Dokumen tersebut membahas mengenai ancaman terhadap sistem informasi akuntansi, pengenalan fraud dan pelakunya, computer fraud, serta pencegahan dan pendeteksian fraud. Ancaman terhadap sistem informasi akuntansi dapat berasal dari bencana alam, kesalahan software dan peralatan, tindakan tidak disengaja, hingga tindakan sengaja seperti sabotase dan pencurian. Fraud dapat dilakukan oleh manajemen maupun pegawai dengan berbag
1. si & pi, anggri afriani, prof. dr, ir hapzi ali, mm, cma, ancaman terh...Anggriafriani
Ìý
Dokumen tersebut membahas empat hal: (1) ancaman terhadap sistem informasi akuntansi termasuk bencana alam, kesalahan software, kesalahan manusia, dan tindakan jahat seperti sabotase; (2) pengenalan fraud dan jenisnya seperti pelaporan keuangan palsu dan penggelapan aset; (3) pelaku fraud dan faktor yang memotivasi seperti tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi; (4) pencegahan dan deteksi fraud mel
1. si & pi, adharul akbar, hapzi ali, ancaman terhadap sia, universitas mercu...AdharulAkbar
Ìý
Pendefinisian mengenai Sistem Informasi Akuntansi beserta berbagai ancamannya, pelaku fraud, dan juga pencegahan dan pendeteksian fraud yang mungkin terjadi dalam suatu kondisi
1, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, ancaman terhadap sistem informasi akunt...fizarrivaldy
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai ancaman terhadap sistem informasi akuntansi, termasuk kehancuran akibat bencana alam, kesalahan pada perangkat lunak dan peralatan, tindakan tidak disengaja, dan tindakan sengaja seperti sabotase dan pencurian data. Dokumen tersebut juga membahas mengenai fraud akuntansi, pencegahan fraud melalui tata kelola perusahaan yang baik, dan pentingnya peningkatan sumber daya manusia agar d
ACFE mengkategorikan kecurangan menjadi 3 kategori utama yaitu kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi. Setiap kategori memiliki karakteristik berbeda seperti pelaku, ukuran kerugian, frekuensi, motivasi, dan auditor yang bertanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan tersebut. Pemahaman mengenai perbedaan ketiga kategori ini penting untuk merancang program audit, investigasi, dan pencegahan kecurangan yang efe
11,si pi,tashya amaraesty,hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perus...Tashyamrsty
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas implementasi sistem informasi Traveloka untuk melayani jasa travel melalui aplikasi berbasis smartphone, namun sistem ini masih rentan terhadap kecurangan seperti pembobolan akun untuk menyalahgunakan fitur pembayaran cicilan. Traveloka perlu meningkatkan pengendalian internal dan keamanan sistem untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
SiPi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN ...MuhammadFadhly6
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memudahkan aktivitas akuntansi dan menyediakan informasi keuangan perusahaan. Dokumen ini juga membahas kontrol internal, ancaman sistem informasi, dan kerangka kerja seperti COBIT dan COSO untuk mengelola risiko sistem informasi.
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Eka Yulianto
Ìý
Teks tersebut membahas tentang fraud atau kecurangan, termasuk pengertian, penyebab, gejala, jenis, dan pencegahan fraud. Secara ringkas:
1. Fraud adalah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum untuk merugikan pihak lain, yang dapat dilakukan oleh internal maupun eksternal organisasi.
2. Terdapat tiga jenis fraud utama yaitu penyimpangan aset, pernyataan palsu, dan korupsi.
3.
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
Ìý
Artikel ini saya buat sebagai persyaratan tugas mata kuliah Pengantar Audit dan Asuransi yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad Razikun. Di dalam artikel ini, saya menjelaskan mengenai bentuk tindakan kecurangan, faktor-faktornya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi.
