ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
?
1. Analisis tiga sampel menunjukkan kadar magnesium dan kalsium dalam batu fosfat dan sampel lainnya. Kadar magnesium dan kalsium dihitung dari berat endapan yang dihasilkan.
2. Analisis dua sampel menunjukkan kadar zink sulfida dan belerang dalam sampel, serta kadar kalsium dalam sampel lain. Kadar zink dan belerang dihitung dari berat endapan, sedangkan kadar kalsium dihitung dari perbedaan berat kert
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan I (Ag+, Hg2+, Pb2+) dari campuran. Kation-kation tersebut diendapkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida encer menjadi garam-garamnya. PbCl2 kemudian dipisahkan dengan air panas, sedangkan AgCl dan Hg2Cl2 dipisahkan dengan penambahan amonia menjadi kompleks senyawa. Berdasarkan hasil uji dengan
Praktikum destilasi sederhana bertujuan untuk memisahkan metanol dari campuran metanol dan air melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih kedua zat tersebut. Metode yang digunakan adalah destilasi sederhana dengan peralatan dasar seperti labu alas bulat dan kondensor. Hasilnya menunjukkan rendemen metanol sebesar 12%.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kromatografi sebagai metode analisis yang paling umum dan berdaya guna untuk memisahkan zat-zat dalam suatu sampel. Terdapat dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase bergerak dan fase diam. Beberapa jenis kromatografi dijelaskan beserta prinsip kerjanya."
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Praktikum ini memperkenalkan tentang identifikasi kation dan anion secara kualitatif. Kation dan anion dapat dikelompokkan berdasarkan reaksi kimianya dengan beberapa reagen golongan. Ada lima golongan kation yang dibedakan berdasarkan kelarutan garamnya dengan asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Sedangkan anion dapat dikelompokkan berdasarkan kelarutan garam perak, kalsium, dan se
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kromatografi sebagai metode analisis yang paling umum dan berdaya guna untuk memisahkan zat-zat dalam suatu sampel. Terdapat dua fase yang tidak dapat bercampur yaitu fase bergerak dan fase diam. Beberapa jenis kromatografi dijelaskan beserta prinsip kerjanya."
Modul ini membahas analisis kualitatif bahan secara karakterisasi fisis dan metode H2S. Analisis fisis meliputi pengamatan warna, bentuk, kelarutan, titik didih, indeks bias, titik leleh dan reaksi nyala. Analisis dengan H2S meliputi pengidentifikasian kation dan anion. Materi dibahas dalam dua kegiatan belajar.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Praktikum ini memperkenalkan tentang identifikasi kation dan anion secara kualitatif. Kation dan anion dapat dikelompokkan berdasarkan reaksi kimianya dengan beberapa reagen golongan. Ada lima golongan kation yang dibedakan berdasarkan kelarutan garamnya dengan asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Sedangkan anion dapat dikelompokkan berdasarkan kelarutan garam perak, kalsium, dan se
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis kromatografi, yaitu kromatografi kertas, kolom, dan lapis tipis. Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik setiap komponen. Ketiga jenis kromatografi tersebut memisahkan campuran dengan cara menggunakan fase diam dan gerak berbeda, seperti kertas, absorben kolom, atau
Laporan praktikum ini mendeskripsikan eksperimen kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas untuk memisahkan komponen klorofil dalam daun bayam dan campuran warna tinta printer menggunakan tiga pelarut yaitu aseton, metanol, dan Mr. Muscle. Hasilnya menunjukkan klorofil dan komponen tinta dapat terpisah menjadi beberapa warna tergantung pada jenis pelarutnya, dengan nilai Rf yang berbeda
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. Terdapat beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi kertas, kolom, lapis tipis, dan gas yang memanfaatkan prinsip-prinsip yang berbeda dalam memisahkan komponen campuran.
Kromatografi kertas adalah salah satu metode pemisahan senyawa berdasarkan distribusinya pada dua fasa, yaitu fasa diam (kertas) dan fasa gerak (larutan pengembang). Kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan dan identifikasi senyawa dalam campuran sederhana dengan memanfaatkan perbedaan kepolaran senyawa.
Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tswest pada tahun 1930 untuk memisahkan pigmen tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang latar belakang kromatografi, tinjauan pustaka mengenai definisi, prinsip kerja, dan jenis-jenis kromatografi khususnya kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya untuk memisahkan pigmen warna pada tinta.
Dokumen ini membahas tentang kromatografi kertas, yaitu metode pemisahan campuran zat menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan kertas selulosa sebagai fase diam dan pelarut sebagai fase gerak. Dokumen ini menjelaskan prinsip, cara kerja, perhitungan, dan kelemahan dari teknik kromatografi kertas beserta contoh aplikasinya.
