07C_Praktik Penguatan LitNum dalam PA-SMP.pptx.pdf.pptxsudianaade137
油
Memahami Praktik Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu, termasuk ruang lingkup bahasan: Menelaah dan memahami pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu untuk Pembelajaran serta P5 dalam lingkup Sekolah Menengah Pertama Memahami Teks Multimodal dan Ruang Digital untuk Pembelajaran dan Asesmen, termasuk ruang lingkup bahasan: Mengingat kembali Teks Multimodal, Memahami pemanfaatan Teks Multimodal dalam Pembelajaran, Mengetahui strategi pembelajaran menggunakan ruang digital dalam lingkup Sekolah Menengah Pertama
Apa saja praktik yang sudah dilakukan di satuan pendidikan Ibu/Bapak dalam rangka penguatan literasi dan numerasi dalam pembelajaran dan asesmen?
Siapa saja yang dilibatkan?
Bagaimana hasilnya?
Apa tantangannya?
Perpustakaan merupakan media pembelajaran penting yang dapat digunakan siswa untuk menunjang proses belajar mengajar sesuai kurikulum 2013. Perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi edukatif, informatif, penelitian, kultural, dan rekreasi bagi siswa dan masyarakat.
Literasi tidak hanya membaca dan menulis dalam pengertian sempit, yaitu mengeja/membaca dengan fasih dan keterampilan menulis yang mekanistis. Kemampuan membaca seseorang, yaitu kemampuan memahami bacaan, menganalisis, dan merefleksi, menunjukkan kecakapan literasinya.
Demikian pula kemampuan untuk menyajikan gagasan secara terstruktur, analitis, kreatif, dan imajinatif. Membaca adalah fondasi bagi meningkatnya kecakapan berpikir seseorang secara sistematis.
Modul ini membahas perpustakaan sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Perpustakaan berfungsi sebagai sarana edukasi, informasi, penelitian, kebudayaan, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa. Tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada pengguna dan memperluas wawasan mereka.
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
油
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas III SD/MI. Buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas siswa, tujuan pembelajaran, dan teknik penilaian untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
油
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas III SD/MI. Buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas siswa, tujuan pembelajaran, dan teknik penilaian untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
More Related Content
Similar to 2. Strategi Pemanfaatan Bacaan Multimodal dalam Penguatan Lingkungan Belajar_BBGP DIY.pptx (20)
Perpustakaan merupakan media pembelajaran penting yang dapat digunakan siswa untuk menunjang proses belajar mengajar sesuai kurikulum 2013. Perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi edukatif, informatif, penelitian, kultural, dan rekreasi bagi siswa dan masyarakat.
Literasi tidak hanya membaca dan menulis dalam pengertian sempit, yaitu mengeja/membaca dengan fasih dan keterampilan menulis yang mekanistis. Kemampuan membaca seseorang, yaitu kemampuan memahami bacaan, menganalisis, dan merefleksi, menunjukkan kecakapan literasinya.
Demikian pula kemampuan untuk menyajikan gagasan secara terstruktur, analitis, kreatif, dan imajinatif. Membaca adalah fondasi bagi meningkatnya kecakapan berpikir seseorang secara sistematis.
Modul ini membahas perpustakaan sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Perpustakaan berfungsi sebagai sarana edukasi, informasi, penelitian, kebudayaan, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa. Tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada pengguna dan memperluas wawasan mereka.
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
油
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas III SD/MI. Buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas siswa, tujuan pembelajaran, dan teknik penilaian untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 2 perkembangan teknologi guruFarahYudian
油
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas III SD/MI. Buku ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas siswa, tujuan pembelajaran, dan teknik penilaian untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
2. Pembukaan
Sesi ini yang memiliki tujuan belajar sebagai berikut:
Kompetensi Khusus:
1.Peserta memahami konsep lingkungan kaya teks
multimodal
2.Peserta memahami konsep lingkungan sosial afektif
untuk menumbuhkan minat baca
3.Peserta memahami prinsip dan langkah pemanfaatan
bahan bacaan untuk meningkatkan minat baca
2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3. Pembukaan
Menurut Ibu Bapak, jika kelas kondisinya seperti gambar berikut,
peserta didik akan bagaimana ?
