際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Jurusan Teknik Mesin  Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon 1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM)   2. ULTRASONICMACHINING (USM)   3. CHEMICAL MACHINING (CHM) Present by : DAREZA DWIAJI (070959)
PERTEMUAN 1 TOPIK :  KLASIFIKASI PROSES NON KONVESIONAL 1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) 3. CHEMICAL MACHINING (CHM)
1. Abrasive Jet Machining Prinsip dasar AJM : Pemusatan aliran dengan kecepatan tinggi daripada fluida (udara atau gas) yang bercampur dengan partikel-partikel abrasive pada benda kerja. Metal removal pada benda kerja terjadi karena efek  shearing  oleh partikel abrasive dan disertai oleh efek abrasi dan erosi oleh aliran fluida dan partikel
Parameter-parameter yang mempengaruhi proses AJM : 1.Kecepatan proses pengerjaan material  (rate of metal removal) 2.Geometri dan surface finish dari pada benda kerja 3. Kecepatan keausan dari pada  nozel
Persyaratan ukuran abrasive dan bidang pemakaiannya. Abrasive,Ukuran Butir, dan Pemakaian : Alumunium Oksida (Al2O3), 12-50 亮m, Untuk memotong, membuat celah Silicium Carbide (SiC), 25-40 亮m, Untuk memotong, membuat celah Sodium Bikarbonat (NaHCO3) 27 亮m, Finishing, T= 50 C Dolomite (CaMg(CO3), 200 mesh, Etching & polishing Butiran Gelas, 0,635-1,27 mm, Polishing &deburing
Fluida pembawa abrasive :  Tekanan Viskositas Kecepatan aliran fluida Dalam proses ini fluida yang dipergunakan: Udara Karbon dioksida Gas N2
Tekanan fluida yang keluar dari nozel umumnya 2-8,5 kgf/cm2, tetapi yang cocok biasanya 5 kgf/cm2. Kecepatan aliran fluida keluar dari nozel  (gas exit velocity)  dipengaruhi oleh kecepatan partikel abrasive dalam fluida. Hal ini berarti bahwa memperbesar aliran massa partikel abrasive akan mengurangi kecepatan aliran fluida pembawa. Dan parameter yang mempengaruhinya adalah  mixing ratio (MR)
Faktor-faktor yang terlibat dalam nozel meliputi : Bentuk geometris dari nozel Konstruksi/material Jarak ujung nozel dengan benda kerja
Gambar 3 Nozel Abrasive Jet Machining
2. Ultrasonic Machining (USM) Prinsip Dasar USM: Proses pengerjaan oleh partikel abrasive karena adanya efek tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja. Proses tumbukan ini terjadi karena adanya penggetaran pahat relative terhadap benda kerja, sedangkan partikel abrasive yang terdapat diantara benda kerja dan pahat berfungsi sebagai media perantara untuk transfer energi.
Mengapa disebut ultrasonic?   Karena frekuensi getaran dari phat berkisar 16.000 sampai 25.000 Hz. Batas bawah ditentukan oleh tingkat kebisingan. Batas atas ditentukan oleh: cooling system pada transducer dan natural frequency (frekuensi pribadi) dari pemegang pahat.  Ultrasonic Machining  kadang-kadang disebut juga sebagai: Ultrasonic grinding  atau  impact Grinding
Gambar 4 Ultrasonic Machining
Teori dasar dalam proses USM : Proses secara mekanis yang terlihat didalam pengerjaan dengan ultrasonic machining adalah: Proses tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja, karena pergetaran pahat  (hammering process) Proses pembenturan  (impact process)  oleh partikel-partikel bebas pada permukaan benda kerja. Erosi yang terjadi karena adanya kavitasi Proses kimia daripada macam fluida yang dipergunakan
Peranan pergetaran pahat dalam USM Peranan utama adalah menimbulkan efek tumbukan daripada partikel abrasive pada permukaan benda kerja Menimbulkan efek pemompaan ultrasonik terhadap fluida pembawa kedalam ruang antara benda kerja dengan pahat. Menimbulkan sirkulasi turbulent daripada aliran fluida abrasive pada sela antara pahat dan benda kerja. Menimbulkan efek kavitasi pada fluida pembawa
Peranan fluida pembawa  (slurry)  dalam USM Untuk membawa partikel abrasive untuk membawa pergi gram-gram halus hasil pengerjaan Sebagai pendingin baik untuk benda kerja maupun untuk pahat
