ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEMESTER 3
ROSMINAR (20404110084)

Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar
2011
LATAR BELAKANG

Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran, belajar, pembelajaran sering
disebut sebagai istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam aktivitas
pendidikan. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang sadar diranncang
untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan iImu
pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang
bersifat manual individual dan sosial. Dalam prosesnya, pendidikan berdampak
pada kualitas yang diperoleh, dimana kualitas itu sangat sulit diukur sebagaimana
yang dikemukakan oleh Sagala (2000) bahwa persoalan kualitas amat rumit dan
kompleks, bukan hanya konsep kualitas itu amat relatif tetapi faktor yang terkait
begitu kompleks dan tidak sederhana. Dalam proses pendidikan hubungan timbal
balik antara pendidik dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak
diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar
dengan hasil yang berkualitas.
Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada
managemen yang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan
tidaklah sederhana karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga
kependidikan yang profesional, fasilitas, anggaran dan sebagainya. Dengan
adanya administrasi dalam pendidikan maka semua komponen tersebut di atas
dapat diatur dan dikelola sebaik-baiknya. Dalam hal ini seorang kepala sekolah
yang sejatinya adalah seorang top leader mempunyai kewajiban dalam
menjalankan administrasi di lembaga/sekolah yang dipimpinnya.
Salah satu komponen yang sangat perlu mendapat perhatian adalah
kurikulum. Karena memang kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dab tepat akan sulit
untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Menurut
Daryanto, pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama
kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-
murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling banyak tantangannya,
sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam menbantu usaha
pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang efektif.Oleh sebab itu
seorang kepala sekolah harus mengetahui kebijaksanaan dan langkah-langkah
administratif yang sedang berlaku.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adminstrasi Kurikulum
Secara sederhana administrasi ini berasal dari kata latin “ad” dan
“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”.
Secara bebas diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Kini administrasi ini mempunyai
pengertian atau konotasi yang luas. Secara garis besarnya pengertian itu
antara lain:
1. Mempunyai pengertian sama dengan manajemen
2. Menyuruh orang agar bekerja secara produktif
3. Memanfaatkan manusia material, uang metode secara terpadu
4. Mencapai suatu tujuan melalui orang lain
5. Fungsi eksekutif pemerintah
Administrasi itu adalah subsistem dari organisasi itu sendiri yang unsurunsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang-orang, sumber dan
waktu (Abidin, 2010).
Dalam banyak literatur kurikulum diartikan sebagai suatu dokumen atau
rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh
peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung
arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau
rencana tertulis (Winchester, 2010).
Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP), dinyatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan

pembelajaran

untuk

mencapai

tujuan

pendidikan

tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan
berpedoman pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL), serta
panduan

penyusunan

kurikulum

yang

dibuat

oleh

BSNP

dengan

memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum (Winchester, 2010).
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 ayat 2). Standar
isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
TK/SD/MI/SDLB/SMP dan kalender akademik(Winchester, 2010).
Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai
kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum
tersebut. Pengertian kualitas pendidikan di sini mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar yang harus
dimpiliki peserta didik, kualitas bahan/konten pendidikan yang harus
dipelajari peserta didik, kualitas proses pendidikan yang harus dialami peserta
didik. Kurikulum dalam bentuk fisik ini seringkali menjadi fokus utama
dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia menggambarkan ide
atau pemikiran para pengambil keputusan yang digunakan sebagai dasar bagi
pengembangan kurikulum sebagai suatu pengalaman (Winchester, 2010).
Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi
kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan
dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu tentang kualitas
pendidikan

yang

diharapkan.

