Dokumen tersebut membahas tentang potensi sumber daya perikanan Indonesia yang besar namun belum tergarap secara optimal, serta perlunya menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai prioritas utama pembangunan ekonomi nasional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan kontribusi devisa negara. Dokumen ini juga menjelaskan strategi yang perlu dilaksanakan seperti partisipasi seluruh pemangku kepentingan dan peningkatan k
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu melibatkan berbagai bidang ilmu dan lembaga untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar sektor pemerintah serta dunia usaha dan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas strategi pemanfaatan ruang laut nasional Indonesia secara komprehensif dan terpadu untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain mengintegrasikan pengelolaan wilayah pesisir dan laut, menetapkan visi dan misi pembangunan wilayah pesisir yang lestari, serta menata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara ter
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) memberikan arahan pengalokasian ruang wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau kecil ke dalam zona-zona seperti Kawasan Pemanfaatan Umum, Kawasan Konservasi, Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan Alur Laut. Dokumen ini juga menjelaskan penyelarasan antara RZWP-3-K dengan rencana-rencana lain seperti Rencana T
PEL adalah pembangunan daerah yang berfokus pada peningkatan keterlibatan masyarakat lokal dan pengusaha dalam mengelola sumber daya alam dan manusia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. PEL dilaksanakan melalui ke
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Ekosistem pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut yang dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut dan proses sedimentasi. Wilayah ini memiliki berbagai karakteristik seperti pasang surut, gelombang, dan tanah yang subur yang mendukung beragam flora dan fauna. Terdapat berbagai tantangan dalam pengelolaan wilayah pesisir seperti pencemaran, kerusakan habitat, dan eksploitasi berlebihan yang perlu di
Kebijakan konservasi jenis ikan memberikan perlindungan terhadap 15 jenis biota perairan yang terancam punah dengan melakukan kerja sama regional, pengawasan habitat kritis, penangkaran populasi, dan pengaturan kuota tangkap. Upaya ini bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
油
Dokumen tersebut membahas strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia. Strategi ini mencakup pendekatan yang menyeluruh, menyentuh semua aspek, membumi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan membudayakan pengelolaan mangrove. Strategi khususnya meliputi pemanfaatan mangrove untuk pariwisata, perlindungan iklim, mitigasi bencana, dan peningkatan produktivitas perikanan. Dokumen juga membahas ker
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCCIFOR-ICRAF
油
Presented by Dra. Sri Tantri Arundhati, M.Sc, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK at Webinar - Coastal Zone Rehabilitation for Low Carbon Development on 31 March 2022.
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilDidi Sadili
油
Rencana Strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tingkat prov/kab/kota adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan pesisr
Dokumen ini membahas manajemen kualitas air yang penting dalam kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor kualitas air yang perlu diperhatikan antara lain suhu, pH, oksigen, dan zat hara untuk memastikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan ikan. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh setiap faktor terhadap organisme perairan dan cara mengelola perubahan kondisi lingkungan.
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Syawalina Soerbakti
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas strategi, unsur-unsur, dan metode penyuluhan perikanan dan kelautan, mencakup strategi penyuluhan, unsur-unsur seperti penyuluh, materi, dan sasaran penyuluhan, serta penyusunan materi penyuluhan.
2) Unsur-unsur penyuluhan meliputi penyuluh perikanan, materi penyuluhan, media penyuluhan, dan sasaran pen
Proposal ini membahas rencana pengembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Lampung Utara, meliputi peningkatan sarana dan prasarana budidaya, produksi, serta pembangunan industri pengolahan ikan dari hulu ke hilir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMLiz R旦ler
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bisnis industri perikanan. Secara konseptual, manajemen bisnis industri perikanan meliputi pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan hingga pemasaran dalam sistem bisnis perikanan. Dokumen juga menjelaskan perbedaan manajemen bisnis industri perikanan dengan industri lain serta pentingnya perencanaan dan pengendalian yang efektif dalam meminimalisir
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Ekosistem pesisir adalah wilayah pertemuan antara daratan dan laut yang dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang surut dan proses sedimentasi. Wilayah ini memiliki berbagai karakteristik seperti pasang surut, gelombang, dan tanah yang subur yang mendukung beragam flora dan fauna. Terdapat berbagai tantangan dalam pengelolaan wilayah pesisir seperti pencemaran, kerusakan habitat, dan eksploitasi berlebihan yang perlu di
Kebijakan konservasi jenis ikan memberikan perlindungan terhadap 15 jenis biota perairan yang terancam punah dengan melakukan kerja sama regional, pengawasan habitat kritis, penangkaran populasi, dan pengaturan kuota tangkap. Upaya ini bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
油
Dokumen tersebut membahas strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia. Strategi ini mencakup pendekatan yang menyeluruh, menyentuh semua aspek, membumi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan membudayakan pengelolaan mangrove. Strategi khususnya meliputi pemanfaatan mangrove untuk pariwisata, perlindungan iklim, mitigasi bencana, dan peningkatan produktivitas perikanan. Dokumen juga membahas ker
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCCIFOR-ICRAF
油
Presented by Dra. Sri Tantri Arundhati, M.Sc, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK at Webinar - Coastal Zone Rehabilitation for Low Carbon Development on 31 March 2022.
