Implementasi sistem informasi baru di suatu perusahaan melibatkan beberapa tahapan yaitu perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan fisik, implementasi, dan pasca implementasi. Metode yang digunakan adalah siklus sistem informasi berbasis komputer. Kendala utama dalam implementasi sistem informasi baru adalah kurangnya dukungan manajemen, perencanaan yang kurang memadai, inkompetensi SDM, strategi dan tujuan yang kurang j
Sim, santa antonia,43113110408,hapzi ali,information in implementation,univer...SantaAntonia02
Ìý
Dokumen tersebut membahas enam tahapan pengembangan sistem informasi, yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi. Tahapan-tahapan tersebut meliputi kegiatan perencanaan, analisis kebutuhan, desain sistem, pembangunan sistem fisik, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem.
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...SyirllaMaulidina
Ìý
Teks tersebut membahas tahapan-tahapan yang biasa dilakukan dalam pengembangan sistem informasi baru pada suatu perusahaan, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, pembangunan fisik, implementasi, dan pasca-implementasi. Juga dibahas metode pengembangan sistem informasi seperti CBIS Life Cycle dan System Development Life Cycle (SDLC).
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi perusahaan, meliputi 6 tahapan pengembangan sistem informasi yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. Dokumen ini juga membandingkan 2 pendekatan pengembangan sistem informasi yaitu insourcing dan prototyping.
Dokumen tersebut membahas konsep pengembangan sistem informasi manajemen yang meliputi 6 tahapan yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi serta faktor-faktor penyebab kegagalan proyek sistem informasi seperti kurangnya perencanaan dan keterlibatan pengguna. "
9. sim,vivi apriliza, hapzi ali,information in implementation., universitas m...ViviApriliza
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang kendala dalam implementasi sistem informasi baru di perusahaan, yaitu pengguna yang terbatas, manajemen yang rendah, dan kebutuhan sistem yang tidak jelas. Dokumen selanjutnya menjelaskan langkah-langkah implementasi sistem informasi menggunakan metode siklus pengembangan sistem meliputi perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi.
9. sim,rizka fitriani, hapzi ali,information in implementation., universitas ...RizkaFitriani3
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai kendala dalam implementasi sistem informasi baru di perusahaan, yang antara lain disebabkan oleh pengguna yang terbatas, manajemen yang rendah, dan kebutuhan sistem yang tidak jelas. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah implementasi sistem informasi menggunakan metode perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi.
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Pengembangan Sistem Informasi Ma...Khusrul Kurniawan
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi manajemen. Terdiri dari beberapa bab yang membahas tentang pendahuluan, pembahasan langkah-langkah pengembangan sistem informasi, dan jenis-jenis database.
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...Mayangsari_22
Ìý
Berikut membahas tentang metode dan konsep pengembangan sistem informasi yang dapat menjadi pilihan para pengguna sistem informasi berdasarkan tingkat kebutuhannya,
semoga bermanfaat bagi para pembaca.
sekian dari saya.
Thanks,
Mayang Sari.
9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation...ameliaangesti
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas proses implementasi sistem informasi yang meliputi 6 tahap yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi beserta penjelasan singkat setiap tahapannya. Dokumen tersebut juga membahas beberapa metode pengembangan sistem informasi seperti CBIS Life Cycle, SDLC, prototyping, RAD, spiral model, dan JAD.
Artikel ilmiah mengelola proyek sistem informasiMegaNurastuti
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proyek sistem informasi sering gagal karena manajemennya yang buruk, sehingga diperlukan pendekatan strategis dalam memilih, mengelola, dan menghubungkan proyek sistem dengan rencana bisnis perusahaan untuk mendapatkan manfaat maksimal. Analisis portofolio proyek diperlukan untuk mengevaluasi proyek berdasarkan risiko dan manfaatnya bagi perusahaan.
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...SitiAisyahMaudina
Ìý
Tugas ini membahas pengelolaan proyek sistem informasi untuk mendukung digitalisasi bisnis perusahaan. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan pentingnya manajemen proyek yang baik untuk menghindari kegagalan proyek, serta menyarankan pendekatan dan metode untuk memilih, mengevaluasi, dan menghubungkan proyek sistem informasi dengan strategi bisnis perusahaan.
