Dokumen tersebut membahas tentang sirkuit elektronik analog. Termasuk konsep amplifier diskrit, penguat operasional, penguat arus, penguat diferensial, penguat penyangga, dan amplifier non-linear. Juga dibahas tentang aplikasi amplifier dalam kontrol proses seperti pemulihan kapasitansi, gyrator, oscillator gelombang sinus, regulator pasokan daya, deteksi tingkat, sample dan hold, referensi tegangan, cermin arus, konverter tegangan ke frekuensi, dan
Bab ini membahas komponen elektronika aktif seperti transistor dan sirkuit analog dan digital. Topik utama mencakup amplifier diskrit, operasional amplifier, konfigurasi untuk penguatan sinyal, konversi antara sinyal analog dan digital, serta komponen dasar sirkuit logika digital seperti gerbang logika.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penguat audio, mulai dari kelas A, B, AB, C, D, E, G hingga kelas H. Setiap kelas memiliki karakteristik tersendiri seperti efisiensi, fidelitas, dan bentuk gelombang outputnya. Dokumen ini sangat berguna untuk memahami prinsip dasar penguat audio dan kelebihan masing-masing jenisnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang amplifier dan op-amp. Amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal suara sehingga menjadi lebih keras, sedangkan op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang dapat beroperasi dalam berbagai mode seperti penguat pembalik, non-pembalik, dan diferensial. Kedua komponen elektronika ini memiliki bagian-bagian penting seperti input, penguat, dan output untuk mengolah sinyal listrik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang amplifier, op-amp, dan beberapa rangkaian op-amp. Amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik seperti suara, sedangkan op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang dapat membentuk berbagai fungsi linier dan nonlinier. Beberapa rangkaian op-amp yang dijelaskan adalah penguat inverting, non-inverting, integrator, differensiator, dan komparator.
OP AMP (penguat operasional) adalah penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Karakteristik idealnya meliputi faktor penguat tak terhingga, impedansi masukan dan keluaran masing-masing tak terhingga dan nol, lebar bandwith dan rise time tak terhingga. Aplikasinya meliputi komparator, penguat inverting dan non-inverting, penguat
Dokumen tersebut membahas tentang gain, amplifier, dan operasional amplifier (OP-Amp). Gain adalah perolehan arus yang dihasilkan oleh transistor, amplifier digunakan untuk menguatkan sinyal listrik, sedangkan OP-Amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang memiliki dua input dan satu output untuk menguatkan sinyal, bekerja pada berbagai mode seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Teori aplikasi op-amp membahas berbagai rangkaian dasar op-amp seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, dan differensiator beserta rumus dan gambar rangkaiannya. Dibahas pula contoh soal dan jawaban untuk masing-masing rangkaian.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Makalah ini membahas tentang penguat RF kelas A, B, dan C. Penguat RF kelas A bekerja pada daerah linear dengan titik kerja di tengah garis beban, namun efisiensinya rendah. Penguat RF kelas B memanfaatkan teknik push-pull dan bekerja jika sinyal diatas 0.6 volt, sehingga efisiensinya tinggi. Penguat RF kelas C hanya bekerja pada bagian sinyal tertentu.
Rangkian Dasar Op-Amp membahas rangkaian-rangkaian dasar aplikasi op-amp seperti komparator, penguat inverting, non-inverting, summing, integrator, dan differensiator. Eksperimen dilakukan untuk mengukur input dan output dari setiap rangkaian dan menganalisis pengaruh komponen terhadap hasil pengukuran.
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor sebagai penguat merupakan salah satu fungsi dari sekian banyaknya fungsi transistor, selain dari digunakannya transistor sebagai saklar juga tentunya.油
Amplifier dan op-amplifier digunakan untuk memperkuat sinyal listrik dan meningkatkan daya. Amplifier meningkatkan arus dan tegangan sinyal audio, sedangkan op-amplifier adalah IC yang sering digunakan untuk berbagai aplikasi seperti penguat, filter, dan kontroler karena memiliki penguatan yang sangat besar dan karakteristik hampir ideal. Kedua perangkat ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem elektronika.