Perbedaan

pemikiran

atau

ide

akan

menyebabkan terjadinya perbedaan dalam kurikulum yang dihasilkan, baik
sebagai dokumen mau pun sebagai pengalaman belajar. Oleh karena itu Oliva
(1997:12) mengatakan "Curriculum itself is a construct or concept, a
verbalization of an extremely complex idea or set of ideas" (Winchester,
2010).
Perbedaan ruang lingkup kurikulum juga menyebabkan berbagai
perbedaan dalam definisi. Ada yang berpendapat bahwa kurikulum adalah
"statement of objectives" (Mc Donald; Popham), ada yang mengatakan
bahwa kurikulum adalah rencana bagi guru untuk mengembangkan proses
pembelajaran atau instruksi (Saylor, Alexander, & Lewis, 1981) Ada yang
mengatakan bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang berisikan
berbagai komponen sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan
kurikulum guru (Zais,1976:10).
Ada juga pendapat resmi negara seperti yang dinyatakan dalam UndangUndang nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa kurikulum adalah
"seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untukmencapai tujuan pendidikan tertentu" (pasal 1
ayat 19) (Winchester, 2010).
Definisi yang dikemukakan diatas menggambarkan pengertian yang
membedakan antara apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa yang
sesungguhnya terjadi di kelas (instruction atau pengajaran). Memang banyak
akhl kurikulum yang menentang pemisahan ini tetapi banyak pula yang
menganut pendapat adanya perbedaan antara keduanya. Kelompok yang
menyetujui pemisahan itu beranggapan bahwa kurikulum adalah rencana
yang mungkin saja terlaksana tapi mungkin juga tidak sedangkan apa yang
terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang benar-benar terjadi yang mungkin
berdasarkan rencana tetapi mungkin juga berbeda atau bahkan menyimpang
dari apa yang direncanakan (Winchester, 2010).
Perbedaan titik pandangan ini tidak sama dengan perbedaan cara pandang
antara kelompok akhli kurikulum dengan ahli teaching (pangajaran). Baik
ahli kurikulum maupun pengajaran mempelajari fenomena kegiatan kelas
tetapi

dengan

latar

belakang

teoritik

dan

tujuan

yang

berbeda.

Istilah dalam kurikulum seperti "planned activities", "written document",
"curriculum as intended", "curriculum as observed", "hidden curriculum",
"curriculum as reality", "school directed experiences", "learner actual
experiences" menggambarkan adanya perbedaan antara kurikulum dengan
apa yang terjadi di kelas (Winchester, 2010).
Definisi yang dikemukakan oleh Unruh dan Unruh (1984:96) mewakili
pandangan ini dimana mereka menulis : curriculum is defined as a plan for
achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with
what is to be learned, and with the result of instruction.
Olivia (1997:8.) mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a
program, a plan, content, and learning experiences, whereas we may
characterize instruction as methods, the teaching act, implementation, and
presentation (Winchester, 2010).
Pengertian di atas menggambarkan definisi kurikulum dalam arti teknis
pendidikan. Pengertian tersebut diperlukan ketika proses pengembangan
kurikulum sudah menetapkan apa yang ingin dikembangkan, model apa yang
seharusnya digunakan dan bagaimana suatu dokumen harus dikembangkan.
Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi pada kurikulum sebagai upaya
untuk mengembangkan diri peserta didik, pengembangan disiplin ilmu, atau
kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan tertentu.
Doll (1993:47-51) menamakannya sebagai "the scientific curriculum" dan
menyimpulkan sebagai "clouded and myopic" (Winchester, 2010).
Peserta didik akan menjadi anggota masyarakat yang secara individu
maupun kelompok tidak hanya dibentuk oleh masyarakat (dalam posisi
menerima = pasif) tetapi harus mampu memberi dan mengembangkan
masyarakat ke arah yang diinginkan (posisi aktif). Artinya, kurikulum
merupakan rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal
mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada diri seseorang baik
sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk kehidupan
dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang (Winchester, 2010).
Merujuk pada pengertian administrasi, secara sederhana sebagai kegiatan
mengerahkan, maka istilah administrasi kurikulum menekankan pada upaya
bagaimana mengerahkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dilaksanakan
secara tepat dalam berbagai kegiatan pendidikan. Seperti yang diketahui
bahwa kurikulum mengandung rencana kegiatan yamg akan dilakukan selama
proses belajar mengajar. Dengan demikian, kegiatan administrasi kurikulum
tiada lain adalah berbagai kegiatan yang yang bertujuan untuk melaksanakan
dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan sebagai
instrument dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan (Yusuf, 2011).
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan (Chekie, 2011).
B. Tujuan Administrasi kurikulum
Menurut Meysin (2009), tujuan administrasi kurikulum yaitu sebagai
berikut:
1. Membantu

