際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Motivasi Lingkaran Motivasi 
Hirerarki Kebutuhan 
Kekuatan 
Motivasi Kategori Aktivitas 
Teori Motivasi Rangkuman Pertanyaan?
Motivasi dalam Organisasi 
Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku 
seseorang. Namun motivasi bukanlah satu-satunya unsur 
yang menjelaskan adanya perilaku seseorang. Banyak unsur 
lain, misalnya persepsi, kepribadian, dan lingkungan adalah 
unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi terjadinya 
perilaku.
WILLIAM JAMES DALAM TULISAN KLASIKNYA 
PRINCIPLES OF PSYCHOLOGY MENGENALKAN 
DUA KONSEP PENTING PADA SEJARAH, YAITU : 
INSTING DAN MOTIVASI DI BAWAH SADAR. 
KEMUDIAN CLARK HULL DENGAN 
MEMPERGUNAKAN PERSPELTIF YANG ILMIAH 
DARI PERMULAAN AHLI-AHLI PERILAKU 
MERUMUSKAN TEORI DORONGAN (DRIVE) 
TERHADAP MOTIVASI
Lingkaran Motivasi 
Perilaku manusia pada hakekatnya adalah 
berorientasi pada tujuan, atau keinginan untuk mencapai 
beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah 
kegiatan. Sehingga semua perilaku itu adalah serangkaian 
aktivitas atau kegiatan. 
Perilaku seseorang sebenarnya dapat dikaji 
sebagai saling interaksi atau ketergantungan beberapa 
unsur pokok, yaitu motivasi dan tujuan. Sedangkan 
menurut Fred Luthans terdiri dari tiga unsur yakni 
kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
Perubahan dalam Kekuatan 
Motivasi 
Kebutuhan yang sudah tercapai dan yang 
memberikan kepuasan, akan menurunkan 
kekuataannya dan secara normal tidak lagi memotivasi 
seseorang untuk mencapai tujuan guna memuaskan 
kebutuhan tersebut. Suatu motivasi cenderung 
mengurangi kekuatannya manakala tercapainya suatu 
kepuasan, terhalangnya pencapaian kepuasan, 
perbedaan kognisi, frustasi, atau karena kekuatan 
motivasinya bertambah.
Kepuasan kebutuhan 
- Ketika kebutuhan terpuaskan maka (menurut 
Abraham Maslow), kebutuhan tersebut tidak lagi 
memotivasi perilaku. 
Terhalangnya pemuasan kebutuhan 
- Berubahnya kebutuhan dari suatu kebutuhan terjadi 
ketika seseorang melanjutkan berganti ke 
kebutuhan lainnya.
Perilaku akan berubah jika kebutuhan-kebutuhan yang 
menarik, bertambah kekuatannya. Kekuatan dari beberapa 
kebutuhan akan nampak dalam pola lingkaran. Seseorang 
dapat mengurangi atau mempercepat putaran dari pola 
lingkaran ini dengan cara dipengaruhi oleh lingkungannya. 
Contoh, orang yang mmbutuhkan makanan kebutuhannya 
bisa bertambah, ketika dia membau aroma masakan yang 
lezat.
 Aktivitas Terarah ke Tujuan (goal-direted activity) 
Inti dari aktivitas ini ialah perilaku yang dimotivasikan mengarah kepada 
pencapaian tujuan. 
 Aktivitas Tujuan (goal activity) 
Dalam hal lapar ini, makan makanan tersebut adalah aktivitas tujuan. 
Perbedaan penting dari kedua aktivitas ini adalah terletak pada pengaruhnya 
terhadap kekuatan kebutuhan. Dalam aktivitas terarah pada tujuan, kekuatan 
kebutuhan cenderung menjadi naik selama seseorang terikat pada aktivitas 
tersebut sehingga tercapainya tujuan atau terdapatnya frustasi.
Hubungan antara motivasi, tujuan dan aktivitas 
Dorongan Aktivitas Terarah 
ke Tujuan 
Perilaku 
Tujuan Aktivitas Tujuan
Lanjutan 
Keterkaitan pada salah satu aktivitas tersebut yang relatif agak lama akan 
menimbulkan persoalan-persoalan baru. Jika seseorang terlalu lama 
tinggal pada aktivitas terarah pada tujuan, maka frustasi akan timbul 
yang pada akhirnya seseorang akan menarik diri atau memberhentikan 
aktivitasnya dan bertingkah laku tidak rasional. 
Sebaliknya jika seseorang terlalu lama pula terikat pada aktivitas tujuan dan 
tujuan tersebut tidak lagi merangsang, maka perhatiannya akan 
menyusut dan rasa apatis bisa berkembang subur.
