際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
MODUL 7
TEORI PRODUKSI
Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi
suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan
teknis, yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi

Fungsi Produksi : suatu

persamaan yang menunjukan hubungan

ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam
proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Q = f (K, L, R, T)
Q
K
L
R
T

= jumlah output (hasil produksi)
= modal (kapital)
= tenaga kerja (labor)
= kekayaan akan (raw material)
= teknologi

Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor
produksi.

Produksi Dengan Satu Input Variabel

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

1
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat
output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk
menghasilkan output tersebut.
Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor
produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu
input variabel : Q = f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel

Tunduk pada Law of Diminishing Return yang menyatakan : bila
satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah sebanyak satu
unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi
total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai
suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun
dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan
produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai
tingkat maksimum dan kemudian menurun.
Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana
dimisalkan Y input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor produksi
variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan
menggunakan sejumlah modal(Y) tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan), dan input
variabel tenaga kerja/labor X.
Tabel 1
Total Product, Average Product, dan Margina Product dari
Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan)
Kuantitas
Total Product
Marginal
Average Product
Input Labor
Dari Input X
Product
Dari Input X
(X)
(Q)*
Dari Input X
(APx)
(MPx)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

15
31
48
59
68
72
73
72
70
67

15
16
17
11
9
4
1
-1
-2
-3

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

15
15,5
16
14,7
13,6
12,0
10,4
9
7,8
6,7

PENGANTAR MIKROEKONOMI

2
1) Marginal Produck (MP) of labor (MP L) : extra output perunit change
in labor used, MPL = TP/L.
2) Average Produck (AP) of labor (AP L) = total product divede by the
quantity of labor used. APL = TP/L.
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average
Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1
Kurva Total Product dan Marginal Product
TP

TP

L
MP

L

0

MP

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

3
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum

the law of deminishing return  yang menyatakan : Bila suatu macam input
penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan,
pada mulanya Total Product(TP) akan semakin besar pertambahannya. Tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu  produksi tambahan semakin menurun
hingga

mencapai

nol,

dan

ini

menyebabkn

total

product

semakin

lambat

pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan
input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.

Tahap- Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara
tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi
3 tahap :

(1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami
pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva
total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada
titik ini AP=MP (marginal product).
(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya
semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana
MP=0, atau TP maksimum.

(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin
menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

4


Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total
product (TP) mulai berubahan.



Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang
jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output.
Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll.



Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat
mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.

Tahap Produksi Paling Efisien
1) Tahap I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (labor, L)
masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata (average

product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga
input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost of

production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi (output).
Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak akan
pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan
memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini
berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini

efisiensi produksi belum maksimal.
2) Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product, MP)
negatif. Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L) sudah terlalu
banyak, sehingga produksi total (total product, TP) justru akan menurun, jika
penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut diperbesar, karena MP negatif

(efisiensi produksi telah melampaui kondisi maksimal).
3) Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II.
Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan bahwa

efisiensi produksi maksimal terjadi pada tahap II.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

5
Soal
1) Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan pengertian produksi didalam teori ekonomi
mikro itu.
2) Dari fungsi produksi berikut ini, buatlah sebuah tabel produksi yang menunjukkan
hubungan antara banyaknya faktor produksi variabel yang digambarkan (X),
produksi total (Q), produksi rata-rata (APx) dan produksi marginal (MPx).Q = 21X +
9X2 + 33.
3) Dari tabel yang dimaksudkan pada soal nomor 2 di atas, buatlah kurva-kurva
produksi total (PT), produksi rata-rata (PRx) dan produksi marginal (PMx). Dan
kemudian dari grafik tersebut, tentukan mana daerah I, daerah II, dan daerah III.
4) Tentukan besarnya nilai produksi marginal dari faktor produksi I, (PM I) dan dari
faktor produksi C (PMC) pada waktu faktor produksi I, digunakan 10 satuan dan
faktor produksi C digunakan 6 satuan, pada fungsi produksi berikut :

Q = 36L  L2 + 20C  LC.
Penyelesaian
1) Produksi didalam teori ekonomi mikro berarti kegiatan manusia yang dimaksudkan
untuk penciptaan guna. Guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
X

