ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
AIR ASAM TAMBANG
LOKAKARYA DAN UJIAN KOMPETENSI
KEPALA TEKNIK TAMBANG
DEFINISI
• Air Asam Tambang (AAT) adalah
istilah umum yang digunakan untuk
menerangkan lindian (leachate),
rembesan (seepage) atau aliran
(drainage) yang telah dipengaruhi oleh
oksidasi alamiah mineral sulfida yang
terkandung dalam batuan yang terpapar
(exposed) selama penambangan.
PEMBENTUK AAT
• Mineral sulfida yang reaktif
• Oksigen
• Air
FAKTOR PENGARUH
• PRIMER:
–Air
–Oksigen
–Karakteristik Mineral
–pH
–Rasio Ion Fe (feri/fero)
–Mikroba
FAKTOR PENGARUH
• SEKUNDER:
–Keberadaan batuan penetral
asam
• TERSIER:
–Curah hujan
–Suhu
–Kelembaban
MINERAL PEMBENTUK AAT
• Pirit (FeS2)
• Markasit (FeS2)
• Arsenopirit
(FeAsA)
• Kalkosit (Cu2S)
• Kovelit (CuS)
• Kalkopirit
(CuFeS2)
• Molibdenit (MoS2)
• Sinabar (HgS)
• Galena (PbS)
• Spalerit (ZnS)
MINERAL PENETRAL AAT
• Kalsit (100 %)
CaCO3
• Siderit (116 %)
FeCO3
• Rodokrosit (115 %)
MnCO3
• Magnesit (84 %)
MgCO3
• Witerit ( 196 %)
BaCO3
• Ankerit (108 %)
CaF (CO3)2
• Dolomit (92 %)
MgCa (CO3)
• Malakit (74 %)
CuCO3 (OH)2
• Manganit (88 %)
MnOOH
• Limonit/Goetit (89
%) FeOOH
KONSEKUENSI AAT
• Kualitas air kerja tambang
• Biota akuatik di hilir
• Kualitas air tanah
• Kualitas tanah
• Kesulitan reklamasi/revegetasi
• Problem jangka panjang
• Tekanan masyarakat
KONDISI ASAM
• Kondisi pH di bawah 5,0, kelarutan Al,Fe,
dan Mn sangat tinggi (dapat menyebabkan
keracunan bagi tanaman dan biota air)
• Unsur-unsur:Ca, Mg, K, dan P berada dalam
bentuk senyawa kompleks pada pH rendah
(ketersediaannya sebagai hara berkurang).
MEKANISME DAMPAK
• Hasil oksidasi sulfida terbawa oleh air
ke lokasi di sekitarnya, sehingga
menimbulkan pencemaran (terutama
daerah hilir).
• Mekanisme pencemaran dapat melalui
air permukaan maupun air bawah
tanah.
DAMPAK TERHADAP TANAH
• H2S, Al3+, Fe2+, Fe3+, Mn2+, dan H+ dapat
langsung meracuni tanaman
• Al3+ pada 0,04-0,08 m mole/l bersifat toksik
• Kekurangan unsur basa Ca, Mg, dan K
• Patogen (mikroba) penyakit meningkat
• Penurunan jumlah mikroba tanah yang
bermanfaat untuk fiksasi nitrogen.
DAMPAK TERHADAP AIR
• Kondisi pH rendah dapat langsung
mengakibatkan kematian ikan akibat
bereaksinya besi dan aluminium
dengan insang (terjadi penyumpatan
pada insang oleh garam-garam besi
dan aluminium)
MEKANISME DAMPAK - AIR
• Kondisi asam, logam-logam terlarut berada
pada konsentrasi yang tinggi, kemungkinan:
– tersumbatnya insang oleh garam besi dan
Al,
– dominannya jenis-jenis plankton tertentu
dan terjadinya endapan besi di dasar
(gangguan terhadap fotosintesis, tranfer
energi di air dan pemandangan)
DAMPAK TERHADAP MANUSIA
• Al terlarut dalam air dapat menimbulkan
gangguan terhadap pertumbuhan organ
tubuh dan gangguan kesehatan lainnya
• Jenis-jenis nyamuk tertentu mencari
tempat yang asam untuk bertelur dan
menetaskannya.
DAMPAK PADA BANGUNAN
