Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (Depkes, 2006).
This document outlines a presentation on nursing methodology (SDKI-SLKI-SIKI). The presentation covers topics such as clinical assessment, data analysis, the Standards for Nursing Diagnoses in Indonesia (SDKI), the Nursing Interventions Classification (SLKI), the Nursing Outcomes Classification (SIKI), and examples of NANDA-NIC-NOC. It provides instructions on how to create SLKIs and SIKIs based on the SDKI. The document also discusses examples of nursing care plans using the SLKI, SIKI, and rationales.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek seksualitas dalam keperawatan, meliputi definisi istilah terkait seksualitas, tahap perkembangan seksual manusia, faktor yang mempengaruhi seksualitas, dan proses pengkajian dan asuhan keperawatan terkait masalah seksualitas pasien.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
油
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan berbasis komputer dan perkembangannya. Dokumentasi keperawatan telah berkembang sejak Florence Nightingale dan kini menggunakan sistem berbasis komputer. Modul ini menjelaskan perkembangan sistem dokumentasi, manfaat penggunaan komputer, dan contoh aplikasi perangkat lunak untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan. Tujuannya agar dokumentasi menjadi lebih efektif
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
油
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus di Desa Muara Buaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman warga desa tentang cara menangani diare, pentingnya KB dan imunisasi, serta pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Dibahas pula definisi keperawatan komunitas, tujuannya, sasarannya, prinsip-prinsipnya, sistem rujukan kesehatan, dan lingkungan hid
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen ini membahas tentang konsep diri dan pengertiannya, komponen-komponen konsep diri seperti citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri sejak dini. Gangguan konsep diri dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Penilaian dan penanganan gangguan konsep diri meliputi 5 tingkat keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gerontik yang mencakup definisi, proses penuaan, karakteristik dan masalah yang dihadapi lansia, serta lingkup dan model pemberian asuhan keperawatan gerontik yang meliputi pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual."
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
油
Makalah ini membahas konsep seksualitas manusia mulai dari pengertian, fungsi, sikap terhadap kesehatan seksual, pertumbuhan dan perkembangan seksual, serta berkembangnya seksualitas dan pertalian seksual pada masa remaja dan awal perkawinan.
Modul 3 kb 1 keperawatan bencana pada ibu dan bayiUwes Chaeruman
油
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keperawatan pada ibu hamil dan bayi baru lahir saat bencana. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kebutuhan oksigen ibu hamil, mempersiapkan tempat persalinan yang aman, serta menjaga suhu tubuh dan kebutuhan cairan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia menurut pandangan beberapa ahli seperti Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling berhubungan dan berjenjang, dimana kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum beralih ke tingkat kebutu
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dasar dan fokus untuk mengevaluasi status kesehatan pasien secara komprehensif dan akurat guna merencanakan diagnosis dan tindakan keperawatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
油
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan berbasis komputer dan perkembangannya. Dokumentasi keperawatan telah berkembang sejak Florence Nightingale dan kini menggunakan sistem berbasis komputer. Modul ini menjelaskan perkembangan sistem dokumentasi, manfaat penggunaan komputer, dan contoh aplikasi perangkat lunak untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan. Tujuannya agar dokumentasi menjadi lebih efektif
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
油
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus di Desa Muara Buaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman warga desa tentang cara menangani diare, pentingnya KB dan imunisasi, serta pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Dibahas pula definisi keperawatan komunitas, tujuannya, sasarannya, prinsip-prinsipnya, sistem rujukan kesehatan, dan lingkungan hid
Tindakan keperawatan untuk pasien isolasi sosial meliputi melatih pasien berinteraksi secara bertahap dengan berkenalan dengan perawat dan pasien lain, serta melatih keluarga untuk merawat pasien dengan membina hubungan, memberikan dukungan, dan menjadwalkan kegiatan bersama.
Dokumen ini membahas tentang konsep diri dan pengertiannya, komponen-komponen konsep diri seperti citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran dan identitas. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk konsep diri sejak dini. Gangguan konsep diri dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Penilaian dan penanganan gangguan konsep diri meliputi 5 tingkat keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gerontik yang mencakup definisi, proses penuaan, karakteristik dan masalah yang dihadapi lansia, serta lingkup dan model pemberian asuhan keperawatan gerontik yang meliputi pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual."