3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
4. 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pembukaan
Menurut Ibu Bapak, apakah perpustakaan
ini dapat menumbuhkan minat baca?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
5. PENUMBUHAN BUDAYA LITERASI (BEERS & beers, 2007)
Tersedia bahan bacaan
untuk aktivitas
membaca yang
menyenangkan dan
pembelajaran.
Lingkungan sekolah
dihiasi bahan kaya teks.
Tersedia waktu khusus
untuk membaca
Kepsek, guru, tendik mendukung dan
memberi apresiasi terhadap kegiatan
membaca yang menyenangkan.
Sekolah membuat event penumbuhan
kebiasaan membaca.
Guru merancang pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan kompetensi
peserta didik.
Guru menguatkan kecakapan literasi baca-
tulis melalui kegiatan pengayaan.
Guru melakukan strategi untuk
mengembangkan kecakapan berpikir.
Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis
proyek.
Kegiatan Pembuka
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Peningkatan
kecakapan
literasi
Lingkungan
fisik sekolah
Lingkungan
sosial-afektif
Lingkungan
akademik
6. Aktivitas Sudah
Berjalan
Yakinkah Anda bahwa aktivitas tersebut merupakan
bagian dari lingkungan kaya teks multimodal dan
dapat meningkatkan minat baca dan berpikir kritis
peserta didik?
Apa yang Anda ketahui terkait praktik sekolah dalam menciptakan
lingkungan kaya teks multimodal untuk menumbuhkan minat baca peserta
didik dan berpikir kritis peserta didik?
6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Aktivitas 1. Mulai dari Diri
7. 7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Definisi Lingkungan Kaya Teks
Apakah yang dimaksud
lingkungan kaya teks?
Lingkungan kaya teks dimaknai sebagai
lingkungan di mana anak-anak berinteraksi
dengan berbagai bentuk bahan cetak,
termasuk tanda-tanda, sudut belajar yang
berlabel, cerita dinding, pajangan teks, mural
berlabel, papan buletin, grafik dan diagram,
puisi, serta berbagai bahan cetak lain
(Kadlic and Lesiak, 2003, dalam Dewayani,
dkk., 2021).
Lingkungan kaya teks menawarkan banyak
kesempatan bagi peserta didik untuk
mengembangkan kebiasaan dan
keterampilan literasi.
Sumber:
Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi d
i Sekolah
oleh Sofie Dewayani, dkk. (2021) dan
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas, dan Dikmen, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
8. Membangun Lingkungan Teks Multimodal untuk
Menumbuhkan Minat Baca
8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
9. 9
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Area Lingkungan Kaya Teks Multimodal
Perpustakaan
Sekolah
Lokasi: bagian dalam
dan luar perpustakaan
sekolah.
Isi: rak buku dengan
sebagian buku ditata
dengan sampul
menghadap depan,
buku audio (audio
book), alat peraga
pembelajaran dalam
bentuk video/suara,
sinopsis buku di
mading, koleksi film
pendek dalam bentuk
tautan/kode QR.
Sudut Baca
Lokasi: bagian
depan/belakang
ruang kelas.
Isi: rak berisi buku
cetak, daftar laman
buku nonteks
dalam bentuk
tautan/kode QR,
koleksi film pendek
dalam bentuk
tautan/kode QR.
Area Sudut Baca
ditata sesuai
dengan minat dan
kebutuhan peserta
didik.
Pojok
Baca
Lokasi: di koridor,
ruang tunggu,
tempat warga
sekolah (peserta
didik, guru, orang
tua) berkumpul,
kantin.
Isi: rak berisi buku
dengan tema yang
umum dibaca oleh
warga sekolah,
koleksi film pendek
dalam bentuk
tautan/kode QR.
Lingkunga
n Sekolah
Karya peserta
didik di mading,
petunjuk arah,
poster tentang
pentingnya
membaca,
kutipan/quotes
motivasi, profil
taman dalam
bentuk
cetak/tautan/kode
QR.