• Bahan bangunan dari besi dan aluminium
sangat mudah mengalami korosi pada
kondisi asam
• Bangunan semen/beton mudah rusak
(berkurang kekuatannya) pada kondisi asam
• Dapat terjadi penyumbatan pada akuifer
atau sumur bor akibat pengendapat besi
(feri trioksida).
PREDIKSI DAN PENGUJIAN
• IDENTIFIKASI LAPANGAN:
–Oksidasi sulfida menghasilkan besi
sulfat berwarna kuning dan garam
aluminium berwarna putih yang
menyelimuti batuan
–Pembentukan flokulan (endapan) besi
–pH tanah dan air yang rendah
LOKASI (ASAL) CONTOH
LOKASI OPERASI PRAOPERASI
Dinding Pit ï‚· Inti bor
ï‚· Dinding pit
ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
ï‚· Parit uji
Tambah Bawah
Tanah
ï‚· Inti bor
ï‚· Dinding pit
ï‚· Batuan tergali
ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
Timbunan
Batuan Penutup
ï‚· Timbunan batuan
penutup
ï‚· Inti bor
Tailing ï‚· Tailing
ï‚· Endapan
ï‚· Pilot plan pengolahan
Stockpile bijih ï‚· Stockpile bijih ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
Spent ore/bijih
kadar rendah
ï‚· Lindian timbunan ï‚· Pilot plan lindian timbunan
KRITERIA JENIS UJI
• Tahapan kemajuan tambang
• Tujuan uji
• Metode penimbunan batuan penutup
• Ketersediaan waktu, biaya, dan tenaga
JENIS UJI AAT
• Analisis geologi
• Uji geokimia (uji statik, uji kinetik)
• Mekanisme kimiawi
JENIS UJI GEOKIMIA STATIK
• pH pasta
• Penghitungan asam-basa standar
• Penghitungan asam-basa yang dimodifikasi
• Produksi asam neto
• Acid producing potential
• Net acid generation
UJI GEOKIMIA KINETIK
• Uji kolom
• Lisimeter lapangan
• Sel kelembaban (humidity cells)
• Tabung kocok
• Ekstraksi soxhlet
• Kolom oksidasi cepat
• Timbunan uji (trial dump)
• Uji barrel (kosong)
PENCEGAHAN AAT
• Mencegah terbentuknya AAT
• Meniadakan salah satu atau lebih unsur
pembentuk AAT
• Cara kering (pemisahan, penimbunan,
pelapisan, dsb)
• Cara basah (wet land)
PENDEKATAN HIDROLOGI
• Prinsip: MENJAGAAGAR AIR TIDAK
MENGALIRI MATERIAL PIRIT (KEEP
WATER AWAY FROM PYRITIC
MATERIAL)
• Tempatkan timbunan di atas permukaan air
tanah, padatkan dan lapisi dengan liat
• Parit pengelak (diversion ditcth) untuk
mengurangi infiltrasi
PELAPISAN
• Pelapisan dengan liat:
– Bentonit (efektif karena sifat mengembang dan
melapisi/menutup)
– stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar
• Pelapisan dengan bahan sintetik:
– aspal
– tar
– semen
– plastik film
– geotekstil
MINIMISASI OKSIGEN
• Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi
oksigen (tanah pucuk yang mengandung
mikroorganisme aktif) adalah strategi yang
baik untuk mengurangi O2 (segera).
• Pemadatan pada saat kontruksi
• Pemadatan pada permukaan dan lereng
bagian luar untuk mengurangi difusi O2 dan
konveksi udara ke dalam timbunan.
BAKTERISIDA
• Surfaktan anion
• Asam organik pengawet makanan
• Percobaan dengan sodium lauril sulfat
(SLS) mampu mengurangi
pembentukan AAT hingga 60 - 90 %
pada coal refuse

