Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Program PPM di Desa Bligo bertujuan menyediakan listrik PLTMH untuk masyarakat dan UKM
2. Kegiatannya meliputi pembangunan jaringan listrik dan pelatihan pengenalan dan perawatan PLTMH
3. Hasilnya adalah terpasangnya jaringan listrik 1 km yang dimanfaatkan oleh 4 UKM dan 17 rumah
Makalah ini membahas tentang pembangunan pico hydro untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil. Pico hydro menggunakan aliran air sungai untuk memutar turbin yang kemudian menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Komponen utamanya meliputi intake, saluran air, pipa tekan, kolam penenang, turbin, dan generator. Teknologi ini murah dan ramah lingkungan sehingga dapat menyediakan listrik untuk daerah ped
Energi tenaga air (hidroelektrisitas) mengubah energi potensial air menjadi energi listrik dengan mengalirkan air ke turbin yang memutar generator. Indonesia memiliki potensi energi hidro besar yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik bersih dan terbarukan guna mengurangi emisi karbon.
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRAdinda Gifary
油
PLTA memanfaatkan energi air untuk menghasilkan listrik. Komponen utamanya adalah bendungan untuk mengumpulkan air, turbin untuk mengubah energi air menjadi energi mekanik, dan generator untuk mengubahnya menjadi listrik. Jenis turbin dipilih berdasarkan tinggi jatuh air dan debit air yang tersedia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembangkit tenaga listrik yang meliputi proses pembangkitan energi listrik dari berbagai sumber daya alam seperti air, batubara, dan gas kemudian ditransmisikan dan didistribusikan ke konsumen. Secara khusus membahas tentang sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mikrohidro yang memanfaatkan energi potensial air untuk diubah menjadi energi listrik melalui komponen seperti bendungan,
PLTA Cirata adalah PLTA terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas terpasang 1.008 Megawatt. Daya listrik dihasilkan dari bendungan Cirata dan dialirkan melalui jaringan transmisi 500 kV. PLTA ini berlokasi di Desa Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat.
Kelompok 3 merangkum pengertian, sistem, dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Mikrohidro mengacu pada pembangkit listrik kecil yang menggunakan energi air. Sistemnya terdiri dari tangki air, pipa, turbin, dan generator untuk mengubah energi kinetik air menjadi energi listrik.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
PLTA atau pembangkit listrik tenaga air memiliki 5 komponen utama yaitu bendungan, turbin, generator, penstock, dan jalur transmisi. PLTA dianggap sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena menggunakan energi air alami. Cara kerja PLTA adalah dengan mengubah energi aliran air menjadi energi mekanik melalui turbin lalu menghasilkan energi listrik di generator
PLTMH adalah pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan energi air sebagai sumber dayanya. Ia mengubah energi potensial air menjadi listrik dengan menggunakan turbin yang diputar aliran air dan menggerakkan generator. Walaupun prinsip kerjanya sama dengan PLTA, output listrik PLTMH lebih kecil karena skalanya yang lebih kecil dan tidak membutuhkan bendungan.
Laporan ini membahas kemajuan program PLTNH (Pembangkit Listrik Tenaga Nano Hidro) yang bertujuan untuk menghasilkan sumber listrik cadangan bagi rumah tangga. Program ini dirancang untuk membuat pembangkit listrik berskala kecil menggunakan energi air yang mengalir. Laporan ini menjelaskan target, metode pelaksanaan, dan hasil yang telah dicapai seperti biaya dan jadwal kegiatan. Potensi PLTNH adalah sebagai sumber list
Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I族 . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.油
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Makalah ini membahas pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dengan menjelaskan pengertian mikrohidro, prinsip kerja PLTMH yang memanfaatkan beda ketinggian air untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik, perhitungan kapasitas daya PLTMH, serta komponen-komponen pokok PLTMH seperti bendungan, saluran air, turbin, dan generator.
Berdasarkan jenis aliran air, klasifikasi turbin air terdiri dari:
1. Axial flow
2. Inward radial flow
3. Tangential or peripheral flow
4. Mixed flow
Turbin dapat berupa impuls atau reaksi, contohnya turbin Pelton merupakan turbin impuls tangential flow.
