More Related Content
Similar to 1730601604230-d72b08b5-1a66-47ee-aab5-431d6894b976.pptx (20)
Recently uploaded (20)
1730601604230-d72b08b5-1a66-47ee-aab5-431d6894b976.pptx
- 1. dr. Ramaniya Kirana, Sp.P RS Paru Respira / PDPI Cab Yogyakarta Disampaikan dalam Pelatihan SDM bagi Nakes dalam Upaya Berhenti Merokok di FKTP Angkatan II Juni 2024 KIE DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN
- 2. 2 dr. Ramaniya Kirana, Sp.P Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 06 Oktober 1988 Instansi : RS Paru Respira Dinkes DIY Riwayat Pendidikan Tahun SMA SMA N 8 Yogyakarta 2005 Dokter FK UNS Surakarta 2011 Sp. P FK UNS Surakarta 2022 Prestasi Juara 1 Ujian Nasional Program Studi Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi tahun 2022 Pelatihan Pelatihan bagi Pelatih (TOT) Penanggulangan TBC bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes Angk 1 Tahun 2024 (Nasional)
- 3. 3 TUJUAN PEMBELAJARAN Hasil belajar peserta dapat memahami dampak dari konsumsi rokok bagi perokok dan masyarakat serta kompleksitas perilaku merokok. Indikator hasil belajar Menjelaskan konsep KIE dampak konsumsi rokok Menjelaskan masalah kesehatan akibat konsumsi rokok Menjelaskan karakteristik asap rokok Melakukan KIE dampak akibat konsumsi rokok
- 4. 4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Konsep KIE dampak konsumsi rokok Masalah kesehatan akibat konsumsi rokok Karakteristik asap rokok Pelaksanaan KIE dampak akibat konsumsi rokok
- 5. 5 Deskripsi Singkat Komunikasi Bagian penting dari mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan Komunikasi Proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan maksud terjadi peningkatan pengetahuan menuju perubahan sikap dan perilaku Komunikasi Efektif (KE) Teknik komunikasi yang berpusat pada pasien, bersifat mengarahkan, untuk memunculkan perubahan perilaku Komunikasi Motivasi (KM)
- 6. 6 Komunikasi Efektif Proses pertukaran pesan kepada orang lain dengan maksud terjadi peningkatan pengetahuan menuju perubahan sikap dan perilaku Pengertian Terjadinya perubahan perilaku ke arah yang sehat dan bertanggung jawab. Timbulnya motivasi untuk berhenti merokok Tujuan
- 7. 7 Respect (sikap menghargai) Empathy (kemampuan mendengar dan memahami) Clarity (jelas) Audible (pesan dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik) Humble (rendah hati) Elemen KE (REACH) Elemen Pokok Komunikasi Efektif
- 8. 8 Hal yang perlu disampaikan Dampak konsumsi rokok bagi kesehatan Manfaat berhenti merokok Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
- 9. KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF DENGAN KLIEN Keterampilan Tujuan yang ingin dicapai 1. Bertanya dan mendengarkan Memahami keluhan dari klien Mengetahui sejauhmana klien mengenal keluhannya Mengidentifikasi dan menolong klien untuk memecahkan masalah. 2.Menunjukkan sikap peduli dan hormat 3. Memuji dan memberikan semangat pada klien Memotivasi klien untuk datang fasilitas kesehatan dengan teratur 4.Bicara dengan jelas dan sederhana 5.Mendorong klien untuk bertanya 6. Berikan pertanyaanuntuk menilai pemahaman pasien Memastikan klien mengerti dan mengingat pesan-pesan yang penting mengen keluhan Memastikan pasien mengerti apa yang harus dilakukan terkait dengan terapi dan upaya pencegahan
- 10. 10 KIE DAMPAK KONSUMSI MEROKOK
- 11. 11 KIE DAMPAK KONSUMSI MEROKOK
- 12. 12
- 13. 13 Dampak Konsumsi Rokok bagi Kesehatan Konsumsi rokok membunuh 1 orang setiap 10 detik (WHO, 2002) Prevalensi perokok laki-laki di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia yaitu sebesar 62,9% menurut penelitian Fauzi et al., tahun 2018. Riskesdas tahun 2010 menunjukkan usia pertama kali merokok di Indonesia pada usia 5 hingga 9 tahun sebesar 1,7%, usia 10
- 14. 14 Dampak Konsumsi Rokok bagi Kesehatan
- 15. 6 PREVALENSI PEROKOK REMAJA (15-19 YEARS) PEROKOK PADA ANAK-ANAK Aldi dari Banyu Asin Sandi Adisusanto dari Malang 13,7 37,3 38,4 37,3 0,3 0,2 1,9 1,6 0,9 7,1 3,1 12,7 17,3 18,8 20,3 18,3 25 24,2 35 32,8 30 0 1995 2001 2004 2007 2010 2013 Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010 5 10 15 20 40 45 Laki-laki Perempua n L+P
- 16. 16 PROPORSI PEROKOK USIA 10-18 TAHUN DI INDONESIA MENJADI BOM WAKTU DI MASA DEPAN
- 17. Paparan Terhadap Asap Rokok Orang Lain 78.4% orang dewasa terpapar di rumah 85.4% orang dewasa terpapar di restoran Sumber: GATS, 2011; GYTS, 2009 51.3% orang dewasa terpapar di tempat kerja 68.8 % remaja (13- 15 tahun) orang terpapar di rumah 78.1% remaja (13-15 tahun) orang terpapar di luar rumah
- 18. WHOA !
