Audit SMK3 dilakukan untuk menilai kritis dan sistematis pengendalian potensi bahaya di perusahaan, memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, dan menentukan langkah perbaikan. Audit mencakup tinjauan dokumen, wawancara, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan bukti yang dievaluasi terhadap kriteria audit.
Dokumen tersebut merupakan panduan pemeriksaan kesehatan pekerja PT Medco E&P Indonesia. Panduan ini mengatur lima kategori pemeriksaan kesehatan yaitu pemeriksaan calon pekerja, berkala, khusus, sebelum bekerja dan lainnya beserta tahapan pelaksanaannya. Panduan ini juga menjelaskan tugas dan tanggung jawab bagi berbagai departemen terkait pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di perusaha
Implementasi Manajemen Mutu iSO 9001 di Departemen Pemeliharaan (Maintenance)...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
油
CARA MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 di DEPARTEMEN PEMELIHARAAN MESIN
[HOW TO IMPLEMENT ISO 9001 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM IN DEPARTMENT OF MACHINE MAINTENANCE]
Perlu suatu Standardisasi Mutu (seperti ISO 9001) untuk menjalankan Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin. Fungsi standardisasi tersebut untuk MENUMBUHKAN BUDAYA Perbaikan Berkelanjutan berdasarkan tujuan dan sasaran spesifik dalam lingkup pemeliharaan mesin.
Audit Internal, Audit Ekternal, Tinjauan Manajemen TIDAK AKAN BERDAMPAK SIGNIFIKAN selama persiapan dokumen tidak dasarkan kondisi pelaporan aktual di lapangan, DAN hanya untuk memenuhi syarat formal dokuman saja.
Jika seluruh perangkat yang dilaksanakan dengan pencatatan manual LENGKAP, maka akan memudahkan untuk mengimplementasikannya menggunakan perangkat lunak pemeliharaan mesin atau sistem terintegrasi seperti ERP (Enterprise Resource Planning) seperti SAP.
A Quality Standardization (such as ISO 9001) is required to run the Machine Maintenance and Repair Unit. The function of standardization is to GROW CULTURE Continuous Improvement based on specific goals and objectives within the scope of machine maintenance.
Internal Audit, External Audit, Management Review WILL NOT BE SIGNIFICANT IMPACT as long as the preparation of documents is not based on actual reporting conditions in the field, AND is only to fulfill the formal document requirements.
If all devices are carried out by FULL manual recording, it will be easier to implement them using maintenance software or integrated systems such as ERP (Enterprise Resource Planning) such as SAP.
Daftar ISi
1. Sasaran Mutu Unit Pemeliharran dan Perbaikan Mesin (Quality Objective for Maintenance Department)
2. Rencana Mutu Unit Pemeliharran dan Perbaikan Mesin (Quality Planning for Maintenance Department)
3. Visi dan Misi Unit Pemeliharran dan Perbaikan Mesin (Vision and Mission for Maintenance Department)
4. Dokumen Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Documents for Maintenance Department)
5. Instruksi Kerja Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Work Instuctions for Maintenance Department)
6. Rekaman Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Record for Maintenance Department)
7. Laporan Bulanan Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Monthly Report for Maintenance Department)
8. Laporan Tahunan Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Annual Report for Maintenance Department)
9. Lembar Data Fasilitas Unit Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin (Equpment Data Sheet for Maintenance Department)
Penulis (Create)
Duddy Arisandi
Akademi Teknik Soroako
Ka. Bag. Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
(Head of Maintenance Department)
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. P2K3 bertugas memberikan saran kepada pengusaha terkait masalah keselamatan kerja, mengolah data K3, dan membantu penyuluhan kepada pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determine Control) yang merupakan bagian standar OHSAS 18001:2007 untuk memanajemen risiko di tempat kerja dengan mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan menentukan pengendalian. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses HIRADC serta metode identifikasi bahaya dan penilaian risiko seperti checklist, brainstorming, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Analisis kecelakaan kerja dengan diagram pohon penyebab menunjukkan bahwa pengemudi traktor mengalami kecelakaan karena ketidakcocokan tinggi traktor pengganti dan trailer, yang disebabkan traktor biasa rusak sehingga digunakan traktor lain tanpa persiapan yang memadai. Analisis ini berguna untuk menentukan sebab utama kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menjelaskan 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3 yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mencakup pengertian, tujuan, aspek, dan faktor-faktor K3. Juga dibahas mengenai peranan K3, penerapan sistem manajemen K3 (SMK3), dan unsur-unsurnya seperti kebijakan dan komitmen, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta mekanisme auditnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan tanggapan risiko serta peluang.
