Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
油
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3), termasuk pengertian B3, klasifikasi B3, simbol dan label B3, penyimpanan B3 yang aman, lembar data keselamatan (MSDS), langkah pencegahan untuk kondisi darurat, dan penanganan darurat jika terjadi kontak atau kecelakaan dengan B3.
Dokumen tersebut membahas tentang turbin, termasuk definisi turbin sebagai alat yang mengubah energi potensial cairan menjadi energi mekanik, jenis-jenis turbin berdasarkan jenis cairannya, dan bagian-bagian utama turbin uap seperti stator dan rotor.
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
油
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses yang
mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
obyek atau kejadian yang diukur.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi paduan, klasifikasi paduan berdasarkan struktur dan diagram fase, serta jenis-jenis fase yang dapat terbentuk pada paduan, yaitu logam murni, senyawa, dan larutan padat. Larutan padat dibedakan menjadi larutan padat substitusional dan interstisial.
The document is a table providing thermodynamic properties of saturated steam including temperature, pressure, specific volume, internal energy, enthalpy, and entropy at different temperature and pressure values. It contains data for saturated liquid, saturated steam, and the heat of vaporization. The table includes properties for temperatures ranging from 0 to 374 degrees C and pressures from 0.001 to 1013 kPa.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
油
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cooler yang merupakan peralatan penting dalam industri minyak dan gas, yang digunakan untuk mendinginkan produk panas tanpa mengubah fasenya. Cooler memiliki bagian-bagian utama seperti saluran masuk dan keluar untuk uap/cairan dan air pendingin, serta berfungsi untuk menyerap panas dari produk yang dialirkan melalui pipa.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas teori dasar tentang pompa sentrifugal, termasuk pengertian fluida dan head, kerja pompa sentrifugal, klasifikasi pompa sentrifugal berdasarkan jenis impeller, bentuk rumah, jumlah aliran masuk, tingkat, letak poros, dan rangkaian.
2. Juga dibahas dasar perhitungan debit dan persamaan Bernouli yang digunakan untuk menghitung energi total fluida.
3. Pompa sentrifugal bekerja dengan mem
Dokumen tersebut membahas diagram P-V (tekanan-volume) pada mesin diesel. Diagram ini menggambarkan hubungan antara perubahan volume dan perubahan tekanan yang terjadi di dalam ruang bakar selama satu siklus kerja mesin. Dokumen ini juga menjelaskan siklus ideal dan siklus aktual pada mesin diesel beserta penyebab penyimpangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
1. Perawatan merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang mempunyai daya saing.
2. Organisasi perawatan harus terintegrasi dengan bagian produksi dan penjualan untuk menghindari pemaksaan kapasitas produksi dan peningkatan biaya pemeliharaan.
3. Program perawatan bertujuan untuk memperpanjang usia asset, menjamin ketersediaan optimum peralatan, dan menjamin keselamatan pengguna peralatan.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
KONSEP DASAR PENGUKURAN TEKNIK Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Banda...Ir. Najamudin, MT
油
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu
besaran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses yang
mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat obyek atau kejadian nyata
sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
obyek atau kejadian yang diukur.
Dokumen tersebut merangkum tentang definisi paduan, klasifikasi paduan berdasarkan struktur dan diagram fase, serta jenis-jenis fase yang dapat terbentuk pada paduan, yaitu logam murni, senyawa, dan larutan padat. Larutan padat dibedakan menjadi larutan padat substitusional dan interstisial.
The document is a table providing thermodynamic properties of saturated steam including temperature, pressure, specific volume, internal energy, enthalpy, and entropy at different temperature and pressure values. It contains data for saturated liquid, saturated steam, and the heat of vaporization. The table includes properties for temperatures ranging from 0 to 374 degrees C and pressures from 0.001 to 1013 kPa.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
油
Dokumen ini membahas proses pengolahan limbah cair secara kimiawi dengan menambahkan bahan kimia ke dalam air limbah untuk mengkondisikan air sebelum diolah oleh mikroorganisme. Proses kimia yang dijelaskan meliputi netralisasi, presipitasi, koagulasi dan flokulasi dengan menggunakan zat kimia seperti alum dan ferro sulfat. Dokumen ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan pengolahan kimia d
Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam dengan pemanasan maupun tekanan. Terdapat dua jenis pengelasan yaitu pengelasan gas yang menggunakan oksi-etilen dan pengelasan listrik yang menggunakan elektroda. Pengelasan gas memanaskan logam menggunakan nyala api dari gas bahan bakar dan oksigen, sedangkan pengelasan listrik menggunakan listrik sebagai sumber panasnya.
