Teks tersebut membahas tentang definisi etika, fungsi kode etika, dan beberapa contoh kode etika yang diikuti oleh berbagai lembaga dan profesi di Malaysia. Secara ringkas, etika adalah pedoman perilaku yang diikuti untuk meningkatkan integritas profesi dan memelihara keharmonian masyarakat, sedangkan kode etika berfungsi sebagai panduan dan pencegahan penyimpangan. Beberapa contoh kode etika yang dijelaskan adalah untuk
Bab 1 membahasakan pengurusan organisasi. Ia mendefinisikan organisasi sebagai unit sosial yang terdiri dari manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan pengurusan adalah proses perancangan, penyusunan, pengarahan, dan pengawalan sumber daya organisasi. Bab ini juga menjelaskan pentingnya pengurusan dan fungsi-fungsinya seperti perancangan, pengorganisasian, kepimpinan, pen
Dokumen tersebut membahas mengenai konsep populasi dan persampelan dalam penelitian. Populasi didefinisikan sebagai kelompok manusia dengan karakteristik yang sama, sedangkan persampelan adalah proses pemilihan unsur-unsur dalam populasi untuk mewakili populasi penelitian. Terdapat dua metode persampelan yaitu secara acak dan nonacak, dengan masing-masing memiliki teknik pelaksanaan tertentu. Ukuran sampel minimal yang
Ringkasan singkat dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai format penulisan APA yang merupakan format standar untuk penulisan ilmiah dalam bidang sains sosial. Ia menjelaskan unsur-unsur penting seperti gaya penulisan, penulisan rujukan, dan contoh-contoh penulisan rujukan untuk sumber yang berbeza.
Format kertas cadangan/ proposal/kertas kerjaNur Suhadah
油
Panduan bagi membuat kertas cadangan untuk membuat program/ projek. kertas cadangan juga dikenali sebgai proposal ataupun kertas kerja. format ini boleh digunapakai untuk panduan pelajar sama ada pelajar aliran kemahiran ataupun aliran akademik
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan sumber daya manusia dalam organisasi sukan. Ia menjelaskan definisi pengurusan sumber daya manusia, proses-prosesnya seperti perencanaan, rekrutmen, pelatihan, dan penghargaan, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam membangun sumber daya manusia dan pencapaian tujuan organisasi.
TAJUK :Kemasukan pendatang tanpa izin(PATI) telah banyak menimbulkan masalah kepada Malaysia. Pelbagai langkah telah dilaksanakan bagi mengatasi masalah yang dibawa oleh PATI tersebut. Bincangkan.
Kehendakan esei:
masalah yang dibawa oleh PATI
Langkah-langkah mengatasi masalah ini.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk mencapai integriti nasional di Malaysia melalui 8 institusi utama termasuk keluarga, komuniti, masyarakat sivil, agama, ekonomi, politik dan pentadbiran. Faktor-faktor seperti individu, kepimpinan, sistem dan budaya juga dibahas sebagai faktor yang dapat mempengaruhi integriti.
Tugasan DUB1012 dengan tajuk Kemsayarakatan dan Perpaduan oleh:-
FAZLIN IZATI BINTI MOHD SHARIF 14DKA15F1011
WAN NURULATYSHA BINTI WAN YUSOF 14DKA14F1066
ANISA BINTI ABDUL TALIB 14DKA15F1008
BADRUL AMIN BIN HISHAMUDIN 14DKA15F1023
AMIRUL HAFIZI BIN MOHD MIDHAL 14DKA15F1029
Pemerdagangan manusia adalah aktiviti haram yang melibatkan pergerakan manusia secara haram. Untuk mengatasinya, perlu ada penguatkuasaan undang-undang yang ketat, kawalan keselamatan persempadanan, koordinasi antara negara, mengehadkan kuota buruh asing, dan pendidikan kepada generasi muda.
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratFatin Ain Nabila
油
Falsafah pendidikan Islam dan Timur menekankan pembentukan manusia secara menyeluruh, meliputi aspek intelek, jasmani, emosi, dan rohani. Kedua-dua falsafah juga berpandangan bahawa pendidikan perlu memupuk nilai-nilai murni dan akhlak mulia dalam kalangan pelajar.
Rasuah didefinisikan sebagai pemberian sesuatu kepada orang tertentu dengan niat untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. Dokumen ini menjelaskan punca utama rasuah seperti keinginan untuk hidup mewah, kelemahan kepimpinan, dan budaya sosial. Dokumen ini juga membincangkan kesan negatif rasuah seperti melemahkan pemerintahan dan menghakis kepercayaan awam. Langkah-langk
Format kertas cadangan/ proposal/kertas kerjaNur Suhadah
油
Panduan bagi membuat kertas cadangan untuk membuat program/ projek. kertas cadangan juga dikenali sebgai proposal ataupun kertas kerja. format ini boleh digunapakai untuk panduan pelajar sama ada pelajar aliran kemahiran ataupun aliran akademik
Dokumen tersebut membahas mengenai pengurusan sumber daya manusia dalam organisasi sukan. Ia menjelaskan definisi pengurusan sumber daya manusia, proses-prosesnya seperti perencanaan, rekrutmen, pelatihan, dan penghargaan, serta pentingnya komunikasi yang efektif dalam membangun sumber daya manusia dan pencapaian tujuan organisasi.
TAJUK :Kemasukan pendatang tanpa izin(PATI) telah banyak menimbulkan masalah kepada Malaysia. Pelbagai langkah telah dilaksanakan bagi mengatasi masalah yang dibawa oleh PATI tersebut. Bincangkan.
Kehendakan esei:
masalah yang dibawa oleh PATI
Langkah-langkah mengatasi masalah ini.
Dokumen tersebut membahas strategi untuk mencapai integriti nasional di Malaysia melalui 8 institusi utama termasuk keluarga, komuniti, masyarakat sivil, agama, ekonomi, politik dan pentadbiran. Faktor-faktor seperti individu, kepimpinan, sistem dan budaya juga dibahas sebagai faktor yang dapat mempengaruhi integriti.
Tugasan DUB1012 dengan tajuk Kemsayarakatan dan Perpaduan oleh:-
FAZLIN IZATI BINTI MOHD SHARIF 14DKA15F1011
WAN NURULATYSHA BINTI WAN YUSOF 14DKA14F1066
ANISA BINTI ABDUL TALIB 14DKA15F1008
BADRUL AMIN BIN HISHAMUDIN 14DKA15F1023
AMIRUL HAFIZI BIN MOHD MIDHAL 14DKA15F1029
Pemerdagangan manusia adalah aktiviti haram yang melibatkan pergerakan manusia secara haram. Untuk mengatasinya, perlu ada penguatkuasaan undang-undang yang ketat, kawalan keselamatan persempadanan, koordinasi antara negara, mengehadkan kuota buruh asing, dan pendidikan kepada generasi muda.