Material partikel abrasive dalam proses USM: Boron karbida (B4C) Silikon Karbida (SiC) Alumunium Oksida (Al2O3)
Dari ketiga material tersebut diatas, maka yang paling sering dipergunakan adalah boron karbida karena beberapa alasan : Boron karbida  adaah material yang keras sekali, sekitar 1,5  2 X lebih keras dari pada silikon karbida. Tahan terhadap efek benturan maupun tumbukan Dapat memotong lebih cepat daripada  material abrasive  lainnya. Proses pemotongannya lebih presisi dan  surface finish  yang lebih sempurna
Gambar 5. Shematic Representation of the USM Apparatus
Peralatan elektronik dalam USM Oscilator Amplifier Transduser
Proses pemotongan yang khusus cocok untuk USM : Pembuatan lubang baik dengan penampang yang bundar maupun dengan penampang yang tidak teratur Proses coining khususnya untuk material yang mudah dikerjakan dengan USM,misalnya glas Pembuatan ulir luar dengan bantuan suatu fixture khusus dimana benda kerja bisa berputar dan bergerak translasi bersamaan
Gambar 6  Proses Pengerjaan USM
Gambar 8. Principle of Ultrasonic Machining Gambar 7. Schematic diagram
3. Chemical Machining (CHM) Prinsip dasar Proses CHM: Pada dasarnya proses CHM ini adalah suatu bentuk proses korosi yang terjadi pada suatu metal akibat adanya suatu reaksi kimia yang mengubah metal tersebut secara kimiawi menjadi senyawa garam yang mengandung unsur metal tersebut.
Gambar 9.  Proses Pengerjaan CHM
Proses pengerjaan pada metal   Pada proses selektif maka proses pengerjaan material benda tersebut terjadi pada tempat-tempat tertentu saja, sedangkan bagian-bagian lainnya dilindungi dengan material tertentu, sehingga tidak terjadi reaksi kimia pada tempat tersebut  Pada proses tidak selektif  (non selective removal process)  maka proses pengerjaan material benda kerja itu terjadi diseluruh permukaan benda kerja
Didalam proses pengerjaan secara relatif, dibutuhkan suatu material pelindung pada bagian benda kerja tersebut, sedemikian rupa sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara bagian yang terlindung itu dengan zat pelarut kimia, Material pelindung inilah yang disebut dengan  etchant resistant material  atau yang lebih dikenal dengan istilah  maskant.
Berdasarkan cara pemakaiannya, maka maskant ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Cut and peel maskant Cut and peel maskant ini banyak dipergunakan dalam industri pesawat terbang, material benda kerja: titanium dan baja paduan.  Keuntungan maskant jenis ini, diantaranya: 1. kemampuan untuk melakukan proses pengerjaan pada  elemen-elemen mesin dengan bentuk yang tidak teratur  (ireguler shape) 2. cocok untuk elemen mesin yang membutuhkan kedalaman proses pengerjaan sampai 10 mm . 3. Kemampuan untuk menghasilkan suatu bentuk permukaan yang bertingkat pada permukaan benda kerja
Kerugian maskant jenis ini diantaranya: Maskant ini tidak cocok untuk dipergunakan pada benda kerja yang tipis. Ketelitian ukuran benda kerja yang dihasilkan terbatas maksimum sekitar 130  亮 m
2. Photoresist maskant Maskant jenis ini sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet, Benda kerja dilapisi photo resistant maskant dengan cara: membenamkan atau menyemprotkan maskant tersebut pada permukaan benda kerja dan kemudian dikeringkan. Karena photoresistant maskant mempunyai ketahanan yang kurang terhadap reaksi kimia, maka proses HCM yang terjadi hanya mampu menghasilkan kedalam proses pengerjaan sekitar: 2mm.
Keuntungan dari photoresistant maskant adalah: Memungkinkan proses CHM bisa dilakukan pada material yang tipis Ketelitian benda kerja bisa tinggi, sekitar: 15  亮 m Kecepatan produksi dari pada proses CHM dengan mempergunakan maskant ini bisa dipertinggi, dengan teknik fotografi.
