際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Bio Optik
Anggota Kelompok:
Ahmad Firdaus 201232123
Dian Pustpita Rini 201232105
Kharisma Idola 201232073
Resty Aguustin J 201232040
Gizi Eksekutif UEU 2012
Sesi 10
Biooptik
 makhluk hidup/ zat hidup
atau bagian tertentu dari
makhluk hidup
Bio
 bagian ilmu fisika
yang berkaitan
dengan cahaya atau
berkas sinar
optik
Optik Geometri
 Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam
medium secara garis lurus, berkas-berkas
cahaya di sebut garis cahaya dan gambar
secara garis lurus. Dengan cara pendekatan
ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan
lensa dalam bentuk matematika. Misalnya
untuk rumus cermin dan lensa :
 S : jarak benda
 S : jarak bayangan
 f : titik fokus
Contoh soal geometri
Sebuah benda A berada pada posisi tegak di
depan sebuah cermin cekung seperti terlihat
pada gambar di bawah ini. Berapakah jarak
bayangan benda?
Jawaban soal optik geometri
Ketajaman Mata
 Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan
mata untuk melihat 2 titik terpisah sebagai 2 titik
terpisah pada sudut pandangan tertentu.
 Jika dari 2 titik terpisah masing-masing ditarik garis
lurus menuju mata kita maka 2 garis yang dihasilkan
akan membentuk sudut pada mata kita yang disebut
dengan sudut pandangan.
 Sudut pandangan terkecil yang masih bisa membedakan
bahwa 2 titik terpisah sehingga tetap terlihat terpisah,
dinamakan minum separable.
 Sudut yang minum separable ini kira-kira sebesar 1/600
 Visus (V) diformulasikan sebagai berikut :
 Nilai visus tidak boleh disederhanakan
Contoh soal Visus
 Jika seseorang melihat jelas dari jarak 5 meter padahal
orang normal bisa melihat dengan jelas dari jarak 6
meter. Berapakah visus orang tersebut?
Diketahui: d = 5
D = 6
Ditanyakan : V = ?
Jawaban : V = d/D
= 5/6
Jadi, nilai visus orang tersebut adalah 5/6
Lensa
Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi
menjadi dua :
 Lensa yang mempunyai permukaan sferis
 Lensa yang mempunyai permukaan silindris
Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :
1. Lensa konvergen / konveks
Yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul
menjadi bayangan nyata, juga di sebut lensa positif atau lensa
cembung.
2. Lensa divergen / konkaf
Yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar ,
lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung.
Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut lensa silindris.
Lensa ini mempunyai fokus yang positif dan ada pula mempunyai
focus negatif.
Kelainan refraksi pada mata
 Jika refraksi mata tidak mengalami kelainan,
maka kondisi ini dinamakan emetropi.
Sedangkan kelainan refraksi mata dinamakan
ametropi. Ada 3 jenis ametropi, yaitu
hipermetropi, miopi dan astigmatisme.
Hipermetropi
 Hipermetropi adalah keadaan yang ditandai
dengan sinar datang sejajar sumbu utama
difokuskan di belakang retina. Hal ini dapat
disebabkan oleh:
 lengkung kornea kurang
 sumbu bola mata terlalu pendek
 posisi lensa terlalu ke belakang
 indeks bias terlalu kecil
 Keadaan ini bisa dikoreksi dengan lensa sferis
positif.
untuk penderita rabun dekat lensa kacamata harus membentuk bayangan
benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum proximum)
atau S = PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S karena
bayangannya bersifat maya atau di depan lensa. Jika nilai S dan S ini
dimasukkan ke dalam Persamaan :
dan
Diperoleh
dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri.
Karena PP > 0,25 m, kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini
menunjukkan bahwa seseorang yang bermata rabun dekat (hipermetropi)
perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).
Contoh Soal Hipermetropi
Seseorang penderita rabun dekat menggunakan kacamata
berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca seperti orang bermata
normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang masih
dapat dilihatnya dengan jelas?
Jawab:
Letak benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas
oleh mata tidak lain adalah titik dekat ataupunctum proximum (PP).
Ambil jarak baca orang bermata normal 25 cm. Oleh karena orang
tersebut menggunakan lensa positif atau lensa cembung maka sesuai
dengan persamaan diatas, diperoleh
sehingga diperoleh titik dekat mata penderita rabun dekat tersebut
adalah PP = 遜 m = 50 cm.
