Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada senyawa organik dengan melakukan reaksi adisi. Gugus fungsi diidentifikasi dengan menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4 untuk menguji tingkat ketidakjenuhan, asam kromat untuk alkohol, dan FeCl3 untuk alkohol dan fenol. Hasilnya menunjukkan bahwa heksana bersifat jenuh, sedangkan etanol dan fenol memiliki gugus fungsi ber
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
1. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) adalah spektroskopi yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik.
2. Prinsip kerja NMR yaitu mengukur penyerapan energi oleh inti atom ketika berada dalam medan magnet kuat pada frekuensi gelombang radio.
3. Aplikasi NMR meliputi penentuan struktur molekul organik, MRI untuk gambar organ dalam tubuh, dan studi protein membran.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Kolorimetri adalah metode analisis kimia berdasarkan kesamaan warna antara larutan sampel dan standar. Dokumen ini menjelaskan beberapa metode kolorimetri visual seperti sistem silinder Hehner dan Bajerum Komparator untuk menentukan kadar Cu2+ dalam larutan. Hasilnya menunjukkan konsentrasi sampel 21 ppm dengan silinder Hehner dan 68.5 ppm dengan Bajerum Komparator dengan kesalahan 14.16%.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai uji untuk menganalisis karbohidrat, termasuk uji untuk mendeteksi gula, monosakarida, ketosa, aldosa, galaktosa, dan amilum. Berbagai uji tersebut melibatkan reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan kehadiran jenis karbohidrat tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
1. Dokumen ini berisi laporan praktikum hidrolisis sukrosa menggunakan uji Molisch oleh siswa SMA Negeri 1 Jember tahun 2013/2014.
2. Sukrosa dihidrolisis menggunakan HCl pekat pada suhu panas selama 30 menit untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa.
3. Hasil hidrolisis diuji menggunakan beberapa reaksi karbohidrat yang menunjukkan keberadaan glukosa dan fruktosa.
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
Ìý
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
1. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) adalah spektroskopi yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang bermuatan listrik.
2. Prinsip kerja NMR yaitu mengukur penyerapan energi oleh inti atom ketika berada dalam medan magnet kuat pada frekuensi gelombang radio.
3. Aplikasi NMR meliputi penentuan struktur molekul organik, MRI untuk gambar organ dalam tubuh, dan studi protein membran.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Kolorimetri adalah metode analisis kimia berdasarkan kesamaan warna antara larutan sampel dan standar. Dokumen ini menjelaskan beberapa metode kolorimetri visual seperti sistem silinder Hehner dan Bajerum Komparator untuk menentukan kadar Cu2+ dalam larutan. Hasilnya menunjukkan konsentrasi sampel 21 ppm dengan silinder Hehner dan 68.5 ppm dengan Bajerum Komparator dengan kesalahan 14.16%.
Tugas 1:
1. Nilai toleransi 5% dari 1,5 mg/L = 0,075 mg/L
Batas bawah = 1,5 - 0,075 = 1,425 mg/L
Batas atas = 1,5 + 0,075 = 1,575 mg/L
Karena hasil pengukuran 1,43 mg/L berada diantara batas bawah dan atas, maka hasil pengukuran tersebut akurat.
2. Selisih antara dua pengukuran = 5,87 - 5,01 = 0,86 mg/L
Karena sel
Makalah ini membahas tentang pembakuan, metode gravimetri, dan metode volumetri. Pembakuan digunakan untuk mengetahui konsentrasi larutan dengan tingkat ketelitian dan akurasi tinggi. Metode gravimetri didasarkan pada penimbangan berat analit setelah dipisahkan, sedangkan metode volumetri menggunakan titrasi larutan baku dengan larutan yang dititrasi hingga mencapai titik ekuivalen.
Bab V membahas asidi-alkalimetri, termasuk tujuan percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan asam dan basa serta kadar sampel, teori dasar tentang titrasi asam-basa dan indikator, prosedur kerja meliputi standarisasi larutan dan penetapan kadar sampel, serta pembahasan hasil percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan HCl dan NaOH yang distandarisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis gravimetri dalam kimia analitik. Metode analisis gravimetri meliputi pengendapan, penguapan, dan elektrolisis. Prinsipnya adalah memisahkan analit dari sampel dan mengukur beratnya setelah dibentuk menjadi zat murni dan stabil.
2. Kolorimetri?
• Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia
yang didasarkan pada tercapainya kesamaan
warna antara larutan sampel dan larutan
standar, dengan menggunakan sumber cahaya
polikromatis dengan detektor mata.
3. >>>
• Prinsip dasar dari metoda kolorimetri visual adalah
tercapainya kesamaan warna bila jumlah molekul
penyerap yang dilewati sinar pada ke dua sisi
larutan persis sama. Metoda ini dapat diterapkan
untuk penentuan komponen zat warna ataupun
komponen yang belum bewarna, namun dengan
menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat
menghasilkan senyawa bewarna yang merupakan
fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah
tercapai kesamaan warna berarti jumlah molekul zat
penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi
tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar
perhitungan.