More Related Content

Similar to AAT-Fungsional PIT at mineral and coal mining (20)

Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptxPengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
IrhamLuthfi
Ìý
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
Ìý
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
Nesha Mutiara
Ìý
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
gifariwk
Ìý
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
Fajar Rizki Widiatmoko
Ìý
kimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxkimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptx
PUTRIUtti1
Ìý
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
riyadi restu putra
Ìý
Laterit dan-endapan-bijih
Laterit dan-endapan-bijihLaterit dan-endapan-bijih
Laterit dan-endapan-bijih
Agus Kus
Ìý
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
agus sabar sabdono
Ìý
Mengenal pirit
Mengenal piritMengenal pirit
Mengenal pirit
supriadin / fadin
Ìý
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
rinaldikhram
Ìý
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
rusydisyam1
Ìý
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologisGeokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
HeriGeologist
Ìý
Modul 21
Modul 21Modul 21
Modul 21
Geology Samosir
Ìý
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Liusfernando2
Ìý
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptxAir Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
AndiImamRamadhanaAlq
Ìý
Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
Fianti Damayanti
Ìý
Materi kuliah 1
Materi kuliah 1Materi kuliah 1
Materi kuliah 1
Mulyadi Yahya
Ìý
Endapan phorpiry
Endapan phorpiryEndapan phorpiry
Endapan phorpiry
Non'k Moloku
Ìý
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
permukaan bumi
Ìý
Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptxPengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
Pengelolaan Salinitas dan Sodisitasdan air irigasi.pptx
IrhamLuthfi
Ìý
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu GampingProses terbentuknya (genesa) batu Gamping
Proses terbentuknya (genesa) batu Gamping
RonaMentari2
Ìý
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER
Nesha Mutiara
Ìý
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
gifariwk
Ìý
kimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxkimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptx
PUTRIUtti1
Ìý
Laterit dan-endapan-bijih
Laterit dan-endapan-bijihLaterit dan-endapan-bijih
Laterit dan-endapan-bijih
Agus Kus
Ìý
Endapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabarEndapan epithermal agus sabar
Endapan epithermal agus sabar
agus sabar sabdono
Ìý
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
rinaldikhram
Ìý
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
rusydisyam1
Ìý
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologisGeokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
HeriGeologist
Ìý
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Liusfernando2
Ìý
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptxAir Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
AndiImamRamadhanaAlq
Ìý
Materi kuliah 1
Materi kuliah 1Materi kuliah 1
Materi kuliah 1
Mulyadi Yahya
Ìý
Endapan phorpiry
Endapan phorpiryEndapan phorpiry
Endapan phorpiry
Non'k Moloku
Ìý
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
permukaan bumi
Ìý

More from SlametSetyowibowo3 (8)

PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .pptPEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MININGDriving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
SlametSetyowibowo3
Ìý
Basic Principle of Safety in minerals mining.ppt
Basic Principle of Safety in minerals mining.pptBasic Principle of Safety in minerals mining.ppt
Basic Principle of Safety in minerals mining.ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoserviceYogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
SlametSetyowibowo3
Ìý
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARAMine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
SlametSetyowibowo3
Ìý
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBA
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBAPeraturan lingkungan pertambangan MINERBA
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBA
SlametSetyowibowo3
Ìý
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARAJaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
SlametSetyowibowo3
Ìý
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .pptPEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
PEDOMAN TEKNIS REKLAMASI at coal and minerals .ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MININGDriving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
Driving Emergency Response IN MINERALS AND COAL MINING
SlametSetyowibowo3
Ìý
Basic Principle of Safety in minerals mining.ppt
Basic Principle of Safety in minerals mining.pptBasic Principle of Safety in minerals mining.ppt
Basic Principle of Safety in minerals mining.ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoserviceYogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
Yogya RHL Soni Trison penunjukan PJO geoservice
SlametSetyowibowo3
Ìý
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARAMine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
Mine closure and community IN MINERALS DAN BATUBARA
SlametSetyowibowo3
Ìý
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBA
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBAPeraturan lingkungan pertambangan MINERBA
Peraturan lingkungan pertambangan MINERBA
SlametSetyowibowo3
Ìý
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARAJaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Jaminan Reklamasi PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
SlametSetyowibowo3
Ìý
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
10-3 Grade Control Activity Pomalaa Selective Mining_Alamsyah.ppt
SlametSetyowibowo3
Ìý

