Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, syarat, bentuk, dan bagian-bagian surat serta penggunaan bahasa yang benar dalam surat dinas."
Surat menyurat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara tertulis. Surat memiliki beberapa fungsi seperti bukti nyata, alat pengingat, bukti sejarah, pedoman kerja, dan alat promosi. Prinsip penulisan surat meliputi jelas, ringkas, tidak ambigu, dan sopan. Surat terdiri dari beberapa bagian seperti kop surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat
Dokumen tersebut membahas tentang pendefinisian surat, fungsi-fungsi surat, bentuk surat, dan bagian-bagian penting dalam penulisan surat secara umum dan formal. Dibahas pula tentang penomoran surat, lampiran, alamat pengirim dan penerima, serta unsur-unsur lain yang perlu dicantumkan dalam sebuah surat agar terlihat rapi dan profesional.
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berisi pesan, informasi, dan tanggapan penulis. Surat dapat berfungsi sebagai bukti, alat promosi, pedoman kerja, dan alat pengambilan keputusan. Surat dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, isi, sifat, dan lingkupnya. Bagian-bagian penting surat meliputi kepala surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat, alamat, salam pembuka dan
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan contoh format surat pribadi, resmi, niaga, dan dinas. Jenis-jenis surat yang dijelaskan meliputi ciri-ciri, bagian-bagian, dan fungsinya. Format surat yang dibahas adalah format lurus penuh, lurus, setengah lurus, lekuk, dan paragraf menggantung.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur penting dalam penulisan surat formal, meliputi tanggal surat, nomor surat, lampiran, hal surat, alamat pengirim dan penerima, tubuh surat (paragraf pembuka, isi, dan penutup), penanggung jawab surat, tembusan, dan penggunaan singkatan.
Surat ini memperkenalkan produk-produk elektronik seperti setrika listrik, kompor listrik, mesin cuci, rice cooker dan kipas angin dengan merek Nusa Indah yang diproduksi oleh PT Elektrik Mitra Sejahtera kepada Direktur PT Jaya Makmur. Surat ini juga menjelaskan bahwa perusahaan tersebut adalah patungan antara perusahaan nasional dan Hyundai Korea.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis surat dinas dan cara penulisan surat dinas yang baik dan benar sesuai pedoman yang berlaku. Diuraikan pula bagian-bagian surat dinas dan bahasa yang digunakan.
Surat dinas merupakan alat komunikasi penting antar instansi pemerintah yang berisi informasi resmi seperti pemberitahuan, penjelasan, dan permintaan. Surat dinas terdiri atas beberapa bagian utama seperti kepala surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat, alamat tujuan, salam pembuka dan penutup, tanda tangan, serta nama jabatan penandatangan. Surat dinas harus ditulis dengan bahasa yang jelas, ringk
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korespondensi bisnis, definisi surat bisnis, fungsi surat, prinsip penulisan surat, bagian-bagian surat, dan format lipatan surat serta amplop."
Surat dinas adalah komunikasi tertulis tentang kepentingan tugas dan kegiatan dinas antar instansi atau antara instansi dan perorangan. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian, format, dan cara penulisan surat dinas secara lengkap dan sistematis.
Memo ini memberikan informasi singkat tentang persiapan sekolah untuk mengikuti lomba kebersihan antar SMP di Kota Depok. Pembina OSIS meminta Ketua OSIS mempersiapkan sekolah untuk menjadi peserta lomba tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur penting dalam penulisan surat formal, meliputi tanggal surat, nomor surat, lampiran, hal surat, alamat pengirim dan penerima, tubuh surat (paragraf pembuka, isi, dan penutup), penanggung jawab surat, tembusan, dan penggunaan singkatan.
Surat ini memperkenalkan produk-produk elektronik seperti setrika listrik, kompor listrik, mesin cuci, rice cooker dan kipas angin dengan merek Nusa Indah yang diproduksi oleh PT Elektrik Mitra Sejahtera kepada Direktur PT Jaya Makmur. Surat ini juga menjelaskan bahwa perusahaan tersebut adalah patungan antara perusahaan nasional dan Hyundai Korea.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis surat dinas dan cara penulisan surat dinas yang baik dan benar sesuai pedoman yang berlaku. Diuraikan pula bagian-bagian surat dinas dan bahasa yang digunakan.