Dokumen ini membahas tentang penguat dan operasional amplifier (op-amp), termasuk pengertian penguat dan gain, fungsi dan prinsip kerja op-amp, serta mode-mode operasi op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pincangan transistor dalam penguat pengeluar sepunya, yaitu teknik pincang tapak dengan suapbalik pengeluar dan teknik pincang pembahagi voltan. Teknik-teknik tersebut dapat menstabilkan arus operasi litar dengan menghindari pengaruh faktor Beta yang berubah-ubah.
1. Rangkaian dasar IC OP-Amp meliputi penguat inverting, noninverting, summing, voltage follower, integrator, dan diferensiator.
2. Percobaan mengukur sinyal output pada masing-masing rangkaian dengan menggunakan sumber tegangan AC dan DC.
3. Hasil pengukuran sesuai dengan rumus teori masing-masing rangkaian.
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)Trisni Wulansari
油
Dokumen tersebut merangkum pengertian gain/penguat/amplifier dan operational amplifier (OP-Amp). Gain/penguat digunakan untuk menguatkan sinyal audio, dengan penguatan daya, tegangan, dan arus. OP-Amp mampu mendeteksi dan memperkuat sinyal masukan, dan dapat diimplementasikan dalam berbagai rangkaian seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, differensiator, dan integrator.
Teori aplikasi op-amp membahas berbagai rangkaian dasar op-amp seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, dan differensiator beserta rumus dan gambar rangkaiannya. Dibahas pula contoh soal dan jawaban untuk masing-masing rangkaian.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengertian amplifier atau penguat serta jenis-jenisnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan karakteristik ideal dari penguat operasional (op-amp) dan beberapa aplikasinya seperti penguat inverting, non-inverting, diferensial dan contoh soalnya.
Makalah ini membahas tentang penguat RF kelas A, B, dan C. Penguat RF kelas A bekerja pada daerah linear dengan titik kerja di tengah garis beban, namun efisiensinya rendah. Penguat RF kelas B memanfaatkan teknik push-pull dan bekerja jika sinyal diatas 0.6 volt, sehingga efisiensinya tinggi. Penguat RF kelas C hanya bekerja pada bagian sinyal tertentu.
Rangkian Dasar Op-Amp membahas rangkaian-rangkaian dasar aplikasi op-amp seperti komparator, penguat inverting, non-inverting, summing, integrator, dan differensiator. Eksperimen dilakukan untuk mengukur input dan output dari setiap rangkaian dan menganalisis pengaruh komponen terhadap hasil pengukuran.
Laporan ini membahas percobaan rangkaian komparator menggunakan IC LM324. Mahasiswa membuat rangkaian komparator di simulator Proteus dan secara fisik, lalu mengujinya menggunakan osiloskop. Rangkaian ini dapat membandingkan tegangan input dan referensi, menghasilkan tegangan saturasi positif atau negatif sesuai hasil perbandingan. Mahasiswa berhasil membuktikan kerja komparator secara simulasi dan real, serta
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Transistor sebagai penguat merupakan salah satu fungsi dari sekian banyaknya fungsi transistor, selain dari digunakannya transistor sebagai saklar juga tentunya.油
Amplifier dan op-amplifier digunakan untuk memperkuat sinyal listrik dan meningkatkan daya. Amplifier meningkatkan arus dan tegangan sinyal audio, sedangkan op-amplifier adalah IC yang sering digunakan untuk berbagai aplikasi seperti penguat, filter, dan kontroler karena memiliki penguatan yang sangat besar dan karakteristik hampir ideal. Kedua perangkat ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem elektronika.
Dokumen ini membahas tentang penguat dan operasional amplifier (op-amp), termasuk pengertian penguat dan gain, fungsi dan prinsip kerja op-amp, serta mode-mode operasi op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, dan penguatan terkontrol.
