際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Selasa, 22 Oktober 2024 Waktu: 09.00  10.30 WIB
Pelatihan K3 Umum dengan metode Daring
(Selasa Tanggal 22 Oktober 2024)
Narasumber :
Ir. Agus Sangaji ST., MT.
Konsulatan Perencanaan & Pengawasan
Asesor P3SM
INSPEKSI K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti Pelatihan Modul Inspeksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, peserta diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi sumber potensi bahaya (hazard) pada
umumnya terutama yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan pekerjaan, peralatan kerja dan material.
2. Menyusun rencana inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Melakukan kegiatan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Melakukan evaluasi hasil Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
5. Menyusun Laporan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2
Pendahuluan
 Dasar hukum dalam pelaksanaan Inspeksi K3 adalah:
 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SIstem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Lampiran II,
Standar 7
 Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Elemen 4.1
 Inspeksi K3 adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang
ada di tempat kerja, demi mencegah terjadinya kerugian maupun
kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja.
 sebagai upaya melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap
sumber-sumber bahaya K3.
3
 Audit adalah pemeriksaan terhadap system keseluruhan
kegiatan operasi dibandingkan dengan standar yang diacu.
 Audit K3 merupakan salah satu metode yang terbaik sebagai
pedoman dalam upaya memperbaiki Sistem Manajemen K3
secara berkelanjutan.
 Audit SMK3 merupakan kegiatan pemeriksaan secara
sistematik dan independent terhadap pemenuhan kriteria
yang telahh ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan terutama terhadap
penerapan SMK3 di suatu perusahaan.
4
INSPEKSI K3 AUDIT K3 SURVEI K3 TOUR K3
 Upaya
menemukan
kondisi dan
perilaku yg
nonstandard.
 Upaya
menemukan
ketidaksesuaian
yg bersifat teknis.
 Berfokus pada
kegiatan proyek
unit kerja
 Pengujian kritis secara
sistematis terhadap
keseluruhan kegiatan
perusahaan dgn tujuan utk
meminimalisasi kerugian.
 Upaya mencari
ketidaksesuaian dalam
sistem.
 Mengukur efektifitas
pelaksanaan sistem.
 Berfokus pada sistem.
 Pengujian kritis
atas satu aktivitas
lapangan yg lebih
sempit, misalnya
survey terhadap
alat proteksi
kebakaran atau
kebisingan pada
lokasi kegiatan
 Pemeriksaan tidak
terschedule yg
dilakukan oleh
manajemen atau
P2K3 untuk
meyakinkan house
keeping sesuai
standard yang
diisyaratkan.
5
Tujuan Inspeksi
TUJUAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN
 Identifikasi Kondisi Tidak
Aman
 Identifikasi Tindakan Tidak
Aman
 Menentukan Penyebab Dasar
 Melakukan Perbaikan
 Bukan mencari kesalatan
 Mengidentifikasi problem potensial.
 Mengidentifikasi efisiensi peralatan (equipment).
 Mengidentifikasi kekeliruan dalam tindakan/
pelaksanaan kerja.
 Mengidentifikasi efek perubahan (effect of changes-
MOC).
 Mengidentifikasi kekurangan dalam tindakan perbaikan
(remedial action).
 Mengidentifikasi positive performance dan quality
result.
 Mendemonstrasikan komitmen manajemen.
 Hasil Inspeksi akan menjadi salah satu topik penting
dalam Audit.
6
Manfaat
Inspeksi
Segera dilakukan perbaikan pada saat
ditemukan ketidaksesuaian.
Kontak langsung dengan pekerja.
Pekerja lebih tanggap terhadap Kondisi Tidak
Aman dan Tindakan Tidak Aman.
Menetapkan peralatan keselamatan yang
sesuai.
Meningkatkan kesadaran K3
Melaksanakan fungsi dalam Program K3
7
Standar Pemantauan
Berdasarkan PP No. 5 tahun 2012, Lampiran II.
Standar Pemantauan meliputi:
 Pemeriksaan bahaya
 Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja
 Pemeriksaan/Inspeksi Peralatan.
 Pengukuran dan Pengujian Peralatan dan
Material.
 Pemantauan Kesehatan Pekerja.