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilDidi Sadili
油
Rencana Strategis wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tingkat prov/kab/kota adalah rencana yang memuat arah kebijakan lintas sektor untuk kawasan perencanaan pembangunan pesisr
Dokumen ini membahas manajemen kualitas air yang penting dalam kegiatan perikanan budidaya. Faktor-faktor kualitas air yang perlu diperhatikan antara lain suhu, pH, oksigen, dan zat hara untuk memastikan lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan ikan. Dokumen ini juga menjelaskan pengaruh setiap faktor terhadap organisme perairan dan cara mengelola perubahan kondisi lingkungan.
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Syawalina Soerbakti
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas strategi, unsur-unsur, dan metode penyuluhan perikanan dan kelautan, mencakup strategi penyuluhan, unsur-unsur seperti penyuluh, materi, dan sasaran penyuluhan, serta penyusunan materi penyuluhan.
2) Unsur-unsur penyuluhan meliputi penyuluh perikanan, materi penyuluhan, media penyuluhan, dan sasaran pen
Proposal ini membahas rencana pengembangan budidaya ikan air tawar di Kabupaten Lampung Utara, meliputi peningkatan sarana dan prasarana budidaya, produksi, serta pembangunan industri pengolahan ikan dari hulu ke hilir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pembenihan ikan, mulai dari pembenihan ikan air tawar seperti ikan nila hingga ikan laut seperti kerapu. Termasuk didalamnya adalah teknik pemijahan, pakan alami, penanganan larva, hingga pendederan benih ikan.
Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
Dokumen tersebut membahas tentang subsistem budidaya yang mencakup kegiatan pembenihan, pembesaran, dan peningkatan mutu biota akuatik untuk memperoleh keuntungan. Budidaya dapat dilakukan di darat maupun di laut dengan sumber air tawar, payau, atau asin bergantung pada lokasi dan sistem yang digunakan.
Power point ppg Manejemen Bisnis Industri Perikanan.ppt LIS M.YAPANTO. S.Pi.MMLiz R旦ler
油
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bisnis industri perikanan. Secara konseptual, manajemen bisnis industri perikanan meliputi pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan hingga pemasaran dalam sistem bisnis perikanan. Dokumen juga menjelaskan perbedaan manajemen bisnis industri perikanan dengan industri lain serta pentingnya perencanaan dan pengendalian yang efektif dalam meminimalisir
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau KecilPenataan Ruang
油
Undang-undang ini mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia dengan tujuan melestarikan sumber daya alamnya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil diatur dengan sistem zonasi untuk menentukan penggunaan ruang sesuai potensi sumber daya dan ekosistemnya. Undang-undang ini juga mengatur perlindungan masyarakat pesisir dan hak-hak
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
油
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Zonasi Rinci Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memberikan panduan mengenai hierarki perencanaan tata ruang, tujuan dan sasaran penyusunan rencana zonasi rinci, wilayah perencanaannya, serta fungsi dan manfaat dari rencana zonasi rinci.
