1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya asesmen dalam pembelajaran kurikulum merdeka, termasuk prinsip-prinsip asesmen, jenis asesmen formatif dan sumatif, serta contoh teknik dan implementasi asesmen;
2. Asesmen dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi peserta didik, pendidik, dan orang tua dalam meningkatkan pembelajaran;
3. Tek
Presenter menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran dan asesmen berdasarkan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, termasuk menganalisis capaian pembelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran, jenis-jenis asesmen, serta perencanaan dan pelaksanaan asesmen."
Metode Asesmen yang Beragam PMO SDN Jatirasa III.pptxagipvitriyana
油
Project Management Officer | Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Dasar dari KAMPUS GRATIS adalah system management e-learning yang mencantumkan laporan peningkatan atau progress pembelajaran siswa layaknya seperti kampus perguruan tinggi.
Asesmen merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kemajuan peserta didik, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan strategi pembelajaran. Terdapat beberapa jenis asesmen seperti asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik yang memiliki fungsi masing-masing. Asesmen harus dirancang secara valid, adil, dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik dan guru.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan asesmen dalam kurikulum merdeka, yang mencakup tiga poin utama:
1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dan digunakan untuk perbaikan pembelajaran berkelanjutan.
2) Terdapat berbagai teknik asesmen formatif dan sumatif yang dapat digunakan, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
3) Hasil asesmen digunakan untuk meng
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip-prinsip asesmen pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, termasuk jenis-jenis, bentuk, dan instrumen asesmennya. Asesmen dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan perbaikan mutunya.
Metode Asesmen yang Beragam PMO SDN Jatirasa III.pptxagipvitriyana
油
Project Management Officer | Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Dasar dari KAMPUS GRATIS adalah system management e-learning yang mencantumkan laporan peningkatan atau progress pembelajaran siswa layaknya seperti kampus perguruan tinggi.
Asesmen merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kemajuan peserta didik, memberikan umpan balik, dan menyesuaikan strategi pembelajaran. Terdapat beberapa jenis asesmen seperti asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik yang memiliki fungsi masing-masing. Asesmen harus dirancang secara valid, adil, dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi peserta didik dan guru.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif yang perlu diikuti oleh guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dan asesmen, meliputi 5 prinsip pembelajaran dan 5 prinsip asesmen beserta contoh implementasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan asesmen dalam kurikulum merdeka, yang mencakup tiga poin utama:
1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dan digunakan untuk perbaikan pembelajaran berkelanjutan.
2) Terdapat berbagai teknik asesmen formatif dan sumatif yang dapat digunakan, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
3) Hasil asesmen digunakan untuk meng
Dokumen tersebut membahas konsep dan prinsip-prinsip asesmen pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, termasuk jenis-jenis, bentuk, dan instrumen asesmennya. Asesmen dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan perbaikan mutunya.
Bagi Barbour, dialektika ilmu dan agama bukanlah sebuah pertarungan untuk menentukan mana yang lebih benar, melainkan sebuah proses kolaboratif yang dapat memperkaya pemahaman kita terhadap dunia. Bagi banyak orang, pemikiran Barbour membuka kemungkinan bahwa sains dan agama dapat berkembang bersama, dengan keduanya saling memberi wawasan yang lebih dalam tentang realitas yang kita hadapi.
Dengan demikian, model dialektika yang dikembangkan oleh Ian Barbour menawarkan sebuah jalan tengah yang mendalam antara dua dunia yang tampaknya berbeda, namun pada kenyataannya dapat saling melengkapi, membawa pencerahan bagi umat manusia.
2. Profil saya
Nama : Analia Nesa, M.Pd
Ttl : Ketapang, 26 Februari 1986
Pangkat/Gol : Penata TK.1/IIId
Instansi : SDN 09 Pontianak Utara
Tugas Tambahan
1. Waka kurikulum SDN 09 Pontianak Utara
2. Penggurus KGBN Kota Pontianak
3. Pengurus IGI Wilayah Kalimantan Barat
4. Penggerak Komunitas GP Kota Pontianak
5. Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Pontianak
6. Fasilitator Gernas Tastaka Kalimantan Barat
4. TUJUAN:
Pada sesi ini, peserta mampu:
1. Mengetahui prinsip asesmen.
2. Mengetahui jenis asesmen
3. Mengetahui pentingnya dan bagaimana strategi asesmen
4. Mengetahui pelaporan hasil asesmen kedalam rapor
5. PERMENDIKBUDRISTEK NO 21 TAHUN 2022 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN , (Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2022)
1. PLATFORM MERDEKA MENGAJAR,
- Menu Asesmen Murid untuk asesmen awal
- Menu Pelatihan Mandiri, pada topik Asesmen :
yang terdiri dari :
- Memahami Asesmen
- Menyiapkan Asesmen
- Penggunaan Hasil Asesmen
BAHAN RUJUKAN MEMPELAJARI ASESMEN
10. 1. Apa hal yang berkesan bagi Bapak/Ibu setelah
menonton video tersebut?
