13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
油
Dokumen tersebut membahas pengaruh proses hardening dan tempering terhadap kekerasan dan struktur mikro pada baja karbon sedang jenis SNCM 447. Penelitian ini menguji baja SNCM 447 dengan proses hardening pada suhu 900属C dan tempering pada suhu 300-500属C. Hasilnya menunjukkan peningkatan kekerasan pada baja yang dihardening dan didinginkan dengan air.
1. Tiga tahap utama dalam pemasangan rangka atap baja ringan yaitu persiapan, leveling dan marking, serta pemasangan kuda-kuda.
2. Persiapan meliputi perencanaan atap, peralatan, dan K3. Leveling dan marking menyamaratakan permukaan dan menandai posisi kuda-kuda.
3. Pemasangan kuda-kuda meliputi memasang kuda-kuda sesuai urutan, mengecek kemiringan dan kencangannya menggunakan dyn
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar mesin, khususnya tentang ilmu statika dan tegangan, komponen mesin seperti rem, roda gigi, bantalan, pegas, poros, dan transmisi, serta material yang digunakan seperti besi, baja, dan plastik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan material dalam teknik perminyakan dan jenis-jenis material yang digunakan dalam industri tersebut seperti logam, baja stainless, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan material.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis peralatan pengangkat dan penanganan bahan, termasuk mesin pengangkat, crane, elevator, serta fasilitas transportasi permukaan dan overhead seperti truk tanpa rel dan sistem lintasan overhead. Dibahas pula karakteristik teknis dan operasi dari berbagai peralatan tersebut."
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
Artikel ini membahas pengaruh perlakuan panas terhadap sifat mekanis dan struktur mikro pada baja AISI 4340. Baja AISI 4340 diquenching pada suhu 910属C dan temperatur tempering 100-600属C. Pengujian dilakukan meliputi uji tarik, kekerasan, dan struktur mikro untuk mengetahui perubahan sifatnya.
Nama COR-TEN (nama merk dagang yang didaftarkan/dipatenkan oleh US Steel Corp/ "United State Steel Corporation/ USS") mengacu pada dua sifat yang menjadi karakteristik jenis baja ini yakni Ketahanan terhadap korosi (COR = Corrosion Resistance) dan kekuatan tarik (TEN = Tensile Strength ). Apa saja aplikasinya? see more...
Dokumen tersebut membahas tentang struktur baja dan detailing, mencakup pengertian baut dan las serta jenis-jenisnya. Jenis baut yang dijelaskan antara lain carriage bolts, flange bolts, hex bolts, lag bolts, dan shoulder bolts. Sedangkan jenis las yang dijelaskan meliputi las listrik dengan elektroda karbon, las listrik dengan elektroda berselaput, dan las listrik TIG."
Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rangka gokar listrik yang dapat menopang beban statis sebesar 140 kg.
2. Rangka dirancang menggunakan bahan pipa baja ST37 dan dilakukan perhitungan tegangan lentur untuk memastikan rangka dapat menahan beban.
3. Hasilnya adalah rancangan rangka gokar listrik yang mampu menopang beban dengan tegangan lentur pada seti
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat baja dan aluminium. Baja merupakan campuran besi dan karbon hingga 1,67% yang membentuk kristal. Penghalusan butir meningkatkan kekuatan dan keuletan baja. Aluminium adalah logam paling berlimpah yang tahan korosi dan baik sebagai konduktor listrik dan panas.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
油
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut membahas lima jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling umum digunakan adalah baja karena kuat dan fleksibel. Keramik seperti aluminium oksida tahan terhadap korosi dan panas. Polimer seperti plastik ringan dan murah. Komposit campuran serat dan resin seperti karbon-epoksi kuat dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
油
Dokumen tersebut membahas tentang master plan pembangunan rel kereta peluru dari Bandung menuju Jakarta dengan rute melalui Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Dibahas pula bahan-bahan konstruksi yang dibutuhkan seperti rel, bantalan, dan balast yang berfungsi untuk meredam getaran serta mencegah tanaman tumbuh di sekitar rel. Jenis bantalan yang umum digunakan adalah kayu, beton, dan baja.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari ilmu pengetahuan material dalam teknik perminyakan dan jenis-jenis material yang digunakan dalam industri tersebut seperti logam, baja stainless, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan material.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis peralatan pengangkat dan penanganan bahan, termasuk mesin pengangkat, crane, elevator, serta fasilitas transportasi permukaan dan overhead seperti truk tanpa rel dan sistem lintasan overhead. Dibahas pula karakteristik teknis dan operasi dari berbagai peralatan tersebut."
