Program Langit Biru merupakan program Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran udara dan mewujudkan perilaku ramah lingkungan melalui pengendalian sumber pencemar udara bergerak dan tidak bergerak, serta meningkatkan kualitas udara kota Yogyakarta.
Dokumen tersebut membahas tentang parameter fisik kualitas udara seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, dan partikulat debu. Parameter-parameter tersebut perlu dipantau dan dipenuhi standarnya agar tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Alat pengukuran yang tepat digunakan untuk memantau setiap parameter.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis pencemaran lingkungan yaitu air, tanah, dan udara yang diakibatkan oleh detergen, pupuk, pestisida, sampah, asap pabrik, dan kendaraan. Dampaknya antara lain efek rumah kaca, mencairnya es di kutub, dan hujan asam. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan adalah memisahkan sampah organik dan anorganik, pengolahan limbah
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan, termasuk pengertian, jenis, sumber, dampak, dan upaya penanggulangannya. Jenis pencemaran lingkungan yang dijelaskan adalah udara, air, dan tanah. Sumber pencemaran berasal dari aktivitas rumah tangga, industri, dan pertanian. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan dan ekosistem."
Dokumen ini membahas tentang pemanasan global, penyebabnya, dampaknya, dan upaya penanggulangannya. Pemanasan global terjadi akibat menipisnya lapisan ozon dan emisi gas rumah kaca dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan berbagai dampak buruk bagi lingkungan.
The document summarizes the key findings of Hong Kong's first total diet study on acrylamide. The study aimed to more accurately estimate dietary acrylamide exposure by analyzing over 130 substances, including acrylamide, in 150 foods consumed locally. The study found the highest levels of acrylamide in potato chips and fried potatoes, and that the margin of exposure values from two studies were below 10,000, indicating potential health concerns for local residents from dietary acrylamide exposure.
Cancer Risk Chemical Acrylamidae Found in Certain Baby Foods and CerealsGuangzhou Prodigy---May
Ìý
The UK Food Standards Agency found higher than expected levels of the chemical acrylamide, which is associated with cancer risk, in certain baby foods and cereals. Acrylamide forms as a result of cooking processes and was found in apple rice cakes, baby wheat flakes, and banana multigrain breakfast foods marketed for babies. Potato products, chips and some cereals were also found to contain levels of acrylamide that pose a higher cancer risk if cooked according to package instructions. Food manufacturers have responded by reducing acrylamide levels or discontinuing products found to contain amounts higher than expected.
The document discusses acrylamide, a toxic chemical formed during high-temperature cooking of foods containing carbohydrates and asparagine. It reviews the mechanisms of acrylamide formation via Maillard reactions, factors that influence levels like pH, temperature and time, and its toxicity as a neurotoxin and potential carcinogen. Detection methods for acrylamide in foods are also examined, including GC-MS and LC-MS techniques. Food safety authorities are working to set limits on acrylamide in processed foods.
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatanSherly ShEra
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara dan dampaknya terhadap kesehatan. Sumber pencemaran udara utama adalah industri, transportasi, dan rumah tangga. Zat-zat pencemar seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, ozon, dan partikel debu dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan dan jantung. Untuk mengurangi dampaknya, perlu menggunakan bahan bakar ramah
Acrylamide is a chemical that forms in some foods when they are cooked at high temperatures, such as frying or baking. It was discovered in foods in 2002. It forms from sugars and amino acids through a reaction called the Maillard reaction. Foods highest in acrylamide include potato products, breads, and coffee. Animal studies show acrylamide is neurotoxic and possibly carcinogenic to humans. Health organizations recommend minimizing cooking time and temperature to reduce acrylamide levels in foods. More research is still needed to fully understand acrylamide's health effects and how it forms during cooking.
Acrylamide is a chemical that forms in some foods when they are cooked at high temperatures, such as frying, roasting or baking. It has been found to be potentially harmful to human health. Initiatives have been taken by food industries and regulatory bodies to reduce acrylamide levels in foods through best practices in farming, storage, processing and cooking. These include selecting potato varieties with low sugar levels, controlling cooking temperatures and times, and providing guidance to consumers on recommended cooking methods. Ongoing research continues to aim to further lower acrylamide content in foods.
This document discusses different types of toxins, including intrinsic and extrinsic toxins. It defines a toxin as a poisonous substance produced by living cells or organisms. Toxins can be small molecules, peptides, or proteins that interact with biological molecules and cause disease. The document categorizes several types of intrinsic toxins found in plants, such as goitrogens, tannins, phytoestrogens, and phytates. It also discusses several heavy metals and chemicals that are extrinsic toxins, examining their sources and health effects. Finally, it outlines some toxins found in processed foods and recommends avoiding aluminum cookware, plastic food storage, and nitrates in preserved meats to reduce toxin exposure.