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
油
Makalah ini membahas konsep seksualitas manusia mulai dari pengertian, fungsi, sikap terhadap kesehatan seksual, pertumbuhan dan perkembangan seksual, serta berkembangnya seksualitas dan pertalian seksual pada masa remaja dan awal perkawinan.
Modul 3 kb 1 keperawatan bencana pada ibu dan bayiUwes Chaeruman
油
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keperawatan pada ibu hamil dan bayi baru lahir saat bencana. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kebutuhan oksigen ibu hamil, mempersiapkan tempat persalinan yang aman, serta menjaga suhu tubuh dan kebutuhan cairan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan dasar manusia menurut pandangan beberapa ahli seperti Maslow. Menurut Maslow, kebutuhan dasar manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut saling berhubungan dan berjenjang, dimana kebutuhan dasar harus terpenuhi terlebih dahulu sebelum beralih ke tingkat kebutu
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dasar dan fokus untuk mengevaluasi status kesehatan pasien secara komprehensif dan akurat guna merencanakan diagnosis dan tindakan keperawatan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Tiga langkah utama untuk mengembangkan budaya keselamatan pasien adalah mendorong pelaporan terbuka, membuat sistem pencatatan data sebagai prioritas, dan menggunakan pendekatan sistem yang menyeluruh bukan individual. Hal ini dapat dicapai dengan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta komitmen tinggi untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Strategi Hemat Biaya Untuk Meningkatkan Keamanan Ibu Dan Perawatan Bayi Baru Lahir
2. Sumber Daya Dan Sistem yang Dibutuhkan Untuk Menerapkan Rekomendasi
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keselamatan pasien di rumah sakit, yang mencakup pembentukan komite keselamatan pasien rumah sakit, standar keselamatan pasien, pengelolaan risiko keselamatan pasien, dan 7 langkah untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas beberapa konsep dasar tentang manajemen rumah sakit, meliputi pengertian rumah sakit, fungsi dan kualitas pelayanan rumah sakit khususnya pelayanan rawat inap. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit, persepsi dan harapan pelanggan rumah sakit, serta pentingnya memenuhi permintaan pelanggan.
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan Indonesia yang mencakup standar praktik profesional dan standar kinerja profesional perawat. Standar praktik profesional meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi sedangkan standar kinerja profesional meliputi jaminan mutu, pendidikan, penilaian kerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber daya.
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
油
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
Dokumen tersebut membahas peran kepemimpinan rumah sakit dalam pengelolaan insiden keselamatan pasien, meliputi pengembangan sistem pelaporan insiden, pengukuran kinerja, dan pembentukan budaya keselamatan di rumah sakit."
Dokumen ini merupakan contoh program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit yang mencakup tujuan, kegiatan, indikator, sasaran, jadwal, dan evaluasi pelaksanaan program. Program ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan klinis, manajemen, dan keselamatan pasien melalui kegiatan seperti clinical pathway, manajemen resiko, penilaian kinerja, dan monitoring & evaluasi berkala.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
油
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
油
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (悋, , ) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
2. Kelompok 1
1. Maria Jenau NPM. 22201317
2. Emanuela R. Human NPM. 22201324
3. Fransiska Hasinta Helinora NPM. 22201327
4. Corbiana S. Umen NPM. 22201328
5. Veronika Yasinta Ilus NPM. 22201329
6. Maria H. Aninditya NPM. 22201331
7. Wihelmina S. Madur NPM. 22201332
8. Eduardus Jarut NPM. 22201335
3. 7 PILAR KESELAMATAN PASIEN
(sumber : PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG KESELAMATAN PASIEN )
1. Hak pasien.
2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga.
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan.
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan
keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
6. Pendidikan bagi staf tentang keselamatan pasien dan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
4. 1. Hak Pasien
Merupakan hak pasien dan keluarganya untuk mendapatkan
informasi tentang diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan, dan perkiraan biaya pengobatan.
5. Kriteria Meliputi :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan;
b. Rencana pelayanan dibuat oleh dokter penanggung jawab pelayanan
c. Penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya
dilakuan oleh dokter penanggung jawab pelayanan.