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
Artikel ini membahas pengaruh perlakuan panas terhadap sifat mekanis dan struktur mikro pada baja AISI 4340. Baja AISI 4340 diquenching pada suhu 910属C dan temperatur tempering 100-600属C. Pengujian dilakukan meliputi uji tarik, kekerasan, dan struktur mikro untuk mengetahui perubahan sifatnya.
Nama COR-TEN (nama merk dagang yang didaftarkan/dipatenkan oleh US Steel Corp/ "United State Steel Corporation/ USS") mengacu pada dua sifat yang menjadi karakteristik jenis baja ini yakni Ketahanan terhadap korosi (COR = Corrosion Resistance) dan kekuatan tarik (TEN = Tensile Strength ). Apa saja aplikasinya? see more...
Dokumen tersebut membahas tentang struktur baja dan detailing, mencakup pengertian baut dan las serta jenis-jenisnya. Jenis baut yang dijelaskan antara lain carriage bolts, flange bolts, hex bolts, lag bolts, dan shoulder bolts. Sedangkan jenis las yang dijelaskan meliputi las listrik dengan elektroda karbon, las listrik dengan elektroda berselaput, dan las listrik TIG."
Rangkuman dalam 3 kalimat:
1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rangka gokar listrik yang dapat menopang beban statis sebesar 140 kg.
2. Rangka dirancang menggunakan bahan pipa baja ST37 dan dilakukan perhitungan tegangan lentur untuk memastikan rangka dapat menahan beban.
3. Hasilnya adalah rancangan rangka gokar listrik yang mampu menopang beban dengan tegangan lentur pada seti
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat baja dan aluminium. Baja merupakan campuran besi dan karbon hingga 1,67% yang membentuk kristal. Penghalusan butir meningkatkan kekuatan dan keuletan baja. Aluminium adalah logam paling berlimpah yang tahan korosi dan baik sebagai konduktor listrik dan panas.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
油
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen tersebut membahas lima jenis material teknik yaitu logam, keramik, polimer, komposit, dan semikonduktor. Logam paling umum digunakan adalah baja karena kuat dan fleksibel. Keramik seperti aluminium oksida tahan terhadap korosi dan panas. Polimer seperti plastik ringan dan murah. Komposit campuran serat dan resin seperti karbon-epoksi kuat dan ringan. Semikonduktor seperti silikon berguna untuk
(Kelompok 2) geologi dan master plan pembangunan kereta peluru Alam F. Kusuma
油
Dokumen tersebut membahas tentang master plan pembangunan rel kereta peluru dari Bandung menuju Jakarta dengan rute melalui Bekasi, Cikarang, dan Karawang. Dibahas pula bahan-bahan konstruksi yang dibutuhkan seperti rel, bantalan, dan balast yang berfungsi untuk meredam getaran serta mencegah tanaman tumbuh di sekitar rel. Jenis bantalan yang umum digunakan adalah kayu, beton, dan baja.
2. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan dasar ilmu statika dan
tegangan
Siswa dapat menerangkan komponen/elemen
mesin
Siswa dapat menerangkan material dan
kemampuan proses
2 Teknologi dan Rekayasa
4. Definisi
Ilmu statika mempelajari tentang
kekuatan material berdasarkan kombinasi
tegangan dan regangan baik dua dimensi
maupun tiga dimensi
Dalam material tidak lepas dari tegangan
dan regangan, karena dari dua hal
tersebut dapat dicari kekuatan dari bahan,
seperti kekuatan tarik, bending dan puntir.