Dokumen tersebut membahas tentang dua teknik pincangan transistor dalam penguat pengeluar sepunya, yaitu teknik pincang tapak dengan suapbalik pengeluar dan teknik pincang pembahagi voltan. Teknik-teknik tersebut dapat menstabilkan arus operasi litar dengan menghindari pengaruh faktor Beta yang berubah-ubah.
1. Rangkaian dasar IC OP-Amp meliputi penguat inverting, noninverting, summing, voltage follower, integrator, dan diferensiator.
2. Percobaan mengukur sinyal output pada masing-masing rangkaian dengan menggunakan sumber tegangan AC dan DC.
3. Hasil pengukuran sesuai dengan rumus teori masing-masing rangkaian.
Tugas sistem non linear 04 trisni wulansari(1410501026)Trisni Wulansari
油
Dokumen tersebut merangkum pengertian gain/penguat/amplifier dan operational amplifier (OP-Amp). Gain/penguat digunakan untuk menguatkan sinyal audio, dengan penguatan daya, tegangan, dan arus. OP-Amp mampu mendeteksi dan memperkuat sinyal masukan, dan dapat diimplementasikan dalam berbagai rangkaian seperti inverting, non-inverting, buffer, adder, subtractor, comparator, differensiator, dan integrator.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Operational amplifier (op-amp) adalah penguat linier yang dikemas dalam integrated circuit dan memiliki karakteristik seperti gain tinggi, resistansi input dan output rendah;
(2) Op-amp dapat digunakan untuk berbagai pengkondisi sinyal seperti voltage follower, penguat inverting, non-inverting, summing amplifier, differential amplifier, dan instrumentation amplifier;
(3) Pengkondisi sinyal tersebut bermanfaat untuk menyesuaikan s
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian operational amplifier (op-amp) dan aplikasinya. Op-amp adalah penguat analog yang memiliki gain tinggi dan digunakan dalam berbagai aplikasi seperti inverter, integrator, differensiator. Dokumen ini menjelaskan berbagai rangkaian op-amp seperti inverting amplifier, non-inverting amplifier, summing amplifier, comparator, dan penginderaan gelombang sinus.
Tugas sistem non linear 04 [dwi novia prasetyo 1410501052]Dwi Prasetyo
油
Dokumen tersebut membahas tentang gain dan op-amp. Op-amp adalah penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam chip IC dengan dua input dan satu output. Op-amp memiliki karakteristik seperti impedansi input tinggi, impedansi output rendah, dan penguatan tegangan tinggi. Ada beberapa mode penguatan op-amp seperti loop terbuka, loop tertutup, terkendali, dan penguatan 1.
Transistor adalah komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat, saklar, dan komponen penting dalam elektronika modern. Terdiri dari tiga terminal yaitu basis, emitor, dan kolektor. Jenis transistor meliputi BJT dan FET. Transistor dapat berfungsi sebagai osilator, penguat, sensor, dan saklar dalam berbagai aplikasi seperti logika digital dan pengendali LED.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja rangkaian catu daya linier mulai dari penyearah hingga regulator tegangan. Secara singkat, penyearah digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC dengan menggunakan dioda. Kapasitor digunakan sebagai filter untuk mengurangi tegangan ripple. Regulator digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran dari penyearah. IC regulator seperti IC 78XX kini sudah banyak digunakan untuk mereg
Makalah ini membahas tentang penguat kelas A pada elektronika telekomunikasi. Penguat kelas A mampu menguatkan sinyal frekuensi rendah dengan efisiensi rendah karena transistor selalu aktif. Dokumen ini menjelaskan komponen, teori dasar, dan perancangan penguat kelas A dengan penguatan 2x berdasarkan rumus yang ditentukan.
2. Perkenalan:
Komponen Aktif
Contoh perangkat aktif: Perangkat seperti bipolar atau semikonduktor oksida
logam (MOS) transistor.
Perangkat ini dapat memperkuat sinyal.
Secara keseluruhan semua perangkat ini disebut sebagai elec-tronics.
Transistor dibuat dari bahan semikonduktor (silikon dan galium arsenide) yang
disebut chip atau sirkuit terpadu.
