Ada 3 kalimat:
1. Dokumen ini membahas etos kerja bangsa Indonesia yang dinilai masih rendah dibanding negara-negara Asia lain, terutama dalam hal produktivitas kerja.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya produktivitas kerja Indonesia diantaranya adalah rendahnya pendidikan, upah, dan kualitas SDM karyawan.
3. Dokumen ini juga menyebutkan beberapa motivasi untuk membangun kembali etos kerja positif
Dokumen tersebut membahas mengelola perbedaan di tempat kerja. Ada empat tahapan perbedaan yaitu kepribadian, dimensi internal, dimensi eksternal, dan dimensi organisasi. Mengelola perbedaan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan memperoleh karyawan berkompeten, meskipun ada tantangan seperti prasangka dan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Tujuannya adalah memaksimalkan potensi setiap karyawan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas faktor keluarga, ganjaran, dan kesukaran mendapatkan pekerjaan yang mempengaruhi karir yang diambil oleh alumni Kolej Universitas Islam Antarabangsa Selangor.
2. Data diperoleh dari 50 responden melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan SPSS. Hasilnya menunjukkan hubungan yang signifikan antara faktor keluarga dan kesukaran mendapat
Dokumen tersebut membincangkan konsep kerjaya dan teori-teori yang berkaitan dengan pemilihan dan pembangunan kerjaya. Ia menjelaskan perbezaan antara kerja dan kerjaya serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kerjaya seseorang. Dokumen ini juga membincangkan teori-teori seperti teori trait dan faktor, teori sosioekonomi, model CIP dan teori Donald Super yang memberi gambaran mengenai proses pembuatan keputus
Dokumen tersebut membahas konsep dasar manajemen sumber daya manusia, termasuk definisi, fungsi, komponen, pendekatan, dan masalah yang dihadapi di bidang sumber daya manusia. Dokumen ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi falsafah manajemen personalia.
MAHASISWA DAN GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
油
Membayangkan Komunitas ASEAN 2015', lalu mentera diri, dan berlaku antisipatif adalah kepastian. Jika hanya berandai-adai, lalu memasung rasa takut, maka agan tergilas oleh keadaan. Mungkin apa yang ada dalam imajinasi dan persepsi mahasiswa ? Apakah sudah banyak yang di list untuk bayangkan. Konsep, praksis, dan konsekuensinya yang harus ditanggung, atau hanya sekedar ikut arus? Mahasiswa sebagai generasi muda harus berani keluar dari pikiran liniaritas, atau hanya menjadi penonton teater kemjauan. Kita harus siap tak hanya menyambut era Komunitas ASEAN tersebut. Apalagi mengandalkan bonus Tuhan berupa kekayaan melimpah di negeri ini.
Komunitas ASEAN 2015, sesungguhnya adalah kesepakatan tentang 'komunitas tunggal' ASEAN muncul dalam KTT ASEAN di Bali 2003 yang menghasilkan 'Bali Concord II'. 'Kesepakatan Bali II' dipandang sebagai langkah strategis menuju keseimbangan baru di antara negara-negara ASEAN, yang mencakup beberapa prinsip pokok; pemeliharaan stabilitas regional yang memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi; penguatan, dan konsolidasi demokrasi, peningkatan penghormatan pada hak asasi manusia, dan penguatan tata kelola pemerintah yang baik dan penegakan supremasi hukum.
Lalu peran apa yang harus kita sambung Jika hali ini merupakan suratan, atau garis tangan ?
KESIAPAN SEBAGAI MAHASISWA DILINGKUP PENDIDIKAN
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
油
Globalisasi ==> Sebuah era yang tidak
dapat dihindari:
- Semua bangsa sedang bersaing
untuk menjadi yang terdepan
dalam era persaingan.
- Setiap bangsa dituntut untuk
memiliki daya saing yang tinggi
- Ditandai kemampuan SDM yang andal,
penguasaan pengetahuan yang tinggi,
dan penguasaan perekonomian global
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...baskoroadisucahyo
油
Keragaman dalam organisasi sangat penting untuk memperoleh berbagai sudut pandang dan
meningkatkan kinerja perusahaan. Ada dua tingkat keragaman yaitu permukaan (usia, jenis
kelamin) dan dalam (nilai, kepribadian). Keragaman dibentuk dalam berbagai tim seperti tim
proyek, penjualan, dan pemasaran, serta memberikan manfaat seperti akses pasar baru dan
kualitas layanan prima. Namun, keragaman juga menghad
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan peran guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) budaya kerja merupakan nilai-nilai yang mendorong kualitas kerja, (2) guru memiliki peran penting sebagai pendidik profesional berdasarkan undang-undang, dan (3) standar nasional pendidikan mencakup standar tenaga kependidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi publik. Terdapat definisi budaya kerja, fungsi budaya kerja, manfaat budaya kerja, contoh budaya kerja yang dapat diterapkan pada organisasi publik, serta karakteristik etos kerja unggulan.