Teks tersebut membahas tentang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan menjelaskan prinsip kerjanya yaitu mengubah energi potensial air menjadi energi listrik melalui beberapa tahap konversi energi dan komponen utamanya seperti dam, turbin dan generator. Tujuan pembahasan adalah agar mahasiswa memahami bagaimana operasi PLTA dan manfaatnya.
Fisika Terapan (Prakarya) : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIRAdinda Gifary
油
PLTA memanfaatkan energi air untuk menghasilkan listrik. Komponen utamanya adalah bendungan untuk mengumpulkan air, turbin untuk mengubah energi air menjadi energi mekanik, dan generator untuk mengubahnya menjadi listrik. Jenis turbin dipilih berdasarkan tinggi jatuh air dan debit air yang tersedia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pembangkit tenaga listrik yang meliputi proses pembangkitan energi listrik dari berbagai sumber daya alam seperti air, batubara, dan gas kemudian ditransmisikan dan didistribusikan ke konsumen. Secara khusus membahas tentang sistem pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mikrohidro yang memanfaatkan energi potensial air untuk diubah menjadi energi listrik melalui komponen seperti bendungan,
PLTA Cirata adalah PLTA terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas terpasang 1.008 Megawatt. Daya listrik dihasilkan dari bendungan Cirata dan dialirkan melalui jaringan transmisi 500 kV. PLTA ini berlokasi di Desa Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat.
Kelompok 3 merangkum pengertian, sistem, dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Mikrohidro mengacu pada pembangkit listrik kecil yang menggunakan energi air. Sistemnya terdiri dari tangki air, pipa, turbin, dan generator untuk mengubah energi kinetik air menjadi energi listrik.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
PLTA atau pembangkit listrik tenaga air memiliki 5 komponen utama yaitu bendungan, turbin, generator, penstock, dan jalur transmisi. PLTA dianggap sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena menggunakan energi air alami. Cara kerja PLTA adalah dengan mengubah energi aliran air menjadi energi mekanik melalui turbin lalu menghasilkan energi listrik di generator
PLTMH adalah pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan energi air sebagai sumber dayanya. Ia mengubah energi potensial air menjadi listrik dengan menggunakan turbin yang diputar aliran air dan menggerakkan generator. Walaupun prinsip kerjanya sama dengan PLTA, output listrik PLTMH lebih kecil karena skalanya yang lebih kecil dan tidak membutuhkan bendungan.
Laporan ini membahas kemajuan program PLTNH (Pembangkit Listrik Tenaga Nano Hidro) yang bertujuan untuk menghasilkan sumber listrik cadangan bagi rumah tangga. Program ini dirancang untuk membuat pembangkit listrik berskala kecil menggunakan energi air yang mengalir. Laporan ini menjelaskan target, metode pelaksanaan, dan hasil yang telah dicapai seperti biaya dan jadwal kegiatan. Potensi PLTNH adalah sebagai sumber list
Sistem Pembangkit Listrik
Generator mengubah energi mekanis pada poros turbin menjadi energi listrik, melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer).
Energi listrik dikirim melalui saluran transmisi bertegangan tinggi menuju pusat beban.
Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi.
Dengan demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang rendah dan berarti mengurangi rugi panas (heat loss) I族 . R yang menyertainya.
Elemen pokok sistem tenaga dapat dilihat pada diagram blok sistem pembangkit dibawah ini :
PRINSIP KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
Dimana:
P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoristis
H= Tinggi jatuh air efektif (m); Q= Debit air (m3/s)
Alat utama yang dibutuhkan pada pembangkit listrik tenaga air adalah:
Turbin, dan
Generator.
Struktur Alat Utama PLTA
CARA KERJA LISTRIK TENAGA AIR:
Air yang telah ditampung di dalam bendungan dialirkan melalui dasar bendungan sehingga membentuk air terjun
Air terjun inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin karena air akan menabrak sudu - sudu turbin sehingga membuat turbin menjadi berputar.油
Turbin ini terhubung secara langsung dengan generator, sehingga bila turbin bergerak secara berputar, maka secara otomatis generator juga akan ikut bergerak berputar.