10. Mengembangkan Sudut Baca Kelas
Dok. ProVisi/Room to
Read
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
11. memiliki pencahayaan dan sirkulasi yang cukup,
memiliki lantai yang selalu dalam kondisi baik, bersih dan nyaman untuk tempat membaca,
memiliki tempat penyimpanan buku yang memadai,
memiliki koleksi buku yang direkomendasikan oleh pustakawan,
mengatur sirkulasi buku untuk menghindari kebosanan peserta didik,
menata dekorasi sesuai dengan kenyamanan peserta didik, misalnya dilengkapi meja, kursi,
dan karpet untuk keperluan membaca dan berdiskusi
membuat dan menyepakati peraturan untuk menggunakan/membaca koleksi buku di Sudut
Baca Kelas.
selalu memperbarui koleksi buku untuk mempertahankan minat baca anak.
Eksplorasi Konsep: Sudut Baca Perlu Memperhatikan Hal-Hal Berikut:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
12. 12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Cara Memajang Buku
A B
Bagaimana cara
memajang buku dengan
tepat?
Referensi :
Cara Membuat Pojok Baca Sed
erhana (PMM)
Dok. ProVisi/Room to
Read
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
13. 13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
A B
Label jenjang dan buku
disusun berdasarkan
jenjang (jenjang rendah
dipajang di bagian
bawah rak buku)
Sampul buku untuk
pembaca dini, awal, dan
semenjana dipajang
menghadap ke depan
Eksplorasi Konsep: Cara Memajang Buku
Dok. ProVisi/Room to
Read
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
14. Contoh
Eksplorasi Konsep: Area Baca dan Lingkungan Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
15. 15
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Perpustakaan Kaya Teks Multimodal
Ruang perpustakaan yang aman, nyaman, dan
menarik bagi anak
Koleksi buku beragam yang sesuai dengan
kemampuan membaca seluruh peserta didik
Tanggung jawab bersama yang jelas
Jadwal rutin pemanfaatan perpustakaan
Dok. ProVisi/Room to
Read
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
16. Setelah mendiskusikan lingkungan kaya teks, mari kita lakukan refleksi.
Hal yang Sudah
Dijalankan
Hal yang Perlu
Ditingkatkan
16
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Aktivitas 2. Elaborasi Pemahaman: Membangun Lingkungan Kaya Teks
Multimodal untuk Menumbuhkan Minat Baca
17. Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial
Afektif
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran 17
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Lingkungan sosial afektif dibangun melalui model
komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah
Guru merupakan
kolega dan proses
komunikasi bersifat
terbuka
Orang tua dan guru
bekerja sama sebagai
mitra
Kepsek, staf dan guru dapat
berkomunikasi secara efektif,
dan saling mendukung serta
saling percaya
18. Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran 18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial
Afektif
Ada pengakuan atas capaian peserta
didik sepanjang tahun.
Tidak hanya menghargai prestasi
akademik peserta didik tetapi juga
sikap dan upaya peserta didik.
19. Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran 19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Eksplorasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Sosial
Afektif
Sekolah bisa menyelenggarakan festival
buku, lomba poster, mendongeng,
karnaval tokoh buku cerita, dan
sebagainya, agar literasi dapat mewarnai
semua perayaan penting di sekolah
sepanjang tahun.
20. Menurut Anda, dengan
menggunakan buku-buku
berikut ini, bentuk-bentuk
kegiatan membaca apa saja
yang dapat kita lakukan untuk
menumbuhkan minat baca
peserta didik?
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Pengembangan Lingkungan Akademik
Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca
21. 21
Eksplorasi Konsep: Strategi Membangun Lingkungan Akademik Multimodal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Guru membacakan nyaring atau membaca bersama
Anak membaca buku secara mandiri maupun
berpasangan
Guru mendampingi dan mengapresiasi anak membaca
Guru menjadi teladan dalam membaca
Ragam Kegiatan Membaca, Asesmen, dll, klik ini
Dok. ProVisi/Room to Read
22. Membaca Nyaring
22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring
Membacakan nyaring adalah proses
peserta didik menggunakan mata, telinga,
dan otak mereka untuk menerima
rangkaian cerita, mendengarkan suara
narator, dan memahami apa yang mereka
lihat dan dengar.
(Gurdon, 2019; Trelease, 2013)
22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
23. Apa
Perbedaannya?
