Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu tentang berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit (agent) yang timbul akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Pengertian (cont.)
Studi tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit, dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif (Achmadi, 1991)
Environmental epidemiology may be defined as the study of environmental factors that influence the distribution and determinants of diseases in human population (Cordis, 1994)
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
Kawasan:
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
Agent yang berpotensi bahaya penyakit dapat dikelompokkan sbb:
Golongan fisik: kebisingan, radiasi, cuaca panas, dll
Golongan kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
Golongan biologi: spora jamur, bakteri, cacing, dll
Golongan sosial: hubungan antar tetangga, antara bawahan atasan, dll
POKOK-POKOK STUDI EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN
Paradigma Kesehatan Lingkungan
Dinamika Bahan Toksik
Parameter Kesehatan Lingkungan
Kemampuan Mengidentifikasi Population at Risk
Standard Normalitas
Desain Studi
Analisis Pemajanan
1. PARADIGMA KESEHATAN LINGKUNGAN
Paradigma/konsep/model kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika perilaku penduduk
Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat sakit dalam suatu kawasan
2. DINAMIKA PERJALANAN BAHAN TOKSIK
Mempelajari dinamika atau kinetika perjalanan suatu bahan toksik dan atau faktor penyebab penyakit (fisik, kimia, mikroba) yg berada dalam vehicle transmisi hingga kontak dengan manusia atau penduduk
Pemahaman kinetika agent akan menentukan teknik mengukur atau analisis pemajanan
Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh manusia
3. Parameter Kesehatan Lingkungan
Pemahaman terhadap berbagai parameter kesehatan lingkungan
Bagaimana mengukur berbagai parameter perubahan lingkungan
TEORI SIMPUL
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan
Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya (pengukuran emisi)
Pada simpul B: pengukuran komponen penyebab sakit pada ambient
Pada simpul C: pengukuran pada spesimen tubuh manusia (biomarker atau bioindikator)
Pada simpul D: sudah terjadi outcome berupa kejadian penyakit, misal jumlah penderita keracunan
4. KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI POPULATION AT RISK
Mengidentifikasi:
Populasi mana yang terkena dampak
Besar/dosis
Lama waktu/durasi pemaparan oleh agent
Cara
Population at risk tidak selalu dala
Turbidimeter digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air dengan memancarkan cahaya ke dalam sampel dan mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan. Alat ini perlu dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan sampel standar sebelum digunakan untuk mengukur sampel, dengan rentang kalibrasi 0,01 NTU hingga 7500 NTU.
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
油
1. Peraturan Menteri ini menetapkan Nilai Ambang Batas faktor fisika dan kimia di tempat kerja seperti iklim, kebisingan, getaran, radiasi, dan zat kimia dalam udara untuk melindungi kesehatan pekerja.
2. Pengusaha wajib mengendalikan faktor-faktor tersebut agar di bawah Nilai Ambang Batas dan melakukan pengukuran secara berkala.
3. Nilai Ambang Batas dan ketentuan lain terk
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Teknik pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan BOD melibatkan penyiapan botol sampel dengan mencuci dan membilasnya dengan asam klorida dan air bebas analit. Volume sampel minimal 1000 ml diambil dari lokasi yang mewakili karakteristik air limbah sebelum dan sesudah IPAL. Sampel dimasukkan ke dalam botol sambil menghindari gelembung udara dan ditutup rapat untuk disimpan maksimal 2 hari pada suhu pending
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
油
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air minum berkualitas bagi masyarakat di daerah bencana alam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penyediaan air bersih dapat dilakukan melalui pemboran sumur atau unit pengolahan air yang mudah dipindahkan, (2) standar kualitas air minum antara lain kadar bakteri coliform rendah dan klorin 0,2-0,5 mg/L, (3) fasilitas sanitasi se
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
油
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Makalah ini membahas tiga topik utama yaitu pembagian toksikologi, pengertian toksisitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas. Toksikologi dibagi menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan kehakiman. Toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing menimbulkan kerusakan pada organisme. Faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari faktor intrinsik racun dan faktor intrinsik makhluk hid
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
油
Dokumen tersebut membahas pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis. Terdapat makrofauna seperti semut yang berperan sebagai pendekomposer dan memperbaiki struktur tanah. Juga terdapat perakaran tanaman yang dalam dan vegetasi berupa rumput dan tanaman tahunan yang dapat mencegah erosi tanah. Secara keseluruhan kondisi biologis tanah terlihat sehat.