Selama bergerak berputar, generator ini akan menghasilkan listrik. Listrik kemudian dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Makalah ini membahas pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dengan menjelaskan pengertian mikrohidro, prinsip kerja PLTMH yang memanfaatkan beda ketinggian air untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik, perhitungan kapasitas daya PLTMH, serta komponen-komponen pokok PLTMH seperti bendungan, saluran air, turbin, dan generator.
Berdasarkan jenis aliran air, klasifikasi turbin air terdiri dari:
1. Axial flow
2. Inward radial flow
3. Tangential or peripheral flow
4. Mixed flow
Turbin dapat berupa impuls atau reaksi, contohnya turbin Pelton merupakan turbin impuls tangential flow.
Teks tersebut membahas tentang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan menjelaskan prinsip kerjanya yaitu mengubah energi potensial air menjadi energi listrik melalui beberapa tahap konversi energi dan komponen utamanya seperti dam, turbin dan generator. Tujuan pembahasan adalah agar mahasiswa memahami bagaimana operasi PLTA dan manfaatnya.
PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO KAPASITAS 25 KW DENGAN MENGG...Sudiantoro -
油
Rangkuman dokumen tersebut adalah perancangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro kapasitas 25 kW dengan menggunakan turbin Ossberger pada jaringan irigasi di Dusun Janjing dan Dusun Sempur, Kecamatan Trawas, Mojokerto. Perancangan tersebut menghasilkan daya output turbin 34,20 kW, efisiensi turbin 85,5%, dan efisiensi total PLTM 77,4% untuk head 7,4 meter dan debit 0,634 m3/dt."
Teks tersebut membahas mengenai upaya mengatasi krisis listrik dengan memanfaatkan potensi aliran air sungai kecil sebagai sumber energi listrik. Peneliti berencana membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala kecil di desa Gambuk, Bali dengan menggunakan turbin air, generator, dan saluran transmisi sederhana untuk memasok listrik ke rumah-rumah. Rencananya sistem ini dapat membantu masyarakat desa yang kurang
PLTA atau pembangkit listrik tenaga air adalah pembangkit listrik yang mengubah energi potensial air menjadi energi listrik dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan aliran air. PLTA membantu memenuhi kebutuhan listrik Indonesia serta mendukung konservasi energi dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan.
Energi air fisikaterapanenergi_uki_iswaraangelaFISIKAUKI
油
Makalah ini membahas tentang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menggunakan energi air sebagai sumber utamanya. PLTA mampu mengubah energi potensial dan kinetik air menjadi energi listrik melalui komponen seperti waduk, pipa tekan, turbin dan generator. Pemanfaatan energi air dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas karena air merupakan sumber energi murah dan berkelanjutan.
Berdasarkan dokumen tersebut, saya merekomendasikan 3 sumber tenaga untuk memenuhi kebutuhan listrik bandar kecil yang terpencil tersebut:
1. Tenaga hidroelektrik menggunakan arus deras sungai-sungai kecil dan mata air panas untuk menghasilkan listrik.
2. Tenaga angin menggunakan turbin angin untuk menghasilkan tenaga kinetik dan memutarkan generator di kawasan pegunungan yang berangin.
3. Tenaga solar
1. Makalah ini membahas tentang turbin air yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk mengubah energi potensial air menjadi energi listrik.
2. Terdapat beberapa jenis turbin air yang berbeda bergantung pada besar kecilnya head air, seperti Pelton, Francis, dan Kaplan.
3. PLTA memanfaatkan energi potensial dan kinetik air dengan memindahkan air dari waduk ke turbin untuk memutar generator dan meng
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian rekayasa turbin air jenis cross flow untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro di desa Lubuk Salasih, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Padang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam membangun pembangkit listrik tenaga terbarukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Hasil survey menunjukkan
Berdasarkan dokumen tersebut, saya merangkum:
1. Terdapat banyak sungai kecil yang deras arusnya dan mata air panas yang sesuai untuk penjanaan tenaga hidroelektrik dan tenaga geotermal.
2. Penjanaan tenaga hidroelektrik menggunakan air sungai yang deras untuk menggerakkan turbin, manakala tenaga geotermal menggunakan haba bumi dari mata air panas.