Miopi
Miopi adalah keadaan yang ditandai dengan sinar
datang sejajar sumbu utama difokuskan di depan
retina. Hal ini dapat disebabkan oleh:
 lengkung kornea berlebihan
 sumbu bola mata terlalu panjang
 posisi lensa terlalu ke depan
 indeks bias terlalu besar
Keadaan ini bisa dikoreksi dengan lensa sferis
negatif
 Lensa kacamata yang digunakan penderita rabun jauh
(miopi) harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau S = PR,
dengan PR singkatan daripunctum remotum, yang
artinya titik jauh. Tanda negatif pada S diberikan
karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata
berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya.
Jika nilai S dan S tersebut Anda masukkan ke
dalamPersamaan (P = 1/f), diperoleh
sehingga diperoleh jarak fokus lensa kacamata untuk
mata miopi atau tabun jauh memenuhi persamaan
f = -PR
 Persamaan di atas menunjukkan bahwa jarak fokus lensa
kacamata adalah negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda
negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata
miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa negatif (cekung
atau divergen).
 Jika Persamaan (f = -PR) dimasukkan ke dalam persamaan
(1), diperoleh
P = -(1/PR)
dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam
dioptri.
Contoh Soal Miopi
 Seseorang penderita miopi (rabun jauh) hanya
mampu melihat benda dengan jelas paling jauh
pada jarak 2 m dari matanya. Berapakah
kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya?
 Jawab
Diketahui: titik jauh PR = 2 m.
maka sesuai dengan Persamaan (P = -1/PR),
kekuatan lensa kacamatanya adalah
P =  (1/PR) =  遜 diopri
Kekuatan Lensa
 Kekuatan lensa memiliki satuan dioptri (D), yang
diukur dengan formula:
f : Jarak fokus dalam meter
Contoh soal Kekuatan Lensa
 Jika semula seseorang melihat pemandangan
yang jauh, kemudian membaca buku
berjarak 30 cm, kekuatan lensa yang
diperlukan meningkat ataukah menurun?
Berapakah peningkatan atau
penurunannya? (diasumsikan bahwa jarak
lensa mata menuju retina adalah 17 mm)
Kondisi awal
 Diketahui S = 6 m = m
 
S = 17 mm = 0,017 m
 Ditanyakan: Kekuatan lensa (1/f)
 Jawab: 1/f = 1/S + 1/S
= 1/ m + 1/0,017 m

= 0 m + 1/0,017 m
= 1/0,017 m
= 58,82 D
Kondisi Akhir
 Diketahui: S = 30 cm = 0,3 m
S = 17 mm = 0,017 m
 Ditanyakan: kekuatan lensa (1/f)
 Jawab: 1/f = 1/S + 1/S
= 1/0,3 m + 1/0,017 m
= 0,017/0,0051 m + 0,3/0,0051 m
= 0,317/0,0051 m
= 62,16 D
Karena kekuatan lensa pada kondisi akhir lebih besar
daripada kondisi awal, maka terjadi peningkatan
kekuatan lensa. Peningkatan kekuatan lensa sebesar:
Kondisi akhir  kondisi awal = 62,16 D  58,82 D = 3,34 D
Kamera
 Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata.
 Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah lensa
cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif).
 Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan
benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur
intensitas cahaya yang masuk, dan film berfungsi untuk
menangkap bayangan yang dibentuk lensa.
 Film terbuat dari bahan yang mengandung zat kimia
yang sensitive terhadap cahaya (berubah ketika cahaya
mengenai bahan tersebut).
 Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa
mata (lensa cembung), iris (celah diafragma), dan
retina (film).
Contoh Soal Kamera
Soal
Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut
diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga.
Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat memfokuskan
bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m?
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak
terhingga, bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus
lensa. Dengan kata lain, s = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s =
2,5 m = 2.500 mm, bayangannya
1/f = 1/s + 1/s
1/50mm = 1/2.500mm + 1/s
1/s = 49/2.500mm
sehingga diperoleh s = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm  50 mm = 1,02
mm.
Mikroskop
 Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat kecil, yang tidak dapat dilihat mata biasa.
Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa
cembung).
 Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas)
disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat
dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah)
disebut lensa objektif.
 Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif
lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok).
 Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa
obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat
nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa
obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler.
Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa
okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif
ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau
secara matematis dituliskan
d = Sob + Sok
dengan: d = panjang mikroskop,
Sob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan
Sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan
perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif
dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara
matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis
sebagai berikut.
M = Mob  Mok
dengan: M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi
Mok = Sn / fok
sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip
dengan perbesaran sudut lup, yakni, untuk pengamatan tanpa
akomodasi
Mob = Sob / Sob
dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum
Mok = [Sn / fok] + 1
dengan fok = panjang fokus lensa okuler.
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan dari
lensa obyektif harus jatuh dititik fokus focus okuler. Jadi panjang
mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:
d = sob + fok
Keterangan:
fok = titik fokus lensa okuler
Contoh Soal Mikroskop
Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-
masing 10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif.
Tentukan perbesaran mikroskop pada pengamatan:
(a) tanpa akomodasi
(b) berakomodasi maksimum
(c) berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab
Diketahui: fob = 10 mm
fok = 5 cm
Sob = 11 mm
Sn = 25 cm
Jarak bayangan oleh lensa objektif : 1/sob = 1/fob  1/sob
= 1/10mm  1/11mm
= 1/110mm
sehingga diperoleh Sob = 110 mm
Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif adalah
Mob = sob/sob = 110/11 = 10 kali
Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh
lensa okuler
 pada pengamatan tanpa akomodasi
Mok = Sn/fok = 25 cm/5cm = 5 kali
 pada pengamatan dengan berakomodasi maksimum
Mok = Sn/fok + 1 = (25/5) + 1 = 6 kali
 pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50
cm, yakni Sok = 50 cm,
1/sok = 1/fok  1/Sok
= 1/5cm  1/50cm
= 11/50cm
 Sehingga
Mok = Sn/Sok = 25 cm x (11/50cm) = 5,5 kali
(a) pada pengamatan tanpa akomodasi,
M = Mob  Mok = 10  5 = 50 kali
(b) pada pengamatan dengan mata berakomodasi
maksimum,
M = Mob  Mok = 10  6 = 60 kali
(c) pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50
cm,
M = Mob  Mok = 10  5,5 = 55 kali

More Related Content

Similar to 10.-Bio-Optik.pptx mahasiswa pelajaran biologi (20)

PPT
alatalatoptik2 (1)ini file unguk judulnya apa
Alya386169
PPT
際際滷 presentatsi Alat Optik (2018-19).ppt
PrayitnoPray2
PPT
Optik & alat optik xii av 1
Adhy Anpilie
PPTX
Ppt alat alat optik kelas xi tanpaaaaaaa
HandyFaishal1
PPT
Alat optik
Jhon Kalimosodo
PPTX
ppt fisika alat optik SMA kelas X
Vivi
PPT
ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 10 JURUSAN IPA PPT
ranisheilla1
PPT
Alat optik
Dafid Kurniawan
PPTX
ALAT OPTIK FISIKA SMA
Fadila Rahayu
PPTX
Alat Optik 1.pptx
DewaPutuGedeSudiatmi
PPTX
alat optik
fina fitrilitha
PPTX
Alatoptik 131027062925-phpapp01
Operator Warnet Vast Raha
PPTX
Alat optik
Hesti Radean
PPT
Biooptik.ppt
huntari harahap
PPTX
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
cendy12
PPT
bahanajarfisika-090511005205-phpapp01.ppt
yustinaimauel0506
PPTX
Alat Optik Manusia mata, kamera,lup, teropong.pptx
rizqanurulizzah
DOCX
Alat optik
Zens Chaleum
DOCX
Alat optik
syahidan Desa
alatalatoptik2 (1)ini file unguk judulnya apa
Alya386169
際際滷 presentatsi Alat Optik (2018-19).ppt
PrayitnoPray2
Optik & alat optik xii av 1
Adhy Anpilie
Ppt alat alat optik kelas xi tanpaaaaaaa
HandyFaishal1
Alat optik
Jhon Kalimosodo
ppt fisika alat optik SMA kelas X
Vivi
ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 10 JURUSAN IPA PPT
ranisheilla1
Alat optik
Dafid Kurniawan
ALAT OPTIK FISIKA SMA
Fadila Rahayu
Alat Optik 1.pptx
DewaPutuGedeSudiatmi
alat optik
fina fitrilitha
Alatoptik 131027062925-phpapp01
Operator Warnet Vast Raha
Alat optik
Hesti Radean
Biooptik.ppt
huntari harahap
ALAT-ALAT OPTIK.pptx
cendy12
bahanajarfisika-090511005205-phpapp01.ppt
yustinaimauel0506
Alat Optik Manusia mata, kamera,lup, teropong.pptx
rizqanurulizzah
Alat optik
Zens Chaleum
Alat optik
syahidan Desa

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar IPA Kelas 9 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PDF
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
PPTX
presentasi pendidikan moral indonesia go
DonnyWicaksono7
PPTX
Awal-Muharram-Fajar-Permulaan-Baharu (1).pptx
g08120045
PPTX
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
PPTX
Pentingnya Strategi Pengadaan dan Pembelian bagi Organisasi/Perusahaan/Pemeri...