2. Apa pesan kunci yang Bapak/Ibu dapatkan dari video
tersebut?
12. 1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari
proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi
yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya
2
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik
dan waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan pembelajaran;
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang
langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya;
4 Laporan kemajuan belajar dan
pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut;
5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Prinsip
Asesmen
13. Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
Pendidik menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang
digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
kesiapan peserta didik.
Pendidik merencanakan pembelajaran dengan merujuk
pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan
balik agar peserta didik dapat menentukan langkah untuk
perbaikan kedepannya.
Pendidik memberikan umpan balik berupa kalimat
dukungan untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh.
14. Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan
teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
Pendidik memikirkan tujuan pembelajaran pada saat
merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada
peserta didik mengenai tujuan asesmen di awal
pembelajaran.
Pendidik menggunakan teknik asesmen yang beragam
sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
asesmen formatif digunakan untuk umpan balik
pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
15. Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
yang sesuai selanjutnya;
Pendidik menentukan kriteria sukses dan
menyampaikannya pada peserta didik, sehingga mereka
memahami ekspektasi yang perlu dicapai.
Pendidik berkolaborasi dalam merancang asesmen
sehingga dapat menggunakan kriteria yang serupa dan
sesuai dengan tujuan asesmen.
Pendidik menggunakan hasil asesmen untuk menentukan
tindak lanjut pembelajaran.
16. Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut;
Pendidik menyusun laporan kemajuan belajar secara
ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting
untuk dipahami oleh peserta didik dan orang tua.
Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-
sama beserta orang tua.
17. Contoh Implementasi
Prinsip Asesmen Contoh Implementasi Prinsip Asesmen
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pendidik menyediakan waktu bagi guru untuk membaca,
menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
Pendidik menggunakan hasil asesmen sebagai bahan
diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik
dan area yang perlu diperbaiki. Satuan pendidikan memiliki
strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi
oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pendidik memberikan umpan balik secara berkala kepada
peserta didik dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-
sama orang tua.
18. Sumber: Panduan Pembelajaran dan
Asesmen
Tinggalkan hal-hal berikut
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
pembelajaran, serta
terpisah antara ranah
sikap, pengetahuan
dan keterampilan
dilakukan secara
terpisah-pisah.
Tidak menggunakan
instrumen penilaian
atau menggunakan
instrumen asesmen,
namun tidak sejalan
dengan karakteristik
mata pelajaran,
capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran
dan kebutuhan
peserta didik.
Berfokus pada
asesmen sumatif.
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
instruksi tugas) tanpa
adanya
pendampingan dan
pemberian umpan
balik
Proses belajar
bertujuan tes atau
ujian akhir, serta
pembelajaran
dengan kegiatan
yang sama dari
tahun ke tahun
dengan soal tes dan
ujian yang sama.
19. Pasal 9
(1) Penilaian hasil belajar Peserta Didik berbentuk: Penilaian formatif; dan b. Penilaian sumatif.
(4) Penilaian formatif sebagai mana bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
(5) Penilaian formatif dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai:
a. Peserta Didik yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar; dan
b. perkembangan belajar Peserta Didik
(6) Penilaian formatif digunakan sebagai umpan balik bagi:
a. Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor proses dan kemajuan belajar sebagai
bagian dari keterampilan belajar sepanjang hayat; dan
b. Pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
(7) Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk
menilai pencapaian hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan: a.kenaikan kelas; dan b. kelulusan
dari Satuan Pendidikan.