2. Proses ini diterapkan di University of Vermouth dengan menilai risiko dan peluang di tingkat departemen, sekolah, dan universitas.
3. Metode penilaian risiko meliputi menetapkan konteks, mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menanggapi ris
Dokumen tersebut membahas tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR). IBPR merupakan alat penting dalam membangun program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di suatu organisasi. Dokumen ini menjelaskan konsep, tujuan, dan proses pelaksanaan IBPR perusahaan, IBPR untuk manajemen perubahan, serta IBPR harian.
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan audit SMK3 untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi bahaya serta memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja program K3, serta hasil umum yang disampaikan dalam laporan audit SMK3.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Analisis kecelakaan kerja dengan diagram pohon penyebab menunjukkan bahwa pengemudi traktor mengalami kecelakaan karena ketidakcocokan tinggi traktor pengganti dan trailer, yang disebabkan traktor biasa rusak sehingga digunakan traktor lain tanpa persiapan yang memadai. Analisis ini berguna untuk menentukan sebab utama kecelakaan dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menjelaskan 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3 yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan
Dokumen tersebut membahas tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang mencakup pengertian, tujuan, aspek, dan faktor-faktor K3. Juga dibahas mengenai peranan K3, penerapan sistem manajemen K3 (SMK3), dan unsur-unsurnya seperti kebijakan dan komitmen, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta mekanisme auditnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan tanggapan risiko serta peluang.
2. Proses ini diterapkan di University of Vermouth dengan menilai risiko dan peluang di tingkat departemen, sekolah, dan universitas.
3. Metode penilaian risiko meliputi menetapkan konteks, mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menanggapi ris
Dokumen tersebut membahas tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR). IBPR merupakan alat penting dalam membangun program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di suatu organisasi. Dokumen ini menjelaskan konsep, tujuan, dan proses pelaksanaan IBPR perusahaan, IBPR untuk manajemen perubahan, serta IBPR harian.
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko di suatu perusahaan untuk mengendalikan bahaya dari kegiatan operasional dan produksi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bahaya dan risiko, proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko, tanggung jawab bagian-bagian terkait, kategori besar bahaya, dan cara melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara sistematis dan terukur.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan audit SMK3 untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi bahaya serta memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja program K3, serta hasil umum yang disampaikan dalam laporan audit SMK3.
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (11)Eko Supriyadi
油
Dokumen tersebut membahas pedoman umum pengujian dan sertifikasi kompetensi bidang jaringan komputer dan sistem administrasi. Terdapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip pengujian yang harus dilakukan secara valid, dapat dipercaya, fleksibel dan adil serta metode penilaian yang mencakup observasi, wawancara, dan penugasan. Dokumen ini juga menjelaskan panduan pelaksanaan pengujian dan penilaian kompetensi secara terper
Bab V dan VI membahas program audit dan pekerjaan lapangan audit internal. Program audit merupakan pedoman bagi auditor dan mencakup rencana lingkup, waktu, dan metode audit. Tujuan pekerjaan lapangan adalah mengumpulkan bukti secara sistematis untuk memberikan keyakinan sesuai tujuan audit. Teknik-teknik audit seperti observasi dan verifikasi diterapkan untuk mengevaluasi efektivitas sistem kontrol dan kinerja organisasi.