Surat dinas merupakan alat komunikasi penting antar instansi pemerintah yang berisi informasi resmi seperti pemberitahuan, penjelasan, dan permintaan. Surat dinas terdiri atas beberapa bagian utama seperti kepala surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat, alamat tujuan, salam pembuka dan penutup, tanda tangan, serta nama jabatan penandatangan. Surat dinas harus ditulis dengan bahasa yang jelas, ringk
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korespondensi bisnis, definisi surat bisnis, fungsi surat, prinsip penulisan surat, bagian-bagian surat, dan format lipatan surat serta amplop."
Surat dinas adalah komunikasi tertulis tentang kepentingan tugas dan kegiatan dinas antar instansi atau antara instansi dan perorangan. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian, format, dan cara penulisan surat dinas secara lengkap dan sistematis.
Memo ini memberikan informasi singkat tentang persiapan sekolah untuk mengikuti lomba kebersihan antar SMP di Kota Depok. Pembina OSIS meminta Ketua OSIS mempersiapkan sekolah untuk menjadi peserta lomba tersebut.
2. PENGERTIAN SURAT
Surat adalah selembar kertas yang
berisi informasi, pesan,
pertanyaan, dan tanggapan yang
sesuai dengan keinginan penulis
surat. Kegiatan berkomunikasi
dengan surat disebut surat-
menyurat atau korespondensi.
3. Fungsi Surat
sebagai bukti nyata hitam di atas putih,
terutama surat-surat perjanjian
sebagai alat pengingat karena surat dapat
diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika
diperlukan
sebagai bukti sejarah
sebagai pedoman kerja dalam
melaksanakan tugas
5. Syarat Surat yang Baik
Ditulis dengan teknik penyusunan
yang benar
Bahasa surat disusun sesuai dengan
kaidah yang baku (ejaan, diksi,
kalimat, dan paragraf), jelas,
ringkas, lugas, sopan, dan
komunikatif
6. Bentuk Surat
Bentuk surat (style) adalah tata letak
bagian-bagian surat, yaitu dari kepala
surat sampai dengan inisial surat. Ia
menyiratkan segi estetika serta
kepraktisan. bentuk itu adalah sebagai
berikut:
format lurus penuh (full block style)
format lurus (block style)
7. BAGIAN-BAGIAN SURAT DINAS
1. Kepala Surat atau Kop Surat
Unsur-unsur kepala surat adalah:
unsur utama: nama perusahaan, alamat lengkap,
nomor telepon
unsur tambahan: logo/simbol jawatan/perusahaan,
nama bank langganan, alamat kantor cabang, dan
bidang usaha
8. CONTOH KOP SURAT
Salah: P.T. RADIO FREQUENCY COMMUNICATION
Jl. Ir. H. Juanda No. 47 B.O. Box 70 Bandung
Telephone (022)912345, 674432
Facsimile (022) 977765
Telex 28765 FRCBGIA
Benar: PT RADIO FREQUENCY COMMUNICATION
Jalan Ir. H. Juanda 47 Kotak Pos 70 Bandung 40136
Telepon (022)912345, 674432
Faksimile (022) 977765
Teleks 28765 FRCBGIA
9. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberi tahu kepada si
penerima surat kapan surat itu ditulis. Tanggal surat dinas
tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota sudah
tercantum pada kepala surat. Nama bulan jangan disingkat
atau ditulis dengan angka (November menjadi Nov. atau
11). Tahun juga ditulis lengkap, tidak disingkat dengan
tanda koma di atas. Akhir tanggal surat tidak dibubuhkan
tanda baca apa pun.
Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku untuk
penulisan surat pribadi.
Salah: Jakarta, 28 Okt. 1987 Benar: 28 Oktober 1987
Bandung, 28-10-87
10. Nomor Surat
Setiap surat keluar dari sebuah jawatan atau perusahaan harus diberi
nomor untuk memudahkan pengagendaan, pengarsipan, dan
pengacuan di dalam balasan surat. Oleh penerima surat nomor surat
yang diterima dapat disebutkan sebagai acuan atau petunjuk di dalam
surat jawaban. Demikian pula memudahkan mencari surat itu
kembali jika diperlukan, dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat
yang keluar.