PERMENDIKBUDRISTEK NO 21 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
Perlu
diketahui
20. PENTING UNTUK DIPAHAMI
1. Asesmen formatif dan sumatif mempunyai fungsi yang
berbeda, sehingga tidak bisa dicampurkan. Asesmen
formatif digunakan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki proses pembelajaran, dan bukan penentu
nilai rapor, karena yang diolah menjadi nilai rapor adalah
ASESMEN SUMATIF
2. Asesmen sumatif dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan
tujuan pembelajaran (TP), sehingga perlu dibagi dalam beberapa kegiatan
(asesmen sumatif TP1, TP2, dst) agar peserta didik dapat menyelesaikan
dalam kondisi yang optimal. Nilai akhir pada rapor merupakan gabungan
dari beberapa asesmen sumatif
21. ASESMEN SUMATIF dilakukan setelah pembelajaran berakhir,
misalnya pada akhir satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau
lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester, dan pada akhir fase
Untuk asesmen pada akhir semester, ini bersifat pilihan. Jika pendidik
merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, maka dapat
melakukan asesmen pada akhir semester. Sebaliknya, jika pendidik
merasa bahwa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester
telah mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir
semester (Sumber : Panduan Pembelajaran dan Asesmen)
22. Asesmen FORMatif
Membantu untuk mendapatkan
informasi atau memberikan
umpan balik cepat
Di awal pembelajaran :
memetakan kemampuan awal
dan kebutuhan belajar peserta
didik serta agar pendidik dapat
merencanakan pembelajaran
yang efektif
Di tengah pembelajaran
mengecek progres/efektivitas
pembelajaran
Contoh: diskusi terarah, bermain
peran, permainan, membuat
karangan atau jurnal, observasi,
dll.
Asesmen SUMatif
Asesmen yang digunakan untuk
memastikan ketercapaian atau
menyimpulkan ketercapaian
tujuan pembelajaran capaian di
akhir satu tujuan pembelajaran
Contoh : output projek, tugas,
presentasi, wawancara, tes, esai,
performance, dll.
Kedua
Asesmen
Merupakan bagian
dari proses belajar
Merupakan
kesempatan untuk
menerima dan
memberikan umpan
balik
Merupakan cara
untuk mengevaluasi
efektivitas
pengajaran dan
pembelajaran
24. Dilakukan untuk mengonfirmasi
capaian pembelajaran peserta didik
pada periode tertentu (akhir lingkup
materi, semester atau akhir jenjang)
Hasilnya akan digunakan sebagai
bahan pengolah laporan hasil belajar
Pemberian umpan balik tetap dilakukan
walaupun data hasil pengukuran
capaian telah didapat
Menggunakan berbagai teknik
asesmen
Hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan asesmen
Formatif
Dilakukan secara terus menerus bersamaan dengan proses
pembelajaran
menggunakan berbagai teknik asesmen sesuai dengan
target pada tujuan pembelajaran
memberikan umpan balik baik untuk peserta didik maupun
pendidik
berorientasi pada perubahan, bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam rapor
bersifat informatif
Perlu
diketahui
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan Sumatif
25. Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
ketika pembelajaran
Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,
melakukan projek, dan membuat portofolio.
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen
Terdapat berbagai teknik dalam
melakukan asesmen, pendidik diberikan
keleluasaan memilih teknik dan
instrumen agar asesmen selaras dengan
kegiatan pembelajaran. Sehingga hasil
belajar peserta didik valid dan dapat
ditindak lanjuti
Observasi
Penilaian Kinerja (Performance Test)
Tes Lisan
Teknik
Asesmen
Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
Tes Tertulis
Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Portofolio
26. Contoh teknik
asesmen
formatif dan
sumatif
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi antar
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai
pendapat orang lain serta berani
berpendapat.
DRAMA
PRODUK
TES LISAN
PRESENTASI
- Melatih kepercayaan diri dan
jiwa seni.
- Belajar bekerjasama,
komunikasi serta berfikiri kritis.
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
- Mengembangkan kkreatifitas
- Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
- Meningkatkan kemampuan
berbicara
- mengkonfirmasi pemahaman.
- Menerapkan umpan balik
27. Teknik dan Instrumen Asesmen
Terdapat berbagai teknik dalam
melakukan asesmen, pendidik
diberikan keleluasaan memilih
teknik dan instrumen agar
asesmen selaras dengan
kegiatan pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik valid
dan dapat ditindak lanjuti
Rubrik
Ceklist
Gra鍖k Perkembangan
Instrumen
Asesmen
Catatan Anekdotal
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
yang telah dilakukan.
Grafik atau infografik yang
menggambarkan tahap perkembangan
belajar peserta didik.
28. Penerapan Pola Pikir Bertumbuh
Penerapan pola pikir
bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan
pembelajaran, lebih
penting daripada sebatas
hasil akhir.