2. PENGERTIAN
AUDIT K3
Sistem pengujian thd kegiatan operasi
perusahaan.
Dilakukan secara kritis dan sistematis.
Untuk menentukan kelemahan unsur
sistem (manusia, sarana, lingkungan kerja
dan perangkat lunak).
Sehingga dapat dilakukan langkah-
langkah perbaikan.
3. AUDIT K3
Mengidentifikasi
Ketimpangan unsur
Sistem K3
TINDAKAN
TDK AMAN
(UNSAFE ACTS)
KEADAAN
TDK AMAN
(UNSAFE
CONDITIONS)
KECELAKAAN
PAK
KEBAKARAN
GANGGUAN
SISTEM
KERUGIAN
CIDERA
KERUSAKAN
- ASSET
- LINGK.
MANUSIA
SARANA
&
LINGKUNGAN
KERJA
(PERANGKAT
KERAS)
(PERANGKAT LUNAK)
SISTEM MANAJEMEN
4. AUDIT
Audit is defined :
as a detailed examination or analysis,
especially to asses strengths and
weaknesses.
(Oxford Dictionary, Oxford University Press, 1998)
5. AUDIT SMK3
Proses yg sistematik, independen dan
terdokumentasi utk memperoleh bukti
audit dan
Mengevaluasinya secara objektif utk
menentukan sampai sejauh mana kriteria
audit dipenuhi.
6. AUDIT SMK3
Audit SMK3 dilakukan dgn menggunakan
methode dan tehnik yang baku untuk
menjamin agar semua bukti audit dan
temuan-temuan audit relevant, dapat
dipercaya, cukup dan sesuai dengan
persyaratan.
Lingkup, tujuan dan kriteria audit harus
dipahami dgn jelas sebelum audit
dilakukan.
7. TUJUAN
AUDIT K3
MENILAI SECARA KRITIS DAN
SISTEMATIS PENGENDALIAN SEMUA
POTENSI BAHAYA.
MEMASTIKAN PELAKSANAAN K3 SESUAI
DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN.
MENENTUKAN LANGKAH UNTUK
PERBAIKAN DAN PENGENDALIAN
BAHAYA.
8. TUJUAN PROGRAM AUDIT
Didasarkan pada pertimbangan :
1. Prioritas manajemen;
2. Tujuan komersial;
3. Persyaratan sistem manajemen;
4. Persyaratan peraturan peruu;
5. Persyaratan kontrak;
6. Kebutuhan utk evaluasi pemasok;
7. Persyaratan pelanggan;
8. Kebutuhan pihak lain yg berkepentingan;
9. Risiko terhadap organisasi.
9. MANFAAT
AUDIT K3
MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR SISTEM
OPERASI SEBELUM TIMBUL GANGGUAN.
MEMPEROLEH GAMBARAN YANG JELAS DAN
LENGKAP TENTANG STATUS MUTU
PELAKSANAAN K3.
MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KESADARAN THD K3.
MENINGKATKAN CITRA PENGURUS
PERUSAHAAN.
10. AUDIT DIGUNAKAN JUGA UNTUK :
Identify strengths and weakness of OSH MS;
Measure the performance of its OSH program;
Establishment the extent of legal compliance;
Identify and define areas for improvement;
Compare organizational performance with an
established standards;
Implement a cycle of continual improvement;
Gain recognition for the standards achieved by its
management of safety and health.
11. AUDITOR SMK3
Adalah :
tenaga tehnis yang berkeahlian khusus dan
independen untuk melaksanakan audit
SMK3 yang ditunjuk oleh Menteri atau
pejabat yang ditunjuk
11
12. Auditor SMK3
Auditor SMK3 meliputi:
a. auditor eksternal junior SMK3;
b. auditor eksternal senior SMK3.