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai cooler yang merupakan peralatan penting dalam industri minyak dan gas, yang digunakan untuk mendinginkan produk panas tanpa mengubah fasenya. Cooler memiliki bagian-bagian utama seperti saluran masuk dan keluar untuk uap/cairan dan air pendingin, serta berfungsi untuk menyerap panas dari produk yang dialirkan melalui pipa.
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas teori dasar tentang pompa sentrifugal, termasuk pengertian fluida dan head, kerja pompa sentrifugal, klasifikasi pompa sentrifugal berdasarkan jenis impeller, bentuk rumah, jumlah aliran masuk, tingkat, letak poros, dan rangkaian.
2. Juga dibahas dasar perhitungan debit dan persamaan Bernouli yang digunakan untuk menghitung energi total fluida.
3. Pompa sentrifugal bekerja dengan mem
Dokumen tersebut membahas diagram P-V (tekanan-volume) pada mesin diesel. Diagram ini menggambarkan hubungan antara perubahan volume dan perubahan tekanan yang terjadi di dalam ruang bakar selama satu siklus kerja mesin. Dokumen ini juga menjelaskan siklus ideal dan siklus aktual pada mesin diesel beserta penyebab penyimpangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
1. Perawatan merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang mempunyai daya saing.
2. Organisasi perawatan harus terintegrasi dengan bagian produksi dan penjualan untuk menghindari pemaksaan kapasitas produksi dan peningkatan biaya pemeliharaan.
3. Program perawatan bertujuan untuk memperpanjang usia asset, menjamin ketersediaan optimum peralatan, dan menjamin keselamatan pengguna peralatan.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
油
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
Dokumen ini membahas rancangan pabrik etilena kapasitas 400.000 ton per tahun menggunakan proses cracking termal dari gas refinery. Dokumen ini mencakup tinjauan pustaka tentang etilena dan gas refinery, spesifikasi bahan, uraian proses, dan kesimpulan.
This document appears to be a piping and instrumentation diagram (P&I diagram) for material storage and transfer. It shows a storage tank (T-201), two transfer pumps (P-201A/B), associated piping, and instrumentation. Liquid is transferred from the storage tank to another location (T-301) via the pumps and piping. The diagram labels piping sizes and materials, and instrumentation includes flow transmitters, control valves and indicators.
Handbook For Process Plant Project Engineers - Peter WatermeyerVeerender Putta
油
This document is the table of contents for a book on process plant project engineering. It lists 20 chapters that cover topics such as conceptual development, engineering development, detail design, documentation control, construction, and commissioning of process plants. The table of contents provides high-level descriptions of the types of topics that will be discussed in each chapter, such as plant layout and modeling, fluid transport systems, construction contracts, and commissioning procedures. It sets up the structure and flow for the information that will be presented in the full book.
1. P&ID (Piping and Instrumentation Diagram) digunakan untuk menjelaskan konsep desain proses dan kebutuhan pabrik. Terdapat beberapa tahap pembuatan P&ID mulai dari mengenali proyek, simbol instrumentasi, hingga pengenalan umum pembuatan P&ID.
2. Dokumen menjelaskan 4 tahap pembuatan P&ID yaitu engineering stage, mengakomodasi masukan departemen terkait, mengakomodasi masukan tim engineering dan
Operasi merupakan bagian dari proses bisnis yang tidak bisa dilewatkan, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk melakukan kontrol mutu pada proses operasi perusahaan
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
油
Dokumen tersebut merupakan evaluasi akhir semester untuk sistem informasi administrasi CV. Termitech Rizky Abadi. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran sistem aplikasi yang dibuat beserta fiturnya, siklus hidup manajemen proyek, fungsi manajemen proyek dalam pengembangan aplikasi, work breakdown structure (WBS) untuk proyek tersebut, jadwal proyek, anggaran biaya proyek, dan sistem pengontrolan biaya menggunakan kurva
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengontrol cakupan pekerjaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek untuk memastikan keberhasilannya. Proses ini meliputi inisiasi proyek, perencanaan ruang lingkup, definisi ruang lingkup, verifikasi ruang lingkup, dan pengendalian perubahan ruang lingkup.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang akurat untuk memastikan progres proyek dapat tercapai dengan baik serta sesuai target waktu dan biaya yang ditetapkan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa teknik perencanaan waktu pelaksanaan proyek seperti penetapan aktivitas, estimasi durasi, pengembangan jadwal, dan kontrol jadwal."
