ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)RizkiPrasetio2
Ìý
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar-kelenjar tersebut meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, dan gonad. Hormon-hormon tersebut bekerja untuk menjaga keseimbangan cairan dan gula darah, serta berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme energi.
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas sistem endokrin, termasuk definisi, jenis kelenjar endokrin seperti pituitari dan tiroid, mekanisme kerja hormon, dan sistem endokrin pada invertebrata. Hormon berperan mengatur berbagai aktivitas tubuh melalui reseptor dan mekanisme transkripsi DNA. Sistem endokrin penting untuk proses seperti pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis.
1. Sistem endokrin dan sistem saraf bekerja sama untuk mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi tubuh serta mempertahankan homeostasis. 2. Hipotalamus mengontrol sistem endokrin dengan mengatur sintesis dan sekresi hormon hipofisis. 3. Hipofisis mengontrol kelenjar endokrin lain melalui hormon tropiknya.
Teks tersebut membahas sistem endokrin dan hormon. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar hipotalamus dan hipofisis berperan mengontrol kelenjar endokrin lainnya dengan memproduksi hormon. Kelenjar tiroid, salah satu kelenjar endokrin utama, menghasilkan hormon tiroksin yang mengontrol metabolisme.
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar master yang menghasilkan berbagai hormon untuk mengontrol kerja kelenjar endokrin lainnya seperti tiroid, adrenal, gonad, dan laktasi. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon adalah zat kimia yang disekresikan ke dalam darah dan bekerja pada organ sasaran untuk merangsang aktivitas biokimia tertentu. Kelenjar-kelenjar endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan timus, yang masing-masing menghasilkan hormon untuk mengontrol berbagai pro
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi endokrin yang mencakup pengertian kelenjar endokrin dan hormon, fungsi kelenjar endokrin, sistem kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, suprarenal, pankreas, kelenjar kelamin, pengertian hormon, karakteristik hormon, klasifikasi hormon berdasarkan struktur dan modus kerja, serta mekanisme kerja beberapa hormon seperti ADH, oksitosin,
Endokrinologi Hewan
Dokumen ini membahas tentang endokrinologi pada hewan, meliputi pengertian endokrinologi, organ endokrin utama seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas dan adrenal, serta sistem endokrin pada invertebrata seperti coelenterata, platyhelminthes, nematoda, annelida, moluska, crustacea dan insekta.
Ada tujuh kelenjar endokrin utama yang menghasilkan berbagai jenis hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan respon ke stres. Hormon-hormon ini termasuk steroid, peptida, dan derivat asam amino yang bekerja dengan mengikat reseptor sel target untuk memicu respons biologis.
Hipotalamus merupakan pusat kontrol utama sistem endokrin dan otonom tubuh. Ia mengatur berbagai fungsi penting seperti suhu tubuh, nafsu makan, tidur, tekanan darah, dan respon emosi melalui koordinasi dengan kelenjar hipofisis dan sistem saraf.
Sistem endokrin membantu tubuh dalam pengaturan homeostasis metabolisme melalui produksi dan sekresi hormon. Hormon-hormon ini berkomunikasi melalui sirkulasi darah atau secara lokal untuk mengontrol fungsi organ dan jaringan. Kelenjar-kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, paratiroid, dan adrenal yang bekerja sama untuk mengontrol berbagai proses fisiologis seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme
Sistem Endokrin jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormonpptxHAEKALWAHYUDIMPIPA22
Ìý
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme sistem hormonal tubuh yang terdiri dari berbagai kelenjar endokrin yang saling berkoordinasi melalui hormon untuk mengontrol berbagai fungsi organ. Kelainan sistem hormonal dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur proses fisiologis tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Hormon bekerja lebih lambat dibandingkan sistem saraf dan mempengaruhi seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, pankreas, gonad, adrenal, dan timus.
Teks tersebut merangkum tentang sistem hormon pada manusia, mencakup struktur organ penghasil hormon seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, pankreas, dan reproduksi. Juga dijelaskan fungsi sistem hormon dalam mengontrol aktivitas kelenjar dan metabolisme tubuh, serta mekanisme kerja hormon. Gangguan sistem hormon seperti sindrom Cushing, hipopituitarisme, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kese
Teks tersebut membahas sistem endokrin dan hormon. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar hipotalamus dan hipofisis berperan mengontrol kelenjar endokrin lainnya dengan memproduksi hormon. Kelenjar tiroid, salah satu kelenjar endokrin utama, menghasilkan hormon tiroksin yang mengontrol metabolisme.
