際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ANALISIS BEBAN JEMBATAN
JEMBATAN SARJITO II YOGYAKARTA
DATA JEMBATAN
A. SISTEM STRUKTUR
PARAMETER KETERANGAN
Klasifikasi Jembatan Klas I Bina Marga
Tipe Jembatan Rangka beton portal lengkung
Jumlah bentang 3 bentang
Panjang bentang tengah 75 m
Panjang bentang tepi 35 m
Panjang total jembatan 145 m
1. Struktur Atas (Upper Structure)
Terdiri atas : Slab lantai kendaraan, yang menjadi kesatuan monolit dengan balok dan
kolom yang membentuk rangka beton portal lengkung.
2. Struktur bawah (Sub Structure)
Terdiri atas Abutment dengan Fondasi Footplat dan Pier dengan sistem fondasi Borpile.
Beban Jembatan 1
3. Dimensi Jembatan
Potongan Slab lantai kendaraan, Balok induk (Girder) dan Balok anak (Beam)
Tebal slab lantai jembatan h 0.25 m
Tebal lapisan aspal + over-lay ta 0.10 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Jarak antara kolom penyangga Lx 5.00 m
Jarak antara balok lantai s 1.70 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6.00 m
Lebar trotoar b2 1.50 m
Lebar median b3 0.50 m
Bentang jembatan tengah L1 75.00 m
Bentang jembatan tepi L2 35.00 m
Penampang memanjang rangka beton portal lengkung
Beban Jembatan 2
Penampang melintang rangka beton portal lengkung
4. Bahan Struktur
Mutu beton : K - 350
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 29.05 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 *  fc' = 25332 MPa
Angka poisson u = 0.2
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 10555 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, 竜 = 1.0E-05 / 尊C
Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan  > 12 mm : U - 39
Tegangan leleh baja, fy = 390 MPa
Untuk baja tulangan dengan   12 mm : U - 24
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Specific Gravity kN/m3
Berat beton bertulang 25.00
Berat beton tidak bertulang 24.00
Berat aspal 22.00
Berat jenis air 9.80
Berat timbunan tanah dipadatkan 17.20
Beban Jembatan 3
5. Metode Perhitungan Struktur
Perencanaan struktur jembatan yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta
rencana penggunaannya, merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu
diperlukan Analisis Struktur yang akurat dengan metode analisis yang tepat guna
mendapatkan hasil perencanaan yang optimal.
Metode perencanaan struktur yang digunakan ada dua macam, yaitu :
1. Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor beban ultimit sesuai peraturan
yang berlaku, yaitu :
a. SNI-03-1725-1989 : Tatacara Perencanaan Pembebanan Jalan Raya
b. SNI-03-2833-1992 : Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan
Jalan Raya
c. Pd. T-04-2004-B : Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan
2. Metode perencanaan tegangan ijin dengan beban kerja.
Perhitungan struktur jembatan rangka beton portal lengkung dilakukan dengan komputer
berbasis elemen hingga (finite element ) untuk berbagai kombinasi pembebanan yg me-
liputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan (beban lajur, rem
pedestrian), dan beban pengaruh lingkungan (temperatur, angin, gempa) dengan pemo-
delan struktur 3-D (space-frame ). Metode analisis yang digunakan adalah analisis linier
metode matriks kekakuan langsung (direct stiffness matriks ) dengan deformasi struktur
kecil dan material isotropic. Program komputer yang digunakan untuk analisis adalah
SAP2000 V-11. Dalam program tersebut berat sendiri struktur dihitung secara otomatis.
Model struktur 3 D (Space Frame)
Beban Jembatan 4
I. ANALISIS BEBAN JEMBATAN
1. BERAT SENDIRI ( MS )
Faktor beban ultimit : KMS = 1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri elemen struktural dihitung secara otomatis oleh Program SAP2000.
Elemen struktural jembatan
Elemen struktural terdiri dari balok lengkung, kolom, plat dinding, balok lantai, dan plat
lantai jembatan. Berat sendiri yang tidak termasuk elemen struktur adalah trotoar dan
pemisah jalur (median).
1.1. BERAT SENDIRI TROTOAR
Berat beton bertulang : wc = 25.00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang : w'c = 24.00 kN/m3
Beban Jembatan 5
No Lebar Tinggi Shape w Berat
(m) (m) (kN/m3
) (kN/m)
1 0.85 0.25 1 25.00 5.313
2 0.25 0.55 1 25.00 3.438
3 0.85 0.20 0.5 25.00 2.125
4 0.60 0.20 1 25.00 3.000
5 0.30 0.20 1 24.00 1.440
6 Railing pipa galvanis  2.5" 1.250
Berat sendiri trotoar, QMS = 16.565 kN/m
1.2. BERAT SENDIRI PEMISAH JALUR (MEDIAN)
No Lebar Tinggi Shape w Berat
(m) (m) (kN/m3
) (kN/m)
1 0.50 0.40 1 24.00 4.800
Berat sendiri median (pemisah jalur), QMS = 4.800 kN/m
Beban Jembatan 6
2. BEBAN MATI TAMBAHAN ( MA )
Faktor beban ultimit : KMA = 2.0
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan direncanakan mampu
memikul beban tambahan sebagai berikut.
2.1. BEBAN MATI TAMBAHAN PADA LANTAI JEMBATAN
No Jenis beban tambahan Tebal w Berat
(m) (kN/m3
) (kN/m2
)
1 Lapisan aspal + overlay 0.10 22.00 2.200
2 Genangan air hujan 0.05 9.80 0.490
qMA = 2.690 kN/m2
2.2. BEBAN MATI TAMBAHAN PADA TROTOAR
Berat tiang listrik (lights) untuk penerangan merupakan beban terpusat pada bagian tepi
jembatan (trotoar) yang dipasang pada setiap jarak 25 m.