Kerugian dari photoresistant maskant adalah: Pelekat yang tidak sempurna dari pada lapisan photoresistant maskant pada permukaan benda kerja, kecuali jika sebelumnya benda kerja yang akan dilapisi, dibersihkan secara hati-hati. Sensitif terhadap sinar, kotoran dan debu, dan mudah rusak terhadap cara penggunaan yang kurang berhati-hati. Proses pelapisan maskant ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan  maskant cut and peel
3. Screen print maskant   Sebelum maskant ini dipasangkan pada permukaan benda kerja terlebih dahulu, permukaan tersebut diberi tirai dengan semacam  silk  (sutera). Dengan teknik fotografi permukaan tirai tersebut diberi zat pelapis sesuai dengan pola daripada bagian yang akan mengalamiproses pengerjaan CHM. Kemudian barulah material benda kerja tersebut dicelupkan kedalam maskant dan maskant ini tidak akan melekat pada bagian-bagaian yang telah dilapisi dan proses CHM terjadi pada bagian ini.
Gambar 10. Skema Proses CHM
Faktor-faktor yang menentukan didalam pemilihan maskant diantaranya adalah: Daya tahan maskant terhadap zat pelarut kimia Maskant tersebut mudah dilepaskan pada akhir proses pengerjaan Bentuk dan ukuran benda kerja yang akan diproses Pertimbangan ekonomi
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan zat pelarut kimia: Jenis material benda kerja Jenis maskant yang dipergunakan Besarnya  rate of metal removal  yang diingini Kondisi pengerjaan Permukaan akhir yang diinginkan Pertimbangan ekonomi yang terlibat dalam proses pengerjaan ini
Gambar 11. Selected methods of Abrasive Electrical/Chemical Machining  Processes(A  abrasive, D  dielectric, E  electrolyte)
Proses CHM ini bisa dipergunakan untuk pembuatan lubang atau celah, untuk  blangking operation  dan  engraving  (pembuatan huruf atau bentuk-bentuk ukiran ).  Keuntungan proses CHM Set-up dan perkakas yang dipergunakan relatif murah Tidak terjadi bekas-bekas geram pada bagian tepi daripada benda yang dikerjakan. Pelat tipis dapat dikerjakan tanpa terjadi deformasi. Ketelitian pengerjaan bertambah dengan semakin tipisnya benda kerja. Proses CHM tidak tergantung kepada kekerasan benda kerja. Selama proses berlangsung tidak terjadi perubahan sifat fisik material benda kerja Proses CHM sangat fleksibel untuk segala bentuk dan ukuran
Kerugian proses CHM adalah: Membutuhkan keahlian operator yang relatif tinggi Uap yang berasal dari etchant (zat pelarut kimia) adalah sangat korosif sehingga peralatan yang dipergunakan dalam proses ini harus benar-benar terlandung. Dalamnya proses pengerjaan sangat terbatas Produktivitas relatif rendah
 SEKIAN. TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot (20)

Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
Materi mesin press
Materi mesin pressMateri mesin press
Materi mesin press
Farhatunnisa Afrilliana
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
Abrianto Akuan
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Danard Prasetya
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
EssyKarundeng
JAW CRUSHER
JAW CRUSHERJAW CRUSHER
JAW CRUSHER
Badril Azhar
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
ejacock
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
Agus Witono
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
Khairul Fadli
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin Konvensional
Elis Wahyuni
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
Agam Real
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
12luthfi
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
EssyKarundeng
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
Novia Fitriany
Gerinda
GerindaGerinda
Gerinda
vidya jami
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Ali Hasimi Pane
Soal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatanSoal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatan
Riko Kazuya
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
EssyKarundeng
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
3. Batas Kelelahan Logam Konsep S-N (AA)
Abrianto Akuan
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Danard Prasetya
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
EssyKarundeng
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...Electro Chemical Machining (ECM)Electro Chemical Grinding (ECG)Electro Disc...
