際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
2
PENDAHULUAN
Rokok masih menjadi salah satu
penyebab utama yang dapat dicegah
(preventabel cause) dari kematian
dan kesakitan di Amerika Serikat.
Diperkirakan terjadi 438.000
kematian per tahunnya berhubungan
dengan rokok di Amerika Serikat.
Rokok dihubungkan dengan berbagai
penyakit dan kelainan pada tubuh
manusia. Sedangkan di dunia, rokok
dikatakan menjadi penyebab
kematian terbanyak kedua dengan
lebih dari 5 juta kematian pada tahun
2008. Pada tahun 2020 diperkirakan
terjadi 10 juta kematian pertahun
karena tembakau di dunia1.
Dari 50% penduduk laki-laki.
Sebagian besar perokok ini mulai
merokok sejak umur 19 tahun.
Konsumsi rokok di Indonesia yang
dilihat dari produksi dan penjualan
rokok di dalam negeri meningkat tiap
tahunnya2. Asap rokok mengandung
sekitar 500 partikel gas berbahaya,
(tar dan nikotin). Partikelpartikel
tersebut telah terbukti menjadi
penyebab kanker di berbagai organ
di seluruh tubuh dan banyak penyakit
kronik yang berbahaya. Selain untuk
perokok sendiri, asap rokok juga
sangat berbahaya untuk orang di
sekitarnya. Perokok pasif akan
menerima efek asap rokok yang tidak
sedikit pada kesehatannya. Laporan
dari kementrian kesehatan Amerika
Serikat menunjukkan bahwa anak
anak dan wanita adalah kelompok
dengan risiko terbesar untuk
menderita kelainan akibat asap
rokok.
World Health Organisation
(WHO) melalui gerakan MPOWER
mengajak seluruh dunia untuk
berperang melawan rokok. Hal ini
dilakukan karena belum dipahaminya
bahaya kumulatif rokok dari semua
segi. Upaya henti rokok masih sangat
sedikit dikerjakan di seluruh dunia.
Salah satu kesulitan untuk
melaksanakan program henti rokok
pada perokok adalah adanya
kecanduan terhadap nikotin 2.3.
Farmakokinetik Nikotin
Absorpsi nikotin melalui
membran sel bergantung pH. Nikotin
tidak dapat menembus membran
pada lingkungan asam karena pada
lingkungan tersebut nikotin akan
terionisasi. Nikotin dapat cepat
menembus membran pada pH darah
fisiologis karena pada pH tersebut
31% nikotin tidak terionisasi.
Nikotin paling mudah diabsorpsi
pada lingkungan basa terutama
melalui membran mukosa oral dan
nasal karena epitel daerah tersebut
tipis dan kaya suplai darah. Nikotin
juga mudah diserap melalui kulit.
Melalui tiga jalur absorpsi tersebut,
kadar nikotin darah akan meningkat
bermakna karena nikotin tidak
melewati metabolisme di hati.
Nikotin yang ditelan diabsorpsi
melalui usus halus, melalui sirkulasi
vena portal mengalami metabolisme
pre-sistemik oleh hati. Keadaan ini
menyebabkan bioavailabilitas nikotin
per oral sekitar 30-40%.5,6 Nikotin
didistribusikan cepat dan ekstensif ke
seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi
nikotin darah arteri dan otak akan
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
3
meningkat tajam setelah pajanan,
turun setelah 20-30 menit karena
nikotin terdistribusi ke jaringan lain.
Kadar nikotin tertinggi dalam organ
hati, ginjal, limpa, dan paru; dan
paling rendah dalam jaringan lemak.
Dalam beberapa menit setelah
absorpsi, kadar nikotin lebih tinggi di
arteri daripada vena. Konsentrasi
nikotin dalam vena akan menurun
lebih perlahan. Hal ini
menggambarkan redistribusi dari
jaringan tubuh dan kecepatan
eliminasi. Rasio konsentrasi nikotin
di otak terhadap konsentrasi dalam
vena tertinggi selama dan pada akhir
periode pajanan dan akan menurun
secara perlahan karena memasuki
fase eliminasi. Absorpsi melalui oral,
nasal atau transdermal menghasilkan
peningkatan konsentrasi nikotin
dalam otak secara bertahap dengan
rasio terhadap dalam vena relatif
rendah dengan disekuilibrium
arteriovenosa yang kecil.
