際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
04/12/2024 1
Angka Kecukupan
Gizi (AKG) &
Pedoman Gizi
M.K. Dasar Ilmu Gizi
Dept. Gizi Kesmas,
FKM UI, 2015
ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK
ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK
Asupan
Pengeluaran
ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN
(AKG)
 Pengertian AKG
 Penetapan AKG
 Penggunaan AKG
 Nilai AKG
PENGERTIAN
 Angka Kecukupan Gizi (AKG)
 Nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh
untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua orang dalam
populasi (97,5%) menurut kelompok umur, jenis kelamin dan
kondisi fisiologi tertentu (hamil, menyusui) untuk mencapai
derajat kesehatan optimal.
 Angka Kebutuhan Gizi:
 Jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi adekuat
 AKG ditetapkan berdasarkan patokan
 berat badan masing-2 kelompok umur,
 jenis kelamin & kondisi fisiologi.
 bila diperlukan dapat dilakukan penyesuaian
 AKG tidak dipergunakan untuk individu
Istilah
Indonesia AKG (Angka Kecukupan Gizi ) =
RDA (Recommended Dietary Allowances )
Ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
Filipina RENI (Recommended Energy & Nutrient Intakes)
Ditetapkan oleh FNRI
FAO/WHO RNIs (Recommended Nutrient Intakes)
Ditetapkan oleh Joint experts
Australia dan New
Zealand
NRVs (Nutrient Reference Value)
Amerika Serikat dan
Kanada
DRI (dietary reference intakes)
Ditetapkan oleh IOM (Institute of Medicine)
Rujukan yang digunakan
untuk penetapan AKG di Indonesia
 FAO/ WHO : RNI 2001  2004
 Filipinan (FRNI) : RENI 2002
 AS & Kanada (IOM) : DRI 2000  2011
 Australia & New Zealand (MOH) : NRVs 2006
 Beberapa pengertian standar yang digunakan
 DRI (mulai tahun 1997), terdiri dari :
 EAR (Estimated Average Requirement)
 RDA (Recommended Dietary Allowance)
 AI (Adequate Intake)
 UL (Tolerable Upper Intake Level)
PENGERTIAN
 EAR
 nilai rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil penelitian terhadap
sejumlah orang yang dianggap sehat. Rata-rata kecukupan zat gizi ini
bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari mencukupi 50% populasi
sehat (terpenuhi kebutuhannya)
 RDA (Recommended Dietary Allowance)
 angka kecukupan gizi yang bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari
akan memenuhi kebutuhan 97,5% populasi sehat (RDA = EAR + 2SD)
 AI (Adequate Intake)
 angka yang menggambarkan kecukupan gizi berdasarkan asupan gizi
orang sehat. AI dipergunakan bila belum tersedia cukup kajian
kebutuhan atau kecukupan zat gizi tertentu pada populasi tertentu.
 UL (Tolerable Upper Intake Level)
 angka paling tinggi dari suatu anjuran kecukupan gizi yang bila
dikonsumsi dalam jumlah tsb setiap hari tidak menimbulkan efek yang
membahayakan kesehatan.
 Mis : kebutuhan Vit C 90 mg/hr; UL Vit C 2000 mg/hr
PENETAPAN AKG
 Dasar perhitungan AKG di Indonesia:
 Patokan berat-badan orang sehat pada berbagai
golongan penduduk
 Rujukan : WHO /FAO, IOM, Harmonisasi ASEAN
 Mempertimbangkan:
 kebutuhan faali
 variasi antar individu
 bio-availabitas zat gizi
ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK
ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK
04/12/2024 13
Angka Kecukupan Energi (AKE) dan
Angka Kecukupan Protein (AKP)
 AKE & AKP nasional pada tingkat konsumsi
 2150 kkal dan 57 g protein per kapita per hari
 AKE & AKP nasional pada tingkat ketersediaan
 2400 kkal dan 63 g protein per kapita per hari
 Proporsi anjuran protein hewani 25%
PENETAPAN AKG
 Penentuan kebutuhan gizi antar zat gizi berbeda.