Puluhan bipolar atau ribuan MOS transistor dapat dibuat dan saling
berhubungan pada satu chip untuk membentuk lengkap fungsi sirkuit yang
kompleks atau sistem.
3. 4.2 Analog Sirkuit
Studi tentang sirkuit elektronik, di mana input dan output terus-menerus
bervariasi, dikenal sebagai analog elektronik.
4. Amplifier diskrit
Transistor dapat digunakan untuk membuat amplifier diskrit. Gambar 4.1
menunjukkan rangkaian bipolar diskrit (tipe NPN) dan MOS (N channel)
amplifier untuk memperkuat sinyal ac. Perbedaan tingkat input dan output dc
operasi poin, dikombinasikan dengan pergeseran suhu, memerlukan isolasi
kapasitif antara setiap tahap, serta dengan penerapan umpan balik resistif
langsung.
Misalnya, jika perangkat diskrit disuplai dari 9 V , input dc tingkat Bias akan
menjadi sekitar 3 V, dan simetri output tingkat dc keluaran akan menjadi
sekitar 6 V.
Sebuah perangkat bipolar adalah penguat arus, dan gain yang diberikan oleh
Gain (b) = IC (kolektor I yg berubah) / IB (basis I berubah)
6. Sebuah perangkat MOS memiliki transkonduktansi (transfer masuk) yang merupakan
perubahan arus keluaran untuk perubahan tegangan input. Transkonduktansi diberikan oleh
Transkonduktansi (m) = IS (sumber Perubahan I) / EG (gerbang perubahan V)
(4.2)
Kedua beta dan myu, dan parameter perangkat lain tergantung suhu, sehingga mendapatkan
dan titik operasi akan bervariasi dengan suhu.
Contoh 4.1
Pada Gambar. 4.1 b perangkat MOS memiliki masuk transfer 4,5 mA / V. Jika resistansi beban 5
k立 stage apa di gain?
Gain = myu 5 k立 = 4,5 mA / V 5 k立 = 22,5
Sinyal sensor biasanya sinyal dc tingkat rendah, yang harus diperkuat
sebelum mereka dapat ditularkan ke unit kontrol pusat, atau digunakan untuk
mengoperasikan indikator atau aktuator. Amplifier diskrit tidak cocok untuk penguatan sinyal
sensor karena pergeseran suhu dan variasi gain.
7. 4.2.2 Penguat operasional
Rangkaian terintegrasi memungkinkan untuk menghubungkan beberapa perangkat
aktif pada satu chip untuk membuat penguat operasional ( op - amp ) , seperti
LM741/107 tujuan umum op - amp . Ini rangkaian penguat kecil - satu, dua , atau
empat dapat dikemas dalam plastik ganda paket inline tunggal ( DIP ) atau paket
serupa ( lihat Gambar . 4.2a ) .
Semua perangkat diskrit secara terpadu sirkuit yang diproduksi sebagai sebuah
kelompok , memberi mereka semua karakteristik serupa , dan saat mereka berada
di dekat , mereka berada pada suhu yang sama . Dengan demikian, terpadu op -
amp dapat dirancang untuk mengatasi sebagian besar masalah yang dihadapi
dalam amplifier perangkat diskrit . Hal ini dicapai dengan menggunakan pasangan
perangkat untuk menyeimbangkan karakteristik masing-masing, meminimalkan
penyimpangan suhu , dan pasangan yang saling melengkapi untuk membangun
kembali tingkat operasi dc . Hasil akhirnya adalah tujuan umum amplifier yang
memiliki gain tinggi dan pergeseran dc rendah , sehingga dapat memperkuat dc
serta sinyal ac .
Ketika input adalah 0 V , tegangan output adalah 0 V , atau dapat dengan mudah
disesuaikan menjadi 0 V dengan penyesuaian nol offset
8. Op-amp membutuhkan jumlah minimal komponen eksternal. Umpan balik
langsung mudah berlaku, memberikan karakteristik gain stabil dan output dari
satu penguat dapat masuk langsung ke input dari penguat berikutnya.