Sebagian besar nikotin
dimetabolisme di hati dan sebagian
kecil dimetabolisme di paru dan
ginjal. Metabolit utamanya adalah
kotinin (70%) dan nikotin-N-oksida
(4%). Kotinin dibentuk di hati dalam
dua tahap yang melibatkan sitokrom
P450 dan enzim aldehid oksidase.
Sitokrom P450 yang ter-utama
berperan adalah CYP2A6. Isoen-zim
lain yang juga memetabolisme
nikotin adalah CYP2B6, CYP2D6,
dan CYP2E1. Waktu paruh kotinin
yang panjang (16 jam) menyebabkan
metabolit ini dapat dijadikan penanda
biokimia penggunaan nikotin.
Sebagian kecil nikotin diekskresikan
melalui urin, yaitu sekitar 5-10% dari
eliminasi total. Waktu paruh
eliminasi nikotin rata-rata 2 jam.
Pada seseorang yang merokok
secara regular, kadar nikotin dalam
darah akan meningkat dalam 6-8
jam. Kadar nikotin dalam darah yang
diambil pada siang hari (dalam
keadaan kadar mantap) berkisar
antara 10-50 ng/mL. Tiap batang
rokok akan menghasilkan
konsentrasi nikotin dalam darah
sekitar 5-30 ng/mL, tergantung cara
rokok dihisap. Pada malam hari
kadar nikotin akan menurun dan
hanya tersisa sedikit di dalam darah
ketika bangun pada pagi harinya.
Patofisologi Kecanduan Nikotin
Efek nikotin yang dapat
menimbulkan kecanduan adalah
efeknya pada reseptor kolinergik
nikotinik di otak. Nikotin diserap
dari asap rokok ke sirkulasi dalam
paru, lalu melalui arteri karotis
internal akan mencapai otak. Di
dalam otak, nikotin akan bekerja
pada reseptor kolinergik nikotinik
dalam waktu 10-15 detik setelah
menghisap rokok. Ikatan antara
nikotin dengan reseptor nikotiniknya
di area tegmental ventral otak
menyebabkan pelepasan dopamin di
nukleus akumbens, yang akan
menimbulkan perasaan nyaman
(pleasure). Timbulnya rasa nyaman
akibat nikotin dalam hitungan detik
inilah yang menyebabkan
ketergantungan pada rokok. Selain
itu, nikotin juga menyebabkan
pelepasan neurotransmiter lain
seperti norepinefrin, 硫-endorfin,
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
4
asetilkolin dan serotonin yang akan
meningkatkan kemampuan kognitif,
kewaspadaan dan memori serta
menurunkan ketegangan dan
kecemasan.
Manifestasi Klinik
Penggunaan Rokok (Nikotin)
yang jangka panjang dapat
menimbuklan beberapa masalah
klinik seperti memicu kecanduan
rokok, meningkatkan resiko kanker
paru, meningkatkan resiko
peningkatan tekanan darah, penyakit
jantung, penyakit diabetes, gangguan
kehamilan dan lain-lain.
Strategi Terapi Farmakologi Pada
Kecanduan Rokok
Semua pengobatan memiliki
efek samping potensial tanpa
terkecuali pengobatan pada pecandu
rokok. The United States Department
of Health and Human Services
Public Health Service 2008 update of
theTreating Tobacco Use and
Dependence clinical practice
guidelines mengkategorikan terapi
kecanduan rokok sebagai first-line
adalah nicotine replacement therapy
(NRT), bupropion, and varenicline)
dan second-line terapi include
nortriptyline and clonidine), dan
sebagai terapi kombinasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Fiore
et al (2008) dengan membandingkan
antara placebo dengan terapi first
line menunjukkan efektivitas namun
hal tersebut didukung oleh konseling
dan terapi psikologi.