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
油
Nama : Muhammad Adhe Putra
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Januari 1994
Email : adheputra38@gmail.com
Asal Universitas : Institut Pertanian Bogor
Judul Esai : Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community Untuk Pembangungan Ekonomi Nasional
Makalah ini membahas tentang populasi dan sosial ekonomi masyarakat pesisir di Indonesia serta strategi pemberdayaan mereka. Masyarakat pesisir umumnya hidup dalam kemiskinan karena ketergantungan pada nelayan dan perikanan tangkap, kurangnya akses teknologi, dan minimnya dukungan pemerintah. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain memberdayakan mata pencaharian tambahan, mendukung program PNPM, dan men
Teks tersebut membahas potensi sumberdaya ikan tuna dan cakalang di perairan Indonesia. Sumberdaya ikan tersebut melimpah namun belum dikelola secara optimal. Diperlukan pengelolaan sumberdaya yang mempertimbangkan aspek teknologi, sumber daya manusia, dan ekonomi untuk memaksimalkan potensi ikan tuna dan cakalang.
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMudrikan Nacong
油
Dokumen tersebut membahas tentang upaya membangun Indonesia sebagai negara maritim yang maju, adil, dan berdaulat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa potensi ekonomi kelautan Indonesia sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal, dan menyebutkan beberapa sektor ekonomi kelautan utama seperti perikanan, pariwisata bahari, dan energi laut yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masy
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Berbasis Manajemen Sumberdaya PerikananSiti Sahati
油
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam di wilayah pesisir yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Masyarakat pesisir di Kalimantan Barat masih hidup dalam kemiskinan walaupun potensi ekonomi laut sangat besar. Diperlukan pendekatan terpadu untuk pembangunan wilayah pesisir yang melibatkan masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Media komunikasi memainkan peran penting dalam mempromosikan budidaya ikan koi di Desa Rambi Gundam. Ikan koi merupakan komoditas perikanan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah, namun pemasarannya masih terbatas karena kurangnya informasi."
Dokumen tersebut membahas tentang peran media komunikasi dalam mempromosikan budidaya ikan koi di Desa Rambi Gundam, Jember. Balai Benih Ikan di desa tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan, namun perlu ditingkatkan promosi dan pengelolaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia yang belum adil dan berkelanjutan, sehingga berdampak negatif terhadap nelayan kampung. Kapal besar menggunakan teknologi merusak yang mengurangi akses nelayan ke sumberdaya laut, sementara limbah industri merusak ekosistem laut dan menurunkan produktivitas perikanan. Diperlukan kebijakan baru yang memperhatikan keadilan dan hak-
1. Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang permasalahan yang dihadapi nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia, seperti pendapatan yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah, serta kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapan/budidaya. Dokumen ini juga mengidentifikasi permasalahan utama yakni definisi nelayan yang beragam, minimnya fasilitas pelabuhan dan pelelangan, koordinasi pemerintah yang kurang, serta kur
1. Dokumen membahas teknologi yang dibutuhkan nelayan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan penangkapan ikan serta mendukung kesejahteraan mereka.
2. Beberapa teknologi yang direkomendasikan adalah alat tangkap yang selektif, sistem informasi lokasi ikan, dan teknologi penanganan pascapanen untuk mempertahankan mutu ikan.
3. Peraturan pemerintah melarang alat tangkap tertent
Teks tersebut membincangkan kepentingan aktiviti perikanan laut dalam di negara-negara Asia Pasifik serta masalah yang dihadapi dan ditimbulkan oleh aktiviti tersebut. Ia juga membincangkan kepentingan akuakultur di Malaysia dan kesan penggunaan teknologi moden dalam sektor perikanan.
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Terumbu buatan dan keramba jaring apung berfungsi sebagai tempat berlindung dan pusat pengumpulan ikan. Jenis dan jumlah ikan yang terkait bergantung pada faktor lingkungan dan perilaku ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur asosiasi dan faktor yang mempengaruhi ikan di sekitar terumbu buatan dan keramba jaring apung.