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (19)Eko Supriyadi
油
Unit ini membahas tentang kegiatan mengeset dan mengedit program mesin/proses NC/CNC, meliputi memahami instruksi kerja, mengatur fixture dan alat pemegang, mengatur tool offset, menguji program, dan mengedit program sesuai kebutuhan. Terdapat 6 elemen kompetensi yaitu memahami instruksi kerja, mengatur perlengkapan, mengatur tool offset, menguji program, memberi instruksi pada operator, dan mengganti alat potong yang rusak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang profil perusahaan PT. Sarana Solusi Teknik yang bergerak di bidang jasa inspeksi teknik dan menyewakan mesin PWHT untuk proyek kontraktor di bidang panas bumi dan gas bumi.
2. Juga membahas tentang struktur organisasi, lingkup pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan PKL di perusahaan tersebut.
3. Layanan yang ditawarkan per
1. Dokumen membahas tentang penelitian dan pengembangan produk atau RD, perancangan proses produksi, dan pengembangan produk baru.
2. Beberapa topik yang dibahas antara lain produk life cycle, pemilihan proses produksi, analisis proses, dan pengembangan produk melalui penelitian.
3. Tujuan RD adalah memungkinkan perusahaan memperkenalkan produk dan proses baru sehingga mendapat keuntungan bersaing.
Dokumen tersebut membahas analisis produk dan proses manufaktur untuk perencanaan tata letak pabrik, termasuk melakukan analisis produk untuk mengidentifikasi komponen, analisis proses untuk menentukan urutan operasi, dan membuat peta proses untuk menggambarkan aliran proses manufaktur."
Dokumen tersebut membahas analisis produk dan proses manufaktur untuk perencanaan tata letak pabrik, meliputi analisis komponen produk, proses produksi, dan peta aliran prosesnya."
1. Dokumen membahas tentang penelitian dan pengembangan produk atau RD, perancangan proses produksi, dan perancangan sistem produk berdasarkan life cycle produk.
2. RD sangat penting untuk keberhasilan perusahaan dengan memperkenalkan produk dan teknologi baru.
3. Perancangan proses produksi mempertimbangkan biaya, kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman untuk mencapai keunggulan.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
1. Bagaimana membuat sebuah P&ID ?
P&ID (Piping and Instrumentation Diagram) dapat diartikan sebagai
sebuah alat bantu untuk menerangkan konsep desain dari suatu
proses dan kebutuhan pabrik atau unit produksi yang perlu atau akan
dibangun.
Ada beberapa tahapan pembuatan suatu P&ID yang harus dilalui dan
dikenal yang dimulai dengan mengenal tahapan proyek yang akan
dilakukan dan juga mencakup semua simbol instrument kontrol
ataupun piping yang perlu dinotasikan dalam sebuah P&ID.
Tulisan ini dibuat untuk keperluan pengenalan umum pembuatan
sebuah P&ID, bukan sebuah guideline yang harus dipenuhi.
1. Pengenalan tahapan proyek dan efeknya terhadap P&ID dan PFD.
Sebuah P&ID harus terus menerus diupdate mulai dari perancangan unit operasi sampai dengan
proses komisioning dan start up berjalan. Bahkan tak kadang ditengah-tengah proses operasional
(setelah start-up) sudah berjalan, P&ID perlu kembali disempurnakan agar memudahkan pengertian
alur proses yang terjadi. Apa itu P&ID dan PFD (Process Flow Diagram), tentunya harus sudah
diketahui process engineer sebelumnya, sumber-sumber pengertian perbedaan P&ID dan PFD bisa
ditemukan di internet atau pelajaran dasar di bangku kuliah (bila ada) atau saat masuk bekerja di
sebuah perusahaan .