8
Inspeksi Bahaya
 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang
telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.
 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di
tempat yang diperiksa.
 Daftar periksa (checklist) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat
pemeriksaan/inspeksi.
 Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan
kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
 Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan
tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi.
 Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan
efektifitasnya.
9
Pemantauan dan Pengukuran
Lingkungan Kerja
 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
dilaksanakan secara teratur dan hasilnya
didokumentasikan, dipelihara dan
digunakan untuk penilaian dan
pengendalian risiko.
 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi
dan psikologi.
 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja
dilakukan oleh petugas atau pihak yang
berkompeten dan berwenang dari dalam
dan/atau luar perusahaan
10
Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi,
Pengukuran dan Pengujian
 Terdapat prosedur yang
terdokumentasi mengenai
identifikasi, kalibrasi,
pemeliharaan dan
penyimpanan untuk alat
pemeriksaan, ukur dan uji
mengenai K3.
 Alat dipelihara dan
dikalibrasi oleh petugas atau
pihak yang berkompeten
dan berwenang dari dalam
dan/atau luar perusahaan
11
Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja
 Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja
pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi
keadaan, dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu
dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu
pemeriksaan ini.
 Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter
pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-
undangan.
 Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai
peraturan perundang-undangan.
 Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja
dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan
12
Kategori Inspeksi
Inspeksi Informal (Unplanned
Inspection)
Inspeksi Formal (Planned
Inspection)
13
Inspeksi Informal
(Unplanned Inspection)
 Dilakukan dengan tingkat kesadaran yang
tinggi oleh setiap orang dalam rutinitas
aktifitasnya.
 Spontan, terbatas dan tidak sistematis.
 Mendapatkan kondisi/ data sebenarnya/
nyata & asli.
 Bisa dalam bentuk kotak saran
14
Inspeksi Formal
(Planned Inspection)
 Menyeluruh dan komprehensif
 Terjadwal dengan jelas
 Bagian dari tanggung jawab
manajemen lini (line management
responsibility).
 Dilakukan secara team.
 Dimana dan apa  need analysis 
nya jelas
15
Manfaat Inspeksi Formal
 Inspector/ observant memberikan perhatian penuh dalam inspeksi.
 Inspector/ observer mempersiapkan menjadi observant dan cepat mengerti (perceptive)
terhadap kondisi.
 Menggunakan check-list yang terstruktur dan teratur.
 Inspector melihat sesuatu di luar penglihatan normal (outside normal eye level).
 Temuan sumber bahaya diklasifikasi, diprioritaskan dan ditindak lanjuti.
 Temuan dan rekomendasi dilaporkan, meningkatkan hazard awareness, corrective action dan
pencegahan kecelakaan.
16
Kategori Inspeksi
Formal
Secara umum inspeksi formal
dapat dikategorikan sbb:
 Inspeksi Umum K3
(General Inspection).
 Inspeksi Kebersihan
(Housekeeping)
 Inspeksi Kritikal (Critical
Part Inspection)
 Inspeksi Preventive
Maintenance
 Pre-used Equipment
Inspection
Berdasarkan urgensinya
Inspeksi Formal
dikelompokkan dalam 2 bagian
 Inspeksi Umum : bertujuan
utk melihat apakah ada
perubahan thdp prosedur
kerja, peralatan, bahan dan
lingkungan kerja .
 Inspeksi Bagian Kritis:
inspeksi yg ditujukan kepada
bagian kritis dari mesin,
peralatan atau struktur yg
akan menimbulkan masalah
besar bila rusak, aus, salah
pemakaian atau
pelaksanaan kerja yg tidak
memadai
17
Tahapan Inspeksi Formal
Persiapan
(Preparation)
Pelaksanaan
Inspeksi
(Inspection)
Kembangkan
Langkah
Perbaikan
Tindak Lanjut
(Follow Up
Action)
Persiapan Pelaksanaan Inspeksi
Pencatatan
Pelaporan
Mengembangkan
Perbaikan
Tindak Lanjut
PRE PROSES POST
18
1. Persiapan (Preparation)
 Mulailah dengan positive attitude.
 Persiapan mental untuk tidak hanya
melihat hal yang substandard, namun
juga harus hal yang benar (right).