Buku ini membahas pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Terdiri dari tiga bagian yaitu konsep ekosistem mangrove, fungsi dan jasa ekosistem, serta pengelolaan ekosistem mangrove. Buku ini menyajikan informasi relevan dengan pengelolaan zona pesisir secara berkelanjutan dan menghimpun data dari berbagai sumber terpercaya. Diharapkan buku ini dapat dimanfaatkan untuk memahami pengelolaan ekosistem mang
Karl Popper memperkenalkan teori falsifikasi sebagai pendekatan ilmiah yang lebih baik daripada verifikasi. Ia berargumen bahwa verifikasi tidak dapat membuktikan kebenaran mutlak suatu teori, sementara falsifikasi dapat membuktikan kekeliruan teori dengan menemukan satu pengecualian. Popper mencontohkan bahwa penemuan air menyusut pada 0-4 derajat Celcius membuktikan bahwa teori pemuaian zat umum
This document summarizes a research paper that examines user acceptance of e-government services in Malaysia using a structural equation modeling approach. The paper reviews prior literature on technology acceptance models and identifies key factors that may influence user acceptance of e-government services, such as perceived usefulness, ease of use, compatibility, social influences, self-efficacy and facilitating conditions. Hypotheses are developed about the relationships between these factors and users' attitudes, perceived behavioral control and intentions to use e-government services. Data was collected from 200 Malaysian respondents and analyzed using structural equation modeling to test the proposed research model.
2. Pendahuluan
Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1997,
telah menimbulkan krisis mutidimensional termasuk krisis ekonomi
dan sosial, yang sampai saat ini belum pulih kembali.
Untuk memulihkan kondisi ekonomi nasional menjadi lebih baik, perlu
sebuah terobosan dengan merevitalisasi sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi yang ada serta menciptakan pertumbuhan
ekonomi baru.
Sektor kelautan dan perikanan dapat dijadikan prioritas utama
pembangunan Indonesia masa depan dalam rangka menggerakkan
kembali roda ekonomi nasinal.
Dalam mencermati pembangunan Indonesia, secara empiris
pembangunan dan perikanan kurang mendapat perhatian dan dan
selalu diposisikan sebagai pinggiran dalam pembangunan ekonomi
nasional. Kondisi ini sangat ironis, mengingat hampir 70% wilayah
Indonesia merupakan lautan yang mempunyai potensi ekonomi yang
sangat besar. Sehingga negara Indonesia dikenal sebagai negara
kepulauan terbesar di dunia atau The largest archipelago country in
the world
2
3. Lanjutan .......
Untuk itu pilihan pembangunan sektor kelautan dan
peikanan sebagai sektor andalan utama pembangunan
Indonesia merupakan pilihan yang sangat tepat,
Hal ini didasarkan atas potensi yang dimiliki dan
besarnya keterlibatan sumber daya manusia yang
diperkirakan hampir 12,5 juta orang terlibat didalam
kegiatan perikanan (Dedi Maskur, 2004)
Disamping itu juga atas suksesnya pembangunan
kelautan dan perikanan di negara lain seperti, Islandia,
Norwegia, Thailand, China dan Korea Selatan yang
mampu memberikan kontribusi ekonomi nasional yang
besar dan mendapatkan dukungan penuh secara
politik, ekonomi, sosial dan dukungan lintas sektoral.
Kontribusi sektor perikanan terhadap GDP sebasar
65%, Norwegia 25%.
3
4. TUJUAN PENGELOLAAN
Menurut Nurhakim (2002) secara umum, tujuan utama
pengelolaan sumberdaya ikan adalah untuk :
1) Menjaga kelestarian produksi, terutama melalui berbagai
regulasi serta tindakan perbaikan (enhancement)
2) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para
nelayan;
3) Memenuhi keperluan industri yang memanfaatkan
produksi tersebut.
4
5. PERTUMBUHAN ALAMI
Secara biologis, stock ikan yg tidak dieksploitasi akan berkembang
hingga batas maksimum (K), dengan laju pertumbuhan
tergantungpada ukuran kelimpahan stock (S). Pertumbuhan ikan
ditentukan oleh banyak hal seperti salinitas, temperatur,
ketersediaan makanan, mineral, tingkat fotosintesis, dll.
Dengan anggapan hal-hal tersebut relatif konstan sehingga
perkembangan stok ikan secara alami ditentukan oleh 3 hal, yaitu :
a. Perkembangbiakan
b. Pertumbuhan Individu
c. Kematian secara alami
Pada saat stok sedikit, pertumbuhan stok cukup tinggi hingga pada
suatu tingkat stok tertentu pertumbuhan menjadi nol dan stok
menjadi konstan (pertumbuhan alami = kematian alami (Anderson,
1977)
5
6. Schaefer, menggambarkan pertumbuhan alami stock ikan yang tidak dieksploitasi
sebagai berikut :
(a) (b)
S mak Stok (S)
Stok
(S)
S
max
S min
0
C
S =
S(t)
Pertumbuhan
MSY
0 S0 S*
Waktu (t)
Schaefer, menggambarkan pertumbuhan alami stock ikan yang tidak dieksploitasi, gbr
(a) dimana S menunjukkan jumlah stok ikan dan t menunjukkan waktu. Kurva ini
menunjukkan fungsi logistik, dimana secara alami stok ikan tersebut meningkat
mengikuti kurva S = s(t) hingga suatu tingkat maksimum (Capasity = C). Pada titik
maksimum (C) stok ikan tidak bertambah lagi, tingkat pertumbuhan sama dengan
tingkat kematian yang merupakan keimbangan.