Cabang-cabang falsafah menurut pandangan ahli falsafah baratFatin Ain Nabila
油
Falsafah pendidikan Islam dan Timur menekankan pembentukan manusia secara menyeluruh, meliputi aspek intelek, jasmani, emosi, dan rohani. Kedua-dua falsafah juga berpandangan bahawa pendidikan perlu memupuk nilai-nilai murni dan akhlak mulia dalam kalangan pelajar.
Rasuah didefinisikan sebagai pemberian sesuatu kepada orang tertentu dengan niat untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. Dokumen ini menjelaskan punca utama rasuah seperti keinginan untuk hidup mewah, kelemahan kepimpinan, dan budaya sosial. Dokumen ini juga membincangkan kesan negatif rasuah seperti melemahkan pemerintahan dan menghakis kepercayaan awam. Langkah-langk
Dokumen tersebut membahas peranan Biro Mencegah Rasuah (M.I.B) dalam membendung masalah rasuah di Brunei. Ia menjelaskan definisi rasuah, kesan-kesannya terhadap individu, masyarakat dan negara, serta langkah-langkah yang diambil M.I.B untuk mencegah dan membanteras rasuah seperti mengadakan pemeriksaan, penyiasatan dan hukuman terhadap pelaku rasuah.
Makalah ini membahas faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, meliputi faktor politik, hukum, ekonomi, organisasi, dan faktor internal individu. Faktor politik seperti penggunaan dana ilegal untuk kepentingan kampanye, sedangkan faktor hukum adalah lemahnya penegakan hukum dan peraturan yang tidak tegas. Faktor ekonomi seperti kesempatan dan kekuasaan untuk menguntungkan diri sendiri.
Tulisan ini membahas desain untuk mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia dengan mendefinisikan korupsi, menjelaskan ciri-cirinya, dan memberikan contoh kasus korupsi di berbagai negara seperti Singapura, Korea Selatan, RRC, dan Jepang.
Faktor penyebab korupsi dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi aspek perilaku individu seperti sifat tamak dan moral yang lemah, sedangkan faktor eksternal antara lain politik, hukum, ekonomi, dan organisasi. Dokumen ini menjelaskan penyebab korupsi dalam berbagai perspektif teori.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi sifat tamak, moral yang lemah, dan gaya hidup konsumtif. Sedangkan faktor eksternal antara lain sistem politik yang kurang transparan, hukum dan penegakannya yang lemah, serta lingkungan ekonomi dan organisasi yang memungkinkan terjadinya korupsi. Dokumen ini juga menjelask
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...Rudy Harland
油
Dokumen tersebut membahas tentang korupsi dan penipuan, termasuk penyebab, dampak, dan upaya pemberantasan korupsi. Dibahas pula definisi korupsi, unsur-unsur korupsi, bentuk penyalahgunaan dalam korupsi, serta dasar hukum pemberantasan korupsi.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah korupsi di Indonesia, tujuan penulisan makalah tersebut, dan teori-teori yang mendasari korupsi seperti pengertian, jenis, sebab akibat, serta hubungannya dengan cinta tanah air.
Kasus korupsi mantan presiden Soeharto merupakan salah satu kasus yang rumit. Ia diduga melakukan korupsi melalui tujuh yayasannya dengan menggelapkan uang negara ratusan miliar rupiah. Kasus ini dihentikan oleh Jaksa Agung dengan alasan kondisi Soeharto, namun hakim membatalkan keputusan tersebut dan memerintahkan kasus dilanjutkan.
Kasus korupsi mantan presiden Soeharto sangat rumit karena melibatkan penggunaan uang negara oleh tujuh yayasan yang dipimpinnya. Berdasarkan hasil penyidikan, terungkap bahwa uang negara sebesar Rp400 miliar dialirkan ke yayasan-yayasan tersebut antara 1996-1998. Namun, kasus ini akhirnya ditutup dengan alasan kondisi fisik dan mental Soeharto tidak memungkinkan untuk diadili."
Dokumen tersebut membahas tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme pasca reformasi di Indonesia. Korupsi dijelaskan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang merugikan negara, yang dapat berupa penyuapan, penggelapan, atau pemerasan. Kolusi adalah kerjasama antar perusahaan untuk keuntungan bersama yang dapat mengganggu pasar. Nepotisme adalah praktik memilih kerabat atau teman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang korupsi di Indonesia dalam perspektif hukum Islam, di mana korupsi dapat disamakan dengan konsep-konsep seperti ghulul, syariqah, khianat, dan risywah dalam hukum Islam. Empat upaya yang harus segera dilakukan untuk memberantas korupsi menurut dokumen tersebut adalah maksimalkan hukuman, penegakan supremasi
1. ISI KANDUNGAN
1.0 PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan
1.2 Definisi Rasuah
1.3 Rasuah Menurut Pandangan Islam
1.4 Sejarah dan Amalan Rasuah
2.0 Ekonomi dan Rasuah : Suatu Analisis
2.1 Bagaimana Rasuah Memberi Kesan Kepada Pertumbuhan Ekonomi
3.0 Undang-Undang Rasuah
3.1 Fungsi SPRM
3.2 Akta Pencegahan Rasuah
3.3 Pendekatan Undang-Undang
4.0 Etika dan Rasuah
4.1 Maksud Etika dan Perkaitannya dengan Amalan Rasuah
4.1.1
4.1.2
Teori Teleologis
4.1.4
Teori Hak Asasi
4.1.5
Rujukan
Teori Deontologis
4.1.3
Kesimpulan
Teori Etika Menurut Islam
Teori Kebebasan Peribadi
2. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 1
ETIKA DAN RASUAH
1.0 PENDAHULUAN
1.1 Pengenalan
Isu rasuah adalah suatu topik yang menjadi tumpuan di seluruh dunia. Ini kerana
implikasinya adalah sangat besar kepada sesebuah negara jika dibiarkan berleluasa. Ramai
pemimpin dan individu tersohor terjejas reputasinya akibat terlibat dan didakwa atas isu
rasuah. Negara Malaysia juga turut memberi perhatian utama menangani gejala rasuah ini
agar tidak menjadi barah. Berdasarkan laporan rasuah oleh Transparency International 2010,
Malaysia masih lagi berada di tangga 56 pada Indeks Persepsi Rasuah. Situasi ini sudah tentu
sangat menakutkan dan jika amalan ini terus meningkat, maka amat dikhuatiri akan
mengancam kestabilan politik, ekonomi dan negara.