4 Teknologi dan Rekayasa
5. Tegangan Tarik & Tekan
kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan
dan regangan. Kedua sifat ini diukur saat
melakukan uji tarik atau tekan
Dalam tarik, regangan adalah pertambahan
panjang dari material, sedangkan dalam
tekan adalah pemendekkan dari bahan yang
ditekan
5 Teknologi dan Rekayasa
6. Tegangan Tarik & Tekan
Tegangan
Regangan
6 Teknologi dan Rekayasa
7. Tegangan Tarik & Tekan
Hasil dari tegangan dan regangan jika
dibagikan akan menghasilkan sebuah
Modulus Young (E). Mudulus Young ini
hanya berlaku pada daerah elastis dari
sifat bahan.
7 Teknologi dan Rekayasa
8. Tegangan Tarik & Tekan
Profil tegangan dan regangan
8 Teknologi dan Rekayasa
9. Rasio Poison
Akibat dari gaya tarik yang terjadi adalah
pengurangan diameter seperti terlihat dalam
gambar
9 Teknologi dan Rekayasa
10. Tegangan Geser
Pergeseran terjadi akibat adanya gaya yang
menggeser benda sehingga terjadi tegangan dan
regangan geser. Tegangan dan regangan geser
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di
bawah ini:
10 Teknologi dan Rekayasa
11. Tegangan Bending
Suatu kontruksi dari bahan tidak lepas dari beban atau
gaya yang menekan tidak pada titik pusat sehingga
terjadi bending. Akibat dari gaya ini terjadi tegangan
bending yang dapat dihitung seperti di bawah ini:
M = Momen bending
I = Momen kedua dari area
Y = Jarak titik pusat dari titik beban
11 Teknologi dan Rekayasa
13. Torsi
Batang yang digunakan sebagai penghubung
yang berputar akan terjadi momen puntir
yang juga disebut Torsi.
Untuk batang ini ada yang menggunakan
batang pejal dan batang berlubang,
keduanya mempunyai kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
13 Teknologi dan Rekayasa
14. Batang Pejal
Pada batang pejal perhitungan kapasitas daya
yang diterima dapat dihitung sebagai berikut:
Maksimum tegangan geser
Dengan D = diameter, T = torsi
Kapasitas torsi
14 Teknologi dan Rekayasa
15. Batang Pejal
Kapasitas daya
dengan N = jumlah putaran per detik
Sudut putaran
Dengan G = shear modulus, L = panjang
15 Teknologi dan Rekayasa
16. Batang Berlubang
Batang pejal mempunyai kelemahan beban
lenturnya yang lebih kecil. Untuk
mengatasinya dapat dipakai batang
berlubang.
Batang berlubang ini dapat memakai bahan
yang lebih sedikit, tetapi kelemahan dari
batang ini adalah lebih kaku dari batang
pejal, sehingga lebih mudah patah.
16 Teknologi dan Rekayasa
17. Batang Berlubang
Perhitungan untuk mengetahui beban maksimum
dapat dipakai persamaan di bawah ini:
Dengan, D = diameter luar, d = diameter dalam
17 Teknologi dan Rekayasa
19. Rem
Rem adalah Mekanisme yang berfungsi
untuk memperlambat atau menghentikan
laju kendaraan.
19 Teknologi dan Rekayasa
20. Roda Gigi
Roda gigi adalah elemen mesin berbentuk
gigi yang berfungsi sebagai tramsmisi
gerak putar dan daya dari komponen
mesin satu ke lainnya.
Efisiensinya mendekati 98% sehingga roda
gigi banyak dipakai untuk membuat
transmisi motor penggerak ke poros yang
digerakan.
20 Teknologi dan Rekayasa
26. Bantalan
Bantalan adalah piranti untuk memegang
antara benda yang berputar dengan benda
yang tidak bergerak (rangka) agar
gesekan yang terjadi lebih halus tanpa
mengeluarkan suara.
26 Teknologi dan Rekayasa
31. Pegas
Pegas adalah elemen mesin yang
berfungsi untuk mengontrol gerakan
dengan cara menahan, meredam getaran,
menghaluskan tumbukan dan model
pengontrolan gerakan lainnya.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
pegas adalah media penyimpan energi
untuk pengontrolan gerakan.