Tugas 7, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...SeptiHendarwati
Ìý
Dokumen tersebut merangkum tentang pengembangan sistem informasi manajemen yang meliputi 6 tahapan yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi dan pasca implementasi. Dibahas pula cara pengembangan sistem secara in-sourcing dan keuntungan serta kelemahannya.
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...ika kartika
Ìý
Langkah-langkah pengembangan sistem informasi bisnis meliputi perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pemeliharaan. Tahapan tersebut dimulai dari menentukan kebutuhan bisnis, melakukan analisis sistem, merancang sistem, membangun sistem secara fisik, mengimplementasikan sistem, hingga memelihara sistem.
Tugas 7, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...CELINEDANARIS
Ìý
Teks tersebut merupakan ringkasan mengenai pengembangan sistem informasi manajemen yang mencakup 6 tahapan yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi dan pasca implementasi. Juga membahas mengenai cara pengembangan sistem seperti insourcing dan outsourcing beserta kelebihan dan kekurangannya.
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...WidyaAyundaPutri
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi, meliputi pengertian, tahapan, dan model pengembangannya. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah pengertian pengembangan sistem informasi sebagai kumpulan kegiatan analisis, perancang, dan pemakai dalam mengembangkan sistem informasi, tahapan pengembangannya meliputi perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi, serta model pen
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi, ...Mayangsari_22
Ìý
Berikut membahas tentang metode dan konsep pengembangan sistem informasi yang dapat menjadi pilihan para pengguna sistem informasi berdasarkan tingkat kebutuhannya,
semoga bermanfaat bagi para pembaca.
sekian dari saya.
Thanks,
Mayang Sari.
9,sim forum quiz,amelia diana angesti,hapzi ali,information in implementation...ameliaangesti
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas proses implementasi sistem informasi yang meliputi 6 tahap yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi beserta penjelasan singkat setiap tahapannya. Dokumen tersebut juga membahas beberapa metode pengembangan sistem informasi seperti CBIS Life Cycle, SDLC, prototyping, RAD, spiral model, dan JAD.
Artikel ilmiah mengelola proyek sistem informasiMegaNurastuti
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proyek sistem informasi sering gagal karena manajemennya yang buruk, sehingga diperlukan pendekatan strategis dalam memilih, mengelola, dan menghubungkan proyek sistem dengan rencana bisnis perusahaan untuk mendapatkan manfaat maksimal. Analisis portofolio proyek diperlukan untuk mengevaluasi proyek berdasarkan risiko dan manfaatnya bagi perusahaan.
PENGELOLAAN PROYEK BISNIS BERBASIS SISTEM INFORMASI DALAM RANGKA DIGITALISASI...SitiAisyahMaudina
Ìý
Tugas ini membahas pengelolaan proyek sistem informasi untuk mendukung digitalisasi bisnis perusahaan. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan pentingnya manajemen proyek yang baik untuk menghindari kegagalan proyek, serta menyarankan pendekatan dan metode untuk memilih, mengevaluasi, dan menghubungkan proyek sistem informasi dengan strategi bisnis perusahaan.
Tugas 7, septi hendarwati, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan siste...SeptiHendarwati
Ìý
Dokumen tersebut merangkum tentang pengembangan sistem informasi manajemen yang meliputi 6 tahapan yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi dan pasca implementasi. Dibahas pula cara pengembangan sistem secara in-sourcing dan keuntungan serta kelemahannya.
Sim, ika kartika, hapzi ali, sistem manajemen database, universitas mercubuan...ika kartika
Ìý
Langkah-langkah pengembangan sistem informasi bisnis meliputi perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pemeliharaan. Tahapan tersebut dimulai dari menentukan kebutuhan bisnis, melakukan analisis sistem, merancang sistem, membangun sistem secara fisik, mengimplementasikan sistem, hingga memelihara sistem.
Tugas 7, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...CELINEDANARIS
Ìý
Teks tersebut merupakan ringkasan mengenai pengembangan sistem informasi manajemen yang mencakup 6 tahapan yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi dan pasca implementasi. Juga membahas mengenai cara pengembangan sistem seperti insourcing dan outsourcing beserta kelebihan dan kekurangannya.