- 19. 19
- 21. 21 ROKOK KRETEK Kandungan nikotin tinggi: 1,7-2,5 mg; kandungan tar 28,1-53,2 mg; kandungan eugenol 3,63-12,84 mg per batang (rokok putih: 0.05-1,4 mg nikotin; 0,5-24 mg tar per batang) Cigarettes are highly efficient nicotine delivery devices Nicotine has been shown to have effects on brain dopamine system similar to those of drugs such as heroin and cocaine, U.K. Royal College of Physicians , 2000
- 22. 22 ROKOK ELEKTRIK Electronic liquid terdiri dari campuran VG, PG, nikotin,dan zat perasa. Kandungan nikotin dapat bervariasi berkisar antara 16-24 mg /ml Rokok elektrik memberikan efek nikotin yang sebanding dengan rokok konvensional.
- 23. 23 TAR Tar merupakan partikel yang mudah melekat, terjadi karena pembakaran tembakau dan terdiri dari 4000 jenis zat kimia Penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker paru dan kanker lainnya, PPOK banyak dikaitkan dengan tar Rokok dengan label mild, light, low tar yield sama berbahayanya dengan rokok biasa dan memacu bertambahnya jumlah batang rokok yang dihisap untuk memenuhi kebutuhan akan nikotin
- 24. 24 KARBON MONOKSIDA (CO) CO merupakan 4% dari asap rokok dan mempunyai daya lekat yang lebih besar terhadap sel darah merah, dibandingkan dengan oksigen CO pada asap akan mengganti oksigen pada sel darah merah dan membentuk Karboksi-hemoglobin (CoHb). Rata-rata, perokok aktif mempunyai 2.5% - 13.5% CoHb lebih banyak di dalam darah, dibanding bukan perokok CO juga meningkatkan deposit kolesterol pada pembuluh darah arteri CO juga menurunkan kemampuan melihat dan menilai sesuatu, serta mengurangi kepekaan terhadap suara
- 27. 27 ANALISA BIAYA 2013 Konsumsi rokok rata-rata/orang pada tahun 2013: 12,3 batang/hari = 369 batang /bulan = Rp 221.400,- /bulan = Rp 2.656.800,- /tahun (asumsi harga per batang rata-rata Rp 600) Dengan prevalensi perokok sebesar 36,3 % maka diperkirakan pengeluaran masyarakat untuk membeli tembakau, mencapai Rp 138 T pada tahun 2013 naik >50% dari tahun 2007 (Rp 90 T). Total kerugian ekonomi makro tahun 2013: Rp. 138 T + Rp. 235,4 T + Rp. 5.35 T = Rp. 378,75T Jumlah ini jauh lebih besar (lebih dari3x) bila dibandingkan dengan cukai rokok untuk tahun yang sama, yakni sebesar Rp. 108,45 T. Sumber : Balitbangkes 2014
- 28. 28 MITOS atau FAKTA MITOS Rokok herbal tidak berbahaya untuk kesehatan FAKTA Rokok herbal tetap berbahaya Penyebab kanker paru Mengandung tar dan karbon monoksida.
- 29. 29 MITOS atau FAKTA MITOS Mengurangi jumlah rokok yang dihisap akan mengurangi risiko kesehatan FAKTA Tidak ada tingkat konsumsi rokok yang aman. Berhenti merokok jauh lebih baik daripada mengurangi konsusmsi rokok manfaat kesehatan jangka panjang 3 batang/hari picu penyakit jantung yang berpotensi fatal.
- 30. 30 MITOS atau FAKTA MITOS Tidak ada rokok yang aman; rokok rendah tar sama berbahayanya dengan rokok konvensional. Rokok rendah tar memiliki sedikit manfaat bagi kesehatan dibandingkan dengan manfaat berhenti merokok. FAKTA Tidak ada rokok yang aman Rokok rendah tar sama berbahayanya dengan rokok konvensional Berhenti merokok lebih bermanfaat bagi kesehatan dibanding merokok rendah tar.
- 31. 31 MITOS atau FAKTA MITOS Hanya orang tua yang sakit karena merokok FAKTA Semua kelompok umur berpeluang menderita penyakit akibat merokok dalam jangka waktu relatif pendek, seperti penurunan fungsi paru, sesak napas, batuk, dan cepat lelah saat berolahraga. Merokok juga mengurangi kemampuan untuk mencium dan mengecap serta menyebabkan penuaan dini pada kulit. Semakin lama merokok, semakin besar risiko terkena kanker, penyakit jantung, paru, stroke, dan penyakit lain yang seharusnya dapat dicegah.