Seperti yang dikatakan sebelumnya,
strategi terapi pada pasien tobbaco
dependence tidak hanya pada terapi
farmakologi tetapi juga konseling
dan psikologi.
Strategi terapi psikologi yang
dikembangkan oleh Jhon D et.al
(2004) menggunakan transteoritical
model yang diadopsi untuk
mengelompokkan sesuai dengan
karakteristik pasien perokok dibagi
menjadi 5 yaitu :
a. Prekontemplasi
Perokok belum benar-benar ingin
berhenti merokok dalam jangka
waktu 6 bulan, pada tahap ini
pasien masih menutup diri dan
menghindari informasi yang dapat
merubah prilakunya.
b. Kontemplasi
Perokok memiliki niat untuk
berhenti merokok dalam waktu 6
bulan, pasien sudah mengetahui
persis efek yang ditimbulkan
akibat efek merokok sehingga
para klinisi harus memberi
motivasi untuk merubah prilaku
c. Persiapan
Perokok sudah merencanakan
untuk berhenti pada tahap ini
klinisi bisa menggunakan
Fagestrom test (Table 1).
Pasien harus menginisiasi
menghentikan rokok dalam 24
jam pertamanya di pagi hari dan
perlu dipertimbangkan terapi
dengan NRT dan modifikasi gaya
hidup 44
d. Aksi
Pasien sudah berhenti mengambil
langkah untuk berhenti merokok
dan tidak lagi menggunakan obat
NRT serta terapi farmakologi lain.
Evaluasi dibutuhkan karena pada
tahap ini keinginan untuk kembali
lagi menggunakan rokok bahkan
tambahan variasi untuk
pengalihan dari rokok ke kopi dan
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
5
alkohol, sehingga diperlukan 2-3
bulan tapering off terapi dan
motivasi harus terus dilakukan
hingga 3-4 bulan setalah
intervensi farmakologi dilakukan.
Motivasi bisa dilakukan dengan
menggunakan form Five Rs.
HASIL PENELITIAN
1. Jenis Kelamin dan Usia
Farmakoterapi
Onset nikotin hingga menimbulkan
efek adalah 7 menit melalui inhalasi.
Efek stimulasi simpatis dari nikotin
menyebabkan perasaan kick and
fix. Nikotin mesupresi insulin
menyebabkan peningkatan cepat
kadar glukosa. Pada sistem saraf
pusat inhibisi reseptor GABA dan
meningkatnya sintesis dopamin
mengontrol mood dan motivasi (Jhon
D et.al, 2004)
Nicotine Replacement Therapy Efek
berbahaya rokok ditimbulkan oleh zat-
zat selain nikotin yang terkandung
dalam rokok. Nicotine replacement
therapy adalah farmakoterapi yang
paling banyak diteliti untuk
Gambar 1. Alogaritma terapi pasien tobbaco dependen
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
6
menghentikan kebiasaan merokok
(Henningfield JE et.al 2005 dan Moore
D et.al, 2009). Penggunaan NRT
bertujuan untuk menggantikan
nikotin yang sebelumnya diperoleh
dari rokok. Tiga mekanisme kerja
utama NRT adalah mengurangi
gejala putus nikotin, mengurangi
efek penguatan nikotin dan
memberikan efek yang sebelumnya
didapatkan dari rokok (Henningfield
JE et.al, 2005). Penggunaan NRT
efektif, dapat ditoleransi dengan baik
dan efek sampingnya ringan (Moore
D et.al, 2009). Nicotine replacement
therapy terdiri dari enam bentuk
sediaan, yaitu nikotin trans- dermal,
permen karet (gum), tablet hisap
(lozenge), tablet sublingual, inhaler
dan obat semprot nasal (nasal spray)
(anonim, 200511) Semua bentuk
memiliki efikasi yang hampir sama
dengan tingkat kepatuhan pengguna
paling tinggi pada bentuk
transdermal, lebih rendah untuk
permen karet dan hidung dan inhaler
(Benowitz NL et.al, 2005)
1. Nikotin Transdermal
Nikotin transdermal adalah unit
dengan beberapa lapisan yang
dapat menghantarkan nikotin
setelah pemakaian pada kulit.
