Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep dan metode analisis regresi linier berganda, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, hingga interpretasi hasil uji statistik. Dokumen ini dapat digunakan sebagai panduan praktis untuk melakukan analisis regresi data penelitian menggunakan perangkat lunak seperti SPSS.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis regresi lengkap, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolineritas, hingga interpretasi hasil regresi. Diuraikan pula berbagai langkah analisis regresi menggunakan program SPSS.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis regresi lengkap mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, normalitas, linearitas, persamaan regresi, uji statistik F dan t, koefisien determinasi, uji path dan Sobel untuk variabel intervening, serta penghapusan outlier.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai statistik deskriptif dan inferensial serta beberapa analisis statistik dasar seperti validitas, reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, dan regresi. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas cara menganalisis data penelitian menggunakan berbagai teknik statistik.
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai analisis regresi linier lengkap mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, normalitas, linearitas, persamaan regresi, uji statistik F dan t, koefisien determinasi, uji variabel intervening, dan perbandingan perhitungan regresi dengan menggunakan EViews, SPSS dan manual.
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dan metode analisis regresi linier berganda, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistika deskriptif, korelasi, uji asumsi klasik, dan interpretasi hasil regresi.
2. Metode analisis yang dijelaskan meliputi korelasi product moment, uji validitas dan reliabilitas, statistika deskriptif, uji asumsi klasik seperti multikolinearitas dan heteroskedastisitas, serta interpretasi hasil
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021Aminullah Assagaf
油
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek dalam model regresi, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, uji multikolinearitas, hingga penjelasan mengenai persamaan regresi dan uji statistik yang terkait.
29 aminullah assagaf model regresi (sobel & peth)Aminullah Assagaf
油
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek dalam model regresi, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, hingga interpretasi hasil uji statistik.
Dokumen tersebut membahas tentang model regresi yang meliputi uji validitas, reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, normalitas, linearitas, kerangka konseptual, persamaan regresi, uji statistik F dan t, koefisien determinasi, dan uji jalur.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis data penelitian kuantitatif seperti uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, regresi, dan lainnya.
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep dan metode analisis regresi linier berganda, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistika deskriptif, korelasi, uji asumsi klasik, dan interpretasi hasil regresi.
2. Metode analisis yang dijelaskan meliputi korelasi product moment, uji validitas dan reliabilitas, statistika deskriptif, uji asumsi klasik seperti multikolinearitas dan heteroskedastisitas, serta interpretasi hasil
Aminullah assagaf model regresi uji intervening_2021Aminullah Assagaf
油
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek dalam model regresi, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, uji multikolinearitas, hingga penjelasan mengenai persamaan regresi dan uji statistik yang terkait.
29 aminullah assagaf model regresi (sobel & peth)Aminullah Assagaf
油
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek dalam model regresi, mulai dari uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, hingga interpretasi hasil uji statistik.
Dokumen tersebut membahas tentang model regresi yang meliputi uji validitas, reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, normalitas, linearitas, kerangka konseptual, persamaan regresi, uji statistik F dan t, koefisien determinasi, dan uji jalur.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode analisis data penelitian kuantitatif seperti uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif, korelasi, regresi, dan lainnya.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
2. CONTENT 14. Persamaan Regresi
15. Uji Statistik F
16. Uji Statistik t
17. Koefisien Determinan (Adjusted R2
)
18. Uji path (Uji pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening)
19. Uji SOBEL (uji variabel INTERVENING)
20. Drop outlier (Bias), data tdk berdistribusi normal
21. Regresi Data Panel & Perhitungan dengan EVIEWS
22. Uji Data Panel (Versi : Eviews 13)
23. Perbandingan PLS, SPSS, Manual (Perhitungan & Prediksi)
24. Regresi dengan Program STATA
25. Uji Satu Arah dan Dua Arah
1) Variabel Penelitian
2) Kerangka Konseptual
3) Hipotesis
4) Populasi dan Sampel
5) Uji Validity
6) Uji Reliability
7) Uji Multicollinearity
8) Uji Autocorrelation
9) Uji Heteroscedasticity
10) Uji Normaliity
11) Uji Linearity
12) Statistik Descriptif
13) Correlation
Link 際際滷share: File PPT dan PDF
/slideshow/aminullah-assagaf_ekonometrics-multivariate-statitics_leng
kap-25_3-agustus-2024-pdf/270705416
4. 8) STATISTIK DESCRIPTIF
Statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengumpulan
data, penyajian daata, analisis dan interpretasi tentang data terseut. Seorang
yang belajar statistika biasanya bekerja dengan data numerik yang berupa hasil
cacahan ataupun hasil pengukuran, atau mungkin dengan data kategorik yang
diklasifikasikan menurut kriteria tertentu. Setiap informasi yang tercatat dan
terkumpul, baik numerik dan kategorik disebut pengamatan.