ISLAMIC MANAGEMENT - Efektifitas dan Efisiensi
Melakukan suatu pekerjaan yg tepat/di-ridhoi (do the right things) menjadi langkah awal bagi pencapaian tujuan manajemen
Melakukan pekerjaan/kewajiban dengan baik (do the things rightly)
Seni
Manajemen dilakukan untuk mengatur pegawai sebagai mahluk yang memiliki respon terhadap seni.
Manajer dan Bawahan
Adanya hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan.
Makalah ini membahas tentang Budaya Kerja Syariah yang diadaptasi dari sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yaitu Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah dan Istiqomah. Kelima sifat tersebut diterapkan dalam dunia bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan ajaran Islam."
Dokumen tersebut membahas mengenai etos kerja, yang didefinisikan sebagai adat dan kebiasaan dalam bekerja. Dibahas pula berbagai aspek etos kerja seperti etos kerja bangsa Indonesia dan bangsa lain, etos kerja produktif, dan etos kerja berdasarkan agama. Etos kerja dijelaskan sebagai faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Dokumen tersebut membahas pengaruh globalisasi terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Globalisasi menuntut SDM Indonesia untuk memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dan berdaya saing global. Namun saat ini, SDM Indonesia masih menghadapi tantangan berupa ketimpangan antara jumlah tenaga kerja dan kesempatan kerja serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja.
Budaya kerja organisasi pemerintah membutuhkan transformasi, terutama dalam aspek komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, lingkungan kerja, dan disiplin. Faktor-faktor tersebut perlu ditingkatkan agar budaya kerja dapat mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja organisasi pemerintah. Ia menjelaskan konsep budaya kerja dan unsur-unsur pentingnya seperti komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Dokumen ini juga menganalisis beberapa aspek budaya yang berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah dan cara-cara transformasi budaya kerja melalui sosialisasi nilai-nilai dan etika kebijakan
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiDjadja Sardjana
油
Globalisasi ==> Sebuah era yang tidak
dapat dihindari:
- Semua bangsa sedang bersaing
untuk menjadi yang terdepan
dalam era persaingan.
- Setiap bangsa dituntut untuk
memiliki daya saing yang tinggi
- Ditandai kemampuan SDM yang andal,
penguasaan pengetahuan yang tinggi,
dan penguasaan perekonomian global
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...baskoroadisucahyo
油
Keragaman dalam organisasi sangat penting untuk memperoleh berbagai sudut pandang dan
meningkatkan kinerja perusahaan. Ada dua tingkat keragaman yaitu permukaan (usia, jenis
kelamin) dan dalam (nilai, kepribadian). Keragaman dibentuk dalam berbagai tim seperti tim
proyek, penjualan, dan pemasaran, serta memberikan manfaat seperti akses pasar baru dan
kualitas layanan prima. Namun, keragaman juga menghad
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan peran guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) budaya kerja merupakan nilai-nilai yang mendorong kualitas kerja, (2) guru memiliki peran penting sebagai pendidik profesional berdasarkan undang-undang, dan (3) standar nasional pendidikan mencakup standar tenaga kependidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja dan etos kerja organisasi publik. Terdapat definisi budaya kerja, fungsi budaya kerja, manfaat budaya kerja, contoh budaya kerja yang dapat diterapkan pada organisasi publik, serta karakteristik etos kerja unggulan.
ISLAMIC MANAGEMENT - Efektifitas dan Efisiensi
Melakukan suatu pekerjaan yg tepat/di-ridhoi (do the right things) menjadi langkah awal bagi pencapaian tujuan manajemen
Melakukan pekerjaan/kewajiban dengan baik (do the things rightly)
Seni
Manajemen dilakukan untuk mengatur pegawai sebagai mahluk yang memiliki respon terhadap seni.
Manajer dan Bawahan
Adanya hubungan timbal balik antara atasan dan bawahan.