para

pelaksana

pendidikan

dalam

memahami

cara

merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta
menilai proses belajar mengajar di sekolah.
2. Meningkatkan

keterkaitan

dan

kesepadanan

pendidikan

dengan

lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup
di masyarakat.
C. Kegiatan Pokok Operasional Kurikulum
Seorang kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dalam memenej
kurikulum yang akan di terapkan di sekolah yang dipimpinnya. Oleh sebab
itu, kepala sekolah harus mengetahui hal-hal yang menyangkut pengelolan
kurikulum yang nantinya akan menetukan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Menurut Imron Fauzi pelaksanaan dan
pembinaan kurikulum meliputi tiga hal, yakni:
1. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar
dan tujuan pendidikan dan pengajaran
2. menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi,
sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan
pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan
lingkungan sekolah
Sejalan dengan Fauzi, Ary Gunawan mengemukakan bahwa secara
operasional kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu meliputi tiga
kegiatan pokok, yaitu: Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru,
kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik, kegiatan yang berhubungan
dengan seluruh civitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan
(Chekie, 2011).
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara
efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
2. Tujuan administrasi kurikulum yaitu sebagai berikut:
a. Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan,
serta menilai proses belajar mengajar di sekolah.
b. Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan
lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal
hidup di masyarakat.
3. Kegiatan pokok operasional kurikulum meliputi:
a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasardasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materimateri, sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan
dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan
mesyarakat dan lingkungan sekolah.
B. Saran
Saran kami sebagai selaku penyusun makalah, mengharapkan masukan
dari para pembaca yang berisifat membangun untuk memperbaiki
penyusunan makalah selanjutnya.
Adp rosminar
Ad

Recommended

DOCX
Tugas kajian kurikulum
reza ediya
PPTX
Kurikulum
Yonas Muanley Yonas
PPTX
prinsip dan landasan pengembangan kurikulum
Erma Yafi
PDF
Isu kurikulum baru
Wahyunita Cahyanti
DOC
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
DESYFITRIANI
DOCX
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum
Mayawi Karim
DOCX
Pengertian 10 kurikuluM
Ayu Febriyanti
DOCX
Makalah Kurikulum Pendidikan
Ela Suryani
DOC
Definisi kurikulum
Oön Sadam
DOCX
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Mayawi Karim
PPTX
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Eniphh Abah Muniph
DOC
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
IRMA HERDIANTI
DOCX
Makalah kurikulum
bepeadiputra
PPTX
hakikat kurikulum
endang zr
DOCX
Bab i ok
Uyunk Haura
PPTX
kurikulum pai 1
tatiksuwartinah
PPTX
Pengembangan kurikulum PAK
dedevrylizzer
DOCX
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hariyatunnisa Ahmad
PPT
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Robby Rudianshah
PDF
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
PPTX
Model model pengembangan kurikulum
irene sofia
PPTX
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Mayawi Karim
PDF
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
Juragan Juragan
PPTX
Hakekat kurikulum
Hasanuddin Udhin
DOCX
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
zulfawardi S.Pd.I., MA
PPT
Pengertian Kurikulum
rizky11
RTF
Aji febrianto
iwan Alit
PPT
Kurikulum dan pembelajaran
NURHAENI
PDF
LA CRUZ EN LA VIDA CRISTIANA NORMAL
Cristianos Hispanos
PPTX
LaunchPad Framework Module
acastle08

More Related Content

What's hot (20)