23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring dan Mendongeng
23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Membaca Nyaring Mendongeng
Menggunakan teks sehingga terhubung
langsung dengan membaca
Tidak menghadirkan buku dan tidak
terhubung langsung dengan membaca
Kata-kata dalam cerita sudah ditetapkan di
dalam buku
Fleksibel dalam pemilihan kata
Komunikasi non verbal dengan tetap
memegang buku
Komunikasi non verbal dengan bebas
dan gerak seluruh tubuh
Partisipasi peserta berdasarkan cerita Partisipasi peserta spontan
24. Mari kita simak bentuk kegiatan
membaca nyaring!
https://literacycloud.org/readaloudsdetail
/233-annisa-luthfi-membaca-di-mana-adik
24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca
24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
25. Sebelum
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Bentuk-bentuk Kegiatan Membaca
Selama Sesudah
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apa yang dilakukan oleh guru
Sebelum, Selama, dan Sesudah
Membaca Nyaring?
26. Sebelum
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Langkah-Langkah Kegiatan Membaca Nyaring
Selama Sesudah
Perkenalkan judul
buku, penulis,
ilustrator
Perkenalkan
kosakata baru
Tunjukkan sampul
buku, minta anak
menerka apa yang
akan terjadi
Baca dengan intonasi,
ekspresi, dan gerakan
yang menarik
Baca dengan suara
yang jelas dan dapat
didengar anak
Ajukan pertanyaan
prediksi
Tunjukkan gambar
dalam buku Ajukan pertanyaan
tentang cerita
Minta anak menirukan
gerakan/suara yang
ada dalam cerita
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Apakah Ibu Bapak
ada yang
menerapkan alur
langkah yang
27. 27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Prinsip Membaca Nyaring
27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Prinsip Membaca Nyaring
- Berdialog dengan anak saat membaca
nyaring
- Anak dapat melihat gambar
- Interaksi dan koneksi; dorong anak
berbicara, beri tanggapan, perluas dan
perdalam jawaban
- Aktivasi pengetahuan latar anak
- Ajukan pertanyaan pemantik
- Apresiasi anak
28. 28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring
Bagaimana perasaan Ibu/Bapak saat
dibacakan seperti tadi?
Menurut Ibu/Bapak, jika kita
membacakan cerita dengan cara seperti
tadi, bagaimana perasaan anak-anak?
Menurut Ibu/Bapak, bagaimana
membuat kegiatan membaca nyaring
menjadi LEBIH menyenangkan?
28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
29. Apa yang Membuat
Membaca Nyaring
LEBIH
Menyenangkan?
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Membaca Nyaring
Buat cerita LEBIH HIDUP dengan:
- Memilih buku yang sesuai
- Membaca dengan ekspresi: ubah suara,
tempo, volume
- Membaca dengan intonasi sesuai cerita
- Gunakan isyarat dan gerakan: gerakkan
tangan, tunjukkan emosi
- Beri jeda saat membaca: bangun
ketegangan
- Kontak mata dengan anak
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
30. Apa yang penting dilakukan
sebelum membacakan nyaring
pada peserta didik?
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Prinsip Membaca Nyaring
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Persiapan
- Prabaca: baca buku terlebih dahulu,
pahami cerita, telusuri tanda baca
- Temukan kata yang mungkin sulit bagi
peserta didik
- Tentukan pertanyaan yang akan
diajukan
- Tentukan gerakan/suara yang akan
ditirukan peserta didik
- Berlatih, berlatih, berlatih!
31. 31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Aktivitas 4b. Demonstrasi Kontekstual: Praktik Membaca Nyaring
Mari kita praktik membaca nyaring!
1. Pilihlah salah satu buku nonteks dari
SIBI.KEMDIKBUD
2. Dalam kelompok, silakan membagi peran; satu orang
membacakan buku dengan nyaring, satu orang
merekam dengan kamera gawai, Anggota kelompok
yang lain berperan sebagai peserta didik.
3. Kelompok lain bertugas mengamati.
4. Pelajari buku dengan seksama sebelum
membacakannya dengan nyaring.
5. Waktu untuk berlatih membaca nyaring adalah 15
menit (5 menit persiapan + 10 menit membaca
nyaring).
32. Tindak lanjut dari kegiatan membaca:
meringkas, membuat sinopsis,
mendiskusikan buku, dan memerankan
adegan dalam bacaan, menyesuaikan
dengan kemampuan peserta didik.