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...WidyaAyundaPutri
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi, meliputi pengertian, tahapan, dan model pengembangannya. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah pengertian pengembangan sistem informasi sebagai kumpulan kegiatan analisis, perancang, dan pemakai dalam mengembangkan sistem informasi, tahapan pengembangannya meliputi perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi, serta model pen
Tugas sim, ahmad nawawi, putra yunarto mihadi, pengembangan implementasi, 2018AhmadNawawi22
Ìý
Dokumen tersebut membahas pengembangan sistem informasi manajemen melalui beberapa tahap, yaitu perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. Tahap perencanaan melibatkan penentuan ruang lingkup proyek dan sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan tahap analisis bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi alternatif. Tahap selanjutnya adalah desain, konstruksi, implementasi untuk memb
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode System Development Life Cycle (SDLC) dan tahapan-tahapannya dalam pengembangan sistem informasi baru, serta kendala yang dihadapi dalam proses implementasinya.
2. Beberapa kendala utama yang dihadapi antara lain ketidakpahaman antara pengguna dan pengembang sistem, serta kurangnya kerja sama antara departemen operasional dan IT.
3. Diperluk
Makalah ini membahas pengembangan sistem informasi, termasuk pengertian sistem informasi dan pengembangan sistem, siklus pengembangan sistem yang terdiri dari 6 tahapan, dan tahapan pengembangan sistem yaitu analisis sistem, perancangan sistem, pengembangan sistem, implementasi sistem, evaluasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem juga dibahas.
Dokumen ini membahas siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) dan strategi pengembangan perangkat lunak. SDLC terdiri dari tujuh fase yaitu perencanaan, analisis, desain, pengembangan, pengujian, penerapan, dan pemeliharaan. Tiga strategi pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan adalah pengembangan air terjun, pengembangan iteratif, dan pengembangan agile. Dokumen ini juga membahas pertimbangan organisasi d
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GLOBAL PRIMA UTAMAAyuEndahLestari
Ìý
Proses pengembangan system yaitu seperangkat aktivitas, metode, dan praktik dan alat-alat terotomatisasi yang digunakan untuk meningkatkan dalam pengembangan sistem dan software. Pada awal berkembangnya system informasi, pengembangan system informasi dilakukan oleh programmer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programmer untuk membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Dengan permintaan tersebut programmer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan atau informasi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programmer mulai dan bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem informasi dirancang, dan lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi.
Studi ini menganalisis kelayakan sistem informasi akademik berbasis web untuk SMAN 1 Tangerang. Analisis faktor kelayakan TELOS menunjukkan sistem ini layak diterapkan secara teknis, ekonomi, hukum, operasional, dan jadwalnya. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses akademik.
Sistem pengelolaan jasa notaris dan PPAT akan dibangun menggunakan model Rapid Application Development (RAD) karena memungkinkan penciptaan sistem fungsional utuh dalam waktu singkat. Model ini menekankan siklus pengembangan cepat dengan menggunakan pendekatan berbasis komponen yang dapat digunakan kembali.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung keputusan (SPK) atau decision support system (DSS). SPK digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang tidak terstruktur dengan menyediakan informasi, memberikan prediksi, dan mengarahkan pengambil keputusan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tahapan SPK dan manfaatnya seperti membantu pengambilan keputusan, mengurangi kesalahan, s
Telecommunication internet & wireless technologypujisetiani12
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan fungsi sistem pendukung keputusan (SPK) atau decision support system (DSS), tahapan dalam SPK, manfaatnya dalam pengambilan keputusan, serta contoh penerapannya dalam industri farmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi perkantoran dan kantor virtual. Sistem informasi perkantoran mencakup transaction processing system, decision support system, group decision support system, geographic information system, dan executive information system. Kantor virtual adalah ruang kerja virtual di internet yang memungkinkan pekerjaan dilakukan dari mana saja dengan menggunakan teknologi. Layanan kantor virtual meliputi komunikasi, alamat profesional, dan ruang pertemuan virtual.