PMA = 5.00 kN
Beban mati tambahan pada lantai jembatan
Beban mati tambahan pada lantai jembatan yang didistribusikan ke balok lantai
Beban Jembatan 7
Beban mati tambahan pada trotoar
4. BEBAN LAJUR "D" ( TD )
Faktor beban ultimit : KTD = 2.0
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan
beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pada gambar.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L  30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
KEL mempunyai intensitas, p = 44.0 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L  50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L  90 m
Lebar jalur lalu-lintas, b1 = 6.00 m
Panjang bentang jembatan bagian tengah, L1 = 75.00 m
Panjang bentang jembatan bagian tepi, L2 = 35.00 m
Panjang bentang rata-rata, Lav = 55.00 m
Panjang bentang maksimum, Lmax = 75.00 m
Beban Jembatan 8
Panjang bentang ekivalen, LE =  ( Lav * Lmax ) = 64.226 m
Untuk LE > 30 m : q = 8.0 *( 0.5 + 15 / LE ) = 5.868 kPa
Beban merata (UDL) pada lantai jembatan :
qTD = [ 5.5 * q * 100% + ( b1 - 5.5 ) * q * 50% ] / b1 = 5.624 kN/m2
Beban garis (KEL) pada lantai jembatan : p = 44.00 kN/m
p = [ 5.5 * p * 100% + ( b1 - 5.5 ) * p * 50% ] / b1 = 42.17 kN/m
Faktor beban dinamis untuk 50 < LE < 90 m,
DLA = 0.4 - 0.0025*(LE - 50) = 0.364
PTD = ( 1 + DLA ) * p = 57.5337 kN/m
Beban merata (UDL) pada lantai jembatan
Beban merata (UDL) pada lantai jembatan yang didistribusikan ke balok lantai
Beban garis (KEL) pada lantai jembatan
Beban Jembatan 9
5. GAYA REM ( TB )
Faktor beban ultimit : KTB = 2.0
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah me-
manjang, dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya
rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt  80 m
Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt  180 m
Panjang total jembatan, Lt = L1 + 2 * L2 = 145 m
Untuk 80 m < Lt < 180 m maka :
Besarnya gaya rem yang bekerja (untuk 2 jalur lalu-lintas),
TTB = [ 250 + 2.5 * (Lt - 80) ] * 2 = 825 kN
Beban lajur "D" tanpa reduksi akibat panjang bentang (penuh) :
q = 8.0 kPa p = 44.0 kN
5% x Beban lajur "D" penuh tanpa faktor beban dinamis :
5% * TD = [ 0.05 * (q * b1 * Lt + 3 * p * b1) ] * 2 = 775.2 kN
Karena, TTB > 5% * TD
Maka diambil gaya rem, TTB = 825 kN
Gaya rem tsb. didistribusikan ke setiap joint pertemuan balok lantai jembatan dengan
jumlah joint, n = 270
Gaya rem pada setiap joint, TTB = 3.06 kN
Gaya rem pada lantai jembatan
Beban Jembatan 10
6. PEMBEBANAN UNTUK PEJALAN KAKI ( TP )
Faktor beban ultimit : KTP = 2.0
Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. berikut :
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2
)
Beban hidup merata pada trotoar :
Untuk A  10 m2
: q = 5 kPa
Untuk 10 m2
< A  100 m2
: q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2
: q = 2 kPa
Panjang bentang ekivalen, LE = 64.226 m
Lebar satu trotoar, b2 = 1.50 m
Luas bidang trotoar, A = 2 * ( b2 * LE ) = 192.6785 m2
Intensitas beban pada trotoar, q = 2 kPa
Pembebanan jembatan untuk trotoar, QTP = q * b2 = 3.00 kN/m
Beban pedestrian (pejalan kaki)
6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Faktor beban ultimit : KET = 1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat penga-
ruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih
antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 属C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 25 属C
T = Tmax - Tmin
Perbedaan temperatur pada lantai jembatan, T = 15 尊C
Koefisien muai panjang untuk beton, 留 = 1.0E-05 / 尊C
Beban Jembatan 11
Beban perbedaan temperatur 15属 C
7. BEBAN ANGIN ( EW )
Faktor beban ultimit : KEW = 1.2
Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
TEW = 0.0006*Cw*(Vw)2
*Ab kN
Cw = koefisien seret = 1.25
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det
Ab = luas bidang samping jembatan (m2
)
Gaya angin didistribusikan merata pada bidang samping setiap elemen struktur yang
membentuk portal lengkung pada arah melintang jembatan. Lebar bidang kontak vertikal
untuk setiap elemen rangka samping struktur jembatan diambil yang terbesar.
Beban angin pada rangka jembatan lengkung untuk, b = 1.75 m
TEW = 0.0006*Cw*(Vw)2
* b = 1.608 kN/m
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)
2
kN/m dengan Cw = 1.2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2
= 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, T'EW = [ 1/2*h / x * TEW ]
T'EW = 1.008 kN/m
Beban Jembatan 12
Distribusi beban angin pada bidang rangka samping jembatan dan transfer beban angin
akibat kendaraan di atas lantai jembatan adalah seperti gambar berikut.
Beban angin samping dan transfer beban angin
8. BEBAN GEMPA ( EQ )
Faktor beban ultimit : KEQ = 1.0
8.1. METODE STATIK EKIVALEN
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus :
TEQ = Kh * I * Wt
Kh = C * S
TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh = Koefisien beban gempa horisontal
I = Faktor kepentingan
Wt = Berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
= PMS + PMA kN
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi
gempa (daktilitas) dari struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 *  *  [ WTP / ( g * KP ) ]
WTP = berat sendiri struktur dan beban mati tambahan (kN)
g = percepatan grafitasi (= 9.81 m/det2
)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
Waktu getar struktur jembatan dihitung dengan komputer menggunakan Program SAP-
2000 dengan pemodelan struktur 3-D (space frame ) yang memberikan respons berba-
gai ragam (mode ) getaran yang menunjukkan perilaku dan fleksibilitas sistem struktur.
Beban Jembatan 13
Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur jembatan mempunyai waktu getar struktur
yang berbeda pada arah memanjang dan melintang, sehingga beban gempa rencana
statik ekivalen yang berbeda harus dihitung untuk masing-masing arah.