Kegiatan tindak lanjut ini diupayakan
tidak membebani/terlalu sulit/disertai
penilaian sehingga mengganggu
kesenangan membaca peserta didik.
32
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Elaborasi Konsep: Tindak Lanjut Kegiatan Membaca
33. BACAKAN MURIDMU
BUKU, AGAR MEREKA
GEMAR MEMBACA BUKU.
33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PENUTUP
33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Editor's Notes
#4: Langkah 1 : Bertanya kepada peserta
Tampilkan salindia.
Ajukan pertanyaan.
Apakah menurut Ibu/Bapak, apakah ini adalah gambaran lingkungan yang menumbuhkan minat baca?
Langkah 2: Tanyakan pendapat 2-3 orang dan minta mereka berbagi alasan.
Jawaban yang diharapkan:
Tidak. Karena: berantakan, kotor, tidak teratur, tidak nyaman, tidak menarik bagi anak. Anak sulit menemukan buku, anak menemukan ruang untuk membaca.
Langkah 3:
Betul. Lingkungan seperti ini belum cukup mampu untuk menumbuhkan minat baca peserta didik
- Bahas hal-hal yang menyebabkan lingkungan seperti ini belum mampu menumbuhkan minat peserta didik.
#6: Narasumber: Bapak/Ibu, kita sama-sama mengetahui bahwa minat membaca peserta didik-siswi kita rendah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha agar minat baca di kalangan mereka tumbuh dan berkembang sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat. Izinkan kami tahu, upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh sekolah binaan Bapak/Ibu dalam rangka menumbuhkan minat baca peserta didik. [Narasumber menyilakan beberapa peserta untuk melontarkan jawaban. Jika tidak ada yang angkat tangan, narasumber menunjuk 1-2 peserta untuk menjawab pertanyaan]
Setelah sejumlah peserta menjawab, lalu tanyakan, Apa Bapak/Ibu yakin aktivitas tersebut dapat menyediakan teks multimodal yang dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan berpikir kritis peserta didik?
#7: Narasumber menjelaskan definisi lingkungan kaya teks
#8: Narasumber: Salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca peserta didik adalah dengan membangun lingkungan teks multimodal. Seperti yang sudah kita pelajari, bahan bacaan multimodal adalah bahan pembelajaran yang terdiri atas perpaduan teks tulis, visual (gambar statis), lisan (audio), dan video (gambar bergerak).
Setidaknya ada empat area yang dapat kita ciptakan agar lingkungan sekolah kita menjadi lingkungan kaya teks multimodal.
#9: Narasumber: Pertama, Sudut Baca. Sudut baca berada di tiap kelas, di bagian depan atau belakang ruang kelas. Dengan adanya Sudut Baca, diharapkan peserta didik dapat mengakses bahan bacaan multimodal dengan mudah dan dekat.
Kita bisa membangun Sudut Baca yang kaya teks multimodal dengan membuat rak berisi buku nonteks pelajaran yang disukai peserta didik dan melengkapinya dengan buku digital melalui tautan atau kode QR yang bisa diakses melalui ponsel/laptop, koleksi film pendek/lagu dalam bentuk tautan/kode QR, dan lain-lain. Sudut Baca juga sebaiknya didekorasi secara menarik sehingga minat peserta didik untuk membaca menjadi tinggi.
Dst.
#16: Peserta dibagikan link menti.com untuk refleksi dengan menjawab pertanyaan yang disediakan.
#20: Langkah 1:
Kita telah membahas tentang lingkungan fisik kaya literasi dan lingkungan sosial afektif yang membantu menumbuhkan budaya literasi. Lingkungan fisik dan lingkungan sosial afektif juga berkaitan erat dengan lingkungan akademik serta gerakan literasi yang dilaksanakan di sekolah.
Mari kita menggali ide tentang beberapa bentuk kegiatan membaca yang dapat menumbuhkan minat baca. Dalam kegiatan membaca, kita dapat memanfaatkan materi multimodal, salah satunya adalah buku bacaan bergambar seperti yang tampak dalam salindia.
Langkah 2: Ajukan pertanyaan
Menurut Anda, bentuk-bentuk kegiatan membaca apa saja yang dapat kita lakukan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik menggunakan buku-buku berikut ini?