Q
Q = 21X +9X2  X3

MPx
MPx = 21+18X-3X2

APx
APx = 21+9X-X2

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
29
70
117
164
205
234
245
232
189

36
45
48
45
36
21
0
-27
-60

29
35
39
41
41
39
35
29
21

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

6
2) MPL = Q = 36  2L  C = 36  2 (10)  6 = 10
L
MPC = Q = 20  L = 20  10 = 10
L

TEORI PRODUKSI
(Dengan Dua Input Variabel)
Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah
tenaga kerja (L) dan modal (K). Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara
tenaga kerja dan modal dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal
dapat menggantikan tenaga kerja oleh tenaga kerja dapat menggantikan modal.
Jika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal
diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan

biaya dalam

usahanya untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui.
Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu bagaimana caranya perusahaan
memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat analisis yang digunakan
untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan kurva isokuan dan
garis isokos.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

7
Produksi Dengan Dua Input Variabel
Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja
(L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tertentu).

Q=60

Titik-titik A, B, C, dstnya yang terletak pada isokuan (Q1=60) menunjukkan berbagai
kombinasi (gabungan) faktor produksi tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat
menghasilkan output = 60 unit.
Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan
menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai
oleh produsen disebut peta kurva isokuan (isoquant curve map).

Karakteristik Kurva Isokuan
1. Cembung kearah titik origin
2. Didaerah yang relevan mempunyai slope (berlereng) negatif.
3. Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

8
K

Q3
Q2
Q1

L

Garis Batas Substitusi (Ridge Line of Substitution)
Apabila dicari semua kemungkinan penggunaan faktor produksi pada isokuan,
maka bentuk isokuan tidak akan asimtotis terhadap sumbu L (tenaga kerja) dan sumbu
K (modal). Hal ini karena kemampuan suatu faktor produksi untuk menggantikan faktor
produksi yang lain, agar tetap menghasilkan tingkat produksi yang sama adalah
terbatas. Keterbatasan ini dikarenakan produktivitas faktor-faktor produksi juga terbatas.
Ingat ! bahwa produk marginal (MP) akan sama dengan nol bila penggunaan
faktor

produksinya

terlampau

besar,

sedangkan

faktor

produksi

lain

yang

mendukungnya tidak berubah atau terlalu sedikit.
Apabila titik ini dicapai, maka MRTS.LK=0, selewatnya dari titik ini pada
isokuan tidak mungkin terjadi substitusi.
Apabila titik ini ditemukan pada semua isokuan atau isokuan map dalam ruang
faktor produksi atau relevant range (yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen
untuk berproduksi dengan kombinasi dua input dibeberapa tingkat isokuan) dan
kemudian dihubungkna satu dengan yang lain, maka akan diperoleh garis batas
substitusi (ridge line of substitution).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

9
Pada titik A, B, C slope (lereng) dari isokuan-isokuan tersebut adalah tidak
terhingga (~ ). Pada titik-titik tersebut penggunaan modal (K) relatif terlalu banyak
terhadap tenaga kerja, sehingga produk marginal dari modal (K) adalah nol. Karena
slope isokuan=MPL/MPK, maka slope isokuan yang diperoleh adalah tidak terbatas (~).
Dalam keadaan yang dimiliki ini, apabila kuantitas modal (K) terus bertambah produk
marginal-nya akan menjadi negatif, dan volume produksi (TP)-nya menjadi (justru)
menuru. Sehingga lewat batas tersebut tidak relevant lagi untuk melakukan kegiatan
produksi, dan daerah (space) diluar kedua garis batas substitusi disebut Irrelevant
Range.
Pada titik-titik D,E,F, penggunaan tenaga kerja (L) relatif terlalu banyak terhadap
modal (K), sehingga produk marginal dari tenaga kerja (L) sama dengan Nol. Maka
slope isokuan pada titik tersebut sama dengan nol (0/MPK=0) atau MRTSLK pada

titik tersebut atau sama dengan nol.