Diperkirakan 68% nikotin yang
dilepaskan oleh sistem
transdermal akan masuk ke
dalam sirkulasi (Rau JL, 2002)
Nikotin transdermal tersedia
dalam berbagai kekuatan,
tergantung dari lama pemakaian
dan kekuatan dosis. Berdasarkan
lama waktu pemakaian, dapat
dibedakan menjadi dua yaitu
sediaan yang digunakan selama
16 jam dan 24 jam. Sediaan
yang digunakan selama 16 jam,
terdiri dari beberapa sediaan
dosis yaitu 5 mg, 10 mg dan 15
mg. (Henningfield JE et.al, 2005
dan anonim, 2005)
inisial terapi nikotin patch
adalah 21  22 mg (durasi 24
jam) dan 15 mg (durasi 16 jam)
penentuan dosis tergantung dari
penilaian fagestrom scale
sebagai penilai derajat ringan
dan beratnya ketergantungan
(Dale LC et.al, 1998)
Tabel 1. Fagestrom Test
EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE
Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud
MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan
7
penggunaan diaplikasikan pada pagi
hari ditempelkan di leher dan di
pinggang. Tapering off perlu
dilakukan untuk mencegah rebound
effect, 4-6 minggu dosis diturunkan
14 mg/24 jam, 2-4 minggu
berikutnya 7 mg/24 jam (T淡nnesen
P, 1998 dan Fiore MC, 2006)
50% efek samping yang umumnya
terjadi adalah iritasi kulit seperti
eritema (kemerahan), pruritus dan
rasa terbakar pada kulit namun
kurang dari 5% menghentikan terapi
2. Nikotin Nasal Spray
Sama halnya pemen karet nikotin,
nasal spray bisa digunakan saat
pasien membutuhkan nikotin. Plasma
puncak 10 menit setelah penggunaan
1- 2 puff per jam setara dengan 2-3
batang rokok tidak lebih dari 5 dosis
dalam 1 jam dan rata-rata dosis yang
digunakan adalah 15 dosis
perhariu(MacKenzie TD, 1999).
Tapering off mulai dilakukan setelah
12 minggu terapi (Dale LC, 1998).
Efek samping yang sering muncul
adalah sakit kepala, sensasi panas,
mata berarir,
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

Similar to Clinical guideline for tobaco dependence (20)

Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdfSeminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
SyazaniJapkin1
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
widhy yudistira
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
fitriwahyuni100
Remaja merokok
Remaja merokokRemaja merokok
Remaja merokok
Muhammad Satria
Makalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokokMakalah bahaya merokok
Makalah bahaya merokok
Septian Muna Barakati
bahaya merokok ppt.pptx
bahaya merokok ppt.pptxbahaya merokok ppt.pptx
bahaya merokok ppt.pptx
NelsaKurnia1
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
rizkiikie1
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
Zulham Wapres
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarangpresentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
hanny952414
plh bahaya rokok
plh bahaya rokokplh bahaya rokok
plh bahaya rokok
RajaSurya
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
indraerlangga4
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusiaBahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
heniing13istiqomah
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Vessa Ramadhani
Rokok pp
Rokok ppRokok pp
Rokok pp
ramadinasavitri
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptxMATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
eko adi purnomo
Makalah persentasi
Makalah persentasiMakalah persentasi
Makalah persentasi
Eko Frozer
Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokok
itaufik
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokok
novatri sifu
Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdfSeminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
Seminar Rokok elektronik dan vape 20042022.pdf
SyazaniJapkin1
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
Efek rokok terhadap kesehatan. bahaya...