 Buat perencanaan inspeksi.
 Ketahui penanggung jawab area.
 Buat peta dan rute inspeksi.
 Tentukan apa yang akan dilihat/
diinspeksi
 Pelajari & pahami apa yang dilihat/
diinspeksi.
 Buat daftar verikasi (checklist)
 Tinjau kembali (review) laporan inspeksi sebelumnya.
 Temukan hal  hal yang belum tuntas akar permasalahnya
(basic causes).
 Temukan lokasi atau equipment yang belum diinspeksi.
 Temukan item  item yang terbatas dan masih dapat
dikembangkan.
 Temukan dan analisa corrective action yang mungkin tidak
tepat atau masih bisa dikembangkan.
 Temukan laporan tentang Critical Parts.
 Persiapkan dan lengkapi peralatan, material dan
kebutuhan lainnya untuk menunjang inspeksi.
 Pakaian yang cocok, Alat Pelindung Diri (APD), Senter;
 Alat ukur/ meteran/kaca pembesar, Kamera;
 P3K secukupnya, Clip Board, kertas/millimeter paper &
pensil/ballpoint.
19
2. Pelaksanaan Inspeksi
(Inspection)
 Key-point / Tips dalam inspeksi:
 Mengacu pada Map dan Check-list.
 Berbicara secara positive.
 Lihat secara detail dan tajam.
 Lakukan tindakan perbaikan sementara.
 Uraikan dan petakan seluruh item temuan dengan jelas.
 Klasifikasikan sumber bahaya.
 Memeriksa & melaporkan existing item bila dianggap perlu
 Menentukan basic causes dari substandard action dan
substandard condition (gunakan magic word Why).
 Pelaksanaan Inspeksi boleh dilakukan oleh supervisor pekerjaan,
dengan catatan: Supervisor tersebut mempunyai kompetensi
dalam pekerjaan Inspeksi.
20
Mengenal Bahaya
Klasifikasi Sumber Bahaya:
 Kelas A MAJOR, kondisi atau tindakan yang dapat
mengakitatkan Kecelakaan fatal atau cacat
permanen.
 Kelas B (SERIUS), Kondisi atau tidakan yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja serius atau cacat
sementara.
 Kelas C (MINOR), kondisi atau tindakan yang dapat
mengakibatkan kecelakan minor atau tanpa cacat.
Time Frame vs Klasifikasi Risiko
 Kelas A, segera (immediately)
 Kelas B, Tidak lebih dari 6 jam.
 Kelas C, Tidak lebih dari 12 Jam.
21
Sumber dan Tipe
Bahaya Potensial
 Sumber Bahaya Potensial:
 People/Process/Procedure
 Equipment
 Material
 Environment
 Tipe Sumber Bahaya Potensial:
 Bahaya Fisik
 Bahaya Biologi
 Bahaya Kimia
 Bahaya Ergonomi
 Bahaya Psikologi
22
3. Mengembangkan
Langkah Perbaikan
 Tidak sebatas correction tapi
juga corrective action.
 Merekomendasikan sesuatu
yang sistematis yang dapat
mengontrol immediate / basic
causes.
 Pontensi dari severity loss
 Kemungkinan timbul
kerugian
 Biaya pengontrolan
 Level pengontrolan
 Alternatif pengontrolan
 Justifikasi/alasan
pengontrolan
23
4. Tindakan Lanjut (Follow Up)
 Sebagai tindakan nyata dari
rekomendasi tindakan perbaikan.
 Inspektor harus berinisiatif dalam
follow-up action:
 Commendation, memorandum,
recourses, verifying, progress
monitoring, final review.
24
Inspeksi
Kebersihan/Housekeeping
 Tidak terbatas pada kebersihan namun kerapian
juga.
 Bersih: Sebuah tempat untuk sesuatu dan
sesuatu selalu berada pada tempatnya.
 Rapi: Sebuah tempat bebas dari sesuatu yang
tidak penting dan sesuatu yang penting berada
pada tempat yang tepat.
