Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
1. The document discusses nucleophilic substitution (SN1 and SN2) reactions, where a nucleophile replaces a leaving group on a substrate.
2. It describes factors that determine the rate of these reactions, such as the nucleophilicity of the nucleophile, stability of the leaving group, and structure of the substrate. Tertiary substrates typically undergo SN1 while primary typically undergo SN2.
3. SN1 is a two-step reaction involving a carbocation intermediate, while SN2 is a single-step reaction with inversion of configuration.
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
This document discusses nucleophilic addition reactions to carbonyl groups such as aldehydes and ketones. It explains that the carbonyl carbon is electrophilic and susceptible to attack by nucleophiles such as water, alcohols, cyanide, and organometallic reagents. The addition reactions can proceed through acid or base catalysis. Products like hydrates, hemiacetals, and acetals can form depending on the nucleophile and conditions. Carbohydrates exist as cyclic hemiacetals called pyranoses and furanoses, which have alpha and beta anomers.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Analisis Polarografi Dalam Analisis Kuantitatif.pptxWindarsisZulfa1
Ìý
Analisis kuantitatif metode polarografi membahas prinsip dasar dan mekanisme kerja polarografi dalam analisis kuantitatif, termasuk arus dan potensial listrik serta aplikasinya di bidang kefarmasian. Metode ini didasarkan pada kurva arus-tegangan yang diperoleh dari reaksi redoks, khususnya reaksi reduksi, pada elektroda tetesan raksa.
1. Titrasi konduktometri adalah metode analisis kimia berdasarkan perubahan daya hantar listrik suatu larutan seiring perubahan konsentrasinya.
2. Daya hantar larutan elektrolit bergantung pada jenis, konsentrasi, dan suhu larutan. Semakin besar ketiganya, semakin besar pula daya hantar larutan.
3. Uji coba menunjukkan bahwa konduktivitas larutan ionik bertambah seiring konsentras
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, khususnya hukum laju reaksi. Hukum laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan, dan dapat ditentukan melalui eksperimen untuk mengukur orde reaksi masing-masing reaktan. Plot grafik bentuk integral yang sesuai, seperti konsentrasi vs waktu, ln konsentrasi vs waktu, atau 1/konsentrasi vs wak
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Ìý
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
1. The document discusses nucleophilic substitution (SN1 and SN2) reactions, where a nucleophile replaces a leaving group on a substrate.
2. It describes factors that determine the rate of these reactions, such as the nucleophilicity of the nucleophile, stability of the leaving group, and structure of the substrate. Tertiary substrates typically undergo SN1 while primary typically undergo SN2.
3. SN1 is a two-step reaction involving a carbocation intermediate, while SN2 is a single-step reaction with inversion of configuration.
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
This document discusses nucleophilic addition reactions to carbonyl groups such as aldehydes and ketones. It explains that the carbonyl carbon is electrophilic and susceptible to attack by nucleophiles such as water, alcohols, cyanide, and organometallic reagents. The addition reactions can proceed through acid or base catalysis. Products like hydrates, hemiacetals, and acetals can form depending on the nucleophile and conditions. Carbohydrates exist as cyclic hemiacetals called pyranoses and furanoses, which have alpha and beta anomers.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika reaksi kimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Analisis Polarografi Dalam Analisis Kuantitatif.pptxWindarsisZulfa1
Ìý
Analisis kuantitatif metode polarografi membahas prinsip dasar dan mekanisme kerja polarografi dalam analisis kuantitatif, termasuk arus dan potensial listrik serta aplikasinya di bidang kefarmasian. Metode ini didasarkan pada kurva arus-tegangan yang diperoleh dari reaksi redoks, khususnya reaksi reduksi, pada elektroda tetesan raksa.
1. Titrasi konduktometri adalah metode analisis kimia berdasarkan perubahan daya hantar listrik suatu larutan seiring perubahan konsentrasinya.
2. Daya hantar larutan elektrolit bergantung pada jenis, konsentrasi, dan suhu larutan. Semakin besar ketiganya, semakin besar pula daya hantar larutan.