This PPT is prepared and presented by Mr. Yaswanth Kishor of 9th std Jawahar Navodaya Vidyalaya, Lepakshi, Ananthpur to the INOVIT-2015 organised by Vellore Institute of Technology, Vellore, Tamilnadu on 24-25 Jan 2015.
Thermal processing of foods can lead to the formation of acrylamide, a carcinogen. Acrylamide forms as a result of the Maillard reaction between the amino acid asparagine and reducing sugars in foods during high temperature processes like baking, frying and roasting. The document discusses the mechanisms of acrylamide formation, its toxicity, levels found in various foods, regulations and mitigation strategies. Preventive measures discussed include selecting low-sugar and low-asparagine crop varieties, blanching, adjusting processing time and temperature, using acid solutions and antioxidants to inhibit acrylamide formation.
Global warming refers to the average increase in Earth's temperature caused by both natural and man-made factors such as greenhouse gas emissions. The document discusses the causes and effects of global warming as well as resolutions like the Kyoto Protocol, which aims to reduce greenhouse gas emissions, and individual actions that can be taken to address the issue.
Global warming is caused by greenhouse gases like carbon dioxide and methane trapping heat in the atmosphere. This is warming the planet and causing sea levels to rise, harming plants and animals. One contributor is burning fossil fuels which release pollutants into the air. Cutting down forests also exacerbates the problem since trees absorb carbon dioxide. To address global warming, people are carpooling, conserving energy, and governments are implementing acts like the Clean Air Act to reduce industrial and vehicle emissions. Protecting the environment is important for health, safety, and longevity.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan hidup seperti pencemaran udara, air, tanah, dan suara serta penyebab dan dampaknya. Jenis-jenis polutan udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, klorofluorokarbon dan gas rumah kaca dijelaskan secara rinci beserta dampaknya. Dokumen juga menjelaskan penanganan limbah cair dan padat serta pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan.
Pengelolaan limbah organik bahan pencemar udaraGusti Rusmayadi
Ìý
Sumber pencemaran udara meliputi alami seperti letusan gunung api dan antropogenik seperti industri, transportasi, dan pertanian. Jenis pencemaran udara berupa gas seperti SO2 dan NO2 serta partikel padat. Pencemaran udara dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan seperti gangguan pernapasan dan penurunan kualitas tanah dan air. Upaya pengendalian meliputi pengolahan limbah industri dan pertanian serta penerapan prinsip
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan dan upaya penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran (udara, air, tanah), sumber dan dampak pencemaran, serta langkah-langkah penanggulangan seperti modifikasi proses industri dan penerapan standar emisi.
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan, termasuk pengertian, jenis, sumber, dampak, dan upaya penanggulangannya. Jenis pencemaran lingkungan yang dijelaskan adalah udara, air, dan tanah. Sumber pencemaran berasal dari aktivitas rumah tangga, industri, dan pertanian. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan dan ekosistem."
Dokumen ini membahas tentang pemanasan global, penyebabnya, dampaknya, dan upaya penanggulangannya. Pemanasan global terjadi akibat menipisnya lapisan ozon dan emisi gas rumah kaca dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan berbagai dampak buruk bagi lingkungan.
The document summarizes the key findings of Hong Kong's first total diet study on acrylamide. The study aimed to more accurately estimate dietary acrylamide exposure by analyzing over 130 substances, including acrylamide, in 150 foods consumed locally. The study found the highest levels of acrylamide in potato chips and fried potatoes, and that the margin of exposure values from two studies were below 10,000, indicating potential health concerns for local residents from dietary acrylamide exposure.
Cancer Risk Chemical Acrylamidae Found in Certain Baby Foods and CerealsGuangzhou Prodigy---May
Ìý
The UK Food Standards Agency found higher than expected levels of the chemical acrylamide, which is associated with cancer risk, in certain baby foods and cereals. Acrylamide forms as a result of cooking processes and was found in apple rice cakes, baby wheat flakes, and banana multigrain breakfast foods marketed for babies. Potato products, chips and some cereals were also found to contain levels of acrylamide that pose a higher cancer risk if cooked according to package instructions. Food manufacturers have responded by reducing acrylamide levels or discontinuing products found to contain amounts higher than expected.