Mengapakah gejala rasuah ini kian sukar dibendung ? Adakah masyarakat hari ini semakin
mengejar materialistik berbanding mengamalkan norma keagamaan lantas melupakan etika
kerja profesionalisme yang harus diamalkan. Dalam apa jua tindak tanduk, jika prinsip etika
kerja diabaikan, ia akan mendorong seseorang itu melakukan kesalahan di sisi undangundang negara mahupun statusnya sebagai profesionalisma. Rasuah adalah salah satu
kesalahan yang menyalahi etika kerja profesionalisma, agama dan sangat memalukan dari
sudut moral seseorang. Selain itu, ia turut memberi implikasi dari segi penguatkuasaan
undang-undang dan kesan kosnya kepada pentadbiran pengurusan negara. Al-Quran juga ada
menyebut berkaitan kesalahan rasuah ini dalam ayat 188 surah Al-Baqarah ertinya berbunyi :
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan senahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahuinya.
(Al-Baqarah : 188)
1.2 Definisi Rasuah
Memberi sesuatu kepada orang-orang tertentu dengan niat untuk mendapatkan sesuatu yang
bukan menjadi haknya merupakan takrifan rasuah. Takrifan ini sinonim juga dengan
perkataan suapan atau makan suap . Suapan atau makan suap ini boleh dalam pelbagai
3. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 2
ETIKA DAN RASUAH
bentuk contohnya, pinjaman, hadiah, fee, cagaran berharga, harta, wang derma atau apa
sahaja perolehan atau manfaat lain. Menurut Badan Pencegah Rasuah Malaysia pula, terdapat
empat kesalahan jenayah rasuah yang utama iaitu :
Sebarang perbuatan meminta atau menerima rasuah.
Sebarang perbuatan menawar atau memberi rasuah
Sebarang perbuatan membuat tuntutan palsu
Sebarang perbuatan menyalahguna jawatan atau kedudukan.
Transparency International merujuk makna rasuah sebagai perilaku di jabatan-jabatan atau
penjawat-penjawat awam, para politikus dan pengawai-pegawai secara tidak wajar dan tidak
sah menurut undang-undang untuk memperkayakan dirinya dan kaum kerabatnya (keluarga
dan sahabat handai). Mereka ini menyalahgunakan kuasa dan kepercayaan awam yang
diberikan kepada mereka.
Kamus Dewan Edisi Ke-3 pula, merujuk rasuah atau corruption (korup atau korupsi) dalam
bahasa Latin sebagai kata kerja yang melibatkan perbuatan menyogok atau memberi suapan
untuk tujuan kepentingan individu atau bertujuan mendapatkan kekayaan atau kejayaan
dengan mudah dan segera.Nama lain bagi rasuah ialah tumbuk rusuk atau duit kopi.
Perkataan rasuah sebenarnya berasal dari perkataan Arab iaitu rishwah atau rashwah yang
membawa maksud sesuatu penyambung yang dapat menghantar tujuan dengan harta
sogokan . Perkataan ini berasal daripada rasha yang merujuk kepada tali timba yang
dipergunakan untuk mengambil air di perigi.
1.3 Rasuah Menurut Pandangan Islam
Orang mengamalkan rasuah ialah orang yang tidak mementingkan nilai-nilai murni dan etika
kerja profesional dalam kehidupannya. Mereka hanya mementingkan imbuhan atau pulangan
yang bakal diperolehi berbanding memikirkan kesan-kesan buruk yang akan terjadi. Selain
itu, pengamal rasuah juga adalah orang yang sukakan harta benda. Firman Allah Taala :
Tafsirnya : serta kamu pula kasihkan harta secara tamak haloba, (surah Al-Fajr;20).
Pengamal rasuah juga dikaitkan dengan sikap pemimpin dan majikan yang tidak amanah dan
ini turut disebut dalam Al-Quran. Firman Allah Taala : Tafsirnya:
4. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 3
ETIKA DAN RASUAH
Salah seorang perempuan yang berdua itu berkata, wahai ayahku, ambilah
dia menjadi orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaikbaik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat lagi amanah.
(Surah Al-Qashash :26)
Kaitan sikap amanah dengan rasuah juga turut disebut oleh Rasullullah s.a.w, ertinya;
Apabila amanah diabaikan maka tunggulah hari kiamat. Al-Arabiy bertanya
;Bagaimana mengabaikannya wahai Rasulullah ? Maka baginda bersabda :
Apabila sesuatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah
hari kiamat
(Hadis riwayat Al-Bukhari)
Merujuk kepada surah dan hadis di atas, jelaslah dalam Islam, amalan rasuah ini diharamkan
dan balasannya dinyatakan secara jelas iaitu neraka. Peringatan Allah SWT ini bertujuan
supaya umatnya menitikberatkan keredhaan dan keberkatan daripada Allah SWT dalam apa
jua urusan.
1.4 Sejarah dan Amalan Rasuah
Isu berkaitan rasuah kerap dibincangkan dalam seminar, forum, media, ceramah dan
sebagainya namun ia masih berlarutan. Rasuah yang sering didedahkan dalam media massa
ialah rasuah transaktif (transactive corruption), yang membabitkan dunia korporat dengan
pemerintah atau masyarakat dengan pemerintah. Rasuah memeras (extortivecorruption) pula
berlaku apabila pihak pemberi dipaksa untuk melakukan rasuah bagi mengelak sebarang
kehilangan pendapatan atau imbuhan. Selain itu salah satu bentuk rasuah yang popular juga
ialah
rasuah
defensive
(defensive
corruption)
yang
dilakukan
seseorang
untuk
mempertahankan dirinya. Rasuah dalam apa kategori sekalipun, ia boleh memberikan kesan
negatif kepada sosioekonomi negara.
Dari sudut sejarah pula, amalan rasuah menyebabkan kejatuhan banyak negara dan tokohtokoh pemimpin yang tersohor. Di peringkat antarabangsa, tumbangnya diktator Ceausescu di
Romania yang dihukum tembak pada 1990 dikaitkan dengan pengelibatannya dalam rasuah.
5. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 4
ETIKA DAN RASUAH
Begitu juga dengan Shah Reza Pahlavi, raja Iran yang terpaksa meninggalkan tahtanya ke
luar negara di sebabkan revolusi rakyat Iran yang mahukan pentadbirannya bersih rasuah.
Nasib yang serupa terjadi kepada bekas Presiden Filifina iaitu Ferdinand Marcos. Pemimpin
itu digulingkan rakyatnya sendiri kerana rasuah dan terpaksa hidup dalam buangan sehingga
akhir hayatnya.