Nomor urut surat hanya berlaku untuk tahun yang bersangkutan.
Pada awal Januari tahun berikutnya diurutkan kembali dari nomor satu
dan seterusnya hingga akhir Desember.
Setiap perusahaan mempunyai kode penomoran sendiri, namun
sekurang-kurangnya penomoran surat menunjukkan nomor surat
keluar, kode (jenis) surat, bulan, dan tahu surat.
Contoh: Nomor: 35/SP/IV/1992
Keterangan: 35 - nomor urut surat keluar
SP - singkatan dari Surat Penawaran
IV - penanda bulan (April) saat surat dikirim
1992 - tahun surat dikirim
11. Penulisan nomor dan kode surat diatur sebagai berikut:
Kata Nomor (lengkap) diikuti tanda titik dua atau jika
nomor itu disingkat dengan No., penulisannya diikuti
tanda titik, kemudian tanda titik dua. Garis miring yang
digunakan dalam nomor dan kode surat tidak didahului
dan tidak diikuti spasi. Angka tahun ditulis dengan
lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apa pun.
Salah: Nomor:32421/F8/UI.5/87.-
No:32421/F8/UI.5/87.-
Benar: Nomor: 3245/F8/UI.5/1987
No.: 32421/F8/UI.5/1987
12. Lampiran
Penulisan Lampiran setelah nomor surat berguna agar
penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali
banyaknya sesuatu yang dilampirkan. Yang dilampirkan
itu dapat berupa buku, fotokopi surat keterangan yang
diperlukan, brosur, kuitansi, dan sebagainya.
Penulisan Lampiran mengikuti aturan sebagai berikut:
Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua. Kemudian
dicantumkan jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti
tanda baca apa pun.
Salah: Lampiran: satu berkas Benar: Lampiran: Satu berkas
Lamp.: dua eksemplar Lamp.: Dua eksemplar
Lamp.: seratus dua eksemplar Lamp.: 102 eksemplar
13. Hal Surat
Penulisan Hal setelah Lampiran berguna agar
pembaca dengan cepat mengetahui hal yang
dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca
isi surat selengkapnya. Hal surat dituliskan dengan
singkat. Sebaiknya digunakan kata Hal dan bukan
Perihal.
Penulisan Hal yang benar
Hal: Petugas pameran Dies Natalis
Hal: Permintaan bantuan tenaga pengajar
14. Alamat (dalam) Surat
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung
siapa yang harus menerima surat. Alamat yang dituju ini sebenarnya
tercantum pula dalam sampul surat. Alamat (dalam surat) sekaligus
dapat berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai berikut:
a. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi
sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat
pengirim pun tidak didahului kata dari karena kata dari berfungsi
sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan asal)
b. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diiukuti titik) atau Yang
terhormat (tidak diikuti titik)
c. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis
surat mencantumkan sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
15. e. Penulisan kata Jalan pada alamat tidak disingkat. Nama gang,
nomor, RT, dan RW dituliskan lengkap dengan huruf kapital
setiap awal kata. Nama kota dan propinsi dituliskan dengan
huruf awal kapital, tidak digarisbawahi atau diberti tanda baca
apa pun. Alamat pengirim dan alamat tujuan perlu dicantumkan
kode pos, jika kota itu telah memilikinya.
d. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di
depan namanya, seperti Drs., Ir., dan Drg., kata sapaan Bapak,
Ibu, dan Saudara tidak digunakan. Demikian juga, jika alamat
yang dituju itu memiliki pangkat, seperti sersan atau kapten,
kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan. Jika yang
dituju adalah jabatan orang tersebut seperti direktur PT atau
kepala instansi tertentu, kata sapaan juga tidak digunakan.
Ketentuan-ketentuan ini bertujuan agar sapaan Bapak, Ibu, atau
Sdr. tidak berimpit dengan gelar, pangkat, atau dengan jabatan.
16. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum
penulis surat berkomunikasi. Salam pembuka dalam surat resmi
perlu dipertahankan karena bagian ini merupakan salah satu
penanda surat yang sopan dan adab.
Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi
dengan nomor, lampiran, hal, dan alamat surat. Huruf pertama
awal kata ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain
ditulis dengan huruf kecil semua, kemudian salam pemuka itu
diikuti koma.
Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam
surat- surat dinas yang bersifat netral adalah:
Dengan hormat, (D kapital, h kecil), Salam sejahtera (S besar, s
kecil), Saudara, Bapak . yang terhormat, Dr. Ir. Akhmat
yang terhormat,
Saudara . yang terhormat,
17. Penanggung Jawab Surat
Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang, yaitu pemegang pimpinan suatu instansi, lembaga, atau
organisasi.
Penulisan nama instansi atau organisasi sebelum tanda tangan
dianggap benar bila penanda tangan surat tersebut bukan pimpinan
instansi yang bersangkutan, melainkan petugas yang mewakilinya.
(Akan diuraikan pada pembicaraan fungsi singkatan a.n. dan u.b.).
Salah
Tanda tangan Tanda tangan
(IR. GURITNO) (DRS SARKAWI)
Kepala NIP 130425322
Benar
(tanda tangan) (tanda tangan)
Ir. Guritnoi Drs. Sarkawi
Kepala NIP 130425322
18. Penggunaan Bentuk Singkatan a.n.
dan u.b.
Kadang-kadang surat dari suatu instansi, karena suatu hal, tidak
ditandatangani oleh pimpinan instansinya, tetapi
ditandatangani oleh pejabat bawahannya yang diberi wewenang
untuk itu. Dalam hal seperti ini, lazim digunakan bentuk
singkatan a.n. (atas nama) atau u.b. (untuk beliau). Kedua
singkatan itu mengikuti ketentuan berikut.
Cara penulisan yang salah Cara penulisan yang benar
A.n. Direktur Utama
PT Sari Asih a.n. Direktur Utama
(tanda tangan) PT Sari Asih
Minarni, SE (tanda tangan)
Direktur Keuangan Minarni, SE
19. Tembusan
Ada beberapa instansi yang menamakan bagian ini tindasan atau c.c.
(carbon copy), Pusat Bahasa tidak menganjurkan penggunaan istilah
tersebut. Yang dianjurkan Pusat Bahasa adalah Tembusan.
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa
surat tersebut dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut
mengetahui pula isi surat itu.
Salah: Benar:
Tembusan: Tembusan:
1. Kepada Yth. Direktur Keuangan 1. Direktur Keuangan
(sebagai laporan) 2. Kepala Bagian Pemasaran
2. Yth. Kepala Bagian Pemasaran 3. Sdr. Tabiyat
(sebagai undangan)
3. Sdr. Tabiyat (agar dilaksanakan)
4. Arsip
20. PENGGUNAAN BAHASA DALAM
SURAT DINAS
1. Pengantar: Bagian ini akan membaicarakan
penggunaan bahasa yang benar dalam bagian isi
surat.
2. Pemilihan Kata
Untuk surat resmi perlu dipilihkan kata-kata yang
memenuhi syarat baik atau baku, lazim, dan cermat.
Pemakaian ungkapan idiomatik, ungkapan
penghubung, atau ungkapan yang bersinonim harus
dituliskan dengan benar.
21. a. Kata yang Baik atau Baku
Penggunaan kata-kata dialek yang belum diakui
kebakuannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-
kata gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan
yang semacam itu termasuk tidak baik. Padanan kata-
kata itu yang dianggap baik adalah bagaimana,
mengapa, mengapa, nanti, memberi, membuat.
Sebagian kata yang baku dapat dilihat dalam daftar
berikut:
Kata Baku Kata Tak Baku
Februari Pebruari
formal formil
pertanggungjawaban pertanggungan jawab
22. Kata yang Lazim
Kata yang Lazim
jam dan pukul
Kata jam menunjukkan jangka waktu, sedangkan kata
pukul menunjukkan waktu.
Tidak Baku
Rapat akan diadakan pada jam 8.00-10.00
Baku
Rapat akan diadakan pada pukul 8.00-10.00
Rapat akan diadakan selama dua jam, yaitu pukul 8.00-10.00
dari dan daripada