12
13. PENILAIAN PENERAPAN SMK3
Penilaian Penerapan SMK3,
dilakukan thd perusahaan :
a. Secara sukarela mengajukan permohonan audit SMK3;
b. Mempunyai potensi bahaya tinggi a.l : perusahaan yg
bergerak dibidang pertambangan umum, minyak dan
gas bumi;
c. Mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan
penetapan Dirjen &/ Ka Dinas Provinsi
(ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian di persh
oleh Pengawas Ketenagakerjaan)
13
14. LEMBAGA AUDIT SMK3
Lembaga Audit SMK3 adalah badan
hukum yang ditunjuk oleh Menteri untuk
melaksanakan audit eksternal SMK3.
14
15. KEWAJIBAN LEMBAGA AUDIT SMK3
a. mentaati ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang K3;
b. melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. menjaga kerahasiaan perusahaan yang diaudit;
dan
d. melaporkan hasil Audit SMK3 kepada Menteri,
perusahaan yang diaudit, dan Dinas Provinsi.
15
16. LEMBAGA AUDIT SMK3
DILARANG untuk melakukan :
a. kegiatan konsultasi dalam bidang SMK3;
b. jasa pabrikasi, pemeliharaan, reparasi,
dan instalasi teknik K3;
c. pemeriksaan dan pengujian keselamatan
dan kesehatan kerja; dan
d. jasa pembinaan K3.
16
17. BUKTI AUDIT
Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau
informasi lain yang terkait dengan kriteria
audit dan dapat diverifikasi;
Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
18. TUJUAN PENGUMPULAN
BUKTI AUDIT
1. Untuk membuat keputusan ttg status
penerapan SMK3;
(to make decisions about the status OSHMS)
2. Untuk menguji sistem apakah berproses
sesuai dengan dokumen yang ada;
(an examination of any document)
3. Untuk mengkonfirmasikan bahwa sistem
sesuai dengan apa yang telah dicatat;
(the system is followed as described in the written
document)
19. TUJUAN PENGUMPULAN
BUKTI AUDIT
4. Untuk meng interview pekerja apakah
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
dokumen yang ada;
(to interview with personnel whether activities match the
document requirement)
5. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan
atau perbaikan yang telah dilakukan;
(there are any opportunities for improvement)
6. Untuk melakukan observasi tentang
kenyataan yang ada di tempat kerja;
(actual observation of workplaces)
20. REKAMAN K3 (1)
Data pelatihan dan pendidikan K3, pelaksanaan, peserta
dan evaluasi.
Kebijakan K3 dan kebijakan khusus lainnya
Laporan inspeksi K3, pelaksanaan dan tindak lanjut
Laporan Audit SMK3, internal dan eksternal
Rekaman kegiatan rapat-rapat P2K3
Laporan Kecelakaan Kerja
Laporan tindak lanjut rekomendasi investigasi
kecelakaan
Laporan Konsultasi K3
SOP, instruksi kerja, juklak, juknis
Data penggunaan bahan kimia berbahaya dan LDKB
Maintenance record
Feedback dari staff, pekerja, pemasok, kontraktor
21. REKAMAN K3 (2)
Data pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, awal, berkala
dan khusus
Laporan monitoring lingkungan kerja; spt : kebisingan, udara
lingkungan kerja, iklim kerja
Data APD, penyediaan, pengadaan, pelatihan, distribusi,
perawatan
Laporan pelatihan keadaan darurat
Sertifikasi peralatan, mesin, instalasi, pesawat
Sertifikasi kompetensi personel, SIO, SKP
Laporan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko
Laporan monitoring dan tinjauan ulang pengendalian risiko
Data peralatan pengaman, spt. APAR, alat deteksi dini,
rambu K3
dll
22. PEMERIKSAAN DOKUMEN UNTUK
MENEMUKAN BUKTI AUDIT
EVIDENCE VALUE :
Valid .....Relevant to audit criterion
Authentic ....Authorized document
Current .. .Actioned, recorded, up to date
Reliable ...Heard from source, observable
Consistent ..Sampled from a number of sources
Sufficient Enough examples/samples