6
7. Lanjutan ...
Gambar (b) menggambarkan tingkat pertumbuhan stok ikan, dimana
pertumbuhan tersebut merupakan fungsi stok ikan. Schaefer menggambarkan
pertumbuhan alami stock ikan yang tidak dieksploitasi tersebut dengan
persamaan :
隆s/隆t = f(S) = r.s (1-s/K) ........................ (1)
dimana
隆s/隆t : menunjukkan pertumbuhan stok ikan
r : laju pertumbuhan instrisik
K : batas ikan maksimum (kesimbangan)
Pada saat stok ikan masih sedikit pertumbuhan meningkat terus hingga
mencapai titik maksimum (C). Setelah titik maksimum, pertumbuhan menurun.
Dan setelah stok mencapai jumlah maksimum pertumbuhan menjadi nol atau
pada titik keseimbangan.
7
8. PENANGKAPAN IKAN
Dalam eksploitasi sumber daya alam yg dapat diperbaharui, tingkat
pemanenan jangka panjang adalah sebesar tingkat pertumbuhan
alaminya.
Apabila penangkapan tersebut lebih besar dari pertumbuhan maka
pertumbuhan tersebut tidak dapat menutupi penangkapan, akibatnya stok
berkurang. Ikan makin sulit ditangkap dan hasil penangkapan selanjutnya
menurun dan begitu sebaliknya.
Dengan tingkat usaha penangkapan tertentu akan diperoleh sejumlah
hasil tangkapan tertentu yang relatif konstan dalam jangka panjang yaitu
sama dengan besarnya tingkat pertumbuhan alami yang sesuai dan ini
disebut tangkapan lestari.
Bila dilaksanakan penangkapan ikan, maka perubahan netto ukuran stock
ikan adalah :
隆s/隆t = f(s) H(t) .............................. ( 2 )
Dimana H(t) adalah volume panenan atau hasil tangkapan
8
9. Tabel. Kontribusi Perikanan Terhadap GDP di Negara Asia
No Nama Negara
Panjang Pantai
(km)
Kontribusi GDP
(%)
Nilai (US $)
1 Korea Selatan 2.713 37 147 miliar (2006)
2 RRC 32.000 48,4 17,350 miliar (2006)
3 Jepang 34.386 54 21,400 miliar (2006)
4 Indonesia 81.000 20 31 Miliar (2006)
Sumber : DKP, 2008
9
10. Potensi dan Prospek Sumberdaya Laut dan Perikanan
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 18.306 pulau yang
dipersatukan oleh laut dengan panjang garis pantai 81.000 km
terpanjang kedua di dunia setelah kanada, dengan bentang
wilayah Indonesia dari ujung barat (Sabang) sampai Timur
(Meurauke) setara dengan london sampai Baghdad.
Potensi lestari sumberdaya ikan laut diperkirakan sebesar 6,4
juta ton per tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan
(JTB) sebesar 5,12 juta ton pertahun atau sekitar 80% dari
potensi lestari, dan baru dimanfaatkan sebesar 4 juta ton (pada
tahun 2002, atau baru 78,13%).
10
11. Tabel. Perkiraan Nilai Ekonomi Potensi Sumberdaya perikanan
Jenis Potensi
Potensi Lestari
(ribu ton)
Perkiraan Nilai
(US$ Juta)
Perikanan tangkap di laut 5.006 15.101
Potensi lestari di perairan umum 356 1.068
Perikanan budidaya laut 46.700 46.700
Perikanan budidaya tambak 1.000 10.000
Perikanan budidaya air tawar 5.195
Bioteknologi 4.000
Total 82.064
Sumber : Menteri Kelautan dan Perikanan, 2007
Tabel. Potensi Ekonomi Perikanan Budidaya
Jenis Budidaya
Luas Potensi
(ha)
Potensi
Produksi (ton)
Nilai (Rp.