widhy yudistira
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
fitriwahyuni100
bahaya merokok ppt.pptx
bahaya merokok ppt.pptxbahaya merokok ppt.pptx
bahaya merokok ppt.pptx
NelsaKurnia1
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
10 manfaat rokok bagi kesehatan manusia
rizkiikie1
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarangpresentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
presentasi narkoba napza oleh puskesmas wolomarang
hanny952414
plh bahaya rokok
plh bahaya rokokplh bahaya rokok
plh bahaya rokok
RajaSurya
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
indraerlangga4
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusiaBahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
Bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru manusia
heniing13istiqomah
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan ManusiaDampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Dampak Merokok Bagi Kesehatan Manusia
Vessa Ramadhani
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptxMATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
MATERI upaya berhenti merokok (UMB).pptx
eko adi purnomo
Makalah persentasi
Makalah persentasiMakalah persentasi
Makalah persentasi
Eko Frozer
Remaja perokok
Remaja perokokRemaja perokok
Remaja perokok
itaufik
makalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokokmakalah Bahaya Rokok
makalah Bahaya Rokok
novatri sifu

More from Gilang Rizki Al Farizi (10)

Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
Gilang Rizki Al Farizi
Nefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritikNefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritik
Gilang Rizki Al Farizi
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
Gilang Rizki Al Farizi
Oligonucleotide
OligonucleotideOligonucleotide
Oligonucleotide
Gilang Rizki Al Farizi
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
Gilang Rizki Al Farizi
Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2
Gilang Rizki Al Farizi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
Presentasi kasus chf
Presentasi kasus chfPresentasi kasus chf
Presentasi kasus chf
Gilang Rizki Al Farizi
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
Gilang Rizki Al Farizi

Recently uploaded (19)

Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptxMateri Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
Materi Workshop Manajemen Kluster 1 Tahun 2025.pptx
rusilacrb06
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptxDRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
DRUG USE EVALUATION_Dra. L. Endang Budiarti, Apt..pptx
sulastrifar1453
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.pptSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.ppt
arifpolkesma
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptxKegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
Kegawatdaruratan Stroke Darurat_Stroke.pptx
IrfanNersMaulana
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptxImplementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
Implementasi Data Mining untuk Prediksi Status Proses Persalinan.pptx
PatmaCuanta
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptxMateri 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
Materi 3. Food Recall 24 hourssssss.pptx
gikyulomi
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.pptKegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
Kegawatdaruratap pada Diabetes melitus.ppt
arifpolkesma
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
Remaja & Perilaku Seks Berisiko (HIV AIDS)
HasriSasmita1
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahunpemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun
Anonymous2x1IlfU8
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.pptASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
ASPEK-HUKUM-DAN-ETIKA-Rumah sakit-12.ppt
drevyagustin87
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignmentPPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
PPT_Strategis.pptxAssignmentAssignmentAssignment