23. PENJELASAN KRITERIA
(Explanation of Criteria)
Melalui :
1. Perbandingan dokumen/catatan/rekaman
(Example of documents/records)
2. Diskusi atau pengajuan pertanyaan
(Discussions or questions)
3. Kunjungan/observasi di tempat kerja
(Work around observations at the workplaces)
24. KOMITMEN TERHADAP AUDIT
Audit : essential element dalam SMK3, tidak
dapat diganti
Senior manajemen bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Audit (fully committed); agar :
Efektif dalam pelaksanaan audit
Tidak menolak temuan dan rekomendasi tanpa
alasan yang tepat
Menindak lanjuti rekomendasi audit
Apabila pelaksanaan audit sudah disetujui :
Menyediakan dokumen, data, informasi dan bahan yang
diperlukan
Tidak ada upaya untuk mempengaruhi atau memaksa
auditor
Tidak ikut campur tangan dalam pengambilan
keputusan hasil audit
25. KERJASAMA DENGAN AUDITOR
Sering staf disemua tingkat manajemen,
melihat audit sebagai ANCAMAN
Semua staf harus memahami dan menyadari
tujuan dan manfaat pelaksanaan audit
Mereka diwajibkan untuk :
Terbuka dan bekerjasama penuh dengan
Auditor
Menjawab pertanyaan dengan jujur
Memandang audit sebagai : continual
improvement process and not just a means of
identifying problems
26. KEBIJAKAN AUDIT
(audit policy)
Dengan mempertimbangkan sbb. :
Maksud dan tujuan audit;
Prosedur dan standard yang digunakan;
Kompetensi yang melakukan audit;
Pengaturan manajemen,termsk : budget;
Program audit ;
Format laporan audit dan pengaturan tanggapan
(responding) thd temuan;
Standard kinerja perencanaan dan implementasi
program audit dan pengaturan monitoring;
Review kebijakan audit dan implementasi revisi
jika diperlukan
27. PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN AUDIT
Senior manajemen harus bertanggung
jawab untuk :
Mempersiapkan dan mengawasi program
audit;
Penetapan biaya dan menyusun anggaran yg
diperlukan;
Mendapat persetujuan untuk program yg
diusulkan dan pengeluaran biaya yg
diperlukan.
28. AUDITOR
Dengan mempertimbangkan sbb :
Ketersediaan auditor dalam jangka waktu
yang diperlukan untuk melakukan audit;
Ketersediaan auditor dgn tingkat
keterampilan dan pengalaman tertentu;
Persyaratan pelatihan dan pengetahuan
khusus yang dimiliki;
Perbedaan biaya antara penggunaan
auditor internal atau eksternal.
30. 30
TOP 10 Internal Audit Tips
1. Bentuk Team Audit (3-7 org)
(Create an Audit Team with enough members (3-7 members)
2. Audit melalui Proses bukan Prosedur
(Audit by PROCESS not Procedure)
3. Gunakan daftar periksa yg berisikan standar
dan kriteria, tambahkan catatan khusus.
(Use a checklist with the standard requirement, and add your own
questions from your document)
4. Infokan pekerja apabila auditor melakukan
audit dan apa yg diaudit. (Keep employees in the area
well informed of when auditors are coming through, and what their)
5. Catat semua temuan audit (Keep good notes)
6. Jadwal Audit dapat disesuaikan berdasarkan
temuan audit (Remember to adjust your audit schedule based
on your findings in an area).
31. 31
TOP 10 Internal Audit Tips
7. Buat laporan yg jelas dan lengkap serta tindak
lanjuti rekomendasi audit (Write a clear, complete audit report
and schedule follow up on any non conformances identified)
8. Berikan pelatihan kepada Auditor
(Provide effective training for your auditor)
9. Serahkan hasil audit kpd manajemen utk di
review
(Provide results to the management team for management review)
10. Alokasikan sumberdaya untuk tindakan koreksi
dan tindak lanjut
(Provide the resources to perform timely, effective internal audit with thorough
corrective action and follow ups).
