際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI TIKUS
Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu
Disusun oleh :
Dani Novita Putri
P07133114052
Semester II / Regular B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Saya ucapkan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan kepada semua
pihak yang telah membantu, antara lain :
 Bapak H. Sardjito Eko Widarso SKM, MP selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
 Orang tua yang telah mendukung
 Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan laporan praktikum saya selanjutnya dari semua pihak.
Saya berharap laporan praktikum yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Dan semoga, ilmu yang saya peroleh ini dapat saya terapkan dalam
kehidupan. Aamiin.
Yogyakarta, 7 Juni 2015
penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II. DASAR TEORI......................................................................................... 2
BAB III. METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................ 5
B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 5
C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................................... 7
B. Pembahasan ......................................................................................................... 7
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tikus dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena
mereka tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia, makan makanan yang
dimakan oleh manusia bahkan berbagi penyakit dengan manusia sehingga dapat
merugikan manusia.
Kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial
budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan
bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan
martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan
penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai
jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus, pes,
leptospirosis dan lain-lain.
Oleh karena itu, tikus perlu diberantas agar tidak menimbulkan penyakit dan
kerugian material. Adapu cara pemberantasa tikus itu sendiri perlu diadakan survey dan
identifikasi tikus.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah  untuk mengetahui cara
identifikasi dan jenis tikus
BAB II
DASAR TEORI
Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan
bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi
bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah
kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan
penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan
empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus.
Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya
adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun
deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi
tikus, yang memuat ciricirri morfologi masing  masimg jenis tikus. Ciriciri morfologi
tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan ( BB
), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E), tengkorak
(SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk
moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain.
Klasisifikasi Tikus :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Bandicota
Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena
memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk
seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies
tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host
(vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian. Delapan spesies tsb :
Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap),
Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus
wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli
(mencit ladang).
No Morfologi Tikus roil Tikus atap Mencit rumah
Tikus
ladang
1. Tekstur rambut Kasar dan
agak
panjang
Agak kasar Lembut dan
halus
Lembut
dan halus
2. Bentuk hidung Kerucut
terpotong
Kerucut Kerucut Kerucut
3. Bentuk badan Silindris,
membesar
kebelakang
Silindris Silindris Silindris
4. Warna badan
bagian
punggung
Coklat
hitam
kelabu
Coklat
hitam
kelabu
Coklat hitam
kelabu
Coklat
kelabu
5. Warna badan
bagian perut
Coklat
kelabu
(pucat)
Coklat
hitam
kelabu
Coklat hitam
kelabu
Putih
kelabu
6. Warna ekor
bagian atas
Cokelat
hitam
Cokelat
hitam
Cokelat hitam Cokelat
hitam
7. Habitat Gudang,
selokan,
rumah
Rumah,
gudang
Rumah, gudang Sawah,
ladang
8. Bobot tubuh
(gr)
150-600 60-300 8-30 30-85
9. Panjang kepala
+ badan (mm)
150-250 100-210 55-100 80-150
10. Panjang ekor
(mm)
160-210 120-250 70-110 110-180
11. Lebar daun
telinga (mm)
18-24
(berambut)
19-23 9-12 16-20
12. Panjang telapak
kaki belakang
(mm)
40-47 30-37 12-18 22-28
R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus mempunyai distribusi geografi yg
menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya
sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit
ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor relatif pendek thdp kepala dan
badan serta tonjolan pada telapak kaki yg relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus
rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn
ekor yg panjang serta tonjolan pada telapak kaki yg besar dan kasar.
Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah
kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. Maksud mengerat untuk
mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg terus
menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga
terdapat celah yg disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut
terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring,
sehingga ada cekah antara geraham dan gigi seri (diastema).
BAB III
METODOLOGI
A. WAKTU DAN LOKASI PRAKTIKUM
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Rekayasa
B. ALAT DAN BAHAN
 Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Masker 1 buah
3. Timbanngan 1 buah
4. Penggaris 1 buah
5. Sisir tikus 1 buah
6. Karung tepung 1 buah
7. Toples 1 buah
8. Alat tulis secukupnya
 Bahan
No Nama Alat Jumlah
1. Tikus hidup 1 ekor
2. Chloroform secukupnya
3. Kapas secukupnya
4. Kertas putih 1 lembar
C. CARA KERJA
1. Mengambil tikus dari perangkap
 Menyiapkan karung gandum untuk mengambil tikus dari perangkap.
 Membuka kait pengunci perangkap
 Memasukkan setengah bagian perangkap ke dalam karung sambil dibuka
tangkai pemegang dengan menarik tangkai sampai ke bawah.
 Menggiring tikus dari perangkap masuk ke dalam karung gandum.
 Memegang ujung karung yang sudah ada tikus dengan agak renggang.
2. Mematikan tikus
 Memasukkan tikus dari karung gandum kedalam toples , dengan cara
memasukkan ujung karung ke dalam toples kemudian tikus digiring hingga
masuk ke dalam toples.
 Memasukkan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan klorofoam ke dalam
toples.
 Menunggu beberapa saat sampai tikus sudah mati, memastikan dengan cara
membolakbalikkan toples . apabila tidak ada gerakan pada tikus berarti sudah
mati.
3. Menyisir tikus
 Mengambil Tikus dalam toples kemudian diletakkan pada kertas HVS.
 Menyisir tikus dengan sisir tikus dari ujung kepala sampai ujung ekor.
4. Menimbang tikus
 Menyetarakan timbangan , dengan bantuan kertas.
 Meletakkan tikus ke sisi timbangan
 Membaca hasil timbangan.
5. Mengukur tikus
 Menyiapkan penggaris , kertas HVS dan alat tulis
 Meletakkan tikus pada kertas HVS
 Mengukur tikus per bagian sesuai dengan ukururan tubuh yang dibutuhkan.
 Mencatat hasil pengukuran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Setelah melakukan praktikum, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Tekstur rambut : Lembut dan halus
2. Bentuk hidung : kerucut
3. Bentuk badan : Silindris
4. Warna bulu badan : Putih
5. Bobot tubuh : 13,8 gram
6. Panjang keseluruhan (TL) : 150 mm
7. Panjang badan + kepala ( H&B) : 70 mm
8. Panjang Ekor (T) : 80 mm
9. Tengkorak (SK) : 2 mm
10. Panjang telinga (E) : 15 mm
11. Panjang Telapak Kaki (HF) : 10 mm
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang
diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus atau mencit rumah. Dimana pada saat
penyisiran tikus tidak didapatkan ektoparasit pada tikus tersebut.
Spesies Mus musculus ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris,
bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh
(berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil dibanding spesies
yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran
standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan
E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu
10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12-
18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species
Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran
yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .
Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa
spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri  ciri yang dimiliki oleh Mus
musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi
merupakan tikus dengan species Mus musculus yang tidak membawa ektoparasit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus
2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran.
B. Saran
1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti.
2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan/atau pengukuran, sehingga
dihasilkan hasil identifikasi dan/atau pengukuran yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http//bahan lap.identifikasi tikus/laporan-pengamatan-tikus.html
http//laporan-pengamatan-tikus.html