1. Puji Setiani 43116010205
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana
Jelaskan langkah-langkah Implementasi sistem Informasi yang baru di terapkan pada suatu
perusahaan, menggunakan metode apa.
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI SISTEM ONFIRMASI
Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi
informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
ï‚· Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan
ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang
tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang
diperlukan.
ï‚· Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal
demikian dapat dicegah sejak awal.
ï‚· Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan
secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini
diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
ï‚· Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak
awal.
Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
2. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah
SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system
a. Mengorganisasikan tim proyek
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi
c. Mendefinisikan kriteria kinerja system
d. Menyiapkan usulan rancangan system
e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan
melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system
basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi
yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses
desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama
dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup
kegiatan sebagai berikut: Menetapkan rencana penelitian system
a. Mengorganisasikan tim proyek
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi
c. Mendefinisikan kriteria kinerja system
d. Menyiapkan usulan rancangan system
e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
3. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus
segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa
kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta
potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan
tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu
konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu.
Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar
penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak
terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir
dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem
informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum
tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan
juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan.
4. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan
memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.
Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu
tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem
informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi
sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap
fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul
dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan
pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin
terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen,
tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi
yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan
perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis
Metode yg di gunakan
CBIS Life Cycle
CBIS (Computer Based Information Systems) Life Cycle atau yang disebut dengan siklus
sistem informasi berbasis komputer. Merupakan tahapan-tahapan dan tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi, tanpa memperhatikan sistem informasi
jenis apa yang akan dibuat dan seberapa luas yang harus di hasilkannya.
(forum) Apa saja kendala dalam proses implementasi Sistem Infromasi yang baru pada
perusahaan saudara atau pada perusahaan yang saudara amati.
Selamat menjawab Quiz dan Forum
ï‚· Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen.
Salah satu penyebab kegagalan sistem infomasi diperusahaan adalah ketika kurang dukungan
dari pihak manajer dalam mendorong keterlibatan aktif untuk perencanaan dan
pengembangan sistem infomasi perusahaan. Pada umumya, para manajer menyerahkan
seluruh penerapan sistem informasi pada bagian TI, dan kurang termotivasi untuk
5. mempelajari dan mempergunakan sistem informasi lebih maksimal. Seharusnya perusahaan
menetapkan kebijakan yang mensyaratkan para manajer terlibat dalam pengembangan SI agar
dapat mempengaruhi unit bisnis mereka. Dengan kurangnya ketelibatan para manajer, hal ini
akan menyebabkan manajemen level bawah akan sulit untuk melaksanakan perintah dengan
sistem informasi yang baru dari manajemen level atas yang juga tidak memahami fungsi dari
sistem yang akan diterapkan tersebut. Kurangnya ketelibatan pihak eksekutif akan berdampak
besar pada nilai bisnis sistem perusahaan yang tidak akan tercapai secara optimal, sehingga
penerapan sistem informasi menjadi sia-sia.
ï‚· Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus
dilakukan.
Dalam memulai sesuatu, hal yang paling penting dibuat untuk meminimalisir kegagalan
adalah perencanaan yang matang. Dalam penerapan sistem informasi di perusahaan,
kegagalan yang sering dibuat adalah akibat perencanaan yang dibuat didasarkan pada
manfaat jangka pendek. Sehingga perusahaan merasa sistem yang diterapkan didalam
perusahaan tidak berjalan secara efektif dan efisien. Perusahaan seharusnya melihat faktor-
faktor dari kemampuan sumber daya yang dimilikinya dan kontribusi SI dalam operasi bisnis
mereka, sehingga kegagalan dapat diminimalisir. Perencanaan yang tidak matang, membuat
karyawan di level atas dan level bawah merasa sistem informasi yang diterapkan dalam
perusahaan hanya menjadi pelengkap dalam operasional perusahaan yang tidak memberikan
kontribusi yang berarti.