3. Tenaga suria juga boleh di
Energi air adalah energi yang telah dimanfaatkan secara luas di Indonesia yang dalam skala besar dan telah digunakan sebagai pembangkit listrik. Energi air adalah satu dari lima sumber terbesar energi terbarukan. Salah satu pemanfaatan energi air terbesar adalah PLTA ( Pembangkit Listrik Energi Air )
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. ABSTRAK
Kegiatan PPM program IPTEKS di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar,
Kabupaten Magelang ini bertujuan untuk menyediakan jaringan listrik yang
berasal dari pembangkit listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH) bagi masyarakat
dusun Kolodanan dan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) di Desa
Bligo.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan menyediakan jaringan
(tiang dan kabel listrik) serta pelatihan tentang pengenalan, pemanfaatan, dan
perawatan PLTMH bagi pengurus listrik desa (PLD) di desa Bligo. Metode
yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Metode
tersebut digunakan untuk memberikan informasi dan pemahaman peserta
tentang PLTMH dan perawatannya.
Hasil/luaran dari kegiatan PPM ini adalah terpasangnya jaringan
distribusi listrik PLTMH bagi masyarakat sepanjang 1 Km yang
membutuhkan 20 tiang listrik dan kabel sepanjang 1 Km. Jaringan listrik
tersebut dimanfaatkan oleh 4 UKM dan 17 kepala rumah tangga di dusun
Kolodanan.
Kata Kunci : PLTMH, Jaringan, Bligo.
2. ABSTRACT
The aims of this community service program are to provide electricity that
comes from Micro Hydro Power Plant (MHPP) for the Kolodanan hamlet
community and the groups of small and medium enterprises (SMEs) in the Bligo
Village.
The activities employed in this program are providing the electricity
network (poles and electrical wires) and training about the introduction, utilization
and maintenance of MHPP for rural electricity board (PLD) in the Bligo
village. The methods used in this training are lecture and discussion. These
methods are used to provide information and understanding of participants about
the MHPP and its maintenance.
The output of this community service activity is installed MHPP electricity
distribution system for the Bligo society throughout 1 km which call for 20
electric poles and 1 km of wires. The electricity system is being used by 4 SMEs
and 17 houses in the Kolodanan hamlet.
Keywords: micro hydro power plant, the electricity network, Bligo
3. A. PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Desa Bligo berada di Kecamatan Ngluwar yang merupakan wilayah
Kabupaten Magelang, dengan batas-batas wilayah sebelah timur berbatasan
dengan Desa Banyurejo Kecamatan Tempel Sleman, Sebelah Selatan
berbatasan Desa Minggir Sleman, sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Banjaroyo Kalibawang Kulon Progo, dan sebelah Utara berbatasan dengan
desa Pakunden Ngluwar Magelang. Desa paling Selatan yang berada di
wilayah Kabupaten Magelang ini, secara langsung berbatasan dengan dua
kabupaten yaitu kabupten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo dan diapit
oleh dua sungai besar yaitu sungai Kali Progo dan Sungai Krasak.
Desa Bligo terdiri dari 11 dusun, dimana 5 dusun diantaranya saat ini
mengalami kesulitan penyediaan aliran listrik yaitu Dusun Kolodanan,
Macanan, Beteng, Blaburan dan Curah Lor. Secara keseluruhan jumlah
rumah yang tidak teraliri listrik adalah 85 rumah, 2 proyek desa (irigasi dan
air bersih) dan 3 Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tidak adanya aliran
listrik tersebut dikarenakan hingga saat ini PLN belum membangun jaringan
ke daerah tersebut, meskipun Pemerintah Desa Bligo telah mengusulkan
setiap tahunnya.