dwfqqeg
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - MasyarakatPanduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
Panduan Cek Kesehatan Gratis - Masyarakat
HasriSasmita1
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1

Clinical guideline for tobaco dependence

  • 1. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 2 PENDAHULUAN Rokok masih menjadi salah satu penyebab utama yang dapat dicegah (preventabel cause) dari kematian dan kesakitan di Amerika Serikat. Diperkirakan terjadi 438.000 kematian per tahunnya berhubungan dengan rokok di Amerika Serikat. Rokok dihubungkan dengan berbagai penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Sedangkan di dunia, rokok dikatakan menjadi penyebab kematian terbanyak kedua dengan lebih dari 5 juta kematian pada tahun 2008. Pada tahun 2020 diperkirakan terjadi 10 juta kematian pertahun karena tembakau di dunia1. Dari 50% penduduk laki-laki. Sebagian besar perokok ini mulai merokok sejak umur 19 tahun. Konsumsi rokok di Indonesia yang dilihat dari produksi dan penjualan rokok di dalam negeri meningkat tiap tahunnya2. Asap rokok mengandung sekitar 500 partikel gas berbahaya, (tar dan nikotin). Partikelpartikel tersebut telah terbukti menjadi penyebab kanker di berbagai organ di seluruh tubuh dan banyak penyakit kronik yang berbahaya. Selain untuk perokok sendiri, asap rokok juga sangat berbahaya untuk orang di sekitarnya. Perokok pasif akan menerima efek asap rokok yang tidak sedikit pada kesehatannya. Laporan dari kementrian kesehatan Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak anak dan wanita adalah kelompok dengan risiko terbesar untuk menderita kelainan akibat asap rokok. World Health Organisation (WHO) melalui gerakan MPOWER mengajak seluruh dunia untuk berperang melawan rokok. Hal ini dilakukan karena belum dipahaminya bahaya kumulatif rokok dari semua segi. Upaya henti rokok masih sangat sedikit dikerjakan di seluruh dunia. Salah satu kesulitan untuk melaksanakan program henti rokok pada perokok adalah adanya kecanduan terhadap nikotin 2.3. Farmakokinetik Nikotin Absorpsi nikotin melalui membran sel bergantung pH. Nikotin tidak dapat menembus membran pada lingkungan asam karena pada lingkungan tersebut nikotin akan terionisasi. Nikotin dapat cepat menembus membran pada pH darah fisiologis karena pada pH tersebut 31% nikotin tidak terionisasi. Nikotin paling mudah diabsorpsi pada lingkungan basa terutama melalui membran mukosa oral dan nasal karena epitel daerah tersebut tipis dan kaya suplai darah. Nikotin juga mudah diserap melalui kulit. Melalui tiga jalur absorpsi tersebut, kadar nikotin darah akan meningkat bermakna karena nikotin tidak melewati metabolisme di hati. Nikotin yang ditelan diabsorpsi melalui usus halus, melalui sirkulasi vena portal mengalami metabolisme pre-sistemik oleh hati. Keadaan ini menyebabkan bioavailabilitas nikotin per oral sekitar 30-40%.5,6 Nikotin didistribusikan cepat dan ekstensif ke seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi nikotin darah arteri dan otak akan
  • 2. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 3 meningkat tajam setelah pajanan, turun setelah 20-30 menit karena nikotin terdistribusi ke jaringan lain. Kadar nikotin tertinggi dalam organ hati, ginjal, limpa, dan paru; dan paling rendah dalam jaringan lemak. Dalam beberapa menit setelah absorpsi, kadar nikotin lebih tinggi di arteri daripada vena. Konsentrasi nikotin dalam vena akan menurun lebih perlahan. Hal ini menggambarkan redistribusi dari jaringan tubuh dan kecepatan eliminasi. Rasio konsentrasi nikotin di otak terhadap konsentrasi dalam vena tertinggi selama dan pada akhir periode pajanan dan akan menurun secara perlahan karena memasuki fase eliminasi. Absorpsi melalui oral, nasal atau transdermal menghasilkan peningkatan konsentrasi nikotin dalam otak secara bertahap dengan rasio terhadap dalam vena relatif rendah dengan disekuilibrium arteriovenosa yang kecil. Sebagian besar nikotin dimetabolisme di hati dan sebagian kecil dimetabolisme di paru dan ginjal. Metabolit utamanya