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.
Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang
pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan
berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
umpan balik antarteman (peer feedback).
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
didik.
29. Umpan Balik (feedback dari asesmen formatif)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan sebuah
pertandingan bola (sumatif).
Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan
mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya mampu
bertanding, sesuai dengan kemampuan awal masing-masing
peserta didiknya (formatif).
Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan memberikan
umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan seketika saat itu juga
ketika peserta didik menunjukkan performanya. Semakin sering
berlatih dan semakin tajam feedback, akan meningkatkan
kemungkinan berhasil/menang.
31. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau
kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan
atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada
capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk
menyimpulkan hasil belajar peserta didik, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen
di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
32. Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata
pelajaran IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
Pengolahan Hasil Asesmen
Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan
Pembelajaran
1
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik
setiap selesai satu atau lebih tujuan
pembelajaran.
Hasil asesmen perlu diolah menjadi
capaian dari tujuan pembelajaran setiap
peserta didik.
Pendidik dapat menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran
peserta didik.
Namun, dapat juga menggunakan data
kuantitatif dan mendeskripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk
mengolah data kuantitatif, baik secara rerata
maupun proporsional.
Bukti Tujuan
Pembelajaran
Perlu Bimbingan
(0-60)
Cukup
(61-70)
Baik
(71-80)
Sangat Baik
(81-100)
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan
manfaat
sumber energi
menguraikan
manfaat
sumber energi
1 contoh
manfaat
sumber energi
2 contoh
manfaat
sumber energi
lebih dari
2 contoh
manfaat
sumber energi
2. Mampu Memerlukan
bimbingan
dalam
melakukan
prosedur
pengamatan
Melakukan Melakukan Mampu
melakukan
pengamatan
sesuai
prosedur
prosedur
pengamatan
secara mandiri,
namun masih
ditemukan
prosedur
pengamatan
secara mandiri
dengan tepat
mengarahkan
teman yang
lain dalam
melakukan
prosedur
1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik
dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
33. Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)
Amar Baik
(75)
Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
72
Badu Perlu
Bimbingan
(55)
Cukup
(63)
Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
59*
Candra Sangat Baik
(95)
Baik
(80)
Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber
energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
mandiri dengan tepat
87,5
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan
hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas
CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pengolahan Hasil Asesmen
34. Penting untuk Diperhatikan
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum
dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir
2
Pendidik tidak mencampur
penghitungan dari hasil asesmen
formatif dan sumatif karena asesmen
formatif dan sumatif memiliki fungsi
yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir
Dalam mengolah dan menentukan hasil
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
membagi asesmennya ke dalam beberapa
kegiatan asesmen sumatif agar peserta
didik dapat menyelesaikan asesmen
sumatifnya dalam kondisi yang optimal
(tidak terburu-buru atau tidak terlalu
padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
Cara 1
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat
dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Cara 2
Pengolahan Hasil Asesmen
35. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran (TP) dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
Cara 1
Misalnya, dalam 1 semester ada 4 tujuan
pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan pembelajaran
untuk B.Indonesia, dan 4 tujuan pembelajaran untuk
mapel Agama (contoh hanya 3 mapel, namun cara ini
dapat berlaku untuk semua mapel).
Perlu
diketahu
i
Asumsi: satuan pendidikan menggunakan rentang
nilai untuk ketercapaian tujuan pembelajaran.
Rentang ini bisa sama untuk setiap mapel atau
berbeda, tergantung kesepakatan para pendidik di
satuan pendidikan.
Ketuntasan ditentukan untuk setiap
tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir
pengolahan nilai sumatif per mata
pelajaran.
Ketidaktuntasan ditandai (*) di TP tertentu saja. Hal
ini bertujuan untuk mengkomunikasikan kepada orang
tua dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
mana yang belum dituntaskan oleh peserta didik.
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
36. Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
Cara 2 Perlu
diketahui
Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu:
Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
Cukup (2)
peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
pembelajaran
Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti pembelajaran
selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
Tanda centang diberikan
sesuai dengan rubrik
ketercapaian yang ada
pada masing-masing tujuan
pembelajaran
deskriptor tertera pada
rubrik penilaian yang telah
disusun.