25
Inspeksi Kritikal
(Critical Part
Inspection)
Critical part: komponen
dari mesin, equipment,
material, struktur atau
lokasi yang lebih vital dari
komponen lainnya yang
dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bila
mengalami kegagalan atau
kerusakan
26
Inspeksi Preventive
Maintenance
 Preventive Maintenance bertujuan untuk
menjaga performa equipment atau mesin
dalam kondisi prima dan jauh dari kegagalan
(fails).
 Point pada preventive maintenance:
 Histori kegagalan (failure), kecelakaan/
breakdowns
 Risk Assessment
 Program inspeksi
 Regulatory requirement
 Informasi dan data manufacturers
27
Pre-Use Inspection
Suatu inspeksi yang dilakukan sebelum suatu alat/ equipment digunakan
untuk memastikan kelayakan serta terpenuhinya persyaratan safety yang
diharuskan
28
RANGKUMAN
Kategori Inspeksi:
 Inspeksi Informal (Unplanned
Inspection)
 Inspeksi Formal (Planned Inspection)
Inspeksi Formal:
 Inspeksi Umum K3 (General
Inspection)
 Inspeksi Kebersihan (Housekeeping)
 Inspeksi Kritikal (Critical Part
Inspection)
 Inspeksi Preventive Maintenance
 Pre-Use Inspection
Urgensi Inspeksi Formal:
 Inspeksi Umum: bertujuan untuk melihat
apakah ada perubahan terhadap prosedur
kerja, peralatan, bahan dan lingkungan
kerja.
 Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yang
ditujukan kepada bagian kritis dari mesin,
peralatan atau struktur yang akan
menimbulkan masalah besar bila rusak,
aus, salah pemakaian atau pelaksanaan
kerja yang tidak memadai
29
Peraturan
Standar
Spesifikasi Alat
Spek. Pekerjaan
Pengalaman
Manual Prosedur
Instruksi Kerja
ITP
Mengapa?
Perlu?
Apa?
Dimana?
Kapan?
Bagaimana?
Oleh Siapa?
Frekuensi
INSPEKSI
Sesuai
Tahapan
Proses Kerja
INSPECTION & TEST PLAN (ITP)
30
31
32
33
34
35
Terimakasih
Ad

Recommended

07. INSPEKSI (keselamatan kerja konstruksi)K3.pdf
07. INSPEKSI (keselamatan kerja konstruksi)K3.pdf
tantiukpbjsubang
07. INSPEKSI (keselamatan kerja konstruksi)K3.pdf
07. INSPEKSI (keselamatan kerja konstruksi)K3.pdf
tantiukpbjsubang
106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt
106_TEHNIK_PELAKSANAAN_AUDIT_SMK3.ppt
Ragil Niti Putro
PELAKSANAAN AUDITqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq...
PELAKSANAAN AUDITqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqqq...
CioSimanullang
Safety Presentationdsfadfascvdddcadvdvadc
Safety Presentationdsfadfascvdddcadvdvadc
mufqifauzi1
9. dasar dasar inspeksi
9. dasar dasar inspeksi
Winarso Arso
Mekanisme dan Teknik Audit SMK3 PP50.pptx
Mekanisme dan Teknik Audit SMK3 PP50.pptx
ssuser9f52c8
Mekanisme dan Teknik Audit SMK3 PP50.pptx
Mekanisme dan Teknik Audit SMK3 PP50.pptx
ssuser9f52c8
Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
ChandraDwiPutra2
1 of D1 Audit SMK3.pdf
1 of D1 Audit SMK3.pdf
Rolando Tobing
AUDIT_K3.pdf
AUDIT_K3.pdf
rosintauli1
plan inpsection safety pertambangan batu bara
plan inpsection safety pertambangan batu bara
admhsesut24
K3
K3
nur efa aripka
Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3
Al Marson
Internal Audit
Internal Audit
Bambang Ramdhan
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
PekerjaanRehab
Good laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
PoppyIndrianiSEAkMSi
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
AcengRohmana1
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Agus Effendi
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
MichzanArobi
Manajemen kontrolling
Manajemen kontrolling
rsd kol abundjani
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
ssuserc110d7
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
sudarrisman2
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
Kanaidi ken
Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)
Eko Supriyadi
Auditing 1
Auditing 1
Enica Anjani
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
esperiahutagalung
