Metode analisis beban kerja meliputi pengumpulan data tugas, pengolahan data, dan penetapan hasil untuk keperluan penataan organisasi dan sumber daya manusia.
Analisis Jabatan (Job Analysis) adalah proses untuk mengumpulkan dan mengolah data jabatan menjadi informasi jabatan guna penyusunan program kepegawaian dan penataan organisasi. Hasil utama Analisis Jabatan adalah informasi jabatan yang berisi uraian dan spesifikasi tiap jabatan.
Kepala Sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan proses belajar mengajar dan administrasi sekolah. Tugas utama meliputi menyusun rencana pembelajaran, mengawasi guru, mengelola administrasi, mengawasi ujian, dan melaporkan kinerja sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jabatan dan perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan peraturan bersama Menteri PAN, RB, dan Menteri Keuangan. Faktor yang dipertimbangkan dalam perhitungan antara lain standar kemampuan rata-rata, waktu kerja, dan pendekatan hasil kerja maupun tugas per tugas. Diberikan contoh perhitungan kebutuhan pegawai untuk jabatan operator komputer dan pemroses naskah perjanjian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang analisis kebutuhan pegawai di instansi pemerintah. Dokumen ini menjelaskan beberapa poin penting yaitu perbandingan antara jumlah pegawai yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan dengan jumlah pegawai yang ada, metode-metode untuk menghitung kebutuhan pegawai, dan proses formasi pegawai negeri sipil.
Ringkasan dokumen ini menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang petugas protokol di Kantor Regional IV BKN Makassar. Tugas utama petugas protokol meliputi mengatur acara hari besar nasional, mengatur tempat acara, mengantar dan menjemput kepala kantor untuk perjalanan dinas, mempersiapkan pengumuman, dan menerima kunjungan tamu. Petugas protokol juga bertanggung jawab atas kelancaran pelaksana
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan evaluasi jabatan PNS yang mencakup penjelasan tentang pengertian evaluasi jabatan, mekanisme pelaksanaannya, contoh penyusunan informasi faktor jabatan struktural dan penjelasan masing-masing faktor yang dinilai. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unit kerja dan bertujuan agar peserta mampu menyusun informasi faktor jabatan."
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah-kaidah umum penulisan uraian tugas jabatan pada level eselon II, III, dan IV. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jumlah uraian tugas yang sesuai dengan level jabatan, penggunaan kata yang tepat sesuai dengan level jabatan, dan adanya benang merah antar tingkatan jabatan.
Pekerjaan pengaman kantor meliputi menerima dan mencatat informasi keamanan, memantau situasi, melindungi barang, dan melaporkan kegiatan untuk menjaga keamanan kantor."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas hasil analisis beban kerja di lima Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Samarinda.
2. Hasil analisis menunjukkan adanya kelebihan atau kekurangan jumlah pegawai dibandingkan dengan kebutuhan riil berdasarkan beban kerja.
3. Dokumen tersebut juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja
Dokumen tersebut membahas hasil analisis jabatan dan beban kerja (ABK) di Bappeda Kota Samarinda. ABK ini menunjukkan kebutuhan jabatan struktural dan fungsional tertentu yang lebih besar dibanding jumlah pegawai yang ada, serta rekomendasi untuk menyesuaikan susunan organisasi dan komposisi pegawai berdasarkan hasil ABK.
Analisa jabatan (Antan) menjadi sangat penting dalam membangun organisasi yang profesional. Tanpa Antan yang benar, maka Analisa Beban Kerja (Banker) dan Peta Jabatan (Tajab) juga akan salah. Materi ini menyajikan kunci utama yang harus diperhatikan dalam pembenahan Antan.
Dokumen tersebut merupakan laporan analisis beban kerja (work load analysis) yang bertujuan untuk mengetahui beban kerja setiap jabatan dan unit kerja terendah di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk keperluan penataan sumber daya manusia. Laporan tersebut menjelaskan tentang latar belakang, metode, dan hasil analisis beban kerja yang dilakukan terhadap beberapa jabatan.