The document discusses acrylamide, a toxic chemical formed during high-temperature cooking of foods containing carbohydrates and asparagine. It reviews the mechanisms of acrylamide formation via Maillard reactions, factors that influence levels like pH, temperature and time, and its toxicity as a neurotoxin and potential carcinogen. Detection methods for acrylamide in foods are also examined, including GC-MS and LC-MS techniques. Food safety authorities are working to set limits on acrylamide in processed foods.
Pengaruh pencemaran udara terhadap kesehatanSherly ShEra
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara dan dampaknya terhadap kesehatan. Sumber pencemaran udara utama adalah industri, transportasi, dan rumah tangga. Zat-zat pencemar seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, ozon, dan partikel debu dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan dan jantung. Untuk mengurangi dampaknya, perlu menggunakan bahan bakar ramah
Acrylamide is a chemical that forms in some foods when they are cooked at high temperatures, such as frying or baking. It was discovered in foods in 2002. It forms from sugars and amino acids through a reaction called the Maillard reaction. Foods highest in acrylamide include potato products, breads, and coffee. Animal studies show acrylamide is neurotoxic and possibly carcinogenic to humans. Health organizations recommend minimizing cooking time and temperature to reduce acrylamide levels in foods. More research is still needed to fully understand acrylamide's health effects and how it forms during cooking.
Acrylamide is a chemical that forms in some foods when they are cooked at high temperatures, such as frying, roasting or baking. It has been found to be potentially harmful to human health. Initiatives have been taken by food industries and regulatory bodies to reduce acrylamide levels in foods through best practices in farming, storage, processing and cooking. These include selecting potato varieties with low sugar levels, controlling cooking temperatures and times, and providing guidance to consumers on recommended cooking methods. Ongoing research continues to aim to further lower acrylamide content in foods.
This document discusses different types of toxins, including intrinsic and extrinsic toxins. It defines a toxin as a poisonous substance produced by living cells or organisms. Toxins can be small molecules, peptides, or proteins that interact with biological molecules and cause disease. The document categorizes several types of intrinsic toxins found in plants, such as goitrogens, tannins, phytoestrogens, and phytates. It also discusses several heavy metals and chemicals that are extrinsic toxins, examining their sources and health effects. Finally, it outlines some toxins found in processed foods and recommends avoiding aluminum cookware, plastic food storage, and nitrates in preserved meats to reduce toxin exposure.
This PPT is prepared and presented by Mr. Yaswanth Kishor of 9th std Jawahar Navodaya Vidyalaya, Lepakshi, Ananthpur to the INOVIT-2015 organised by Vellore Institute of Technology, Vellore, Tamilnadu on 24-25 Jan 2015.
Thermal processing of foods can lead to the formation of acrylamide, a carcinogen. Acrylamide forms as a result of the Maillard reaction between the amino acid asparagine and reducing sugars in foods during high temperature processes like baking, frying and roasting. The document discusses the mechanisms of acrylamide formation, its toxicity, levels found in various foods, regulations and mitigation strategies. Preventive measures discussed include selecting low-sugar and low-asparagine crop varieties, blanching, adjusting processing time and temperature, using acid solutions and antioxidants to inhibit acrylamide formation.
Global warming refers to the average increase in Earth's temperature caused by both natural and man-made factors such as greenhouse gas emissions. The document discusses the causes and effects of global warming as well as resolutions like the Kyoto Protocol, which aims to reduce greenhouse gas emissions, and individual actions that can be taken to address the issue.
Global warming is caused by greenhouse gases like carbon dioxide and methane trapping heat in the atmosphere. This is warming the planet and causing sea levels to rise, harming plants and animals. One contributor is burning fossil fuels which release pollutants into the air. Cutting down forests also exacerbates the problem since trees absorb carbon dioxide. To address global warming, people are carpooling, conserving energy, and governments are implementing acts like the Clean Air Act to reduce industrial and vehicle emissions. Protecting the environment is important for health, safety, and longevity.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan hidup seperti pencemaran udara, air, tanah, dan suara serta penyebab dan dampaknya. Jenis-jenis polutan udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, klorofluorokarbon dan gas rumah kaca dijelaskan secara rinci beserta dampaknya. Dokumen juga menjelaskan penanganan limbah cair dan padat serta pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan.
Pengelolaan limbah organik bahan pencemar udaraGusti Rusmayadi
Ìý
Sumber pencemaran udara meliputi alami seperti letusan gunung api dan antropogenik seperti industri, transportasi, dan pertanian. Jenis pencemaran udara berupa gas seperti SO2 dan NO2 serta partikel padat. Pencemaran udara dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan seperti gangguan pernapasan dan penurunan kualitas tanah dan air. Upaya pengendalian meliputi pengolahan limbah industri dan pertanian serta penerapan prinsip
Week 04 pengaruh pencemaran lingkungan terhadap kesehatansunarto bin sudi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan dan upaya penanggulangannya. Beberapa poin kunci meliputi definisi pencemaran lingkungan, jenis-jenis pencemaran (udara, air, tanah), sumber dan dampak pencemaran, serta langkah-langkah penanggulangan seperti modifikasi proses industri dan penerapan standar emisi.
Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, udara, tanah, dan suara. Pencemaran terjadi ketika zat-zat berbahaya masuk dan melebihi batas normal di lingkungan. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan, ekosistem, dan pertanian. Upaya penanggulangannya meliputi pengendalian limbah, bioremediasi, dan penegakan peraturan.
BAB 10 Pelestarian Lingkungan Hidup-std.pptxAretaParahita
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan hidup seperti pencemaran udara, air, tanah, dan suara serta penanganannya. Jenis-jenis pencemaran udara dijelaskan seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, klorofluorokarbon, ozon, dan gas rumah kaca beserta dampaknya. Metode penanganan limbah cair domestik dan industri juga diuraikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran lingkungan yang mencakup pencemaran air, tanah, udara, dan suara. Jenis-jenis pencemaran dan sumber pencemar disebutkan beserta dampak dan upaya penanggulangannya.
5. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
ï‚— 1.FAKTOR ALAM (PEMBUSUKAN BIOLOGIS)
ï‚— 2.FAKTOR MANUSIA (AKTIVITAS RUMAH
TANGGA, INDUSTRIALISASI)
JENIS ZAT YANG MENCEMARI TANAH:
1. LIMBAH PADAT
2. LIMBAH CAIR
3. LIMBAH INDUSTRI
4. LIMBAH PERTANIAN
6. DAMPAK PENCEMARAN TANAH
ï‚— 1.Pada kesehatan
Efek ringan:pusing,letih,iritasi mata,ruam
kulit
ï‚— Efek berat :kematian
ï‚— 2.Pada Ekosistem
ï‚—
ï‚—
Tanah dan mikroorganisme menjadi berkurang
atau mati
ï‚— CARA PENANGGULANGAN:
ï‚— 1. Remediasi
ï‚—
a. in situ (on site)
ï‚—
b. ex situ (off site)
ï‚— 2. Bioremediasi
8. JENIS ZAT YANG MENCEMARI
DAMPAK PENCEMARAN AIR
AIR
1. ZAT YANG MEMPERKAYA
PERAIRAN
(Merangsang Mikroorganisme dan
alga untuk tumbuh. Misalnya
senyawa fosfat )
2. ZAT YANG BERSIFAT RACUN
(Logam-logam berat misal:
mercuri, timbal,cadmium,tembaga
dan cairan asam)
1. Gangguan pada Biota perairan yang
berakibat menurunnya kualitas dan
kuantitas biota perairan.
2. Gangguan kesehatan pada manusia
Misalnya : kasus teluk Buyat, yang
perairannya mengandung methyl
mercury (kesulitan menelan,
kelumpuhan, kerusakan otak dan
kematian)
9. Parameter pencemaran air
Parameter fisik
Parameter kimia
Pengukuran fisik dapat
dilakukan dengan
memperhatikan warna, bau,
dan rasa air sungai, kecepatan
laju air dengan bola pingpong,
penetrasi cahaya, dalam dan
lebar sungai dan lainnya.
BOD (Biochemical oxygen
demand) (nilai BOD maks 6
mg/liter)
COD (Chemical oxygen demand)
(nilai COD maks 50 mg/liter)
DO (Dissolved oxygen) nilainya
dalam perairan > 6 ppm
pH :Air yang tidak tercemar
memiliki pH antara 6.5-7.5
(pH< air masam;pH> air basa)
10. Upaya mengatasi pencemaran air
• Tindakan administratif ( membuat undang- undang
yang mengatur pengolahan limbah cair)
• Tindakan dengan teknologi (membuat tempat
pengolahan limbah cair)
• Tindakan Edukatif (memberikan penyuluhan dan
pelatihan pengolahan limbah)
12. Pencemaran Udara
Jenis pencemar
• Pencemar Primer
• Pencemar Sekunder
Dampak pencemaran
• Dampak langsung
• Dampak tidak langsung
Penanggulangannya
• Ventilasi
• Filtrasi
14. Dampak/Pengaruh Pencemaran
Udara
ï‚— berdampak langsung
bagi kesehatan
manusia/individu
berdampak tidak langsung
bagi kesehatan:
ï‚— Efek SO2 terhadap vegetasi
ï‚— Emisi oleh Fluor (F), Sulfur
Dioksida (SO2) dan Ozon
(O3)
16. Penanggulangan Pencemaran
Udara di Luar Ruangan
ï‚— Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas
karbon monoksida
ï‚— Pengolahan/daur ulang/penyaringan limbah asap
industri
ï‚— Penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis
ï‚— Tidak membakar hutan secara sembarangan, serta
melakukan reboisasi/penanaman kembali
17. udara dari ruangan.