Setelah studi-studi kelayakan dan kemungkinan pembangunan suatu proyek selesai, maka biasanya
disitu P&ID baru dibuat sementara PFD sudah mulai dibuat sejak studi kelayakan/kemungkinan
tersebut dijalankan. Biasanya kemungkinan tahapan perubahan P&ID ada dalam 4 garis besar step-
step dibawah ini, tentunya jika AFE (Approved for Engineering) sudah diberikan oleh pemilik proyek
sehingga pengerjaan proyek dapat segera dilakukan :
Step 1 : Engineering Stage for Process Package System
P&ID harus mencakup process sistem secara umum yang terlibat baik di offshore dan onshore (jika
berbicara Oil & Gas Field disini), kemudian utilities yang berada dalam battery limits dan offsite area,
juga pengintegrasian piping dalam unit-unit tersebut dan offsite. Semua input dari dari grup
operasional yang telah ada harus dimasukkan dalam P&ID bila P&ID dibuat untuk keperluan
modifikasi. Selain itu semua equipment dengan tag number tertentu, special piping, ukuran pipa,
spesifikasi pipa, berapa buah pipa yang ada, semua instrumentasi dan kontrol yang sudah ada dan
yang perlu dibuat, pengintegrasian intrumentasi dengan panel-panel kontrol dan control room, set
pressure dari PSV, control valves dan posisi failurenya, elevasi dari vessel/column atau heat
exchanger yang mungkin kritikal, juga termasuk penotasian internal yang kritikal dari vessel/column
misalnya, juga semua keperluan minimum menghadapi masa komisioning dan start-up. Pengecekan
ulang sebuah P&ID dalam tahap ini dapat dikerjakan oleh desainer proses itu sendiri dan dapat juga
dibantu supervisor baik itu senior proses engineer atau lead proses engineer dalam departemen
proses.
Step 2 : Mengakomodasi semua input dari departemen seperti dept. Instrument atau klien
perusahaan pemilik proyek dll.
Catatlah semua input untuk dimasukkan ke P&ID seperti ukuran control valve dimana
kemungkinannya dapat berubah dari yang sebelumnya sudah dibuat oleh process engineer
karena adanya prinsip pengontrolan tertentu yang dikehendaki atau range kontrol yang lebih
baik dan diketahui oleh dept. Instrument. Setelah itu bypass valve, isolation valve dsb. di
2. sekitar control valve dapat dipastikan sehingga penotasian hal ini dalam P&ID dapat
diselesaikan.
Input lain dapat berupa ukuran dan spesifikasi PSV yang lebih detil dari dept. Instrument.
Semua input dari dept. Instrument berdasarkan standar instrument yang ada atau ketika ada
permasalahan lain.
Selain itu input dari klien setelah studi kemungkinan/kelayakan (feasibility study) terutama bila
ada keperluan yang spesial dalam proyek ini sehingga dapat dimasukkan dalam P&ID pada
step ini.
Untuk lebih memastikan, departemen proses dapat meminta bantuan departemen instrumen
untuk bantu mengecek sebuah P&ID yang dibuat atau dapat secara pararel memohon
bantuan klien juga untuk mengecek draft awal P&ID yang sudah dibuat sampai tahapan ini.
Step 3 : Mengakomodasi input dari semua tim engineering yang terlibat, dari vendor dan
keperluan komisioning
Divisi Procurement dan Divisi Engineering kadang-kadang dapat berjalan beriringan, dan kontak
dengan departemen proses tetap dibutuhkan, dan dalam fasa ini perubahan-perubahan dalam P&ID
tetap diperlukan menjelang komisioning.
Input dari tim piping sangat diperlukan karena mungkin saja ada beberapa alur piping yang
belum diantisipasi dan perlu dibuat spesial dalam P&ID sementara itu tim piping sudah tentu
lebih mengantisipasi segala sesuatunya berkaitan piping dalam proyek tersebut. Selain itu
input dari tim elektrikal dan mekanikal atau departemen lainnya juga akan sangat membantu
penyempurnaan P&ID berkaitan proyek tersebut bahkan mungkin saja divisi instrument
punya input yang lebih baru lagi yang akan membuat revisi atau tambahan didalam P&ID
tsb., atau biasanya tahapan ini disebut dengan IDC (Internal discipline check) yang mana
setiap disiplin yang ikut dalam proyek tersebut diminta inputnya berkaitan dengan
penyempurnaan P&ID.
Setelah menerima dan mengklarifikasi teknikal dan gambar yang dibuat oleh vendor, maka
penyempurnaan lebih lanjut diperlukan dalam P&ID dimana mungkin ada beberapa
perubahan instrumentasi atau piping dalam suatu skid misalnya yang mana akan mempunyai
efek juga pada pengintegrasian unit skid tersebut kedalam bagian lain dari unit operasional
yang ternotasi dalam P&ID
Selain itu pembuatan operating manual, start-up prosedur, dan komisioning prosedur dapat
segera dibuat dalam tahapan ini yang mana mungkin diperlukan piping atau instrumentasi
yang spesial untuk keperluan start-up dan komisioning yang dapat mungkin saja dinotasikan
dalam P&ID. Ada beberapa fasa lain dalam penyempurnaannya sampai komisioning dan
start-up bisa dimulai.