32. Gambaran Proses Pengumpulan Informasi
sampai Pencapaian Kesimpulan Audit
Sumber-sumber Informasi
Pengumpulan Informasi dgn
Sampling yg sesuai dan Verifikasi
Evaluasi thd Kriteria Audit
Peninjauan
Kesimpulan Audit
Bukti Audit
Temuan Audit
33. PROSES dan SPESIFIKASI AUDIT
(Audit Process and Spesification)
I. Tinjauan ulang dokumen (Review of OSH
Management document)
II. Wawancara/interview manajer dan staf
(Interview with manager and staf)
III. Obsevasi lapangan, termsk : Hasil
pengujian dan pemeriksaan
(Site tour, observation, verification and
inspection)
35. 35
Hasil Audit
(Conformance or Non Conformance)
Penetapan Hasil Audit
(Berdasar Supporting Evidence)
-Yes
- Partial
- No
- Interview
- On Site Observation
-Document
PENETAPAN HASIL AUDIT
36. Contoh :
Proses dan Spesifikasi Audit
1.1.1 Terdapat kebijakan K3 yg tertulis, bertanggal, ditandatangani oleh pengusaha
atau pengurus, secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen
terhadap peningkatan K3.
?
Interview
observation
document
Kebijakan K3 tertulis, bertanggal, ditanda tangani oleh
pengusaha/pengurus
Kebijakan berisikan tujuan, sasaran dan komitmen peningkatan K3
Kebijakan K3 terdpt dlm Laporan tahunan persh
Kebijakan K3 masuk dlm dokumen tender
Kebijakan K3 terdpt dlm Materi induksi/Briefing/Training/Manual SMK3.
Bagaimana menginfokan/mengkomunikasikan Kebijakan K3 kpd
tenaga kerja/kontraktor/suppliers/providers/vendor/tamu persh ?
Kebijakan K3 dipajang/display di ruang tamu/reception, ruang rapat/
training/kantin, di tempat tenaga kerja sering berada.
37. GAMBARAN UMUM KEGIATAN AUDIT
1. Permulaan Audit (Opening Meeting)
2. Pelaksanaan Tinjauan Dokumen
3. Persiapan utk Kegiatan Audit Lapangan
4. Pelaksanaan Kegiatan Audit Lapangan
5. Penyiapan Pengesahan dan
Penyampaian Laporan Audit (Audit
Summary)
6. Penyelesaian Audit (Closing Meeting)
7. Pelaksanaan Tindak Lanjut
38. TUJUAN
Pelaksanaan Rapat Pembukaan
1. Mengkonfirmasikan Rencana Audit
2. Memberikan Ringkasan ttg bagaimana
kegiatan audit akan dilaksanakan
3. Mengkonfirmasikan saluran komunikasi
4. Memberikan kesempatan kepada Auditi
untuk mengajukan pertanyaan.
39. Ringkasan Laporan
AUDIT SMK3
1. Perusahaan Yang Diaudit
2. Pelaksanaan Audit
3. Tujuan Audit
4. Lingkup Audit
5. Tim Auditor
6. Wakil Perusahaan Yang Diaudit
7. Daftar Temuan Ketidaksesuaian
8. Kesimpulan Umum
9. Tindak Lanjut
10. Hasil Audit
40. Daftar Temuan Ketidaksesuaian
No.