Op-amp memiliki input ganda, satu yang merupakan masukan yang
positif, yaitu, output dalam fase dengan input; dan lainnya adalah input
negatif, yaitu, output terbalik dari input, sehingga tergantung pada input
yang digunakan, perangkat ini dapat memiliki output terbalik atau inversi dan
dapat memperkuat sinyal sensor diferensial atau dapat digunakan untuk
membatalkan kebisingan listrik, yang sering kebutuhan dengan sinyal sensor
tingkat rendah.
Op-amp juga tersedia dengan output ganda, yaitu, kedua output akan positif
dan negatif yang tersedia. Op-amp yang tersedia di kedua bipolar dan
Teknologi MOS.
9. Skema representasi dari sebuah op-amp ditunjukkan pada Gambar. 4.2b.
Spesifikasi dan operasi karakteristik bipolar penguat operasional seperti LM
741/107 dan tujuan umum MOS dan kinerja tinggi op-amp dapat ditemukan dalam
manufaktur semikonduktor katalog.
Banyak amplifier menggunakan kontrol diimbangi ketika memperkuat sinyal kecil
untuk mengatur output dc penguat ke nol ketika input dc adalah nol. Dalam kasus
LM 741/107 ini dicapai dengan menghubungkan potensiometer (47 k) antara offset
poin nol dan mengambil wiper ke jalur suplai negatif, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar. 4.3.
Dalam Gambar. 4.4 di op-amp dikonfigurasi sebagai penguat pembalik tegangan.
resistor R1 dan R2 membagi umpan balik, yaitu, beberapa sinyal output adalah
feedback untuk input.
Besar faktor penguatan di op-amp cenderung membuat beberapa mereka tidak
stabil dan menyebabkan pergeseran dc titik operasi dengan suhu.
10. Umpan balik menstabilkan penguat, meminimalkan dc drift, dan menetapkan
keuntungan untuk diketahui nilai. Ketika sinyal tegangan input dimasukkan ke
terminal negatif dari op-amp, seperti pada Gambar. 4.4a, sinyal keluaran
akan terbalik. Dalam konfigurasi ini untuk penguat highgain, gain tegangan
tinggi mendekati rumus
Gain tegangan dari penguat dapat disesuaikan dengan nilai yang berbeda dari
R2 atau dapat divariasikan dengan menambahkan potensiometer secara seri
dengan R2. Ketika inputsinyal dimasukkan ke terminal positif rangkaian
noninverting, konfigurasi seperti ditunjukkan pada Gambar. 4.4b. Gain
tegangan dalam hal ini mendekati Rumus
11. Dalam konfigurasi ini gain penguat adalah 1 ditambah rasio resistor, sehingga
gain tidak berbeda secara langsung dengan rasio resistor. Konfigurasi ini
tidak, Namun, memberikan impedansi input tinggi (yang dari op-amp) dan
rendah-output impedansi.
12. 4.2.3 Amplifier arus
Perangkat yang memperkuat arus yang disebut sebagai penguat arus.
Namun, dalam instrumentasi industri konverter tegangan ke arus kadang-
kadang disebut sebagai penguat arus. Gambar 4.6ashows penguat arus dasar.
Maka :
Dan hubungan resistornya adalah
13. 4.2.4 Differential amplifier
Sebuah penguat diferensial adalah penguat input ganda yang menguatkan
perbedaan antara dua sinyal, sehingga outputnya adalah gain dikalikan dengan
besarnya perbedaan antara dua sinyal. Salah satu sinyal dimasukkan ke negatif
input dari op-amp dan sinyal lainnya diumpankan ke input positif dari op-amp.