Step 4 : As Built P&ID
Setelah proses komisioning dan start-up dimana operasional sehari-hari sudah berjalan, mungkin saja
P&ID harus direvisi kembali karena mungkin saja pada saat konstruksi ada beberapa kesulitan yang
ditemui sehingga alur perpipaan harus diubah karena keterbatasan struktur sebagai contohnya yang
mana sebaiknya dinotasikan juga dalam P&ID. Nah...tahap selanjutnya bisa saja pengecekan kembali
As Built P&ID diperlukan sehingga bila ada keperluan proyek lainnya, semua elemen operasional
yang ada sudah dinotasikan dalam P&ID sehingga akan memudahkan menjalankan proyek atau
modifikasi baru yang diperlukan.
Ada hal penting lain yang harus diingat dalam ini menyangkut persetujuan sebuah P&ID yang dapat
dikatakan sudah disetujui dan dapat dipakai sebagai referensi untuk keperluan komisioning,
konstruksi atau start-up, menyangkut penandatanganan atau authorized signature. Nah, di awal
pembicaraan sudah seharusnya dibuat siapa sajakah yang harus dicantumkan nama/inisialnya
sebagai pembuat, sebagai drawing checker, kemudian ada engineering checker, ada project checker
dan persetujuan dari pihak klien, berapa orangkah yang perlu dinotasikan disitu sehingga sebuah
P&ID bisa disetujui. Mungkin dari pihak pembuat (konsultan) diperlukan nama dan tandatangan
pembuat gambar (draftsman), drawing checker (engineer), engineering checker (engineer
3. supervisor), project checker (project manager) dan authorize checker dari klien mungkin ad dua orang
sebagai engineering checker dan project manager.
2. Pengenalan bagaimana membuat penomoran sebuah P&ID atau PFD ?
Sebenarnya banyak macam cara yang dilakukan untuk menomori P&ID tergantung dari
kebijaksanaan penomoran yang telah ada di perusahaan tersebut yang bisa juga merupakan
kesepakatan antara pemilik proyek dan contractor yang mengerjakan. Contoh : (ilustrasi saja, fiktif
lho....)
1. Untuk memudahkan biasanya dibuat berdasarkan area dari unit operasi yang ada disitu,
misal Caspian Sea (CS), Delta Mahakam (DM), Sepinggan (SP) dll.
2. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membedakan unit operasi itu masuk ke area proses apa,
misal uilities plant (UP), atau mungkin Proses Plant (PP).
3. Selanjutnya penomoran dari unit operasi tersebut, misalnya : dalam suatu negara,
perusahaan tersebut punya empat buah area operasi utama di provinsi tersebut seperti
misalnya kalau di daerah Kaltim ada Balikpapan (1), Samarinda (2), Tenggarong (3), dll.
Jadinya bisa saja karena area tersebut masuk sepanjang delta mahakam dan berada di Samarinda
maka bisa saja penomoran lengkap P&ID berupa : DM-PP-2000 s/d 2999.
Setelah itu jika misalnya ada 3 buah separator dalam satu bagan proses maka P&ID dapat dibagi
menjadi 3 buah sheet (lembar) yang menunjukkan P&ID ketiga buah separator tersebut secara
berlainan dan lebih detil.
3. Pengenalan notasi untuk berbagai equipment penting dalam P&ID
Hal ini diperlukan mengingat beragam jenis equipment yang diperlukan dalam suatu alur proses yang
terjadi, penotasian jenis-jenis equipment berdasar jenis dan fungsinya diperlukan untuk mengenali
dan memudahkan pembacaan atau penulisannya.