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar master yang menghasilkan berbagai hormon untuk mengontrol kerja kelenjar endokrin lainnya seperti tiroid, adrenal, gonad, dan laktasi. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, reproduksi, dan homeostasis tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Hormon adalah zat kimia yang disekresikan ke dalam darah dan bekerja pada organ sasaran untuk merangsang aktivitas biokimia tertentu. Kelenjar-kelenjar endokrin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan timus, yang masing-masing menghasilkan hormon untuk mengontrol berbagai pro
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi endokrin yang mencakup pengertian kelenjar endokrin dan hormon, fungsi kelenjar endokrin, sistem kelenjar endokrin seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, suprarenal, pankreas, kelenjar kelamin, pengertian hormon, karakteristik hormon, klasifikasi hormon berdasarkan struktur dan modus kerja, serta mekanisme kerja beberapa hormon seperti ADH, oksitosin,
Endokrinologi Hewan
Dokumen ini membahas tentang endokrinologi pada hewan, meliputi pengertian endokrinologi, organ endokrin utama seperti hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas dan adrenal, serta sistem endokrin pada invertebrata seperti coelenterata, platyhelminthes, nematoda, annelida, moluska, crustacea dan insekta.
Ada tujuh kelenjar endokrin utama yang menghasilkan berbagai jenis hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, reproduksi, dan respon ke stres. Hormon-hormon ini termasuk steroid, peptida, dan derivat asam amino yang bekerja dengan mengikat reseptor sel target untuk memicu respons biologis.
Hipotalamus merupakan pusat kontrol utama sistem endokrin dan otonom tubuh. Ia mengatur berbagai fungsi penting seperti suhu tubuh, nafsu makan, tidur, tekanan darah, dan respon emosi melalui koordinasi dengan kelenjar hipofisis dan sistem saraf.
Sistem endokrin membantu tubuh dalam pengaturan homeostasis metabolisme melalui produksi dan sekresi hormon. Hormon-hormon ini berkomunikasi melalui sirkulasi darah atau secara lokal untuk mengontrol fungsi organ dan jaringan. Kelenjar-kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, paratiroid, dan adrenal yang bekerja sama untuk mengontrol berbagai proses fisiologis seperti pertumbuhan, perkembangan, metabolisme
Sistem Endokrin jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormonpptxHAEKALWAHYUDIMPIPA22
Ìý
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme sistem hormonal tubuh yang terdiri dari berbagai kelenjar endokrin yang saling berkoordinasi melalui hormon untuk mengontrol berbagai fungsi organ. Kelainan sistem hormonal dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur proses fisiologis tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Hormon bekerja lebih lambat dibandingkan sistem saraf dan mempengaruhi seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, pankreas, gonad, adrenal, dan timus.
Teks tersebut merangkum tentang sistem hormon pada manusia, mencakup struktur organ penghasil hormon seperti kelenjar pituitari, tiroid, adrenal, pankreas, dan reproduksi. Juga dijelaskan fungsi sistem hormon dalam mengontrol aktivitas kelenjar dan metabolisme tubuh, serta mekanisme kerja hormon. Gangguan sistem hormon seperti sindrom Cushing, hipopituitarisme, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan berbagai masalah kese
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. Pengertian
Sistem endokrin merupakan jaringan
kelenjar dan organ yang memiliki
peran penting dalam mengatur
banyak fungsi tubuh seperti
pertumbuhan sel, metabolisme,
tumbuh kembang tubuh, dan proses
reproduksi. Dalam sistem endokrin
terdapat beberapa kelenjar seperti
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenal, dan kelenjar
reproduksi yang memiliki fungsinya
masing-masing.
Sistem endokrin memiliki kemiripan
dengan sistem saraf pada manusia
karena keduanya berperan dalam
mengontrol dan memadukan satu sama
lain. Jika sistem endokrin mengontrol
proses tubuh yang berlangsung lambat,
sistem saraf mengatur proses tubuh
yang berlangsung cepat seperti
pernapasan dan metabolisme.