ï‚· Inkompetensi karyawan secara teknologi
Dalam pelaksanaan SI manusia sangat dibutuhkan dalam penerapan dan pengembangan
sistem infomasi. Faktor yang sering meyebapkan kegagalan dalam sistem informasi adalan
inkompetensi karyawan secara teknologi. Kurangnya kemampuan dalam menerapkan SI,
membuat motivasi karyawan menjadi lemah untuk mengenal dan mempelajari sistem yang
telah diterapkan dalam perusahan. Kesalahan perusahaan adalah memaksa karyawan untuk
mengaplikasikan SI pada karyawan dalam waktu singkat, sehingga karyawan mengerti kulit
luarnya saja dari penerapan SI. Prosedur-prosedur yang kurang jelas dalam perekrutan,
pemindahan dan penghentian karyawan menjadi pemicu inkompetensi SDM dalam SI.
Sistem infomasi tidak sesuai dengan kemampuan SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan
yang menyebabkan permasalah ketika implementasi sistem telah berjalan juga menjadi
6. pemicu inkompetensi SDM. Tidak hanya itu, kurangnya perhatian terhadap karyawan yang
kurang puas akan penerapan SI juga merupakan pemicu inkompetensi karyawan. Untuk itu
perlunya dilakukan pelatihan karyawan supaya karyawan mengerti dan paham dari
keunggulan menggunaka SI dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan.
ï‚· Strategi dan tujuan yang tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi
Strategi dan tujuan merupakan faktor penting yang menjadi penentu seberapa besar
pencapaian dari tujuan peusahaan. Dengan tidak jelasnya strategi dan tujuan penerapan
sistem informasi, perusahaan tidak akan dapat merasakan dampak dari nilai sistem bisnin
yang mereka terapkan. Perlu upaya dari pihak manajemen membuat konsep startegi yang
matang serta pelaksanaan penerapan SI yang selalu terpantau oleh tim pengembang SI agar
hasil dari penerapan sistem infomasi memberikan manfaat pada waktu kedepannya pada
tujuan utama perusahaan.
ï‚· Perubahan skala yang tidak terkelola dapat menyebabkan kegagalan dalam
penerapan sistem informasi.
Perubahan skala perusahaan akan berdampak pada sistem informasi yang sekarang
diterapkan. Perusahaan harus menyadari bahwa terdapat perbedaan antara penerapan sistem
informasi skala kecil, sedang ataupun besar. Menurut Pambudi (2003), harus ada
penyesuaian-penyesuaian tertentu yang tentu saja tidak kecil. Penyesuain yang pertama harus
dilakukan pada perusahaan adalah Penyesuaian terhadap strategi penerapan sistem baru yang
tersosialisasi kepada karyawan dengan jelas dan penetapan kebijakan terhadap prosedur
perekrutan, pemindahan dan penghentian karyawan yang jelas. Disini banyak terjadi
kegagalan akibat perusahaan tidak menyadari pentingnya penyesuaian, terutama jika pihak
manajemen mengangap bahwa pada skala apapun penerapan sistem informasi akan tetap
sama kondisinya.
ï‚· Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem adalah salah satu penyebab gagalnya
implementasi sistem informasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Dalam menerapkan sistem infomasi, pengidentifikasian yang jelas terhadap kontribusi sistem
informasi yang akan digunakan, akan menentukan keberhasilan dan manfaat yang dirasakan
perusahaan dari penggunaan sistem tersebut. Sistem yang tidak sesuai dengan kebutuhan
7. perusahaan akan menghambat tujuan dari perusahaan. Kurangnya ketelitian dan prosedur
yang jelas dalam menetukan sistem infomasi akan menyebabkan perusahaan harus
mengeluarkan biaya lebih besar. Permasalahan yang muncul adalah ketika perusahaan
membeli peralatan TI melebihi kebutuhan bisnis sehingga dana yang tidak seharusnya keluar
malah terbuang sia-sia. Perusahaan dapat mengalami kerugian karena tidak dapat
mempertimbangkan kemampuan perusahaan menggunakan capital dan operating
expenditure dalam hal pengadaan peralatan (Pambudi, 2003). Untuk itu pihak manajemen
harus dapat mengidentifikasi sistem apa yang cocok dengan fakor-faktor kemampuan
sumberdaya perusahaan.
http://chanisia.wordpress.com/2010/01/01/sistem-informasi-pada-perusahaan/