Contoh :
- Equipment untuk penyimpanan
T - Tank
S - Spheres
- Equipment untuk proses kompresi atau pemompaan
P - Pump
K - Compressor
- Equipment untuk proses pemisahan
V - Vessel / Separator
dan lain-lain
- Equipment untuk proses kontrol
LCV - Liquid Control Valve (Water/Oil)
PCV - Pressure Control Valve (gas)
4. Penomoran berbagai equipment dan instrument untuk keperluan sebuah proyek
Dalam hal ini terjadi lagi berbagai kemungkinan penomoran yang diperlukan tergantung pada
kebijaksanaan perusahaan operator Migas tersebut atau dapat juga kesepakatan dengan kontraktor
sebuah proyek. Yang paling penting adalah bagaimana mengatur nomor-nomor tersebut agar dapat
mudah diingat atau dikenali dan tidak terjadi tumpang tindih sehingga memudahkan operasional,
maintenance ataupun keperluan proyek yang baru.
4. Misal :
Untuk equipment dan Instrument kontrol
Jika ada sebuah unit operasi pemisahan 3 fasa dari HP (High Pressure) sampai LP Separator (Low
Pressure) yang masing-masing terdiri dari 3 train dalam suatu area seperti contoh pada tahap 2; dan
separator tersebut merupakan unit pertama yang dibangun di tempat tersebut, maka penomorannya
dapat berupa : V-2001 sedangkan karena tiga train maka dapat disebut sebagai Train A/B/C sehingga
nomornya bisa berbunyi V-2001A, V-2001B, V-2001C. Jadi dalam P&ID No. DM-PP-2001 ada 3 buah
sheet untuk ketiga HP Separator diatas.
Berikutnya dari IP sampai LP Separator bisa dilanjutkan dengan nomor berikutnya yakni 2002 sampai
2003, sehingga untuk IP separator (3 train) : V-2002 A/B/C, dan LP separator : V-2003 A/B/C.
Sedangkan P&ID No.-nya otomatis berlanjut ke DM-PP-2002 (IP Separator) dan DM-PP-2003 (LP
Separator).
Semua unit instrumen kontrol di sekitar vessel tersebut akan mengikuti nomor vesselnya untuk
memudahkan yakni : Liquid Control Valve untuk Oil dan Water bisa dinotasikan sebagai LCV-2001 A
(oil) dan LCV-2001 B (water). Sedangkan bila PCV hanya satu buah maka bisa dibuat PCV-2001 saja
atau PCV-2001 A. Demikian pula bila PSV Separator tersebut diperlukan 2 buah maka dinotasikan
sebagai PSV-2001 A dan PSV-2001 B.
Segala macam penomoran baik itu equipment atau instrumentasi harus cocok antara P&ID dengan
data sheet, quotation dan segala macam laporan yang perlu dibuat juga sehingga tidak ada konflik
penomoran di kemudian hari.
5. Penomoran Pipa (Line Numbering)
Hal pertama yang perlu diketahui adalah apakah perusahaan tersebut sudah mempunyai standar
spesifikasi perpipaan tertentu, sedangkan bila belum mungkin bisa dilihat ASME atau berbagai
standar internasional yang ada sebagai acuannya.
Penomoran dapat dilakukan lebih mudah jika standar perusahaan sudah ada maka spesifikasi
perpipaan yang ada akan disesuaikan untuk keperluan pipa proses yang cocok (berlainan untuk fluida
HC, Sea water, Chemicals, Drain, Instrument Air, etc.) .
Misal :
Jika kita akan memulai penomoran line (pipa) dari angka 100 untuk membedakan dan memudahkan
pencarian. Dan pipa untuk service fluida HC terdiri dari 5 kelas untuk berbagai rating dan maximum
working pressure yang dapat dicapai, maka penotasian dapat berupa kelas A s/d E untuk service
fluida HC ini, yang dibedakan dengan ratingnya, misalnya kelas C s/d E untuk rating pipa yang lebih
tinggi karena adanya kontaminan CO2 dalam fluida HC tersebut.
Selanjutnya berapa ukuran pipa yang dimaksud (setelah dipastikan dengan perhitungan proses
tentunya) adalah penotasian berikutnya, sehingga penotasian lengkap dapat berupa :
100 - A - 2" atau 100 - HC - A - 2"
5. yang mana berarti angka 100 adalah line number, huruf HC merupakan jenis fluida, huruf A adalah
kelas yang dimaksud misal kelas 150#, dan 2" adalah ukuran pipanya. Semua hal ini harus cocok
dengan notasi pada gambar isometrik perpipaan yang ada serta segala macam gambar yang
diproduksi oleh departemen piping.