Dokumen tersebut membahas tentang jabatan fungsional perencana, meliputi:
1. Perbedaan antara jabatan fungsional dan struktural serta mekanisme kenaikan pangkat dan jabatan yang berdasarkan prestasi kerja untuk jabatan fungsional.
2. Unsur-unsur dan prinsip penilaian angka kredit perencana berdasarkan pendidikan, kegiatan perencanaan, pengembangan profesi, dan penunjang.
3. Mekanisme penilaian, penetap
Analisis Jabatan (Job Analysis) adalah proses untuk mengumpulkan dan mengolah data jabatan menjadi informasi jabatan guna penyusunan program kepegawaian dan penataan organisasi. Hasil utama Analisis Jabatan adalah informasi jabatan yang berisi uraian dan spesifikasi tiap jabatan.
Kepala Sekolah bertanggung jawab atas pelaksanaan proses belajar mengajar dan administrasi sekolah. Tugas utama meliputi menyusun rencana pembelajaran, mengawasi guru, mengelola administrasi, mengawasi ujian, dan melaporkan kinerja sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis jabatan dan perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan peraturan bersama Menteri PAN, RB, dan Menteri Keuangan. Faktor yang dipertimbangkan dalam perhitungan antara lain standar kemampuan rata-rata, waktu kerja, dan pendekatan hasil kerja maupun tugas per tugas. Diberikan contoh perhitungan kebutuhan pegawai untuk jabatan operator komputer dan pemroses naskah perjanjian
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang analisis kebutuhan pegawai di instansi pemerintah. Dokumen ini menjelaskan beberapa poin penting yaitu perbandingan antara jumlah pegawai yang dibutuhkan berdasarkan perhitungan dengan jumlah pegawai yang ada, metode-metode untuk menghitung kebutuhan pegawai, dan proses formasi pegawai negeri sipil.
Ringkasan dokumen ini menjelaskan tentang tugas dan tanggung jawab seorang petugas protokol di Kantor Regional IV BKN Makassar. Tugas utama petugas protokol meliputi mengatur acara hari besar nasional, mengatur tempat acara, mengantar dan menjemput kepala kantor untuk perjalanan dinas, mempersiapkan pengumuman, dan menerima kunjungan tamu. Petugas protokol juga bertanggung jawab atas kelancaran pelaksana
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan evaluasi jabatan PNS yang mencakup penjelasan tentang pengertian evaluasi jabatan, mekanisme pelaksanaannya, contoh penyusunan informasi faktor jabatan struktural dan penjelasan masing-masing faktor yang dinilai. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai unit kerja dan bertujuan agar peserta mampu menyusun informasi faktor jabatan."
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah-kaidah umum penulisan uraian tugas jabatan pada level eselon II, III, dan IV. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain jumlah uraian tugas yang sesuai dengan level jabatan, penggunaan kata yang tepat sesuai dengan level jabatan, dan adanya benang merah antar tingkatan jabatan.
Pekerjaan pengaman kantor meliputi menerima dan mencatat informasi keamanan, memantau situasi, melindungi barang, dan melaporkan kegiatan untuk menjaga keamanan kantor."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas hasil analisis beban kerja di lima Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Samarinda.
2. Hasil analisis menunjukkan adanya kelebihan atau kekurangan jumlah pegawai dibandingkan dengan kebutuhan riil berdasarkan beban kerja.
3. Dokumen tersebut juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja
Dokumen tersebut membahas hasil analisis jabatan dan beban kerja (ABK) di Bappeda Kota Samarinda. ABK ini menunjukkan kebutuhan jabatan struktural dan fungsional tertentu yang lebih besar dibanding jumlah pegawai yang ada, serta rekomendasi untuk menyesuaikan susunan organisasi dan komposisi pegawai berdasarkan hasil ABK.
Analisa jabatan (Antan) menjadi sangat penting dalam membangun organisasi yang profesional. Tanpa Antan yang benar, maka Analisa Beban Kerja (Banker) dan Peta Jabatan (Tajab) juga akan salah. Materi ini menyajikan kunci utama yang harus diperhatikan dalam pembenahan Antan.