Marginal Rate of Technical Substition, MRTS (Daya Substitusi Teknis Marginal,
DSTM)
MRTSLK : menunjukan jumlah input modal (K) yang harus dikorbankan oleh
produsen untuk memperoleh tambahan 1 unit input tenaga kerja (L), agar tetap
berada pada isokuan yang sama (untuk mempertahankan tingkat output yang
sama).
MRTSLK itu menunjukan slope/nilai kemiringan dari kurva isokuan, sehingga MRTS
LK



= - MPL / MPK = (隆Q/隆L)/(隆Q/隆K) = -隆Q/隆L x 隆K/隆Q = - 隆K/隆L

Isokos (Isocost)
Isokos : menunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L)
dan input modal (K) yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran)
tertentu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

10
Sehingga persamaan garis isokos : C = wL + rK
Dimana :
C = total cost untuk memperoleh sejumlah K dan L tertentu.
L = jumlah input tenaga kerja (unit)
w = tingkat upah (wage) per unit tenaga kerja
r = biaya penggunaan modal per unit.


Cara menggambar garis isokos
1) sumbu tegak adalah sumbu modal (K) dan sumbu datar adalah sumbu tenaga
kerja (L)
2) Titik potong garis isokos dengan sumbu modal (K) terjadi pada saat L = 0.
C = wL + rK  rK = C  w L  C/r  w/r = L  K = C/r  w/r (0)
 K=C/r
3) Titik potong garis isokos dengan sumbu tenaga kerja (L) terjadi pada saat K=0.
C = wL + rK  wL = C  rK  L = C/w  r/w L  L = C/w  r/w (0)
 L = C/w

Gb. 2. Garis Isokos



Slope Garis Isokos
Slope/lereng garis isokos : 0A/0B = C/r / C/w = C/r x w/C = w/r
Slope isokos : - w/r

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

11
Contoh
Jumlah biaya yang tersedia untuk membeli faktor produksi tenaga kerja (L) dan
modal (K) = $ 15.000, biaya penggunaan modal = $100/unit, dan tenaga kerja = $250
per orang per hari. Maka kombinasi faktor produksi yang mungkin terbeli adalah : 15000
= 100 K + 250 L. Maka garis isokos-nya adalah sebagai berikut :

Pengaruh perubahan C, w dan r terhadap garis isokos

Gb 4. Pergeseran garis isokos
Kekanan atas akibat C naik

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Gb 5. Akibat w turun isokos berputar
kekanan atas (berlawanan dengan
arah jarum jam).

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

12
Kesimbangan Produsen Secara Grafis
Seorang produsen berada dalam kondisi kesimbangan,apabila dengan sejumlah
pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal, atau
dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya
yang minimal.
Jadi keseimbangan produsen tercapai apabila slope isokokuan = slope isokos.
MPL w
-

= MPK



MPL

w

atau
r

=
MPK

r

Slope isokuan = - MPL/ MPK


Slope isokos = - w/r

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB

Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si.

PENGANTAR MIKROEKONOMI

13

More Related Content

What's hot (20)

Pie 3 produksi maret 2014
Pie 3 produksi   maret 2014Pie 3 produksi   maret 2014
Pie 3 produksi maret 2014
pilatussibale
97038021 teori-produksi-dan-biaya
97038021 teori-produksi-dan-biaya97038021 teori-produksi-dan-biaya
97038021 teori-produksi-dan-biaya
David Sigalingging
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
M Abdul Aziz
produksi
produksiproduksi
produksi
Hendra Hadiwijaya
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku ProdusenEkonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
hanakamilah4
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
Indra Jaya
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi VariabelModel Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Azmi14015
Pertemuan ii diagram sirkulasi dan ppf
Pertemuan ii diagram sirkulasi dan ppfPertemuan ii diagram sirkulasi dan ppf
Pertemuan ii diagram sirkulasi dan ppf
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Teori produksi mikro
Teori produksi mikroTeori produksi mikro
Teori produksi mikro
gido666
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
ewin324123
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksi
Tossan Ihsan
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasi
mas karebet
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsenKegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
Fhitri Andriyani Siregar
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biaya
Puw Elroy
Pengantar ekonomi iv
Pengantar ekonomi ivPengantar ekonomi iv
Pengantar ekonomi iv
Muharam Bayu
Teori produksi satu input
Teori produksi satu inputTeori produksi satu input
Teori produksi satu input
Wahyufitri1999
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksi
arfa07
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
David Sigalingging
Pie 3 produksi maret 2014
Pie 3 produksi   maret 2014Pie 3 produksi   maret 2014
Pie 3 produksi maret 2014
pilatussibale
97038021 teori-produksi-dan-biaya
97038021 teori-produksi-dan-biaya97038021 teori-produksi-dan-biaya
97038021 teori-produksi-dan-biaya
David Sigalingging
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi MikroTeori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro
M Abdul Aziz
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku ProdusenEkonomi - Teori Perilaku Produsen
Ekonomi - Teori Perilaku Produsen
hanakamilah4
PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)PPT MIKRO (Teori Produksi)
PPT MIKRO (Teori Produksi)
Indra Jaya
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi VariabelModel Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Azmi14015
Teori produksi mikro
Teori produksi mikroTeori produksi mikro
Teori produksi mikro
gido666
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
ewin324123
Bab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksiBab 6 teori produksi
Bab 6 teori produksi
Tossan Ihsan
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasi
mas karebet
Teori produksi dan biaya
Teori produksi dan biayaTeori produksi dan biaya
Teori produksi dan biaya
Puw Elroy
Pengantar ekonomi iv
Pengantar ekonomi ivPengantar ekonomi iv
Pengantar ekonomi iv
Muharam Bayu
Teori produksi satu input
Teori produksi satu inputTeori produksi satu input
Teori produksi satu input
Wahyufitri1999
Makalah produksi
Makalah produksiMakalah produksi
Makalah produksi
arfa07
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-13-teoripr-)
David Sigalingging