More Related Content

What's hot (20)

Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
guest150909
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
Muhamad Imam Khairy
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Josua Sitorus
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah
Norma Asrika
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
Jessy Damayanti
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektor
AnNo ANdi
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
poltekkes bandung
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
Arini Utami
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
Xenobiotik
XenobiotikXenobiotik
Xenobiotik
Fiddy Prasetiya
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Nindya Harum Solicha
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Nur Angraini
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
HMRojali
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
rickygunawan84
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
guest150909
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
Muhamad Imam Khairy
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
Google
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Josua Sitorus
1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah
Norma Asrika
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektor
AnNo ANdi
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
poltekkes bandung
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
Shoetiaone
IDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUKIDENTIFIKASI NYAMUK
IDENTIFIKASI NYAMUK
Arini Utami
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
dyahpuspita73
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan NyamukIndeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Indeks Lalat - Indeks Tungau/Pinjal - Kepadatan Nyamuk
Nindya Harum Solicha
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Nur Angraini
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Awe Wardani
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
siska fiany
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
HMRojali
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
rickygunawan84
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIKIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Christian Solas

Viewers also liked (14)

makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
Faradina Kusumasdiyanti
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
Rhiza Amalia
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
Nando D'Qicles
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Didi Yudha
Telaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode viaTelaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode via
STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
Ade Irma Suryani
Monyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan cobaMonyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan coba
Fhie-fhiedz Saguphritz
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
AsthrEey' Schwarzenegger
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
OpenStreetMap Indonesia
Flat foot and Cavus foot
 Flat foot and Cavus foot Flat foot and Cavus foot
Flat foot and Cavus foot
Dr Thouseef Abdul Majeed
5. entomologi
5. entomologi5. entomologi
5. entomologi
Ervan Wulfric
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
ErikoRiko
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psimpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
hexiay
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
Faradina Kusumasdiyanti
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
Rhiza Amalia
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Didi Yudha
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
AsthrEey' Schwarzenegger
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
OpenStreetMap Indonesia
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
ErikoRiko
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psimpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
hexiay

Similar to Laporan Identifikasi Tikus (20)