Teknik pengambilan sampel air limbah untuk pemeriksaan BOD melibatkan penyiapan botol sampel dengan mencuci dan membilasnya dengan asam klorida dan air bebas analit. Volume sampel minimal 1000 ml diambil dari lokasi yang mewakili karakteristik air limbah sebelum dan sesudah IPAL. Sampel dimasukkan ke dalam botol sambil menghindari gelembung udara dan ditutup rapat untuk disimpan maksimal 2 hari pada suhu pending
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
油
Standar ini menetapkan metode pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan menggunakan alat sound level meter. Metode ini meliputi penggunaan peralatan yang tepat, prosedur kalibrasi dan pengukuran, serta penentuan tingkat tekanan bunyi sinambung setara. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data intensitas kebisingan yang akurat guna perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air minum berkualitas bagi masyarakat di daerah bencana alam. Terdapat beberapa poin penting yaitu (1) penyediaan air bersih dapat dilakukan melalui pemboran sumur atau unit pengolahan air yang mudah dipindahkan, (2) standar kualitas air minum antara lain kadar bakteri coliform rendah dan klorin 0,2-0,5 mg/L, (3) fasilitas sanitasi se
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan sanitasi dan hygiene untuk tempat-tempat umum seperti pasar, rumah makan, dan restoran berdasarkan peraturan pemerintah, yang mencakup fasilitas minimum seperti air bersih, toilet, tempat sampah, dan cuci tangan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
油
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Makalah ini membahas tiga topik utama yaitu pembagian toksikologi, pengertian toksisitas, dan faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas. Toksikologi dibagi menjadi toksikologi lingkungan, ekonomi, dan kehakiman. Toksisitas adalah kemampuan suatu zat asing menimbulkan kerusakan pada organisme. Faktor yang mempengaruhi toksisitas terdiri dari faktor intrinsik racun dan faktor intrinsik makhluk hid
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
油
Dokumen tersebut membahas pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis. Terdapat makrofauna seperti semut yang berperan sebagai pendekomposer dan memperbaiki struktur tanah. Juga terdapat perakaran tanaman yang dalam dan vegetasi berupa rumput dan tanaman tahunan yang dapat mencegah erosi tanah. Secara keseluruhan kondisi biologis tanah terlihat sehat.
Udara terdiri dari campuran berbagai gas seperti nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida serta uap air dan aerosol. Udara merupakan komponen penting atmosfer bumi yang memungkinkan terjadinya kehidupan dengan menyediakan oksigen untuk pernafasan dan karbon dioksida untuk fotosintesis tumbuhan.
Digital 123416 s-5436-hubungan antara-literaturnnpratiwi
油
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara dan kualitas udara dalam ruangan, mencakup definisi, sumber, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara seperti suhu, kelembaban, kecepatan aliran udara."
Laporan juenal kesehatan lingkungan pdfbatangbalok
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Laporan ini menganalisis kelembaban udara dan kecepatan angin di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan mengukur suhu basah dan kering menggunakan higrometer. Hasilnya menunjukkan kelembaban sebesar 54% dengan suhu basah 210属C dan suhu kering 240属C.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas udara dalam ruangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa kontaminan udara dalam ruangan seperti karbon dioksida dan formaldehid dapat menurunkan kualitas udara. Sumber pencemaran udara dalam ruangan meliputi alat-alat di dalam gedung, luar gedung, bahan bangunan, mikroba, dan gangguan ventilasi. Kualitas mikrobiologi udara dipengaruhi oleh bioaerosol se
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
油
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan dan upaya penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran (udara, air, tanah), sumber dan dampak pencemaran, serta langkah-langkah penanggulangan seperti modifikasi proses industri dan penerapan standar emisi.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan fisik dan analisis resiko. Faktor-faktor lingkungan fisik seperti temperatur, sirkulasi udara, kelembaban, cahaya, getaran, kebisingan, dan ketinggian dapat mempengaruhi kinerja manusia. Analisis resiko meliputi pengertian bahaya dan risiko, serta manajemen risiko untuk mengidentifikasi dan meminimalkan dampak merugikan dari risiko tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pencemaran udara, jenis-jenis pencemar udara primer dan sekunder seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan partikel, serta sumber-sumber pencemaran udara alami dan buatan manusia seperti kegiatan industri dan transportasi.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatssuser7d8dcb
油
konsep dasar fisika udara
1. K E L O M P O K 3 :
PENYEHATAN UDARA
(KONSEP DASAR SIFAT
FISIK UDARA)
2. Udara adalah suatu campuran gas yang
terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya
dari komposisi udara alamiahnya adalah udara yang
sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga
kehidupan. Udara merupakan komponen kehidupan
yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti
tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita
bisa hidup untuk beberapa hari tetapi tanpa udara kita
hanya dapat hidup untuk beberapa menit saja
(Fardiaz, 1992).