6. Pengenalan berbagai simbol dalam P&ID
Di tahap ini kita harus mulai membiasakan diri bagaimana menggambarkan komponen statik/rotating
equipment, instrumentasi, piping, elektrikal atau sedikit struktur dalam P&ID. Kembali lagi acuan
pertama yang harus kita ambil adalah standar perusahaan terkait atau mungkin standar-standar
internasional yang sudah ada sehingga akan lebih memudahkan penggambarannya. Notasi ini juga
diharap dapat lebih memudahkan membaca dan mengenali berbagai komponen unit operasi dalam
P&ID tersebut.
Perlu diingat gambar simbol dibawah ini hanyalah contoh, karena belum tentu sama di setiap
perusahaan terutama Oil & Gas.
Kita mulai dari pengenalan simbol statik dan rotating equipment, berbagai contoh penotasian
simbolnya adalah sbb. :
6. Berlanjut ke instrumentasi dan bermacam valve. Bagian yang perlu diingat dan dilihat disini dari sisi
pengontrolannya adalah apakah instrument yang terpasang di suatu line atau equipment tersebut
hanya dapat dilihat indikasinya di lokal saja atau dapat juga dilihat di control room via DCS/PLC
sistem, juga apakah pengontrolan harus dilakukan secara manual ataukah remote dari control room ?
Juga apakah hanya ada indikasinya ataukah ada fasilitas merekam data di control room dari
instrument tersebut, dan bagaimanakah indikasi trip/failure yang terjadi .....semuanya itu yang akan
dilengkapi dan disarankan oleh departemen instrumen bila diperlukan.
7. Lalu berbagai notasi piping sistem, seperti spec break, perbedaan process line utama dan line
process pendukung, juga adanya reducer dan expander, dll.
8. 7. Pengenalan komponen penting lainnya dalam P&ID
Sebuah P&ID bisa secara umum terdiri dari kerangka berupa :
- Drawing index : berisi daftar nomor P&ID dan judul-judul dari P&ID alur process/utilities yang dibuat,
revisi yang pernah dibuat serta status P&ID tersebut apakah gambar dibuat untuk keperluan
konstruksi atau untuk keperluan demolish/removal. Judul yang dapat dibuat untuk sebuah P&ID bisa
berupa penggambaran satu buah equipment dalam alur proses utamanya, misal High Pressure
Separator (V-2001 A). Drawing index ini penomorannya dapat dimulai dari 00, melanjutkan contoh
diatas maka nomor drawing index adalah DM-PP-2000 sheet 1 of 3, dengan judul : Drawing Index.
- Selanjutnya adalah simbol-simbol baik simbol statik/rotating equipment, instrumentasi, piping,
elektrikal yang diperlukan dalam proyek tersebut yang dipecah jadi beberapa sheet bila diperlukan
maka penomorannya bisa dicontohkan DM-PP-2000 sheet 2 and 3 of 3, melanjutkan notasi
penomoran dari drawing index, dengan berjudul standard symbol and legend.
- Setelah itu jenis gambar dalam pada suatu P&ID adalah unit2 operasi yang ada dalam alur proses
(process P&ID) seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya DM-PP-2001 sheet 1 of 3, judul : High
Pressure Separator (V-2001 A).
-Terakhir bila diperlukan utilities P&ID maka penomoran bisa langsung dilanjutkan pada serial no.
selanjutnya yakni : 2200 s/d 2299 untuk membedakan dengan proses P&ID, maka dapat ditulis : DM-
UP-2200. Utilities P&ID ini dapat berupa jetting water system, instrument air system.
Sebuah P&ID bila dibuat untuk keperluan modifikasi maka gambar konstruksi dan demolish/removal
diperlukan sehingga dapat terlihat bedanya dan dapat diidentifikasi saat konstruksi dilakukan. Dalam
gambar removal diperlukan pengidentifikasian sedemikian rupa sehingga segala macam equipment
yang tidak diperlukan lagi, diganti atau pipa yang mau dipotong dan di-blind harus diidentifikasi satu
persatu agar tidak terlupa saat konstruksi.
Sedang sebaliknya dalam gambar konstruksi segala equipment yang baru dipasang, diganti atau
dibuat alur yang baru harus diidentifikasi, agar bisa dicek ulang saat konstruksi selesai dilakukan.
Lain halnya bila unit operasi tersebut baru, maka tentu saja tidak ada gambar removal yang
diperlukan disitu.