DOC
Definisi kurikulum
Oön Sadam
DOCX
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Mayawi Karim
PPTX
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Eniphh Abah Muniph
DOC
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
IRMA HERDIANTI
DOCX
Makalah kurikulum
bepeadiputra
PPTX
hakikat kurikulum
endang zr
DOCX
Bab i ok
Uyunk Haura
PPTX
kurikulum pai 1
tatiksuwartinah
PPTX
Pengembangan kurikulum PAK
dedevrylizzer
DOCX
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hariyatunnisa Ahmad
PPT
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Robby Rudianshah
PDF
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
PPTX
Model model pengembangan kurikulum
irene sofia
PPTX
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Mayawi Karim
PDF
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
Juragan Juragan
PPTX
Hakekat kurikulum
Hasanuddin Udhin
DOCX
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
zulfawardi S.Pd.I., MA
PPT
Pengertian Kurikulum
rizky11
RTF
Aji febrianto
iwan Alit
PPT
Kurikulum dan pembelajaran
NURHAENI
Definisi kurikulum
Oön Sadam
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Jurnal)
Mayawi Karim
Kuliah pra pasca proses manajemen pendidikan 2012
Eniphh Abah Muniph
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran kelompok 4
IRMA HERDIANTI
Makalah kurikulum
bepeadiputra
hakikat kurikulum
endang zr
Bab i ok
Uyunk Haura
kurikulum pai 1
tatiksuwartinah
Pengembangan kurikulum PAK
dedevrylizzer
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hariyatunnisa Ahmad
Tugas kurikulum & pembelajran nely agustiany
Robby Rudianshah
KRITIK ATAS KURIKULUM DAN BUKU AJAR BAHASA ARAB SD/MI KELAS VI
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
Model model pengembangan kurikulum
irene sofia
Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum (Makalah Pengembangan Kurikulum)
Mayawi Karim
juragan 1 Mualimin tesis bab2 pengertian ktsp
Juragan Juragan
Hakekat kurikulum
Hasanuddin Udhin
Modul kurikulum dan pengembangan materi pembelajaran final
zulfawardi S.Pd.I., MA
Pengertian Kurikulum
rizky11
Aji febrianto
iwan Alit
Kurikulum dan pembelajaran
NURHAENI

Viewers also liked (7)

PDF
LA CRUZ EN LA VIDA CRISTIANA NORMAL
Cristianos Hispanos
PPTX
LaunchPad Framework Module
acastle08
PPTX
Expresión oral y escrita
voltic1988
PPTX
LaunchPad Preparation Module
acastle08
PPTX
Seguridad informatica 2 ximello
Alexis De La Rosa Reyes
PPTX
Organigramas y sus tipos
afro1964
PDF
Data and information visualization the principles of infographics persian v...
Dr Bijan Yavar
LA CRUZ EN LA VIDA CRISTIANA NORMAL
Cristianos Hispanos
LaunchPad Framework Module
acastle08
Expresión oral y escrita
voltic1988
LaunchPad Preparation Module
acastle08
Seguridad informatica 2 ximello
Alexis De La Rosa Reyes
Organigramas y sus tipos
afro1964
Data and information visualization the principles of infographics persian v...
Dr Bijan Yavar
Ad

Similar to Adp rosminar (20)