HIERARKI KEBUTUHAN 
Hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) dikembangkan oleh Abraham 
Maslow. Hierarki kebutuhan ini terdiri dari 5 kebutuhan, yaitu fisik, 
keamanan, sosial (Afiliasi), penghargaan dan aktualisasi diri. 
1. Jika kebutuhan fisik berada di tingkat paling atas, maka ini berarti 
seseorang sangat membutuhkan makan, papan, dan sandang. 
(contoh: pegawai mencari uang tambahan untuk menyewa rumah 
dikarenakan kantor tidak dapat menyewakannya rumah) 
2. Selanjutnya, ketika aktivitas pemenuhan kebutuhan fisik ini sudah 
mulai menurun, maka naiklah kebutuhan lain yakni kebutuhan 
mencari keamanan. (contoh: mulailah ia membutuhkan anjing untuk 
berjaga hingga malam, pagar berkawat yang beraliran listrik, dll yang 
intinya mendapat perlindungan keamanan dari harta kekayaan yang 
takut dicuri orang lain.
Lanjutan... 
3. Ketika kebutuhan fisik dan keamanan telah terpenuhi, maka 
seseorang beralih kepada kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan 
sosial. Dalam hal ini seseorang akan berusaha mencari teman 
bergaul yang sederajat dengan kedudukan sosialnya. 
4. Kedudukan kebutuhan sosial dalam struktur sudah mulai 
menurun, maka muncullah kebutuhan lainnya yakni kebutuhan 
akan penghargaan. Yaitu suatu kebutuhan agar orang lain mau 
menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya. 
Pemuasan kebutuhan penghargaan ini akan menghasilkan 
perasaan-perasaan percaya diri, kekuasaan, dan kontrol. 
5. aktualisasi diri. Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang ingin 
memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa 
yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi 
mencapainya.
 Douglas McGregor dalam bukunya The 
Human Side of Enterprise mencoba 
mempopulerkan teori Maslow dalam 
literatur manajemen. Mulai saat itu hierarki 
kebutuhan mempunyai dampak yang 
menakjubkan terhadap pendekatan 
manajemen modern mengenai motivasi ini.
Berikut merupakan hierarki kebutuhan Maslow yang 
diubah ke dalam tatanan model motivasi kerja. 
Aktualisasi diri 
Penghargaan, misalnya: status, titel, 
simbol-simbol, promosi, perjamuan, dll 
Sosial atau afiliasi, misalnya: kelompok formal 
atau informal, menjadi ketua yayasan, ketua 
organisasi olahraga, dll 
Keamanan, misalnya: jaminan masa pensiun, santunan 
kecelakaan, jaminan asuransi kesehatan, dll 
Fisik, misalnya gaji, upah tunjangan, honorarium, bantuan pakaian, sewa 
perumahan, uang transport, dll 
Gambar: Hierarki motivasi kerja
Teori motivasi oleh Herzberg ini mengatakan bahwa 
kepuasaan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis 
pekerjaan (job content), dan ketidakpuasan bekerja 
selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan 
dengan aspek-aspek sekitar yang berhubungan 
dengan pekerjaan (job context). Kepuasan-kepuasan 
dalam bekerja oleh Herzberg diberi nama motivator, 
sedangkan ketidakpuasan disebut faktor hygiene.
Aldarfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan 
itu, yaitu: 
1. kebutuhan keberadaan, adalah suatu kebutuhan akan 
tetapi bisa hidup 
2. kebutuhan berhubungan, adalah suatu kebutuhan untuk 
menjalin hubungan sesamanya melakukan hubungan sosial 
dan bekerja sama dengan orang lain. 
3. kebutuhan untuk berkembang, adalah suatu kebutuhan 
yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang 
untuk mengembangkan dirinya.
McClelland percaya bahwa kebutuhan untuk 
berprestasi adalah suatu yang berbeda dan dapat 
dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan lainnya. 
Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk 
berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk 
melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik 
dari prestasi karya orang lain. Menurut McClelland 
ada tiga kebutuhan manusia, yakni kebutuhan 
untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan 
kebutuhan untuk kekuasaan.
Penemuan McClelland 
 motivasi pribadi manajer itu dapat diproyeksikan pada 
bawahannya. Dengan demikian manajer dengan motivasi 
prestasi yang tinggi selalu memikirkan aspek-aspek 
pekerjaan yang memberikan kepada bawahan untuk bisa 
berprestasi. 
 manajer yang mempunyai motivasi prestasi tinggi siap 
mempergunakan metode partisipasi dengan bawahannya, 
sementara itu yang moderat dan rendah tidak mempunyai 
kemauan untuk melibatkan bawahan dalam ikut berperan 
serta pada pembuatan-pembuatan keputusan.