Makalah ini membahas tentang Budaya Kerja Syariah yang diadaptasi dari sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yaitu Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah dan Istiqomah. Kelima sifat tersebut diterapkan dalam dunia bisnis untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan ajaran Islam."
Dokumen tersebut membahas mengenai etos kerja, yang didefinisikan sebagai adat dan kebiasaan dalam bekerja. Dibahas pula berbagai aspek etos kerja seperti etos kerja bangsa Indonesia dan bangsa lain, etos kerja produktif, dan etos kerja berdasarkan agama. Etos kerja dijelaskan sebagai faktor penting dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Dokumen tersebut membahas pengaruh globalisasi terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Globalisasi menuntut SDM Indonesia untuk memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dan berdaya saing global. Namun saat ini, SDM Indonesia masih menghadapi tantangan berupa ketimpangan antara jumlah tenaga kerja dan kesempatan kerja serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja.
Budaya kerja organisasi pemerintah membutuhkan transformasi, terutama dalam aspek komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, lingkungan kerja, dan disiplin. Faktor-faktor tersebut perlu ditingkatkan agar budaya kerja dapat mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya kerja organisasi pemerintah. Ia menjelaskan konsep budaya kerja dan unsur-unsur pentingnya seperti komitmen pimpinan, komunikasi, motivasi, dan lingkungan kerja yang kondusif. Dokumen ini juga menganalisis beberapa aspek budaya yang berpengaruh terhadap kinerja aparatur pemerintah dan cara-cara transformasi budaya kerja melalui sosialisasi nilai-nilai dan etika kebijakan
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniDina Haya Sufya
油
Dokumen tersebut membahas pentingnya revolusi mental dalam membangun sumber daya insani Indonesia, termasuk transformasi budaya, mindset, dan perilaku. Revolusi mental diperlukan untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.
Budaya organisasi dan budaya kerja merupakan konsep penting yang mempengaruhi perilaku karyawan dan kinerja perusahaan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian budaya organisasi dan budaya kerja, nilai-nilai penting yang terkandung, serta manfaatnya bagi perusahaan seperti membatasi peran antar organisasi, menumbuhkan rasa memiliki, dan menjaga stabilitas. Dimensi budaya organisasi meliputi inovasi, orientasi tugas,
Dokumen tersebut membahas tentang teologi etos kerja dan pentingnya etos kerja dalam mengentaskan kemiskinan. Etos kerja merupakan sikap, kepribadian, dan keyakinan seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan optimal dan dilandasi semangat untuk mencari ridho Allah serta memberikan manfaat bagi orang lain. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor seperti ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup, kurang
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
油
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya revolusi mental dan pola pikir bagi bangsa Indonesia untuk maju. Revolusi mental berfokus pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong.
2. Tujuan revolusi mental antara lain mengubah cara pandang menjadi lebih modern dan kompetitif, membangun optimisme untuk maju, serta mewujudkan kemandirian politik, ekonomi, dan kepribadian bangsa.
3. Revol
Budaya organisasi adalah sistem nilai, keyakinan, dan perilaku bersama yang membentuk identitas dan cara kerja organisasi. Budaya memberikan fungsi adaptasi, integrasi, dan penentuan aturan. Terdapat berbagai tipe budaya seperti kekuasaan, peran, personal, dan tugas. Organisasi harus berinovasi untuk berubah seiring perubahan lingkungan. Proses inovasi terdiri atas penciptaan ide, eksperimen, penentuan kelayakan, dan aplikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, termasuk definisi, karakteristik, fungsi, dan bagaimana budaya ditransmisikan kepada karyawan melalui cerita, ritual, simbol, dan bahasa. Dokumen tersebut juga membahas tentang penciptaan budaya etis dan spiritual serta pengaruh budaya nasional terhadap budaya organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, meliputi definisi budaya organisasi, fungsi-fungsi budaya, budaya sebagai kewajiban, proses pembentukan dan pemeliharaan budaya, serta cara mengajarkan budaya organisasi kepada pegawai. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem makna bersama yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lain. Fungsi budaya antara lain memberikan rasa identitas dan meningkatkan kemantapan sist
Pokok bahasan dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi, yang meliputi konsep dasar budaya organisasi, dimensi budaya organisasi, etika dan budaya organisasi, implementasi budaya organisasi, penilaian pengembangan budaya organisasi, dan peran kepemimpinan dalam mengembangkan budaya organisasi.