DOCX
Pengembangan kurikulum
Tatik prisnamasari
PDF
Artikel-Pengertian_kurikulum_menurut_para_ahli.pdf
703503f
PPTX
Kurikulum dan tujuan pendidikan fix
wiwidwidyawati
DOCX
Pembahasan
ikka sukana
DOCX
Administrasi kurikulum
Shiltima Wiska
PPTX
Perencanan Diklat Dari Segi Edukatf.pptx
suharmin1924
PDF
Hakekat kurikulum ok.pdf
Zainuddin981464
DOC
Resume proses perencanaan pendidikan
Muaz Rozak
DOCX
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
Fatmawati Khodijah
DOCX
MAKALAH
SEPTI PRAVITA
DOC
Resume proses perencanaan pendidikan
Muaz Rozak
DOCX
Ilmu pendidikan islam I
Fauzi Din
PPTX
Bidang garapan kurikulum
abdullahaqil nasrullah
DOCX
Konsep, Teori, Dan Komponen Kurikulum PBA.docx
AhmadArkalPratama
DOCX
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
MellyArdiesty
DOCX
Maksud kurikulum
shahrul93
DOCX
Kel 2 adm. kurikulum pbi 4 c
Linda Raharjo
DOCX
Prinsip kurikulum
Fenny Rahma
DOCX
Administrasi kurikulum
Ryan Ananda
DOCX
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
aloysiusapat
Pengembangan kurikulum
Tatik prisnamasari
Artikel-Pengertian_kurikulum_menurut_para_ahli.pdf
703503f
Kurikulum dan tujuan pendidikan fix
wiwidwidyawati
Pembahasan
ikka sukana
Administrasi kurikulum
Shiltima Wiska
Perencanan Diklat Dari Segi Edukatf.pptx
suharmin1924
Hakekat kurikulum ok.pdf
Zainuddin981464
Resume proses perencanaan pendidikan
Muaz Rozak
landasan kurikulum, definisi, peranan kurikulum
Fatmawati Khodijah
Resume proses perencanaan pendidikan
Muaz Rozak
Ilmu pendidikan islam I
Fauzi Din
Bidang garapan kurikulum
abdullahaqil nasrullah
Konsep, Teori, Dan Komponen Kurikulum PBA.docx
AhmadArkalPratama
permasalahan kurikulum dalam pendidikan.docx
MellyArdiesty
Maksud kurikulum
shahrul93
Kel 2 adm. kurikulum pbi 4 c
Linda Raharjo
Prinsip kurikulum
Fenny Rahma
Administrasi kurikulum
Ryan Ananda
Tugasan soalan 1 Type Of Curriculum
aloysiusapat
Ad

More from Rosminar (10)

DOCX
Ftlsafat
Rosminar
DOCX
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Rosminar
DOCX
Tugas isd vi
Rosminar
DOCX
Tugas isd v
Rosminar
DOCX
Tugas isd iv
Rosminar
DOCX
Tugas isd iii
Rosminar
DOCX
Tugas isd ii
Rosminar
DOCX
Tugas isd i
Rosminar
DOCX
Isbd q
Rosminar
DOCX
Jurnal Tentang Banjir
Rosminar
Ftlsafat
Rosminar
Artikel tentang sistem ilmu komputer dan internet
Rosminar
Tugas isd vi
Rosminar
Tugas isd v
Rosminar
Tugas isd iv
Rosminar
Tugas isd iii
Rosminar
Tugas isd ii
Rosminar
Tugas isd i
Rosminar
Isbd q
Rosminar
Jurnal Tentang Banjir
Rosminar