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas

More Related Content

Similar to 08 INSPEKSI K3 R2.pdf 08 INSPEKSI K3 R2.pdf (20)

Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
ChandraDwiPutra2
1 of D1 Audit SMK3.pdf
1 of D1 Audit SMK3.pdf
Rolando Tobing
AUDIT_K3.pdf
AUDIT_K3.pdf
rosintauli1
plan inpsection safety pertambangan batu bara
plan inpsection safety pertambangan batu bara
admhsesut24
K3
K3
nur efa aripka
Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3
Al Marson
Internal Audit
Internal Audit
Bambang Ramdhan
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
PekerjaanRehab
Good laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
PoppyIndrianiSEAkMSi
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
AcengRohmana1
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Agus Effendi
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
MichzanArobi
Manajemen kontrolling
Manajemen kontrolling
rsd kol abundjani
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
ssuserc110d7
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
sudarrisman2
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
Kanaidi ken
Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)
Eko Supriyadi
Auditing 1
Auditing 1
Enica Anjani
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
esperiahutagalung
Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
Materi IDP Kelompok 5 Punya siapa aja.pptx
ChandraDwiPutra2
1 of D1 Audit SMK3.pdf
1 of D1 Audit SMK3.pdf
Rolando Tobing
plan inpsection safety pertambangan batu bara
plan inpsection safety pertambangan batu bara
admhsesut24
Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3
Al Marson
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
M15 Training INSPEKSI DAN OBSERVASI K3LH_Pama_rev00.ppt
PekerjaanRehab
Good laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
AcengRohmana1
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Agus Effendi
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
Pengumpulan & Penilaian Bukti Audit_kel.7_21AK3.pptx
MichzanArobi
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
5.0 PW - AUDIT KESELAMATAN.pptx
ssuserc110d7
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
際際滷-ACC-502-際際滷-7-8.pptx
sudarrisman2
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
PMB.PO02.007.01: Pelaksanaan Inspeksi Pertambangan Minerba _Pelatihan "PEMBEK...
Kanaidi ken
Logam mesin quality 5 (8)
Logam mesin quality 5 (8)
Eko Supriyadi
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
PPT Pengendalian dalam menejemen keperawatan
esperiahutagalung

Recently uploaded (14)

penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
penggunaan-model-hidrologi-swat-soil-and-water-assessment-tn17a9m6td.pdf
Groupy -
persetasi, awal pekerjaan...............
persetasi, awal pekerjaan...............
teynomas
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
Johanes_KSOP%20Kelas%20II%20Cilacap_Talent%20Scouting%20DJPL%202024.pdf.pdf
JohanesDenggan1
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
Sektor Industri dan Industrialisasi_20250602_094547_0000.pdf
sasuken798
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
693045089-4A-Penyusunan-DED-dan-RAB-Air-Unit-Air-baku.pptx
ReginaMardatillah1
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
rangkuman untuk Bahan Ajar Mekanika Tanah
MikeJoyful
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
Pertemuan 3-4#Kendali Industri Dasar.pdf
adyapakaapatya2
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
4 Instalasi Sistem Feeder Antenna & Propagasi.pdf
AminMustofa16
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
4. K3 Forklift presentasi untuk umum.ppt
IchankIchal
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
kekuatan sambungan las teknik mesin d3.pdf
setya1350
PCM BLK Kediri..........................
PCM BLK Kediri..........................