Kanaidi ken
DOCX
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
PDF
AIM Program Implementation_Training *ASSET INTEGRITY MANAGEMENT (AiM)*.pdf
Kanaidi ken
PDF
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
PDF
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
Dadang Solihin
PPTX
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
PDF
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PPTX
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
PPTX
Standard Organic Seed on Culture Organic
SekarUtamiPutri
PPTX
Teknik Analisis Penelitian Kualitatif.pptx
Mukhamad Fathoni
PDF
2.3 Lampiran I.C PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.C.1-182).pdf
medinanuralisha32
PDF
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
PDF
Modul Ajar IPA Kelas 7 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
PPTX
ppt Administrasi Perkantoran Modern Pert 2.pptx
Dungtji
Modul Ajar IPA Kelas 9 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
Pengembangan Media Microlearning Dengan Model Pembelajaran Project Based Lear...
MuhammadRafeliFakhli
presentasi pendidikan moral indonesia go
DonnyWicaksono7
Awal-Muharram-Fajar-Permulaan-Baharu (1).pptx
g08120045
Proposal dan Laporan Penelitian Mahasiswa.pptx
Mukhamad Fathoni
Pentingnya Strategi Pengadaan dan Pembelian bagi Organisasi/Perusahaan/Pemeri...
Kanaidi ken
Silabus Pelatihan *Penyusunan RAB untuk Pengadaan KJPP Apraisal (Upaya Member...
Kanaidi ken
AIM Program Implementation_Training *ASSET INTEGRITY MANAGEMENT (AiM)*.pdf
Kanaidi ken
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Deep Learning
Adm Guru
Ketahanan Nasional Wujudkan Indonesia Maju: Dari Stabilitas menuju Inovasi Be...
Dadang Solihin
PRESENTASI KASUS IRA skripsi bagus tenan
DonnyWicaksono7
Modul Ajar IPA Kelas 8 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
Penulisan Karya Ilmiah dalam Penelitian Pendidikan, Bahasa dan Sastra
IKIP Siliwangi
Standard Organic Seed on Culture Organic
SekarUtamiPutri
Teknik Analisis Penelitian Kualitatif.pptx
Mukhamad Fathoni
2.3 Lampiran I.C PP Nomor 28 Tahun 2025 (I.C.1-182).pdf
medinanuralisha32
Uji Toksisitas Akut Pra-Klinik (In Vivo)
Apothecary Indonesia Persada
Materi Seminar AITalks: AI dan Roh Kudus
SABDA
Modul Ajar IPA Kelas 7 Deep Learning Terbaru
Adm Guru
ppt Administrasi Perkantoran Modern Pert 2.pptx
Dungtji
Ad

10.-Bio-Optik.pptx mahasiswa pelajaran biologi

  • 1. Bio Optik Anggota Kelompok: Ahmad Firdaus 201232123 Dian Pustpita Rini 201232105 Kharisma Idola 201232073 Resty Aguustin J 201232040 Gizi Eksekutif UEU 2012 Sesi 10
  • 2. Biooptik makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup Bio bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar optik
  • 3. Optik Geometri Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika. Misalnya untuk rumus cermin dan lensa : S : jarak benda S : jarak bayangan f : titik fokus
  • 4. Contoh soal geometri Sebuah benda A berada pada posisi tegak di depan sebuah cermin cekung seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Berapakah jarak bayangan benda?