3. Parameter fisik kualitas udara terdiri dari suhu,
kelembaban, kebisingan, pencahayaan, dan debu
partikulat. Parameter ini harus diperhatikan dan dipantau
secara berkala agar tidak berdampak negative terhadap
kesehatan manusia. Parameter yang tidak memenuhi
standar harus segera dikendalikan sehingga dapat
meminimalkan dampak bahaya kesehatan yang
ditimbulkan. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41
tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,
pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam
udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Perlu dilakukan adanya suatu perlindungan mutu
udara ambien sesuai dengan yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999.
4. Kualitas Fisik Udara dalam Ruang adalah nilai parameter
yang mengindikasikan kondisi fisik udara dalam rumah
seperti kelembaban, pencahayaan, suhu dan partikulat
debu. Persyaratan kualitas udara dalam ruang yang
meliputi kualitas fisik adalah :
1. Suhu udara,
2. Pencahayaan,
3. Kelembaban,
4. Kebisingan,
5. Partikulat Debu.
5. PARAMETER FISIK KUALITAS UDARA
1. Suhu
Suhu dan kelembapan dapat mempengaruhi
konsentrasi pencemar udara. Suhu udara yang tinggi
menyebabkan udara makin renggang sehingga
konsentrasi pencemar menjadi makin rendah.
Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara
makin padat sehingga konsentrasi pencemar di
udara tampaknya makin tinggi.
6. 2. Pencahayaan
Nilai pencahayaan (Lux) yang terlalu rendah akan
berpengaruh terhadapproses akomodasi mata yang
terlalu tinggi, sehingga akan berakibat terhadap
kerusakan retina pada mata. Cahaya yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan kenaikan suhu pada
ruangan.
7. 3. Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat
keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air.
Kelembaban relatif berpengaruh terhadap
suhu di mana kelembaban yang rendah akan
membuat suhu semakin dingin dan begitu
juga sebaliknya (BiNardi 2003). pada
kelembaban yang tinggi maka kadar uap air
di udara dapat bereaksi dengan pencemar
udara, menjadi zat lain yang tak berbahaya
atau menjadi pencemar sekunder.
8. 4. Kebisingan
sumber kebisingan yang tinggi memberikan pengaruh
sehingga dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja,
mengganggu komunikasi atau percakapan antar pekerja,
Mengurangi konsentrasi, Menurunkan daya dengar, baik
yang bersifat sementara maupun permanen, dan tuli
akibat kebisingan.
Pengaruh utama dari kebisingan terhadap kesehatan
adalah kerusakan pada indera pendengar, yang
menyebabkan ketulian progresif. Gangguan kebisingan
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Gangguan Fisiologis.
Gangguan Psikologis.
Gangguan Patologis Organis.
9. 5. Partikulat debu
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut
sebagai partikel yang melayang di udara (Suspended
Particulate Matter/SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai
dengan 500 mikron. Partikel debu akan berada di udara
dalam waktu yang relatif lama dalam keadaan melayang
layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia
melalui pernafasan.
Selain dapat membahayakan terhadap kesehatan juga
dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan
dapat mengadakan berbagai reaksi kimia sehingga
komposisi debu di udara menjadi partikel yang sangat
rumit karena merupakan campuran dariberbagai bahan
dengan ukuran dan bentuk yang relatif berbeda
beda.Ukuran debu sangat berpengaruh terhadap
terjadinya penyakit padasaluran pernafasan.
10. Persyaratan Kualitas Fisik Udara Dalam Ruang
1. Suhu
Suhu udara adalah besaran yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda dan alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer. Persyaratan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan
Industri standart Suhu adalah Suhu 18属C - 28属C.