teynomas
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
Presentasi_Autopsy_Forensik_Digital.pptx
christopernkunku25
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
mekanika tanah 1 tulisan dari hary christady
MikeJoyful
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
Bab 2_Kesetimbangan Gaya matakuliah mektek
AhmadZubairSultanJur
Ad

08 INSPEKSI K3 R2.pdf 08 INSPEKSI K3 R2.pdf

  • 1. Selasa, 22 Oktober 2024 Waktu: 09.00 10.30 WIB Pelatihan K3 Umum dengan metode Daring (Selasa Tanggal 22 Oktober 2024) Narasumber : Ir. Agus Sangaji ST., MT. Konsulatan Perencanaan & Pengawasan Asesor P3SM INSPEKSI K3 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1
  • 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti Pelatihan Modul Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, peserta diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi sumber potensi bahaya (hazard) pada umumnya terutama yang berkaitan dengan proses pelaksanaan pekerjaan, peralatan kerja dan material. 2. Menyusun rencana inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3. Melakukan kegiatan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Melakukan evaluasi hasil Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5. Menyusun Laporan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2
  • 3. Pendahuluan Dasar hukum dalam pelaksanaan Inspeksi K3 adalah: Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SIstem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Lampiran II, Standar 7 Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Elemen 4.1 Inspeksi K3 adalah suatu proses untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja, demi mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan di tempat kerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. sebagai upaya melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap sumber-sumber bahaya K3. 3
  • 4. Audit adalah pemeriksaan terhadap system keseluruhan kegiatan operasi dibandingkan dengan standar yang diacu. Audit K3 merupakan salah satu metode yang terbaik sebagai pedoman dalam upaya memperbaiki Sistem Manajemen K3 secara berkelanjutan. Audit SMK3 merupakan kegiatan pemeriksaan secara sistematik dan independent terhadap pemenuhan kriteria yang telahh ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan terutama terhadap penerapan SMK3 di suatu perusahaan. 4
  • 5. INSPEKSI K3 AUDIT K3 SURVEI K3 TOUR K3 Upaya menemukan kondisi dan perilaku yg nonstandard. Upaya menemukan ketidaksesuaian yg bersifat teknis. Berfokus pada kegiatan proyek unit kerja Pengujian kritis secara sistematis terhadap keseluruhan kegiatan perusahaan dgn tujuan utk meminimalisasi kerugian. Upaya mencari ketidaksesuaian dalam sistem. Mengukur efektifitas pelaksanaan sistem. Berfokus pada sistem. Pengujian kritis atas satu aktivitas lapangan yg lebih sempit, misalnya survey terhadap alat proteksi kebakaran atau kebisingan pada lokasi kegiatan Pemeriksaan tidak terschedule yg dilakukan oleh manajemen atau P2K3 untuk meyakinkan house keeping sesuai standard yang diisyaratkan. 5
  • 6. Tujuan Inspeksi TUJUAN TINDAKAN YANG DILAKUKAN Identifikasi Kondisi Tidak Aman Identifikasi Tindakan Tidak Aman Menentukan Penyebab Dasar Melakukan Perbaikan Bukan mencari kesalatan Mengidentifikasi problem potensial. Mengidentifikasi efisiensi peralatan (equipment). Mengidentifikasi kekeliruan dalam tindakan/ pelaksanaan kerja. Mengidentifikasi efek perubahan (effect of changes- MOC). Mengidentifikasi kekurangan dalam tindakan perbaikan (remedial action). Mengidentifikasi positive performance dan quality result. Mendemonstrasikan komitmen manajemen. Hasil Inspeksi akan menjadi salah satu topik penting dalam Audit. 6
  • 7. Manfaat Inspeksi Segera dilakukan perbaikan pada saat ditemukan ketidaksesuaian. Kontak langsung dengan pekerja. Pekerja lebih tanggap terhadap Kondisi Tidak Aman dan Tindakan Tidak Aman. Menetapkan peralatan keselamatan yang sesuai. Meningkatkan kesadaran K3 Melaksanakan fungsi dalam Program K3 7
  • 8. Standar Pemantauan Berdasarkan PP No. 5 tahun 2012, Lampiran II. Standar Pemantauan meliputi: Pemeriksaan bahaya Pemantauan/Pengukuran Lingkungan Kerja Pemeriksaan/Inspeksi Peralatan. Pengukuran dan Pengujian Peralatan dan Material. Pemantauan Kesehatan Pekerja. 8