Dari hasil analisis diperoleh waktu getar struktur sebagai berikut :
Arah melintang jembatan, T = 1.43127 detik (mode-1)
Arah memanjang jembatan, T = 0.90442 detik (mode-2)
Beban Jembatan 14
Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa 3 (Yogyakarta)
8.1.1. KOEFISIEN GEMPA ARAH Y (MELINTANG) JEMBATAN
Waktu getar alami, T = 1.43127 detik
Kondisi tanah dasar sedang (medium).
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
Koefisiengeserdasar,C
Tanah keras
Tanah sedang
Tanah lunak
Beban Jembatan 15
Lokasi di wilayah gempa : Zone-3 maka, C = 0.10
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan
bangunan atas bersatu dengan bangunan bawah), tetapi waktu getar strukturnya cukup
pendek sehingga struktur hanya dapat berperilaku daktail terbatas (semi daktail), ma-
ka diambil faktor tipe bangunan, S = 2
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.20
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya
utama atau arteri, tetapi terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan,
I = 1.0
TEQ = Kh * I * Wt TEQy = 0.200 *Wt
8.1.2. KOEFISIEN GEMPA ARAH X (MEMANJANG) JEMBATAN
Waktu getar alami, T = 0.90442 detik
Kondisi tanah dasar sedang (medium).
Lokasi di wilayah gempa : Zone-3 maka, C = 0.14
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan
bangunan atas bersatu dengan bangunan bawah), tetapi waktu getar strukturnya cukup
pendek sehingga struktur hanya dapat berperilaku daktail terbatas (semi daktail), ma-
ka diambil faktor tipe bangunan, S = 2
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.28
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya
utama atau arteri, tetapi terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan,
I = 1.0
TEQ = Kh * I * Wt TEQx = 0.280 *Wt
Gaya gempa arah memanjang maupun arah melintang jembatan didistribusikan secara
otomatis ke setiap joint oleh Program SAP2000.
8.2. METODE DINAMIK RESPONSE SPECTRUM
Metode Dinamik (Response Spectrum) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
Besar beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total
struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang
dikalikan dengan faktor reduksi 0,5.
Percepatan gempa diambil dari data zone 4 Peta Wilayah Gempa Indonesia menu-
Beban Jembatan 16
rut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 dg memakai spektrum respons
seperti pada Tabel 1. Percepatan grafitasi diambil, g = 981 cm/det2
.
Analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi spectrum response. dengan
mengambil response maksimum dari 4 arah gempa, yaitu 0, 45, 90, dan 135 derajat.
Digunakan number eigen NE = 3 dengan mass partisipation factor  90 % dengan
kombinasi dinamis (CQC methode).
Karena hasil dari analisis spectrum response selalu bersifat positif (hasil akar),
maka perlu faktor +1 dan 1 untuk mengkombinasikan dengan response statik.
Tabel 1. Nilai spectrum
Waktu Nilai
getar spectrum
0.00 0.18
0.50 0.18
0.80 0.15
1.00 0.13
1.30 0.10
1.50 0.10
2.00 0.10
3.00 0.10
9. PENGARUH SUSUT DAN RANGKAK (SR)
Faktor Beban Ultimit : KSR = 1.0
3.1. PENGARUH RANGKAK (CREEP)
Regangan akibat creep, 竜cr = ( fc / Ec) * kb * kc * kd * ke * ktn
kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio).
Untuk beton normal dengan faktor air semen, w = 0.45
Cement content = 3.5 kN/m3
Dari Kurva 6.1 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
kb = 0.75
kc = koefisien yang tergantung pada kelembaban udara,
untuk perhitungan diambil kondisi kering dengan kelembaban udara < 50 %.
Dari Tabel 6.5 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Waktu getar, T (detik)
Koefisiengeserdasar,C
Beban Jembatan 17
kc = 3
kd = koefisien yang tergantung pada derajat pengerasan beton saat dibebani dan pd.
suhu rata-rata di sekelilingnya selama pengerasan beton.
Karena grafik pada gambar 6.4 didasarkan pada temperatur 20属 C, sedangkan
temperatur rata-rata di Indonesia umumnya lebih dari 20属 C, maka perlu ada ko-
reksi waktu pengerasan beton sebagai berikut :
Jumlah hari dimana pengerasan terjadi pada suhu rata-rata T,
t = 28 hari
Temperatur udara rata-rata, T = 27.5 属C
Umur pengerasan beton terkoreksi saat dibebani :
t' = t * (T + 10) / 30 = 35 hari
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I
diperoleh : kd = 0.938
ke = koefisien yang tergantung pada tebal teoritis (em)
Luas penampang balok 800/1750, A = 1.40 m2
Keliling penampang balok yang berhubungan dengan udara luar,
K = 5.100 m
em = 2 * A / K = 0.549 m
Dari Kurva 6.2 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
ke = 0.734
ktn = koefisien yang tergantung pada waktu ( t ) dimana pengerasan terjadi dan tebal
teoritis (em).
Untuk, t = 28 hari em = 0.549 m
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I
diperoleh : ktn = 0.2
Kuat tekan beton, fc' = 29.05 MPa
Modulus elastik beton, Ec = 25332.08 MPa
Regangan akibat creep, 竜cr = ( fc' / Ec ) * kb * kc * kd * ke * ktn = 0.00036
3.1. PENGARUH SUSUT (SHRINKAGE)
Regangan akibat susut, 竜su = 竜b * kb * ke * kp
竜b = regangan dasar susut (basic shrinkage strain ).
Untuk kondisi kering udara dengan kelembaban < 50 %,
Dari Tabel 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
Beban Jembatan 18
竜b = 0.00038
kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio) untuk
beton dengan faktor air semen, w = 0.45
Cement content = 3.5 kN/m3
Dari Kurva 6.1 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh :
kb = 0.75
ke = koefisien yang tergantung pada tebal teoritis (em) ke = 0.734
kp = koefisien yang tergantung pada luas tulangan baja memanjang non prategang.