Dokumen tersebut merupakan laporan analisis beban kerja (work load analysis) yang bertujuan untuk mengetahui beban kerja setiap jabatan dan unit kerja terendah di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur untuk keperluan penataan sumber daya manusia. Laporan tersebut menjelaskan tentang latar belakang, metode, dan hasil analisis beban kerja yang dilakukan terhadap beberapa jabatan.
Dokumen tersebut membahas tentang jabatan fungsional perencana, meliputi:
1. Perbedaan antara jabatan fungsional dan struktural serta mekanisme kenaikan pangkat dan jabatan yang berdasarkan prestasi kerja untuk jabatan fungsional.
2. Unsur-unsur dan prinsip penilaian angka kredit perencana berdasarkan pendidikan, kegiatan perencanaan, pengembangan profesi, dan penunjang.
3. Mekanisme penilaian, penetap
Analisis Beban Kerja (Workload Analysis) memberikan panduan lengkap tentang metode pengukuran beban kerja pegawai secara komprehensif meliputi dasar hukum, mekanisme, indikator, kegunaan, pendekatan, metode, dan contoh kasusnya. Dokumen ini sangat bermanfaat bagi penyusunan kebutuhan pegawai berdasarkan analisis beban kerja secara sistematis dan terukur.
Menganalisis klasifikasi tugas atau job analysisNurul Wathaniyah
油
Makalah ini membahas analisis pekerjaan (job analysis) dengan menjelaskan:
1) Pengertian job analysis sebagai proses menguraikan tugas dan persyaratan suatu pekerjaan.
2) Tujuan job analysis untuk mendapatkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi kualifikasi pekerja.
3) Langkah-langkah job analysis meliputi pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kuesioner dan penulisan, serta menghasilkan deskripsi pe
Analisa jabatan penting untuk menentukan deskripsi pekerjaan, persyaratan, dan standar kinerja. Informasi yang dikumpulkan meliputi tugas, tanggung jawab, persyaratan pendidikan dan kemampuan, serta kondisi kerja. Wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data dari pekerja dan atasan.
Dokumen tersebut membahas analisis pekerjaan dan jabatan dalam pendidikan. Secara garis besar dibahas definisi dan teknik analisis pekerjaan/jabatan, analisis beban kerja, desain pekerjaan, serta manfaat dari melakukan analisis pekerjaan seperti penyusunan kepegawaian, desain organisasi, rekrutmen, pelatihan, dan evaluasi kinerja.
Dokumen ini membahas upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja melalui penyempurnaan proses kerja, meliputi pengembangan Standar Operasional Prosedur, analisis beban kerja, dan analisis jabatan. Upaya kunci mencakup pengembangan SOP untuk setiap pekerjaan, elektronisasi proses kerja, dan penentuan norma waktu kerja untuk menghitung beban kerja setiap jabatan.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan dari makalah yang membahas analisis jabatan. Ringkasannya adalah: Makalah ini membahas latar belakang pentingnya analisis jabatan, rumusan masalah terkait persepsi karyawan terhadap analisis jabatan, tujuan penulisan untuk memahami analisis jabatan, dan manfaat penulisan bagi pembaca.
Analisis jabatan merupakan suatu proses yang menggambarkan informasi tentang perilaku orang yang akan menduduki jabatan (pekerjaan) dan aktivitas pekerjaannya. Umumnya, informasi yang digambarkan atau dicatat mencakup tujuan pekerjaan, kewajiban atau kegiatan utama yang harus dilakukan sipelaku/pemangku pekerjaan, dan syarat-syarat yang harus dipunyai oleh si pelaku pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis pekerjaan dan pembangunan staf administrasi. Analisis pekerjaan digunakan untuk mengidentifikasi tanggung jawab, keahlian, dan persyaratan pekerjaan. Hal ini penting untuk perekrutan, pengembangan karir, dan pengembangan organisasi. Pembangunan staf bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan agar sesuai dengan peran mereka di organisasi. Metode pelatihan
Analisis jabatan dan beban kerja dilakukan untuk menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan berdasarkan target pekerjaan. Analisis jabatan menghasilkan informasi jabatan seperti nama, tugas, dan syarat jabatan. Analisis beban kerja menggunakan pendekatan hasil kerja atau objek kerja dengan mempertimbangkan target, standar kerja, dan jumlah pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai identifikasi dan analisis pekerjaan kantor. Secara garis besar, dibahas mengenai persentase pekerjaan kantor berdasarkan penelitian di AS, pengertian pekerjaan kantor, jenis-jenis pekerjaan kantor, tujuan dan manfaat analisis pekerjaan kantor serta unsur-unsur yang terkandung dalam analisis pekerjaan kantor seperti uraian jabatan dan spesifikasi jabatan.