Bagaimana pula dengan amalan rasuah di Malaysia pada hari ini? Masih ingatkah beberapa
tahun yang lalu kes Teoh Beng Hock yang ditemui mati ketika membantu siasatan
Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM). Kematiannya juga dikaitkan dengan
rasuah. Kes yang terbaru pula tentang Dr. Mohamad Khir Toyo, Bekas Menteri Besar
Selangor dikekalkan penjara 12 bulan oleh Mahkamah Rayuan Mei lalu. Dr. Mohamad Khir
disabitkan dengan rasuah yang berkaitan pembelian dua lot tanah dan sebuah rumah di Shah
Alam, semasa menjadi penjawat awam (Menteri Besar).
Berdasarkan persepsi rasuah di Malaysia (Indek Persepsi Rasuah -IPR) yang dikeluarkan oleh
Transparensi International , masalah rasuah tidak banyak berubah sejak tahun 2001. Malah
semakin meningkat tahun demi tahun. Rujuk jadual 1.1 Indeks Persepsi Rasuah (IPR)
Malaysia.
Tahun
IPR
Ranking
dalam Dunia
2001
-
36
2002
4.9
-
2005
5.1
-
2006
-
-
2007
5.1
43
2008
5.1
47
Jadual 1.2 : Indeks Persepsi Rasuah (IPR) Malaysia
Sumber : Transparensi Internasional
6. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 5
ETIKA DAN RASUAH
Berikut pula statistik rasmi dari Badan Pencegah Rasuah Malaysia. Berdasarkan statistik
(rujuk jadual 1.2) angka tangkapan setiap tahun semakin meningkat. Ini menunjukkan betapa
seriusnya gejala rasuah di negara ini. Contohnya, pada tahun 2003, 339 kes dan ia terus
meningkat sebanyak 18.5% setahun menjadi 590 kes pada tahun 2007. Dari perspektif positif,
kita boleh andaikan penguatkuasaan BPR semakin berkesan berpandukan jumlah tangkapan
yang semakin meningkat tetapi dari sudut sebaliknya, ini menunjukkan moral rakyatnya
semakin nazak kerana amalan rasuah.
Tahun
Jumlah
tangkapan
2003
339
2004
497
2005
485
2006
557
2007
590
Jadual1.2: Statistik Tangkapan Badan Pencegah Rasuah Malaysia
Sumber : Transparensi Internasional
2.0 Ekonomi dan Rasuah : Suatu Analisis
2.1Bagaimana Rasuah Memberi Kesan Kepada Pertumbuhan Ekonomi
Hasil kajian yang dibuat di Malaysia menunjukkan peningkatan rasuah sebanyak 1% akan
mengakibatkan KDNK negara akan merosot sebanyak 1.61 % . Ini jelas menunjukkan
bahawa amalan rasuah memberi kesan terhadap ekonomi negara. Dalam perkataan lain,
dengan peningkatan 1% tingkat rasuah akan mengurangkan kadar pertumbuhan ekonomi
0.7%. Dengan ini, peningkatan 1 unit dalam indek persepsi rasuah akan mengakibatkan kadar
pertumbuhan ekonomi menurun 0.545 mata peratus (Pak Hung Mo, 2001).
Menurut Fahim A. Al-Marhubi (2000) pula, amalan rasuah adalah faktor utama kepada
kelemahan dalam makroekonomi. Contohnya, pelabur tidak akan datang melabur ke negara
yang amalkan rasuah secara berleluasa. Kekurangan perlaburan menyebabkan pertumbuhan
ekonomi lembab. Ini juga turut menyumbang kepada tingkat inflasi. Menurut David Ng
7. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 6
ETIKA DAN RASUAH
(2006) rasuah berkait rapat dengan kos pinjaman yang tinggi, penilaian saham yang rendah
dan tadbir korporat yang lemah. Menurut beliau lagi kos yang ditanggung akibat rasuah
adalah sangat signifikan dengan pelbagai budaya dalam ekonomi. Apa pengaruhnya kepada
ekonomi dalam negara? Firma luar akan berfikir dua kali untuk membuka syarikat di negara
ini kerana peningkatan kos dan ini mengurangkan peluang pekerjaan. Ramai rakyat yang
menganggur menunjukkan sesebuah negara itu miskin. Berdasarkan kajian International
Transparency, negara yang bebas rasuah ialah negara yang maju berkedudukan 10 ke atas.
Antaranya ialah Negara Finland, New Zealand, Sweden, Singapura, Switzerland dan Canada.
Dalam Pelan Hala Tuju Program Transformasi Kerajaan , bab 7 Membanteras Rasuah, ada
menyatakan:
Rasuah boleh menyebabkan kos sebanyak RM 10 billion setahun atau 1-2
% daripada KDNK, apabila keputusan perniagaan (contohnya, pemberian
kontrak, perolehan sumber manusia) dilakukan dengan tujuan yang salah.
(Bab 7, Pelan Hala Tuju Program Transformasi.)
Berdasarkan petikan ayat di atas, rasuah menyebabkan ketirisan sehingga RM10 billion
setahun. Ini adalah sangat merugikan negara. Menurut pertubuhan integriti antarabangsa,
Global Integrity pula, tanpa mengira tahap pendapatan ancaman utama rasuah ialah
pengaliran wang tanpa peraturan dalam proses politik. Kesan rasuah juga menyebabkan orang
ramai dan komuniti perniagaan hilang keyakinan terhadap institusi negara. Kedudukan
Malaysia dalam GCI (Daya Saing Negara), Daripada 21 negara yang paling berdaya saing di
dunia (tiga tahun lalu) kepada kedudukan 24.
Berdasarkan laporan Ketua Audit Negara 2008 pula, menyebut jika sesebuah negara itu tidak
diurus dengan baik , akan menyebabkan rasuah bertapak dan seterusnya menjejaskan sumber
ekonomi negara. Ini termasuklah amalan yang tidak wajar di jabatan dan syarikat kerajaan.
Berdasarkan
laporan
ini
juga,
pihak
kerajaan
akan
mengambil
inisiatif
untuk
memperkemaskan lagi membanteras rasuah agar ia tidak dijadikan sebab merosakkan
ekonomi negara.
8. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 7
ETIKA DAN RASUAH
Selain itu, rasuah yang berleluasa juga menyebabkan persepsi orang ramai terhadap
penganugerahan projek utama kerajaan semakin buruk di mana orang ramai membuat
persepsi tiadanya ketelusan dalam sistem perolehan kerajaan. Rujuk carta 2.1 Persepsi
Ketelusan Sistem Perolehan Kerajaan. Berdasarkan carta, pihak korporat dan pihak awam
membuat persepsi sistem perolehan kerajaan adalah tidak telus dan tiada keterbukaan iaitu
71% dan 54%. Ini adalah satu peratusan yang tinggi berbanding kategori persepsi yang lain.
Ini menunjukkan orang ramai mahukan sistem perolehan kerajaan didedah dan diumumkan
kepada orang awam. Contohnya, pemberian tender-tender kerajaan dalam sektor pembinaan.
Berdasarkan carta 2.1 lagi, persepsi korporat adalah sangat membimbangkan. Peratusannya
dilihat sangat tinggi iaitu 74%. Persepsi korporat inilah yang memberi impak besar kepada
pelabur-pelabur untuk menanam modal di negara ini. Pelaburan inilah yang akan mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan perkapita rakyat. Rakyat yang
berpendapatan perkapita yang tinggi akan melonjakkan lagi kuasa beli dalam negara dan
seterusnya membantu pertumbuhan ekonomi.
9. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 8
ETIKA DAN RASUAH
Persepsi ketelusan sistem perolehan kerajaan
80
persepsi korporat
persepsi awam
70
60
50
40
30
20
10
0
Carta 2.1 Persepsi Ketelusan Sistem Perolehan Kerajaan.
Sumber : Pelan Hala Tuju Program Tranformasi Kerajaan/
Bab 7 Membanteras Rasuah
Berdasarkan kajian Transparency International Malaysia lagi, rasuah turut menyebabkan
jawatan kosong berkurangan dan ini menjejaskan peluang graduan untuk memulakan
pekerjaan . Tambahan pula, banyak jawatan yang ada adalah berjawatan rendah yang
perlukan kelayakan SPM sahaja . Contoh mudah, jika terdapat sebuah kilang membuat
komponen komputer perlukan kos RM400 juta untuk memulakan operasi di Vietnam,
mengapa pula kilang tersebut perlu membayar dua kali ganda untuk kilang yang serupa di
Malaysia. Lebihan 100% ini dikira sebagai rasuah.
10. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 9
ETIKA DAN RASUAH
Berdasarkan kajian yang dijalankan Transparency International Malaysia lagi, golongan yang
paling ramai memberi rasuah ialah golongan yang bergaji tinggi iaitu melebihi RM5000
sebulan. Manakala golongan yang bergaji rendah pula cenderung menerima rasuah kerana
kemiskinan dan ingin hidup mewah. Pernyataan ini sudah jelas perkaitan rasuah dengan
pertumbuhan ekonomi. Jika amalan rasuah berleluasa, ia memberi persepsi negatif kepada
pelabur luar. Pelabur luar pula diperlukan untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Negara
yang kaya, mampu menyediakan peluang pekerjaan dan keselesaan kepada rakyatnya,
Pendapatan perkapita yang tinggi mengelakkan rakyatnya menerima rasuah.
Selain itu, impak kepada gejala rasuah juga akan dirasai masyarakat keseluruhannya.
Bagaimana ini boleh berlaku? Rasuah akan meningkatkan kos barangan dan perkhidmatan.
Contohnya, jika seseorang ingin mendapatkan lot perniagaan di sesebuah tempat yang
startegik,
dia telah
memberikan sogokan
kepada pihak
yang berkenaan
untuk
mendapatkannya. Secara logiknya, ini juga termasuk dalam kos yang perlu dia ambilkira
untuk menjual produknya. Bukankah ini telah memberi impak kepada pengguna? Selain itu,
impak rasuah juga akan menyebabkan barangan dan perkhidmatan yang dipasarkan itu tidak
menepati kriteria dan mutu yang sepatutnya dan seterusnya menghapuskan persaingan
terbuka. Hakikatnya, persaingan terbuka adalah sangat diperlukan dalam sistem ekonomi
bebas .Amalan rasuah hanya akan menyebabkan kualiti sesuatu barangan atau perkhidmatan
itu diabaikan asalkan barangannya dibeli atau projeknya diluluskan.
3.0 Undang-Undang Rasuah
Rasuah merupakan suatu jenayah atau kesalahan mengikut Akta Pencegahan Rasuah 1997.
Rasuah adalah jenayah kerana perbuatan ini melanggar etika sesuatu bidang pekerjaan.
Jenayah rasuah negara ini diletakkan di bawah organisasi SPRM (Suruhanjaya Pencegahan
Rasuah Malaysia).
3.1 Fungsi SPRM
SPRM dahulunya dikenali sebagai Badan Pencegah Rasuah (BPR) yang mula beroperasi
pada 1 Oktober 1967 sebagai sebuah jabatan penuh. Hanya pada 1 Januari 2009 ia digubal
semula menjadi SPRM. Sebelum menjadi BPR, pada 1 Julai 1973, jabatan berkaitan rasuah
ini diberi nama Biro Siasatan Negara (BSN), yang diluluskan di parlimen melalui Akta Biro
Siasatan Negara 1973. Pada 13 Mei 1982, nama jabatan ini bertukar semula kepada BPR
11. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 10
ETIKA DAN RASUAH
apabila Akta Pencegahan Rasuah 1982 di luluskan di parlimen dan dikuatkuasakan. Walau
apapun nama, fungsi utamanya tetap sama iaitu menangani kes-kes rasuah. Fungsi dan bidang
kuasanya sentiasa di tambah baik untuk memastikan jenayah rasuah ini dapat dikurangkan.
Ini menunjukkan perbuatan rasuah itu dipandang berat dan implikasinya adalah sangat besar
kepada kestabilan sesebuah negara, disebabkan inilah daripada sebuah unit kecil yang
diletakkan di bawah Jabatan Perdana Menteri (JPM) ditukarkan kepada BPR dan terkini
SPRM.
3.2
Akta Pencegahan Rasuah
Berdasarkan Akta 575 dalam Akta Pencegahan Rasuah 1997, seksyen 12 secara jelas
menyebut tentang penerima dan pemberi suapan adalah bersalah dari segi undang-undang.
Merujuk kepada seksyen 12 lagi, perbuatan rasuah yang tidak terlaksana tetap dikira bersalah.
Ini menunjukkan beratnya kesalahan rasuah itu di sisi undang-undang , tetap dikenakan
tindakan walaupun pesalah belum pun sempat melakukan kesalahannya (memberi dan
menerima rasuah).