355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus
PuskesmasSamudera
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
AhmadRasito
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
pjj_kemenkes
Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1
bunganovitamala
KELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptxKELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptx
NadraTannaimi1
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
AnonymouscdLyeXKB
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanianPengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
DarsoSugiono2
Company Profile DOLANPEST
Company Profile DOLANPESTCompany Profile DOLANPEST
Company Profile DOLANPEST
Dolan Pest Control
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
Noveldy Pitna
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
Ade Maiditasari
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Alfian Nopara Saifudin
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
Septian Muna Barakati
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi InvertebrataPPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
IntanNurAsyura
DBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptxDBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptx
carolussiahaan1
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
Print full
Print fullPrint full
Print full
Perhimpunan dokter hewan indonesia (PDHI)
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Biocomunity Bekasi
Pengendalian tikus
Pengendalian tikusPengendalian tikus
Pengendalian tikus
Dian Saputra
355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus
PuskesmasSamudera
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
AhmadRasito
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
AnonymouscdLyeXKB
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanianPengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
Pengendalian Hama Tanaman Kedelai untuk menigkatkan hasil pertanian
DarsoSugiono2
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
Ade Maiditasari
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Alfian Nopara Saifudin
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi InvertebrataPPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
PPT_Arthopoda Kelompok 7_Kelas 01_Zoologi Invertebrata
IntanNurAsyura
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Biocomunity Bekasi
Pengendalian tikus
Pengendalian tikusPengendalian tikus
Pengendalian tikus
Dian Saputra

Recently uploaded (20)

5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib MuhammadChapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Universitas Teknokrat Indonesia
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologikebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
SofiaArdani
Chapter 1 - Network Security.pptx
Chapter 1 -        Network Security.pptxChapter 1 -        Network Security.pptx
Chapter 1 - Network Security.pptx
Universitas Teknokrat Indonesia
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
AyiDamayani
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptxProgram Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Fajar Baskoro
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalamkimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
dessyratnasari13
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdfPROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
Indra Diputra
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologikebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
kebijakan pelayanan transfusi darah hematologi
SofiaArdani
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
Pengumpulan data- Askeb komunitas-Pertemuan 10
AyiDamayani
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
626958694-GEREJA-PEDULI-KEPADA-SESAMA-YANG-SAKIT.pptx
papamamajason21
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptxProgram Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptx
Fajar Baskoro
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalamkimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
dessyratnasari13
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptxPERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
PERFECT SMK 6 - Strategi Pelaksanaan.pptx
Fajar Baskoro
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdfPROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
PROSES PERHITUNGAN IKU tahun 2024 untuk perguruan tinggi akademik dan vokasi.pdf
Indra Diputra
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsiMenggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
Menggambar Objek Tumbuhan dengan memperhatikan proporsi
suandi01
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad

Laporan Identifikasi Tikus

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI TIKUS Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu Disusun oleh : Dani Novita Putri P07133114052 Semester II / Regular B KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan kepada semua pihak yang telah membantu, antara lain : Bapak H. Sardjito Eko Widarso SKM, MP selaku dosen pengampu mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu Orang tua yang telah mendukung Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan praktikum saya selanjutnya dari semua pihak. Saya berharap laporan praktikum yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dan semoga, ilmu yang saya peroleh ini dapat saya terapkan dalam kehidupan. Aamiin. Yogyakarta, 7 Juni 2015 penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................................................... 1 BAB II. DASAR TEORI......................................................................................... 2 BAB III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................ 5 B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 5 C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil .................................................................................................................... 7 B. Pembahasan ......................................................................................................... 7 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tikus dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena mereka tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia, makan makanan yang dimakan oleh manusia bahkan berbagi penyakit dengan manusia sehingga dapat merugikan manusia. Kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus, pes, leptospirosis dan lain-lain. Oleh karena itu, tikus perlu diberantas agar tidak menimbulkan penyakit dan kerugian material. Adapu cara pemberantasa tikus itu sendiri perlu diadakan survey dan identifikasi tikus. B. TUJUAN Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah untuk mengetahui cara identifikasi dan jenis tikus
  • 5. BAB II DASAR TEORI Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus. Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi tikus, yang memuat ciricirri morfologi masing masimg jenis tikus. Ciriciri morfologi tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan ( BB ), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E), tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain. Klasisifikasi Tikus : Kingdom : Animalia Phyllum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Rodentia Family : Muridae Genus : Bandicota Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host (vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian. Delapan spesies tsb : Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap),
  • 6. Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli (mencit ladang). No Morfologi Tikus roil Tikus atap Mencit rumah Tikus ladang 1. Tekstur rambut Kasar dan agak panjang Agak kasar Lembut dan halus Lembut dan halus 2. Bentuk hidung Kerucut terpotong Kerucut Kerucut Kerucut 3. Bentuk badan Silindris, membesar kebelakang Silindris Silindris Silindris 4. Warna badan bagian punggung Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Coklat kelabu 5. Warna badan bagian perut Coklat kelabu (pucat) Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Putih kelabu 6. Warna ekor bagian atas Cokelat hitam Cokelat hitam Cokelat hitam Cokelat hitam 7. Habitat Gudang, selokan, rumah Rumah, gudang Rumah, gudang Sawah, ladang 8. Bobot tubuh (gr) 150-600 60-300 8-30 30-85
  • 7. 9. Panjang kepala + badan (mm) 150-250 100-210 55-100 80-150 10. Panjang ekor (mm) 160-210 120-250 70-110 110-180 11. Lebar daun telinga (mm) 18-24 (berambut) 19-23 9-12 16-20 12. Panjang telapak kaki belakang (mm) 40-47 30-37 12-18 22-28 R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus mempunyai distribusi geografi yg menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor relatif pendek thdp kepala dan badan serta tonjolan pada telapak kaki yg relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn ekor yg panjang serta tonjolan pada telapak kaki yg besar dan kasar. Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. Maksud mengerat untuk mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg terus menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga terdapat celah yg disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga ada cekah antara geraham dan gigi seri (diastema).
  • 8. BAB III METODOLOGI A. WAKTU DAN LOKASI PRAKTIKUM Hari : Rabu Tanggal : 27 Mei 2015 Tempat : Laboratorium Rekayasa B. ALAT DAN BAHAN Alat No Nama Alat Jumlah 1. Sarung tangan 1 pasang 2. Masker 1 buah 3. Timbanngan 1 buah 4. Penggaris 1 buah 5. Sisir tikus 1 buah 6. Karung tepung 1 buah 7. Toples 1 buah 8. Alat tulis secukupnya Bahan No Nama Alat Jumlah 1. Tikus hidup 1 ekor 2. Chloroform secukupnya 3. Kapas secukupnya 4. Kertas putih 1 lembar
  • 9. C. CARA KERJA 1. Mengambil tikus dari perangkap Menyiapkan karung gandum untuk mengambil tikus dari perangkap. Membuka kait pengunci perangkap Memasukkan setengah bagian perangkap ke dalam karung sambil dibuka tangkai pemegang dengan menarik tangkai sampai ke bawah. Menggiring tikus dari perangkap masuk ke dalam karung gandum. Memegang ujung karung yang sudah ada tikus dengan agak renggang. 2. Mematikan tikus Memasukkan tikus dari karung gandum kedalam toples , dengan cara memasukkan ujung karung ke dalam toples kemudian tikus digiring hingga masuk ke dalam toples. Memasukkan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan klorofoam ke dalam toples. Menunggu beberapa saat sampai tikus sudah mati, memastikan dengan cara membolakbalikkan toples . apabila tidak ada gerakan pada tikus berarti sudah mati. 3. Menyisir tikus Mengambil Tikus dalam toples kemudian diletakkan pada kertas HVS. Menyisir tikus dengan sisir tikus dari ujung kepala sampai ujung ekor. 4. Menimbang tikus Menyetarakan timbangan , dengan bantuan kertas. Meletakkan tikus ke sisi timbangan Membaca hasil timbangan. 5. Mengukur tikus Menyiapkan penggaris , kertas HVS dan alat tulis Meletakkan tikus pada kertas HVS Mengukur tikus per bagian sesuai dengan ukururan tubuh yang dibutuhkan. Mencatat hasil pengukuran.
  • 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Setelah melakukan praktikum, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Tekstur rambut : Lembut dan halus 2. Bentuk hidung : kerucut 3. Bentuk badan : Silindris 4. Warna bulu badan : Putih 5. Bobot tubuh : 13,8 gram 6. Panjang keseluruhan (TL) : 150 mm 7. Panjang badan + kepala ( H&B) : 70 mm 8. Panjang Ekor (T) : 80 mm 9. Tengkorak (SK) : 2 mm 10. Panjang telinga (E) : 15 mm 11. Panjang Telapak Kaki (HF) : 10 mm B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus atau mencit rumah. Dimana pada saat penyisiran tikus tidak didapatkan ektoparasit pada tikus tersebut. Spesies Mus musculus ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris, bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh (berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil dibanding spesies yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu 10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12- 18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .
  • 11. Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri ciri yang dimiliki oleh Mus musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi merupakan tikus dengan species Mus musculus yang tidak membawa ektoparasit.
  • 12. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus 2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran. B. Saran 1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti. 2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan/atau pengukuran, sehingga dihasilkan hasil identifikasi dan/atau pengukuran yang akurat.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http//bahan lap.identifikasi tikus/laporan-pengamatan-tikus.html http//laporan-pengamatan-tikus.html