Lanjutan... 
 manajer bermotivasi tinggi cenderung bersikap 
terbuka dalam berinteraksi dan berkomunikasi 
dengan lainnya baik sesame manajer ataupun 
dengan bawahannya. 
 manjer berprestasi tinggi meunjukan sikapnya mau 
memikirkan baik orang-orang yang ada dalam 
organisasinya maupun produksinya. Manajer 
berprestasi moderat mempunyai minat yang besar 
untuk memperhatikan produksi dan perhatian yang 
rendah pada orang-orang.
Teori X dan Teori Y dari 
douglas McGregor 
 Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang 
ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik 
akan rasa tanggung jawab, serta menginginkan 
keamanan atas segalanya. Mengikuti falsafah ini 
maka kepercayaan ialah orang-orang itu 
hendaknya dimotivasi dengan uang, gaji, 
honorarium, dan diperlakukan dengan sangsi 
hokum.
Menurut teori X dari McGregor ini bahwa 
orang-orang ini pada hakikatnya adalah: 
 Tidak menyukai bekerja. 
 Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung 
jawab, dan lebih menyukai diperintah atau diarahkan. 
 Mempunyai kamampuan yang kecil untuk berkreasi 
mengatasi masalah-masalah organisasi. 
 Hanya membutuhkan motivasi fisiologi dan keamanan saja. 
 Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk 
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
 Pekerjaan itu pada hakikatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan 
kepada orang. Keduanya, bekerja dan bermain merupakan aktivitas-aktivitas 
fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika semua 
keadaan sama-sama menyenangkan. 
 Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam 
rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. 
 Kemampuan untuk beraktivitas didalam memecahkan persoalan-persoalan 
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan. 
 Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan, 
dan aktualisasi diri, tetapi juga pada tingkat kebutuhan kepada seluruh 
karyawan. 
 Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi 
secara tepat. 
Secara keseluruhan asumsi teori Y mengenai 
manusia adalah sebagai berikut:
Teori Dewasa dan Tidak 
Dewasa Chris Argyris 
 Dalam teori ini Chris Argyris mencoba 
membandingkan nilai-nilai pyramidal dari birokrasi 
yang masih mendominasikan sebagian besar 
orang, dengan system nilai demokrasi yang banyak 
memperhatikanfaktor manusainya. Nilai pyramidal 
birokrasi identik dengan asumsi teori X tentang 
hakikat manusia. Dan system niali demokrasi yang 
humanities sama dengan asumsi-asumsi teori Y.
Dua Sistem Nilai yang 
Berbeda dari Argyris 
1. Sistem nilai 
birokrasi 
piramidal 
2. Sistem nilai 
demokrasi yang 
humanistis
 Hubungan kemanusiaan dianggap penting karena untuk maencapai 
tujuan organisasi, yakni untuk melaksanakan tugas pekerjaan secara 
baik. 
 Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika perilaku 
menjadi lebih rasional, logis, dan terkomunikasikan secara jelas. 
Sebaliknya jika perilaku menjadi emosional, maka efektivitas akan 
turun. 
 Hubungan kemanusiaan adalah sangat efektif jika dimotivasi lewat 
pengarahan yang dirancang secara tepat, otoritas, dan otoritas, dan 
pengendalian. Demikian pula pemberian penghargaan yang sepadan 
perilaku rasional dalam mencapai tujuan. 
 
Sistem nilai birokrasi 
piramidal
Sistem nilai demokrasi yang 
humanistis 
 Hubungan kemanusiaan dianggap penting tidak saja untuk mencapai 
tujuan organisasi, tetapi juga untuk memelihara sistem di dalam dan 
penyesuaian sebaik mungkin dengan lingkungan. 
 Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika semua 
yang ada hubungannya dengan perilaku (rasional maupun 
interpersonal) menjadi sadar, dapat mudah dibicarakan dan mudah 
dikendalikan. 
 Dalam huubungan dengan pengarahan, pengendalian, penghargaan 
dan hukuman, maka hubungan kemanusiaan akan lebih berpengaruh 
secara efektif, jika dilakukan lewat hubunganyang otentik, komitment 
internal, keberhasilan psikologis, dan proses konfirmasi.
Menurut Argyris ada tujuh perubahan yang terjadi di dalam 
kepribadian seseorang jika ia berkembang ke kedewasaan 
pada sepanjang tahunnya. 
1. Sesorang itu akan bergerak dari suatu keadaan pasif sebagai kanak-kanak se suatu 
keadaan yang bertambah aktivitasnya sebagai orang dewasa. 
2. Seseorang akan berkembang dari suatu keadaan yang tergantung kepada orang lain ke 
suatu keadaan yang relatif meredakan sebagai orang dewasa. 