Electro Chemical Machining (ECM) Electro Chemical Grinding (ECG) Electro Disc...
ejacock
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
Agus Witono
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
Khairul Fadli
Mesin Konvensional
Mesin KonvensionalMesin Konvensional
Mesin Konvensional
Elis Wahyuni
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
Agam Real
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
12luthfi
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
EssyKarundeng
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
Novia Fitriany
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Ali Hasimi Pane
Soal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatanSoal uas teknik perawatan
Soal uas teknik perawatan
Riko Kazuya
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
EssyKarundeng

Viewers also liked (20)

Ultrasonic Machining (USM)
Ultrasonic Machining (USM)Ultrasonic Machining (USM)
Ultrasonic Machining (USM)
Pusan National University
Ultrasonic Machining
Ultrasonic MachiningUltrasonic Machining
Ultrasonic Machining
Anandkumar Shorokhaibam
Abrasive Jet Machining
Abrasive Jet MachiningAbrasive Jet Machining
Abrasive Jet Machining
Melbin Mathew
Ultrasonic machining
Ultrasonic machiningUltrasonic machining
Ultrasonic machining
Hareesha N Gowda, Dayananda Sagar College of Engg, Bangalore
Chemical machining
Chemical machiningChemical machining
Chemical machining
Hareesha N Gowda, Dayananda Sagar College of Engg, Bangalore
Water jet pp '11
Water jet pp '11Water jet pp '11
Water jet pp '11
ryahuza
Chemical machining
Chemical machiningChemical machining
Chemical machining
Rania Elrifai
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
mocoz
Chemical machining
Chemical machiningChemical machining
Chemical machining
Pakistan Ordnance Factories
Abrasive water jet machining
Abrasive water jet machiningAbrasive water jet machining
Abrasive water jet machining
Akhil Kumar
Ultrasonic machining
Ultrasonic machiningUltrasonic machining
Ultrasonic machining
mohit99033
Abrasive jet machining.51 ppt
Abrasive jet machining.51 pptAbrasive jet machining.51 ppt
Abrasive jet machining.51 ppt
*noT yeT workinG! !M stilL studyinG*
Presentation of-abrasive-jet-machining
Presentation of-abrasive-jet-machiningPresentation of-abrasive-jet-machining
Presentation of-abrasive-jet-machining
Amol Ranvare
SKRIPSI INSHAALLAH FIX
SKRIPSI INSHAALLAH FIXSKRIPSI INSHAALLAH FIX
SKRIPSI INSHAALLAH FIX
Amalia Ridhawati
Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16Makalah lbm 1 blok 16
Makalah lbm 1 blok 16
RSIGM
Teknik produksi mesin industri jilid 2
Teknik produksi mesin industri jilid 2Teknik produksi mesin industri jilid 2
Teknik produksi mesin industri jilid 2
Alen Pepa
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrikIntip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Intip sekilas proses pembuatan rantai sepeda di pabrik
Zul Abidin
CHEMICAL MACHINING - NON TRADITIONAL MACHINING
CHEMICAL MACHINING - NON TRADITIONAL MACHININGCHEMICAL MACHINING - NON TRADITIONAL MACHINING
CHEMICAL MACHINING - NON TRADITIONAL MACHINING
Sajal Tiwari
Chemical machining process
Chemical machining processChemical machining process
Chemical machining process
Mrigendra Singh

Similar to 1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) 3. CHEMICAL MACHINING (CHM) (20)

Lap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadliLap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadli
Mohammad Fadli
4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx
AnggiSetiawan27
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Adolvin Mahadiputra
Motorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desainMotorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desain
Ibrahim Mat
71014827 metalografi
71014827 metalografi71014827 metalografi
71014827 metalografi
yyudi21
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrrProses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
JeremiaManurung3
3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian
Fhadilla Muhammad
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 dBerkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Noval Interisti
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABSPresentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
ChristopherHaliman1
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptxPROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
EvanDre2
D059235657
D059235657D059235657
D059235657
mocoz
Uji metalorgrafi
Uji metalorgrafiUji metalorgrafi
Uji metalorgrafi
andikaarmy
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
Fahdiar
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptxCJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
Adam Superman
825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)
Muhibul jamal
Permesinan
PermesinanPermesinan
Permesinan
Ipan Imade
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
maduun15
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishing
Rajanson Siregar
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksiPPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
nurcandra3
Lap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadliLap akhir prak karmat2 fadli
Lap akhir prak karmat2 fadli
Mohammad Fadli
4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx4. Photo chemical machining.pptx
4. Photo chemical machining.pptx
AnggiSetiawan27
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Adolvin Mahadiputra
Motorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desainMotorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desain
Ibrahim Mat
71014827 metalografi
71014827 metalografi71014827 metalografi
71014827 metalografi
yyudi21
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrrProses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
Proses Manufaktur I jjkskskskdjjkeierjrr
JeremiaManurung3
3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian3. jurnal hasil penelitian
3. jurnal hasil penelitian
Fhadilla Muhammad
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 dBerkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Berkenalan dengan mesin cetak logam 3 d
Noval Interisti
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABSPresentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
Presentasi Skripsi Teknik Mesin 3D Printing Material PLA & ABS
ChristopherHaliman1
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptxPROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
PROSES_MANUFAKTUR_CUTTING.pptx
EvanDre2
D059235657
D059235657D059235657
D059235657
mocoz
Uji metalorgrafi
Uji metalorgrafiUji metalorgrafi
Uji metalorgrafi
andikaarmy
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
Fahdiar
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptxCJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
CJR Teknologi Mekanik Analisis Umur dan Keausan Pahat Karbida.pptx
Adam Superman
825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)825 1501-1-pb (1)
825 1501-1-pb (1)
Muhibul jamal
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
Banyak industri otomotif yang menggunakan paduan alumunium silikon sebagai ba...