11. Menurut SNI 16-7063-2004
tentang Nilai Ambang Batas iklim kerja
(panas), kebisingan, getaran tangan-
lengan dan radiasi sinar ultra ungu di
tempat kerja, NAB iklim kerja (panas)
di tempat kerja dengan Indeks Suhu
Basah dan Bola (ISBB) tidak
diperkenankan melebihi:
a. Untuk beban kerja ringan : 30,00 C.
b. Untuk beban kerja sedang : 26,70 C.
c. Untuk beban kerja berat : 25,00 C.
12. 2. Kelembaban
Kelembaban udara (humidity gauge) adalah
jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan
adalah konsentrasi uap air diudara. Kelembaban
udara adalah tingkat kebasahan udara karena
dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk
uap air. Alat yang digunakan untuk mengukur
kelembapan disebut dengan Higrometer .
Persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan
Industri standart Kelembaban adalah 40 % - 60 %.
13. 3. Pencahayaan
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efektif.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri
standart intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100
lux.
14. Prinsip penerangan yang baik adalah jumlah
dan intensitas penerangan yang diperlukan
hendaknya disesuaikan dengan jenis pekerjaan,
daya lihat seseorang dan lingkungannya. Alat
yang digunakan untuk mengetahui intensitas
pencahayaan adalah lux meter. Alat bekerja
berdasarkan pengubahan energi cahaya
menjadi tenagalistrik oleh photo electric cell.
Intensitas dinyatakan dalam pencahayaan
dalam Lux. Intensitas pencahayaan diukur
dengan 2 cara .
15. 4. Kebisingan
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak
dikehendaki sehingga mengganggu atau
membahayakan kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor1405/MENKES/SK/XI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri standart tingkat
kebisingan di ruang kerja tanpa pelindung
maksimal 85 dBA.
Pengukuran kebisingan dilakukan dengan
menggunakan Sound Level Meter. Prinsip kerja
alat ini adalah dengan mengukur tingkat tekanan
bunyi.
16. Pengukuran tingkat kebisingan dapat dilakukan
dengan dua cara (Mukono, 2006) :
Cara sederhana
Cara langsung
Sumber bising dalam pengendalian kebisingan
lingkungan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
Bising interior
Bising eksterior
17. 5. Partikulat debu
Partikulat debu merupakan partikel padat yang
terbentuk karena adanya kegiatan alami atau
mekanik seperti penghalusan, penghancuran,
peledakan pengayaan atau pengeboran.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
Dan Industri standart kandungan debu maksimal
didalam udara ruangan dalam pengukuran rata-rata
8 jam adalah sebagai berikut : Debu total 0,15 mg/m.
18. Standar yang ditetapkan oleh Environmental Protection
Agent (EPA) tahun 2006, Nilai Ambang Batas (NAB)
menurut EPA tahun 2006 untuk PM10 adalah 150 袖g/m3
(0,15 mg/m3) dan untuk PM2,5 adalah 35 袖g/m3 (0,035
mg/m3).
Debu yang terdapat di dalam udara terbagi dua, yaitu :
a. Deposite particulate matter
b. Suspended particulate matter
Alat pengukuran kadar debu di udara bermacam-
macam, tetapi pada praktikum ini menggunakan alat
EPAM 5000. EPAM 5000 Haz Dust adalah alat monitoring
debu dengan ukuran TSP, PM10, PM2.5 dan PM1.0. Alat ini
menggunakan hamburan cahaya untuk mengukur
konsentrasi partikel dan memberikan langsung real-time
penentuan dan rekaman data konsentrasi partikel udara
dalam miligram per meter kubik (mg/m3).
19. METODE SAMPLING UDARA AMBIEN
Teknik Absorpsi adalah teknik pengumpulan gas
berdasarkan kemampuan gas pencemar ter absorpsi
atau bereaksi dengan larutan pereaksi spesifik (larutan
absorben).
Teknik Adsorbsi berdasarkan kemampuan gas
pencemar teradsorpsi pada permukaan padat
adsorben. Jenis adsorben yang umum digunakan
adalah karbon aktif
Teknik pengumpulan, teknik ini sering digunakan untuk
gas pencemar dengan konsentrasi yang tinggi dan
tidak memerlukan pemekat contoh udara
Teknik pendingin adalah teknik sampling dengan cara
pembekuan gas pada titik bekunya