Trilliun)
Budidaya laut 5.200.000 65.000.000 220
Budidaya Tambak 800.000 800.000 10
Budidaya Kolam 200.000 300.000 1,5
Budidaya Karamba 140.000 11.200.000 16
Sawah Mina Padi 500.000 500.000 2,5
Total 250
Sumber : Masyarakat Perikanan Nusantara, 2007
11
12. Tabel. Potensi sumberdaya perikanan dan yg telah termanfaatkan
Jenis Potensi Potensi yang Ada
Potensi yang Sudah
Termanfaatkan
Potensi yg belum
termanfaatkan
Ikan Laut 6,4 juta ton 4 juta ton 1,12 juta ton
Budidaya Laut
2 juta ha (46,73
juta ton/th)
0,7 juta ton 1,3 juta ton
Ikan Air Tawar
550.000 ha
(356.020 ton/thn)
Perikanan Darat 913.000 ha 393.196 ha
Sumber : Masyarakat Perikanan Nusantara, 2009
Secara total devisa dari kelautan dan perikanan bisa mencapai USD 71 miliar setiap
tahun (hampir 2 kali dari APBN). Dengan demikian maka sangatlah logis jika sektor
kelautan dijadikan sebagai alternatif pembangunan ekonomi nasional saat ini dan
saat mendatang.
12
14. PELUANG PASAR
Peluang pasar hasil perikanan adalah pasar domestik (220 juta jiwa),
konsumsi per kapita: 22 kg/kapita/tahun).
Tingkat konsumsi total meningkat setiap tahun. Tahun 2000 (4,51 juta
ton/thn), tahun 2002 (4,84 juta ton/thn), tahun 2003 (5,31 juta ton/tahun)
14
KONDISI MASYARAKAT NELAYAN
Sebagian besar nelayan di Indonesia masih hidup miskin dan berusaha
dengan cara tradisional dengan menggunakan armada penangkapan
sangat sederhana, sehingga hasil tangkapannya hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jika dilihat dari kepemilikan kapal yang dimiliki seperti piramida,
menunjukkan sangat melebar di bawah. Kapal tidak bermotor berjumlah
64%, kapal motor tempel 21%, sedangkan kapal motor hanya berjumlah
15%.
15. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
Beberapa permasalahan yg selama ini dianggap sebagai faktor penghambat
pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan antara lain faktor internal dan
faktor eksternal.
Faktor Internal, antara lain :
- Sebagian besar nelayan merupakan nelayan tradisional.
- Teknologi rendah
- Ketimpangan tingkat pemanfaatan stock ikan antara kawasan satu dengan lainnya,
- Masih banyak praktek ilegal,
- Tidak ada regulasi,
- Jumlah hasil tangkapan yg tidak dilaporkan,
- Penegakan hukum masih lemah,
- Terjadinya kerusakan lingkungan ekosistem laut disebabkan pengeboman dan
penambangan pasir.
- Terbatasnya sarana dan prasarana sosial ekonomi (transportasi, komunikasi,
kesehatan, pendidikan dan perumahan),
- Lemahnya pemasaran.
Sedangkan Faktor eksternal yg ikut mempengaruhi lambatnya pembangunan
kelautan dan perikanan adalah :
- Kebijakan Moneter
- Fiskal & Investasi seperti suku bungan pinjaman dan penyediaan kredit perikan1a5n.
16. Dengan melihat potensi dan permasalahan tersebut diatas, maka terdapat
beberapa alasan utama mengapa sektor kelautan dan perikanan sebagai alternatif
utama pembangunan masa depan, yakni :
a. Sumberdaya laut yang tersedia mempunyai potensi yg sangat besar tetapi
belum tergarap secara optimal.
b. Sumberdaya yg terlibat atau yg bekerja di sektor perikanan dan kelautan
sangat banyak, bahkan cenderung mengalami peningkatan setiap tahun.
c. Potensi pasar yg sangat besar baik pasar domestik dan pasar luar negeri.
d. Pemanfaatan potensi yg ada belum mampu memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi bangsa dan negara.
e. Telah terjadi tingkat kejenuhan pembangunan yg bersumber dari daratan
(perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan darat, dll).
f. Industri kelautan dan perikanan memiliki keterkaitan dengan industri lainnya,
seperti industri kosmetik, industri farmasi dan energi.
g. Investasi di sektor kelautan dan perikanan memiliki efisiensi yg tinggi dan
memiliki daya serap tenaga kerja yg tinggi.