3. Seorang bertindak hanya dalam cara yang sedikit sebagai kanak-kanak, tetapi sebagai 
orang dewasa ia akan mampu bertindak dalam berbagai cara. 
4. Seorang itu mempunyai minat yang tidak menentu, kebetulan, dan tidak begitu 
mendalam sebagai kanak-kanak, tetapi berkembang lebih mendalam dan kuat minatnya 
sebagai dewasa. 
5. Prespektif waktu bagi anak-anak adalh singkat, hanya melibatkan waktu kini, tetapi orang 
yang sudah matang, perspektif waktunya bertamah menjangkau masa lalu dan masa yang 
akan datang. 
6. Seseorang sebagai kanak-kanak ia berada di bawah pengendalian setiap orang 
(subordinate to everyone), tetapi ia akan menunjukkan kedudukan yang sama atau 
diatasnya orang lai, sebagai orang yang dewasa. 
7. Sebagai anak-anak seseorang kurang kesadarannya akan dirinya, tetapi sebagai orang 
yang sudah matang ia tidak hanya sadar akan mampu untuk mengendalikan dirinya.
motivasi dalam organisasi

More Related Content

What's hot (20)

Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
ReniFatmawati5
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Dadang Solihin
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Tidak Bekerja
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
Uni Azza Aunillah
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasiTanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Kamal Kamal
Contoh soal uas manejemen operasional 2
Contoh soal uas manejemen operasional 2Contoh soal uas manejemen operasional 2
Contoh soal uas manejemen operasional 2
Evert Sandye Taasiringan
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - Leadership
Finna Kirana
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Umi Arifah
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO
Etika bisnis kasus nike
Etika bisnis kasus nikeEtika bisnis kasus nike
Etika bisnis kasus nike
AsdelinaRitonga
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
Adi Setiabudi
Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi
Frans Dione
makalah analisis jabatan
makalah analisis jabatanmakalah analisis jabatan
makalah analisis jabatan
semua unduh
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Wahyuda5
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Fajar Jabrik
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Adrian Tabeney
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
yunisarosa
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
Satya Pranata
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
yuniar putri
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
ReniFatmawati5
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Dadang Solihin
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Pengantar Bisnis "Manajemen dan Organisasi"
Tidak Bekerja
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasiTanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Kamal Kamal
Contoh soal uas manejemen operasional 2
Contoh soal uas manejemen operasional 2Contoh soal uas manejemen operasional 2
Contoh soal uas manejemen operasional 2
Evert Sandye Taasiringan
Perilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - LeadershipPerilaku Organisasi - Leadership
Perilaku Organisasi - Leadership
Finna Kirana
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Bab 9 Perencanaan & Pengembangan Karier
Umi Arifah
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Tri Widodo W. UTOMO
Etika bisnis kasus nike
Etika bisnis kasus nikeEtika bisnis kasus nike
Etika bisnis kasus nike
AsdelinaRitonga
Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi Motivasi Dalam Organisasi
Motivasi Dalam Organisasi
Adi Setiabudi
Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi
Frans Dione
makalah analisis jabatan
makalah analisis jabatanmakalah analisis jabatan
makalah analisis jabatan
semua unduh
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Wahyuda5
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Fajar Jabrik
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Adrian Tabeney
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar BisnisMemotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis
yunisarosa
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
Satya Pranata
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
yuniar putri

Viewers also liked (20)

motivasi organisasi
motivasi organisasimotivasi organisasi
motivasi organisasi
Mentari Halimun
Motivasi berorganisasi
Motivasi berorganisasiMotivasi berorganisasi
Motivasi berorganisasi
Bhayu Sulistiawan
Motivasi organisasi
Motivasi organisasiMotivasi organisasi
Motivasi organisasi
Ervan Abu Nangim
Motivasi Organisasi untuk Mahasiswa FK
Motivasi  Organisasi untuk Mahasiswa FKMotivasi  Organisasi untuk Mahasiswa FK
Motivasi Organisasi untuk Mahasiswa FK
Abdul Mughni Rozy
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
Gondo Madden
Training Motivasi
Training MotivasiTraining Motivasi
Training Motivasi
Kuswandari Ndari
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan
Nuzli Muhammad
Organisasi dan kepimpinan
Organisasi dan kepimpinanOrganisasi dan kepimpinan
Organisasi dan kepimpinan
zf_s
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi Komunikasi EkspresifFungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Trisna Karya
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
Radyastuti
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
Ratih Aini
Mengenal Gratifikasi
Mengenal GratifikasiMengenal Gratifikasi
Mengenal Gratifikasi
Galih Honggo Baskoro
Integritas
IntegritasIntegritas
Integritas
Tyaseta Sardjono
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
aliyudhi_h
Experiential andragogy
Experiential andragogyExperiential andragogy
Experiential andragogy
Ervan Abu Nangim
saber pungli
saber punglisaber pungli
saber pungli
Cybersecurity & ECommerce Expert