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)ArdiansyahNugraha6
油
Makalah ini membahas tentang pentingnya pekerjaan bagi masa depan. Pekerjaan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menghasilkan pendapatan. Pekerjaan yang baik adalah sesuai dengan minat dan kemampuan individu. Tujuan pekerjaan antara lain mencari pendapatan, pengalaman, dan memenuhi kebutuhan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan fungsional manajemen pendidikan dengan menjelaskan konsep dasar seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, pengawasan, dan anggaran. Dokumen ini juga membahas tentang teori manajemen klasik, neo-klasik, dan modern serta prinsip-prinsip manajemen seperti manajemen berbasis obyektif dan manajemen berbasis sumber daya manusia.
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO88
油
Eltonmpo adalah agen taruhan online terbaik dant terpercaya se asia yang gampang menang dan mudah withdraw dengan sistem pembayaran yang cepat dan adil menang berapapun pasti dibayar tanpa cicil.
Daftar agen slot gacor anti rungkad eltonmpo merupakan situs terbesar se indonesia yang sudah menyediakan untuk anda bertransaski instan hanya hitungan detik melalui viqa qris.
Pelayanan online 24 jam non stop tanpa batas menampilkan platform permainan terbaik se asia .
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHrusyanto22
油
Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsabanten_2017
1. ETOS KERJA MARKETER
ARTIKEL ETOS KERJA BANGSA INDONESIA
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
ANGRIAN PERMANA S.Pd.,M.M
Tugas Individu :
Ahmad Muhlisin ( 11140080 )
Manajemen Pemasaran 6Q
STIE BINA BANGSA BANTEN
2017
2. ARTIKEL ETOS KERJA
Apa pengertian etos kerja? Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos
berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti
moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan
modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang
membentuk seseorang. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd
College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter;
sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok.
Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika.
Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa
apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai
etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras,
berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya
bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong
royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan
dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu
nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.
3. Etos kerja bangsa Indonesia
Insititute for Management of Development, Swiss, World
Competitiveness Book (2007), memberitakan bahwa pada tahun 2005,
peringkat produktivitas kerja Indonesia berada pada posisi 59 dari 60
negara yang disurvei. Atau semakin turun ketimbang tahun 2001 yang
mencapai urutan 46. Sementara itu negara-negara Asia lainnya berada di
atas Indonesia seperti Singapura (peringkat 1), Thailand (27), Malaysia
(28), Korea (29), Cina (31), India (39), dan Filipina (49). Urutan
peringkat ini berkaitan juga dengan kinerja pada dimensi lainnya yakni
pada Economic Performance pada tahun 2005 berada pada urutan buncit
yakni ke 60, Business Efficiency (59), dan Government Efficiency (55).
Lagi-lagi diduga kuat bahwa semuanya itu karena mutu sumberdaya
manusia Indonesia yang tidak mampu bersaing. Juga mungkin karena
faktor budaya kerja yang juga masih lemah dan tidak merata. Bisa
dibayangkan dengan kondisi krisis finansial global belakangan ini bisa-
bisa posisi Indonesia akan bertahan kalau tidak ada proses remedi yang
tepat.
Produktivitas kerja jangan dipandang dari ukuran fisik saja. Dalam
pemahaman tentang produktifitas dan produktif disitu terkandung aspek
sistem nilai. Manusia produktif menilai produktivitas dan produktif
adalah berdasarkan sikap mental. Hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin; hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jadi kalau seseorang
bekerja, dia akan selalu berorientasi pada faktor produktivitas kerja di
4. atas atau minimal sama dengan standar kerja dari waktu ke waktu.
Bekerja produktif sudah sebagai panggilan jiwa dan kental dengan
amanah. Dengan kata lain sikap tersebut sudah terinternalisasi. Tanpa
diinstruksikan dia akan mampu untuk bertindak produktif. Itulah yang
disebut dengan budaya kerja positif (produktif). Sementara itu budaya
bekerja produktif mengandung komponen-komponen : (1) pemahaman
substansi dasar tentang bekerja. (2) sikap terhadap karyawan. (3) perilaku
ketika bekerja. (4) etos kerja. (5) sikap terhadap waktu. Pertanyaannya
apakah semua kita (sebagai bangsa Indonesia) sudah berbudaya kerja
produktif ?