Materi Perkuliahan Pengantar Statistik Sosialnatta sanjaya
油
Handout anjab
1. AGENDA WORKSHOP
KEGIATAN JADUAL
Teori Anjab
Teknik dan Problematika Anjab
Contoh Pengerjaan
Praktek Penyusunan Anjab (Kelompok)
Presentasi Hasil
Perbaikan Hasil
Laporan Hasil Workshop
1
2. HANDOUT ANALISIS
JABATAN
Biro Organisasi dan Tata Laksana
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama
2
KMA 158/2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian Agama
3. 3
TIGA PILAR REFORMASI BIROKRASI
KELEMBAGAAN /
ORGANISASI
KETATALAKSANAAN
(PROSES BISNIS)
SUMBER DAYA MANUSIA/
APARATUR
PENGAWASAN&AKUNTABILITAS
PELAYANAN
PUBLIK
PENGAWASAN&AKUNTABILITAS
4. PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS
Penyempurnaan
Proses Kerja
Standar
Operasional
Procedur
(SOP)
Analisis
Beban
Kerja
Analisis
&
Evaluasi
Jabatan
Memberi gambaran
jenis output yang
komprehensip dan
divaluasi secara
periodik
Memberi informasi
tentang waktu dan
jumlah pegawai
yang dibutuhkan utk
melaksanakan
pekerjaan
Memberi gambaran rinci
mengenai tugas-tugas
yang diemban oleh
jabatan dan kelas
jabatan
Meningkatkan efektivitas &
efisiensi melalui
penyederhanaan,
transparansi, pemberian
janji layanan yang
berorientasi pada
pemangku kepentingan
5. PENGANTAR ANALISIS
JABATAN
Analisis Jabatan adalah Proses
pengumpulan data jabatan untuk
dianalisis, disusun, dan disajikan
menjadi informasi jabatan dengan
menggunakan metode tertentu.
Tujuannya untuk menyediakan
informasi jabatan sebagai dasar bagi
program manajemen kepegawaian,
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengawasan.
5
6. PEMANFAATAN INFORMASI
JABATAN
PETA JABATAN
URAIAN JABATAN
SYARAT JABATAN
HASIL ANJAB
PERENCANAAN
PEGAWAI
REKRUTMEN &
SELEKSI
PERENCANAAN
KARIER
PENGANGKATAN
DLM JABATAN
REMUNERASI
DIKLAT
PENILAIAN
KINERJA
Analisis beban kerja
(Analisis kebutuhan pegawai)
Standar kualifikasi
Kriteria seleksi
Pola karier
Standar kompetensi jabatan
Penilaian kompetensi
Standar kinerja
Kriteria kinerja
Evaluasi jabatan
(Bobot&peringkat jabatan)
Analisis kebutuhan diklat
6
7. BUTIR INFORMASI
JABATAN
No Identitas Jabatan Uraian Jabatan Syarat Jabatan
1 Kode Jabatan
Tugas dan Fungsi
Jabatan
Pangkat dan Golongan
2 Nama Jabatan Tujuan Jabatan Pendidikan Formal
3 Unit Kerja Jabatan
Uraian Tugas dan
Kegiatan
Pelatihan/Kursus
4 Instansi Bahan Kerja Pengalaman Kerja
5
Jabatan Atasan
Langsung
Alat Kerja Kondisi Fisik
6 Lokasi/Geografis Hasil Kerja Kompetensi :
7 Kedudukan Jabatan Wewenang Pengetahuan
8 Tanggung Jawab Keterampilan
9 Dimensi Jabatan Bakat Kerja
10 Hubungan Jabatan Temperamen Kerja
Masalah dan Tantangan Minat Kerja
11 Keadaan/Resiko Bahaya Fungsi Pekerja
7
8. IDENTITAS JABATAN
Kode Jabatan
Nama Jabatan
Unit Kerja
Instansi
Jabatan Atasan Langsung
Lokasi/geografis
Kedudukan dalam Struktur
8
9. KODE JABATAN
Kode jabatan merupakan kode yang
dibuat untuk memudahkan
pengadministrasian jabatan.