adalah kotinin (70%) dan nikotin-N-oksida (4%). Kotinin dibentuk di hati dalam dua tahap yang melibatkan sitokrom P450 dan enzim aldehid oksidase. Sitokrom P450 yang ter-utama berperan adalah CYP2A6. Isoen-zim lain yang juga memetabolisme nikotin adalah CYP2B6, CYP2D6, dan CYP2E1. Waktu paruh kotinin yang panjang (16 jam) menyebabkan metabolit ini dapat dijadikan penanda biokimia penggunaan nikotin. Sebagian kecil nikotin diekskresikan melalui urin, yaitu sekitar 5-10% dari eliminasi total. Waktu paruh eliminasi nikotin rata-rata 2 jam. Pada seseorang yang merokok secara regular, kadar nikotin dalam darah akan meningkat dalam 6-8 jam. Kadar nikotin dalam darah yang diambil pada siang hari (dalam keadaan kadar mantap) berkisar antara 10-50 ng/mL. Tiap batang rokok akan menghasilkan konsentrasi nikotin dalam darah sekitar 5-30 ng/mL, tergantung cara rokok dihisap. Pada malam hari kadar nikotin akan menurun dan hanya tersisa sedikit di dalam darah ketika bangun pada pagi harinya. Patofisologi Kecanduan Nikotin Efek nikotin yang dapat menimbulkan kecanduan adalah efeknya pada reseptor kolinergik nikotinik di otak. Nikotin diserap dari asap rokok ke sirkulasi dalam paru, lalu melalui arteri karotis internal akan mencapai otak. Di dalam otak, nikotin akan bekerja pada reseptor kolinergik nikotinik dalam waktu 10-15 detik setelah menghisap rokok. Ikatan antara nikotin dengan reseptor nikotiniknya di area tegmental ventral otak menyebabkan pelepasan dopamin di nukleus akumbens, yang akan menimbulkan perasaan nyaman (pleasure). Timbulnya rasa nyaman akibat nikotin dalam hitungan detik inilah yang menyebabkan ketergantungan pada rokok. Selain itu, nikotin juga menyebabkan pelepasan neurotransmiter lain seperti norepinefrin, 硫-endorfin,
  • 3. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 4 asetilkolin dan serotonin yang akan meningkatkan kemampuan kognitif, kewaspadaan dan memori serta menurunkan ketegangan dan kecemasan. Manifestasi Klinik Penggunaan Rokok (Nikotin) yang jangka panjang dapat menimbuklan beberapa masalah klinik seperti memicu kecanduan rokok, meningkatkan resiko kanker paru, meningkatkan resiko peningkatan tekanan darah, penyakit jantung, penyakit diabetes, gangguan kehamilan dan lain-lain. Strategi Terapi Farmakologi Pada Kecanduan Rokok Semua pengobatan memiliki efek samping potensial tanpa terkecuali pengobatan pada pecandu rokok. The United States Department of Health and Human Services Public Health Service 2008 update of theTreating Tobacco Use and Dependence clinical practice guidelines mengkategorikan terapi kecanduan rokok sebagai first-line adalah nicotine replacement therapy (NRT), bupropion, and varenicline) dan second-line terapi include nortriptyline and clonidine), dan sebagai terapi kombinasi. Penelitian yang dilakukan oleh Fiore et al (2008) dengan membandingkan antara placebo dengan terapi first line menunjukkan efektivitas namun hal tersebut didukung oleh konseling dan terapi psikologi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, strategi terapi pada pasien tobbaco dependence tidak hanya pada terapi farmakologi tetapi juga konseling dan psikologi. Strategi terapi psikologi yang dikembangkan oleh Jhon D et.al (2004) menggunakan transteoritical model yang diadopsi untuk mengelompokkan sesuai dengan karakteristik pasien perokok dibagi menjadi 5 yaitu : a. Prekontemplasi Perokok belum benar-benar ingin berhenti merokok dalam jangka waktu 6 bulan, pada tahap ini pasien masih menutup diri dan menghindari informasi yang dapat merubah prilakunya. b. Kontemplasi Perokok memiliki niat untuk berhenti merokok dalam waktu 6 bulan, pasien sudah mengetahui persis efek yang ditimbulkan akibat efek merokok sehingga para klinisi harus memberi motivasi untuk merubah prilaku c. Persiapan Perokok sudah merencanakan untuk berhenti pada tahap ini klinisi bisa menggunakan Fagestrom test (Table 1). Pasien harus menginisiasi menghentikan rokok dalam 24 jam pertamanya di pagi hari dan perlu dipertimbangkan terapi dengan NRT dan modifikasi gaya hidup 44 d. Aksi Pasien sudah berhenti mengambil langkah untuk berhenti merokok dan tidak lagi menggunakan obat NRT serta terapi farmakologi lain. Evaluasi dibutuhkan karena pada tahap ini keinginan untuk kembali lagi menggunakan rokok bahkan tambahan variasi untuk pengalihan dari rokok ke kopi dan