Ppt kemahasiswaan
Ppt kemahasiswaanPpt kemahasiswaan
Ppt kemahasiswaan
maiiaarlam
Organisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaanOrganisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan
jenniewidianie
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPTBagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Rian Maulana
Motivasi Organisasi untuk Mahasiswa FK
Motivasi  Organisasi untuk Mahasiswa FKMotivasi  Organisasi untuk Mahasiswa FK
Motivasi Organisasi untuk Mahasiswa FK
Abdul Mughni Rozy
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
Gondo Madden
4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan4 fungsi komunikasi pendidikan
4 fungsi komunikasi pendidikan
Nuzli Muhammad
Organisasi dan kepimpinan
Organisasi dan kepimpinanOrganisasi dan kepimpinan
Organisasi dan kepimpinan
zf_s
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi Komunikasi EkspresifFungsi Komunikasi Ekspresif
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Trisna Karya
2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi2.fungsi komunikasi
2.fungsi komunikasi
Radyastuti
Fungsi Komunikasi
Fungsi KomunikasiFungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi
Ratih Aini
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
Program Pengendalian Gratifikasi (PPG)
aliyudhi_h
Ppt kemahasiswaan
Ppt kemahasiswaanPpt kemahasiswaan
Ppt kemahasiswaan
maiiaarlam
Organisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaanOrganisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan
jenniewidianie
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPTBagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Bagaimana Memotivasi Siswa - PPT
Rian Maulana

Similar to motivasi dalam organisasi (20)

Motivasi 1 pp
Motivasi 1  ppMotivasi 1  pp
Motivasi 1 pp
SK WAWASAN
LDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptxLDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptx
IisZaenulMukhlisin
Teori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
Teori Motivasi dan Aplikasinya di OrganisasiTeori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
Teori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
MuhammadAziz625629
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMENBAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BonseAris1
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
NajibIsahak1
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
syafriskamaulyani90
Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2
Andi Iswoyo
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan KonseptualTeori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
MuhammadAziz625629
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
Jerry Makawimbang
MOTIVASI.ppt
MOTIVASI.pptMOTIVASI.ppt
MOTIVASI.ppt
nurul898675
teori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.pptteori-motivasi1.ppt
teori-motivasi1.ppt
B168HerlinaAuliaPutr
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm Publik
Andi Iswoyo
Bab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerjaBab 9 motivasi kerja
Bab 9 motivasi kerja
Syifa Salsabila
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
Zara Lumina
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasiTeori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
AlumniKajianStrateji
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Ajeng Pipit
Memotivasi kerja
Memotivasi kerjaMemotivasi kerja
Memotivasi kerja
Siti Sahati
Mengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teoriMengintegrasikan teori
Mengintegrasikan teori
Uni Azza Aunillah
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.pptMateri Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Wahyu Kuncoro Sn
Motivasi 1 pp
Motivasi 1  ppMotivasi 1  pp
Motivasi 1 pp
SK WAWASAN
LDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptxLDKS_motivasi organisasi.pptx
LDKS_motivasi organisasi.pptx
IisZaenulMukhlisin
Teori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
Teori Motivasi dan Aplikasinya di OrganisasiTeori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
Teori Motivasi dan Aplikasinya di Organisasi
MuhammadAziz625629
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMENBAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BAHAN KULIAH TEORI MOTIVASI MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
BonseAris1
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
13.a......-TEORI-MOTIVASI.ILVI_.1ppt.ppt
NajibIsahak1
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
13.a.-TEORI-MOTIVASI.BELAJAR 1_.1ppt.ppt
syafriskamaulyani90
Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2Teori Organisasi Wasis 2
Teori Organisasi Wasis 2
Andi Iswoyo
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan KonseptualTeori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
Teori Berkaitan Motivasi Tinjauan Konseptual
MuhammadAziz625629
05 Teori Organisasi Adm Publik
05 Teori Organisasi   Adm Publik05 Teori Organisasi   Adm Publik
05 Teori Organisasi Adm Publik
Andi Iswoyo
Teori motivasi
Teori motivasiTeori motivasi
Teori motivasi
Zara Lumina
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasiTeori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
Teori Neo klasik dalam ilmu psikologi komunikasi
AlumniKajianStrateji
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Ajeng Pipit
Memotivasi kerja
Memotivasi kerjaMemotivasi kerja
Memotivasi kerja
Siti Sahati
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.pptMateri Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Materi Minggu 03 - Motivasi dlm Organisasi.ppt
Wahyu Kuncoro Sn

motivasi dalam organisasi

  • 1. Motivasi Lingkaran Motivasi Hirerarki Kebutuhan Kekuatan Motivasi Kategori Aktivitas Teori Motivasi Rangkuman Pertanyaan?
