Materi Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Air Asam Tambang. Teknik Pertambangan S...Mario Yuven
Ìý
1. Dokumen membahas tentang deteksi dini air asam tambang yang dapat terbentuk dari aktivitas pertambangan, termasuk cara-cara pencegahan dan pengendaliannya.
2. Terdapat 4 jenis batuan berdasarkan potensi pembentukan asam, dan hasil uji laboratorium mengidentifikasi beberapa conto batuan sebagai pembentuk asam.
3. Pengendalian dilakukan dengan menempatkan batuan non-pembentuk asam di luar, memb
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Mario Yuven
Ìý
Teks tersebut membahas tentang air asam tambang (AAT), termasuk definisi, proses pembentukan, sumber, dan dampaknya. AAT dihasilkan dari oksidasi mineral sulfida seperti pirit di tambang, yang menghasilkan asam dan logam beracun dalam air. Hal ini dapat mencemari lingkungan dan memengaruhi kesehatan.
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
Ìý
Sumber daya alam hayati dan non-hayati di Indonesia meliputi berbagai jenis flora dan fauna serta mineral seperti emas, nikel, batu bara, dan pasir besi. Flora tersebar di seluruh wilayah nusantara dari Sumatera hingga Papua. Sedangkan mineral terbentuk dari proses geologi jutaan tahun lalu dan memiliki persebaran tertentu di berbagai pulau.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, khususnya proses pembentukan endapan primer dan sekunder. Terdapat beberapa jenis endapan primer seperti endapan magmatik, hidrotermal, metasomatik kontak, dan vulkanik. Sedangkan endapan sekunder terbentuk dari proses pelapukan dan sedimentasi."
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, termasuk proses pembentukan endapan primer, sekunder, sedimentasi, dan metamorfik yang menghasilkan berbagai jenis mineral dan logam."
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, mineral, dan batuan. Mineral didefinisikan sebagai zat alami yang terbentuk dari proses alam dan terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur. Batuan umumnya terdiri dari dua mineral atau lebih yang dicampur melalui proses geologi. Sifat fisik mineral dan batuan meliputi bentuk kristal, sistem belahan, kekerasan, kilauan, warna, garis, densitas, dan berat jenis
Air asam tambang (AAT) adalah air yang bersifat asam atau air yang memiliki tingkat keasaman tinggi yang dihasilkan dari kegiatan penambangan, dimana sumber air dapat berupa air limpasan hujan, air tanah atau air proses untuk kasus tailing,
Air asam tambang adalah limbah pecemar lingkungan yang terjadi akibat aktifitas pertambangannya. Limbah ini terjadi karena adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses pengambilan bahan mineral tambang.
Litosfer terdiri atas lapisan sial dan sima yang tersusun dari berbagai jenis batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan-batuan tersebut terbentuk melalui proses pembentukan magma, pelapukan, endapan, dan metamorfosis yang terjadi secara berulang dalam siklus batuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
Ìý
Sumber daya alam hayati dan non-hayati di Indonesia meliputi berbagai jenis flora dan fauna serta mineral seperti emas, nikel, batu bara, dan pasir besi. Flora tersebar di seluruh wilayah nusantara dari Sumatera hingga Papua. Sedangkan mineral terbentuk dari proses geologi jutaan tahun lalu dan memiliki persebaran tertentu di berbagai pulau.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, khususnya proses pembentukan endapan primer dan sekunder. Terdapat beberapa jenis endapan primer seperti endapan magmatik, hidrotermal, metasomatik kontak, dan vulkanik. Sedangkan endapan sekunder terbentuk dari proses pelapukan dan sedimentasi."
Laterit merupakan hasil pelapukan kuat pada daerah tropis yang kaya akan kaolinit dan oksida besi serta aluminium. Laterit mengandung logam aluminium dan nikel, serta dapat mengandung emas. Pembentukan laterit dipengaruhi oleh iklim, vegetasi, struktur batuan, dan waktu pelapukan.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, termasuk proses pembentukan endapan primer, sekunder, sedimentasi, dan metamorfik yang menghasilkan berbagai jenis mineral dan logam."