Presentase luas tulangan memanjang terhadap luas tampang balok rata-rata :
p = 2.50%
kp = 100 / (100 + 20 * p) = 0.995
竜su = 竜b * kb * ke * kp = 0.000208
Regangan akibat susut dan rangkak, 竜sr = 竜sh + 竜cr = 0.00021
Beban Jembatan 19
10. KOMBINASI PADA KEADAAN ULTIMIT
Aksi / Beban Faktor KOMBINASI
Beban 1 2 3 4
A. Aksi Tetap
Berat sendiri KMS 1.30 1.30 1.30 1.30
Beban Mati Tambahan KMA 2.00 2.00 2.00 2.00
Pengaruh susut dan rangkak KSR 1.00 1.00 1.00 1.00
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D" KTD 2.00 1.00 1.00
Gaya Rem KTB 2.00 1.00 1.00
Beban Trotoar KTP 2.00
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.20 1.20
Beban Angin KEW 1.00 1.20
Beban Gempa KEQ 1.00
10. KOMBINASI BEBAN KERJA
Aksi / Beban Faktor KOMBINASI
Beban 1 2 3 4
A. Aksi Tetap
Berat sendiri KMS 1.00 1.00 1.00 1.00
Beban Mati Tambahan KMA 1.00 1.00 1.00 1.00
Pengaruh susut dan rangkak KSR 1.00 1.00 1.00 1.00
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D" KTD 1.00 1.00 1.00
Gaya Rem KTB 1.00 1.00 1.00
Beban Trotoar KTP 1.00 1.00
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.00
Beban Angin KEW 1.00
Beban Gempa KEQ 1.00
Kelebihan Tegangan yang diperbolehkan 0% 25% 40% 50%
Beban Jembatan 20

More Related Content

What's hot (20)

Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
Neng Tea
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
惘惆 愕
Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4
Fairuz Tito
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Rafi Perdana Setyo
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
Edi Supriyanto
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
Gilang Ramadhani
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKP
Asep Mulyadi
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
Sumarno Feriyal
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Angga Nugraha
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
eidhy setiawan eidhy Edy
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Okitanawa Everrobert
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Sumarno Feriyal
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
Yessica Sihotang
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
Reski Aprilia
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
惘惆 愕
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
wildan grenadi
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
Neng Tea
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
惘惆 愕
Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4Excel Perhitungan Beton 4
Excel Perhitungan Beton 4
Fairuz Tito
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Rafi Perdana Setyo
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
Edi Supriyanto
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
Farid Thahura
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
Shaleh Afif Hasibuan
Soal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKPSoal uas geometrik jalan YPKP
Soal uas geometrik jalan YPKP
Asep Mulyadi
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
Sumarno Feriyal
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Angga Nugraha
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa EverrobertLaporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Laporan Tugas Besar Rekaysa Pondasi 2 Okitanawa Everrobert
Okitanawa Everrobert
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Sumarno Feriyal
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Iqbal Pratama
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
Reski Aprilia
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
惘惆 愕

Similar to 54678070 sarjito-bridge (20)

Voided slab
Voided slabVoided slab
Voided slab
Sulli Hwang
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
janahsiti
STRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATANSTRUKTUR JEMBATAN
STRUKTUR JEMBATAN
Cut Nawalul Azka
1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan1. analisis slab lantai jembatan
1. analisis slab lantai jembatan
eidhy setiawan eidhy Edy
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
Rasinanda
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
Pelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraanPelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraan
Agam Agam
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
alpian nur
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
NhkHabit
Tugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amahTugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amah
MARIAMAHULM
Jemb. baja
Jemb. bajaJemb. baja
Jemb. baja
margiono
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
GentaPermata2
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
Mughny Halim
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
dodi rahmawan
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
GentaPermata2
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi  Tugas AkhirPresentasi  Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
Kurniawan Riza
Perencanaan struktur beton
Perencanaan struktur betonPerencanaan struktur beton
Perencanaan struktur beton
Faried Strategic & Reliability Earthquake Eng
Perencanaan struktur beton
Perencanaan struktur betonPerencanaan struktur beton
Perencanaan struktur beton
Faried Strategic & Reliability Earthquake Eng
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
MuchamadAbdulKholiq
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girderPerhitungan balok prategang_pci_-girder
Perhitungan balok prategang_pci_-girder
janahsiti
25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass25. perhitungan struktur underpass
25. perhitungan struktur underpass
Rasinanda
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
Pelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraanPelat lantai kendaraan
Pelat lantai kendaraan
Agam Agam
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
alpian nur
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdfDesain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