31 Teknologi dan Rekayasa
36. Poros
Poros berfungsi sebagai batang penghubung antar
komponen mesin sekaligus memberikan energi yang
dimiliki.
Poros dengan pin pengunci untuk mematikan gerakan relatif
komponen lain dengan poros.
36 Teknologi dan Rekayasa
37. Poros
Poros dengan splin untuk mematikan gerakan relatif
komponen laindengan poros
37 Teknologi dan Rekayasa
38. Poros
Kopling poros untuk menghubungkan poros satu dengan
lainnya dengan hubungan kaku
38 Teknologi dan Rekayasa
39. Transmissi
Transmisi merupakan komponen mesin yang
penting untuk menghubungkan antara mesin
penggerak dengan yang digerakan.
Fungsi pemasangan transmisi tersebut adalah
untuk meneruskan putaran dan daya mesin.
Disamping fungsi tersebut, transmisi sebagai
pengontrol putaran sehingga kendaran
bermotor dapat dijalankan dengan mudah pada
variasi kecepatan.
39 Teknologi dan Rekayasa
45. Definisi
Secara garis besar material atau bahan
dibedakan menjadi dua, yaitu bahan
logam (metal) dan non logam. Bahan
logam dibedakan lagi mejadi logam besi
(ferro) dan bukan besi (non ferro).
Termasuk logam ferro adalah besi cor,
baja karbon, baja paduan, dan baja
stainless.
45 Teknologi dan Rekayasa
46. Besi Cor
Besi cor merupakan paduan dari besi dan karbon
sehingga suhu cair pada kisaran 1200O C.
46 Teknologi dan Rekayasa
47. Besi Abu-abu
Besi Cor
Dinamakan besi abu-abu karena warnanya yang abu-abu.
Besi ini mempunyai kandungan 1,5-4,3% karbon dan 0,3-
5% silikon ditambah manganese, belerang (sulphur) dan
phosphorus.
Bahan ini getas dengan kekuatan tarik rendah tetapi mudah
untuk dicor. Hal ini disebabkan tingginya kadar carbon pada
besi cor kelabu, tetapi kadar karbon tinggi membentuk
serpihan yang dapat menahan redaman getaran dengan
baik.
47 Teknologi dan Rekayasa
48. Besi Paduan
Besi Cor
Besi paduan adalah besi yang dicampur dengan
paduan nikel, kromium, molydenum, vanadium,
coopper dan zirconium.
Paduan ini gunanya untuk mendapatkan besi
yang kuat, keras, tahan aus, tahan panas, tahan
karat, mampu mesin dan mampu disambung
dengan bahan lain.
48 Teknologi dan Rekayasa
49. Baja Karbon
Baja karbon sering digunakan dalam konstruksi
baik untuk bangunan ataupun alat-alat permesinan.
Baja ini paduan dari besi dan karbon dengan
beberapa elemen seperti manganese, silikon,
sulphur, phosphorus, nikel dan kromium.
49 Teknologi dan Rekayasa
50. Baja Karbon
Baja karbon mempunyai sifat yang unik dan dibagi
tiga klasifikasi yaitu
1. Baja karbon rendah (0,05-0,3%C) dengan
keuletan (ductility) yang tinggi dan mudah dibentuk
2. Baja karbon sedang (0,3-0,6%C) dengan
perlakuan panas mempunyai kekuatan dan
kekerasan lebih baik tetapi rentan terhadap keuletan
(ductility)
3. Baja karbon tinggi (>0,6%) dengan kekerasan dan
kekuatan tinggi, digunakan untuk alat, cetakan,
pegas dan lain-lain.
50 Teknologi dan Rekayasa
51. Baja Paduan
Berbeda dengan baja karbon, baja ini mempunyai
proporsi paduan yang tinggi terhadap elemen
paduannya. Bahan yang sering digunakan dalam baja
paduan adalah:
1. Aluminium
Bahan ini membuat tahan oksidasi sehingga tahan
dari serangan karat tetapi mengurangi kekuatan dari
bahan. Persentase pengguanaan 0-2%.