Makalah ini membahas tentang fraud auditing dengan fokus pada konsep dasar fraud, gejala dan faktor penyebab fraud, kategori dan teknik deteksi fraud. Fraud dijelaskan sebagai penipuan kriminal yang bertujuan untuk keuntungan pribadi pelaku. Faktor penyebab fraud antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan risiko ketahuan. Fraud dikelompokkan menjadi fraud laporan keuangan, penyalahgunaan aset
Dari bagan uniform occupational fraud classification system (AFCE) membagi fr...retno871748
Ìý
Faktor fraud, untuk penyalah gunaan asset, karyawan yang dipercaya, cenderung menjadi pelakunya. Untuk korupsi, mungkin sama tetapi mencakup seseorang diluar etitas yang bekerja sama dengan seseorang di dalam entitas
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
Dokumen tersebut membahas tentang fraud auditing, yang mencakup definisi fraud auditing, gejala adanya kecurangan, faktor pendorong kecurangan, kategori kecurangan, tindakan pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara untuk mencegah terjadinya kecurangan di perusahaan melalui peningkatan pengendalian internal, budaya organisasi, dan fungsi audit internal.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan fraud dalam dunia informasi teknologi. Terdapat definisi fraud, jenis-jenis fraud seperti terhadap aset dan laporan keuangan, faktor penyebabnya, serta cara pencegahannya melalui pengendalian internal dan hukum yang berlaku.
Berdasarkan materi yang disajikan, dokumen tersebut membahas tentang resiko likuiditas dan resiko fraud dalam manajemen risiko sistem informasi. Resiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban finansial akibat kurangnya likuiditas, sedangkan resiko fraud terjadi akibat kecurangan dalam laporan keuangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara mengidentifikasi, menguk
11,si pi,tashya amaraesty,hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perus...Tashyamrsty
Ìý
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas implementasi sistem informasi Traveloka untuk melayani jasa travel melalui aplikasi berbasis smartphone, namun sistem ini masih rentan terhadap kecurangan seperti pembobolan akun untuk menyalahgunakan fitur pembayaran cicilan. Traveloka perlu meningkatkan pengendalian internal dan keamanan sistem untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
SiPi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN ...MuhammadFadhly6
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memudahkan aktivitas akuntansi dan menyediakan informasi keuangan perusahaan. Dokumen ini juga membahas kontrol internal, ancaman sistem informasi, dan kerangka kerja seperti COBIT dan COSO untuk mengelola risiko sistem informasi.
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Eka Yulianto
Ìý
Teks tersebut membahas tentang fraud atau kecurangan, termasuk pengertian, penyebab, gejala, jenis, dan pencegahan fraud. Secara ringkas:
1. Fraud adalah perbuatan kecurangan yang melanggar hukum untuk merugikan pihak lain, yang dapat dilakukan oleh internal maupun eksternal organisasi.
2. Terdapat tiga jenis fraud utama yaitu penyimpangan aset, pernyataan palsu, dan korupsi.
3.
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...NafisaAudriliaParsa
Ìý
Artikel ini saya buat sebagai persyaratan tugas mata kuliah Pengantar Audit dan Asuransi yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad Razikun. Di dalam artikel ini, saya menjelaskan mengenai bentuk tindakan kecurangan, faktor-faktornya, cara pencegahannya, dan masih banyak lagi.
Makalah ini membahas tentang fraud auditing dengan fokus pada konsep dasar fraud, gejala dan faktor penyebab fraud, kategori dan teknik deteksi fraud. Fraud dijelaskan sebagai penipuan kriminal yang bertujuan untuk keuntungan pribadi pelaku. Faktor penyebab fraud antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan risiko ketahuan. Fraud dikelompokkan menjadi fraud laporan keuangan, penyalahgunaan aset
Dari bagan uniform occupational fraud classification system (AFCE) membagi fr...retno871748
Ìý
Faktor fraud, untuk penyalah gunaan asset, karyawan yang dipercaya, cenderung menjadi pelakunya. Untuk korupsi, mungkin sama tetapi mencakup seseorang diluar etitas yang bekerja sama dengan seseorang di dalam entitas
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
Dokumen tersebut membahas tentang fraud auditing, yang mencakup definisi fraud auditing, gejala adanya kecurangan, faktor pendorong kecurangan, kategori kecurangan, tindakan pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai cara untuk mencegah terjadinya kecurangan di perusahaan melalui peningkatan pengendalian internal, budaya organisasi, dan fungsi audit internal.
Dokumen tersebut membahas tentang etika dan fraud dalam dunia informasi teknologi. Terdapat definisi fraud, jenis-jenis fraud seperti terhadap aset dan laporan keuangan, faktor penyebabnya, serta cara pencegahannya melalui pengendalian internal dan hukum yang berlaku.