 Energi:
 Berdasarkan Resting Metabolic Rate (RMR) yaitu energi
basal ditambah dengan sejumlah energi yang diperlukan
untuk :
 Thermic effect of food (TEF)
 yaitu efek tambahan metabolisme
 Thermic effect of exercise (TEE)
 yaitu efek tambahan untuk kegiatan
 Pertumbuhan (pada kelompok usia/fisiologis tertentu)
PENETAPAN AKG
 Protein:
 Menggunakan metode factorial atau keseimbangan
nitrogen
 Metode factorial  mengukur N yang dikeluarkan melalui
feces, keringat, urin, kuku, kotoran kulit, dll, pada orang yang
diberi diet  nitrogen free.
 Metode keseimbangan N  mengukur N dari asupan protein
dibanding dengan N yang keluar via feces, urine, keringat.
PENETAPAN AKG
 Mineral : zat inorganik, tidak mengandung karbon dan tidak
dibentuk oleh tubuh. Tubuh memerlukan setiap hari walau dalam
jumlah sangat sedikit
 Angka kecukupan mineral pada bayi didasarkan pada asupan rata-
rata (AI) dan bukan RDA
 Vitamin & Mineral
 Dengan berbagai cara yang menggunakan indikator adanya
defisiensi maupun indikator terjadinya toksisitas, atau yang
paling ekstrim mencegah terjadinya kematian.
 Indikator biokimiawi, fisiologi & patologi sub-klinis.
 Deplete  Replete
 Dose  Response
Kegunaan AKG
AKG yang direkomendasikan dalam WNPG (Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi) ke X disebut AKG 2012
1. Merencanakan & menyediakan suplai pangan untuk
penduduk (Produksi, import-eksport, ketersediaan)
2. penetapan komponen gizi dalam perumusan garis
kemiskinan & upah minimum dengan penyesuaian pada
tk aktifitas
3. Perencanaan pemberian makan pada kelompok
penduduk / institusi (RS, Asrama)
4. Menginterpretasikan data konsumsi makanan
5. Menetapkan standard bantuan pangan
Kegunaan AKG
6. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
7. Penilaian prevalensi ketidakcukupan asupan gizi
(populasi) dan risiko ketidakcukupan asupan gizi
(individu)
8. Merencanakan program penyuluhan gizi
9. Mengembangkan produk pangan baru di industri
10. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi
pangan
ANGKA KECUKUPAN GIZI RATA-RATA YANG DIANJURKAN (PER ORANG PER HARI) AKG - 1998
Gol.
Umur
BB TB Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E Vit. K Tia-
min
Ribo-
flavin
Nia-
sin
Vit.
B12
Asam
Folat
Piri-
doksin
Vit. C Kal-
sium
Fos-
for
Besi Seng Iod-
ium
Sele-
nium
(kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) (袖g) (mg) (袖g) (mg) (mg) (mg) (袖g) (袖g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (袖g) (袖g)
0-6 bln 5.5 60 560 12 350 7,5 3 5 0.3 0.3 2.5 0.1 22 0.3 30 300 200 3 3 50 10
7-12 bln 8.5 71 800 15 350 10 4 10 0.4 0.5 3.8 0.1 32 0.6 35 400 250 5 5 70 15
1-3 thn 12 90 1250 23 350 10 6 15 0.5 0.6 5.4 0.5 40 1.0 40 500 250 8 10 70 20
4-6 thn 18 110 1750 32 460 10 7 20 0.8 1.0 8 0.7 60 1.1 45 500 350 9 10 100 20
7-9 thn 24 120 1900 37 400 10 7 30 1.0 1.0 9 0.9 81 1.4 45 500 400 10 20 120 30
Pria :
10-12 30 135 2000 45 500 10 10 45 1.0 1.0 9 1.0 90 1.7 50 700 500 14 15 150 40
13-15 45 150 2400 64 600 10 10 65 1.0 1.2 10 1.0 125 2.0 60 700 500 17 15 150 50