Recently uploaded (7)

pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Ìý
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Ìý
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Ìý
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Ìý
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Ìý
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Matematika Mengengah Pertemuan Ke-13 ok.
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Ìý
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Ìý
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.pptpelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
pelatihanScaffolding-Training-With-Bahasa.ppt
rhamset
Ìý
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptxPengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
Pengukuran_Instrumentasi_Pertemuan1.pptx
gintingdesiana
Ìý
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptxTugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
Tugas_Pengembangan_Sistem_Informasi.pptx
iqbalhadad517
Ìý
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
8-Standar-pemasngan-Pembongkaran-Perancah-Rev.pptx
rhamset
Ìý
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
1 Pengantar-dan-Dasar-Hukum-Scaffolding.pptx
rhamset
Ìý
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.pptMekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
Mekanika Teknik - KESETIMBANGAN TITIK BUHUL.ppt
iwankawank
Ìý

AAT-Fungsional PIT at mineral and coal mining

  • 1. AIR ASAM TAMBANG LOKAKARYA DAN UJIAN KOMPETENSI KEPALA TEKNIK TAMBANG
  • 2. DEFINISI • Air Asam Tambang (AAT) adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan lindian (leachate), rembesan (seepage) atau aliran (drainage) yang telah dipengaruhi oleh oksidasi alamiah mineral sulfida yang terkandung dalam batuan yang terpapar (exposed) selama penambangan.
  • 3. PEMBENTUK AAT • Mineral sulfida yang reaktif • Oksigen • Air
  • 4. FAKTOR PENGARUH • PRIMER: –Air –Oksigen –Karakteristik Mineral –pH –Rasio Ion Fe (feri/fero) –Mikroba
  • 5. FAKTOR PENGARUH • SEKUNDER: –Keberadaan batuan penetral asam • TERSIER: –Curah hujan –Suhu –Kelembaban
  • 6. MINERAL PEMBENTUK AAT • Pirit (FeS2) • Markasit (FeS2) • Arsenopirit (FeAsA) • Kalkosit (Cu2S) • Kovelit (CuS) • Kalkopirit (CuFeS2) • Molibdenit (MoS2) • Sinabar (HgS) • Galena (PbS) • Spalerit (ZnS)
  • 7. MINERAL PENETRAL AAT • Kalsit (100 %) CaCO3 • Siderit (116 %) FeCO3 • Rodokrosit (115 %) MnCO3 • Magnesit (84 %) MgCO3 • Witerit ( 196 %) BaCO3 • Ankerit (108 %) CaF (CO3)2 • Dolomit (92 %) MgCa (CO3) • Malakit (74 %) CuCO3 (OH)2 • Manganit (88 %) MnOOH • Limonit/Goetit (89 %) FeOOH
  • 8. KONSEKUENSI AAT • Kualitas air kerja tambang • Biota akuatik di hilir • Kualitas air tanah • Kualitas tanah • Kesulitan reklamasi/revegetasi • Problem jangka panjang • Tekanan masyarakat
  • 9. KONDISI ASAM • Kondisi pH di bawah 5,0, kelarutan Al,Fe, dan Mn sangat tinggi (dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman dan biota air) • Unsur-unsur:Ca, Mg, K, dan P berada dalam bentuk senyawa kompleks pada pH rendah (ketersediaannya sebagai hara berkurang).
  • 10. MEKANISME DAMPAK • Hasil oksidasi sulfida terbawa oleh air ke lokasi di sekitarnya, sehingga menimbulkan pencemaran (terutama daerah hilir). • Mekanisme pencemaran dapat melalui air permukaan maupun air bawah tanah.
  • 11. DAMPAK TERHADAP TANAH • H2S, Al3+, Fe2+, Fe3+, Mn2+, dan H+ dapat langsung meracuni tanaman • Al3+ pada 0,04-0,08 m mole/l bersifat toksik • Kekurangan unsur basa Ca, Mg, dan K • Patogen (mikroba) penyakit meningkat • Penurunan jumlah mikroba tanah yang bermanfaat untuk fiksasi nitrogen.