3. Uji coba menunjukkan bahwa konduktivitas larutan ionik bertambah seiring konsentras
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen tersebut membahas tentang kinetika kimia, khususnya hukum laju reaksi. Hukum laju reaksi menyatakan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan, dan dapat ditentukan melalui eksperimen untuk mengukur orde reaksi masing-masing reaktan. Plot grafik bentuk integral yang sesuai, seperti konsentrasi vs waktu, ln konsentrasi vs waktu, atau 1/konsentrasi vs wak
Benzen dan senyawa aromatik lainnya dapat mengalami substitusi melalui reaksi elektrofilik. Benzen bereaksi dengan halogen, nitrat, asil, dan alkil untuk memberikan produk monosubstitusi. Benzen terdisubstitusi dapat diberi nama berdasarkan posisi substituen, dan substituen pertama dapat mempengaruhi reaksi substitusi selanjutnya melalui efek aktivasi atau deaktivasi.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Ìý
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian orde reaksi dan jenis-jenisnya. Orde reaksi menunjukkan pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi. Jenis orde reaksi meliputi orde nol, satu, dan dua, yang ditentukan berdasarkan hubungan antara perubahan konsentrasi zat dengan perubahan kecepatan reaksi. Contoh soal menunjukkan cara menentukan orde reaksi dan konstanta laju berdas
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi substitusi aromatik elektrofilik dimana suatu atom seperti hidrogen pada sistem aromatis disubstitusi dengan elektrofil seperti ion bromium. Reaksi ini melibatkan pembentukan elektrofil oleh asam Lewis, serangan elektrofil ke sistem π benzena, dan eliminasi ion hidrogen untuk membentuk produk substitusi. Contoh reaksi meliputi brominasi, nitrasi, sulfonasi, dan alkilasi Friedel-Crafts ben
Aldehydes and ketones are important functional groups that contain a carbonyl group (C=O). Aldehydes and ketones can undergo nucleophilic addition reactions, where nucleophiles attack the electrophilic carbonyl carbon. When aldehydes and ketones react with water in the presence of an acid catalyst, they form unstable hydrates that readily revert back to the original carbonyl compound. Alcohols can also add to the carbonyl group to form stable hemiacetals and acetals. Aldehydes readily undergo oxidation reactions to form carboxylic acids, while ketones are more resistant to oxidation.
Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal laju reaksi kimia yang meliputi konsep konsentrasi larutan, pengenceran, penentuan orde reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi zat, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Dokumen tersebut membahas mekanisme reaksi substitusi nukleofilik, khususnya reaksi SN1 dan SN2. Reaksi SN1 melibatkan pembentukan karbokation sementara dan berlangsung secara unimolekular, sedangkan reaksi SN2 berlangsung secara bimolekular melalui keadaan transisi. Kedua mekanisme ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap stereokimia molekul hasil reaksi.
Dokumen ini membahas struktur, tata nama, sifat fisik, dan reaksi kimia alkena dan alkuna, termasuk reaksi adisi elektrofilik, hidrasi, hidrogenasi, dan oksidasi.
Dokumen tersebut membahas tentang alkil halida dan reaksi substitusi nukleofiliknya. Terdapat pembahasan mengenai jenis-jenis alkil halida, mekanisme SN1 dan SN2, serta reaksi eliminasi E1 dan E2 pada alkil halida.
Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Dokumen tersebut merangkum reaksi substitusi, eliminasi, dan adisi pada senyawa karbon. Reaksi substitusi melibatkan penggantian atom atau gugus pada molekul oleh atom atau gugus lain. Reaksi eliminasi melibatkan pembentukan ikatan rangkap dari ikatan tunggal. Sedangkan reaksi adisi melibatkan penyerapan atom atau gugus oleh senyawa dengan ikatan rangkap sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolitaguslinggau
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Larutan elektrolit dan non elektrolit dibedakan berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena terionisasi menjadi ion-ion, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak terionisasi.
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolitaguslinggau
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Larutan elektrolit dan non elektrolit dibedakan berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan terionisasi sehingga dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak akan terionisasi. Uji dengan rangkaian sederhana dapat mengidentifikasi kedua jenis larutan.