Similar to 53467048 produksi (20)

TEORI PRODUKSI NEW.pptx
TEORI PRODUKSI NEW.pptxTEORI PRODUKSI NEW.pptx
TEORI PRODUKSI NEW.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
TEORI PRODUKSI NEW.pptx
TEORI PRODUKSI NEW.pptxTEORI PRODUKSI NEW.pptx
TEORI PRODUKSI NEW.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
David Sigalingging
TEORI PRODUKSI.ppt
TEORI PRODUKSI.pptTEORI PRODUKSI.ppt
TEORI PRODUKSI.ppt
Wan Na
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomi
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomiTeori produksi dan pengantar mikro ekonomi
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomi
HabsyahFitriAryani1
TEORI_PRODUKSI.ppt
TEORI_PRODUKSI.pptTEORI_PRODUKSI.ppt
TEORI_PRODUKSI.ppt
RatriPLaksmi
Ekonomi mikro teori produksi
Ekonomi mikro teori produksiEkonomi mikro teori produksi
Ekonomi mikro teori produksi
Taufik Habibie
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.pptPertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
tribowofauzan
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BisnisIklan
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
HelovaLeonardPanjait
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
AriefYudhistiro1
Chapter 6. production
Chapter 6. productionChapter 6. production
Chapter 6. production
DiyahSanti1
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptxPENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
yudi841199
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptxFUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
AnandaBayuAji
TEORI PRODUKSI.pptx
TEORI PRODUKSI.pptxTEORI PRODUKSI.pptx
TEORI PRODUKSI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
TEORI PRODUKSI.pptx
TEORI PRODUKSI.pptxTEORI PRODUKSI.pptx
TEORI PRODUKSI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Pertemuan ke vii teori produksi
Pertemuan ke  vii teori produksiPertemuan ke  vii teori produksi
Pertemuan ke vii teori produksi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Pertemuan ke vii teori produksi
Pertemuan ke  vii teori produksiPertemuan ke  vii teori produksi
Pertemuan ke vii teori produksi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdf
MusaRajeksa
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
Teoriproduksidanbiaya 130925193443-phpapp01
David Sigalingging
TEORI PRODUKSI.ppt
TEORI PRODUKSI.pptTEORI PRODUKSI.ppt
TEORI PRODUKSI.ppt
Wan Na
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomi
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomiTeori produksi dan pengantar mikro ekonomi
Teori produksi dan pengantar mikro ekonomi
HabsyahFitriAryani1
TEORI_PRODUKSI.ppt
TEORI_PRODUKSI.pptTEORI_PRODUKSI.ppt
TEORI_PRODUKSI.ppt
RatriPLaksmi
Ekonomi mikro teori produksi
Ekonomi mikro teori produksiEkonomi mikro teori produksi
Ekonomi mikro teori produksi
Taufik Habibie
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.pptPertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
Pertemuan_TEORI_PRODUKKKKKKKKKKKKKKKSI.ppt
tribowofauzan
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptxBAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BAB7.TEORI PERILAKU PRODUSEN.pptx
BisnisIklan
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptxPengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
Pengantar Ilmu Ekonomi _Teori_Produksi.pptx
HelovaLeonardPanjait
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
AriefYudhistiro1
Chapter 6. production
Chapter 6. productionChapter 6. production
Chapter 6. production
DiyahSanti1
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptxPENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
PENERAPAN TURUNAN DALAM PERHTUNGAN EKONOMI.pptx
yudi841199
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptxFUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
FUNGSI & BIAYA PRODUKSI.pptx
AnandaBayuAji
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdf
MusaRajeksa