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, mineral, dan batuan. Mineral didefinisikan sebagai zat alami yang terbentuk dari proses alam dan terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur. Batuan umumnya terdiri dari dua mineral atau lebih yang dicampur melalui proses geologi. Sifat fisik mineral dan batuan meliputi bentuk kristal, sistem belahan, kekerasan, kilauan, warna, garis, densitas, dan berat jenis
Air asam tambang (AAT) adalah air yang bersifat asam atau air yang memiliki tingkat keasaman tinggi yang dihasilkan dari kegiatan penambangan, dimana sumber air dapat berupa air limpasan hujan, air tanah atau air proses untuk kasus tailing,
Air asam tambang adalah limbah pecemar lingkungan yang terjadi akibat aktifitas pertambangannya. Limbah ini terjadi karena adanya proses oksidasi bahan mineral pirit (FeS2) dan bahan mineral sulfida lainnya yang tersingkap ke permukaan tanah dalam proses pengambilan bahan mineral tambang.
Litosfer terdiri atas lapisan sial dan sima yang tersusun dari berbagai jenis batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan-batuan tersebut terbentuk melalui proses pembentukan magma, pelapukan, endapan, dan metamorfosis yang terjadi secara berulang dalam siklus batuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Genesa bahan galian membahas proses pembentukan endapan primer, sekunder, dan sedimenter serta jenis-jenis endapan tersebut seperti endapan magmatis, metasomatik kontak, hidrotermal, vulkanik, dan pegmatit.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
✅ Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
✅ Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
✅ Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
✅ Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
✅ Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
✅ Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
📌 Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
2. DEFINISI
• Air Asam Tambang (AAT) adalah
istilah umum yang digunakan untuk
menerangkan lindian (leachate),
rembesan (seepage) atau aliran
(drainage) yang telah dipengaruhi oleh
oksidasi alamiah mineral sulfida yang
terkandung dalam batuan yang terpapar
(exposed) selama penambangan.
8. KONSEKUENSI AAT
• Kualitas air kerja tambang
• Biota akuatik di hilir
• Kualitas air tanah
• Kualitas tanah
• Kesulitan reklamasi/revegetasi
• Problem jangka panjang
• Tekanan masyarakat
9. KONDISI ASAM
• Kondisi pH di bawah 5,0, kelarutan Al,Fe,
dan Mn sangat tinggi (dapat menyebabkan
keracunan bagi tanaman dan biota air)
• Unsur-unsur:Ca, Mg, K, dan P berada dalam
bentuk senyawa kompleks pada pH rendah
(ketersediaannya sebagai hara berkurang).
10. MEKANISME DAMPAK
• Hasil oksidasi sulfida terbawa oleh air
ke lokasi di sekitarnya, sehingga
menimbulkan pencemaran (terutama
daerah hilir).
• Mekanisme pencemaran dapat melalui
air permukaan maupun air bawah
tanah.
11. DAMPAK TERHADAP TANAH
• H2S, Al3+, Fe2+, Fe3+, Mn2+, dan H+ dapat
langsung meracuni tanaman
• Al3+ pada 0,04-0,08 m mole/l bersifat toksik
• Kekurangan unsur basa Ca, Mg, dan K
• Patogen (mikroba) penyakit meningkat
• Penurunan jumlah mikroba tanah yang
bermanfaat untuk fiksasi nitrogen.
12. DAMPAK TERHADAP AIR
• Kondisi pH rendah dapat langsung
mengakibatkan kematian ikan akibat
bereaksinya besi dan aluminium
dengan insang (terjadi penyumpatan
pada insang oleh garam-garam besi
dan aluminium)
13. MEKANISME DAMPAK - AIR
• Kondisi asam, logam-logam terlarut berada
pada konsentrasi yang tinggi, kemungkinan:
– tersumbatnya insang oleh garam besi dan
Al,
– dominannya jenis-jenis plankton tertentu
dan terjadinya endapan besi di dasar
(gangguan terhadap fotosintesis, tranfer
energi di air dan pemandangan)
14. DAMPAK TERHADAP MANUSIA
• Al terlarut dalam air dapat menimbulkan
gangguan terhadap pertumbuhan organ
tubuh dan gangguan kesehatan lainnya
• Jenis-jenis nyamuk tertentu mencari
tempat yang asam untuk bertelur dan
menetaskannya.