Berdasarkan materi yang disajikan, dokumen tersebut membahas tentang resiko likuiditas dan resiko fraud dalam manajemen risiko sistem informasi. Resiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban finansial akibat kurangnya likuiditas, sedangkan resiko fraud terjadi akibat kecurangan dalam laporan keuangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara mengidentifikasi, menguk
Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk memberikan
keyakinan bahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh salah saji (mistatement) yang material
dan juga memberikan keyakinan yang memadai atas akuntabilitas manajemen atas aktiva
perusahaan. Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan
(fraud). Fraud diterjemahkan dengan kecurangan sesuai Pernya- taan Standar Auditing (PSA)
No. 70, demikian pula error dan irregularities masing-masing diterjemahkan sebagai kekeliruan
dan ketidakberesan sesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.
Menurut standar pengauditan, faktor yang membedakan kecurangan dan kekeliruan
adalah apakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibat terjadinya salah saji dalam laporan
keuangan, berupa tindakan yang sengaja atau tidak disengaja (IAI, 2001).
Dokumen tersebut membahas tentang fraud beserta definisi, contoh kasus, hukum yang berlaku, cara penanggulangan, dan saran. Fraud dijelaskan sebagai tindakan curang yang dilakukan untuk keuntungan pribadi dengan cara menipu, dan dapat berdampak buruk bagi organisasi atau negara. Beberapa contoh kasus fraud dalam dokumen tersebut adalah kasus pencurian uang melalui akses rekening pelanggan bank secara online. U
Dokumen tersebut membahas strategi perusahaan dalam memerangi fraud melalui empat tahap yaitu pencegahan, pendeteksian, investigasi, dan tindak lanjut hukum. Tahap pencegahan meliputi pengendalian internal yang baik, pengawasan karyawan, dan penciptaan budaya jujur. Pendeteksian dapat dilakukan secara proaktif dengan audit kejutan dan sistem pelaporan. Investigasi digunakan untuk mengumpulkan bukti se
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...Vhiie Audi
Ìý
Makalah ini membahas tentang implementasi sistem informasi manajemen pada PT X. Sistem informasi digunakan untuk mendukung proses bisnis dan komunikasi antar karyawan, sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen. Makalah ini juga menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat dari penerapan sistem informasi manajemen di perusahaan.
Tugas Besar, SI & PI Yovie Aulia Dinanda (55518110057), Hapzi Ali, Implementa...Vhiie Audi
Ìý
Teks tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas tentang implementasi pengendalian internal sistem informasi pada perusahaan multifinance. Ringkasannya adalah: skripsi ini menganalisis pengendalian internal sistem informasi yang dilakukan perusahaan multifinance, meliputi sistem pengamanan akses, otorisasi transaksi sesuai jabatan, dan pemisahan tugas untuk mencegah penyimpangan.
15, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Kombinasi Materi-Materi 9-13 (ICo...Vhiie Audi
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang internal control over financial reporting berdasarkan kerangka COSO dan dampak implementasi Sarbanes-Oxley Act bagi perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Indonesia. (2) COSO memperkenalkan 5 komponen pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. (3) Sarbanes-Oxley Act bert
12, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Upah dan Sumber Daya Manus...Vhiie Audi
Ìý
Dokumen tersebut membahas siklus manajemen sumber daya manusia dan penggajian, termasuk aktivitas-aktivitas utama seperti rekrutmen, pelatihan, penugasan pekerjaan, kompensasi, evaluasi kinerja, dan pemberhentian karyawan. Sistem informasi digunakan untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut dengan memproses data transaksi karyawan, menjaga aset organisasi, dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
11, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Produksi, Sistem Informasi...Vhiie Audi
Ìý
Sistem Informasi Siklus Produksi memberikan informasi mengenai empat aktivitas utama dalam siklus produksi yaitu perancangan produk, perencanaan dan penjadwalan produksi, proses produksi, dan akuntansi biaya. Tujuannya adalah agar siklus produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta semua informasi terkait dapat tercatat dengan akurat.