51 Teknologi dan Rekayasa
52. 2. Chrom
Baja Paduan
Pada penggunaan 0,3-4%, memperbaiki ketahanan aus,
oksidasi, hambatan skala, kekuatan dan kekerasan.
Peningkatan kekuatan pada temperatur tinggi tetapi
kehilangan keuletan (ductility).
3. Cobalt
Bahan ini memperbaiki kekerasan dan hambatan skala
juga memperbaiki sifat potong untuk baja alat dengan 8-
10%. Bersama kromium, cobalt memberikan baja paduan
tinggi pada temperatur tinggi.
52 Teknologi dan Rekayasa
53. Baja Paduan
4. Tembaga (Copper)
Pada tipikal range 0,2-0,5% memberikan tahan korosi dan
kekuatan yield pada baja paduan.
5. Timah (Lead)
Di atas 0,25% digunakan untuk meningkatkan mampu mesin
pada baja karbon.
6. Mangan
Pada range 0,3-2% mengurangi kerapuhan sulphur.
Persentase 1-2% memperbaiki kekuatan dan kelenturan dan
sifat non magnetis hingga 5%.
53 Teknologi dan Rekayasa
54. Baja Paduan
7. Molydenum
Pada penggunaan 0,3-5% meningkatkan kekuatan
temperatur tinggi, hambatan retak, dan kekerasan.
8. Nikel
Pada range 0,3-5% meningkatkan kekuatan,
kelenturan dan kekerasan tanpa aspek keuletan.
Pada proporsi yang tinggi memperbaiki tahan korosi.
9. Silikon
Dengan penggunaan range 0,2-3% memperbaiki
kekuatan dan kekerasan tetapi mengurangi keuletan.
Silikon bahan yang mudah teroksidasi (berkarat).
54 Teknologi dan Rekayasa
55. Baja Paduan
10. Sulphur (Belerang)
Di atas 0,5% meningkatkan mampu mesin tetapi mengurangi
keuletan dan mampu las.
11. Titanium
Pada proporsi 0,3-0,75% meningkatan kekuatan dan kekerasan pada
baja maraging.
12. Tungsten
Bahan ini memberikan kekerasan tinggi dan kelenturan pada temperatur
tinggi.
13. Vanadium
Bahan ini memperbaiki sifat kekerasan dan jika dikombinasikan dengan
karbon dapat tahan aus.
55 Teknologi dan Rekayasa
56. Baja Stainless
Baja Stainless adalah baja karbon dengan campuran kromium
10% sehingga tahan terhadap karat.
Untuk logam non ferro antara lain aluminium, tembaga, seng,
timah, titanium, perak, timah, dan lain-lain. Ada yang dalam
bentuk logam murni dan ada yang campuran atau paduan.
Contoh logam non ferro paduan adalah perunggu (paduan
tembaga dengan timah) dan kuningan (paduan tembaga
dengan seng).
Oleh karena itu penggunaan logam tersebut juga disesuaikan
dengan sifat-sifat yang dimiliki masing - masing jenis logam.
56 Teknologi dan Rekayasa
57. Material Non Logam
Plastik
Plastik adalah bahan berdasar polimer. Plastik ada dua
macam, yaitu termoplastik polimer yang apabila dipanaskan
akan meleleh dan dapat dicetak kembali, sedangkan termoset
polimer adalah plastik yang apabila dipanaskan akan menjadi
abu.
Komposit
Komposit adalah bahan yang terbuat dari resin dan matrik,
resin sebagai pengikat biasanya plastik, dan matrik adalah
penguat yang berbentuk serat yang diatur.
57 Teknologi dan Rekayasa
58. Material Non Logam
Keramik
Keramik adalah bahan yang pembuatannya menggunakan
powder teknologi. Hal ini dilakukan karena titik lebur dari
keramik tinggi sekali (diatas 2000OC) sehingga untuk
menyatukan dipanaskan hingga suhu sekitar 1200 sampai
kulit dari butiran serbuk meleleh dan disatukan dengan
butiran yang lain.
58 Teknologi dan Rekayasa