maduun15
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishing
Rajanson Siregar
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksiPPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
PPT_POWDER_COATING mata kuliah proses produksi
nurcandra3

1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) 3. CHEMICAL MACHINING (CHM)

  • 1. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon 1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) 3. CHEMICAL MACHINING (CHM) Present by : DAREZA DWIAJI (070959)
  • 2. PERTEMUAN 1 TOPIK : KLASIFIKASI PROSES NON KONVESIONAL 1. ABRASIVE JET MACHINING (AJM) 2. ULTRASONICMACHINING (USM) 3. CHEMICAL MACHINING (CHM)
  • 3. 1. Abrasive Jet Machining Prinsip dasar AJM : Pemusatan aliran dengan kecepatan tinggi daripada fluida (udara atau gas) yang bercampur dengan partikel-partikel abrasive pada benda kerja. Metal removal pada benda kerja terjadi karena efek shearing oleh partikel abrasive dan disertai oleh efek abrasi dan erosi oleh aliran fluida dan partikel
  • 4. Parameter-parameter yang mempengaruhi proses AJM : 1.Kecepatan proses pengerjaan material (rate of metal removal) 2.Geometri dan surface finish dari pada benda kerja 3. Kecepatan keausan dari pada nozel
  • 5. Persyaratan ukuran abrasive dan bidang pemakaiannya. Abrasive,Ukuran Butir, dan Pemakaian : Alumunium Oksida (Al2O3), 12-50 亮m, Untuk memotong, membuat celah Silicium Carbide (SiC), 25-40 亮m, Untuk memotong, membuat celah Sodium Bikarbonat (NaHCO3) 27 亮m, Finishing, T= 50 C Dolomite (CaMg(CO3), 200 mesh, Etching & polishing Butiran Gelas, 0,635-1,27 mm, Polishing &deburing
  • 6. Fluida pembawa abrasive : Tekanan Viskositas Kecepatan aliran fluida Dalam proses ini fluida yang dipergunakan: Udara Karbon dioksida Gas N2
  • 7. Tekanan fluida yang keluar dari nozel umumnya 2-8,5 kgf/cm2, tetapi yang cocok biasanya 5 kgf/cm2. Kecepatan aliran fluida keluar dari nozel (gas exit velocity) dipengaruhi oleh kecepatan partikel abrasive dalam fluida. Hal ini berarti bahwa memperbesar aliran massa partikel abrasive akan mengurangi kecepatan aliran fluida pembawa. Dan parameter yang mempengaruhinya adalah mixing ratio (MR)
  • 8. Faktor-faktor yang terlibat dalam nozel meliputi : Bentuk geometris dari nozel Konstruksi/material Jarak ujung nozel dengan benda kerja
  • 9. Gambar 3 Nozel Abrasive Jet Machining
  • 10. 2. Ultrasonic Machining (USM) Prinsip Dasar USM: Proses pengerjaan oleh partikel abrasive karena adanya efek tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja. Proses tumbukan ini terjadi karena adanya penggetaran pahat relative terhadap benda kerja, sedangkan partikel abrasive yang terdapat diantara benda kerja dan pahat berfungsi sebagai media perantara untuk transfer energi.