More from David Sigalingging (20)

Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematikaWawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
Wawasan matematika dan wawasan pendidikan matematika
David Sigalingging
Soal teori kejuruan tkj
Soal teori kejuruan tkjSoal teori kejuruan tkj
Soal teori kejuruan tkj
David Sigalingging
Soal teori kejuruan sekretaris
Soal teori kejuruan sekretarisSoal teori kejuruan sekretaris
Soal teori kejuruan sekretaris
David Sigalingging
Soal teori kejuruan akuntansi
Soal teori kejuruan akuntansiSoal teori kejuruan akuntansi
Soal teori kejuruan akuntansi
David Sigalingging
Silabus lengkap gabungan
Silabus lengkap gabunganSilabus lengkap gabungan
Silabus lengkap gabungan
David Sigalingging
Soal latihan cpns 2014
Soal latihan cpns 2014Soal latihan cpns 2014
Soal latihan cpns 2014
David Sigalingging
Modul p kn untuk mahasiswa
Modul p kn untuk mahasiswaModul p kn untuk mahasiswa
Modul p kn untuk mahasiswa
David Sigalingging
Matematika dasar perguruan tinggi
Matematika dasar perguruan tinggiMatematika dasar perguruan tinggi
Matematika dasar perguruan tinggi
David Sigalingging
Management bisnis
Management bisnisManagement bisnis
Management bisnis
David Sigalingging
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
Keselamatan dan kesehatan kerja rev 04
David Sigalingging
Kesehatan ibu dan anak
Kesehatan ibu dan anakKesehatan ibu dan anak
Kesehatan ibu dan anak
David Sigalingging
Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerjaKesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja
David Sigalingging
Ilmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasarIlmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasar
David Sigalingging
Akuntansi dalam pandangan umum
Akuntansi dalam pandangan umumAkuntansi dalam pandangan umum
Akuntansi dalam pandangan umum
David Sigalingging