Metode statistika adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam
pegumpulan, penyajian, analisis, dan penafsiran data. Metode-metode
tersebut dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Statistika Deskriptif
2. Statistika Inferensial
5. STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan Penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang berguna. (Ronald E. walpole)
Statistik deskriptif adalah metode yang sangat sederhana. Metode ini
hanya mendeskripsikan kondisi dari data dalam bentuk tabel diagram
grafik dan bentuk lainnya yang disajikan dalam uraian-uraian singkat
dan terbatas.
Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data tsb
dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang data
tersebut.
6. STATISTIK INFERENSIAL
Statistik inferensial adalah sebuah sebuah metode yang dapat digunakan
untuk menganalisis kelompok kecil data dari data induknya (sample yang
diambil dari populasi) sampai pada peramalan dan penarikan kesimpulan
terhadap kelompok data induknya atau populasi.
Statistika inferensial merupakan cakupan seluruh metode yang
berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induk
(populasi) tersebut.
Generalisasi yang berhubungan dengan inferensia statistik selalu
mempunyai sifat tidak pasti, karena kita mendasarkan pada informasi parsial
yang diperoleh dari sebagian data. Sehingga yang didapat hanya peramalan.
7. CONTOH STATISTIKA INFERENSIA
Catatan kelulusan selama lima tahun terakhir pada sebuah universitas
negeri di Sumatra Barat menunjukkan bahwa 72% diantara
mahasiswa S1 lulus dengan nilai yang memuaskan.
Nilai numerik 72% merupakan bentuk suatu statistika deskriptif.
Jika berdasarkan ini kemudian seorang mahasiswa Teknik Industri
menyimpulkan bahwa peluang dirinya akan lulus dengan nilai yang
memuaskan adalah lebih dari 70%, maka mahasiswa tersebut telah
melakukan inferensia statistika yang tentu saja memiliki sifat yang
tidak pasti
8. PERBEDAAN ANTARA STATISTIK DESKRIPTIF DAN STATISTIK INFERENSIA
Statistik deskriptif hanya terbatas dalam menyajikan data dalam
bentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran lain
Sedangkan statistik inferensial selain mencakup statistik deskriptif
juga dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan penarikan
kesimpulan terhadap populasi dari sampelnya.
Untuk sampai pada penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui
tahap uji hipotesis dan uji statistik.
9. 3) STATISTIK DESKRIPTIF
Contoh: variabel Y, X1 dan X2 berikut ini
Langkah (SPSS): AnalysisDescriptives statistics Descriptives
pindahkan semua variabel ke kanan kontak variable (s)Ok
Hasil SPSS
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Y 25 37.00 80.00 56.1200 14.14013
X1 25 29.00 75.00 46.6000 16.22498
X2 25 40.00 88.00 63.6400 13.90108
Valid N
(listwise)
25
Descriptive Statistics
12. 9) CORRELATION
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan
hubungan linear antara satu variable dengan variable lain.
Dikatakan suatu variable memiliki hubungan dengan variable lain jika
perubahan suatu variable diikuti dengan perubahan variable lain.
Perubahan dapat terjadi dalam bentuk searah atau korelasi positif dan
perubahan berlawanan arah atau korelasi negatif.