Reaksi interkon gugus fungsi (igf) suyatno-unesasuyatnosutoyo
Ìý
Dokumen tersebut membahas reaksi interkonversi dan transformasi gugus fungsional senyawa organik melalui reaksi substitusi nukleofilik dan elektrofilik pada alkohol, asam karboksilat, dan senyawa aromatik, serta reaksi adisi menggunakan senyawa organologam seperti Grignard, organokuprat, dan organokadmium sebagai nukleofil.
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi adalah reaksi penambahan atom atau gugus atom pada ikatan rangkap sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal, sedangkan reaksi eliminasi adalah reaksi pelepasan dua substituen dari molekul yang menghasilkan ikatan rangkap. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri dari dua langkah dan E2 yang terjadi
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi terjadi ketika atom atau gugus atom ditambahkan ke ikatan rangkap, mengubahnya menjadi ikatan tunggal. Reaksi eliminasi terjadi ketika dua substituen dilepaskan dari molekul, membentuk ikatan rangkap kembali. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri atas dua langkah dan E2 yang terdiri atas satu langkah.
Alcohols and ethers contain the C-O functional group. Alcohols have an O-H bond while ethers do not. The C-O bond in alcohols and ethers is inert to heterolytic cleavage but can undergo substitution reactions under acidic conditions via protonation of the oxygen. Ether chemistry follows similar mechanisms to alcohol chemistry involving C-O bond cleavage and substitution. Alcohols can act as weak acids via protonation of the O-H bond or as nucleophiles. Common reactions of alcohols include oxidation to form carbonyl compounds, conversion of the O-H to a better leaving group followed by substitution, and elimination reactions to form alkenes
Organic chemistry requires consistent study of concepts that build on each other. Students should work problems step-by-step and explain concepts to peers. Hydrogen bonding between polar molecules leads to higher boiling points than non-polar molecules due to stronger intermolecular forces. Van der Waals forces also influence boiling points based on molecular size and mass.
This document provides an overview of alkenes and alkynes reactions. It discusses addition reactions of alkenes including hydrohalogenation, hydration, halogenation, hydrogenation, oxidation, and polymerization. It also covers conjugated dienes, the Diels-Alder reaction, and drawing resonance forms. For alkynes, the document discusses reduction, addition reactions, hydration, oxidative cleavage, acidity, and acetylide anion formation and reactions.
Here are the key factors that determine the major product of free radical halogenation of alkanes:
- Halogens prefer to substitute at tertiary > secondary > primary carbon atoms. This is because tertiary radicals are more stable than secondary which are more stable than primary.
- For isomeric structures with the same degree of substitution (e.g. 2-methylbutane vs 3-methylbutane), the major product will be the one where the halogen substitutes to give a more substituted structure.
- Markovnikov's rule states that for addition to alkenes and alkynes, halogens will add on the side of the carbon atom that has the most hydrogen atoms. This
Dokumen tersebut membahas tentang alkana dan sikloalkana. Menguraikan struktur, penamaan, sifat fisika, dan reaksi kimia dari senyawa-senyawa tersebut. Termasuk penjelasan mengenai isomer, konformasi pada alkana dan sikloalkana, serta reaksi halogenasi dan pembakaran alkana.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
Ìý
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (ا, و, ي) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
2. REAKSI ORGANIK : 1. REAKSI ADISI ELEKTROFILIK reaksi adisi pada alkena 2. REAKSI RADIKAL BEBAS - Reaksi substitusi pada alkena dan gugus alkil - Reaksi adisi selama polimerisasi etena - Reaksi antara HBr dan alkena dengan adanya peroksida organik 3. REAKSI SUBSTITUSI ELEKTROFILIK Reaksi Substitusi pada benzena
3. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK Reaksi Substitusi pada haloalkana 5. REAKSI ELIMINASI Pembentukan alkena dari haloalkana dehidrasi alkohol REAKSI ADISI NUKLEOFIL Reaksi adisi pada senyawa karbonil REAKSI ADISI / ELIMINASI NUKLEOFILIK Reaksi pada asil khlorida dengan air, alkohol, amoniak, dan amina
4. MEKANISME REAKSI: Tahap demi tahap secara spesifik apa yang terjadi selama reaksi Harus memiliki tahap pembentukan intermediet yang terbentuk selama reaksi Terdiri atas persamaan, struktur dan tahap reaksi Ada 2 cara menuliskan mekanisme reaksi: 1. stepwise 2. merged-step
5. .. .. .. .. : : .. .. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 cepat .. .. : : : .. : + + lambat cepat Setiap tahap ditulis terpisah dan harus menggambarkan kembali masing-masing intermediet yang terbentuk pada baris berikutnya. STEPWISE MECHANISM . .