53467048 produksi

  • 1. MODUL 7 TEORI PRODUKSI Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : Q = f (K, L, R, T) Q K L R T = jumlah output (hasil produksi) = modal (kapital) = tenaga kerja (labor) = kekayaan akan (raw material) = teknologi Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi. Produksi Dengan Satu Input Variabel PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 1
  • 2. Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel : Q = f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada Law of Diminishing Return yang menyatakan : bila satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun. Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana dimisalkan Y input faktor produksi modal (kapital) dan X merupakan input faktor produksi variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan menggunakan sejumlah modal(Y) tertentu misalnya Y = 2 (artinya Y konstan), dan input variabel tenaga kerja/labor X. Tabel 1 Total Product, Average Product, dan Margina Product dari Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan) Kuantitas Total Product Marginal Average Product Input Labor Dari Input X Product Dari Input X (X) (Q)* Dari Input X (APx) (MPx) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB 15 31 48 59 68 72 73 72 70 67 15 16 17 11 9 4 1 -1 -2 -3 Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. 15 15,5 16 14,7 13,6 12,0 10,4 9 7,8 6,7 PENGANTAR MIKROEKONOMI 2
  • 3. 1) Marginal Produck (MP) of labor (MP L) : extra output perunit change in labor used, MPL = TP/L. 2) Average Produck (AP) of labor (AP L) = total product divede by the quantity of labor used. APL = TP/L. Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini : Gambar 1 Kurva Total Product dan Marginal Product TP TP L MP L 0 MP PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 3
  • 4. Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum the law of deminishing return yang menyatakan : Bila suatu macam input penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada mulanya Total Product(TP) akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan semakin menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya. Tahap- Tahap Produksi Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap : (1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product). (2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil. Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum. (3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 4
  • 5. Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan. Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll. Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan. Tahap Produksi Paling Efisien 1) Tahap I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (labor, L) masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata (average product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost of production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi (output). Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak akan pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini efisiensi produksi belum maksimal. 2) Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product, MP) negatif. Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L) sudah terlalu banyak, sehingga produksi total (total product, TP) justru akan menurun, jika penggunaan input tenaga kerja (L) tersebut diperbesar, karena MP negatif (efisiensi produksi telah melampaui kondisi maksimal). 3) Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II. Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan bahwa efisiensi produksi maksimal terjadi pada tahap II. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 5
  • 6. Soal 1) Jelaskan, apakah yang dimaksud dengan pengertian produksi didalam teori ekonomi mikro itu. 2) Dari fungsi produksi berikut ini, buatlah sebuah tabel produksi yang menunjukkan hubungan antara banyaknya faktor produksi variabel yang digambarkan (X), produksi total (Q), produksi rata-rata (APx) dan produksi marginal (MPx).Q = 21X + 9X2 + 33. 3) Dari tabel yang dimaksudkan pada soal nomor 2 di atas, buatlah kurva-kurva produksi total (PT), produksi rata-rata (PRx) dan produksi marginal (PMx). Dan kemudian dari grafik tersebut, tentukan mana daerah I, daerah II, dan daerah III. 4) Tentukan besarnya nilai produksi marginal dari faktor produksi I, (PM I) dan dari faktor produksi C (PMC) pada waktu faktor produksi I, digunakan 10 satuan dan faktor produksi C digunakan 6 satuan, pada fungsi produksi berikut : Q = 36L L2 + 20C LC. Penyelesaian 1) Produksi didalam teori ekonomi mikro berarti kegiatan manusia yang dimaksudkan untuk penciptaan guna. Guna berarti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. X Q Q = 21X +9X2 X3 MPx MPx = 21+18X-3X2 APx APx = 21+9X-X2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 29 70 117 164 205 234 245 232 189 36 45 48 45 36 21 0 -27 -60 29 35 39 41 41 39 35 29 21 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 6
  • 7. 2) MPL = Q = 36 2L C = 36 2 (10) 6 = 10 L MPC = Q = 20 L = 20 10 = 10 L TEORI PRODUKSI (Dengan Dua Input Variabel) Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja (L) dan modal (K). Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara tenaga kerja dan modal dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal dapat menggantikan tenaga kerja oleh tenaga kerja dapat menggantikan modal. Jika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui. Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu bagaimana caranya perusahaan memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat analisis yang digunakan untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan kurva isokuan dan garis isokos. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 7