  • 2. Motivasi dalam Organisasi Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang. Namun motivasi bukanlah satu-satunya unsur yang menjelaskan adanya perilaku seseorang. Banyak unsur lain, misalnya persepsi, kepribadian, dan lingkungan adalah unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku.
  • 3. WILLIAM JAMES DALAM TULISAN KLASIKNYA PRINCIPLES OF PSYCHOLOGY MENGENALKAN DUA KONSEP PENTING PADA SEJARAH, YAITU : INSTING DAN MOTIVASI DI BAWAH SADAR. KEMUDIAN CLARK HULL DENGAN MEMPERGUNAKAN PERSPELTIF YANG ILMIAH DARI PERMULAAN AHLI-AHLI PERILAKU MERUMUSKAN TEORI DORONGAN (DRIVE) TERHADAP MOTIVASI
  • 4. Lingkaran Motivasi Perilaku manusia pada hakekatnya adalah berorientasi pada tujuan, atau keinginan untuk mencapai beberapa tujuan. Satuan dasar dari setiap perilaku adalah kegiatan. Sehingga semua perilaku itu adalah serangkaian aktivitas atau kegiatan. Perilaku seseorang sebenarnya dapat dikaji sebagai saling interaksi atau ketergantungan beberapa unsur pokok, yaitu motivasi dan tujuan. Sedangkan menurut Fred Luthans terdiri dari tiga unsur yakni kebutuhan, dorongan, dan tujuan.
  • 5. Perubahan dalam Kekuatan Motivasi Kebutuhan yang sudah tercapai dan yang memberikan kepuasan, akan menurunkan kekuataannya dan secara normal tidak lagi memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan guna memuaskan kebutuhan tersebut. Suatu motivasi cenderung mengurangi kekuatannya manakala tercapainya suatu kepuasan, terhalangnya pencapaian kepuasan, perbedaan kognisi, frustasi, atau karena kekuatan motivasinya bertambah.
  • 6. Kepuasan kebutuhan - Ketika kebutuhan terpuaskan maka (menurut Abraham Maslow), kebutuhan tersebut tidak lagi memotivasi perilaku. Terhalangnya pemuasan kebutuhan - Berubahnya kebutuhan dari suatu kebutuhan terjadi ketika seseorang melanjutkan berganti ke kebutuhan lainnya.
  • 7. Perilaku akan berubah jika kebutuhan-kebutuhan yang menarik, bertambah kekuatannya. Kekuatan dari beberapa kebutuhan akan nampak dalam pola lingkaran. Seseorang dapat mengurangi atau mempercepat putaran dari pola lingkaran ini dengan cara dipengaruhi oleh lingkungannya. Contoh, orang yang mmbutuhkan makanan kebutuhannya bisa bertambah, ketika dia membau aroma masakan yang lezat.
  • 8. Aktivitas Terarah ke Tujuan (goal-direted activity) Inti dari aktivitas ini ialah perilaku yang dimotivasikan mengarah kepada pencapaian tujuan. Aktivitas Tujuan (goal activity) Dalam hal lapar ini, makan makanan tersebut adalah aktivitas tujuan. Perbedaan penting dari kedua aktivitas ini adalah terletak pada pengaruhnya terhadap kekuatan kebutuhan. Dalam aktivitas terarah pada tujuan, kekuatan kebutuhan cenderung menjadi naik selama seseorang terikat pada aktivitas tersebut sehingga tercapainya tujuan atau terdapatnya frustasi.
  • 9. Hubungan antara motivasi, tujuan dan aktivitas Dorongan Aktivitas Terarah ke Tujuan Perilaku Tujuan Aktivitas Tujuan
  • 10. Lanjutan Keterkaitan pada salah satu aktivitas tersebut yang relatif agak lama akan menimbulkan persoalan-persoalan baru. Jika seseorang terlalu lama tinggal pada aktivitas terarah pada tujuan, maka frustasi akan timbul yang pada akhirnya seseorang akan menarik diri atau memberhentikan aktivitasnya dan bertingkah laku tidak rasional. Sebaliknya jika seseorang terlalu lama pula terikat pada aktivitas tujuan dan tujuan tersebut tidak lagi merangsang, maka perhatiannya akan menyusut dan rasa apatis bisa berkembang subur.