Desain Jembatan (By Anton H.P. ST., MT).pdf
NhkHabit
Tugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amahTugas besar jembatan edit amah
Tugas besar jembatan edit amah
MARIAMAHULM
Jemb. baja
Jemb. bajaJemb. baja
Jemb. baja
margiono
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptxPPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
PPT PRAPRO AZRCHKM.pptx
GentaPermata2
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
Mughny Halim
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
dodi rahmawan
Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
Poten Novo
PPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptxPPT BIMA HUTARI.pptx
PPT BIMA HUTARI.pptx
GentaPermata2
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi  Tugas AkhirPresentasi  Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
Kurniawan Riza
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
MuchamadAbdulKholiq

Recently uploaded (20)

Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4DGeishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
KAJIAN4D
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstostBye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
aryayayaya2
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptxtugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
excellentgeneration0
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantrenUji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
SamsulArifin19870
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat FreespinAkun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
KAJIAN4D
photostory - tema video ucapan idul fitri 3
photostory - tema video ucapan idul fitri 3photostory - tema video ucapan idul fitri 3
photostory - tema video ucapan idul fitri 3
SuryaDharma65
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptxTopik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
ipgm2283
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdfhermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
operatorsttmamasa
photostory - tema video ucapan idul fitri 2
photostory - tema video ucapan idul fitri 2photostory - tema video ucapan idul fitri 2
photostory - tema video ucapan idul fitri 2
SuryaDharma65
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
KAJIAN4D
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdfstandar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
ViuletaSun1
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptxMisa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
amadeusosvaldo60
photostory - tema video ucapan idul fitri 1
photostory - tema video ucapan idul fitri 1photostory - tema video ucapan idul fitri 1
photostory - tema video ucapan idul fitri 1
SuryaDharma65
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
KAJIAN4D
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
KAJIAN4D
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
photostory - tema video ucapan idul fitri 4
photostory - tema video ucapan idul fitri 4photostory - tema video ucapan idul fitri 4
photostory - tema video ucapan idul fitri 4
SuryaDharma65
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN 99
Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4DGeishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
Geishas Revenge Slot Gacor! Bukti Kemenangan di Kajian4D
KAJIAN4D
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstostBye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
Bye anatorndnsksitsite5ektdotsotsotstost
aryayayaya2
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptxtugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
tugas ppt tentang Qiroatul kutub Agni .pptx
excellentgeneration0
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantrenUji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
Uji Coba Pembuatan Langkah Sederhana di pesantren
SamsulArifin19870
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat FreespinAkun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
Akun Scatter Auto Gacor! Main 3 Menit Langsung Dapat Freespin
KAJIAN4D
photostory - tema video ucapan idul fitri 3
photostory - tema video ucapan idul fitri 3photostory - tema video ucapan idul fitri 3
photostory - tema video ucapan idul fitri 3
SuryaDharma65
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptxTopik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
Topik 6 Pembelajaran Mudah Alih pdp.pptx
ipgm2283
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdfhermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
hermenhsjsjsjsjjsjsjsjsjsjsjsjsjsjjs pb1b.pdf
operatorsttmamasa
photostory - tema video ucapan idul fitri 2
photostory - tema video ucapan idul fitri 2photostory - tema video ucapan idul fitri 2
photostory - tema video ucapan idul fitri 2
SuryaDharma65
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
Zombie Outbreak Slot: Bukti Kemenangan Gacor di Kajian4D Hari Ini!
KAJIAN4D
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdfstandar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
standar-al-islam-dan-kemuhammadiyahan.pdf
ViuletaSun1
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptxMisa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
Misa Hari Minggu Prapaskah I, Minggu 9 Maret 2025.pptx
amadeusosvaldo60
photostory - tema video ucapan idul fitri 1
photostory - tema video ucapan idul fitri 1photostory - tema video ucapan idul fitri 1
photostory - tema video ucapan idul fitri 1
SuryaDharma65
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
Wild Bandito Slot Gacor! Jackpot Pecah di Kajian4D!
KAJIAN4D
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
Bocoran Slot Gacor Hari Ini! Maxwin dengan Gates of Olympus, Lucky Neko & Koi...
KAJIAN4D
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
LABUAN4D EXCLUSIVE SERVER STAR GAMING ASIA NO.1 TERPOPULER DI INDONESIA ! Ras...
PESO4D MANJA
photostory - tema video ucapan idul fitri 4