Minta 2-3 peserta menjawab
Apresiasi peserta
Arahkan jawaban kepada kegiatan membaca
#21: Langkah 1:
Bentuk-bentuk kegiatan membaca yang dapat menumbuhkan minat baca peserta didik, seperti yang Ibu Bapak sudah sampaikan sebelumnya, adalah, saat guru membacakan nyaring buku atau melakukan kegiatan membaca bersama.
Guru juga bisa mendukung anak melakukan kegiatan membaca buku secara mandiri atau berpasangan.
Guru juga perlu mendampingi dan mengapresiasi saat anak membaca, dan yang lebih penting, guru menjadi teladan dalam membaca.
Baca salindia
Jika perlu, jelaskan
#22:
Sebelumnya, Ibu Bapak menyebutkan bahwa Membaca Nyaring adalah satu kegiatan membaca menggunakan teks multimodal yang dapat menumbuhkan minat baca anak. Lalu, apa sih Membaca Nyaring itu?
Baca salindia
Jelaskan jika perlu
#23: Selama ini, kita mungkin sudah sering mendengar istilah Membaca Nyaring dan Mendongeng. Apakah Ibu Bapak mengalami kesulitan saat membedakannya?
Membaca nyaring dan mendongeng adalah dua aktivitas yang berbeda.
Baca salindia
Jelaskan jika perlu
#24:
Sebelumnya, kita telah mendapatkan beberapa ide tentang beberapa bentuk kegiatan membaca yang dapat menumbuhkan minat baca. Dalam kegiatan membaca, kita dapat memanfaatkan materi multimodal, yaitu buku bacaan bergambar. Salah satu bentuk kegiatan membaca adalah MEMBACA NYARING.
Sekarang, saya akan memperagakan bentuk kegiatan MEMBACA NYARING dengan memanfaatkan salah satu buku bacaan bergambar.
Saya akan mengajak Ibu/Bapak untuk bermain peran. Saya akan berperan sebagai seorang guru dan akan memodelkan guru yang membaca nyaring bagi peserta didiknya. Saya meminta dua perwakilan dari setiap kelompok untuk berperan sebagai peserta didik. Sedangkan anggota kelompok yang lain akan menjadi pengamat.
Langkah 1 : Meminta 2-3 perwakilan dari setiap kelompok sebagai peserta didik.
Siapkan satu kursi di area sudut/depan ruangan sebagai area pemodelan.
Minta peserta didik dari setiap kelompok untuk maju dan duduk di lantai di hadapan kursi.
Langkah 2: Meminta peserta sebagai pengamat.
Saya akan membagikan Kartu Langkah Membaca dan satu lembar kertas HVS sebagai lembar kerja untuk pengamat.
Bagikan Kartu Langkah Membaca dan kertas HVS ke setiap kelompok
Pastikan setiap kelompok sudah mendapatkan Kartu Langkah Membaca dan lembar kerja
Minta setiap kelompok melipat/membagi kertas HVS menjadi tiga
Minta setiap kelompok menuliskan di setiap kolom HVS: Sebelum, Selama, Sesudah
Langkah 3: Pemodelan membaca nyaring
Saya akan mulai memodelkan membaca nyaring. Saat saya membaca nyaring, Ibu/Bapak pengamat akan mengamati langkah-langkah yang saya lakukan. Dalam lembar kerja yang sudah Ibu/Bapak bagi menjadi Sebelum, Selama, dan Sesudah, tentukan letak langkah yang sesuai dari setiap kartu yang telah dibagikan.
Ulangi pertanyaan untuk memperjelas instruksi.
Tanyakan kepada peserta jika ada yang belum paham.
Lakukan pemodelan membaca nyaring.
Catatan saat Pemodelan: Pastikan melakukan pemodelan dengan langkah yang SESUAI, lakukan dengan suara yang jelas, sertai dengan EKSPRESI, INTONASI, dan GESTURE yang menarik, pertahankan KONTAK MATA dengan peserta didik, dan bangun INTERAKSI dengan peserta didik.
Langkah 4:
Pemodelan membaca nyaring sudah selesai. Sekarang, para pengamat di masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah mana saja yang termasuk dalam Sebelum, Selama, dan Sesudah Membaca Nyaring.