Oleh karena itu sinyal yang dikurangi sebelum diperkuat. Gambar 4.6b
menunjukan dasar penguat diferensial tegangan. Tegangan keluaran diberikan oleh
Sinyal juga dapat dikurangi atau ditambahkan dalam jaringan resistor sebelum
amplifikasi
14. 4.2.5 Buffer amplifier
Sebuah pencocokan impedansi op-amp disebut penguat penyangga. Amplifier
tersebut memiliki umpan balik untuk memberikan gain tegangan kesatuan,
impedansi masukan yang tinggi (banyak megaohms), dan impedansi output
yang rendah (<20 立), penguat seperti ditunjukkan pada Gambar. 4.7b. Di
konteks ini impedansi digunakan untuk menutupi kedua impedansi ac dan
resistensi dc.
Sirkuit memiliki kedua input dan output impedansi. Pengaruh pembebanan
pada sirkuit dapat dilihat pada Gambar. 4.8a. Resistor pembagi memberikan
tegangan output dari 8 V dan impedansi output dari 2,7 k立 (efektif impedansi
ini adalah 4 k立in paralel dengan 8 k立). Jika pembagi ini dimuat dengan
rangkaian dengan impedansi input 2 k立, tegangan output akan turun dari 8
sampai 3,43 V. Sebuah penguat penyangga dapat digunakan seperti
ditunjukkan pada Gambar. 4.8bto sesuai input impedansi dari rangkaian kedua
sirkuit pertama, sehingga memberikan tegangan output dari 8 V di 2 k立load.
15. Nonlinear ampli鍖ers
Many sensors have a logarithmic or nonlinear transfer characteristic and such
devices require signal linearization. This can be implemented by using
amplifiers with nonlinear characteristics. These are achieved by the use of
nonlinear elements such as diodes or transistors in the feedback loop. Figure
4.9 shows two examples of nonlinear amplifiers using a diode in the feedback
loop. In (a) the amplifier is configured as a logarithmic amplifier and in (b)
the amplifier is configured as an antilogarithmic amplifier. Combinations of
resistors and non-linear elements can be chosen to match the characteristics
of many sensors for linearization of the output from the sensor.
16. Instrument ampli鍖er
Because of the very high accuracy requirement in instrumentation, the op-
amp circuits shown in Fig. 4.4 are not ideally suited for low-level instrument
signal amplification. The op-amp can have different input impedances at the
two inputs, the input impedances can be relatively low and tend to load the
sensor output, can have different gains at the inverting and non-inverting
inputs, and common mode noise can be a problem. Op-amps configured for
use as an instrument amplifier is shown in Fig. 4.10. This amplifier has
balanced inputs with very high input impedance and good common-mode
noise reduction. Gain is set by RA.
17. The output voltage is given by :
Figure 4.11 shows a practical circuit using an instrumentation amplifier to
amplify the output signal from a resistive bridge. R6 is used to adjust for any
zero signal offset.
18. Ampli鍖er applications
In process control, amplifiers are used in many applications other than signal
amplification, filtering, and linearization. Some of these applications are as
follows:
Capacitance multiplier
Gyrator
Sine wave oscillators
Power supply regulators
Level detection
Sample and hold
Voltage reference
Current mirrors
Voltage-to-frequency converters
Voltage-to-digital converters
Pulse amplitude modulation
More information on the design and use of these circuits can be found in
analog electronic text books and the like.
19. Digital Circuits
The study of electronic circuits where the inputs and outputs are limited to
two fixed or discrete values or logic levels is called digital electronics.
Digital technology would take many volumes to do it justice, so in this text
we can only scratch the surface. There is a place for both analog and digital
circuits in instrumentation. Sensors and instrumentation functions are analog
in nature. However, the digital circuits have many advantages over analog
circuits. Analog signals are easily converted to digital signals using
commercially available analog-to-digital converters (ADC). In new
designs, digital circuits will be used wherever possible. Some of the
advantages of digital circuits are :
Lower power requirements
More cost effective
Can transmit signals over long distances without loss of accuracy and
elimination
of noise
High-speed signal transmission
Memory capability for data storage
Controller and alpha numeric display compatible
20. Digital signals
Digital signals are either high or low logic levels. Most digital circuits use a 5-
V supply. The logic low (binary 0) level is from 0 to 1V, the logic high (binary1)
level is from 2 to 5V; 1 to 2 V is an undefined region, i.e., any voltage below
1 V is considered a 0 level and any voltage above 2 V is considered a 1 level.
In circuits where the supply voltage is other than 5 V, a 0 level is still
considered as a 0 V level or the output drivers are sinking
current, i.e., connecting the output terminal to ground, and a 1 level is close
to the supply voltage or the output drivers are sourcing
current, i.e., connecting the output terminal to the supply rail.