Suatu metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang terikat pada selulosa kertas dan fasa geraknya berupa zat cair
Suatu metode pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan terdistribusi di antara 2 fasa yaitu fasa diam berupa molekul air yang terikat pada selulosa kertas dan fasa geraknya berupa zat cair
Kromatografi ditemukan oleh Mikhail Tswett pada 1906 untuk memisahkan pigmen tanaman. Kromatografi berarti tulisan warna dan telah mendapatkan 12 penghargaan nobel. Kromatografi adalah proses pemisahan sampel ke dalam dua fase, fase diam dan fase gerak. Jenis-jenis kromatografi meliputi kromatografi kertas, lapis tipis, kolom, pasangan ion, dan gas.
Fitokimia merujuk pada zat kimia yang berasal dari tumbuhan. Kromatografi digunakan untuk memisahkan zat kimia fitokimia. Kromatografi berdasarkan perbedaan afinitas zat terhadap dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Kolom sering digunakan untuk memisahkan zat fitokimia.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pemisahan dan pemurnian zat, termasuk pemisahan campuran garam dan air laut dengan penguapan, pemisahan minyak bumi dengan distilasi, dan berbagai teknik kromatografi dan sublimasi untuk memisahkan campuran di laboratorium."
Kromatografi digunakan untuk memisahkan komponen dalam campuran menjadi molekul terkecilnya dengan memanfaatkan perbedaan ikatan antara molekul dengan fase gerak dan fase diam, sehingga molekul dapat dipisahkan berdasarkan kecepatan pergerakannya di kolom. Kromatografi berguna untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam berbagai sampel seperti tinta, makanan, atau cairan tubuh untuk keperluan
Kromatografi kolom adalah teknik kromatografi yang memisahkan komponen-komponen dalam campuran dengan menempatkan fase diam pada kolom. Prinsip dasarnya adalah adsorpsi, di mana campuran terlarut dimasukkan ke kolom dan komponen bergerak tergantung pada afinitasnya terhadap fase diam. Pemilihan fase gerak dan laju alirnya penting untuk keberhasilan pemisahan.
Dokumen tersebut membahas tentang psikopat, yaitu gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku antisosial, kurangnya empati, dan kecenderungan untuk manipulasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala, penyebab, kepribadian, cara mencegah, dan pengobatan psikopat.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, proses pembuatan, dan pemanfaatan karbon aktif. Secara ringkas, karbon aktif telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno dan Sumeria untuk pemurnian logam dan pengobatan luka. Proses pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi dan aktivasi untuk meningkatkan luas permukaan dan porositasnya, sehingga dapat digunakan untuk menyerap zat beracun dan limbah industri.
Sistem transportasi pada hewan meliputi sistem peredaran darah terbuka dan tertutup. Sistem peredaran darah tertutup melibatkan pembuluh darah dan terdapat pada vertebrata, sedangkan sistem terbuka tidak selalu melibatkan pembuluh darah dan terdapat pada invertebrata.
Pada masa Orde Lama, terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda:
1) 1945-1950 menerapkan demokrasi parlementer yang menyebabkan ketidakstabilan pemerintahan
2) 1950-1959 menerapkan sistem liberal yang menekankan hak individu tetapi anggota konstituante gagal menyusun UUD
3) 1956-1965 atau "demokrasi terpimpin" memberikan kekuasaan besar kepada presiden Soekarno secara otoriter
ISO/IEC 17025 adalah standar mutu untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi yang terdiri dari persyaratan manajemen dan teknis. Standar ini telah berkembang sejak 1978 dan digunakan untuk menjamin kompetensi serta akreditasi laboratorium.
Dokumen tersebut membahas dampak negatif penggunaan media sosial, termasuk: (1) menyebabkan depresi, ketergantungan, dan kesulitan mengontrol diri; (2) meningkatkan kejahatan seperti penipuan dan kejahatan seksual; (3) dapat mengganggu konsentrasi belajar remaja dan menurunkan produktivitas sosial.
1. Kimia Instrumen
Kromatografi Kertas
Nama Kelompok 6:
1. Arif Albi (03)
2. Bima Andhy P. (07)
3. Koko Tiasmoro (16)
4. Lilis Pratiwi (18)
5. Wahyu Kristayuni (33)
6. Vinsencius Guntur(34)
SMK N 1 TEMANGGUNG
2. Pengertian
? Kromatografi adalah suatu cara pemisahan
dimana komponen-komponen yang akan
dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah
satunya yang merupakan fase stasioner
(diam), dan yang lainnya berupa fasa mobil
(fasa gerak).
3. Klasifikasi kromatografi
Kriteria Nama
Fasa mobil Kromatografi cair, kromatografi
gasKromatografi adsorpsi, kromatografi
partisi
Mekanisme Kromatografi pertukaran ionkromatografi
gel
Fasa stationer Kromatografi kolom, kromatografi lapis
tipis,kromatografi kertas
4. Kromatografi Kertas
? Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki
afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air
diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk
lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan
kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga
dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap di
antara struktur pori kertas. Cairan fase bergerak yang
biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air,
akan mengalir membawa noda cuplikan yang
didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang
berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi
masing-masing komponen di antara fase diam dan fase
bergeraknya.