Meskipun saling berpengaruh, kedua
sistem ini memiliki penghubung yang
berbeda. Sistem saraf terhubung
menggunakan implus saraf dan
neurotransmitter, sementara sistem
endokrin dihubungkan oleh senyawa
kimia yang disebut hormon.
6. Ada dua jenis kelenjar, yaitu:
1. Kelenjar eksokrin menghasilkan zat
nonhormonal seperti keringat dan saliva dan
memiliki duktus (tabung) yang membawa zat-
zat ini ke permukaan internal atau eksternal
membran.
2. Kelenjar endokrin disebut juga sebagai
kelenjar tidak berduktus. Kelenjar ini
melepaskan hormonnya ke jaringan di
sekitarnya yang umumnya memiliki banyak
pembuluh darah dan limfatik yang menerima
hormon.
8. Ada dua jenis Organ Endokrin
1. Organ endokrin primer yang fungsi utamnya adalah sekresi
hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi
hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya.
Beberapa organ endokrin primer terletak dalam otak,
meliputi hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal.
Namun sebagaian besar organ endokrin primer terletak di
luar sistem saraf, meliputi kelenjar tiroid, paratiroid, timus,
kelenjar adrenal, pankreas, dan gonad (testis pada pria dan
ovarium pada wanita). Plasenta juga berfungsi sebagai
kelenjar endokrin pada wanita hamil.
2. Kenjar endokrin sekunder meliputi organ jantung, hati,
lambung, usus kecil, ginjal, dan kulit.
10. Hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya
melepaskan hormon, sehingga dianggap sebagai organ
neuroendokrin. Beberapa organ lainnya juga
mengandung sel endokrin yang terpencar atau kelompok
kecil dari sel endokrin. Misalnya sel adiposa melepaskan
leptin, timus melepaskan hormon timik.
Hormon akan memberikan respon atau efek hanya
pada sel targetnya yaitu sel yang memiliki reseptor
spesifik untuk hormon tersebut. Sel yang bukan
merupakan sel target untuk hormon tersebut tidak
memeiliki resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh
hormon. Ilmu yang mempelajari tentang hormon dan
organ endokrin disebut endokrinologi.
16. Sifat Kimia Hormon
Dibagi ke dalam dua kategori kimia:
1. Hormon yang larut dalam lipid (lipid-soluble
hormones)
2. Hormon yang larut dalam air (water-soluble
hormones
17. 1. Hormon yang larut lipid
Hormon yang larut lipid adalah bersifat nonpolar
dan meliputi hormon steroid, tiroid, dan hormon
derivat asam lemak seperti eikosanoid tertentu.
Kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di dalam
sel yang langsung mengaktifkan gen.
2. Hormon yang larut dalam air
Hormon yang larut dalam air adalah molekul polar,
meliputi hormon protein, peptida, dan homon
derivat asam amino. Kelompok hormon ini beraksi
pada reseptor di membran plasma.
18. Hormon dalam kategori kimia
Dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok
berdasarkan struktur kimianya.
1. Hormon steroid yang diturunkan dari
kolesterol,
2. Hormon tiroid yang diturunkan dari asam
amino tirosin,
3. Hormon lainnya dikelompokkan sebagai
derivat asam amino, peptida, atau protein,
termasuk glikoprotein.
19. Sekresi hormon ke dalam pembuluh darah perlu
dikontrol, jika tidak akan mengalami kekurangan atau
kelebihan produksi yang dapat menyebabkan
penyakit. Merangsang sekresi hormon adalah
penting, tapi dengan begitu juga menghambat
pelepasan hormon. Proses ini melibatkan tiga jenis
rangsangan yang sama: humoral, saraf, dan hormonal
Pengaturan Kadar Hormon Dalam Darah
21. Dua mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah
dalam rentang homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif
22. Reseptor Hormon dan Mekanisme
Aksi Hormon memperlihatkan aksi mereka dengan berikatan ke protein yang
disebut reseptor. Hormon dapat merangsang hanya pada sel yang memiliki
reseptor untuk hormon tersebut. Bagian dari setiap molekul reseptor di mana
hormon mengikat disebut situs reseptor, dan bentuk dan karakteristik kimia
masing-masing situs reseptor memungkinkan hanya jenis tertentu hormon
untuk mengikat untuk itu. Kecenderungan untuk setiap jenis hormon untuk
mengikat satu jenis reseptor, dan tidak kepada yang lainnya, disebut
spesifisitas (gambar 7). Misalnya, insulin mengikat reseptor insulin, tetapi
tidak untuk reseptor untuk hormon tiroid. Namun, beberapa hormon, seperti
epinefrin, dapat mengikat "keluarga" dari reseptor yang secara struktural
mirip. Karena reseptor hormon memiliki afinitas tinggi terhadap hormon
mereka yang terikat kepadanya (reseptor), sehingga hanya konsentrasi kecil
dari hormon yang diberikan diperlukan untuk mengaktifkan sejumlah besar
reseptornya.