  • 9. Inspeksi Bahaya Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur. Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten dan berwenang yang telah memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya. Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa. Daftar periksa (checklist) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi. Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan. Pengusaha atau pengurus telah menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi. Tindakan perbaikan dari hasil laporan pemeriksaan/inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya. 9
  • 10. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan, dipelihara dan digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan 10
  • 11. Peralatan Pemeriksaan/Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian Terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai K3. Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan 11
  • 12. Pemantauan Kesehatan Tenaga Kerja Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan, dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundang- undangan. Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundang-undangan. Catatan mengenai pemantauan kesehatan tenaga kerja dibuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan 12
  • 13. Kategori Inspeksi Inspeksi Informal (Unplanned Inspection) Inspeksi Formal (Planned Inspection) 13
  • 14. Inspeksi Informal (Unplanned Inspection) Dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi oleh setiap orang dalam rutinitas aktifitasnya. Spontan, terbatas dan tidak sistematis. Mendapatkan kondisi/ data sebenarnya/ nyata & asli. Bisa dalam bentuk kotak saran 14
  • 15. Inspeksi Formal (Planned Inspection) Menyeluruh dan komprehensif Terjadwal dengan jelas Bagian dari tanggung jawab manajemen lini (line management responsibility). Dilakukan secara team. Dimana dan apa need analysis nya jelas 15
  • 16. Manfaat Inspeksi Formal Inspector/ observant memberikan perhatian penuh dalam inspeksi. Inspector/ observer mempersiapkan menjadi observant dan cepat mengerti (perceptive) terhadap kondisi. Menggunakan check-list yang terstruktur dan teratur. Inspector melihat sesuatu di luar penglihatan normal (outside normal eye level). Temuan sumber bahaya diklasifikasi, diprioritaskan dan ditindak lanjuti. Temuan dan rekomendasi dilaporkan, meningkatkan hazard awareness, corrective action dan pencegahan kecelakaan. 16
  • 17. Kategori Inspeksi Formal Secara umum inspeksi formal dapat dikategorikan sbb: Inspeksi Umum K3 (General Inspection). Inspeksi Kebersihan (Housekeeping) Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection) Inspeksi Preventive Maintenance Pre-used Equipment Inspection Berdasarkan urgensinya Inspeksi Formal dikelompokkan dalam 2 bagian Inspeksi Umum : bertujuan utk melihat apakah ada perubahan thdp prosedur kerja, peralatan, bahan dan lingkungan kerja . Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yg ditujukan kepada bagian kritis dari mesin, peralatan atau struktur yg akan menimbulkan masalah besar bila rusak, aus, salah pemakaian atau pelaksanaan kerja yg tidak memadai 17
  • 18. Tahapan Inspeksi Formal Persiapan (Preparation) Pelaksanaan Inspeksi (Inspection) Kembangkan Langkah Perbaikan Tindak Lanjut (Follow Up Action) Persiapan Pelaksanaan Inspeksi Pencatatan Pelaporan Mengembangkan Perbaikan Tindak Lanjut PRE PROSES POST 18
  • 19. 1. Persiapan (Preparation) Mulailah dengan positive attitude. Persiapan mental untuk tidak hanya melihat hal yang substandard, namun juga harus hal yang benar (right). Buat perencanaan inspeksi. Ketahui penanggung jawab area. Buat peta dan rute inspeksi. Tentukan apa yang akan dilihat/ diinspeksi Pelajari & pahami apa yang dilihat/ diinspeksi. Buat daftar verikasi (checklist) Tinjau kembali (review) laporan inspeksi sebelumnya. Temukan hal hal yang belum tuntas akar permasalahnya (basic causes). Temukan lokasi atau equipment yang belum diinspeksi. Temukan item item yang terbatas dan masih dapat dikembangkan. Temukan dan analisa corrective action yang mungkin tidak tepat atau masih bisa dikembangkan. Temukan laporan tentang Critical Parts. Persiapkan dan lengkapi peralatan, material dan kebutuhan lainnya untuk menunjang inspeksi. Pakaian yang cocok, Alat Pelindung Diri (APD), Senter; Alat ukur/ meteran/kaca pembesar, Kamera; P3K secukupnya, Clip Board, kertas/millimeter paper & pensil/ballpoint. 19