Persilakan peserta didik untuk kembali ke kelompok.
Sampaikan waktu diskusi adalah 5 menit.
Berkeliling untuk memeriksa pemahaman peserta atas instruksi yang diberikan.
#25: Langkah 1 :
Ibu/Bapak, apa yang dilakukan olehguru tadi saat melakukan membaca nyaring?
Berkeliling untuk memeriksa pemahaman dan jawaban peserta
#26: Langkah 1 : Bersama-sama dan dalam kelompok besar minta peserta berbagi jawaban mereka dari diskusi kelompok.
Langkah 2 : Tampilkan jawaban Sebelum Membaca
Ibu/Bapak, berikut adalah langkah-langkah Sebelum Membaca.
ENTER: Tampilkan Langkah-Langkah SEBELUM MEMBACA
Jelaskan setiap langkah, dan contohkan kembali jika perlu.
Langkah 2 : Tampilkan jawaban Selama Membaca
Ibu/Bapak, berikut adalah langkah-langkah Selama Membaca.
ENTER: Tampilkan Langkah-Langkah SELAMA MEMBACA
Jelaskan setiap langkah, dan contohkan kembali jika perlu.
Langkah 3 : Tampilkan jawaban Setelah Membaca
Ibu/Bapak, berikut adalah langkah-langkah Setelah Membaca.
ENTER: Tampilkan Langkah-Langkah SETELAH MEMBACA
Jelaskan setiap langkah, dan contohkan kembali jika perlu.
Langkah 4 : Ajukan pertanyaan
Ibu/Bapak, apakah Ibu Bapak ada yang menerapkan alur langkah yang berbeda?
ENTER: Tampilkan pertanyaan
Minta 1-2 orang saja untuk berbagi, untuk menyampaikan pesan bahwa langkah membaca nyaring bisa bervariasi sehingga peserta tidak perlu terlalu fokus pada teknis
#27: Langkah 1 : Tekankan Prinsip Membaca Nyaring
Tahapan atau alur membaca nyaring dapat bervariasi, meskipun demikian, yang perlu kita ingat adalah Prinsipnya
Baca salindia
Jelaskan jika perlu
#28: Langkah 1 : Ajukan pertanyaan kepada peserta yang berpura-pura menjadi peserta didik
Ibu/Bapak, sekarang saya akan bertanya kepada peserta didik yang tadi dibacakan nyaring. Bagaimana perasaan kalian sewaktu dibacakan nyaring seperti cara tadi?
Minta 1-2 orang yang berperan menjadi peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya.
Kaitkan dan arahkan jawaban peserta didik bahwa kegiatan membaca MENYENANGKAN SERU
Langkah 2 : Ajukan pertanyaan kepada seluruh peserta
Ibu/Bapak, jika kita membacakan cerita dengan cara seperti tadi, bagaimana perasaan anak-anak?
Kaitkan dan arahkan jawaban peserta didik bahwa kegiatan membaca MENYENANGKAN SERU
Kaitkan dengan Anak memiliki pengalaman menyenangkan dengan membaca Anak menganggap membaca itu menyenangkan
Kaitkan dengan kesimpulan: Minat baca anak akan meningkat
Langkah 3 : Perkuat jawaban peserta
Betul, Ibu Bapak. Kita menginginkan anak-anak memiliki pengalaman membaca yang menyenangkan, dan salah satu caranya adalah dengan membuat kegiatan membaca yang menyenangkan. Dengan pengalaman yang menyenangkan, minat membaca anak akan tumbuh, dan kebiasaan membaca anak akan terbangun.
Langkah 4 : Jelaskan tentang manajemen kelas dan gambar dalam salindia
Jika jumlah peserta didik sedikit, kegiatan membaca nyaring dapat dilakukan dengan peserta didik dan guru duduk bersama di bawah agar guru peserta didik lebih dekat dan dalam posisi yang sejajar. Namun, jika jumlah peserta didik lebih banyak, guru dapat duduk di kursi.
#29: Langkah 1 : Tanyakan kepada seluruh peserta.