  • 8. Produksi Dengan Dua Input Variabel Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tertentu). Q=60 Titik-titik A, B, C, dstnya yang terletak pada isokuan (Q1=60) menunjukkan berbagai kombinasi (gabungan) faktor produksi tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan output = 60 unit. Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan menunjukan tingkat output yang makin besar pula. Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut peta kurva isokuan (isoquant curve map). Karakteristik Kurva Isokuan 1. Cembung kearah titik origin 2. Didaerah yang relevan mempunyai slope (berlereng) negatif. 3. Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 8
  • 9. K Q3 Q2 Q1 L Garis Batas Substitusi (Ridge Line of Substitution) Apabila dicari semua kemungkinan penggunaan faktor produksi pada isokuan, maka bentuk isokuan tidak akan asimtotis terhadap sumbu L (tenaga kerja) dan sumbu K (modal). Hal ini karena kemampuan suatu faktor produksi untuk menggantikan faktor produksi yang lain, agar tetap menghasilkan tingkat produksi yang sama adalah terbatas. Keterbatasan ini dikarenakan produktivitas faktor-faktor produksi juga terbatas. Ingat ! bahwa produk marginal (MP) akan sama dengan nol bila penggunaan faktor produksinya terlampau besar, sedangkan faktor produksi lain yang mendukungnya tidak berubah atau terlalu sedikit. Apabila titik ini dicapai, maka MRTS.LK=0, selewatnya dari titik ini pada isokuan tidak mungkin terjadi substitusi. Apabila titik ini ditemukan pada semua isokuan atau isokuan map dalam ruang faktor produksi atau relevant range (yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input dibeberapa tingkat isokuan) dan kemudian dihubungkna satu dengan yang lain, maka akan diperoleh garis batas substitusi (ridge line of substitution). PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 9
  • 10. Pada titik A, B, C slope (lereng) dari isokuan-isokuan tersebut adalah tidak terhingga (~ ). Pada titik-titik tersebut penggunaan modal (K) relatif terlalu banyak terhadap tenaga kerja, sehingga produk marginal dari modal (K) adalah nol. Karena slope isokuan=MPL/MPK, maka slope isokuan yang diperoleh adalah tidak terbatas (~). Dalam keadaan yang dimiliki ini, apabila kuantitas modal (K) terus bertambah produk marginal-nya akan menjadi negatif, dan volume produksi (TP)-nya menjadi (justru) menuru. Sehingga lewat batas tersebut tidak relevant lagi untuk melakukan kegiatan produksi, dan daerah (space) diluar kedua garis batas substitusi disebut Irrelevant Range. Pada titik-titik D,E,F, penggunaan tenaga kerja (L) relatif terlalu banyak terhadap modal (K), sehingga produk marginal dari tenaga kerja (L) sama dengan Nol. Maka slope isokuan pada titik tersebut sama dengan nol (0/MPK=0) atau MRTSLK pada titik tersebut atau sama dengan nol. Marginal Rate of Technical Substition, MRTS (Daya Substitusi Teknis Marginal, DSTM) MRTSLK : menunjukan jumlah input modal (K) yang harus dikorbankan oleh produsen untuk memperoleh tambahan 1 unit input tenaga kerja (L), agar tetap berada pada isokuan yang sama (untuk mempertahankan tingkat output yang sama). MRTSLK itu menunjukan slope/nilai kemiringan dari kurva isokuan, sehingga MRTS LK = - MPL / MPK = (隆Q/隆L)/(隆Q/隆K) = -隆Q/隆L x 隆K/隆Q = - 隆K/隆L Isokos (Isocost) Isokos : menunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L) dan input modal (K) yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran) tertentu. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 10
  • 11. Sehingga persamaan garis isokos : C = wL + rK Dimana : C = total cost untuk memperoleh sejumlah K dan L tertentu. L = jumlah input tenaga kerja (unit) w = tingkat upah (wage) per unit tenaga kerja r = biaya penggunaan modal per unit. Cara menggambar garis isokos 1) sumbu tegak adalah sumbu modal (K) dan sumbu datar adalah sumbu tenaga kerja (L) 2) Titik potong garis isokos dengan sumbu modal (K) terjadi pada saat L = 0. C = wL + rK rK = C w L C/r w/r = L K = C/r w/r (0) K=C/r 3) Titik potong garis isokos dengan sumbu tenaga kerja (L) terjadi pada saat K=0. C = wL + rK wL = C rK L = C/w r/w L L = C/w r/w (0) L = C/w Gb. 2. Garis Isokos Slope Garis Isokos Slope/lereng garis isokos : 0A/0B = C/r / C/w = C/r x w/C = w/r Slope isokos : - w/r PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 11
  • 12. Contoh Jumlah biaya yang tersedia untuk membeli faktor produksi tenaga kerja (L) dan modal (K) = $ 15.000, biaya penggunaan modal = $100/unit, dan tenaga kerja = $250 per orang per hari. Maka kombinasi faktor produksi yang mungkin terbeli adalah : 15000 = 100 K + 250 L. Maka garis isokos-nya adalah sebagai berikut : Pengaruh perubahan C, w dan r terhadap garis isokos Gb 4. Pergeseran garis isokos Kekanan atas akibat C naik PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Gb 5. Akibat w turun isokos berputar kekanan atas (berlawanan dengan arah jarum jam). Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 12
  • 13. Kesimbangan Produsen Secara Grafis Seorang produsen berada dalam kondisi kesimbangan,apabila dengan sejumlah pengeluaran (biaya) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal, atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal. Jadi keseimbangan produsen tercapai apabila slope isokokuan = slope isokos. MPL w - = MPK MPL w atau r = MPK r Slope isokuan = - MPL/ MPK Slope isokos = - w/r PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR- UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. PENGANTAR MIKROEKONOMI 13