Berdasarkan orientasi awal yang dilakukan oleh penulis, potensi yang
dimiliki oleh Desa Bligo cukup besar untuk dapat memenuhi kebutuhan
energy listrik secara mandiri. Hal ini karena Desa Bligo merupakan Hulu dari
Selokan Mataram, yaitu saluran irigasi yang menghubungkan Sungai Progo
dan Sungai Opak. Menurut informasi dari Balai Pengelolaan Sumber Daya
Air Wilayah Sungai Progo Opak Oyo (Balai PSDA WS POO/Balai POO),
Selokan Mataram dan Saluran Van der Wicjk memiliki debit air rata-rata 21,5
m3/detik pada periode April-Oktober (musim kemarau). Serta 136,75
m3/detik pada periode November-Maret (musim penghujan). Di Desa Bligo
juga terdapat terjunan air yang cukup tinggi (5 m) tepatnya di Dusun
Macanan, yaitu persimpangan antara Selokan Mataram dan selokan Van der
4. Wicjk yang memiliki debit 10 m3/detik. Ini artinya bila dibangun sebuah
pembangkit listrik tenaga air maka mampu menghasilkan energi sebesar 245
KW.
Oleh karena itu pada akhir tahun 2009, Desa Mbligo mendapatkan
bantuan dari pemerintah pusat berupa pembangkit tenaga mikrohidro dengan
kapasitas 60 kw. Namun demikian hingga saat ini tenaga listrik dari
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang ada belum dapat dimanfaatkan
secara optimal karena keterbatasan jaringan yang ada.
2. Tinjauan Pustaka
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,
karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik
(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh
dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan
digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan
energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air
yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Sejak
awal abad 18 kincir air banyak dimanfaatkan sebagai penggerak penggilingan
gandum, penggergajian kayu dan mesin tekstil. Memasuki abad 19 turbin air
mulai dikembangkan.
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head
adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar
dari kincir air/turbin air. Total energi yang tersedia dari suatu reservoir air
adalah merupakan energi potensial air yaitu :
mghE =
dengan
m adalah massa air
h adalah head (m)
g adalah percepatan gravitasi 錚
錚
錚
錚
錚
錚
2
s
m
5. Daya merupakan energi tiap satuan waktu 錚
錚
錚
錚
錚
錚
t
E
, sehingga persamaan
(1) dapat dinyatakan sebagai :
gh
t
m
t
E
=
Dengan mensubsitusikan P terhadap 錚
錚
錚
錚
錚
錚
t
E
dan mensubsitusikan Q
terhadap 錚
錚
錚
錚
錚
錚
t
m
maka :
QghP =
dengan
P adalah daya (watt) yaitu
Q adalah kapasitas aliran 錚件7
錚
錚
錚錚
錚
錚
s
m3
adalah densitas air 錚
錚
錚
錚
錚
錚
3
m
kg
Selain memanfaatkan air jatuh hydropower dapat diperoleh dari aliran
air datar. Dalam hal ini energi yang tersedia merupakan energi kinetik
2
2
1
mvE =
dengan
v adalah kecepatan aliran air 錚
錚
錚
錚
錚
錚
s
m
Daya air yang tersedia dinyatakan sebagai berikut :
2
2
1
QvP =
atau dengan menggunakan persamaan kontinuitas AvQ = maka
3
2
1
AvP =
dengan
6. A adalah luas penampang aliran air ( )2
m
Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi
mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu
Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam bagian
sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir berputar.
Kincir air overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan
dibandingkan dengan jenis kincir air yang lain. Adapun keuntungannya
adalah Tingkat efisiensi yang tinggi dapat mencapai 85%, tidak
membutuhkan aliran yang deras, konstruksi yang sederhana, mudah dalam
perawatan dan teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang
terisolir.
Adapun kerugiannya adalah karena aliran air berasal dari atas maka
biasanya reservoir air atau bendungan air, sehingga memerlukan investasi
yang lebih banyak, tidak dapat diterapkan untuk mesin putaran tinggi,
membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penempatan dan daya yang
dihasilkan relatif kecil.
Jenis kincir yang kedua adalah kincir air undershot. Kincir ini bekerja
bila air yang mengalir, menghantam dinding sudu yang terletak pada bagian
bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot tidak mempunyai tambahan
keuntungan dari head.Tipe ini cocok dipasang pada perairan dangkal pada
daerah yang rata. Tipe ini disebut juga dengan Vitruvian. Disini aliran air
berlawanan dengan arah sudu yang memutar kincir. Keuntungan kincir ini
adalah Konstruksi lebih sederhana, lebih ekonomis, mudah untuk
dipindahkan. Sedangkan kerugiannya adalah Efisiensi kecil dan daya yang
dihasilkan relatif keci.
Jenis kincir yang ketiga adalah Kincir air Breastshot, yang merupakan
perpaduan antara tipe overshot dan undershot dilihat dari energi yang
diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak melebihi diameter kincir, arah aliran
air yang menggerakkan kincir air disekitar sumbu poros dari kincir air. Kincir
air jenis ini memperbaiki kinerja dari kincir air tipe under shot.
7. Selain kincir juga terdapat turbin air. Turbin air dikembangkan pada
abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.. Turbin
air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis
diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip
kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis,
turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin
reaksi.
Pada turbin impuls Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik
pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur
sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga
terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar.
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari
nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua
energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah
menjadi energi kecepatan.
Berbeda dengan turbin impuls, Sudu pada turbin reaksi mempunyai
profil khusus yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama
melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga
runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin
reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.
3. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi dan diskusi dengan unsur pemerintah desa Bligo,
maka dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi yaitu:
a. Keterbatasan/Tidak adanya jaringan listrik di sebagian wilayah lima dusun
yang ada yaitu Kolodanan, Macanan, Beteng, Blaburan dan Curah Lor.
b. Pengetahuan masyarakat termasuk pengelola listrik desa tentang teknik
jaringan listrik relatif masih rendah.
8. c. Tingkat kesejahteraan masyarakat di lima wilayah dusun tersebut yang
relatif rendah, terutama keterbatasan penerangan belajar bagi anak-anak
sekolah.
d. Keterbatasan pengetahuan pengelolah listrik desa terhadap pembangkit
listrik tenaga mikrohidro.
e. Terhambatnya pertumbuhan usaha/industry rumah tangga akibat belum
tersedianya aliran listrik.
Berdasarkan identifikasi dan diskusi tentang permasalahan yang
dihadapi oleh pemerintah desa Bligo maka disepakati dan ditetapkan bahwa
permasalahan yang harus segera diatasi adalah keterbatasan/tidak adanya
jaringan listrik di sebagian wilayah lima dusun yang ada yaitu Kolodanan,
Macanan, Beteng, Blaburan dan Curah Lor.
B. METODE PELAKSANAAN PPM
1. Mitra PPM
Mitra kegiatan dalam program pengabdian pada masyarakat (ppm)
Ipteks bagi masyarakat (IbM) ini adalah Pemerintah Desa Bligo dalam hal ini
adalah pengurus listrik desa (PLD) yaitu kelompok masyarakat yang dipilih
oleh pemerintahan desa untuk mengelola pembangkit listrik tenaga
mikrohidro yang telah ada saat ini. Disamping pengurus listrik desa, program
pengabdian pada masyarakat ini juga bermitra dengan empat usaha kecil
yang lokasinya berada di dua dusun yang saling berjauhan yaitu usaha
pembuatan nisan(kijing), bengkel sepeda motor, bengkel las di dusun Beteng
dan, kelompok usaha mebel di dusun Macanan.
Sementara mitra perseorangan dalam program pengabdian pada
masyarakat ini adalah kelompok masyarakat di dusun Kolodanan yang
sampai saat ini belum mendapatkan aliran listrik. Hal ini karena mitra
memiliki keterbatasan ekonomi dan tidak adanya jaringan sekunder dari
PLN.
2. Metode Kegiatan PPM
9. Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah sebagai
berikut :
a. Ceramah dan Demonstrasi
Metode ini digunakan untuk memberikan informasi dan pemahaman
peserta tentang berbagai macam jenis turbin air yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro serta teknik jaringan.
b. Praktek dan Pembimbingan
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan berlatih merawat
turbin, dan membuat jaringan.
C. Aktivitas IbM
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra tersebut maka
solusi yang kami tawarkan adalah pembangunan jaringan listrik dari
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) menuju rumah warga
yang belum teraliri listrik dengan menambah tiang listrik sebanyak 20 buah
dengan jangkauan sejauh 1000 meter.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program di atas adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi survei kondisi dan potensi daya yang dihasilkan
oleh PLTMH serta mengadakan pendekatan dengan pemerintah maupun
masyarakat setempat.