16-19 56 160 2500 66 700 10 10 70 1.0 1.3 11 1.0 165 2.0 60 600 500 23 15 150 70
20-45 62 165 2800 55 700 5 10 80 1.2 1.5 12 1.0 170 2.0 60 500 500 13 15 150 70
46-59 62 165 2500 55 700 5 10 80 1.2 1.5 12 1.0 170 2.0 60 800 500 13 15 150 70
60 thn 62 165 2200 55 600 5 10 80 1.0 1.2 10 1.0 170 2.0 60 500 500 13 15 150 70
Wanita:
10-12 35 140 1900 54 500 10 8 45 1.0 1.0 8 1.0 100 1.4 50 700 450 14 15 150 70
13-15 46 153 2100 62 500 10 8 55 1.0 1.2 10 1.0 130 1.5 60 700 450 19 15 150 45
16-19 50 154 2000 51 500 10 8 60 1.0 1.0 10 1.0 150 1.6 60 600 450 25 15 150 50
20-45 54 156 2200 48 500 5 8 65 1.0 1.2 9 1.0 150 1.6 60 500 450 26 15 150 55
46-59 54 156 2100 48 500 5 8 65 1.0 1.2 9 1.0 150 1.6 60 600 450 14 15 150 55
60 thn 54 154 1850 48 500 5 8 65 1.0 1.0 8 1.0 150 1.6 60 500 450 14 15 150 55
Hamil : +285 +12 +200 10 10 65 +0.2 +0.2 +1 +0.3 +150 2.2 +10 +400 +200 +20 +5 +25 +15
Menyusui:
0-6 bln +700 +16 +350 10 12 65 +0.3 +0.4 +3 +0.3 +50 2.1 +25 +400 +300 +2 +10 +50 +25
7-12 bln +500 +12 +300 10 10 65 +0.3 +0.3 +3 +0.3 +40 2.1 +10 +400 +200 +2 +10 +50 +20
No BB TB
Energi
(kkal)
Protein
(g)
Vit.
A
(RE)
Vit.
D
(mg)
Vit.
E
(mg)
Vit.
K
(ug)
Tiamin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Niasin
(mg)
Asam
folat
(
袖
g)
Piridoksin
(mg)
Vit.
B12
(ug)
Vit.
C
(mg)
Kalsium
(mg)
Fosfor
(mg)
Magnesium
(mg)
Besi
(mg)
Yodium
(ug)
Seng
(mg)
Selenium
(ug)
Mangan
(mg)
Flour
(mg)
1 0 - 6 bln 6,0 60 550 12 375 5 4 5 0,3 0,3 2 65 0,1 0,4 40 240 100 25 0,5 90 1,3 5 0,003 0,01
2 7 - 11 bln 8,5 71 650 16 400 5 5 10 0,4 0,4 4 80 0,3 0,5 40 400 225 55 7 120 7,5 10 0,6 0,4
3 1 - 3 thn 12,0 90 1000 25 400 5 6 15 0,5 0,5 6 150 0,5 0,9 40 500 400 60 8 120 8,2 17 1,2 0,6
4 4 - 6 thn 17,0 110 1550 39 450 5 7 20 0,8 0,6 8 200 0,6 1,2 45 500 400 80 9 120 9,7 20 1,5 0,8
5 7 - 9 thn 25,0 120 1800 45 500 5 7 25 0,9 0,9 10 200 1 1,5 45 600 400 120 10 120 11,2 20 1,7 1,2
6 10 - 12 thn 35,0 138 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,3 1,8 50 1000 1000 170 13 120 14 20 1,9 1,7
7 13 - 15 thn 46,0 150 2400 60 600 5 15 55 1,2 1,0 14 400 1,3 2,4 75 1000 1000 220 19 150 17,4 30 2,2 2,3
8 16 - 18 thn 55,0 160 2600 65 600 5 15 55 1,3 1,3 16 400 1,3 2,4 90 1000 1000 270 15 150 17 30 2,3 2,7
9 19 - 29 thn 56,0 165 2550 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 270 13 150 12,1 30 2,3 2,7
10 30 - 49 thn 62,0 165 2350 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3
11 50 - 64 thn 62,0 165 2250 60 600 10 15 65 1,2 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3
12 65+ thn 62,0 165 2050 60 600 15 15 65 1,0 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3
13 10 - 12 thn 37,0 145 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,2 1,8 50 1000 1000 180 14 150 12,6 30 1,6 1,8
14 13 - 15 thn 48,0 153 2350 57 600 5 15 55 1,1 1,0 13 400 1,2 2,4 65 1000 1000 230 26 150 15,4 30 1,6 2,4
15 16 - 18 thn 50,0 154 2200 55 600 5 15 55 1,1 1,0 14 400 1,2 2,4 75 1000 100 240 26 150 14 30 1,6 2,5