Pengkodean Jabatan harus
menggunakan format kode yang
seragam.
9
10. NAMA JABATAN
Ringkas
Substantif
Jelas dan dapat memberikan
pengertian yang tepat bagi pembaca
Penamaan JFU dapat dirumuskan
berdasarkan:
Bahan (Pengumpul, Pengadministrasi)
Alat (Operator)
Hasil (Penyusun, Pengonsep)
Proses (Pemroses, Pengolah)
10
11. UNIT KERJA
Mencerminkan tempat atau letak
keberadaan suatu jabatan
contoh:
Kepala Subbagian Tata Usaha memiliki unit kerja
Bagian Persuratan (Esl. III),
Biro Umum (Esl. II),
Sekretariat Jenderal (Esl. I).
Unit Kerja Eselon IV tidak dituliskan karena jabatan
yang dianalisis adalah jabatan struktural eselon IV
11
12. NAMA INSTANSI
Nama instansi pemerintah.
Bila instansi vertikal, kedudukan
kantor di provinsi disebutkan Kanwil
Kementerian Agama Provinsi Bali
dan kedudukan kantor di
kabupaten/kota disebutkan Kantor
Kementerian Agama Kota
Denpasar
12
13. JABATAN ATASAN
LANGSUNG
Nama jabatan atasan langsung.
Contoh:
Kepala Bagian Tata Usaha nama jabatan atasan
langsungnya adalah Kepala Kanwil
Kepala Subbagian Ortala dan Kepegawaian, atau
Kepala Subbagian Umum nama jabatan atasan
langsungnya adalah Kepala Bagian Tata Usaha.
Penganalisa jabatan atau Pengolah data
Kepegawaian nama jabatan atasan langsungnya
adalah Kepala Subbagian Ortala dan
Kepegawaian.
13
15. KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR
Mencerminkan posisi
jabatan apakah jabatan
struktural atau non-
struktural (Sesuai
SOTK)
Menggambarkan
kedudukan:
Atasan langsung
Atasan dari Atasan
langsung
Jabatan yang dianalisis
Jabatan lain yang
memiliki atasan
langsung yang sama
Jabatan yang dianalisis
diberi tanda (diarsir)
Kepala
Bagian Tata
Usaha
Kasubbag
Ortala dan
kepegawaian
Penganalisa
Jabatan
Pengolah
Data
Kepegawaian
15
16. URAIAN JABATAN
Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan
Tujuan Jabatan
Uraian Tugas dan Kegiatan
Bahan Kerja
Alat Kerja
Hasil Kerja
Wewenang
Tanggung Jawab
Dimensi Jabatan
Hubungan Jabatan
Masalah dan Tantangan Jabatan
Keadaan/Resiko Bahaya
16
17. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
JABATAN
Diambil dari Susunan Organisasi dan Tata Kerja (PMA)
Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
Apa yang dikerjakan (what)
Bagaimana cara mengerjakan (how)
Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Struktural:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How)
agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Mentabulasi objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
17
18. TUJUAN JABATAN
Uraian yang menjelaskan tujuan
diciptakannya jabatan, apa kontribusi,
spesifikasi jabatan, tujuan mana dari
organisasi yang ingin dicapai dengan
jabatan tersebut, mengapa diperlukan
jabatan dan apa akibatnya jika jabatan
itu ditiadakan.
18
19. URAIAN TUGAS & KEGIATAN
Uraian Tugas adalah gambaran
mengenai sekumpulan tugas yang
harus dilakukan pemangku jabatan
untuk mencapai tujuan.
Uraian Kegiatan (tahapan) adalah
gambaran mengenai langkah-langkah
secara berurutan yang harus dilakukan
dalam menyelesaikan tugas.