2. Mendesain dan Membuat Jaringan Sekunder
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahapan ini adalah memilih,
mendesain, dan membuat komponen-komponen jaringan sekunder, antara
lain adalah:
a. Tiang penyangga kabel ( 20 buah ) @ tinggi : 7 m sebanyak 2
batangdan 6 m sejumlah 18 batang
b. Kabel sepanjang 1000 meter.
10. c. Pengait kabel, Isolator, Cat dan peralatan lainnya.
3. Uji coba dan penyempurnaan
Setelah semua komponen tersebut di atas selesai dibuat dan dirakit
kemudian dilakukan uji coba. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui
unjuk kerja jaringan yang telah dibuat. Apabila jaringan yang telah dibuat
masih terdapat kekurangan-kekurangan maka akan dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan.
4. Pelatihan Pembangunan dan Perawatan Jaringan
Sebelum maupun setelah jaringan terbangun, diadakan pelatihan cara
pembuatan jaringan baru/perluasan dan perawatan jaringan kepada Tim
Pengelola yang ditunjuk oleh pihak pemerintah Desa dan para calon
pengguna jaringan baru.
Untuk melaksanakan rangkaian kegiatan tersebut maka waktu yang
diperlukan adalah 8 bulan, sedangkan pelaksanaan di lapangan waktu
efektif yang diperlukan adalah 3 bulan meliputi pelatihan, pembuatan
tiang, pemasangan tiang dan kabel, serta uji coba jaringan.
5. Kontribusi Mitra
Peran serta mitra dalam kegiatan ini sangat aktif dimulai dari survey
awal perencanaan program sampai menetapkan teknis pelaksanaan di
lapangan. Adapun kontribusi mitra terhadap pelaksanaan program ini
adalah menyediakan tenaga kerja secara suka rela dalam pemasangan tiang
sejumlah 20 batang dan pemasangan kabel sepanjang 1000 m.
Untuk teknis di lapangan, mitra mengkoordinasi masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan gotong-royong termasuk menyediakan
perlengkapan dan konsumsi. Disamping itu karena jarak antara perguruan
tinggi dengan mitra yang cukup jauh serta terbatasnya waktu pelaksanaan
program maka mitra ikut serta menetapkan teknis pelaksanaan sehingga
dengan waktu yang sangat terbatas program dapat terlaksana 100%.
11. D. Evaluasi Pelaksanaan Program
Hasil pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat (ppm) Ipteks
bagi masyarakat (IbM) ini adalah berdirinya jaringan sekunder dari PLTMH
yang dapat memberikan aliran listrik kepada masyarakat Desa Bligo yaitu
sejauh 1 km, dimilikinya pengetahuan tentang Pembangkit Listrk Tenaga
Mikro Hidro dan Cara Perawatannya, dimilikinya ketrampilan dalam
pembangunan jaringan baru dan perawatannya oleh masyarakat Desa Bligo
oleh 11 pengelola listrik desa, meningkatnya produktivitas industri rumah
tangga yang memanfaatkan jaringan listrik dari PLTMH, yaitu usaha
pertukangan kayu, bengkel sepeda motor, dan pengrajin batu nisan, dan
meningkatnya kesejahteraan masyarakat pada umumnya, terutama bagi
anak-anak sekolah menjadi lebih giat belajar karena penerangan rumahnya
menjadi lebih baik dan akhirnya diharapkan prestasinya juga meningkat
pada 17 kk yang ada di dusun Kolodanan, Bligo.
12. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Bangunan Bersejarah
Selokan Mataram. Yogyakarta. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sleman
http://osv.org/education/WaterPower
http://en.wikipedia.org/wiki/pelton_wheel
Kompas. 2006. Kecukupan Air, Persoalan Klasik Di Yogyakarta. Jakarta. PT.
Kompas
PT. Energi Indonesia. 2007. Desain Mikrohidro 5 KW. Jakarta. PT. Energi
Indonesia.
Santoso. 2005. Pemanfaatan Tenaga Air. Jakarta. LIPI.