  • 12. DAMPAK TERHADAP AIR • Kondisi pH rendah dapat langsung mengakibatkan kematian ikan akibat bereaksinya besi dan aluminium dengan insang (terjadi penyumpatan pada insang oleh garam-garam besi dan aluminium)
  • 13. MEKANISME DAMPAK - AIR • Kondisi asam, logam-logam terlarut berada pada konsentrasi yang tinggi, kemungkinan: – tersumbatnya insang oleh garam besi dan Al, – dominannya jenis-jenis plankton tertentu dan terjadinya endapan besi di dasar (gangguan terhadap fotosintesis, tranfer energi di air dan pemandangan)
  • 14. DAMPAK TERHADAP MANUSIA • Al terlarut dalam air dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan organ tubuh dan gangguan kesehatan lainnya • Jenis-jenis nyamuk tertentu mencari tempat yang asam untuk bertelur dan menetaskannya.
  • 15. DAMPAK PADA BANGUNAN • Bahan bangunan dari besi dan aluminium sangat mudah mengalami korosi pada kondisi asam • Bangunan semen/beton mudah rusak (berkurang kekuatannya) pada kondisi asam • Dapat terjadi penyumbatan pada akuifer atau sumur bor akibat pengendapat besi (feri trioksida).
  • 16. PREDIKSI DAN PENGUJIAN • IDENTIFIKASI LAPANGAN: –Oksidasi sulfida menghasilkan besi sulfat berwarna kuning dan garam aluminium berwarna putih yang menyelimuti batuan –Pembentukan flokulan (endapan) besi –pH tanah dan air yang rendah
  • 17. LOKASI (ASAL) CONTOH LOKASI OPERASI PRAOPERASI Dinding Pit ï‚· Inti bor ï‚· Dinding pit ï‚· Inti bor ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah ï‚· Parit uji Tambah Bawah Tanah ï‚· Inti bor ï‚· Dinding pit ï‚· Batuan tergali ï‚· Inti bor ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah Timbunan Batuan Penutup ï‚· Timbunan batuan penutup ï‚· Inti bor Tailing ï‚· Tailing ï‚· Endapan ï‚· Pilot plan pengolahan Stockpile bijih ï‚· Stockpile bijih ï‚· Inti bor ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah Spent ore/bijih kadar rendah ï‚· Lindian timbunan ï‚· Pilot plan lindian timbunan
  • 18. KRITERIA JENIS UJI • Tahapan kemajuan tambang • Tujuan uji • Metode penimbunan batuan penutup • Ketersediaan waktu, biaya, dan tenaga
  • 19. JENIS UJI AAT • Analisis geologi • Uji geokimia (uji statik, uji kinetik) • Mekanisme kimiawi
  • 20. JENIS UJI GEOKIMIA STATIK • pH pasta • Penghitungan asam-basa standar • Penghitungan asam-basa yang dimodifikasi • Produksi asam neto • Acid producing potential • Net acid generation
  • 21. UJI GEOKIMIA KINETIK • Uji kolom • Lisimeter lapangan • Sel kelembaban (humidity cells) • Tabung kocok • Ekstraksi soxhlet • Kolom oksidasi cepat • Timbunan uji (trial dump) • Uji barrel (kosong)
  • 22. PENCEGAHAN AAT • Mencegah terbentuknya AAT • Meniadakan salah satu atau lebih unsur pembentuk AAT • Cara kering (pemisahan, penimbunan, pelapisan, dsb) • Cara basah (wet land)
  • 23. PENDEKATAN HIDROLOGI • Prinsip: MENJAGAAGAR AIR TIDAK MENGALIRI MATERIAL PIRIT (KEEP WATER AWAY FROM PYRITIC MATERIAL) • Tempatkan timbunan di atas permukaan air tanah, padatkan dan lapisi dengan liat • Parit pengelak (diversion ditcth) untuk mengurangi infiltrasi
  • 24. PELAPISAN • Pelapisan dengan liat: – Bentonit (efektif karena sifat mengembang dan melapisi/menutup) – stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar • Pelapisan dengan bahan sintetik: – aspal – tar – semen – plastik film – geotekstil
  • 25. MINIMISASI OKSIGEN • Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi oksigen (tanah pucuk yang mengandung mikroorganisme aktif) adalah strategi yang baik untuk mengurangi O2 (segera). • Pemadatan pada saat kontruksi • Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar untuk mengurangi difusi O2 dan konveksi udara ke dalam timbunan.
  • 26. BAKTERISIDA • Surfaktan anion • Asam organik pengawet makanan • Percobaan dengan sodium lauril sulfat (SLS) mampu mengurangi pembentukan AAT hingga 60 - 90 % pada coal refuse