Ditulis dengan menggunakan kalimat
aktif dan menggambarkan tindak kerja
(berawalan me) 19
20. BAHAN KERJA
Adalah masukan yang diproses
dengan tindak kerja (tugas) menjadi
hasil kerja
Bahan kerja dapat diolah menjadi
hasil kerja, jika ada dasar untuk
mengerjakan.
contoh:
Surat masuk (untuk diagendakan)
Disposisi (untuk dasar memulai pekerjaan)
Laporan/Renstra (untuk dasar menyusun
20
21. ALAT KERJA
Sarana yang dipergunakan untuk
mengolah bahan kerja menjadi hasil
kerja
Alat kerja tidak terbatas pada sarana
materiil, dapat juga berupa peraturan,
pedoman, prosedur kerja atau acuan lain
yang digunakan dalam pelaksanaan
tugas
Contoh:
PP 53/2010 digunakan oleh pejabat untuk
menjatuhkan disiplin pegawai
Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011
digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk
melaksanakan Analisis Jabatan 21
22. HASIL KERJA
Hasil kerja adalah suatu produk
berupa barang, jasa (pelayanan) atau
informasi yang dihasilkan dari suatu
proses pelaksanaan tugas
Hasil kerja dapat diperoleh bila ada
sesuatu yang diolah (bahan kerja)
22
23. WEWENANG
Adalah hak pemegang jabatan untuk
memilih alternatif dalam mengambil
keputusan/ tindakan yang diakui secara
sah oleh semua pihak
Wewenang dapat terkait dengan:
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan
kerja yang tidak sesuai)
Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan
perangkat kerja yang digunakan)
Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi
yang dihasilkan kepada orang lain)
Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)
23
24. TANGGUNG JAWAB
Adalah kewajiban yang melekat pada
jabatan, yang terkait dengan benar
atau salahnya pelaksanaan tugas.
Tanggung jawab jabatan dapat
meliputi tanggung jawab terhadap:
Bahan kerja (Kerahasiaan data)
Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan
tugas terhadap peraturan/SOP)
24
25. DIMENSI JABATAN
Untuk instansi pemerintah biasanya
bersifat non finansial. Dimensi
jabatan yang bersifat finansial tidak
dimiliki oleh semua jabatan pada
instansi, biasanya dimiliki oleh kepala
kantor.
Dimensi Finasial, terdiri dari anggaran
tahunan dan belanja operasional
Dimensi Nonfinansial, terdiri dari
jumlah pegawai yang ada di
bawahnya dan cakupan geografis
25
26. HUBUNGAN JABATAN
Hubungan jabatan adalah hubungan
kerja yang dilakukan antara jabatan
terkait dengan jabatan lain dalam
konteks pelaksanaan tugas, baik dalam
maupun antarinstansi/lembaga
Hubungan jabatan dapat berupa:
Hubungan Vertikal (atasan dengan bawahan)
Hubungan Horizontal (hubungan dengan
jabatan yang setara)
Hubungan Diagonal (hubungan dengan
jabatan yang lebih tinggi di organisasi yang
berbeda) 26
27. MASALAH DAN TANTANGAN
JABATAN
Uraian mengenai masalah dan
tantangan kerja yang dihadapi oleh
pemangku jabatan dalam menjalankan
tugas pekerjaannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, yang
dianggap kritis dalam organisasi, tidak
bersifat pribadi seperti hubungan
dengan atasannya, ketidakpuasan dan
lainnya
27
28. RESIKO BAHAYA JABATAN
Kemungkinan resiko bahaya
ditentukan dari keberadaan pegawai
terkait dengan:
lingkungan pekerjaan,
penanganan bahan,
proses yang dilakukan,
penggunaan perangkat kerja,
hubungan jabatan dan
penanganan produk yang diberikan.
Kemungkinan resiko bahaya bisa
bersifat fisik atau mental
28
29. SYARAT JABATAN
Pangkat dan
Golongan Ruang
Pendidikan
Kursus/Pelatihan
Penjenjangan
Teknis
Pengalaman
Kerja
Pengetahuan
Keterampilan
Bakat Kerja
Temperamen
Kerja
Minat Kerja
Upaya Fisik
Kondisi Fisik
29