Maksud seksyen 15 pula, menyatakan, seorang pegawai penjawat awam adalah melakukan
jenayah rasuah jika menggunakan jawatan atau kedudukannya untuk apa-apa maksud yang
dia, keluarga atau kroninya mendapat keuntungan atau imbuhan. Seksyen 20 pula,
menjelaskan , bersubahat juga adalah kesalahan jenayah. Semua kesalahan berkaitan rasuah
ini boleh dihukum sebagaimana kesalahannya mengikut undang-undang. Lihat Jadual 3.3,
yang menunjukkan Akta Pencegahan Rasuah 1997.
Seksyen
Kesalahan
Seksyen 10
Kesalahan menyetujui menerima suapan
Seksyen 12
Menerima atau memberi suapan adalah bersalah
walaupun maksud tidak terlaksana atau perkara
tidak ada hubungan dengan hal ehwal atau
perniagaan prinsipal.
Seksyen 13
Secara rasuah mendapatkan penarikan balik
tender.
Seksyen 15
Kesalahan menggunakan jawatan atau
kedudukan.
12. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 11
ETIKA DAN RASUAH
Seksyen 18
Berurusan tentang, menggunakan, memegang,
menerima atau menyembunyikan suapan atau
faedah berhubung dengan apa-apa kesalahan.
Seksyen 20
Percubaan, persediaan, persubahatan dan
komplot jenayah, boleh dihukum sebagaimana
kesalahan.
Jadual 3.3 : Petikan Akta Pencegahan Rasuah 1997
Sumber : http://www.agc.gov.my
3.3 Pendekatan Undang-Undang
Badan pencegahan rasuah kini semakin berkesan kerana mampu menaikkan jumlah
tangkapan tahun demi tahun (rujuk 1.2 Statistik tangkapan). Ini menunjukkan badan
pencegahan rasuah negara ini berusaha dengan keras untuk menjadikan negara bebas rasuah.
Hanya melalui penguatkuasaan undang-undang dan bersama gandingan langkah-langkah
lain, peratusan rasuah dapat diturunkan. Walaubagaimanapun, pada asasnya, negara Malaysia
masih lagi menunjukkan persepsi rasuah di peringkat antarabangsa masih kurang
memuaskan. Oleh itu, rasuah perlu dibanteras dalam usaha menjadikan negara maju
menjelang tahun 2020. Usaha membanteras rasuah hanya dapat dijayakan melalui teladan. Ini
bermaksud, ia perlu bermula dariapada orang politik atasan supaya dapat diteladani
kakitangan bawahan. Kakitangan di negara ini perlu mengambil langkah-langkah yang tepat
bagi menghindarkan amalan rasuah.
Berdasarkan undang-undang baru pencegahan rasuah, ia turut membolehkan saudara-mara
yang bersubahat dengan orang yang menerima rasuah akan menerima tindakan dan nasib
yang sama dengan orang yang dituduh. Undang-undang baru ini diharap dapat mengekang
lagi gejala rasuah. Begitu juga dalam hal kes rasuah yang dilaporkan, di mana ia akan disiasat
sepenuhnya tanpa mengira kedudukan atau status mereka yang terlibat. Dalam hal ini,
pendedahan sepenuhnya akan dibuat. Butiran tentang pesalah yang disabitkan kesalahan akan
didedahkan kepada orang ramai sebagai tindakan pencegahan manakala pemberi maklumat
akan dilindungi.
Maklumat perolehan kerajaan seperti tender atau projek-projek akan didedahkan melalui
laman web kementerian berkenaan. Keperluan untuk pendedahan ini dinyatakan melalui
13. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 12
ETIKA DAN RASUAH
Surat Pekeliling Perbendaharaan No. 5, Tahun 2007 klausa 43.4, mensyaratkan agensi
pelaksana mesti mengumumkan projek dan perolehan yang dianugerahkan, nama kontraktor
yang berjaya, jumlah kontrak yang diperolehi dan tempoh projek mesti dipamerkan di papan
iklan gergasi. Ini termasuklah keputusan tender mesti diumumkan kepada orang ramai di
laman web pelaksana dan portal kerajaan yang boleh diakses dengan mudah.
Berdasarkan kajian Transparency International, Kajian Global Corruption Barometer 2009
rakyat negara ini mempunyai persepsi yang buruk terhadap parti politik. Buktinya,
berdasarkan persepsi rakyat Malaysia, rasuah paling banyak melanda parti politik iaitu 42%
dan diikuti kakitangan awam 37%. Manakala sektor swasta 12% dan lain-lain 10% (badan
kehakiman, parlimen dan media). Oleh itu, pihak kerajaan menguatkuasa undang-undang
politik sedia ada untuk mengubahsuai proses pembiayaan politik dan meningkatkan ketelusan
dimana ahli politik dan parti politik disyaratkan mendedahkan sumber pembiayaan
perbelanjaan mereka kepada agensi yang bersesuaian. Akta Pertubuhan 1966 dilaksanakan
dengan ketat untuk memastikan semua parti politik mengemukakan laporan kepada Pendaftar
Pertubuhan dengan cara yang betul dan menepati waktu. Akta Kesalahan Pilihanraya 1954
pula adalah untuk menghalang calon-calon pilihanraya daripada terbabit dalam amalan rasuah
dan memastikan integriti sumber pembiayaan mereka.
Berkaitan dengan rasuah parti politik lagi, terdapat banyak contoh pegawai berpangkat tinggi
dan menteri yang terbabit dalam kes ini, terdapat kekurangan ketelusan dan liputan terhadap
tindakan yang diambil. Berdasarkan kajian Transparency International, kadar sabitan
kesalahan menurut kategori pesalah (2005-2009), jarang berlaku pendakwaan yang berjaya
terhadap ahli politik. Sebagai perbandingan, daripada 11 kes yang berkaitan ahli politik yang
didakwa, hanya 9% yang berjaya disabitkan kesalahan berbanding sektor awam dan swasta di
mana daripada 434 kes, 54% berjaya disabitkan kesalahan. Lihat data penuh dalam carta 3.2
di bawah.
14. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 13
ETIKA DAN RASUAH
Peratus Kadar Kesabitan Kesalahan Rasuah 2005-2009
Series 3
didakwa dan disabitkan
25
75
80
pegawai kerajaan dan
badan berkanun (537)
Pihak berkuasa
tempatan (25)
9
20
54
91
46
sektor awam dan
swasta(434)
ahli politik (11)
Carta 3.2 : Peratus Kadar Kesabitan Kesalahan Rasuah 2005-2009
Sumber : Pelan Hala Tuju Program Tranformasi Kerajaan/
Bab 7 Membanteras Rasuah
Rumusan berkaitan undang-undang jenayah rasuah ini, pendekatan secara undang-undang
adalah perlu tetapi mesti ada hadnya. Ini kerana, secara lazimnya, pendekatan secara undangundang tidak berkesan sepenuhnya melainkan pihak kerajaan mencari jalan mengatasi rasuah
di peringkat akar umbi dan mendidik masyarakat mengamalkan nilai-nilai murni dan etika
kerja professional.