photostory - tema video ucapan idul fitri 4photostory - tema video ucapan idul fitri 4
photostory - tema video ucapan idul fitri 4
SuryaDharma65
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN99 | SITUS PERMAINAN KARTU DIGITL YANG TERBAIK DAN TERPERCAYA YANG PALI...
TAIPAN 99

54678070 sarjito-bridge

  • 1. ANALISIS BEBAN JEMBATAN JEMBATAN SARJITO II YOGYAKARTA DATA JEMBATAN A. SISTEM STRUKTUR PARAMETER KETERANGAN Klasifikasi Jembatan Klas I Bina Marga Tipe Jembatan Rangka beton portal lengkung Jumlah bentang 3 bentang Panjang bentang tengah 75 m Panjang bentang tepi 35 m Panjang total jembatan 145 m 1. Struktur Atas (Upper Structure) Terdiri atas : Slab lantai kendaraan, yang menjadi kesatuan monolit dengan balok dan kolom yang membentuk rangka beton portal lengkung. 2. Struktur bawah (Sub Structure) Terdiri atas Abutment dengan Fondasi Footplat dan Pier dengan sistem fondasi Borpile. Beban Jembatan 1
  • 2. 3. Dimensi Jembatan Potongan Slab lantai kendaraan, Balok induk (Girder) dan Balok anak (Beam) Tebal slab lantai jembatan h 0.25 m Tebal lapisan aspal + over-lay ta 0.10 m Tebal genangan air hujan th 0.05 m Jarak antara kolom penyangga Lx 5.00 m Jarak antara balok lantai s 1.70 m Lebar jalur lalu-lintas b1 6.00 m Lebar trotoar b2 1.50 m Lebar median b3 0.50 m Bentang jembatan tengah L1 75.00 m Bentang jembatan tepi L2 35.00 m Penampang memanjang rangka beton portal lengkung Beban Jembatan 2
  • 3. Penampang melintang rangka beton portal lengkung 4. Bahan Struktur Mutu beton : K - 350 Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 29.05 MPa Modulus elastik Ec = 4700 * fc' = 25332 MPa Angka poisson u = 0.2 Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 10555 MPa Koefisien muai panjang untuk beton, 竜 = 1.0E-05 / 尊C Mutu baja : Untuk baja tulangan dengan > 12 mm : U - 39 Tegangan leleh baja, fy = 390 MPa Untuk baja tulangan dengan 12 mm : U - 24 Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa Specific Gravity kN/m3 Berat beton bertulang 25.00 Berat beton tidak bertulang 24.00 Berat aspal 22.00 Berat jenis air 9.80 Berat timbunan tanah dipadatkan 17.20 Beban Jembatan 3
  • 4. 5. Metode Perhitungan Struktur Perencanaan struktur jembatan yang ekonomis dan memenuhi segi keamanan serta rencana penggunaannya, merupakan suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu diperlukan Analisis Struktur yang akurat dengan metode analisis yang tepat guna mendapatkan hasil perencanaan yang optimal. Metode perencanaan struktur yang digunakan ada dua macam, yaitu : 1. Metode perencanaan ultimit dengan pemilihan faktor beban ultimit sesuai peraturan yang berlaku, yaitu : a. SNI-03-1725-1989 : Tatacara Perencanaan Pembebanan Jalan Raya b. SNI-03-2833-1992 : Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan Jalan Raya c. Pd. T-04-2004-B : Pedoman Perencanaan Beban Gempa Untuk Jembatan 2. Metode perencanaan tegangan ijin dengan beban kerja. Perhitungan struktur jembatan rangka beton portal lengkung dilakukan dengan komputer berbasis elemen hingga (finite element ) untuk berbagai kombinasi pembebanan yg me- liputi berat sendiri, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan (beban lajur, rem pedestrian), dan beban pengaruh lingkungan (temperatur, angin, gempa) dengan pemo- delan struktur 3-D (space-frame ). Metode analisis yang digunakan adalah analisis linier metode matriks kekakuan langsung (direct stiffness matriks ) dengan deformasi struktur kecil dan material isotropic. Program komputer yang digunakan untuk analisis adalah SAP2000 V-11. Dalam program tersebut berat sendiri struktur dihitung secara otomatis. Model struktur 3 D (Space Frame) Beban Jembatan 4
  • 5. I. ANALISIS BEBAN JEMBATAN 1. BERAT SENDIRI ( MS ) Faktor beban ultimit : KMS = 1.3 Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri elemen struktural dihitung secara otomatis oleh Program SAP2000. Elemen struktural jembatan Elemen struktural terdiri dari balok lengkung, kolom, plat dinding, balok lantai, dan plat lantai jembatan. Berat sendiri yang tidak termasuk elemen struktur adalah trotoar dan pemisah jalur (median). 1.1. BERAT SENDIRI TROTOAR Berat beton bertulang : wc = 25.00 kN/m3 Berat beton tidak bertulang : w'c = 24.00 kN/m3 Beban Jembatan 5
  • 6. No Lebar Tinggi Shape w Berat (m) (m) (kN/m3 ) (kN/m) 1 0.85 0.25 1 25.00 5.313 2 0.25 0.55 1 25.00 3.438 3 0.85 0.20 0.5 25.00 2.125 4 0.60 0.20 1 25.00 3.000 5 0.30 0.20 1 24.00 1.440 6 Railing pipa galvanis 2.5" 1.250 Berat sendiri trotoar, QMS = 16.565 kN/m 1.2. BERAT SENDIRI PEMISAH JALUR (MEDIAN) No Lebar Tinggi Shape w Berat (m) (m) (kN/m3 ) (kN/m) 1 0.50 0.40 1 24.00 4.800 Berat sendiri median (pemisah jalur), QMS = 4.800 kN/m Beban Jembatan 6
  • 7. 2. BEBAN MATI TAMBAHAN ( MA ) Faktor beban ultimit : KMA = 2.0 Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan direncanakan mampu memikul beban tambahan sebagai berikut. 2.1. BEBAN MATI TAMBAHAN PADA LANTAI JEMBATAN No Jenis beban tambahan Tebal w Berat (m) (kN/m3 ) (kN/m2 ) 1 Lapisan aspal + overlay 0.10 22.00 2.200 2 Genangan air hujan 0.05 9.80 0.490 qMA = 2.690 kN/m2 2.2. BEBAN MATI TAMBAHAN PADA TROTOAR Berat tiang listrik (lights) untuk penerangan merupakan beban terpusat pada bagian tepi jembatan (trotoar) yang dipasang pada setiap jarak 25 m. PMA = 5.00 kN Beban mati tambahan pada lantai jembatan Beban mati tambahan pada lantai jembatan yang didistribusikan ke balok lantai Beban Jembatan 7
  • 8. Beban mati tambahan pada trotoar 4. BEBAN LAJUR "D" ( TD ) Faktor beban ultimit : KTD = 2.0 Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pada gambar. UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : q = 8.0 kPa untuk L 30 m q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m KEL mempunyai intensitas, p = 44.0 kN/m Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut : DLA = 0.4 untuk L 50 m DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m DLA = 0.3 untuk L 90 m Lebar jalur lalu-lintas, b1 = 6.00 m Panjang bentang jembatan bagian tengah, L1 = 75.00 m Panjang bentang jembatan bagian tepi, L2 = 35.00 m Panjang bentang rata-rata, Lav = 55.00 m Panjang bentang maksimum, Lmax = 75.00 m Beban Jembatan 8