24. Sistem Neuroendokrin
Secara bersama sistem saraf dan endokrin
mengontrol semua perubahan yang terjadi di
tubuh dan pada tingkat tertentu mereka
mengontrol satu sama lain. Misalnya sistem
saraf dapat merangsang atau menghambat
pelepasan hormon sementara sistem endokrin
dapat memberikan atau menghambat impuls
saraf. Namun demikian terdapat beberapa
perbedaan antara kedua sistem tersebut.
25. (a) Tampilan anterior kelenjar tiroid.
(b) Histologi kelenjar tiroid. Kelenjar ini terbentuk
dari beberapa folikel sferik tiroid yang
mengandung koloid yang kaya tiroglobulin.
Sel parafolikuler berada diantara di dalam jaringan
antara folikel tiroid. Kelenjar tiroid melepaskan dua
bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3), keduanya membutuhkan iodin
untuk pembentukannya. Ion iodida diambil dari diet
normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan
diubah dalam sel folikel menjadi iodin. Iodin ini
kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan
molekul tirosin teriodinasi ini kemudian
dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4.
Semua langkah-langkah dalam produksi hormon
tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) adalah
hormon utama yang disekresikan oleh kelenjar tiroid
yang kemudian diubah menjadi T3 oleh sel target.
Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein
transpor dalam darah, sangat sedikit yang tidak
terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke
protein transpor daripada T4.
26. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu terletak di leher
anterior, pada trakea inferior terhadap laring. Terdiri dari
dua lobus, masing-masing lateral ke trakea yang
dihubungkan oleh ismus anterior Kelenjar tiroid adalah
kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. Pasokan
darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan
inferior) membuat operasi tiroid cukup melelahkan (dan
berdarah). Meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari berat
tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi. 2
27. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah kelenjar kecil yang terletak pada
permukaan superior kelenjar tiroid. Umumnya terdapat empat
kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus. Setiap kelenjar
memiliki massa sekitar 40 mg (0,04 g). Kelenjar tiroid tersusun atas
dua jenis sel, yaitu sel chief dan sel oxyphils. Sel chief
mensekresikan hormon paratiroid (PTH) juga disebut
parathormone. Fungsi sel oxyphils belum diketahui.
Hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] adalah
suatu hormon polipeptida yang penting dalam mengontrol dan
mengatur kadar kalsium dalam darah. Kontrol akurat kadar kalsium
adalah sangat penting, karena homeostasis Ca2+ adalah esensial
untuk berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi
otot, dan pembekuan darah. Jaringan target utamanya adalah
tulang, ginjal, dan usus kecil.
28. Ketika produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan
mengakibatkan penurunan kadar kalsium darah yang
dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. Gejala dari
hipokalsemia adalah nerves (gugup), kejang otot, aritmia
jantung, dan konvulsi (kejang).
Pada kasus yang ekstrim dapat menyebabkan tetanus
pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. Pada
tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. Efek ini
akan meningkatkan eksitabilitas saraf, yang mengawali
impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. Dalam
beberapa kasus tetani hipokalsemia dapat menyebabkan
kematian.
30. Kelenjar Adrenal
Sepasang kelenjar adrenal juga dikenal sebagai kelenjar
suprarenal, karena terletak di atas ginjal dalam ruang retropeneal
Dua kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri dari lapisan medula
bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar
yang menghasilkan katekolamin dan hormon steroid yang penting
untuk kehidupan.