- 32. 32 MITOS atau FAKTA MITOS Setiap orang yang berhenti merokok akan mengalami kenaikan berat badan FAKTA Dopamin dalam rokok dapat menekan nafsu makan. Akan tetapi terjadinya kenaikan BB tidak melebihi 5-8 kg (10%) per tahun dan dapat diimbangi dengan diet sehat dan aktivitas fisik yang cukup.
- 33. 33 MITOS atau FAKTA MITOS Berhenti merokok akan membuat seseorang kehilangan kreativitas FAKTA Banyak orang yang dapat berkarya tanpa merokok. Kesulitan berkreasi dapat muncul dari stres atau gejala-gejala yang dirasakan pada masa awal berhenti merokok (sementara). Keuntungan berhenti merokok jauh lebih Alihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain yang sama-sama membangkitkan kreativitas seperti berdiskusi, berjalan-jalan, atau menonton film.
- 34. 34 MITOS atau FAKTA MITOS Jika hanya untuk coba- coba, merokok tidak akan membuat kecanduan FAKTA Adiksi nikotin nyatanya terjadi sangat cepat bahkan jika merokok sesekali. Tidak ada takaran pasti seberapa banyak konsumsi nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan (bervariasi tiap individu)
- 35. 35 MITOS atau FAKTA MITOS Rokok elektronik tidak berbahaya FAKTA Tidak mengandung tembakau, tetapi rokok elektronik mengandung bahan berbahaya seperti nikotin, zat kimia, dan perasa. Studi di Amerika dampak negatif rokok elektronik terhadap masalah ataupun kerusakan paru dan juga perkembangan otak apabila dikonsumsi sejak usia muda. Asap rokok elektronik juga berbahaya bagi perokok pasif yang
- 36. 36 MITOS atau FAKTA MITOS Rokok elektronik sebagai alternatif terapi berhenti merokok FAKTA Belum terbukti Penggunaan rokok elektronik juga tidak mengikuti aturan yang lazim yang dipersyaratkan bagi produk berhenti merokok yang telah teruji, yaitu prasyarat kasus, dosis dan cara pemberian.
- 37. 37 MITOS atau FAKTA MITOS Rokok yang dipanaskan tidak berbahaya FAKTA Heated Tobacco Products (HTPs) atau rokok yang dipanaskan adalah produk tembakau padat (tobacco stick) yang dipanaskan menggunakan alat elektronik. Bedanya dengan rokok konvensional adalah batang tembakau tersebut dipanaskan 350 derajat, tidak dibakar, mengandung nikotin dan zat-zat racun lainnya tanpa tar. Kandungan cairan dan uap yang dikeluarkan dapat berakibat negatif untuk kesehatan.
- 38. 38
- 39. 39 PENUGASAN PESERTA LATIH DIMINTA MENERAPKAN MATERI DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN. PESERTA DIMINTA UNTUK BERMAIN PERAN SEBAGAI KONSELOR, KLIEN, DAN KELUARGA KLIEN. PESERTA LATIH YANG LAIN AKAN MELAKUKAN PENGAMATAN (OBSERVER) TERHADAP PERMAINAN PERAN DAN MELAPORKANNYA DALAM DISKUSI KELOMPOK.
- 40. 40 SKENARIO 1 Tn. Alfian, 40 tahun, adalah pasien asma. Sejak sebulan yang lalu, asmanya kambuh berupa gejala batuk dan sesak. Pasien mempunyai riwayat merokok selama 25 tahun, jumlah rokok yang dihisap 10 20 batang sehari. Klien sulit menghentikan kebisaaan merokok meski sudah didiagnosis asma pada usia 20 tahun. Saat ini, Tn Alfian datang ke fasilitas kesehatan untuk kontrol asmanya dan konsultasi berhenti merokok. Apa yang akan disampaikan oleh Konselor ? Apa yang anda sampaikan selanjutnya mengenai KIE?
- 41. 41 SKENARIO 2 Setiap Selasa dan Kamis, Puskesmas Permata Hijau Kecamatan Senggolan memberikan layanan konseling upaya berhenti merokok. Layanan konseling ini diberikan kepada bagi klien perokok maupun keluarga atau pengantarnya. Ada seorang perempuan yang hendak menikah datang ke Puskesmas untuk mengantar calon suaminya yang berkeinginan berhenti merokok, Apa yang akan disampaikan oleh Konselor ? Apa yang anda sampaikan selanjutnya mengenai KIE?
- 42. 42
Editor's Notes
- #7: Upaya memotivasi pasien dapat dilakukan oleh petugas bersama-sama dengan pendidik sebaya, mengingat pendidik sebaya mempunyai pengalaman langsung dalam menjalani pengobatan sampai sembuh.