Pengolahan Hasil Asesmen
39. Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
Dalam penyusunan deskripsi
capaian kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat capaian
kompetensi tertinggi ditandai
dengan warna hijau dan capaian
kompetensi terendah ditandai
dengan warna merah
Opsi 1 : Deskripsi
Berdasarkan CP
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian
Pembelajaran
1
40. Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian
Pembelajaran
Opsi 2 : Deskripsi
Berdasarkan ATP
2
Dalam penyusunan deskripsi
capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah
41. Opsi 3 : Deskripsi mengambil
dari poin-poin penting dari
materi yang sudah diberikan
3
Dalam penyusunan deskripsi
capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian
Pembelajaran
44. CONTOH TABEL RAPOR
No Mata Pelajaran Nilai Akhir Capaian kompetensi
1 Pancasila 80 Menunjukkan pemahaman terhadap Pancasila dan mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari
Perlu bantuan dalam membedakan hak dan kewajiban
2 Bahasa Indonesia 85 Menunjukkan penguasaan dalam mengidentifikasi kosakata baru dengan
bantuan kalimat
Perlu bimbingan dalam menjelaskan instruksi terkait tujuan komunikasi
dengan orang lain
3 Matematika 65 Menunjukkan penguasaan yang baik dalam mengukur luas dengan
menghitung jumlah bujur sangkar
Perlu bantuan dalam membulatkan bilangan ke nilai tempat terdekat
Deskripsi berwarna hijau menunjukkan capaian kompetensi tertinggi
Deskripsi berwarna merah menunjukkan capaian kompetensi terendah
46. Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar.
Laporan hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil
Penilaian.
Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`
Pengolahan Hasil Asesmen
Rapor
1
Portofolio
2
Diskusi/Konferensi
3
Pameran karya
4
47. Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
Rapor
1
1. Identitas peserta didik
2. Nama satuan pendidikan
3. Kelas
4. Semester
5. Mata pelajaran
6. Nilai
7. Deskripsi
8. Catatan guru
9. Presensi
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
Catatan:
Format dapat disesuaikan berdasarkan
struktur kurikulum masing-masing
jenjang.
Deskripsi capaian kompetensi peserta
didik berisi informasi tentang
kompetensi yang sudah dicapai dan
kompetensi yang perlu ditingkatkan.
Deskripsi menggunakan kalimat positif
dan memotivasi.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
48. Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil
diskusi dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video,
infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa
lembar soal - jawaban.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Portofolio
2
49. Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan
fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur,
dan kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi
atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Diskusi/Konferensi
3
50. Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
lebih luas selain pendidik kelas
Bentuk Laporan Hasil Belajar
Pameran Karya
4
51. Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan
belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki
kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar
sesuai dengan kebutuhan peserta didik masing- masing.
Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen,
waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen
asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen.
53. Ruang Kolaborasi
LK 6.1 Asesmen
Setelah menyelesaikan seluruh aktivitas pada
materi, dilanjutkan dengan mengerjakan LK
Ruang Kolaborasi
Pada sesi ini, kita akan melakukan diskusi dalam
kelompok kecil untuk merancang asesmen
formatif dan sumatif
Setiap kelompok akan berdiskusi di dalam
dengan alokasi waktu 20 menit Setelah
berdiskusi masing-masing kelompok akan
melakukan presentasi selama 7 menit
54. MAPEL :
ELEMEN :
1. Rancanglah asesmen formatif dari 1 tujuan pembelajaran, untuk umpan balik proses
pembelajaran
No Tujuan Pembelajaran Instrumen asesmen formatif Waktu pelaksanaan
2. Deskripksikan pelaksanaan asesmen formatif yang dilakukan
55. MAPEL :
ELEMEN :
1. Rancanglah asesmen sumatif yang dilakukan untuk 1 atau lebih tujuan pembelajaran
2. Rancanglah asesmen sumatif yang berdiferensiasi
3. Jelaskan pelaksanaan asesmen sumatif yang sudah dirancang
N
o
Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian tujuan
pembelajaran (KKTP)
instrumen asesmen yang
digunakan untuk menentukan
ketercapaian tujuan pembelajaran
teknik asesmen
sumatif
berdiferensiasi
58. Apa yang sudah dan belum berjalan baik selama
melakukan proses belajar di unit modul ini?
Apa hal-hal yang belum dipahami dan perlu dicari tahu
lebih lanjut agar dapat mengoptimalkan pemahaman
terhadap modul ini?
59. Terima kasih telah memilih untuk
terus berlatih menerapkan
pembelajaran dan asesmen yang
berpusat pada peserta didik