Koefisien korelasi suatu variabel dinyatakan memiliki kekuatan atau
derajat hubungan dengan variable lain, dan tidak membedakan antara
variable bebas dengan variable terikat.
13. 9 CORRELATION
Koefisien korelasi menggambarkan keeratan hubungan yang berkisar pada
negatif satu (-1) sampai dengan satu (1)
Koefisien korelasi -1 atau mendekati -1 maka semakin tinggi nilai X maka
semakin rendah nilai Y
Sebaliknya bila koefisien korelasi mendekati 1, maka semakin tinggi nilai X
semakin besar nilai Y
Metode yang digunakan dalam analisis korelasi :
a) Korelasi product moment (Pearson)
b) Korelasi Rank Spearman
c) Korelasi Rank Kendal atau Kendal Tau
d) Korelasi dengan koefisien kontingensi
15. Korelasi product moment (Pearson)
Analisis korelasi product moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variable yang memiliki skala interval atau rasio.
Analisis product moment atau Pearson Correlation, digunakan untuk mengetahui
seberapa kuat hubungan antara dua variable. Berikut contoh data penelitian,
aplikasi SPSS untu analisis korelasi product moment.
Langkahnya (SPSS) : Analyze Correlate Bivariate Pindahkan variable X1, X2
dan Y ke kolom Variables Pada Correlatin Coeficient biarkan terpilih Pearson
Pada Test of significance jika uji dua sisi biarkan terpilih Two tailed atau pilih one-
tiled (bila telah ditunjuk arah korelasi positif) OK
Berdasarkan output SPSS, diperoleh (a) koefisien korelasi antar variabel X1 dengan
Y= 0.980, dan tingkat sig (2-tailed) 0,000, (b) koefisien korelasi variabel X2 dengan
Y = 0,985, dan tingkat sig (2-tailed) 0,000.
16. Korelasi product moment (Pearson)
Sugiyono (2007) memberikan interpretasi koefisien korelasi, y :
0,00 0,199 : sangat rendah
0,20 0, 399 : rendah
0,40 0,599 : sedang
0,60 0,799 : kuat
0,80 1,000 : sangat kuat
Karena tingkat koefisien korelasi (X1 =0,980 dan X2 = 0,985) > 0,80
maka dinyatakan hubungannya sangat kuat. Kemudian tingkat Sig (2-
tailed) X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,000< 0,05 atau 5%, maka
dinyatakan bahwa terjadi hubungan yang signifikan antara variable
bebas X1, X2 dengan Y.
18. Korelasi product moment (Pearson)
Koefisien korelasi Product Moment dapat dihitung dengan formula :
nXY (X) (Y)
rxy = ----------------------------------------------------
{ nX2
(X)2
} {nY2
(Y)2
}
Dimana :
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah pengamatan
X = jumlah nilai X
Y = jumlah nilai Y
20. Reference: https://rumusrumus.com/korelasi-adalah/
Pengertian Korelasi
Korelasi atau umumnya disebut koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukkan kekuatan
dan arah hubungan linier antara dua peubah acak
Korelasi Sederhana adalah suatu Teknik Statistik yang dipakai guna mengukur kekuatan
hubungan 2 Variabel dan juga untuk bisa mengetahui bentuk hubungan antara 2 Va riabel
itu dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.
Rumus Korelasi
Koefisien Korelasi Sederhana pada umumnya disebut juga dengan Koefisien Korelasi
Pearson karena memiliki rumus perhitungan Koefisien korelasi sederhana dikemukakan
oleh Karl Pearson yaitu seseorang ahli Matematika yang berasal dari Inggris. (Rumus ini
disebut juga dengan Pearson product moment)
rumus korelasi
Keterangan Rumus :
n adalah Banyaknya Pasangan data X dan Y
裡x adalah Total Jumlah dari Variabel X
裡y adalah Total Jumlah dari Variabel Y
裡x2 adalah Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
裡y2 adalah Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
裡xy adalah Hasil Perkalian dari Total Jumlah
Variabel X dan Variabel Y
21. Bentuk Hubungan Antara 2 Variabel
Korelasi Linear Positif (+1)
Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara
teratur dengan arah yang sama. Jika Nilai Variabel X mengalami kenaikan, maka
Variabel Y juga ikut naik. Jika Nilai Variabel X mengalami penurunan, maka
Variabel Y pun ikut turun.