  • 9. Panjang bentang ekivalen, LE = ( Lav * Lmax ) = 64.226 m Untuk LE > 30 m : q = 8.0 *( 0.5 + 15 / LE ) = 5.868 kPa Beban merata (UDL) pada lantai jembatan : qTD = [ 5.5 * q * 100% + ( b1 - 5.5 ) * q * 50% ] / b1 = 5.624 kN/m2 Beban garis (KEL) pada lantai jembatan : p = 44.00 kN/m p = [ 5.5 * p * 100% + ( b1 - 5.5 ) * p * 50% ] / b1 = 42.17 kN/m Faktor beban dinamis untuk 50 < LE < 90 m, DLA = 0.4 - 0.0025*(LE - 50) = 0.364 PTD = ( 1 + DLA ) * p = 57.5337 kN/m Beban merata (UDL) pada lantai jembatan Beban merata (UDL) pada lantai jembatan yang didistribusikan ke balok lantai Beban garis (KEL) pada lantai jembatan Beban Jembatan 9
  • 10. 5. GAYA REM ( TB ) Faktor beban ultimit : KTB = 2.0 Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah me- manjang, dan dianggap bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut : Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt 80 m Gaya rem, TTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt 180 m Panjang total jembatan, Lt = L1 + 2 * L2 = 145 m Untuk 80 m < Lt < 180 m maka : Besarnya gaya rem yang bekerja (untuk 2 jalur lalu-lintas), TTB = [ 250 + 2.5 * (Lt - 80) ] * 2 = 825 kN Beban lajur "D" tanpa reduksi akibat panjang bentang (penuh) : q = 8.0 kPa p = 44.0 kN 5% x Beban lajur "D" penuh tanpa faktor beban dinamis : 5% * TD = [ 0.05 * (q * b1 * Lt + 3 * p * b1) ] * 2 = 775.2 kN Karena, TTB > 5% * TD Maka diambil gaya rem, TTB = 825 kN Gaya rem tsb. didistribusikan ke setiap joint pertemuan balok lantai jembatan dengan jumlah joint, n = 270 Gaya rem pada setiap joint, TTB = 3.06 kN Gaya rem pada lantai jembatan Beban Jembatan 10
  • 11. 6. PEMBEBANAN UNTUK PEJALAN KAKI ( TP ) Faktor beban ultimit : KTP = 2.0 Trotoar pada jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban sbg. berikut : A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2 ) Beban hidup merata pada trotoar : Untuk A 10 m2 : q = 5 kPa Untuk 10 m2 < A 100 m2 : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa Untuk A > 100 m2 : q = 2 kPa Panjang bentang ekivalen, LE = 64.226 m Lebar satu trotoar, b2 = 1.50 m Luas bidang trotoar, A = 2 * ( b2 * LE ) = 192.6785 m2 Intensitas beban pada trotoar, q = 2 kPa Pembebanan jembatan untuk trotoar, QTP = q * b2 = 3.00 kN/m Beban pedestrian (pejalan kaki) 6. PENGARUH TEMPERATUR (ET) Faktor beban ultimit : KET = 1.2 Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat penga- ruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan. Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 属C Temperatur minimum rata-rata Tmin = 25 属C T = Tmax - Tmin Perbedaan temperatur pada lantai jembatan, T = 15 尊C Koefisien muai panjang untuk beton, 留 = 1.0E-05 / 尊C Beban Jembatan 11
  • 12. Beban perbedaan temperatur 15属 C 7. BEBAN ANGIN ( EW ) Faktor beban ultimit : KEW = 1.2 Gaya akibat angin dihitung dengan rumus sebagai berikut : TEW = 0.0006*Cw*(Vw)2 *Ab kN Cw = koefisien seret = 1.25 Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det Ab = luas bidang samping jembatan (m2 ) Gaya angin didistribusikan merata pada bidang samping setiap elemen struktur yang membentuk portal lengkung pada arah melintang jembatan. Lebar bidang kontak vertikal untuk setiap elemen rangka samping struktur jembatan diambil yang terbesar. Beban angin pada rangka jembatan lengkung untuk, b = 1.75 m TEW = 0.0006*Cw*(Vw)2 * b = 1.608 kN/m Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus : TEW = 0.0012*Cw*(Vw) 2 kN/m dengan Cw = 1.2 TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1.764 kN/m Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m Transfer beban angin ke lantai jembatan, T'EW = [ 1/2*h / x * TEW ] T'EW = 1.008 kN/m Beban Jembatan 12
  • 13. Distribusi beban angin pada bidang rangka samping jembatan dan transfer beban angin akibat kendaraan di atas lantai jembatan adalah seperti gambar berikut. Beban angin samping dan transfer beban angin 8. BEBAN GEMPA ( EQ ) Faktor beban ultimit : KEQ = 1.0 8.1. METODE STATIK EKIVALEN Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : TEQ = Kh * I * Wt Kh = C * S TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN) Kh = Koefisien beban gempa horisontal I = Faktor kepentingan Wt = Berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = PMS + PMA kN C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas) dari struktur jembatan. Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : T = 2 * * [ WTP / ( g * KP ) ] WTP = berat sendiri struktur dan beban mati tambahan (kN) g = percepatan grafitasi (= 9.81 m/det2 ) KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m) Waktu getar struktur jembatan dihitung dengan komputer menggunakan Program SAP- 2000 dengan pemodelan struktur 3-D (space frame ) yang memberikan respons berba- gai ragam (mode ) getaran yang menunjukkan perilaku dan fleksibilitas sistem struktur. Beban Jembatan 13
  • 14. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur jembatan mempunyai waktu getar struktur yang berbeda pada arah memanjang dan melintang, sehingga beban gempa rencana statik ekivalen yang berbeda harus dihitung untuk masing-masing arah. Dari hasil analisis diperoleh waktu getar struktur sebagai berikut : Arah melintang jembatan, T = 1.43127 detik (mode-1) Arah memanjang jembatan, T = 0.90442 detik (mode-2) Beban Jembatan 14
  • 15. Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa 3 (Yogyakarta) 8.1.1. KOEFISIEN GEMPA ARAH Y (MELINTANG) JEMBATAN Waktu getar alami, T = 1.43127 detik Kondisi tanah dasar sedang (medium). 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Waktu getar, T (detik) Koefisiengeserdasar,C Tanah keras Tanah sedang Tanah lunak Beban Jembatan 15