16 19 - 29 thn 52,0 156 1900 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 240 26 150 9,8 30 1,8 2,5
17 30 - 49 thn 55,0 156 1800 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 270 26 150 9,8 30 1,8 2,7
18 50 - 64 thn 55,0 156 1750 50 500 10 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7
19 65+ thn 55,0 156 1600 50 500 15 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7
20 Trimester 1 + 180 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 0 + 50 + 1,7 + 5 + 0,2 + 0,2
21 Trimester 2 + 300 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 9 + 50 + 4,2 + 5 + 0,2 + 0,2
22 Trimester 3 + 300 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 13 + 50 + 10,2 + 5 + 0,2 + 0,2
23 6 bln pertama + 500 + 17 + 350 +0 + 4 + 4 + 0,3 + 0,3 + 4 + 100 + 0,5 + 0,4 + 25 + 150 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2
24 6 bln kedua + 550 + 17 + 350 +0 + 4 + 4 + 0,3 + 0,3 + 4 + 100 + 0,5 + 0,4 + 25 + 150 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2
Ibu Hamil
(+an)
Ibu
Menysui
Angka Kecukupan Gizi Tahun 2004 bagi Orang Indonesia
Kelompok Umur
Anak
Pria
Wanita
04/12/2024 22
AKG, 2012 (Permenkes 75/2013)
04/12/2024 23
04/12/2024 24
AKG 2012 untuk Vitamin (1)
04/12/2024 25
AKG 2012 untuk Vitamin (2)
04/12/2024 26
AKG 2012 untuk Mineral (1)
04/12/2024 27
AKG 2012 untuk Mineral (2)
04/12/2024 28
PERKEMBANGAN PEDOMAN
GIZI DI INDONESIA
04/12/2024 29
1. 4 Sehat 5 Sempurna
 Dikembangkan di tahun 60-an oleh Prof. Poorwo
Soedarmo, Bapak gizi Indonesia.
 Adaptasi dari Basic Four yg dikembangkan di
Amerika.
 Pedoman ini sesuai dg konteks pada era tsb.
 Situasi gizi pd era tsb lebih didominasi masalah gizi
kurang
04/12/2024 30
04/12/2024 31
2. Pedoman Umum Gizi Seimbang
 Di tahun 1992  World Food Conference membahas
angka PTM
 lahir konsep double burden.
 Dikeluarkan rekomendasi utkmenggunakan piramida
makanan yg dikembangan AS di tahun 70-an karena
Basic Four dianggap sudah tidak mampu menjawab
perkembangan jaman.
 Indonesia merespon dg mengeluarkan Pedoman Umum
Gizi Seimbang tahun 1995
 Menggunakan istilah Pedoman Gizi bukan Pedoman Diet oleh
karena tdk hanya mencakup makanan saja.
04/12/2024 32
Perkembangan didasarkan pada:
 Perkembangan ilmu pengetahuan
 Perubahan pola makan masyarakat (perang, kemajuan
pertanian & industri makanan, perubahan sosek)
 Pola aktivitas masyarakat
 Cenderung sedenter
 Transisi penyakit & masalah gizi
 Gizi kurang
 Gizi lebih
 Penyakit tidak menular
04/12/2024 33
 Asumsi dasar Diet yg baik (From: Bioavailability of
Nutrients - The Nutrition of Micronutrients )
 Variasi (beragam jenis)
 Seimbang
 Dalam jumlah yg cukup
 Makanan ber-Gizi Seimbang
 susunan makanan dan minuman kita sehari-hari yang
mengandung energi dan zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita untuk
mempertahankan sel, jaringan dan organ tubuh, dan untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang normal
04/12/2024 34
Perbedaan Gizi Seimbang dg
4 Sehat 5 Sempurna
 Dalam semboyan tsb tidak menyebutkan berapa
banyak yg harus kita makan.