Hal penting lainnya yang harus diingat dalam sebuah P&ID adalah sambungan (link) antara berbagai
P&ID harus match baik itu pipingnya : ukuran, spek, line numbernya maupun posisinya. Kemudian
juga sinyal instrumentasi yang ada, baik itu signal elektrikal ataupun pneumatic. Tentunya bagan to
and from dari dan ke berbagai P&ID untuk penotasian piping atau sinyal itu harus dicantumkan
lengkap disitu sehingga memudahkan pencarian dan pengertiannya aliran atau dari dan kemana
sinyal itu berjalan.
8. Pengenalan Proses system
Dalam tahap ini diharapkan kita dapat mulai belajar membuat P&ID sederhana atau sekurangnya
PFD dari sebuah alur proses. Berbagai contoh PFD dalam GPSA, Engineering Data Book Vol II dapat
dilihat dan dari situ pelan-pelan bisa dipelajari bagaimana melengkapinya sehingga jadi sebuah P&ID
dengan bantuan supervisor atau senior proses engineer yang ada. Yang terpenting disini adalah kita
harus mengerti alur proses yang terjadi berikut kemungkinan berbagai fenomena yang terjadi
didalamnya.
Sebagai contoh jika berbicara Multistage Oil Stabilization maka kemungkinan disitu ada berbagai
Separator dari high pressure sampai low pressure dimana gas dari ketiga macam separator tersebut
dialirkan ke gas treating sistem yang mungkin berupa acid gas removal sistem, sulfur recovery
sistem, atau dehydration system, dimana sebelum gas dari LP separator dialirkan masuk ke gas
treating sistem maka gas tersebut harus dikompresi sampai intermediate pressure yang dicampur
dengan high pressure gas dari separator diawal alur proses ini bila memang gas treating sistem
beroperasi dalam kisaran intermediate sistem.
9. Juga demikian untuk oil dari oil stabilization tersebut akan masuk ke oil treating sistem dimana
diharapkan dapat diperoleh kandungan crude oil yang lebih pas sesuai standar dari buyer sebelum
dipasarkan atau dilemparkan ke storage untuk penjualan, tetapi tentu saja jika multistage oil
stabilization yang dipakai maka mempunyai kekurangan dari sisi ekonomisnya karena lebih banyak
sistem kompresi dan pemompaan yang harus dipakai, tidak cocok untuk operasi di offshore, dan
recovery serta API gravity dari crude oil yang dihasilkan mungkin tidak semaksimal memakai
stabilizer sistem saja tetapi kandungan garam-garam yang ada dalam crude oil yang dihasilkan dapat
lebih maksimal dibandingkan stabilizer sistem.
Multistage Oil Stabilization
To Oil
Desalting
To
Water
Treating
LP Compressor
IP Separator
LP Separator
IP Compressor
Gas From
Primary
Separation
Oil From
Primary
Separation
To Gas
Treating
Heater
Pump
Masih banyak pengenalan proses sistem lain yang perlu diketahui dalam produksi minyak dan gas,
yang mana sebaiknya dicari dari berbagai sumber yang ada untuk mengerti fenomena yang terjadi.
Disamping itu karena tulisan ini dimaksudkan sebagai pengenalan maka banyak sekali hal-hal dasar
lain yang tidak dicantumkan disini, dimana diharap tulisan ini hanya membuka wacana awal membuat
suatu P&ID yang bersifat dasar .
Memang tulisan ini masih banyak kekurangannya, mungkin malah membosankan, hehehe..............
maka jika ada masukan ataupun kritikan yang membangun semoga dapat menyempurnakan isi
tulisan ini. Semoga berguna !
Reference :
1. GPSA (Gas Processing and Supplier Association) Engineering Data Book, Vol 2.
2. P&ID System Guideline, Engineers India Ltd. , 1983.
3. Process Guideline dari berbagai engineering company atau klien yang pernah diintip untuk
dibaca dan dipahami.
4. Pekerjaan mengupdate dan membuat P&ID sehari-hari dengan berbagai masukan senior
engineer dan teman-teman yang sudah berpengalaman.
About Author : (February 2004)
Alvin Alfiyansyah is a process engineer, currently working at PT Technip Indonesia
Balikpapan with responsibility of handling process design in Oil and Gas Field . Before joint
Technip, he was a sales engineer and project sales for instrumentation and process equipment
in PT Ultra Delta Maju Jakarta. Graduated from Chemical Engineering Department of
National Institute of Technology Bandung (Itenas) in 2000. Member of PII, INKINDO and
active member of Indonesian Oil and Gas Community (KMI) of East Kalimantan Chapter.