Adp rosminar

  • 1. ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEMESTER 3 ROSMINAR (20404110084) Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2011
  • 2. LATAR BELAKANG Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran, belajar, pembelajaran sering disebut sebagai istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam aktivitas pendidikan. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang sadar diranncang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan iImu pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual individual dan sosial. Dalam prosesnya, pendidikan berdampak pada kualitas yang diperoleh, dimana kualitas itu sangat sulit diukur sebagaimana yang dikemukakan oleh Sagala (2000) bahwa persoalan kualitas amat rumit dan kompleks, bukan hanya konsep kualitas itu amat relatif tetapi faktor yang terkait begitu kompleks dan tidak sederhana. Dalam proses pendidikan hubungan timbal balik antara pendidik dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang berkualitas. Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada managemen yang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan tidaklah sederhana karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga kependidikan yang profesional, fasilitas, anggaran dan sebagainya. Dengan adanya administrasi dalam pendidikan maka semua komponen tersebut di atas dapat diatur dan dikelola sebaik-baiknya. Dalam hal ini seorang kepala sekolah yang sejatinya adalah seorang top leader mempunyai kewajiban dalam menjalankan administrasi di lembaga/sekolah yang dipimpinnya. Salah satu komponen yang sangat perlu mendapat perhatian adalah kurikulum. Karena memang kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dab tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Menurut Daryanto, pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-
  • 3. murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling banyak tantangannya, sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam menbantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program pengajaran yang efektif.Oleh sebab itu seorang kepala sekolah harus mengetahui kebijaksanaan dan langkah-langkah administratif yang sedang berlaku.
  • 4. PEMBAHASAN A. Pengertian Adminstrasi Kurikulum Secara sederhana administrasi ini berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Secara bebas diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Kini administrasi ini mempunyai pengertian atau konotasi yang luas. Secara garis besarnya pengertian itu antara lain: 1. Mempunyai pengertian sama dengan manajemen 2. Menyuruh orang agar bekerja secara produktif 3. Memanfaatkan manusia material, uang metode secara terpadu 4. Mencapai suatu tujuan melalui orang lain 5. Fungsi eksekutif pemerintah Administrasi itu adalah subsistem dari organisasi itu sendiri yang unsurunsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang-orang, sumber dan waktu (Abidin, 2010). Dalam banyak literatur kurikulum diartikan sebagai suatu dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana tertulis (Winchester, 2010). Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL), serta
  • 5. panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum (Winchester, 2010). Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PPRI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 ayat 2). Standar isi yang memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum TK/SD/MI/SDLB/SMP dan kalender akademik(Winchester, 2010). Dokumen atau rencana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut. Pengertian kualitas pendidikan di sini mengandung makna bahwa kurikulum sebagai dokumen merencanakan kualitas hasil belajar yang harus dimpiliki peserta didik, kualitas bahan/konten pendidikan yang harus dipelajari peserta didik, kualitas proses pendidikan yang harus dialami peserta didik. Kurikulum dalam bentuk fisik ini seringkali menjadi fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia menggambarkan ide atau pemikiran para pengambil keputusan yang digunakan sebagai dasar bagi pengembangan kurikulum sebagai suatu pengalaman (Winchester, 2010). Aspek yang tidak terungkap secara jelas tetapi tersirat dalam definisi kurikulum sebagai dokumen adalah bahwa rencana yang dimaksudkan dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran tertentu tentang kualitas pendidikan yang diharapkan. Perbedaan pemikiran atau ide akan menyebabkan terjadinya perbedaan dalam kurikulum yang dihasilkan, baik sebagai dokumen mau pun sebagai pengalaman belajar. Oleh karena itu Oliva (1997:12) mengatakan "Curriculum itself is a construct or concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas" (Winchester, 2010). Perbedaan ruang lingkup kurikulum juga menyebabkan berbagai perbedaan dalam definisi. Ada yang berpendapat bahwa kurikulum adalah "statement of objectives" (Mc Donald; Popham), ada yang mengatakan