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan...Vhiie Audi
Ìý
10, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pengeluaran, Pembelian dan Pembayaran Kas, Sistem Informasi Siklus Pengeluaran, Universitas Mercu Buana, 2018
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan P...Vhiie Audi
Ìý
9, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Siklus Pendapatan. Penjualan dan Penerimaan Kas Sistem Informasi Siklus Pendapatan, Universitas Mercu Buana, 2018
6, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Konsep dasar Keamanan Informasi Pe...Vhiie Audi
Ìý
6, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Konsep dasar Keamanan Informasi Pemahaman Serangan, Tipe-Tipe Pengendalian Prinsip-Prinsip The Five bTrust Service untuk Keandalan Sistem, Universitas Mercu Buana, 2018
4, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Definisi Sistem Informasi dan Tinj...Vhiie Audi
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang definisi sistem informasi dan tinjauan sistem informasi akuntansi (SIA), sistem pengolahan transaksi, serta sistem perencanaan perusahaan. Secara ringkas, SIA adalah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan akuntansi, terdiri atas subsistem pemrosesan transaksi, buku besar, dan pelaporan manajemen. Sistem pengolahan transaksi berfokus pada transaksi rutin seperti gaji dan
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
Ìý
Eltonmpo adalah agen taruhan online terbaik dant terpercaya se asia yang gampang menang dan mudah withdraw dengan sistem pembayaran yang cepat dan adil menang berapapun pasti dibayar tanpa cicil.
Daftar agen slot gacor anti rungkad eltonmpo merupakan situs terbesar se indonesia yang sudah menyediakan untuk anda bertransaski instan hanya hitungan detik melalui viqa qris.
Pelayanan online 24 jam non stop tanpa batas menampilkan platform permainan terbaik se asia .
1. Investasi PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIORatnaningrum15
Ìý
Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yg dilakukan saat ini dg tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Penundaaan konsumsi skrg utk digunakan dlm produksi yg efisien selama periode waktu tertentu
Investasi harus dibedakan dari spekulasi.
Spekulasi mencakup pembelian aktiva yang dapat dijual dengan harapan memperoleh keuntungan yg cepat dari kenaikan harga aset tersebut dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Workshop Penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)Tri Suwandi
Ìý
File ini berisi materi Workshop Penyusunan Business Plan, yang mencakup langkah-langkah dalam menyusun rencana bisnis yang efektif. Materi meliputi analisis pasar, strategi pemasaran, model bisnis, perencanaan keuangan, dan studi kelayakan usaha. Workshop ini bertujuan untuk membantu wirausahawan, mahasiswa, dan profesional dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan kompetitif.
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxpurbojadmiko2
Ìý
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi Akuntansi, Universitas Mercu Buana, 2018
1. Ancaman terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Pengenalan Fraud, Pelaku-pelaku Fraud dan alasannya, Computer Fraud, Pencegahan
dan Pendeteksian Fraud
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat Oleh:
Yovie Aulia Dinanda
55518110057
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. A. Ancaman terhadap SIA
Ancaman adalah aksi yang mengganggu stabilitas sistem informasi akuntansi yang
berasal dari dalam sistem itu sendiri maupun dari luar system
Ancaman terhadap SIA, meliputi:
1. Kehancuran karena Bencana Alam dan Politik, seperti: kebakaran, panas yang
berlebihan, banjir, gempa bumi, badai angin, dan perang.
Bencana yang tidak bisa diprediksi dapat secara keseluruhan menghancurkan sistem
informasi dan menyebabkan kejatuhan sebuah perusahaan. Ketika terjadi sebuah
bencana, banyak perusahaan yang terkena pengaruhnya pada saat yang bersamaan.
2. Kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti: kegagalan
hardware, kesalahan atau kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi,
gangguan dan fluktuasi listrik, kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
3. Tindakan tidak disengaja, seperti: kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
manusia, kesalahan atau penghapusan karena ketidaktahuan, hilangnya atau salah
letaknya data, kesalahan pada logika sistem, sistem yang tidak memenuhi kebutuhan
perusahaan atau tidak mampu menangani tugas yang diberikan.
4. Tindakan sengaja (kejahatan komputer), seperti: sabotase, penipuan melalui komputer,
penyalahgunaan asset, pencurian.
B. Pengenalan Fraud
Fraud adalah tindakan curang, yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga
menguntungkan diri sendiri/kelompok atau merugikan pihak lain (perorangan,
perusahaan atau institusi).
Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu dorongan yang
menyebabkan seseorang melakukan fraud (pressure), peluang yang memungkinkan fraud
terjadi (opportunity), dan elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku mencari
pembenaran atas tindakannya (rationalization)
Pelaku-pelaku Fraud dan alasannya
Pelaku kecurangan dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu:
1. Manajemen, pihak manajemen biasanya melakukan kecurangan untuk kepentingan
perusahaan yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan
(misstatements arising from fraudulent financial).
2. Pegawai/karyawan, melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu,
misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva.
Fraud yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan
dengan yang dilakukan karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang
menunjukkan adanya kecurangan tersebut, adapun gejala tersebut adalah:
1. Gejala kecurangan pada manajemen
3. Ketidak cocokan diantara manajemen puncak, moral dan motivasi karyawan rendah,
departemen akuntansi kekurangan staff, tingkat komplain yang tinggi terhadap
organisasi dari pihak konsumen, kekurangan staff secara tidak teratur, penjualan/laba
menurun.
2. Gejala kecurangan pada pegawai/karyawan
Pembetulan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen laba dan tanpa
perincian/penjelasan pendukung, pencatatan yang salah, penghancuran/penghilangan
dokumen pendukung pembayaran.
C. Computer Fraud
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan penipuan komputer sebagai
tindakan illegal apapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi komputer untuk
melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan, atau pelaksanaannya. Secara khusus,
penipuan komputer mencakup hal-hal berikut ini:
1. Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi, penyalinan, dan perusakan software atau
data secara tidak sah.
2. Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau pencurian waktu komputer
3. Pencurian atau perusakan hardware komputer
4. Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam
melakukan tindak pidana
5. Keinginan untuk secara illegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui
penggunaan komputer
D. Pencegah dan pendeteksian Fraud
1. Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka
mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Corporate
governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-kebijakan, dan pendelegasian
wewenang.
2. Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada
dasarnya adalah proses yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan
untuk memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat otorisasi yang memadai
yang dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.
3. Retrospective Examination yang dilakukan oleh auditor eksternal diarahkan untuk
mendeteksi fraud sebelum menjadi besar dan membahayakan perusahaan.
4. Investigation and Remediation yang dilakukan forensik auditor. Peran auditor forensik
adalah menentukan tindakan yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat
kefatalan fraud, tanpa memandang apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil
terhadap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang berbentuk kecurangan
dalam laporan keuangan atau penyalahgunaan asset.
Pencegahan fraud bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah daripada
diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian
4. yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak tertentu, bandingkan bila kita berhasil
mencegahnya, tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud tersebut. Dan bila
fraud sudah terjadi maka biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar untuk memulihkannya
daripada melakukan pencegahan sejak dini. Untuk melakukan pencegahan, setidaknya ada
tiga upaya yang harus dilakukan, yaitu:
1. Membangun individu yang didalamnya terdapat trust and openness, mencegah
benturan kepentingan, confidential disclosure agreement dan corporate security
contract.
2. Membangun sistem pendukung kerja yang meliputi sistem yang terintegrasi,
standarisasi kerja, aktifitas control dan sistem rewards and recognition.
3. Membangun sistem monitoring yang didalamnya terkandung control self asessment,
internal auditor dan eksternal auditor
Kasus
Melihat kondisi di perusahaan tempat saya bekerja, menurut saya sistem pengendalian
internalnya belum terlaksana dengan baik, karena jumlah sumber daya manusia yang masih
sangat terbatas dan masih belum ada pemisahan antara fungsi-fungsi yang terkait. Dengan
tidak adanya internal control yang baik, maka dapat memicu terjadinya fraud. Pada
umumnya fraud terjadi karena tiga hal yang mendasarinya terjadi secara bersama, yaitu:
1. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud,
2. Peluang untuk melakuakn fraud, dan
3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.
Perusahaan yang sukses dapat dipastikan pengendalian internal diperusahaan tersebut sudah
termasuk efektif karena tujuan yang diharapkan oleh perusahaan tercapai. Meskipun kita tahu
pengendalian internal memiliki keterbatasan yang melekat. Jika dikembalikan ke akar
permasalahan, keterbatasan itu sebagian besar terjadi karena faktor manusia. Peran manusia
sangatlah besar oleh karena itu kita harus bisa menjaga manusia tersebut sehingga manajemen
bisa mencegah kegagalan dalam pengendalian internal.