Cerpen dan penokohan
Download as PPTX, PDF3 likes27,384 views
Dokumen ini membahas tentang bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI yang mencakup standar kompetensi memahami pembacaan cerpen dan kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur dalam cerpen seperti alur, penokohan, dan latar. Dokumen ini juga menjelaskan teknik penggambaran tokoh, unsur-unsur alur dalam cerpen, serta tugas menganalisis unsur-unsur tersebut dalam sebuah cerpen.
More Related Content
What's hot (20)
Viewers also liked (20)
Similar to Cerpen dan penokohan (20)
Recently uploaded (20)
Cerpen dan penokohan
- 1. BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XI STANDAR KOMPETENSI : 13. Memahami pembacaan cerpen KOMPETENSI DASAR : 13.1. Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan
- 2. INDIKATOR Mampu mendengarkan pembacaan cerpen dengan baik Mampu mengidentifikasi penokohan cerpen dengan baik Mampu mengidentifikasi latar cerpen dengan baik Mampu mengidentifikasi alur cerpen dengan baik Mampu mendiskusikan alur, penokohan, dan latar cerpen yang sudah diidentifikasi
- 3. CERPEN Penokohan Merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada dua teknik penggambaran karakter tokoh, yaitu : a. Teknik analitik atau penggambaran langsung. b. Teknik dramatik atau penggambaran watak secara tidak langsung
- 4. Contoh: Teknik analitik atau penggambaran langsung. Intan namanya. Dia anak yang cantik, anggun, pintar, kaya raya, ceria, dan baik hati. Dia anak yang sempurna, ditambah keramahannya, kesopanannya, membuat orang lain terpikat dengannya. Sekarang ia duduk di kelas IX SMP dan sedang menghadapi ujian.
- 5. Teknik dramatik atau penggambaran watak secara tidak langsung Teknik ini masih dibagi ke dalm beberapa cara, antara lain : 1) 2) 3) 4) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh Penggambaran cara berbahasa tokoh Penggambaran jalan pikiran tokoh Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
- 6. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh Contoh: Seorang gadis berambut panjang terurai basah kena hujan menghampiriku. Ah, dia tidak menghampiriku. Dia hanya ingin mencari perlindungan dari guyuran hujan sepertiku. Celana dan kaos hitamnya basah. Setelah sampai di dekatku, dia memberi senyuman. Barisan giginya putih rapi. Bibirnya tipis. Gadis itu cantik aku membatin. Ah, apa peduliku dengan kecantikannya! Dalam perjalananku keliling beberapa kota untuk pementasan, selalu saja dapat kutemui gadis-gadis cantik terpanjang di etalase-etalase kampus, pertokoan, dan pasar. Mereka dipermak, dirias sedemikian rupa menjadi sebuah kamuflase fashion dan make-up.
- 7. Penggambaran cara berbahasa tokoh Contoh : Kata-katanya sering membuat marah orang-orang yang mendengarkannya. Teriakan mengancam begitu mudah mengucur dari mulutnya sehingga sering membuat orang-orang yang baru mengenalnya menjadi takut. Logatnya memang tidak seperti orang-orang kebanyakan. Ia seperti orang dari daerah pedalaman.
- 8. Penggambaran jalan pikiran tokoh Contoh : Ia ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin ia mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, Cuma anak gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya.
- 9. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh Contoh : Desa Karangsaga tidak kebagian listrik. Padahal, kampung-kampung tetangganya sudah pada terang semua. Desa itu gelap gulita kalau malam; ditambah cepat becek kalau hujan tiba. Banyak anjing berkeliaran di sana, beberapa di antaranya tidak jelas empunya.
- 10. Latar dalam cerpen Latar atau seeting merupakan tempat dan waktu berlangsungnya kejadian dalam cerita. Fungsi latar: memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya cerita ataupun karakter tokohnya.
- 11. Alur dalam cerpen Alur atau plot, merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat.
- 12. Tahap- tahap alur: 1. Pengenalan situasi cerita (exposition), pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan menjelaskan hubungan antartokoh. 2. Pengungkapan peristiwa (complication), disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 3. Menuju konflik (rising action), terjadi peningkatan perhatian, kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh. 4. Puncak konflik (turning point), disebut pula klimaks, bagian cerita yang paling mendebarkan. Ditentukan pula perubahan nasib beberapa tokohnya. Misal, apakah dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal. 5. Penyelesaian (ending), merupakan akhir cerita yang berisi penjelasan nasib-nasib yang dialami tokoh setelah mengalami pristiwa puncak itu. Ada pula cerpen yang endingnya diserahkan kepada imajinasi pembaca. Jadi, akhir ceritanya dibiarkan
- 13. Berdasarkan periode pengembangannya, alur cerpen dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Alur normal :1,2,3,4,5 b. Alur sorot balik :5,4,3,2,1 c. Alur maju-mundur : 4 , 5 , 1 , 2 , 3 Periode-periode tersebut adalah: 1. pengenalan situasi cerita/babak awal 2. pengungkapan peristiwa 3. menuju konflik 4. puncak konflik 5. Penyelesaian (Biasanya unsur-unsur yang sering hadir hanya 23 saja, misal unsur (2 , 3 , 4).
- 14. TUGAS : 1. Bentuklah kelompok, satu kelompok 2 siswa. 2. Bacalah sebuah cerpen 3. Identifikasi tokoh utama, karakter, dan sebutkan penokohannya. 4. Lengkapkah bagian-bagian alur dalam cerpen yang telah Anda baca. 5. Tunjukkanlah bagian-bagian alurnya: pengenalan cerita,pengungkapan peristiwa, dan seterusnya. 6. Jelaskan alur yang digunakan dalam cerpen tersebut dengan menyertakan alasan-alasannya. 7. Jelaskan pula latar waktu dan tempat dalam cerpen tersebut!
- 15. Terima kasih Pengajar : NINIK INDRIYANI