  • 6. Ketajaman Mata Ketajaman penglihatan atau visus adalah kemampuan mata untuk melihat 2 titik terpisah sebagai 2 titik terpisah pada sudut pandangan tertentu. Jika dari 2 titik terpisah masing-masing ditarik garis lurus menuju mata kita maka 2 garis yang dihasilkan akan membentuk sudut pada mata kita yang disebut dengan sudut pandangan. Sudut pandangan terkecil yang masih bisa membedakan bahwa 2 titik terpisah sehingga tetap terlihat terpisah, dinamakan minum separable. Sudut yang minum separable ini kira-kira sebesar 1/600
  • 7. Visus (V) diformulasikan sebagai berikut : Nilai visus tidak boleh disederhanakan
  • 8. Contoh soal Visus Jika seseorang melihat jelas dari jarak 5 meter padahal orang normal bisa melihat dengan jelas dari jarak 6 meter. Berapakah visus orang tersebut? Diketahui: d = 5 D = 6 Ditanyakan : V = ? Jawaban : V = d/D = 5/6 Jadi, nilai visus orang tersebut adalah 5/6
  • 9. Lensa Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi menjadi dua : Lensa yang mempunyai permukaan sferis Lensa yang mempunyai permukaan silindris Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu : 1. Lensa konvergen / konveks Yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan nyata, juga di sebut lensa positif atau lensa cembung. 2. Lensa divergen / konkaf Yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar , lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung. Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut lensa silindris. Lensa ini mempunyai fokus yang positif dan ada pula mempunyai focus negatif.
  • 10. Kelainan refraksi pada mata Jika refraksi mata tidak mengalami kelainan, maka kondisi ini dinamakan emetropi. Sedangkan kelainan refraksi mata dinamakan ametropi. Ada 3 jenis ametropi, yaitu hipermetropi, miopi dan astigmatisme.
  • 11. Hipermetropi Hipermetropi adalah keadaan yang ditandai dengan sinar datang sejajar sumbu utama difokuskan di belakang retina. Hal ini dapat disebabkan oleh: lengkung kornea kurang sumbu bola mata terlalu pendek posisi lensa terlalu ke belakang indeks bias terlalu kecil Keadaan ini bisa dikoreksi dengan lensa sferis positif.
  • 12. untuk penderita rabun dekat lensa kacamata harus membentuk bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum proximum) atau S = PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S karena bayangannya bersifat maya atau di depan lensa. Jika nilai S dan S ini dimasukkan ke dalam Persamaan : dan Diperoleh dengan PP dinyatakan dalam satuan meter (m) dan P dalam dioptri. Karena PP > 0,25 m, kekuatan lensa P akan selalu positif. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang bermata rabun dekat (hipermetropi) perlu ditolong oleh kacamata berlensa positif (cembung atau konvergen).
  • 13. Contoh Soal Hipermetropi Seseorang penderita rabun dekat menggunakan kacamata berkekuatan +2 dioptri agar dapat membaca seperti orang bermata normal. Berapa jauhkah letak benda terdekat ke matanya yang masih dapat dilihatnya dengan jelas? Jawab: Letak benda terdekat ke mata yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tidak lain adalah titik dekat ataupunctum proximum (PP). Ambil jarak baca orang bermata normal 25 cm. Oleh karena orang tersebut menggunakan lensa positif atau lensa cembung maka sesuai dengan persamaan diatas, diperoleh sehingga diperoleh titik dekat mata penderita rabun dekat tersebut adalah PP = 遜 m = 50 cm.
  • 14. Miopi Miopi adalah keadaan yang ditandai dengan sinar datang sejajar sumbu utama difokuskan di depan retina. Hal ini dapat disebabkan oleh: lengkung kornea berlebihan sumbu bola mata terlalu panjang posisi lensa terlalu ke depan indeks bias terlalu besar Keadaan ini bisa dikoreksi dengan lensa sferis negatif
  • 15. Lensa kacamata yang digunakan penderita rabun jauh (miopi) harus membentuk bayangan benda-benda jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau S = PR, dengan PR singkatan daripunctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda negatif pada S diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S tersebut Anda masukkan ke dalamPersamaan (P = 1/f), diperoleh sehingga diperoleh jarak fokus lensa kacamata untuk mata miopi atau tabun jauh memenuhi persamaan f = -PR
  • 16. Persamaan di atas menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa negatif (cekung atau divergen). Jika Persamaan (f = -PR) dimasukkan ke dalam persamaan (1), diperoleh P = -(1/PR) dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri.