6. 2. Pendidikan bagi pasien dan keluarga
Berupa kegiatan mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriteria Meliputi :
a. memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap, dan jujur;
b. mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga
c. mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
7. d. Memahami konsekuensi pelayanan;
e. Mematuhi nasihat dokter dan menghormati tata tertib fasilitas
pelayanan kesehatan;
f. Memperlihatkan sikap saling menghormati dan tenggang rasa
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
8. 3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
Merupakan upaya fasilitas pelayanan kesehatan di bidang Keselamatan
Pasien dalam kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriteria Meliputi :
a. pelayanan secara menyeluruh dan terkoordinasi mulai dari saat pasien
masuk, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan pelayanan, tindakan
pengobatan, pemindahan pasien, rujukan, dan saat pasien keluar dari
fasilitas pelayanan kesehatan.
b. koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan
ketersediaan sumber daya fasilitas pelayanan kesehatan.
9. c. koordinasi pelayanan dalam meningkatkan komunikasi
untuk memfasilitasi dukungan keluarga, asuhan
keperawatan, pelayanan sosial, konsultasi, rujukan, dan
tindak lanjut lainnya.
d. komunikasi dan penyampaian informasi antar profesi
kesehatan sehingga tercapai proses koordinasi yang efektif.
10. 4. Penggunaan metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan peningkatan
keselamatan pasien
Merupakan kegiatan mendesain proses baru atau memperbaiki
proses yang telah ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja
melalui pengumpulan data,menganalisis insiden, dan
melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
Keselamatan Pasien.
Kriteria Meliputi :
a. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan
proses perancangan (desain) yang baik.
11. b. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan
pengumpulan data kinerja yang antara lain terkait dengan
pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu
pelayanan, dan keuangan.
c. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan
evaluasi semua insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi
1 (satu) proses kasus risiko tinggi setiap tahun.
d. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menggunakan
semua data dan informasi hasil evaluasi dan analisis untuk
menentukan perubahan sistem (redesain) atau membuat
sistem baru yang diperlukan, agar kinerja dan keselamatan
pasien terjamin.
12. 5. Peran kepemimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien
Merupakan kegiatan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dalam:
a. mendorong dan menjamin implementasi Keselamatan Pasien secara terintegrasi
dalam organisasi melalui penerapan tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien;
b. menjamin berlangsungnya kegiatan identifikasi risiko Keselamatan Pasien dan
menekan atau mengurangi insiden secara proaktif
c. menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang Keselamatan Pasien;
d. mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan Keselamatan
Pasien
e. mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi setiap unsur dalam meningkatkan
kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan Keselamatan Pasien.
13. Kriteria Meliputi :
a. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola Keselamatan Pasien;
b. Tersedia kegiatan atau program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan dan program meminimalkan Insiden.
c. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen
dari fasilitas pelayanan kesehatan terintegrasi dan berpartisipasi dalam
Keselamatan Pasien.
d. Tersedia prosedur cepat-tanggap terhadap Insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko, dan
penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
e.Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
Insiden termasuk penyediaan informasi yang benar dan jelas tentang
analisis akar masalah Kejadian Nyaris Cedera (KNC), KTD, dan kejadian
sentinel pada saat Keselamatan Pasien mulai dilaksanakan.
14. f. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis Insiden,
atau kegiatan proaktif untuk memperkecil risiko, termasuk
mekanisme untuk mendukung staf dalam kaitan dengan kejadian
sentinel.
g. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela
antar unit dan antar pengelola pelayanan di dalam fasilitas
pelayanan kesehatandengan pendekatan antar disiplin.
h. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
dalam kegiatan perbaikan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan
perbaikan Keselamatan Pasien, termasuk evaluasi berkala terhadap
kecukupan sumber daya tersebut.
i. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi
menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas
perbaikan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan dan keselamatan
pasien, termasuk rencana tindak lanjut dan implementasinya.
15. 6. Pendidikan bagi staf tentang keselamatan
pasien dan
Merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta
mendukung pendekatan interdisipliner dalam pelayanan
pasien.
Kriteria Meliputi :
a. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki
program pendidikan, pelatihan danorientasi bagi staf baru yang
memuat topik Keselamatan Pasien sesuai dengan tugasnya
masing-masing
16. b. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
mengintegrasikan topik Keselamatan Pasiendalam setiap
kegiatan pelatihan/magang dan memberi pedoman yang jelas
tentang pelaporan Insiden.
c. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus
menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama tim
(teamwork) guna mendukung pendekatan interdisipliner dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
17. 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien
Merupakan kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan dalam
merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
Keselamatan Pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal
dan eksternal yang tepat waktu dan akurat.
Kriteria Meliputi :
a. Tersedianya anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi
tentang hal-hal terkait dengan Keselamatan Pasien.
b. Tersedianya mekanisme identifikasi masalah dan kendala
komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada.