際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
ETOS KERJA MARKETER
ARTIKEL ETOS KERJA BANGSA INDONESIA
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
ANGRIAN PERMANA S.Pd.,M.M
Tugas Individu :
Ahmad Muhlisin ( 11140080 )
Manajemen Pemasaran 6Q
STIE BINA BANGSA BANTEN
2017
ARTIKEL ETOS KERJA
Apa pengertian etos kerja? Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos
berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti
moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan
modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang
membentuk seseorang. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd
College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter;
sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok.
Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika.
Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa
apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai
etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras,
berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya
bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong
royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan
dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu
nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.
Etos kerja bangsa Indonesia
Insititute for Management of Development, Swiss, World
Competitiveness Book (2007), memberitakan bahwa pada tahun 2005,
peringkat produktivitas kerja Indonesia berada pada posisi 59 dari 60
negara yang disurvei. Atau semakin turun ketimbang tahun 2001 yang
mencapai urutan 46. Sementara itu negara-negara Asia lainnya berada di
atas Indonesia seperti Singapura (peringkat 1), Thailand (27), Malaysia
(28), Korea (29), Cina (31), India (39), dan Filipina (49). Urutan
peringkat ini berkaitan juga dengan kinerja pada dimensi lainnya yakni
pada Economic Performance pada tahun 2005 berada pada urutan buncit
yakni ke 60, Business Efficiency (59), dan Government Efficiency (55).
Lagi-lagi diduga kuat bahwa semuanya itu karena mutu sumberdaya
manusia Indonesia yang tidak mampu bersaing. Juga mungkin karena
faktor budaya kerja yang juga masih lemah dan tidak merata. Bisa
dibayangkan dengan kondisi krisis finansial global belakangan ini bisa-
bisa posisi Indonesia akan bertahan kalau tidak ada proses remedi yang
tepat.
Produktivitas kerja jangan dipandang dari ukuran fisik saja. Dalam
pemahaman tentang produktifitas dan produktif disitu terkandung aspek
sistem nilai. Manusia produktif menilai produktivitas dan produktif
adalah berdasarkan sikap mental. Hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin; hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jadi kalau seseorang
bekerja, dia akan selalu berorientasi pada faktor produktivitas kerja di
atas atau minimal sama dengan standar kerja dari waktu ke waktu.
Bekerja produktif sudah sebagai panggilan jiwa dan kental dengan
amanah. Dengan kata lain sikap tersebut sudah terinternalisasi. Tanpa
diinstruksikan dia akan mampu untuk bertindak produktif. Itulah yang
disebut dengan budaya kerja positif (produktif). Sementara itu budaya
bekerja produktif mengandung komponen-komponen : (1) pemahaman
substansi dasar tentang bekerja. (2) sikap terhadap karyawan. (3) perilaku
ketika bekerja. (4) etos kerja. (5) sikap terhadap waktu. Pertanyaannya
apakah semua kita (sebagai bangsa Indonesia) sudah berbudaya kerja
produktif ?
Budaya kerja produktif di Indonesia, belum merata. Bekerja masih
dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan di sebagian karyawan, bisa
jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang
yang malas. Pemahaman karyawan tentang budaya kerja positif masih
lemah. Budaya organisasi atau budaya perusahaan masih belum banyak
dijumpai. Hal ini jugalah yang agaknya kurang mendukung terciptanya
budaya produktivitas kerja. Perusahaan belum mengganggap sikap
produktif sebagai suatu sistem nilai. Seolah-olah karyawan tidak
memiliki sistem nilai apa yang harus dipegang dan dilaksanakan. Karena
itu tidak jarang perusahaan yang mengabaikan kesejahteraan karyawan
termasuk upah minimumnya. Ditambah dengan rata-rata pendidikan
karyawan yang relatif masih rendah maka produktivitas pun rendah.
Karena itu tidak heran produktivitas kerja di Indonesia termasuk yang
terendah dibanding dengan negara-negara lain di Asia. Mengapa bisa
seperti itu ?
Hal demikian bisa dijelaskan lewat formula matematika sederhana.
Produktivitas kerja merupakan rasio dari keluaran/output dengan
inputnya. Bentuk output dapat berupa barang dan jasa. Sementara input
berupa jumlah waktu kerja, kondisi mutu dan fisik karyawan, tingkat
upah dan gaji, teknologi yang dipakai dsan sebagainya. Jadi output yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor input yang digunakan. Dengan
demikian produktivitas kerja di Indonesia relatif rendah karena memang
rendahnya faktor-faktor kualitas fisik, tingkat pendidikan, etos kerja, dan
tingkat upah dari karyawan. Hal ini ditunjukkan pula oleh angka indeks
pembangunan manusia di Indonesia (gizi, pendidikan, kesehatan) yang
relatif lebih rendah dibanding di negara-negara tetangga
Bagaimana Dengan Indonesia ?
1. Munafik atau hipokrit. Suka berpura-pura, lain di mulut lain di
hati;
2. Enggan bertanggung jawab. Suka mencari kambing hitam;
3. Berjiwa feodal. Gemar upacara, suka dihormati daripada
menghormati dan lebih mementingkan status daripada prestasi;
4. Percaya takhyul. Gemar hal keramat, mistis dan gaib;
5. Berwatak lemah. Kurang kuat mempertahankan keyakinan,
plinplan, dan gampang terintimidasi. Dari kesemuanya, hanya ada
satu yang positif, yaitu
6. Artistik; dekat dengan alam. Dengan melihat keadaan saat ini, ini
merupakan kenyataan pahit, yang memang tidak bisa kita pungkiri,
dan memang begitu adanya.
Namun dari 220 juta jiwa rakyat Indonesia, tidak semua memiliki etos
kerja buruk seperti disebutkan diatas. Masih ada organisasi yang peduli
dan mau mengubah etos kerja yang disematkan ke bangsa Indonesia saat
ini (Mochtar Lubis dalam bukunya Manusia Indonesia [1977]). Seperti
contohnya sebuah bank nasional saat ini sedang mencoba merumuskan
etos mereka yaitu:
1. Berorientasi kepada nasabah,
2. Menjunjung integritas,
3. Berdisiplin,
4. Kerjasama,
5. Saling percaya dan saling menghormati,
6. Pemberdayaan SDM,
7. Keseimbangan,
8. Kepemimpinan, dan
9. Kepedulian pada lingkungan. Itulah etos yang hendak ditegakkan
dan diharapkan bisa mengubah mereka menjadi lebih baik.
Kita harapkan etos kerja yang diterapkan tersebut bisa
diimplementasikan dalam kerja nyata dan akan lebih baik lagi jika hal
positif tersebut menyebar kepada semua Organisasi kerja diseluruh
Indonesia.
Lebih lanjut lagi beliau mengatakan, bangsa Indonesia adalah negara
yang kaya dan merupakan bangsa yang besar. Indonesia dikarunia
sumber daya alam yang melimpah ruah dan jumlah penduduk yang besar.
Dan itu merupakan modal untuk mewujudkan masyarakat yang makmur
dan sejahtera. Namun pada Kenyataannya rakyat miskin bertambah
banyak, pengangguran semakin meningkat, dan banyak anak yang tidak
mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Data Penduduk miskin sampai
pada tahun 2009.
Salah satu faktor rendahnya etos kerja yang dimiliki oleh Indonesia yaitu
negatifnya keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Mereka
merupakan model bagi masyarakat yang bukan hanya memiliki
kekuasaan formal, namun juga kekuasaan nonformal yang justru sering
disalahgunakan.
Melihat kenyataan etos di Indonesia yang buruk, Jansen menawarkan
solusi. Bagi ia, jawaban atas keberhasilan sebuah bangsa atau organisasi
terletak pada etos kerja (culture) mereka. Dalam buku berjudul Culture
Matters, Huntington menulis prakata yang mengatakan tiga puluh tahun
yang lalu, Ghana dan Korea Selatan memiliki kesamaan dalam banyak
hal seperti indikator ekonomi dan sebagainya.
Namun, sekarang Korea Selatan sudah menjadi negara yang sangat maju
sedangkan Ghana nyaris tidak mengalami perubahan alias berjalan di
tempat. Kenapa hal itu bisa terjadi? Semua analisis akhirnya sampai pada
satu kesimpulan, akar penyebabnya adalah culture (budaya).
Culture dalam bahasa Jansen adalah etos. Etos mencakup sikap terhadap
waktu, kerja, dan masa depan yang kemudian membentuk sehimpunan
perilaku khas individu atau organisasi. Pada tingkat internasional sudah
dibuktikan bahwa maju tidaknya peradaban sebuah bangsa ditentukan
oleh etosnya. Perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Matshushita
dari Jepang, Kodak dari Amerika, juga berhasil karena mempunyai etos
kerja yang unggul.
Begitu pula dengan tokoh-tokoh yang terkenal dari berbagai latar
belakang seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandi, dan sebagainya.
Mereka semua muncul sebagai tokoh dunia karena etos - cita-cita, nilai,
prinsip, pilihan, standar perilaku  yang mereka miliki berbeda dari
manusia kebanyakan. Bercermin pada pengalaman di ataslah yang
menjadi motivator dan menggerakkan Jansen untuk membuat Ethos21
Untuk dapat membangun kembali etos kerja perlu ada motivasi diri
sendiri yang antara lain:
1. Kerja Adalah Rahmat Dari Allah SWT
Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai
buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari ALLAH SWT.
Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup
oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun.
Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah
anugerah. Dengan
bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak
teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan
wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut
disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita merespon semua rahmat itu
dengan kerja yang ogah-ogahan
2. Kerja Adalah Amanah
Apapun pekerjaan kita semua adalah Amanah. Seyogyanya kita
menjalankan amanah tersebut dengan sebaik mungkin. Kerja
bukanlah sekedar pengisi waktu tapi perintah Allah. Amanat itu
mendatangkan rezeki,sedangkan khianat itu mendatangkan
kemiskinan (HR Dailami).
Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi
tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya.
3. Kerja Adalah Panggilan
Jika pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita
bisa berucap pada diri kita sendirim, Im do my best! Dengan
begitu kita tidak akann merasa puas jika hasil karya ya kita kurang
baik mutunya.
4. Kerja Adalah Aktualisasi
Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, apa
yang harus kita aktualisasikan ?
kemampuan kita untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab
kejujuran
disiplin
kemauan untuk maju
Tunjukkanlah terlebih dulu kualitas pekerjaan yang anda
lakukan sebelum anda
menuntut terlalu banyak untuk menerima imbalan yang besar
karena kerja adalah aktualisasi diri.
Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik
untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa ada.
Bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa
pekerjaan.
5. Kerja Adalah Ibadah
Seperti halnya aktivitas keseharian seorang muslim, kerja juga
harus diniatkan dan berorentasi ibadah kepada Allah SWT. Dengan
kata lain, setiap aktivitas yang kita lakukan hakikatnya mencari
keridhaan Allah semata. Setiap ibadah kepada Allah harus
direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga bagi seorang
muslim aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah. Kesadaran
ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas,
bukan demi mencari uang atau jabatan semata
6. Kerja Adalah Seni
Kesadaran ini membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya
melakukan hobi
7. Kerja Adalah Kehormatan
Karena tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk
melakukan suatu pekerjaan seperti yang anda terima saat ini. Kerja
bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam
mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi
hijau melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti
pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki. Bukan masalah
tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih
penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa
yang kita kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu
memberikan rasa bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan
arti besar. Seremeh apapun pekerjaan kita, itu adalah sebuah
kehormatan. Jika kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka
kehormatan yang lain yang lebih besar akan datang kepada kita
8. Kerja Adalah Pelayanan
Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan untuk
berbuat baik. Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan
penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian
kepada sesama.

More Related Content

What's hot (16)

Managing Human Resources Diversity at Work
Managing Human Resources Diversity at WorkManaging Human Resources Diversity at Work
Managing Human Resources Diversity at Work
Rama Renspandy
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiPeningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Djadja Sardjana
Budaya kerja organisasi pemda 2014
Budaya kerja organisasi pemda 2014Budaya kerja organisasi pemda 2014
Budaya kerja organisasi pemda 2014
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Emas Agus Prastyo Wibowo
Latar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaanLatar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaan
Indra Diputra
Atmasphere 30 Mei 2016
Atmasphere 30 Mei 2016Atmasphere 30 Mei 2016
Atmasphere 30 Mei 2016
Mac Margono
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
baskoroadisucahyo
Budaya kerja
Budaya kerjaBudaya kerja
Budaya kerja
Puryanto SS
Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerja
Yoga Amin
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islami
Sri Suwanti
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
Yosi Larasati
Organizational culture
Organizational cultureOrganizational culture
Organizational culture
ZainaAlkaff1
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
Rizki Ogawa
Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya
zakwan azhar
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikanKepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Vivii Charmeiliaa
HRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and ChangeHRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and Change
NaomiAngeline
Managing Human Resources Diversity at Work
Managing Human Resources Diversity at WorkManaging Human Resources Diversity at Work
Managing Human Resources Diversity at Work
Rama Renspandy
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era GlobalisasiPeningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Muslim Dalam Menghadapi Era Globalisasi
Djadja Sardjana
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarangEsaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Esaipgsd4 emas agus prastyo wibowo universitas negeri semarang
Emas Agus Prastyo Wibowo
Latar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaanLatar belakang kewirausahaan
Latar belakang kewirausahaan
Indra Diputra
Atmasphere 30 Mei 2016
Atmasphere 30 Mei 2016Atmasphere 30 Mei 2016
Atmasphere 30 Mei 2016
Mac Margono
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
baskoroadisucahyo
Tugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerjaTugas teori budaya kerja
Tugas teori budaya kerja
Yoga Amin
2 manajemen islami
2  manajemen islami2  manajemen islami
2 manajemen islami
Sri Suwanti
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
Yosi Larasati
Organizational culture
Organizational cultureOrganizational culture
Organizational culture
ZainaAlkaff1
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja SyariahMAKALAH Budaya Kerja Syariah
MAKALAH Budaya Kerja Syariah
Rizki Ogawa
Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya Teori kaunseling kerjaya
Teori kaunseling kerjaya
zakwan azhar
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikanKepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Kepemimpinan+di+seklah+jurnal+administrasi+pendidikan
Vivii Charmeiliaa
HRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and ChangeHRM - Organizational Culture and Change
HRM - Organizational Culture and Change
NaomiAngeline

Similar to Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsabanten_2017 (20)

Margono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerjaMargono 11a-etos kerja
Margono 11a-etos kerja
HM Mitrohardjono
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi
Zams Zams
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp0139733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
Operator Warnet Vast Raha
budaya kerja budaya kerja budaya kerja b
budaya kerja budaya kerja budaya kerja bbudaya kerja budaya kerja budaya kerja b
budaya kerja budaya kerja budaya kerja b
AnnisaNafilata
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
Lulu Nurul
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
setiadi_th
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Dina Haya Sufya
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
Fitriana Jinne
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
yundia
Ppt kelompok x - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Ppt kelompok x  - teologi [oleh: Nana T. Sidik]Ppt kelompok x  - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Ppt kelompok x - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Nana Tauran Sidik
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
ISMKI
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan Perubahan
Muhammad Zdafirin
Bab 16
Bab 16Bab 16
Bab 16
YUSRA FERNANDO
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
Dhendy Neverdie
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptBahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
DrDarwanTan
Perilaku Organisasi Meeting 1
Perilaku Organisasi Meeting 1Perilaku Organisasi Meeting 1
Perilaku Organisasi Meeting 1
Universitas Islam Balitar
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Friskatriana
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
ArdiansyahNugraha6
Teori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi ManajemenTeori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi Manajemen
Ady Setiawan
Teori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi ManajemenTeori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi Manajemen
Ady Setiawan
Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi Pengaruh globalisasi
Pengaruh globalisasi
Zams Zams
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp0139733634001222193522500 110731021859-phpapp01
39733634001222193522500 110731021859-phpapp01
Operator Warnet Vast Raha
budaya kerja budaya kerja budaya kerja b
budaya kerja budaya kerja budaya kerja bbudaya kerja budaya kerja budaya kerja b
budaya kerja budaya kerja budaya kerja b
AnnisaNafilata
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
Lulu Nurul
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi PemerintahBudaya Kerja Organisasi Pemerintah
Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
setiadi_th
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Dina Haya Sufya
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
Fitriana Jinne
Inisiasi 1
Inisiasi 1Inisiasi 1
Inisiasi 1
yundia
Ppt kelompok x - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Ppt kelompok x  - teologi [oleh: Nana T. Sidik]Ppt kelompok x  - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Ppt kelompok x - teologi [oleh: Nana T. Sidik]
Nana Tauran Sidik
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
ISMKI
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan Perubahan
Muhammad Zdafirin
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.pptBahan Kuliah Budaya Org.ppt
Bahan Kuliah Budaya Org.ppt
DrDarwanTan
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Friskatriana
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha  kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
Makalah filsafat ardiansyah arya nugraha kelas 2019 b penkesrek (19060484041)
ArdiansyahNugraha6
Teori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi ManajemenTeori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi Manajemen
Ady Setiawan
Teori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi ManajemenTeori dan Fungsi Manajemen
Teori dan Fungsi Manajemen
Ady Setiawan

Recently uploaded (11)

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22

Ahmad muhlisin angrianpermana_artikeletoskerjabangsaindonesia_stiebinabangsabanten_2017

  • 1. ETOS KERJA MARKETER ARTIKEL ETOS KERJA BANGSA INDONESIA Dosen Pengampu Mata Kuliah : ANGRIAN PERMANA S.Pd.,M.M Tugas Individu : Ahmad Muhlisin ( 11140080 ) Manajemen Pemasaran 6Q STIE BINA BANGSA BANTEN 2017
  • 2. ARTIKEL ETOS KERJA Apa pengertian etos kerja? Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika. Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.
  • 3. Etos kerja bangsa Indonesia Insititute for Management of Development, Swiss, World Competitiveness Book (2007), memberitakan bahwa pada tahun 2005, peringkat produktivitas kerja Indonesia berada pada posisi 59 dari 60 negara yang disurvei. Atau semakin turun ketimbang tahun 2001 yang mencapai urutan 46. Sementara itu negara-negara Asia lainnya berada di atas Indonesia seperti Singapura (peringkat 1), Thailand (27), Malaysia (28), Korea (29), Cina (31), India (39), dan Filipina (49). Urutan peringkat ini berkaitan juga dengan kinerja pada dimensi lainnya yakni pada Economic Performance pada tahun 2005 berada pada urutan buncit yakni ke 60, Business Efficiency (59), dan Government Efficiency (55). Lagi-lagi diduga kuat bahwa semuanya itu karena mutu sumberdaya manusia Indonesia yang tidak mampu bersaing. Juga mungkin karena faktor budaya kerja yang juga masih lemah dan tidak merata. Bisa dibayangkan dengan kondisi krisis finansial global belakangan ini bisa- bisa posisi Indonesia akan bertahan kalau tidak ada proses remedi yang tepat. Produktivitas kerja jangan dipandang dari ukuran fisik saja. Dalam pemahaman tentang produktifitas dan produktif disitu terkandung aspek sistem nilai. Manusia produktif menilai produktivitas dan produktif adalah berdasarkan sikap mental. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin; hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jadi kalau seseorang bekerja, dia akan selalu berorientasi pada faktor produktivitas kerja di
  • 4. atas atau minimal sama dengan standar kerja dari waktu ke waktu. Bekerja produktif sudah sebagai panggilan jiwa dan kental dengan amanah. Dengan kata lain sikap tersebut sudah terinternalisasi. Tanpa diinstruksikan dia akan mampu untuk bertindak produktif. Itulah yang disebut dengan budaya kerja positif (produktif). Sementara itu budaya bekerja produktif mengandung komponen-komponen : (1) pemahaman substansi dasar tentang bekerja. (2) sikap terhadap karyawan. (3) perilaku ketika bekerja. (4) etos kerja. (5) sikap terhadap waktu. Pertanyaannya apakah semua kita (sebagai bangsa Indonesia) sudah berbudaya kerja produktif ? Budaya kerja produktif di Indonesia, belum merata. Bekerja masih dianggap sebagai sesuatu yang rutin. Bahkan di sebagian karyawan, bisa jadi bekerja dianggap sebagai beban dan paksaan terutama bagi orang yang malas. Pemahaman karyawan tentang budaya kerja positif masih lemah. Budaya organisasi atau budaya perusahaan masih belum banyak dijumpai. Hal ini jugalah yang agaknya kurang mendukung terciptanya budaya produktivitas kerja. Perusahaan belum mengganggap sikap produktif sebagai suatu sistem nilai. Seolah-olah karyawan tidak memiliki sistem nilai apa yang harus dipegang dan dilaksanakan. Karena itu tidak jarang perusahaan yang mengabaikan kesejahteraan karyawan termasuk upah minimumnya. Ditambah dengan rata-rata pendidikan karyawan yang relatif masih rendah maka produktivitas pun rendah. Karena itu tidak heran produktivitas kerja di Indonesia termasuk yang
  • 5. terendah dibanding dengan negara-negara lain di Asia. Mengapa bisa seperti itu ? Hal demikian bisa dijelaskan lewat formula matematika sederhana. Produktivitas kerja merupakan rasio dari keluaran/output dengan inputnya. Bentuk output dapat berupa barang dan jasa. Sementara input berupa jumlah waktu kerja, kondisi mutu dan fisik karyawan, tingkat upah dan gaji, teknologi yang dipakai dsan sebagainya. Jadi output yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor input yang digunakan. Dengan demikian produktivitas kerja di Indonesia relatif rendah karena memang rendahnya faktor-faktor kualitas fisik, tingkat pendidikan, etos kerja, dan tingkat upah dari karyawan. Hal ini ditunjukkan pula oleh angka indeks pembangunan manusia di Indonesia (gizi, pendidikan, kesehatan) yang relatif lebih rendah dibanding di negara-negara tetangga Bagaimana Dengan Indonesia ? 1. Munafik atau hipokrit. Suka berpura-pura, lain di mulut lain di hati; 2. Enggan bertanggung jawab. Suka mencari kambing hitam; 3. Berjiwa feodal. Gemar upacara, suka dihormati daripada menghormati dan lebih mementingkan status daripada prestasi; 4. Percaya takhyul. Gemar hal keramat, mistis dan gaib; 5. Berwatak lemah. Kurang kuat mempertahankan keyakinan, plinplan, dan gampang terintimidasi. Dari kesemuanya, hanya ada satu yang positif, yaitu
  • 6. 6. Artistik; dekat dengan alam. Dengan melihat keadaan saat ini, ini merupakan kenyataan pahit, yang memang tidak bisa kita pungkiri, dan memang begitu adanya. Namun dari 220 juta jiwa rakyat Indonesia, tidak semua memiliki etos kerja buruk seperti disebutkan diatas. Masih ada organisasi yang peduli dan mau mengubah etos kerja yang disematkan ke bangsa Indonesia saat ini (Mochtar Lubis dalam bukunya Manusia Indonesia [1977]). Seperti contohnya sebuah bank nasional saat ini sedang mencoba merumuskan etos mereka yaitu: 1. Berorientasi kepada nasabah, 2. Menjunjung integritas, 3. Berdisiplin, 4. Kerjasama, 5. Saling percaya dan saling menghormati, 6. Pemberdayaan SDM, 7. Keseimbangan, 8. Kepemimpinan, dan 9. Kepedulian pada lingkungan. Itulah etos yang hendak ditegakkan dan diharapkan bisa mengubah mereka menjadi lebih baik. Kita harapkan etos kerja yang diterapkan tersebut bisa diimplementasikan dalam kerja nyata dan akan lebih baik lagi jika hal positif tersebut menyebar kepada semua Organisasi kerja diseluruh Indonesia.
  • 7. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan, bangsa Indonesia adalah negara yang kaya dan merupakan bangsa yang besar. Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah ruah dan jumlah penduduk yang besar. Dan itu merupakan modal untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Namun pada Kenyataannya rakyat miskin bertambah banyak, pengangguran semakin meningkat, dan banyak anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk bersekolah. Data Penduduk miskin sampai pada tahun 2009. Salah satu faktor rendahnya etos kerja yang dimiliki oleh Indonesia yaitu negatifnya keteladanan yang ditunjukkan oleh para pemimpin. Mereka merupakan model bagi masyarakat yang bukan hanya memiliki kekuasaan formal, namun juga kekuasaan nonformal yang justru sering disalahgunakan. Melihat kenyataan etos di Indonesia yang buruk, Jansen menawarkan solusi. Bagi ia, jawaban atas keberhasilan sebuah bangsa atau organisasi terletak pada etos kerja (culture) mereka. Dalam buku berjudul Culture Matters, Huntington menulis prakata yang mengatakan tiga puluh tahun yang lalu, Ghana dan Korea Selatan memiliki kesamaan dalam banyak hal seperti indikator ekonomi dan sebagainya. Namun, sekarang Korea Selatan sudah menjadi negara yang sangat maju sedangkan Ghana nyaris tidak mengalami perubahan alias berjalan di tempat. Kenapa hal itu bisa terjadi? Semua analisis akhirnya sampai pada
  • 8. satu kesimpulan, akar penyebabnya adalah culture (budaya). Culture dalam bahasa Jansen adalah etos. Etos mencakup sikap terhadap waktu, kerja, dan masa depan yang kemudian membentuk sehimpunan perilaku khas individu atau organisasi. Pada tingkat internasional sudah dibuktikan bahwa maju tidaknya peradaban sebuah bangsa ditentukan oleh etosnya. Perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Matshushita dari Jepang, Kodak dari Amerika, juga berhasil karena mempunyai etos kerja yang unggul. Begitu pula dengan tokoh-tokoh yang terkenal dari berbagai latar belakang seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandi, dan sebagainya. Mereka semua muncul sebagai tokoh dunia karena etos - cita-cita, nilai, prinsip, pilihan, standar perilaku yang mereka miliki berbeda dari manusia kebanyakan. Bercermin pada pengalaman di ataslah yang menjadi motivator dan menggerakkan Jansen untuk membuat Ethos21 Untuk dapat membangun kembali etos kerja perlu ada motivasi diri sendiri yang antara lain: 1. Kerja Adalah Rahmat Dari Allah SWT Apa pun pekerjaan kita, entah pengusaha, pegawai kantor, sampai buruh kasar sekalipun, adalah rahmat dari ALLAH SWT. Anugerah itu kita terima tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeser pun. Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah. Dengan
  • 9. bekerja, setiap tanggal muda kita menerima gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Sungguh kelewatan jika kita merespon semua rahmat itu dengan kerja yang ogah-ogahan 2. Kerja Adalah Amanah Apapun pekerjaan kita semua adalah Amanah. Seyogyanya kita menjalankan amanah tersebut dengan sebaik mungkin. Kerja bukanlah sekedar pengisi waktu tapi perintah Allah. Amanat itu mendatangkan rezeki,sedangkan khianat itu mendatangkan kemiskinan (HR Dailami). Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela, misalnya korupsi dalam berbagai bentuknya. 3. Kerja Adalah Panggilan Jika pekerjaan atau profesi kita disadari sebagai panggilan, kita bisa berucap pada diri kita sendirim, Im do my best! Dengan begitu kita tidak akann merasa puas jika hasil karya ya kita kurang baik mutunya.
  • 10. 4. Kerja Adalah Aktualisasi Aktualisasi diri artinya pengungkapan atau penyataan diri kita, apa yang harus kita aktualisasikan ? kemampuan kita untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab kejujuran disiplin kemauan untuk maju Tunjukkanlah terlebih dulu kualitas pekerjaan yang anda lakukan sebelum anda menuntut terlalu banyak untuk menerima imbalan yang besar karena kerja adalah aktualisasi diri. Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa ada. Bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan. 5. Kerja Adalah Ibadah Seperti halnya aktivitas keseharian seorang muslim, kerja juga harus diniatkan dan berorentasi ibadah kepada Allah SWT. Dengan kata lain, setiap aktivitas yang kita lakukan hakikatnya mencari keridhaan Allah semata. Setiap ibadah kepada Allah harus direalisasikan dalam bentuk tindakan, sehingga bagi seorang muslim aktivitas bekerja juga mengandung nilai ibadah. Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita bisa bekerja secara ikhlas,
  • 11. bukan demi mencari uang atau jabatan semata 6. Kerja Adalah Seni Kesadaran ini membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi 7. Kerja Adalah Kehormatan Karena tidak semua orang bisa diberi kepercayaan untuk melakukan suatu pekerjaan seperti yang anda terima saat ini. Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi hijau melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yg kita miliki. Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan arti besar. Seremeh apapun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan. Jika kita bisa menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan yang lain yang lebih besar akan datang kepada kita 8. Kerja Adalah Pelayanan Manusia diciptakan dengan dilengkapi oleh keinginan untuk berbuat baik. Apa pun pekerjaan kita, pedagang, polisi, bahkan
  • 12. penjaga mercu suar, semuanya bisa dimaknai sebagai pengabdian kepada sesama.