5. ? Dalam teknik kromatografi kertas, proses
pengeluaran asam mineral dari kertas disebut
desalting. Descending adalah salah satu teknik
di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni
kertas akibat gravitasi. Pada teknik ascending,
pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler.
Nilai Rf harus sama baik pada descending
maupun ascending.
6. Prinsip Metode Kromatografi Kertas
? Prinsip kromatografi kertas adalah adsorbsi dan
kepolaran, di mana adsorbsi didasarkan pada
panjang komponen dalam campuran yang
diadsorbsi pada permukaan fase diam. dan
kepolaran komponen berpengaruh karena
komponen akan larut dan terbawa oleh
pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta
kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak
(Yazid, 2005).
7. Mekanisme Kromatografi Kertas
Kertas dibuat dari serat selulosa. Selulosa merupakan
polimer dari gula sederhana, yaitu glukosa. Adsorben
dalam kromatografi kertas adalah kertas saring, yakni
selulosa.
Cara melakukannya, cuplikan yang mengandung campuran
yang akan dipisahkan diteteskan / diletakkan pada daerah
yang diberi tanda di atas sepotong kertas saring dimana ia
akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah
kering kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang
sesuai dengan satu ujung, dimana tetesan cuplikan
ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai
fasa bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti
senyawa yang akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).
8. ? Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler
dan menggerakkan komponen dari campuran cuplikan pada
perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila permukaan
pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya
atau setelah waktu yang telah ditentukan, kertas diambil
dari bejana dan kedudukan dari permukaan pelarut diberi
tanda dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika senyawa-
senyawa berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita
atau nodayang terpisah. Jika senyawa tidak berwarna harus
dideteksi dengan cara fisika dan kimia yaitu dengan
menggunakan suatu pereaksi ¨C pereaksi yang memberikan
sebuah warna terhadap beberapa atau semua dari senyawa
-senyawa. Bila daerah dari noda yang terpisah telah
dideteksi, maka perlu mengidentifikasi tiap individu dari
senyawa. Metoda identifikasi yang paling mudah adalah
berdasarkan pada kedudukan dari noda relatif terhadap
permukaan pelarut, menggunakan harga Rf.
9. Harga Rf
? Harga Rf merupakan parameter karakteristik
kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis.
Harga ini merupakan ukuran kecepatan migrasi
suatu senyawa pada kromatogram dan pada
kondisi konstan merupakan besaran karakteristik
dan reprodusibel. Harga Rf didefinisikan sebagai
perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal
dan jarak tepi muka pelarut dari titik
awal.Rf = Jarak titik tengah noda dari titik
awalJarak tepi muka pelarut dari titik awal
11. Jenis Kromatografi Kertas
? Kromatografi kertas ada dua jenis yaitu :
1) Kromatografi kertas satu arah
2) Kromatografi kertas dua arah
12. 1) Kromatografi kertas satu arah
? Sampel tinta diteteskan pada garis dasar pinsil pada selembar
kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum
dalam pelarut yang sesuai, dan itu juga di teteskan pada garis yang sama.
? Kertas digantungkan pada wadah yang berisi lapisan tipis pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai didalamnya. Perlu diperhatikan bahwa
batas pelarut berada dibawah garis pada bercak diatasnya. Kadang-kadang
kertas hanya digulungkan secara bebas pada silinder dan diikatkan dengan
klip kertas pada bagian atas dan bawah. Silinder kemudian ditempatkan
dengan posisi berdiri pada bawah wadah. Alasan untuk menutup wadah
adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan
denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap
menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut
pada kertas.
13. 2) Kromatografi kertas dua arah
? Kromatografi kertas dua arah dapat digunakan dalam menyelesaikan
masalah pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa.
Waktu ini kromatogram dibuat dari bercak tunggal dari campuran yang
ditempatkan ke depan dari garis dasar. Kromatogram ditempatkan dalam
sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian
atas kertas.Sangat menarik untuk mencoba menjelaskan kromatografi
kertas dalam kerangka bahwa senyawa-senyawa berbeda diserap pada
tingkatan yang berbeda pada permukaan kertas. Dengan kata lain, akan
baik menggunakan beberapa penjelasan untuk kromatografi lapis tipis dan
kertas. Kompleksitas timbul karena serat-serat selulosa beratraksi dengan
uap air dari atmosfer sebagaimana halnya air yang timbul pada saat
pembuatan kertas. Kertas sebagai serat-serat selulosa dengan lapisan yang
sangat tipis dari molekul-molekul air yang berikatan pada
permukaan.Interaksi ini dengan air merupakan efek yang sangat penting
selama pengerjaan kromatografi kertas.