  • 17. Contoh Soal Miopi Seseorang penderita miopi (rabun jauh) hanya mampu melihat benda dengan jelas paling jauh pada jarak 2 m dari matanya. Berapakah kekuatan lensa kacamata yang diperlukannya? Jawab Diketahui: titik jauh PR = 2 m. maka sesuai dengan Persamaan (P = -1/PR), kekuatan lensa kacamatanya adalah P = (1/PR) = 遜 diopri
  • 18. Kekuatan Lensa Kekuatan lensa memiliki satuan dioptri (D), yang diukur dengan formula: f : Jarak fokus dalam meter
  • 19. Contoh soal Kekuatan Lensa Jika semula seseorang melihat pemandangan yang jauh, kemudian membaca buku berjarak 30 cm, kekuatan lensa yang diperlukan meningkat ataukah menurun? Berapakah peningkatan atau penurunannya? (diasumsikan bahwa jarak lensa mata menuju retina adalah 17 mm)
  • 20. Kondisi awal Diketahui S = 6 m = m S = 17 mm = 0,017 m Ditanyakan: Kekuatan lensa (1/f) Jawab: 1/f = 1/S + 1/S = 1/ m + 1/0,017 m = 0 m + 1/0,017 m = 1/0,017 m = 58,82 D
  • 21. Kondisi Akhir Diketahui: S = 30 cm = 0,3 m S = 17 mm = 0,017 m Ditanyakan: kekuatan lensa (1/f) Jawab: 1/f = 1/S + 1/S = 1/0,3 m + 1/0,017 m = 0,017/0,0051 m + 0,3/0,0051 m = 0,317/0,0051 m = 62,16 D Karena kekuatan lensa pada kondisi akhir lebih besar daripada kondisi awal, maka terjadi peningkatan kekuatan lensa. Peningkatan kekuatan lensa sebesar: Kondisi akhir kondisi awal = 62,16 D 58,82 D = 3,34 D
  • 22. Kamera Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah lensa cembung, celah diafragma, dan film (pelat sensitif). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan benda, celah diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa. Film terbuat dari bahan yang mengandung zat kimia yang sensitive terhadap cahaya (berubah ketika cahaya mengenai bahan tersebut). Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).
  • 23. Contoh Soal Kamera Soal Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa kamera harus digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang terletak pada jarak 2,5 m? Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga, bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain, s = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya 1/f = 1/s + 1/s 1/50mm = 1/2.500mm + 1/s 1/s = 49/2.500mm sehingga diperoleh s = 51,02 mm Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm 50 mm = 1,02 mm.
  • 24. Mikroskop Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok). Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
  • 25. Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan d = Sob + Sok dengan: d = panjang mikroskop, Sob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan Sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut. M = Mob Mok dengan: M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop, Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.
  • 26. Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi Mok = Sn / fok sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup, yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi Mob = Sob / Sob dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum Mok = [Sn / fok] + 1 dengan fok = panjang fokus lensa okuler. Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan dari lensa obyektif harus jatuh dititik fokus focus okuler. Jadi panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah: d = sob + fok Keterangan: fok = titik fokus lensa okuler
  • 27. Contoh Soal Mikroskop Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing- masing 10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan perbesaran mikroskop pada pengamatan: (a) tanpa akomodasi (b) berakomodasi maksimum (c) berakomodasi pada jarak 50 cm. Jawab Diketahui: fob = 10 mm fok = 5 cm Sob = 11 mm Sn = 25 cm Jarak bayangan oleh lensa objektif : 1/sob = 1/fob 1/sob = 1/10mm 1/11mm = 1/110mm sehingga diperoleh Sob = 110 mm Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif adalah Mob = sob/sob = 110/11 = 10 kali
  • 28. Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler pada pengamatan tanpa akomodasi Mok = Sn/fok = 25 cm/5cm = 5 kali pada pengamatan dengan berakomodasi maksimum Mok = Sn/fok + 1 = (25/5) + 1 = 6 kali pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni Sok = 50 cm, 1/sok = 1/fok 1/Sok = 1/5cm 1/50cm = 11/50cm
  • 29. Sehingga Mok = Sn/Sok = 25 cm x (11/50cm) = 5,5 kali (a) pada pengamatan tanpa akomodasi, M = Mob Mok = 10 5 = 50 kali (b) pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, M = Mob Mok = 10 6 = 60 kali (c) pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, M = Mob Mok = 10 5,5 = 55 kali