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari
asap rokok, asap dapur, bahan baku ruangan, dan lainlain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pencemaran udara yang berasal dari
ruangan bisa dipergunakan :
ï‚— Ventilasi
ï‚— Filtrasi
18. Pencemaran
Suara
ï‚— Pencemaran suara adalah suatu
kondisi lingkungan dimana suara
yang masuk ke sistem pendengaran
manusia terlalu banyak sehingga
mengganggu kenyamanan bahkan
dapat mengakibatkan rusaknya
organ pendengaran.
20. Pengukuran Suara
ï‚— Alat pengukur tingkat suara
dikenal dengan Sound Level
Meter
ï‚— 2 cara untuk mengukur tingkat
polusi suara berdasarkan jenis
perlakuannya :
 cara sederhana
 cara langsung
21. Pengukuran tingkat polusi ditempat kerja untuk
mengetahui tingkat kebisingan dilakukan dengan 3 cara
yaitu :
ï‚— Pengukuran dengan titik sampling
ï‚— Pengukuran dengan peta kontur
ï‚— Pengukuran dengan grid
22. Kebisingan
ï‚—
ï‚—
ï‚—
ï‚—
ï‚—
ï‚—
NAB kebisingan untuk tenaga kerja adalah NAB
tertinggi yaitu 85 dB, masih dianggap aman untuk
sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/minggu.
Tingkat Kebisingan 85 dB untuk 8 jam/hari
Tingkat Kebisingan 88 dB untuk 4 jam/hari
Tingkat Kebisingan 91 dB untuk 2 jam/hari
Tingkat Kebisingan 94 dB untuk 1 jam/hari
Tingkat Kebisingan 97 dB untuk 30 jam/hari
Tingkat Kebisingan 100 dB untuk 15 jam/hari
23. Zona Kebisingan
ï‚—
ï‚—
ï‚—
ï‚—
Selain untuk pekerja terdapat beberapa zona kebisingan
yang diperbolehkan untuk bidang tertentu, yaitu :
Zona A
Intensitas terendah yaitu : 35-45 dB
Zona B
Zona tenang dengan toleransi intensitas 45-55 dB.
Zona C
Area yang cukup bising dengan nilai intensitas 50-60 dB.
Zona D
Area yang bising dengan intensitas yang diperbolehkan
adalah 60-70 dB.
24. Bunyi/Suara
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu :
ï‚— Mesin
ï‚— Vibrasi
ï‚— Pergerakan udara, gas dan cairan
25. contoh beberapa bunyi/suara yang
menyebabkan kebisingan yang kekuatannya
diukur dengan dB adalah :


80 dB
95 dB
28. Dampak Pencemaran Suara
Terhadap Kesehatan Manusia
ï‚— Gangguan Fisiologis
ï‚—
ï‚—
ï‚—
ï‚—
Gangguan Psikologis
Gangguan Komunikasi
Gangguan Keseimbangan
Gangguan pendengaran, dibagi atas :
o Tuli Sementara ( Temporaryt Treshold Shift = TTS)
o Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift = PTS)
o Trauma Akustik
o Prebycusis
o Tinitus
29. Pencemaran Suara
Pengendalian pencemaran suara dapat dilakukan
antara lain dengan cara berikut ini:
 uji kebisingan kendaraan bermotor
 pengawasan mesin industri
 proteksi dengan sumbat atau tutup telinga
dilingkungan pabrik
40. Lanjutan...
5. Korban akibat topan badai yg
semakin meningkat.
7. Kepunahan sejumlah besar spesies.
6. Gagal panen besar-besaran
9. Bidang Kesehatan
8. Hilangnya terumbu karang.
41. SOLUSI
1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil
2. Mengusahakan penggunaan energi alternatif
3. Melakukan 3 R, Reduce, ReUse, Recycle
4. Jadilah vegetarian
5. Tanam Pohon
42. KESIMPULAN terjadi saat ini adalah akibat
Pemanasan global yang
dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia kita tidak
dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup.
Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka
kehidupan di Bumi ini akan terancam.
Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa
penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila
semua pihak turut serta untuk melakukannya.