  • 4. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 5 alkohol, sehingga diperlukan 2-3 bulan tapering off terapi dan motivasi harus terus dilakukan hingga 3-4 bulan setalah intervensi farmakologi dilakukan. Motivasi bisa dilakukan dengan menggunakan form Five Rs. HASIL PENELITIAN 1. Jenis Kelamin dan Usia Farmakoterapi Onset nikotin hingga menimbulkan efek adalah 7 menit melalui inhalasi. Efek stimulasi simpatis dari nikotin menyebabkan perasaan kick and fix. Nikotin mesupresi insulin menyebabkan peningkatan cepat kadar glukosa. Pada sistem saraf pusat inhibisi reseptor GABA dan meningkatnya sintesis dopamin mengontrol mood dan motivasi (Jhon D et.al, 2004) Nicotine Replacement Therapy Efek berbahaya rokok ditimbulkan oleh zat- zat selain nikotin yang terkandung dalam rokok. Nicotine replacement therapy adalah farmakoterapi yang paling banyak diteliti untuk Gambar 1. Alogaritma terapi pasien tobbaco dependen
  • 5. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 6 menghentikan kebiasaan merokok (Henningfield JE et.al 2005 dan Moore D et.al, 2009). Penggunaan NRT bertujuan untuk menggantikan nikotin yang sebelumnya diperoleh dari rokok. Tiga mekanisme kerja utama NRT adalah mengurangi gejala putus nikotin, mengurangi efek penguatan nikotin dan memberikan efek yang sebelumnya didapatkan dari rokok (Henningfield JE et.al, 2005). Penggunaan NRT efektif, dapat ditoleransi dengan baik dan efek sampingnya ringan (Moore D et.al, 2009). Nicotine replacement therapy terdiri dari enam bentuk sediaan, yaitu nikotin trans- dermal, permen karet (gum), tablet hisap (lozenge), tablet sublingual, inhaler dan obat semprot nasal (nasal spray) (anonim, 200511) Semua bentuk memiliki efikasi yang hampir sama dengan tingkat kepatuhan pengguna paling tinggi pada bentuk transdermal, lebih rendah untuk permen karet dan hidung dan inhaler (Benowitz NL et.al, 2005) 1. Nikotin Transdermal Nikotin transdermal adalah unit dengan beberapa lapisan yang dapat menghantarkan nikotin setelah pemakaian pada kulit. Diperkirakan 68% nikotin yang dilepaskan oleh sistem transdermal akan masuk ke dalam sirkulasi (Rau JL, 2002) Nikotin transdermal tersedia dalam berbagai kekuatan, tergantung dari lama pemakaian dan kekuatan dosis. Berdasarkan lama waktu pemakaian, dapat dibedakan menjadi dua yaitu sediaan yang digunakan selama 16 jam dan 24 jam. Sediaan yang digunakan selama 16 jam, terdiri dari beberapa sediaan dosis yaitu 5 mg, 10 mg dan 15 mg. (Henningfield JE et.al, 2005 dan anonim, 2005) inisial terapi nikotin patch adalah 21 22 mg (durasi 24 jam) dan 15 mg (durasi 16 jam) penentuan dosis tergantung dari penilaian fagestrom scale sebagai penilai derajat ringan dan beratnya ketergantungan (Dale LC et.al, 1998) Tabel 1. Fagestrom Test
  • 6. EVIDENCE BASED CLINICAL PRACTICE GUIDELINE Gilang Rizki Al Farizi, Achwan Daud MagisterFarmasi Klinik Universitas Ahmad Dahlan 7 penggunaan diaplikasikan pada pagi hari ditempelkan di leher dan di pinggang. Tapering off perlu dilakukan untuk mencegah rebound effect, 4-6 minggu dosis diturunkan 14 mg/24 jam, 2-4 minggu berikutnya 7 mg/24 jam (T淡nnesen P, 1998 dan Fiore MC, 2006) 50% efek samping yang umumnya terjadi adalah iritasi kulit seperti eritema (kemerahan), pruritus dan rasa terbakar pada kulit namun kurang dari 5% menghentikan terapi 2. Nikotin Nasal Spray Sama halnya pemen karet nikotin, nasal spray bisa digunakan saat pasien membutuhkan nikotin. Plasma puncak 10 menit setelah penggunaan 1- 2 puff per jam setara dengan 2-3 batang rokok tidak lebih dari 5 dosis dalam 1 jam dan rata-rata dosis yang digunakan adalah 15 dosis perhariu(MacKenzie TD, 1999). Tapering off mulai dilakukan setelah 12 minggu terapi (Dale LC, 1998). Efek samping yang sering muncul adalah sakit kepala, sensasi panas, mata berarir, DAFTAR PUSTAKA