  • 11. HIERARKI KEBUTUHAN Hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) dikembangkan oleh Abraham Maslow. Hierarki kebutuhan ini terdiri dari 5 kebutuhan, yaitu fisik, keamanan, sosial (Afiliasi), penghargaan dan aktualisasi diri. 1. Jika kebutuhan fisik berada di tingkat paling atas, maka ini berarti seseorang sangat membutuhkan makan, papan, dan sandang. (contoh: pegawai mencari uang tambahan untuk menyewa rumah dikarenakan kantor tidak dapat menyewakannya rumah) 2. Selanjutnya, ketika aktivitas pemenuhan kebutuhan fisik ini sudah mulai menurun, maka naiklah kebutuhan lain yakni kebutuhan mencari keamanan. (contoh: mulailah ia membutuhkan anjing untuk berjaga hingga malam, pagar berkawat yang beraliran listrik, dll yang intinya mendapat perlindungan keamanan dari harta kekayaan yang takut dicuri orang lain.
  • 12. Lanjutan... 3. Ketika kebutuhan fisik dan keamanan telah terpenuhi, maka seseorang beralih kepada kebutuhan berikutnya yaitu kebutuhan sosial. Dalam hal ini seseorang akan berusaha mencari teman bergaul yang sederajat dengan kedudukan sosialnya. 4. Kedudukan kebutuhan sosial dalam struktur sudah mulai menurun, maka muncullah kebutuhan lainnya yakni kebutuhan akan penghargaan. Yaitu suatu kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya. Pemuasan kebutuhan penghargaan ini akan menghasilkan perasaan-perasaan percaya diri, kekuasaan, dan kontrol. 5. aktualisasi diri. Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya.
  • 13. Douglas McGregor dalam bukunya The Human Side of Enterprise mencoba mempopulerkan teori Maslow dalam literatur manajemen. Mulai saat itu hierarki kebutuhan mempunyai dampak yang menakjubkan terhadap pendekatan manajemen modern mengenai motivasi ini.
  • 14. Berikut merupakan hierarki kebutuhan Maslow yang diubah ke dalam tatanan model motivasi kerja. Aktualisasi diri Penghargaan, misalnya: status, titel, simbol-simbol, promosi, perjamuan, dll Sosial atau afiliasi, misalnya: kelompok formal atau informal, menjadi ketua yayasan, ketua organisasi olahraga, dll Keamanan, misalnya: jaminan masa pensiun, santunan kecelakaan, jaminan asuransi kesehatan, dll Fisik, misalnya gaji, upah tunjangan, honorarium, bantuan pakaian, sewa perumahan, uang transport, dll Gambar: Hierarki motivasi kerja
  • 15. Teori motivasi oleh Herzberg ini mengatakan bahwa kepuasaan kerja selalu dihubungkan dengan isi jenis pekerjaan (job content), dan ketidakpuasan bekerja selalu disebabkan karena hubungan pekerjaan dengan aspek-aspek sekitar yang berhubungan dengan pekerjaan (job context). Kepuasan-kepuasan dalam bekerja oleh Herzberg diberi nama motivator, sedangkan ketidakpuasan disebut faktor hygiene.
  • 16. Aldarfer mengenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan itu, yaitu: 1. kebutuhan keberadaan, adalah suatu kebutuhan akan tetapi bisa hidup 2. kebutuhan berhubungan, adalah suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya melakukan hubungan sosial dan bekerja sama dengan orang lain. 3. kebutuhan untuk berkembang, adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya.
  • 17. McClelland percaya bahwa kebutuhan untuk berprestasi adalah suatu yang berbeda dan dapat dibedakan dari kebutuhan-kebutuhan lainnya. Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Menurut McClelland ada tiga kebutuhan manusia, yakni kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk kekuasaan.
  • 18. Penemuan McClelland motivasi pribadi manajer itu dapat diproyeksikan pada bawahannya. Dengan demikian manajer dengan motivasi prestasi yang tinggi selalu memikirkan aspek-aspek pekerjaan yang memberikan kepada bawahan untuk bisa berprestasi. manajer yang mempunyai motivasi prestasi tinggi siap mempergunakan metode partisipasi dengan bawahannya, sementara itu yang moderat dan rendah tidak mempunyai kemauan untuk melibatkan bawahan dalam ikut berperan serta pada pembuatan-pembuatan keputusan.
  • 19. Lanjutan... manajer bermotivasi tinggi cenderung bersikap terbuka dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan lainnya baik sesame manajer ataupun dengan bawahannya. manjer berprestasi tinggi meunjukan sikapnya mau memikirkan baik orang-orang yang ada dalam organisasinya maupun produksinya. Manajer berprestasi moderat mempunyai minat yang besar untuk memperhatikan produksi dan perhatian yang rendah pada orang-orang.