Budaya kerja produktif di Indonesia, belum merata. Bekerja masih
dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan di sebagian karyawan, bisa
jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang
yang malas. Pemahaman karyawan tentang budaya kerja positif masih
lemah. Budaya organisasi atau budaya perusahaan masih belum banyak
dijumpai. Hal ini jugalah yang agaknya kurang mendukung terciptanya
budaya produktivitas kerja. Perusahaan belum mengganggap sikap
produktif sebagai suatu sistem nilai. Seolah-olah karyawan tidak
memiliki sistem nilai apa yang harus dipegang dan dilaksanakan. Karena
itu tidak jarang perusahaan yang mengabaikan kesejahteraan karyawan
termasuk upah minimumnya. Ditambah dengan rata-rata pendidikan
karyawan yang relatif masih rendah maka produktivitas pun rendah.
Karena itu tidak heran produktivitas kerja di Indonesia termasuk yang
5. terendah dibanding dengan negara-negara lain di Asia. Mengapa bisa
seperti itu ?
Hal demikian bisa dijelaskan lewat formula matematika sederhana.
Produktivitas kerja merupakan rasio dari keluaran/output dengan
inputnya. Bentuk output dapat berupa barang dan jasa. Sementara input
berupa jumlah waktu kerja, kondisi mutu dan fisik karyawan, tingkat
upah dan gaji, teknologi yang dipakai dsan sebagainya. Jadi output yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor input yang digunakan. Dengan
demikian produktivitas kerja di Indonesia relatif rendah karena memang
rendahnya faktor-faktor kualitas fisik, tingkat pendidikan, etos kerja, dan
tingkat upah dari karyawan. Hal ini ditunjukkan pula oleh angka indeks
pembangunan manusia di Indonesia (gizi, pendidikan, kesehatan) yang
relatif lebih rendah dibanding di negara-negara tetangga
Bagaimana Dengan Indonesia ?
1. Munafik atau hipokrit. Suka berpura-pura, lain di mulut lain di
hati;
2. Enggan bertanggung jawab. Suka mencari kambing hitam;
3. Berjiwa feodal. Gemar upacara, suka dihormati daripada
menghormati dan lebih mementingkan status daripada prestasi;
4. Percaya takhyul. Gemar hal keramat, mistis dan gaib;
5. Berwatak lemah. Kurang kuat mempertahankan keyakinan,
plinplan, dan gampang terintimidasi. Dari kesemuanya, hanya ada
satu yang positif, yaitu
6. 6. Artistik; dekat dengan alam. Dengan melihat keadaan saat ini, ini
merupakan kenyataan pahit, yang memang tidak bisa kita pungkiri,
dan memang begitu adanya.
Namun dari 220 juta jiwa rakyat Indonesia, tidak semua memiliki etos
kerja buruk seperti disebutkan diatas. Masih ada organisasi yang peduli
dan mau mengubah etos kerja yang disematkan ke bangsa Indonesia saat
ini (Mochtar Lubis dalam bukunya Manusia Indonesia [1977]). Seperti
contohnya sebuah bank nasional saat ini sedang mencoba merumuskan
etos mereka yaitu:
1. Berorientasi kepada nasabah,
2. Menjunjung integritas,
3. Berdisiplin,
4. Kerjasama,
5. Saling percaya dan saling menghormati,
6. Pemberdayaan SDM,
7. Keseimbangan,
8. Kepemimpinan, dan
9. Kepedulian pada lingkungan. Itulah etos yang hendak ditegakkan
dan diharapkan bisa mengubah mereka menjadi lebih baik.
Kita harapkan etos kerja yang diterapkan tersebut bisa
diimplementasikan dalam kerja nyata dan akan lebih baik lagi jika hal
positif tersebut menyebar kepada semua Organisasi kerja diseluruh
Indonesia.
7. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan, bangsa Indonesia adalah negara
yang kaya dan merupakan bangsa yang besar. Indonesia dikarunia
sumber daya alam yang melimpah ruah dan jumlah penduduk yang besar.
Dan itu merupakan modal untuk mewujudkan masyarakat yang makmur
dan sejahtera. Namun pada Kenyataannya rakyat miskin bertambah
banyak, pengangguran semakin meningkat, dan banyak anak yang tidak
mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Data Penduduk miskin sampai
pada tahun 2009.
Salah satu faktor rendahnya etos kerja yang dimiliki oleh Indonesia yaitu
negatifnya keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Mereka
merupakan model bagi masyarakat yang bukan hanya memiliki
kekuasaan formal, namun juga kekuasaan nonformal yang justru sering
disalahgunakan.