  • 16. Lokasi di wilayah gempa : Zone-3 maka, C = 0.10 Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan bangunan atas bersatu dengan bangunan bawah), tetapi waktu getar strukturnya cukup pendek sehingga struktur hanya dapat berperilaku daktail terbatas (semi daktail), ma- ka diambil faktor tipe bangunan, S = 2 Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.20 Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri, tetapi terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan, I = 1.0 TEQ = Kh * I * Wt TEQy = 0.200 *Wt 8.1.2. KOEFISIEN GEMPA ARAH X (MEMANJANG) JEMBATAN Waktu getar alami, T = 0.90442 detik Kondisi tanah dasar sedang (medium). Lokasi di wilayah gempa : Zone-3 maka, C = 0.14 Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan bangunan atas bersatu dengan bangunan bawah), tetapi waktu getar strukturnya cukup pendek sehingga struktur hanya dapat berperilaku daktail terbatas (semi daktail), ma- ka diambil faktor tipe bangunan, S = 2 Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C * S = 0.28 Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri, tetapi terdapat route alternatif, maka diambil faktor kepentingan, I = 1.0 TEQ = Kh * I * Wt TEQx = 0.280 *Wt Gaya gempa arah memanjang maupun arah melintang jembatan didistribusikan secara otomatis ke setiap joint oleh Program SAP2000. 8.2. METODE DINAMIK RESPONSE SPECTRUM Metode Dinamik (Response Spectrum) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut. Besar beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang dikalikan dengan faktor reduksi 0,5. Percepatan gempa diambil dari data zone 4 Peta Wilayah Gempa Indonesia menu- Beban Jembatan 16
  • 17. rut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 dg memakai spektrum respons seperti pada Tabel 1. Percepatan grafitasi diambil, g = 981 cm/det2 . Analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi spectrum response. dengan mengambil response maksimum dari 4 arah gempa, yaitu 0, 45, 90, dan 135 derajat. Digunakan number eigen NE = 3 dengan mass partisipation factor 90 % dengan kombinasi dinamis (CQC methode). Karena hasil dari analisis spectrum response selalu bersifat positif (hasil akar), maka perlu faktor +1 dan 1 untuk mengkombinasikan dengan response statik. Tabel 1. Nilai spectrum Waktu Nilai getar spectrum 0.00 0.18 0.50 0.18 0.80 0.15 1.00 0.13 1.30 0.10 1.50 0.10 2.00 0.10 3.00 0.10 9. PENGARUH SUSUT DAN RANGKAK (SR) Faktor Beban Ultimit : KSR = 1.0 3.1. PENGARUH RANGKAK (CREEP) Regangan akibat creep, 竜cr = ( fc / Ec) * kb * kc * kd * ke * ktn kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio). Untuk beton normal dengan faktor air semen, w = 0.45 Cement content = 3.5 kN/m3 Dari Kurva 6.1 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : kb = 0.75 kc = koefisien yang tergantung pada kelembaban udara, untuk perhitungan diambil kondisi kering dengan kelembaban udara < 50 %. Dari Tabel 6.5 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Waktu getar, T (detik) Koefisiengeserdasar,C Beban Jembatan 17
  • 18. kc = 3 kd = koefisien yang tergantung pada derajat pengerasan beton saat dibebani dan pd. suhu rata-rata di sekelilingnya selama pengerasan beton. Karena grafik pada gambar 6.4 didasarkan pada temperatur 20属 C, sedangkan temperatur rata-rata di Indonesia umumnya lebih dari 20属 C, maka perlu ada ko- reksi waktu pengerasan beton sebagai berikut : Jumlah hari dimana pengerasan terjadi pada suhu rata-rata T, t = 28 hari Temperatur udara rata-rata, T = 27.5 属C Umur pengerasan beton terkoreksi saat dibebani : t' = t * (T + 10) / 30 = 35 hari Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I diperoleh : kd = 0.938 ke = koefisien yang tergantung pada tebal teoritis (em) Luas penampang balok 800/1750, A = 1.40 m2 Keliling penampang balok yang berhubungan dengan udara luar, K = 5.100 m em = 2 * A / K = 0.549 m Dari Kurva 6.2 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : ke = 0.734 ktn = koefisien yang tergantung pada waktu ( t ) dimana pengerasan terjadi dan tebal teoritis (em). Untuk, t = 28 hari em = 0.549 m Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I diperoleh : ktn = 0.2 Kuat tekan beton, fc' = 29.05 MPa Modulus elastik beton, Ec = 25332.08 MPa Regangan akibat creep, 竜cr = ( fc' / Ec ) * kb * kc * kd * ke * ktn = 0.00036 3.1. PENGARUH SUSUT (SHRINKAGE) Regangan akibat susut, 竜su = 竜b * kb * ke * kp 竜b = regangan dasar susut (basic shrinkage strain ). Untuk kondisi kering udara dengan kelembaban < 50 %, Dari Tabel 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Beban Jembatan 18
  • 19. 竜b = 0.00038 kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio) untuk beton dengan faktor air semen, w = 0.45 Cement content = 3.5 kN/m3 Dari Kurva 6.1 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : kb = 0.75 ke = koefisien yang tergantung pada tebal teoritis (em) ke = 0.734 kp = koefisien yang tergantung pada luas tulangan baja memanjang non prategang. Presentase luas tulangan memanjang terhadap luas tampang balok rata-rata : p = 2.50% kp = 100 / (100 + 20 * p) = 0.995 竜su = 竜b * kb * ke * kp = 0.000208 Regangan akibat susut dan rangkak, 竜sr = 竜sh + 竜cr = 0.00021 Beban Jembatan 19
  • 20. 10. KOMBINASI PADA KEADAAN ULTIMIT Aksi / Beban Faktor KOMBINASI Beban 1 2 3 4 A. Aksi Tetap Berat sendiri KMS 1.30 1.30 1.30 1.30 Beban Mati Tambahan KMA 2.00 2.00 2.00 2.00 Pengaruh susut dan rangkak KSR 1.00 1.00 1.00 1.00 B. Aksi Transien Beban Lajur "D" KTD 2.00 1.00 1.00 Gaya Rem KTB 2.00 1.00 1.00 Beban Trotoar KTP 2.00 C. Aksi Lingkungan Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.20 1.20 Beban Angin KEW 1.00 1.20 Beban Gempa KEQ 1.00 10. KOMBINASI BEBAN KERJA Aksi / Beban Faktor KOMBINASI Beban 1 2 3 4 A. Aksi Tetap Berat sendiri KMS 1.00 1.00 1.00 1.00 Beban Mati Tambahan KMA 1.00 1.00 1.00 1.00 Pengaruh susut dan rangkak KSR 1.00 1.00 1.00 1.00 B. Aksi Transien Beban Lajur "D" KTD 1.00 1.00 1.00 Gaya Rem KTB 1.00 1.00 1.00 Beban Trotoar KTP 1.00 1.00 C. Aksi Lingkungan Pengaruh Temperatur KET 1.00 1.00 Beban Angin KEW 1.00 Beban Gempa KEQ 1.00 Kelebihan Tegangan yang diperbolehkan 0% 25% 40% 50% Beban Jembatan 20