21. Binary numbers
We use the decimal system (base 10) for mathematical functions, where as
electronics uses the binary system (base 2) to perform the same functions.
The rules are the same when performing calculations using either of the two
numbering systems (to the base 10 or 2). Table 4.1 gives a comparison
between counting in the decimal and binary systems. The least significant bit
(LSB) or unit number is the right-hand bit. In the decimal system when the
unit numbers are used we go to the tens, that is, 9 goes to10, and when the
tens are used we go to the hundreds, that is, 99 goes to 100 and so forth. The
binary system is the same when the 0 and 1 are used in the LSB position, then
we go to the next position and so on, that is, 1 goes to 10,11 goes to 100, and
111 goes to 1000, and so forth. The only difference is that, to represent a
number it requires more digits when using a binary system than in the
decimal system. Binary numbers can be easily converted to decimal numbers
by using the power value of the binary number. Table 4.2 gives the power
value of binary numbers versus their location from the LSB and their decimal
equivalent. Note that when counting locations, the count starts at 0 and
not, as might be expected, at 1. Each binary digit is called a bit, 4 bits are
defined as a nibble, 8 bits form a byte, and 2 bytes or 16 bits are called a
word. A word is often broken down into 4 nibbles, where each nibble is
represented by a decade number plus letters as shown in Table 4.3. Thus, a
word can be represented by 4 decade numbers plus the first six letters of the
22. Binary circuits are synchronized by clock signals which are referenced to
very accurate crystal oscillators (< 賊0.001 percent), using counters and
dividers. The clock signal can be used to generate very accurate delays and
timing signals, compared to RC-generated delays and timing which can have
tolerances of > 賊10 percent, so that delays and timing will be done almost
entirely by digital circuits in new equipment.
27. LOGIC CIRCUITS
Blok dasar pada digital circuits disebut gerbang logika . Ini
adalah buffer , inverter , AND, NAND , OR , NOR , XOR
, XNOR dan . Blok dasar ini saling dihubungkan untuk
membangun blok fungsional seperti encoders , dekoder, register
, multiplexer , demultiplexer, dan sejenisnya . Blok fungsional
kemudian saling berhubungan untuk membuat sistem yaitu
, kalkulator , komputer, mikroprosesor , jam , fungsi generator
, pemancar , penerima , instrumen digital , ADC, dan digital ke
analog konverter (DAC), dan sejenisnya.
29. Gambar 4.12a menunjukkan rangkaian MOS komplementer
( CMOS ) inverter. Sirkuit tersebut menggunakan kedua N dan P
channel perangkat pelengkap ( catatan perangkat simbol ) .
Gambar 4.12b menunjukkan simbol gates setara. Ketika input ke
gates rendah ( 0 ) positif - channel MOS ( PMOS ) adalah " ON "
dan MOS negatif (NMOS) adalah " OFF " sehingga output yang
tertinggi ( 1 ) , dan ketika input tinggi ( 1 ) PMOS adalah " OFF "
dan NMOS adalah " ON " , output rendah (0) , sehingga tanda
masukan terbalik pada output . Salah satu perangkat MOS selalu
" OFF " , sehingga sirkuit tidak menarik arus dari suplai (kecuali
selama switching ) membuat sirkuit CMOS sangat hemat daya.
30. Analog-to-digital conversion
Amplitudo sinyal analog dapat diwakili oleh sejumlah digital,
misalnya, kata 8-bit dapat mewakili angka sampai dengan 255,
sehingga dapat mewakili tegangan analog atau arus dengan
akurasi 1 di 255 (asumsi konversi akurat untuk 1bit) atau
ketepatan 0,4 persen.