Kriteria
Kriteria Bukti Objektif Kategori
1.4.8 P2K3 mengadakan pertemuan
secara teratur dan hasilnya di
sebarluaskan di tempat kerja
P2K3 belum mengadakan
pertemuan secara teratur
Minor
1.4.9 P2K3 melaporkan
kegiatannya secara teratur
sesuai dengan peraturan
perundangan
P2K3 belum melaporkan
kegiatannya secara teratur, tidak
sesuai peraturan perundangan
Minor
41. TEMUAN AUDIT
Hasil evaluasi dari bukti audit yg
dikumpulkan terhadap kriteria audit;
Dapat mengindikasikan baik kesesuaian
ataupun ketidaksesuaian dengan kriteria
audit atau peluang perbaikan.
43. 43
PENILAIAN
KRITERIA AUDIT SMK3
Kategori KRITIKAL :
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
Kategori Mayor :
Tidak memenuhi Peraturan Peruu.
Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3
Terdapat temuan minor utk satu kriteria audit
dibeberapa lokasi
Kategori Minor :
Tidak konsisten dalam pemenuhan peraturan
peruu, standar, pedoman dan acuan lainnya.
44. 44
Ketidaksesuaian
(Nonconformance)
Suatu kegiatan, atribut, atau dokumen yang
gagal mematuhi persyaratan yang
ditetapkan, dan berakibat dapat
menyebabkan kondisi yang berpengaruh
buruk kepada kualitas, lingkungan, K3,
operasi, atau kehandalan.
45. 45
HASIL AUDIT SMK3
Apabila perusahaan yang diaudit
mendapatkan kategori KRITIKAL atau
MAJOR :
Dinilai belum berhasil dalam menerapkan
SMK3 dan;
Penilaian tidak mengacu kpd Tabel Tingkat
Keberhasilan Penerapan SMK3.
(lihat Tabel 2 : Penilaian Tingkat Penerapan
SMK3 pada Lampiran 2 PP 50 th 2012)
46. Laporan Audit SMK3
1. Perusahaan yang diaudit
2. Lingkup Audit
3. Pelaksanaan Audit
4. Tujuan Audit
5. Tim Auditor
6. Gambaran Umum tempat kerja
7. Jadwal Audit
8. Daftar Kriteria Audit dan Pemenuhannya
9. Penjelasan tentang kriteria tidak berlaku
10. Uraian temuan ketidaksesuaian
11. Tindak lanjut
12. Hasil Audit
13. Data pendukung Laporan Audit
47. Jadwal Audit SMK3
No. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN PENGHUBUNG
1.
Pertemuan
Awal
2.
Pemeriksaan
dan Penilaian
Kriteria
3.
Pertemuan
Akhir
49. KESIMPULAN AUDIT
Hasil dari suatu audit yang disampaikan oleh
tim audit setelah mempertimbangkan :
- tujuan audit
- dan seluruh temuan audit.
50. SERTIFIKAT SMK3
Benefit/manfaat yg diperoleh :
1. Effisiensi Biaya (Cost efficiencies),
dalam jangka panjang melalui :
PENCEGAHAHAN KECELAKAAN dan PAK
HUBUNGAN KERJA (better industrial relation)
dgn mitra kerja
INISIATIF dan PENGEMBANGAN IDE BARU UTK
PERBAIKAN KINERJA (continous improvement)
2. Verifikasi Kinerja (performance verification),
yang dilakukan oleh Lembaga Audit Independen,
kompeten dan profesional
50
52. 52
Alasan UTAMA Kenapa Perusahaan
Butuh Sertifikat SMK3 :
Pengakuan Pemerintah (government recognition)
Pemeriksaan Independen (independent verification)
Menguji Integritas K3 di Tempat Kerja
(testing of integrity of safety on site)
Mengukur kinerja (measurement of performance)
Pemenuhan Peraturan Perundangan
(legislative compliance)
Inisiatif dalam memenuhi Persyaratan Asuransi
(self insurance requirement)
Persyaratan pasar/komersial (market requirement)
53. 53
Effectiveness of Audits is
dependent on factors such as :
1. Audit process;
2. Cooperation and openness of the
individuals being audited;
3. Competency of the auditors; and
4. The audit standard.