Jika Nilai Koefisien Korelasi mendekati +1 (positif Satu) berarti pasangan data
Variabel X dan Y mempunyai Korelasi Linear Positif yang kuat.
Korelasi Linear Negatif (-1)
Perubahan Nilai Variabel diikuti perubahan Nilai Variabel yang lainnya secara
teratur tetapi dengan arah yang berlawanan. Jika Nilai Variabel X mengalami
kenaikan, maka Variabel Y akan turun. Jika Nilai Variabel X turun, maka Nilai
Variabel Y mengalami kenaikan.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati -1 maka hal ini menunjukan pasangan
data Variabel X dan Variabel Y mempunyai Korelasi Linear Negatif yang kuat/erat.
Tidak berkolerasi (0)
Kenaikan Nilai Variabel yang satunya terkadang diikuti dengan penurunan Variabel
yang lainnya atau terkadang diikuti dengan kenaikan Variable yang lainnya.Arah
hubungannya tidak teratur, searah, dan terkadang berlawanan.
Apabila Nilai Koefisien Korelasi mendekati 0 (Nol) berarti pasangan data Variabel
X dan Y mempunyai korelasi yang sangat lemah atau berkemungkinan tidak
berkolerasi
23. Koefisien korelasi non-parametrik
Koefisien korelasi Pearson adalah statistik parametrik, dan ia kurang begitu
menggambarkan korelasi jika asumsi dasar normalitas suatu data dilanggar. Metode
korelasi non-parametrik seperti Spearman and Kendall berguna saat distribusi tidak
normal.
Koefisien korelasi non-parametrik masih kurang kuat jika disejajarkan dengan metode
parametrik jika asumsi normalitas data terpenuhi, tetapi cenderung memberikan hasil
distrosi ketika asumsi tersebut tak terpenuhi.
24. Korelasi Ganda
Korelasi pada (multyple correlation) adalah angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel secara bersama-sama atau lebih dengan variabel yang lainya.
Pemahaman tentang korelasi ganda bisa dilihat melalui gambar berikut ini. Simbol korelasi
ganda adalah R
Keterangan gambar :
X1 = Kepemimpinan
X2 = Tata Ruang Kantor
Y = Kepuasan Kerja
R = Korelasi Ganda
25. Keterangan gambar :
X1 = Kesejahteraan pegawai
X2 = Hubungan dengan pimpinan
X3 = Pengawasan
Y = Efektivitas kerja
Dari contoh di atas, terlihat bahwa korelasi ganda R, bukan merupakan penjumlahan dari
korelasi sederhana yang ada pada setiap variabel (r1-r2-r3). Jadi R (r1+ r2+ r3).
Korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antara X1 dengan X2 dan Xn
dengan Y. Pada gambar pertama. korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-
sama antara variabel kepemimpinan, dan tata ruang kantor dengan kepuasan kerja pegawai
26. Kopula dan korelasi
Banyak yang keliru dan menganggap bahwa informasi yang diberikan dari sebuah koefisien
korelasi cukup mendefinisikan struktur ketergantungan antara peubah acak.
Untuk mengetahui adanya ketergantungan antara peubah acak harus dipertimbangkan
kopula antara keduanya. Koefisien korelasi bisa didefinisikan sebagai struktur
ketergantungan hanya pada beberapa kasus, misalnya pada fungsi distribusi kumulatif pada
distribusi normal multivariat
Korelasi Parsial
Analisis korelasi parsial dipakai untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana
variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap sebagai variabel
kontrol.
Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai dengan -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1
berarti hubungan antara dua variabel akan semakin kuat, sebaliknya jika nilai mendekati 0
berarti hubungan antara dua variabel akan semakin lemah.
Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif
menunjukkan bahwa hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data yang dipakai biasanya
berskala interval atau rasio.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 0,199 = sangat rendah
0,20 0,399 = rendah
0,40 0,599 = sedang
0,60 0,799 = kuat
0,80 1,000 = sangat kuat
44. 11) PERSAMAAN REGRESI
Persamaan Regresi:
I = 硫0 + 硫1X1 + 硫2X2 + 硫3C + e ..(1)
Y = 硫0 + 硫1X1 + 硫2X2 + 硫3C + 硫4I + 硫5M + 硫6IM + e ...(2)
Dimana: X1 dan X2 = variabel independen; C = variabel control; I = variabel
intervening,; M = variabel moderating; IM = interaksi variabel I dengan M; 硫0 =
konstanta; 硫1 硫6 = Koefisien regresi; e = error
47. 11) PERSAMAAN REGRESI
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -5.356 4.299 -1.246 .227
X1 .861 .160 .835 5.390 .000
X2 -.444 .165 -.369 -2.698 .013
C .542 .206 .518 2.630 .016
a. Dependent Variable: I
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
1
Persamaan Regresi:
I = 硫0 + 硫1X1 + 硫2X2 + 硫3C + e ..(1)
I = - 5.356 + 0.861 X1 0.444 X2 + 0.542 C
48. 11) PERSAMAAN REGRESI
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 30.673 1.685 18.205 .000
I .814 .048 .963 17.052 .000
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
1
a. Dependent Variable: Y
Persamaan Regresi:
Y = 硫0 + 硫1I + e ..(2)
Y = 30.673 + 0.814 I
49. 11) PERSAMAAN REGRESI
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 19.234 4.817 3.993 .001
I .683 .394 .808 1.734 .098
M .655 .116 .722 5.639 .000
IM -.006 .005 -.538 -1.177 .252
1
a. Dependent Variable: Y
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
Persamaan Regresi:
Y = 硫0 + 硫1I + 硫2M + 硫3IM + e ..(3)
Y = 19.234 + 0.683 I + 0.655 M 0.006 IM
50. 11) PERSAMAAN REGRESI
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -1.613 1.152 -1.400 .178
X1 .223 .036 .255 6.251 .000
X2 .320 .034 .315 9.307 .000
C 1.186 .043 1.342 27.838 .000
I -.321 .072 -.380 -4.476 .000
M -.430 .033 -.474 -12.852 .000
IM -.001 .001 -.068 -1.086 .292
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
1
a. Dependent Variable: Y
Coeffi
cients
a
Persamaan Regresi:
Y = 硫0 + 硫1X1 + 硫2X2 + 硫3C + 硫4I + 硫5M + 硫6IM + e ...(4)
Y = -1,613 + 0.223 X1 + 0.320 X2 + 1.186 C 0.321 I 0.430 M 0.001 IM
52. 12) UJI STATISTIC F
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression 4797.105 6 799.517 9373.853 .000
b
Residual 1.535 18 .085
Total 4798.640 24
ANOVA
a
Model
1
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), IM, X2, M, X1, C, I
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression 6612.490 3 2204.163 434.420 .000
b
Residual 106.550 21 5.074
Total 6719.040 24
ANOVA
a
Model
1
a. Dependent Variable: I
b. Predictors: (Constant), C, X2, X1
54. 13) UJI STATISTIK t
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -1.613 1.152 -1.400 .178
X1 .223 .036 .255 6.251 .000
X2 .320 .034 .315 9.307 .000
C 1.186 .043 1.342 27.838 .000
I -.321 .072 -.380 -4.476 .000
M -.430 .033 -.474 -12.852 .000
IM -.001 .001 -.068 -1.086 .292
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig.
1
a. Dependent Variable: Y
Coefficients
a
56. 14) KOEFISIEN DETERMINAN (ADJUSTED R2
)
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.986
a
.971 .967 2.56348
Model S ummary
Model
a. Predictors: (Constant), IM, M, I
R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 1.000
a
1.000 1.000 .29205
Model
a. Predictors: (Constant), IM, X2, M, X1, C, I
Model S ummary
57. P18
Uji path (Uji pengaruh tidak langsung
melalui variabel intervening)