Aliran Murji'ah muncul setelah kematian Utsman untuk menghindari konflik antara kelompok Ali dan Muawiyah. Mereka meyakini bahwa iman hanya terletak pada pengakuan hati dan orang berdosa besar tidak langsung kafir, serta hukuman akan diberikan oleh Allah di hari kiamat. Aliran ini memberikan ruang lingkup keimanan yang lebih luas dan mengaburkan identitas keagamaan seseorang.