15. DAMPAK PADA BANGUNAN
• Bahan bangunan dari besi dan aluminium
sangat mudah mengalami korosi pada
kondisi asam
• Bangunan semen/beton mudah rusak
(berkurang kekuatannya) pada kondisi asam
• Dapat terjadi penyumbatan pada akuifer
atau sumur bor akibat pengendapat besi
(feri trioksida).
16. PREDIKSI DAN PENGUJIAN
• IDENTIFIKASI LAPANGAN:
–Oksidasi sulfida menghasilkan besi
sulfat berwarna kuning dan garam
aluminium berwarna putih yang
menyelimuti batuan
–Pembentukan flokulan (endapan) besi
–pH tanah dan air yang rendah
17. LOKASI (ASAL) CONTOH
LOKASI OPERASI PRAOPERASI
Dinding Pit ï‚· Inti bor
ï‚· Dinding pit
ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
ï‚· Parit uji
Tambah Bawah
Tanah
ï‚· Inti bor
ï‚· Dinding pit
ï‚· Batuan tergali
ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
Timbunan
Batuan Penutup
ï‚· Timbunan batuan
penutup
ï‚· Inti bor
Tailing ï‚· Tailing
ï‚· Endapan
ï‚· Pilot plan pengolahan
Stockpile bijih ï‚· Stockpile bijih ï‚· Inti bor
ï‚· Lintasan eks. Bawah tanah
Spent ore/bijih
kadar rendah
ï‚· Lindian timbunan ï‚· Pilot plan lindian timbunan
18. KRITERIA JENIS UJI
• Tahapan kemajuan tambang
• Tujuan uji
• Metode penimbunan batuan penutup
• Ketersediaan waktu, biaya, dan tenaga
20. JENIS UJI GEOKIMIA STATIK
• pH pasta
• Penghitungan asam-basa standar
• Penghitungan asam-basa yang dimodifikasi
• Produksi asam neto
• Acid producing potential
• Net acid generation
22. PENCEGAHAN AAT
• Mencegah terbentuknya AAT
• Meniadakan salah satu atau lebih unsur
pembentuk AAT
• Cara kering (pemisahan, penimbunan,
pelapisan, dsb)
• Cara basah (wet land)
23. PENDEKATAN HIDROLOGI
• Prinsip: MENJAGAAGAR AIR TIDAK
MENGALIRI MATERIAL PIRIT (KEEP
WATER AWAY FROM PYRITIC
MATERIAL)
• Tempatkan timbunan di atas permukaan air
tanah, padatkan dan lapisi dengan liat
• Parit pengelak (diversion ditcth) untuk
mengurangi infiltrasi
24. PELAPISAN
• Pelapisan dengan liat:
– Bentonit (efektif karena sifat mengembang dan
melapisi/menutup)
– stabilisasi dari erosi dan penetrasi akar
• Pelapisan dengan bahan sintetik:
– aspal
– tar
– semen
– plastik film
– geotekstil
25. MINIMISASI OKSIGEN
• Pelapisan dengan lapisan pengkonsumsi
oksigen (tanah pucuk yang mengandung
mikroorganisme aktif) adalah strategi yang
baik untuk mengurangi O2 (segera).
• Pemadatan pada saat kontruksi
• Pemadatan pada permukaan dan lereng
bagian luar untuk mengurangi difusi O2 dan
konveksi udara ke dalam timbunan.
26. BAKTERISIDA
• Surfaktan anion
• Asam organik pengawet makanan
• Percobaan dengan sodium lauril sulfat
(SLS) mampu mengurangi
pembentukan AAT hingga 60 - 90 %
pada coal refuse