  • 11. Mengapa disebut ultrasonic? Karena frekuensi getaran dari phat berkisar 16.000 sampai 25.000 Hz. Batas bawah ditentukan oleh tingkat kebisingan. Batas atas ditentukan oleh: cooling system pada transducer dan natural frequency (frekuensi pribadi) dari pemegang pahat. Ultrasonic Machining kadang-kadang disebut juga sebagai: Ultrasonic grinding atau impact Grinding
  • 12. Gambar 4 Ultrasonic Machining
  • 13. Teori dasar dalam proses USM : Proses secara mekanis yang terlihat didalam pengerjaan dengan ultrasonic machining adalah: Proses tumbukan oleh partikel abrasive terhadap permukaan benda kerja, karena pergetaran pahat (hammering process) Proses pembenturan (impact process) oleh partikel-partikel bebas pada permukaan benda kerja. Erosi yang terjadi karena adanya kavitasi Proses kimia daripada macam fluida yang dipergunakan
  • 14. Peranan pergetaran pahat dalam USM Peranan utama adalah menimbulkan efek tumbukan daripada partikel abrasive pada permukaan benda kerja Menimbulkan efek pemompaan ultrasonik terhadap fluida pembawa kedalam ruang antara benda kerja dengan pahat. Menimbulkan sirkulasi turbulent daripada aliran fluida abrasive pada sela antara pahat dan benda kerja. Menimbulkan efek kavitasi pada fluida pembawa
  • 15. Peranan fluida pembawa (slurry) dalam USM Untuk membawa partikel abrasive untuk membawa pergi gram-gram halus hasil pengerjaan Sebagai pendingin baik untuk benda kerja maupun untuk pahat
  • 16. Material partikel abrasive dalam proses USM: Boron karbida (B4C) Silikon Karbida (SiC) Alumunium Oksida (Al2O3)
  • 17. Dari ketiga material tersebut diatas, maka yang paling sering dipergunakan adalah boron karbida karena beberapa alasan : Boron karbida adaah material yang keras sekali, sekitar 1,5 2 X lebih keras dari pada silikon karbida. Tahan terhadap efek benturan maupun tumbukan Dapat memotong lebih cepat daripada material abrasive lainnya. Proses pemotongannya lebih presisi dan surface finish yang lebih sempurna
  • 18. Gambar 5. Shematic Representation of the USM Apparatus
  • 19. Peralatan elektronik dalam USM Oscilator Amplifier Transduser
  • 20. Proses pemotongan yang khusus cocok untuk USM : Pembuatan lubang baik dengan penampang yang bundar maupun dengan penampang yang tidak teratur Proses coining khususnya untuk material yang mudah dikerjakan dengan USM,misalnya glas Pembuatan ulir luar dengan bantuan suatu fixture khusus dimana benda kerja bisa berputar dan bergerak translasi bersamaan
  • 21. Gambar 6 Proses Pengerjaan USM
  • 22. Gambar 8. Principle of Ultrasonic Machining Gambar 7. Schematic diagram
  • 23. 3. Chemical Machining (CHM) Prinsip dasar Proses CHM: Pada dasarnya proses CHM ini adalah suatu bentuk proses korosi yang terjadi pada suatu metal akibat adanya suatu reaksi kimia yang mengubah metal tersebut secara kimiawi menjadi senyawa garam yang mengandung unsur metal tersebut.
  • 24. Gambar 9. Proses Pengerjaan CHM
  • 25. Proses pengerjaan pada metal Pada proses selektif maka proses pengerjaan material benda tersebut terjadi pada tempat-tempat tertentu saja, sedangkan bagian-bagian lainnya dilindungi dengan material tertentu, sehingga tidak terjadi reaksi kimia pada tempat tersebut Pada proses tidak selektif (non selective removal process) maka proses pengerjaan material benda kerja itu terjadi diseluruh permukaan benda kerja
  • 26. Didalam proses pengerjaan secara relatif, dibutuhkan suatu material pelindung pada bagian benda kerja tersebut, sedemikian rupa sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara bagian yang terlindung itu dengan zat pelarut kimia, Material pelindung inilah yang disebut dengan etchant resistant material atau yang lebih dikenal dengan istilah maskant.