Melihat kenyataan etos di Indonesia yang buruk, Jansen menawarkan
solusi. Bagi ia, jawaban atas keberhasilan sebuah bangsa atau organisasi
terletak pada etos kerja (culture) mereka. Dalam buku berjudul Culture
Matters, Huntington menulis prakata yang mengatakan tiga puluh tahun
yang lalu, Ghana dan Korea Selatan memiliki kesamaan dalam banyak
hal seperti indikator ekonomi dan sebagainya.
Namun, sekarang Korea Selatan sudah menjadi negara yang sangat maju
sedangkan Ghana nyaris tidak mengalami perubahan alias berjalan di
tempat. Kenapa hal itu bisa terjadi? Semua analisis akhirnya sampai pada
8. satu kesimpulan, akar penyebabnya adalah culture (budaya).
Culture dalam bahasa Jansen adalah etos. Etos mencakup sikap terhadap
waktu, kerja, dan masa depan yang kemudian membentuk sehimpunan
perilaku khas individu atau organisasi. Pada tingkat internasional sudah
dibuktikan bahwa maju tidaknya peradaban sebuah bangsa ditentukan
oleh etosnya. Perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Matshushita
dari Jepang, Kodak dari Amerika, juga berhasil karena mempunyai etos
kerja yang unggul.
Begitu pula dengan tokoh-tokoh yang terkenal dari berbagai latar
belakang seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandi, dan sebagainya.
Mereka semua muncul sebagai tokoh dunia karena etos - cita-cita, nilai,
prinsip, pilihan, standar perilaku yang mereka miliki berbeda dari
manusia kebanyakan. Bercermin pada pengalaman di ataslah yang
menjadi motivator dan menggerakkan Jansen untuk membuat Ethos21
Untuk dapat membangun kembali etos kerja perlu ada motivasi diri
sendiri yang antara lain:
1. Kerja Adalah Rahmat Dari Allah SWT
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai
buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari ALLAH SWT.
Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup
oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun.
Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah
anugerah. Dengan
9. bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak
teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan
wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut
disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita merespon semua rahmat itu
dengan kerja yang ogah-ogahan
2. Kerja Adalah Amanah
Apapun pekerjaan kita semua adalah Amanah. Seyogyanya kita
menjalankan amanah tersebut dengan sebaik mungkin. Kerja
bukanlah sekedar pengisi waktu tapi perintah Allah. Amanat itu
mendatangkan rezeki,sedangkan khianat itu mendatangkan
kemiskinan (HR Dailami).
Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi
tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
3. Kerja Adalah Panggilan
Jika pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita
bisa berucap pada diri kita sendirim, Im do my best! Dengan
begitu kita tidak akann merasa puas jika hasil karya ya kita kurang
baik mutunya.
10. 4. Kerja Adalah Aktualisasi
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, apa
yang harus kita aktualisasikan ?
kemampuan kita untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab
kejujuran
disiplin
kemauan untuk maju
Tunjukkanlah terlebih dulu kualitas pekerjaan yang anda
lakukan sebelum anda
menuntut terlalu banyak untuk menerima imbalan yang besar
karena kerja adalah aktualisasi diri.
Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik
untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa ada.
Bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa
pekerjaan.
5. Kerja Adalah Ibadah
Seperti halnya aktivitas keseharian seorang muslim, kerja juga
harus diniatkan dan berorentasi ibadah kepada Allah SWT. Dengan
kata lain, setiap aktivitas yang kita lakukan hakikatnya mencari
keridhaan Allah semata. Setiap ibadah kepada Allah harus
direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga bagi seorang
muslim aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah. Kesadaran
ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas,
11. bukan demi mencari uang atau jabatan semata
6. Kerja Adalah Seni
Kesadaran ini membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya
melakukan hobi
7. Kerja Adalah Kehormatan
Karena tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk
melakukan suatu pekerjaan seperti yang anda terima saat ini. Kerja
bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam
mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi
hijau melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti
pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki. Bukan masalah
tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih
penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa
yang kita kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu
memberikan rasa bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan
arti besar. Seremeh apapun pekerjaan kita, itu adalah sebuah
kehormatan. Jika kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka
kehormatan yang lain yang lebih besar akan datang kepada kita
8. Kerja Adalah Pelayanan
Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan untuk
berbuat baik. Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan
12. penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian
kepada sesama.