Kelenjar adrenal seperti halnya kelenjar tiroid, yaitu banyak
mengandung pembuluh darah. Kedua bagian ini, medula dan
korteks tidak memiliki hubungan fisiologis. Medula adrenal dibawa
kontrol saraf, sedangkan korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (juga
disebut kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior. Semua
jenis stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus
untuk merangsang kelenjar adrenal
31. Struktur Kelenjar Adrenal
Korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi
yang berbeda :
1. Zona glomerulosa pada bagian terluar, yang
mensintesis hormon mineralokortikoid, utamanya
aldosteron. Disebut mineralokortikoid karena mereka
mempengaruhi homeostasis mineral.
2. Zona fasikulata yang menghasilkan hormon
glukortikoid, yaitu kortisol. Dinamakan demikian
karena mempengruhi homeostasis glukosa.
3. Zona retikularis pada bagian dalam yang
menghasilkan hormon seks pria (androgen) utamanya
dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion.
34. KONTROL SEKRESI OLEH HIPOFISIS POSTERIOR
1. Oksitosin
Selama dan setelah melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi
dua jaringan target: uterus ibu dan payudara. Selama kelahiran,
peregangan serviks uterus merangsang pelepasan oksitosin
dalam jumlah besar yang pada gilirannya meningkatkan kontraksi
sel otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran
bayi. Setelah melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI
dari kelenjar susu dalam merespon rangsangan mekanik dari bayi
menyusu, dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu
menyebabkan pelepasan prolaktin (PL), yang, pada gilirannya,
menyebabkan kontraksi kelenjar susu dari payudara, memaksa
ASI ke dalam saluran ASI, diisap dan diminum oleh bayi menyusu.
35. KONTROL SEKRESI OLEH HIPOFISIS POSTERIOR
1. Oksitosin
Tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikontrol
oleh mekanisme umpan balik positif. Misalnya, semakin
besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu,
nakan semakin banyak OT dilepaskan sehingga lebih
banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. Ketika menyusui
berhenti, produksi OT juga berhenti. Fungsi oksitosin
pada pria dan wanita tidak hamil tidak jelas. Percobaan
pada binatang telah menunjukkan bahwa oksitosin
memiliki aksi dalam otak yang menciptakan perilaku
kasih sayang orang tua terhadap bayinya.
36. 2. Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH)
Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH)] sesuai dengan
namanya karena hormon ini mencegah pengeluaran urin dalam jumlah
besar (diuresis). Selain memiliki efek antidiuretik ADH juga sebagai
vasopresor, yang meyebabkan konstriksi pembuluh darah dan
menaikkan tekanan darah (sehingga dinamakan vasopresin) ketika
dilepaskan dalam jumlah besar.
Oleh karena itu ADH dilepaskan utamanya untuk merespon satu dari
dua rangsangan berikut:
1. Hiperosmolaritas plasma, dideteksi oleh osmoreseptor dalam
hipotalamus,
2. Hopovolemia dan hipotensi, dideteksi oleh arterial dan baroreseptor
atria
ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan
demikian mengurangi volume urin.
38. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk biji pinus
kecil ditemukan antara kedua belahan otak yang
melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian
atas ventrikel ketiga. Kelenjar pineal menghasilkan
hormon melatonin (terutama pada malam hari),
yang disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal.
Melatonin memiliki sejumlah efek pada tubuh dan
penelitian terus dilakukan pada hormon ini.
39. Kelenjar Pineal
Hormon ini menghambat sekresi hormon gonadotropin
LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga
menghambat fungsi sistem reproduksi. Melatonin
terlibat dalam siklus bangun-tidur kita sehari-hari;
normalnya kita bertambah mengantuk di malam hari
ketika kadar melatonin meningkat dan bangun kembali
di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah.
Siklus harian 24 jam seperti ini disebut ritme sirkadian.
40. Eikosanoid
Dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu prostaglandin (PG)
dan leukotrien (LTs), ditemukan di hampir semua sel tubuh
kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak sebagai
hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon
rangsangan kimia atau mekanis. Keduanya disintesis dari asam
lemak 20 karbon yang disebut asam arakidonat dari membran
molekul fosfolipid.
Dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda
menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) adalah PG
dimodifikasi yang menyempitkan pembuluh darah dan
meningkatkan aktivasi trombosit.