Ibu/Bapak, bagaimana cara kita membacakan nyaring akan menentukan bagaimana kesan anak pada membaca. Jika kita bisa menghadirkan saat yang menyenangkan dan seru, anak akan memiliki pengalaman yang menyenangkan pada kegiatan membaca. Saat mereka merasa bahwa membaca itu menyenangkan, maka mereka akan ingin TERUS dan TERUS membaca. Dan, inilah yang akan membangun minat membaca anak.
#30: Langkah 1 : Ajukan pertanyaan kepada peserta
Ibu/Bapak, untuk memastikan kegiatan membaca nyaring berjalan dengan lancar dengan menyenangkan, kita perlu melakukan persiapan.
Baca salindia.
Jelaskan jika perlu.
Langkah 2 : Minta pendapat peserta
Apakah Ibu Bapak ada yang ingin menambahkan apa lagi yang perlu kita siapkan sebelum melakukan kegiatan membaca nyaring?
Interaksi dengan peserta didik: ajukan pertanyaan, meminta peserta didik menebak cerita, meminta peserta didik menirukan gerakan dan suara
sekarang saya akan bertanya kepada peserta didik yang tadi dibacakan nyaring. Bagaimana perasaan kalian sewaktu dibacakan nyaring seperti cara tadi?
Minta 1-2 orang yang berperan menjadi peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya.
Kaitkan dan arahkan jawaban peserta didik bahwa kegiatan membaca MENYENANGKAN SERU
Langkah 2 : Ajukan pertanyaan kepada seluruh peserta
Ibu/Bapak, jika kita membacakan cerita dengan cara seperti tadi, bagaimana perasaan anak-anak?
Kaitkan dan arahkan jawaban peserta didik bahwa kegiatan membaca MENYENANGKAN SERU
Kaitkan dengan Anak memiliki pengalaman menyenangkan dengan membaca Anak menganggap membaca itu menyenangkan
Kaitkan dengan kesimpulan: Minat baca anak akan meningkat
#31: Langkah 1:
Ibu/Bapak, mari kita berlatih membaca nyaring. Setiap kelompok memilih satu perwakilan orang yang akan berlatih membacakan nyaring. Setiap perwakilan silakan berlatih bersama kelompoknya selama 10 menit. Perwakilan akan tampil membacakan nyaring di hadapan kelompok besar.
Saya akan membagikan Panduan Langkah-langkah Membaca Nyaring dan Lembar Amatan
Bagikan Panduan Langkah-Langkah Membaca Nyaring
Minta dan pastikan setiap kelompok memilih satu perwakilan.
Minta perwakilan tersebut memilih buku yang tersedia.
Minta perwakilan kembali ke kelompok dan berlatih dengan kelompoknya. Anggota kelompok lain bisa memberikan masukan dan ide gerakan/suara.
Berkeliling ke setiap kelompok, memeriksa pemahaman atas instruksi, mencontohkan cara membaca nyaring jika diperlukan.
Setelah 10 menit, minta peserta berhenti berlatih.
Minta 1-2 perwakilan untuk membacakan nyaring di hadapan kelompok besar.
Langkah 2:
Apresiasi setiap perwakilan yang tampil.
Soroti langkah-langkah yang telah dilakukan dengan baik.
Tekankan bahwa di tahap awal dan pengenalan, jangan khawatir jika urutan langkah-langkah membaca nyaring belum sempurna, mengingat mungkin hal ini adalah hal baru bagi guru. Selain itu, tahap membacakan nyaring bisa menyesuaikan kemampuan membaca peserta didik. Yang lebih penting adalah BAGAIMANA guru membacakan buku dengan MENYENANGKAN sehingga mampu membangun minat baca peserta didik.
#32:
Narasumber menyampaikan bahwa beberapa kegiatan dapat dilakukan sebagai tindak lanjut kegiatan membaca, dengan menyesuaikan kemampuan siiwa.
#33: Langkah 1 :
Perlihatkan SALINDIA 6.
Ajukan pertanyaan reflektif kepada peserta.
Berdasarkan pengalaman kita pada kegiatan membaca nyaring yang baru saja kita lakukan, menurut Ibu/Bapak, apakah kita bisa mengkoneksikan kegemaran membaca dengan kegiatan membaca?
Langkah 2 :
Minta 2-3 peserta menyampaikan pandangan dan apresiasi jawaban mereka.