16
17. STRATEGI
Menurut Dedi Maskur (2008) strategi secara umum yg harus dilaksanakan
didalam melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan masa depan
antara lain :
1. Perlunya partisipasi stakehoders yang terdiri dari para nelayan,
pembudidaya ikan, pengusaha perikanan, ilmuwan, penyuluh, aparat
keamanan dan birokrat dalam rangka melindungi, menjaga dan mengelola
sumberdaya laut dan perikanan yang berasaskan keberlanjutan.
2. Perlunya fasilitas pendukung yg terdiri dari fasilitas fisik, kelembagaan yg
terdiri dari lembaga keuangan, asuransi, LSM, lembaga pemasaran.
3. Perlunya langkah strategi lanjutan seperti distribusi, pemasaran,
ketersediaan benih dan induk serta antisipasi terjadinya kerusakan
ekosistem dan biota laut.
4. Perlunya penegakan hukum yg jelas bagi anggota stakeholders yg
melanggar peraturan yg telah ditetapkan dan disepakati secara bersama.
5. Belajar dari nega lain dalam pengelolaan sumberdaya laut dan perikanan
yg dapat memberikan konstribusi ekonomi nasional lebih besar dari sektor
lain, meskipun memiliki laut yg lebih kecil.
17
18. ARAH KEBIJAKAN
Secara umum, arah kebijakan pengelolaan pembangunan perikanan dan
kelautan yg diperlukan harus diarahkan pada kesejahteraan rakyat.
Secara spesifik diarahkan kepada :
1. Peningkatan kesejahteraan nelayan Indonesia.
2. Peningkatan pemberdayaan nelayan.
3. Pengembangan pendidikan, pelatihan, pengetahuan dan ketrampilan
sumberdaya manusia pengelola sumber daya laut dan perikanan.
4. Penguatan kelembagaan nelayan di tingkat lokal dan nasional
5. Desentralisasi pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang
searah dengan desentralisasi pemerintah daerah atau otonomi
daerah.
6. Kebijakan permodalan
7. Penataan struktur pasar dan lingkungan usaha
8. Memperjuangkan Undang-undang perlindungan nelayan
9. Kebijakan pembangunan secara terpadu dan keberlanjutan
10.Gerakan secara nasional untuk percepatan pembangunan kelautan
dan perikanan secara berkelanjutan.
18
19. PERANAN PEMERINTAH DLM PENGELOAAN
Dalam pelaksanaannya di Indonesia, Pemerintah mempunyai peranan yg
sangat penting untuk mengelola sumber daya ikan, sebagaimana diamanatkan
oleh Undang-Undang Dasar 1945 (pasal 33) maupun Undang-undang
Perikanan No.9 tahun 1985, yg intinya memberikan mandat kepada
Pemerintah didalam mengelola sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat.
Keterlibatan pemerintah didalam pengelolaan sumberdaya ikan ini, menurut
Nikijuluw (2002), diwujudkan dalam 3 (tiga) fungsi, yaitu :
1) Fungsi Alokasi, yg dijalankan melalui regulasi untuk membagi sumberdaya
sesuai dengan tujuan yg telah ditetapkan,
2) Fungsi Distribusi, dijalankan oleh Pemerintah agar terwujud keadilan dan
kewajaran sesuai pengorbanan dan biaya yg dipikul oleh setiap orang.
3) Fungsi Stabilisasi, ditujukan akan kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan
tidak berpotensi menimbulkan instabilitas yg dapat merusak dan
menghancurkan tatanan sosial ekonomi masyarakat.
19
20. DAFTAR PUSTAKA
Rokhmin Dahuri, 2007, Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis
Kelautan, IPB
Departemen kelautan dan Perikanan, Gerakan Nasionan Pembangunan Kelautan
dan Perikanan, 2003.
Rokhmin Dahuri, Prof, Dr, Ir, 2006, Keanekaragaman Hayati Laut, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Tridoyo Kusumastanto, 2006, Ocean Policy, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nikijuluw, 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, PT. Pustaka Cidesindo,
Jakarta
20