4.0 Etika Profesional
4.1 Maksud Etika dan Perkaitannya dengan Amalan Rasuah
Apabila berbicara soal rasuah, ia tidak dapat lari dari membuat perkaitan dengan etika. Ini
kerana orang yang mengamalkan rasuah adalah orang yang tidak beretika. Tidak beretika
bermakna tidak bermoral dan berakhlak. Penjawat awam misalnya, jika mengamalkan rasuah,
dia dianggap orang yang tidak bermoral, buruk tingkah laku, dan tidak ada integriti ketika
menjalankan tugas dan amanah yang dipikulnya.
Apakah yang dimaksudkan dengan etika itu? Perkataan ini berasal daripada perkataan
Inggeris (ethic) yang diambil daripada perkataan Greek iaitu ethos yang membawa maksud
15. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 14
ETIKA DAN RASUAH
sikap dan adat yang menentukan tingkah laku sesuatu golongan. (Garner,1986). Menurut
Bauman (1987), pula, perkataan etika bermaksud prinsip-prinsip moral yang membezakan
betul atau salah. Manakala Iwabuchi(1990) mendefinisikan etika sebagai sains sosial dan
prinsip-prinsip moral dimana etika berperana menentukan tindakan seseorang itu baik
ataupun buruk. Uthman (1986) menyatakan etika itu suatu disiplin ilmu yang mencakupi soal
moral dan tindakan serta perbuatan manusia yang betul..
Perkataan moral pula berasal daripada perkataan Inggeris iaitu moras yang bermaksud adat
dan kebiasaan. Moral merupakan kod tingkah laku yang terdiri daripada nilai adat dan
aspirasi yang diterima oleh sesuatu masyarakat terhadap tingkah laku baik atau jahat. Etika
dan moral berbeza sebutan tetapi membawa maksud yang sama. Dalam soal amalan rasuah
yang berleluasa, adalah wajar ia dikaitkan dengan nilai-nilai etika dan moral. Shaw (1991),
menyatakan etika bersifat teori manakala moral bersifat amalan. Jelaslah, orang yang
mengamalkan rasuah ialah orang yang tidak bermoral. Orang yang tidak berakhlak dikaitkan
juga dengan orang yang tidak bermoral.
Apa pula makna akhlak dan perkaitannya dengan etika dan profesional? Akhlak merujuk
kepada pekerti watak, pengetahuan berkaitan kelakuan manusia sama ada baik atau buruk
(Kamus Dewan, 1984). Profesional merujuk , orang yang menganggap profesion individu itu
sebagai suatu pekerjaan dan sumber pendapatan utamanya. Etika profesional pula nilai-nilai
murni yang harus diamalkan oleh profesional mengikut profesion masing-masing. Etika
profesional ini adalah perlu untuk mengamalkan tindakan yang betul dan menjauhi tindakantindakan yang salah. Tujuan etika ini untuk mengekalkan integriti moral seseorang
profesional itu.
Seseorang yang mengamalkan etika profesional seharusnya mengamalkan perkara berikut :
Memberikan perkhidmatan tanpa pilih kasih.
Menghindari konflik antara kepentingan diri dan masyarakat.
Menjauhi penyalahgunaan kuasa akibat pangkat, kedudukan dan maklumat untuk
kepentingan diri.
16. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 15
ETIKA DAN RASUAH
Terdapat pelbagai teori yang dapat dikaitkan dengan nilai etika kerja. Sebagai sebuah negara
Islam, kita mendahulukan teori yang berlandaskan al-quran sebelum teori-teori lain yang
didatangkan oleh ahli falsafah barat.
4.1.1
Teori Etika Menurut Al-Quran
Berdasarkan buku Studies in muslims ethics (Dwight M. Donaldson), konsep umum etika ini
ada digariskan oleh Allah. Surah Az Zariat ayat 56, maksudnya menyatakan tentang
tanggungjawab dan rasa kehambaan kita terhadap Allah. Segala perbuatan yang menyalahi
akan mengingatkan kita kepada Allah. Konsep wasatiyyah dan kesederhanaan menunjukkan
kita perlu berserderhana dan istiqamah dalam apa jua urusan termasuk dalam bidang
pekerjaan kita. Sikap ini mestilah istiqamah iaitu berterusan dalam beretika dan menjalankan
kerja dengan jujur dan baik. Dalam al-quran, ada konsep forgiveness dimana segala
kesalahan ada pengampunannya. Dalam berorganisasi, kita perlu mengikuti peraturan
syarikat untuk mendapatkan kemaafan. Pengurus yang terlibat dalam permasalahan sikap dan
etika pekerjanya perlu bertolak ansur namun bukan semua kesalahan perlu dimaafkan.
Contohnya, dalam syarikat kesalahan pecah amanah atau membocor rahsia perlu dilaporkan
untuk mengekang budaya rasuah.
Konsep pembalasan pula mesti diyakini oleh orang Islam bahawa, segala perbuatan yang
dilarang akan mendapat dosa dan dosa akan diberi pembalasan selepas hari kebangkitan.
Sikap futuristik Rasulullah dalam menilai akibat dan natijah segala perbuatan kita menjadikan
kita akan sentiasa berjaga-jaga termasuk dalam urusan profesion kita. Konsep rewards pula,
pembalasan baik dan buruk manusia walaupun sekecil atom tetap mendapat pembalasannya.
Oleh itu setiap pengurus sumber manusia (majikan) perlu ada nilai penghargaan terhadap jasa
dan kebaikan individu supaya hubungan menjadi harmonis. Ini secara tidak langsung dapat
mengekang pekerja bawahan menerima rasuah. Majikan yang baik dan mengamalkan nilainilai mengikut konsep Al-quran tidak akan tergamak untuk pecah amanah dan memberi hasil
tidak halal kepada keluarganya.