6. Tidak perlu menuliskan baris baru untuk setiap tahap. Setiap tahao mengikuti tahap yang lain tanpa menggambarkan kembali intermediet Cepat Lambat cepat .. : .. .. .. : .. : .. .. : : : .. .. MERGED STEPS MECHANISM
7. Menggunakan panah lengkung . Semua pasangan elektron diperlihatkan Semua muatan formal diperlihatkan Tahap penentu kecepatan reaksi ditunjukkan Aturan yang berlaku :
8. Metode baris demi baris lebih formal dan sering digunakan dalam naskah yang berhubungan dengan reaksi kinetik. Metode penggabungan lebih informal dan umumnya digunakan ketika menggambarkan reaksi di papan tulis atau di kertas. STEPWISE OR MERGED ? Kedua metode menggambarkan mekanisme : Benar Anda harus menentukan cara mana yang lebih disukai
10. PANAH Penggunaan panah lengkung untuk menunjukkan : Ikatan yang putus atau terbentuk Panah lengkung mewakili perpindahan sepasang elektron
11. Dua contoh Benar Elektrons dari basa B: berikatan ke H, yang memberikan pasangan ikatannya ke oksigen Salah H + dipindahkan ke B: (elektron yang bekerja) (proton yang bekerja) Penggunaan oanah yang salah
12. Penggunaan tanda panah Perpindahan sepasang elektron Tahap Irreversibel (satu arah); digunakan untuk menunjukkan produk dari suatu reaksi Reaksi reversibel atau kesetimbangan Variasi lain dari panah reaksi setimbang Tanda bentuk resonansi
13. Tahap Lambat Tahap penentu kecepatan Reaksi adalah tahap reaksi yang lambat R-Cl: lambat H 2 O R + + :Cl: .. .. .. .. - R + R- O-H H .. + R- O-H H .. + R- O: H .. H- O-H H .. + + 1) 2) 3) product :O-H H .. :O-H H ..
14. Anion cocok dalam larutan basa kation cocok dalam larutan asam pH MEDIUM
15. Tahap solvolisis terjadi dalam larutan asam berair ..... Tetapi tahap ini tidak terjadi: Tidak tersedia ion OH - larutan asam Semua spesi netral atau bentuk kation
17. STEREOKIMIA Stereokimia penting dalam tahap reaksi, Perlu menggambarkan kembali struktur dalam dimensi-3 ; untuk memperlihatkan konfigurasi atau konformasi yang benar : : .. .. - + :Br: .. .. - (R) (S)
18. Kesalahan umum mahasiswa dalam menggambarkan mekanisme reaksi : Menggunakan karbon pentavalen (kecuali untuk keadaan transisi) Kesalahan (salah arah) penggunaan panah lengkung Kehilangan panah lengkung Kehilangan muatan formal Kehilangan elektron tidak berpasangan dalam tahap penting
19. Kegagalan mengenal resonansi dalam suatu intermediet Kesalahan penggunaan panah resonansi atau kesetimbangan Kegagalan mengenal tahap reversibel atau irreversibel Kegagalan menandai tahap penentu kecepatan reaksi
20. Kesalahan pengenalan medium: penggunaan OH - dalam medium asam atau H + dalam medium basa Kehilangan penataanulang karbokation Kehilangan satu tahap reaksi atau menggabungkan 2 tahap menjadi satu Kegagalan memperlihatkan suatu intermediet Mengabaikan stereokimia produk