  • 20. 2. Pelaksanaan Inspeksi (Inspection) Key-point / Tips dalam inspeksi: Mengacu pada Map dan Check-list. Berbicara secara positive. Lihat secara detail dan tajam. Lakukan tindakan perbaikan sementara. Uraikan dan petakan seluruh item temuan dengan jelas. Klasifikasikan sumber bahaya. Memeriksa & melaporkan existing item bila dianggap perlu Menentukan basic causes dari substandard action dan substandard condition (gunakan magic word Why). Pelaksanaan Inspeksi boleh dilakukan oleh supervisor pekerjaan, dengan catatan: Supervisor tersebut mempunyai kompetensi dalam pekerjaan Inspeksi. 20
  • 21. Mengenal Bahaya Klasifikasi Sumber Bahaya: Kelas A MAJOR, kondisi atau tindakan yang dapat mengakitatkan Kecelakaan fatal atau cacat permanen. Kelas B (SERIUS), Kondisi atau tidakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja serius atau cacat sementara. Kelas C (MINOR), kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakan minor atau tanpa cacat. Time Frame vs Klasifikasi Risiko Kelas A, segera (immediately) Kelas B, Tidak lebih dari 6 jam. Kelas C, Tidak lebih dari 12 Jam. 21
  • 22. Sumber dan Tipe Bahaya Potensial Sumber Bahaya Potensial: People/Process/Procedure Equipment Material Environment Tipe Sumber Bahaya Potensial: Bahaya Fisik Bahaya Biologi Bahaya Kimia Bahaya Ergonomi Bahaya Psikologi 22
  • 23. 3. Mengembangkan Langkah Perbaikan Tidak sebatas correction tapi juga corrective action. Merekomendasikan sesuatu yang sistematis yang dapat mengontrol immediate / basic causes. Pontensi dari severity loss Kemungkinan timbul kerugian Biaya pengontrolan Level pengontrolan Alternatif pengontrolan Justifikasi/alasan pengontrolan 23
  • 24. 4. Tindakan Lanjut (Follow Up) Sebagai tindakan nyata dari rekomendasi tindakan perbaikan. Inspektor harus berinisiatif dalam follow-up action: Commendation, memorandum, recourses, verifying, progress monitoring, final review. 24
  • 25. Inspeksi Kebersihan/Housekeeping Tidak terbatas pada kebersihan namun kerapian juga. Bersih: Sebuah tempat untuk sesuatu dan sesuatu selalu berada pada tempatnya. Rapi: Sebuah tempat bebas dari sesuatu yang tidak penting dan sesuatu yang penting berada pada tempat yang tepat. 25
  • 26. Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection) Critical part: komponen dari mesin, equipment, material, struktur atau lokasi yang lebih vital dari komponen lainnya yang dapat mengakibatkan kerugian yang besar bila mengalami kegagalan atau kerusakan 26
  • 27. Inspeksi Preventive Maintenance Preventive Maintenance bertujuan untuk menjaga performa equipment atau mesin dalam kondisi prima dan jauh dari kegagalan (fails). Point pada preventive maintenance: Histori kegagalan (failure), kecelakaan/ breakdowns Risk Assessment Program inspeksi Regulatory requirement Informasi dan data manufacturers 27
  • 28. Pre-Use Inspection Suatu inspeksi yang dilakukan sebelum suatu alat/ equipment digunakan untuk memastikan kelayakan serta terpenuhinya persyaratan safety yang diharuskan 28
  • 29. RANGKUMAN Kategori Inspeksi: Inspeksi Informal (Unplanned Inspection) Inspeksi Formal (Planned Inspection) Inspeksi Formal: Inspeksi Umum K3 (General Inspection) Inspeksi Kebersihan (Housekeeping) Inspeksi Kritikal (Critical Part Inspection) Inspeksi Preventive Maintenance Pre-Use Inspection Urgensi Inspeksi Formal: Inspeksi Umum: bertujuan untuk melihat apakah ada perubahan terhadap prosedur kerja, peralatan, bahan dan lingkungan kerja. Inspeksi Bagian Kritis: inspeksi yang ditujukan kepada bagian kritis dari mesin, peralatan atau struktur yang akan menimbulkan masalah besar bila rusak, aus, salah pemakaian atau pelaksanaan kerja yang tidak memadai 29
  • 30. Peraturan Standar Spesifikasi Alat Spek. Pekerjaan Pengalaman Manual Prosedur Instruksi Kerja ITP Mengapa? Perlu? Apa? Dimana? Kapan? Bagaimana? Oleh Siapa? Frekuensi INSPEKSI Sesuai Tahapan Proses Kerja INSPECTION & TEST PLAN (ITP) 30
  • 31. 31
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34