4.1.2 Teori deontologis
Teori ini berasal dari Yunani iaitu deon dan diasaskan oleh Immanuel Kant (1804). Teori
ini menekankan sikap jujur, mengikut arahan, menepati janji serta adil. Mengikut teori ini,
betul atau salah sesuatu tindakan itu ditentukan oleh pegangan agamanya. Orang yang
17. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 16
ETIKA DAN RASUAH
berpegang dengan teori ini akan sentiasa berbuat baik. Walaubagaimanapun, orang yang
berpegang kepada teori ini tidak berfikir akan akibat kepada ketaatannya kepada dirinya atau
kepada orang lain. Dalam hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan misalnya, sebagai
pekerja bawahan kita, kita sememangnya perlu taat kepada majikan dan majikan pula perlu
taat dan patut kepada prosedur kerja serta peraturan syarikat. Dalam satu segi, sikap ini dapat
menahan diri seseorang itu untuk hindari amalan rasuah dan perbuatan yang tidak bermoral
namun dari sudut tersiratnya, patuh secara melulu mengakibatkan keburukan pada dirinya
dan keluarga. Dalam hal ini, kita hendaklah berfikir waras adakah sesuatu tindakan itu
membuta tuli atau tidak.
4.1.3 Teori Teleologis
Teori ini diasaskan oleh Jeremy Bentham (1784-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873)
dimana ia berasal daripada perkataan Yunani iaitu telos yang bermaksud tujuan atau akibat.
Teori ini sealiran dengan teori Utilitarian. Menurut teori ini, tindakan dianggap betul jika
akibat daripada tindakan itu kearah kebaikan. Menurut teori ini sebelum melakukan sesuatu
tindakan , seseorang individu itu perlu memikirkan kesan baik dan buruk. kebaikan yang
dimaksudkan ialah yang terbaik dan untuk dinikmati oleh seramai mungkin daripada faedah
itu.
Dalam hal ini, sesuatu peraturan itu boleh dilanggar jika ada faedah yang lebih baik.
Contohnya, jangan menipu adalah sesuatu yang umum dan ia boleh dilanggar jika ada
kebaikan yang lebih besar. Teori ini adalah baik jika bermaksud untuk kebaikan tanpa
melanggar undang-undang. Contohnya, seseorang itu perlu berfikir banyak kali atas tawaran
suapan kerana akibatnya adalah besar. Tidak menerima suapan tadi adalah mematuhi
peraturan yang ditetapkan yang bertujuan baik. Sebagai pekerja yang mengamalkan etika
profesional, seseorang itu tidak boleh melanggar peraturan walaupun untuk tujuan kebaikan.
Tiada matlamat yang menghalalkan cara.
4.1.4 Teori Hak Asasi
Teori ini diasaskan oleh John Locke (1704). Menurut teori ini, sesuatu tanggungjawab perlu
dilaksanakan kerana setiap orang punya hak tertentu. Teori Hak Asasi adalah teori umum
bagi setiap insan. Berdasarkan teori ini ,setiap insan perlukan kebebasan dan kedamaian
untuk dirinya sendiri. Dalam bidang pekerjaan, seseorang itu perlu pertimbangkan hak orang
18. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 17
ETIKA DAN RASUAH
lain dalam melaksanakan tugasannya. Konflik boleh terjadi apabila seseorang itu bertembung
dengan kepentingan hak orang lain sedangkan dia tetap dengan matlamat utilitariannya iaitu
kebaikan secara umumnya kepada masyarakat. Dalam Islam, hak asasi kita tidak akan
diiktiraf sehingga kita boleh memberi gangguan kepada hak orang lain. Hak kita adalah
terbatas tanpa memudaratkan orang lain. Apa perkaitannya dengan amalan rasuah? Jika
mengamalkan teori ini, tanpa mengamalkan teori kesederhanaan yang ditekankan dalam
Islam, seseorang ahli perniagaan misalnya, akan melebarkan perniagaannya tanpa
memikirkan adakah ia boleh memberi tekanan kepada orang lain.
Teori-teori etika yang dikemukakan perlu amalkan tetapi dalam masa yang sama seseorang
itu perlu berfikir secara berhemah sama ada ia wajar atau tidak. Keberkesanan prinsip etika
bergantung kepada disiplin dan kekuatan individu itu dalam mengekang perbuatan yang tidak
bermoral termasuklah rasuah. Bagi penganut agama Islam, teori yang terbaik sudah tentulah
teori yang berlandaskan Al-Quran.
4.1.5 Teori Kebebasan Peribadi
Teori ini (Personal Liberty Theory) menekankan suatu prinsip tunggal iaitu kebebasan.
Berdasarkan teori ini, segala peraturan yang dibuat itu walaupun memberi manafaat kepada
masyarakat, ia harus ditolak jika bercanggah dengan kebebasan yang menjadi tunjangnya.
Berpegang kepada teori ini, seseorang itu berhak membuat pilihan untuk hala tuju mereka.
Setiap orang mempunyai peluang yang sama rata untuk membuat pilihan. Teori ini tidak
boleh dijadikan pegangan sepenuhnya. Contohnya, perbuatan rasuah misalnya,walaupun
memberi manafaat kepada keluarganya, tetapi kesan secara lebih luas, ia telah menyebabkan
orang lain menanggung akibat. Antara kesannya, ialah kenaikan harga barang kerana kos
tersembunyi (rasuah).
Kesimpulan
Amalan rasuah ialah amalan yang tidak bermoral dan jika tidak dibendung ia akan
mengakibatkan banyak masalah sosial kerana undang-undang tidak dipatuhi sepenuhnya.
Amalan ini turut mewujudkan pemerintahan yang lemah kerana setiap kali rasuah berlaku,
maka pemerintah kehilangan hasil ataupun terkeluar daripada tindakan yang sepatutnya.
Keadaan negara yang amalan rasuahnya berleluasa, akan merosot kedudukan ekonominya.
Begitu juga dengan persepsi negara luar terhadap negara ini. Berikutan seriusnya, usaha
19. SAUDAH BINTI ISMAIL EH 18
ETIKA DAN RASUAH
menangani gejala ini, rakyat berharap tidak sesiapa kalangan pengamal terlepas daripada
tindakan undang-undang.
Sebagai penjawat awam, mahupun sesiapa sahaja perlulah mengamalkan disiplin dan
peraturan dalam profesionnya. Etika kerja profesional merupakan garis panduan kepada
pekerja profesional menjalankan tugasnya secara amanah, betul, dan mengikut peraturanperaturan yang ditetapkan. Namun jika berpandukan kepada teori-teori etika yang
dikemukakan, perlu ada pengubahsuaian pegangan mengikut situasi di negara ini.
Walaubagaimanapun, sebagai orang Islam, kembali kepada ajaran agama Allah adalah
sebaik-baiknya. Agama Islam sangat melarang keras perbuatan merasuah kerana natijahnya
sangatlah besar terhadap negara, organisasi,individu mahupun keluarga mereka. Pihak
kerajaan perlu memberi penekanan terhadap penguatkuasa jenayah ini. Pastikan tiada sesiapa
yang dapat terlepas daripada hukuman kerana merasuah.