  • 27. Berdasarkan cara pemakaiannya, maka maskant ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Cut and peel maskant Cut and peel maskant ini banyak dipergunakan dalam industri pesawat terbang, material benda kerja: titanium dan baja paduan. Keuntungan maskant jenis ini, diantaranya: 1. kemampuan untuk melakukan proses pengerjaan pada elemen-elemen mesin dengan bentuk yang tidak teratur (ireguler shape) 2. cocok untuk elemen mesin yang membutuhkan kedalaman proses pengerjaan sampai 10 mm . 3. Kemampuan untuk menghasilkan suatu bentuk permukaan yang bertingkat pada permukaan benda kerja
  • 28. Kerugian maskant jenis ini diantaranya: Maskant ini tidak cocok untuk dipergunakan pada benda kerja yang tipis. Ketelitian ukuran benda kerja yang dihasilkan terbatas maksimum sekitar 130 亮 m
  • 29. 2. Photoresist maskant Maskant jenis ini sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet, Benda kerja dilapisi photo resistant maskant dengan cara: membenamkan atau menyemprotkan maskant tersebut pada permukaan benda kerja dan kemudian dikeringkan. Karena photoresistant maskant mempunyai ketahanan yang kurang terhadap reaksi kimia, maka proses HCM yang terjadi hanya mampu menghasilkan kedalam proses pengerjaan sekitar: 2mm.
  • 30. Keuntungan dari photoresistant maskant adalah: Memungkinkan proses CHM bisa dilakukan pada material yang tipis Ketelitian benda kerja bisa tinggi, sekitar: 15 亮 m Kecepatan produksi dari pada proses CHM dengan mempergunakan maskant ini bisa dipertinggi, dengan teknik fotografi.
  • 31. Kerugian dari photoresistant maskant adalah: Pelekat yang tidak sempurna dari pada lapisan photoresistant maskant pada permukaan benda kerja, kecuali jika sebelumnya benda kerja yang akan dilapisi, dibersihkan secara hati-hati. Sensitif terhadap sinar, kotoran dan debu, dan mudah rusak terhadap cara penggunaan yang kurang berhati-hati. Proses pelapisan maskant ini jauh lebih kompleks dibandingkan dengan maskant cut and peel
  • 32. 3. Screen print maskant Sebelum maskant ini dipasangkan pada permukaan benda kerja terlebih dahulu, permukaan tersebut diberi tirai dengan semacam silk (sutera). Dengan teknik fotografi permukaan tirai tersebut diberi zat pelapis sesuai dengan pola daripada bagian yang akan mengalamiproses pengerjaan CHM. Kemudian barulah material benda kerja tersebut dicelupkan kedalam maskant dan maskant ini tidak akan melekat pada bagian-bagaian yang telah dilapisi dan proses CHM terjadi pada bagian ini.
  • 33. Gambar 10. Skema Proses CHM
  • 34. Faktor-faktor yang menentukan didalam pemilihan maskant diantaranya adalah: Daya tahan maskant terhadap zat pelarut kimia Maskant tersebut mudah dilepaskan pada akhir proses pengerjaan Bentuk dan ukuran benda kerja yang akan diproses Pertimbangan ekonomi
  • 35. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan zat pelarut kimia: Jenis material benda kerja Jenis maskant yang dipergunakan Besarnya rate of metal removal yang diingini Kondisi pengerjaan Permukaan akhir yang diinginkan Pertimbangan ekonomi yang terlibat dalam proses pengerjaan ini
  • 36. Gambar 11. Selected methods of Abrasive Electrical/Chemical Machining Processes(A abrasive, D dielectric, E electrolyte)
  • 37. Proses CHM ini bisa dipergunakan untuk pembuatan lubang atau celah, untuk blangking operation dan engraving (pembuatan huruf atau bentuk-bentuk ukiran ). Keuntungan proses CHM Set-up dan perkakas yang dipergunakan relatif murah Tidak terjadi bekas-bekas geram pada bagian tepi daripada benda yang dikerjakan. Pelat tipis dapat dikerjakan tanpa terjadi deformasi. Ketelitian pengerjaan bertambah dengan semakin tipisnya benda kerja. Proses CHM tidak tergantung kepada kekerasan benda kerja. Selama proses berlangsung tidak terjadi perubahan sifat fisik material benda kerja Proses CHM sangat fleksibel untuk segala bentuk dan ukuran
  • 38. Kerugian proses CHM adalah: Membutuhkan keahlian operator yang relatif tinggi Uap yang berasal dari etchant (zat pelarut kimia) adalah sangat korosif sehingga peralatan yang dipergunakan dalam proses ini harus benar-benar terlandung. Dalamnya proses pengerjaan sangat terbatas Produktivitas relatif rendah