  • 20. Teori X dan Teori Y dari douglas McGregor Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab, serta menginginkan keamanan atas segalanya. Mengikuti falsafah ini maka kepercayaan ialah orang-orang itu hendaknya dimotivasi dengan uang, gaji, honorarium, dan diperlakukan dengan sangsi hokum.
  • 21. Menurut teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakikatnya adalah: Tidak menyukai bekerja. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diperintah atau diarahkan. Mempunyai kamampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi. Hanya membutuhkan motivasi fisiologi dan keamanan saja. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
  • 22. Pekerjaan itu pada hakikatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya, bekerja dan bermain merupakan aktivitas-aktivitas fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika semua keadaan sama-sama menyenangkan. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. Kemampuan untuk beraktivitas didalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan, dan aktualisasi diri, tetapi juga pada tingkat kebutuhan kepada seluruh karyawan. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat. Secara keseluruhan asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:
  • 23. Teori Dewasa dan Tidak Dewasa Chris Argyris Dalam teori ini Chris Argyris mencoba membandingkan nilai-nilai pyramidal dari birokrasi yang masih mendominasikan sebagian besar orang, dengan system nilai demokrasi yang banyak memperhatikanfaktor manusainya. Nilai pyramidal birokrasi identik dengan asumsi teori X tentang hakikat manusia. Dan system niali demokrasi yang humanities sama dengan asumsi-asumsi teori Y.
  • 24. Dua Sistem Nilai yang Berbeda dari Argyris 1. Sistem nilai birokrasi piramidal 2. Sistem nilai demokrasi yang humanistis
  • 25. Hubungan kemanusiaan dianggap penting karena untuk maencapai tujuan organisasi, yakni untuk melaksanakan tugas pekerjaan secara baik. Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika perilaku menjadi lebih rasional, logis, dan terkomunikasikan secara jelas. Sebaliknya jika perilaku menjadi emosional, maka efektivitas akan turun. Hubungan kemanusiaan adalah sangat efektif jika dimotivasi lewat pengarahan yang dirancang secara tepat, otoritas, dan otoritas, dan pengendalian. Demikian pula pemberian penghargaan yang sepadan perilaku rasional dalam mencapai tujuan. Sistem nilai birokrasi piramidal
  • 26. Sistem nilai demokrasi yang humanistis Hubungan kemanusiaan dianggap penting tidak saja untuk mencapai tujuan organisasi, tetapi juga untuk memelihara sistem di dalam dan penyesuaian sebaik mungkin dengan lingkungan. Evektifitas dalam hubungan kemanusiaan akan bertambah jika semua yang ada hubungannya dengan perilaku (rasional maupun interpersonal) menjadi sadar, dapat mudah dibicarakan dan mudah dikendalikan. Dalam huubungan dengan pengarahan, pengendalian, penghargaan dan hukuman, maka hubungan kemanusiaan akan lebih berpengaruh secara efektif, jika dilakukan lewat hubunganyang otentik, komitment internal, keberhasilan psikologis, dan proses konfirmasi.
  • 27. Menurut Argyris ada tujuh perubahan yang terjadi di dalam kepribadian seseorang jika ia berkembang ke kedewasaan pada sepanjang tahunnya. 1. Sesorang itu akan bergerak dari suatu keadaan pasif sebagai kanak-kanak se suatu keadaan yang bertambah aktivitasnya sebagai orang dewasa. 2. Seseorang akan berkembang dari suatu keadaan yang tergantung kepada orang lain ke suatu keadaan yang relatif meredakan sebagai orang dewasa. 3. Seorang bertindak hanya dalam cara yang sedikit sebagai kanak-kanak, tetapi sebagai orang dewasa ia akan mampu bertindak dalam berbagai cara. 4. Seorang itu mempunyai minat yang tidak menentu, kebetulan, dan tidak begitu mendalam sebagai kanak-kanak, tetapi berkembang lebih mendalam dan kuat minatnya sebagai dewasa. 5. Prespektif waktu bagi anak-anak adalh singkat, hanya melibatkan waktu kini, tetapi orang yang sudah matang, perspektif waktunya bertamah menjangkau masa lalu dan masa yang akan datang. 6. Seseorang sebagai kanak-kanak ia berada di bawah pengendalian setiap orang (subordinate to everyone), tetapi ia akan menunjukkan kedudukan yang sama atau diatasnya orang lai, sebagai orang yang dewasa. 7. Sebagai anak-anak seseorang kurang kesadarannya akan dirinya, tetapi sebagai orang yang sudah matang ia tidak hanya sadar akan mampu untuk mengendalikan dirinya.