4. >>>
• Syarat pewarnaan ini antara lain :
1. Warna yang terbentuk harus stabil
2. Reaksi pewarnaan harus selektif
3. Larutan harus transparan
4. Kesensitifannya tinggi
5. Ketepatan ulang tinggi
6. Warna yang terbentuk harus merupakan
fungsi dari konsentrasi
5. >>>
• Cara analisis ini merupakan bahwa tua atau
mudanya suatu warna larutan zat atau
senyawaan tergantung pada kepekatannya.
Dalam visual kolorimetri biasanya dipakai
cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu
biasa dan biasanya dipakai alat-alat pembanding
yang sederhana yang disebut dengan color
comparator atau pembanding warna. Bila
sebagai pengganti ketajaman mata kita diganti
dengan suatu photoelectric detektor maka alat
itu disebut kolorimeter photoelectric.
6. Metoda
• Metoda kolorimetri terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Metoda kolorimetri visual : Menggunakan
mata sebagai detektornya
2. Metoda fotometri : Menggunakan fotosel
sebagai detektornya
7. Metoda kolorimetri visual ini ada 4
macam yaitu :
1. Metoda Standar Seri (Metoda Nessler)
• Pada metoda ini dibuat sederetan larutan standar dan larutan sampel
dalam tabung yang berukuran sama dengan jenis yang sama pula.
Kemudian warna larutan sampel dibandingkan dengan salah satu warna
dari larutan standar.
2. Metoda Kesetimbangan
• Pada metoda ini dilakukan cara membandingkan larutan sampel dengan
larutan standar yang didasarkan pada ketebalan larutan standar yang
divariasikan.
3. Metoda Pengenceran
• Menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang berisi blanko.
Konsentrasi standar diencerkan dengan blanko sampai tercapai kesamaan
warna. Prinsip dasarnya : pada larutan standar ditambahkan blanko.
4. Metoda Standar Sintetis
• Zat yang diselidiki diperoleh dengan cara penambahan sejumlah komponen
standar terhadap suatu larutan blanko sampai terjadi kesamaan warna.
Prinsip dasarnya : pada blanko ditambahkan larutan standar.
8. Metoda Kesetimbangan
• Metoda kesetimbangan terbagi atas 3 antara lain :
1. Sistem Silinder Hehner
• Terdiri dari sepasang silinder yang persis sama dengan kran yang
ada di bawahnya. Umumnya bila tinggi kedua larutan sama, maka
warnanya akan berbeda. Untuk itu pengamatannya dilakukan
secara vertikal. Untuk mencapai kesamaan warna maka dilakukan
dengan cara mengeluarkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat.
Dengan demikian akan memperpendek panjang jalan sinar pada
permukaan larutan tersebut dan penyerapan menjadi berkurang.
Akibatnya warna larutan keduanya akan sama. Dalam percobaan ini
sistem silinder Hehner dimodifikasi dengan menggunakan 2 buah
gelas ukur yang persis sama. Gelas ukur sampel tetap, sedangkan
gelas ukur yang berisi larutan standar dihubungkan dengan labu
ukur (yang juga berisi larutan standar) dengan menggunakan pipa
U dan selang karet yang akan membentuk suatu sistem bejana
berhubungan.
9. >>>
2. Bajerum Comperator
• Pada alat ini untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel
dengan larutan standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel
disepanjang skala yang berada di atas bajerum comperator. Bajerum
comperator ini merupakan suatu persegi panjang yang salah satu
diagonalnya (diagonal depaan) diisi dengan larutan standar dan diagonal
yang lain diisi dengan larutan blanko. Pengamatan dilakukan secara
horizontal.
3. Dubous Colorimeter
• Pada alat ini kesamaan warna dicapai dengan cara mengatur atau
mengubah jarak antara alas bejana dengan bagian bawah alat pelampung
oplunger. Pengamatan dilakukan dengan mengamati splitfield.
• Kendala-kendala yang dihadapi pada metoda ini :
1. Reagen pewarna sulit didapat dan harganya mahal.
2. Untuk mendapatkan warna spesifik dibutuhkan kondisi tertentu.
3. Kepekaan detektor mata berbeda-beda.
10. Pemilihan prosedur kolormetri untuk
penetapan zat akan bergantung pada
pertimbangan sebagai berikut :
• Metode kolorimetri seringkali akan memberikan hasil
yang lebih tepat pada konsentrasi rendah dibandingkan
prosedur titrimetri ataupun gravimetri padanannya.
Selain itu prosedur kolorimetri lebih sederhana
dilakukan daripada prosedur titrimetri ataupun
gravimetri.
• Suatu metode kolorimetri seringkali dapat diterapkan
pada kondisi-kondisi dimana tidak terdapat prosedur
gravimetri ataupun titrimetri yang memuaskan,
misalnya untuk zat-zat hayati tertentu.
• Prosedur kolorimetri mempunyai keunggulan untuk
penetapan rutin dari beberapa komponen dalam
sejumlah contoh yang serupa oleh dapat dilakukan
dengan cepat.