Terintegrasi komersial A / D converter yang tersedia untuk
instrumen aplikasi tasi. Beberapa teknik yang digunakan untuk
konversi analog sinyal-sinyal digital, diantaranya :
1. Flash converters
2. Successive approximation
3. Resistor ladder networks
4. Dual slope converters
32. Gambar . 4.13a, dengan bentuk gelombang yang ditunjukkan
pada Gambar . 4.13b, N- channel transistor efek medan ( FET ) di
sirkuit sampel-dan -terus memiliki impedansi rendah ketika
dinyalakan " ON " dan sangat tinggi impedansi ketika dinyalakan
" OFF " . Tegangan C follows kapasitor input tegangan analog
ketika FET " ON " dan memegang tingkat dc analog volt ketika
FET diaktifkan " OFF " . Selama " OFF " periode ADC langkah
ures tingkat dc tegangan analog dan mengubahnya menjadi sinyal
digital . Sebagai frekuensi sampling ADC jauh lebih tinggi
daripada frekuensi analog sinyal, amplitudo bervariasi dari sinyal
analog dapat direpresentasikan dalam sebuah penggalian.
Format ital setiap periode sampel dan disimpan dalam memori .
Sinyal analog dapat diregenerasi dari sinyal digital menggunakan
DAC .
34. Gambar 4.14a menunjukkan diagram blok dari ADC 0804
, komersial 8 - bit
ADC .
Input analog dikonversi ke byte informasi digital setiap beberapa
milidetik . Sebuah alternatif untuk ADC adalah konverter
tegangan ke frekuensi. Dalam hal ini tegangan analog diubah ke
frekuensi. Unit komersial seperti LM 331 ditunjukkan pada
Gambar. 4.14b tersedia untuk konversi ini.
Perangkat ini memiliki hubungan linier antara tegangan dan
frekuensi. Karakteristik operasi dari perangkat diberikan dalam
produsen 'lembar data.
35. Perhitungan sirkuit
Sirkuit analog bisa menggunakan bipolar atau MOS-yang dipadukan dengan
penguat.
Op-amp bipolar cenderung memiliki masukan dc yang lebih rendah tapi dapat
mengimbangi, tapi MOS op-amp memiliki impedansi masukan yang tinggi.
Sejak banyaknya of-amps dan penguat-penguat khusus yang tersedia, lembar
data dari para produsen harus dikonsultasikan untuk memutuskan penguat
mana yang paling cocok untuk aplikasi tertentu.
Sirkuit digital dapat dibagi menurut jumlah yang digabungkan ke dalam chip
silikon tunggal ke skala yang kecil, skala menengah dan penggabungan skala
besar (sampai 100 perangkat) seperti SN 54/74 bagian dari sirkuit digital, baik
bipolar dan CMOS digunakan keduanya.
36. Jenis perangkat ini berisi gerbang dan blok-blok bangunan kecil. skala menengah
yang digabungkan (lebih dari 100,000 perangkat) hanya akan menggunakan
perangkat-perangkat CMOS. Ini karena syarat tenaga yang terlalu banyak,
pembuangan tinggi, dan ukuran perangkat bipolar yang relatif besar.
Sirkuit tersebut yang mengandung blok-blok bangunan besar pada chip tunggal.
Sirkuit skala besar yang digabungkan berisi lebih dari 1.000.000 perangkat, dan
menggunakan teknologi CMOS. Alat ini digunakan untuk memori besar,
mikroprosesor, dan mikrokontroler, dan sirkuit tersebut dapat berisi beberapa juta
perangkat.
Sistem yang mengandung gerbang yang banyak sekarang menggunakan
programmable logic array (PLA) untuk menggantikan SN 54/74 bagian dari
perangkat gerbang, sebagai salah satu perangkat ini dapat menggantikan banyak
perangkat gerbang, membutuhkan daya yang lebih kecil, dan dapat dikonfigurasi
(diprogram) oleh pengguna produk untuk melakukan semua diperlukan fungsi
sistem.