  • 6. bahwa kurikulum adalah rencana bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran atau instruksi (Saylor, Alexander, & Lewis, 1981) Ada yang mengatakan bahwa kurikulum adalah dokumen tertulis yang berisikan berbagai komponen sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan kurikulum guru (Zais,1976:10). Ada juga pendapat resmi negara seperti yang dinyatakan dalam UndangUndang nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa kurikulum adalah "seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untukmencapai tujuan pendidikan tertentu" (pasal 1 ayat 19) (Winchester, 2010). Definisi yang dikemukakan diatas menggambarkan pengertian yang membedakan antara apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa yang sesungguhnya terjadi di kelas (instruction atau pengajaran). Memang banyak akhl kurikulum yang menentang pemisahan ini tetapi banyak pula yang menganut pendapat adanya perbedaan antara keduanya. Kelompok yang menyetujui pemisahan itu beranggapan bahwa kurikulum adalah rencana yang mungkin saja terlaksana tapi mungkin juga tidak sedangkan apa yang terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang benar-benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi mungkin juga berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan (Winchester, 2010). Perbedaan titik pandangan ini tidak sama dengan perbedaan cara pandang antara kelompok akhli kurikulum dengan ahli teaching (pangajaran). Baik ahli kurikulum maupun pengajaran mempelajari fenomena kegiatan kelas tetapi dengan latar belakang teoritik dan tujuan yang berbeda. Istilah dalam kurikulum seperti "planned activities", "written document", "curriculum as intended", "curriculum as observed", "hidden curriculum", "curriculum as reality", "school directed experiences", "learner actual experiences" menggambarkan adanya perbedaan antara kurikulum dengan apa yang terjadi di kelas (Winchester, 2010).
  • 7. Definisi yang dikemukakan oleh Unruh dan Unruh (1984:96) mewakili pandangan ini dimana mereka menulis : curriculum is defined as a plan for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with what is to be learned, and with the result of instruction. Olivia (1997:8.) mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a program, a plan, content, and learning experiences, whereas we may characterize instruction as methods, the teaching act, implementation, and presentation (Winchester, 2010). Pengertian di atas menggambarkan definisi kurikulum dalam arti teknis pendidikan. Pengertian tersebut diperlukan ketika proses pengembangan kurikulum sudah menetapkan apa yang ingin dikembangkan, model apa yang seharusnya digunakan dan bagaimana suatu dokumen harus dikembangkan. Kebanyakan dari pengertian itu berorientasi pada kurikulum sebagai upaya untuk mengembangkan diri peserta didik, pengembangan disiplin ilmu, atau kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik untuk suatu pekerjaan tertentu. Doll (1993:47-51) menamakannya sebagai "the scientific curriculum" dan menyimpulkan sebagai "clouded and myopic" (Winchester, 2010). Peserta didik akan menjadi anggota masyarakat yang secara individu maupun kelompok tidak hanya dibentuk oleh masyarakat (dalam posisi menerima = pasif) tetapi harus mampu memberi dan mengembangkan masyarakat ke arah yang diinginkan (posisi aktif). Artinya, kurikulum merupakan rancangan dan kegiatan pendidikan yang secara maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada diri seseorang baik sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk kehidupan dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang (Winchester, 2010). Merujuk pada pengertian administrasi, secara sederhana sebagai kegiatan mengerahkan, maka istilah administrasi kurikulum menekankan pada upaya bagaimana mengerahkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dilaksanakan secara tepat dalam berbagai kegiatan pendidikan. Seperti yang diketahui bahwa kurikulum mengandung rencana kegiatan yamg akan dilakukan selama proses belajar mengajar. Dengan demikian, kegiatan administrasi kurikulum
  • 8. tiada lain adalah berbagai kegiatan yang yang bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga kurikulum dapat dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan sasaran pendidikan (Yusuf, 2011). Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Chekie, 2011). B. Tujuan Administrasi kurikulum Menurut Meysin (2009), tujuan administrasi kurikulum yaitu sebagai berikut: 1. Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta menilai proses belajar mengajar di sekolah. 2. Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat. C. Kegiatan Pokok Operasional Kurikulum Seorang kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dalam memenej kurikulum yang akan di terapkan di sekolah yang dipimpinnya. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus mengetahui hal-hal yang menyangkut pengelolan kurikulum yang nantinya akan menetukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Imron Fauzi pelaksanaan dan pembinaan kurikulum meliputi tiga hal, yakni: 1. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran 2. menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah
  • 9. Sejalan dengan Fauzi, Ary Gunawan mengemukakan bahwa secara operasional kegiatan administrasi/manajemen kurikulum itu meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu: Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik, kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan (Chekie, 2011).
  • 10. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 2. Tujuan administrasi kurikulum yaitu sebagai berikut: a. Membantu para pelaksana pendidikan dalam memahami cara merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan, serta menilai proses belajar mengajar di sekolah. b. Meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan pendidikan dengan lingkungan sebagai sumber belajar dan kebutuhan siswa untuk bekal hidup di masyarakat. 3. Kegiatan pokok operasional kurikulum meliputi: a. Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha mencapai dasardasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran. b. menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materimateri, sumber-sumber dan metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah. B. Saran Saran kami sebagai selaku penyusun makalah, mengharapkan masukan dari para pembaca yang berisifat membangun untuk memperbaiki penyusunan makalah selanjutnya.