 Menganggap susu sebagai makanan
sempurna/penyempurna
 Tidak juga menyebutkan pentingnya air, kebersihan
& aktifitas fisik
 Oleh karena itu, semboyan 4 sehat 5 sempurna
disempurnakan menjadi Pedoman Umum Gizi
Seimbang.
35
13 Pesan PUGS
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MPASI sesudahnya
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih dan aman yg cukup jumlahnya
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
11. Hindari minuman yg beralkohol
12. Makanlah makanan yg aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yg dikemas
04/12/2024 36
04/12/2024 37
04/12/2024 38
3. Pedoman Gizi Seimbang
 Tahun 2010 Pedoman Umum Gizi Seimbang
disederhanakan menjadi hanya 4 pesan utama
 Makanan aneka ragam makanan
 Menerapkan perilaku hidup bersih & sehat
 Hidup aktif dan berolahraga secara teratur
 Memantau dan mempertahankan berat badan ideal
 Visualisasi dibuat dalam bentuk Tumpeng Gizi
Seimbang yg dianggap lebih mudah diterima dan sesuai
dg kultur masyarakat.
 Diprakarsai oleh Yayasan Danone Institut Indonesia
 Belum diadopsi penuh oleh Kemenkes RI
04/12/2024 39
Tumpeng Gizi Seimbang
04/12/2024 40
4. Pedoman Gizi Seimbang
(Kemenkes RI, 2014)
 Terdiri dari 4 Pilar dan 10 Pesan Gizi
 4 Pilar
 Mengonsumsi pangan beranekaragam
 Membiasakan perilaku hidup bersih
 Melakukan aktivitas fisik
 Mempertahankan dan memantau berat badan
normal
04/12/2024 41
10 Pesan Gizi
1. Nikmati aneka ragam makanan setiap makan.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
 WHO 400 gram
 (250 gram sayur + 150 gram buah)
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak.
6. Biasakan sarapan
 Makan dan minum antara bangun tidur hingga jam 9 yg memenuhi 15-30%
kebutuhan gizi (Kemenkes RI, 2013)
7. Minum air yang cukup dan aman.
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal.
04/12/2024 42
43
1. Mengonsumsi pangan beranekaragam
1. Tidak ada satu jenis makanan-pun yang memiliki kandungan zat
gizi yg lengkap (karbohidrat, lemak, protein, lemak, vitamin,
mineral & air). Kecuali ASI bagi bayi usia 0-6 bulan. Contoh:
 Nasi tinggi karbohidrat tetapi rendah protein, lemak, vit & mineral
 Daging, susu, telur tinggi protein & zat besi tetapi rendah karbohidrat &
beberapa vitamin.
 Sayur & buah tinggi vitamin & mineral tetapi rendah karbohidrat, lemak
& protein.
 Sedangkan manusia membutuhkan semua zat gizi tsb dalam jumlah
yg seimbang agar tubuh sehat.
2. Agar dapat bermanfaat secara maksimal, satu zat gizi harus
bersama dengan zat gizi lainnya saat dicerna di dalam tubuh.
Contoh:
 Karbohidrat, lemak dan protein agar bisa dicerna dengan baik
membutuhkan vitamin & mineral.
04/12/2024
04/12/2024 44
 Banyaknya porsi makanan yg dibutuhkan berbeda-beda
tergantung pada umur, jenis kelamin dan banyaknya
aktivitas fisik yang dilakukan.
 Laki-laki membutuhkan sedikit lebih banyak dibandingkan
perempuan karena memiliki lebih banyak otot dan biasanya
lebih aktif.
 Semakin dewasa kebutuhannya juga bertambah, namun
kembali menurun saat lanjut usia.
 Porsi makanan dalam sehari
 Makanan pokok 3-5 porsi
 Sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi
 Lauk hewani & nabati 2-4 porsi
 Air putih 8 gelas
04/12/2024 45
 Aneka ragam makanan diterapkan untuk tiap kali makan
besar dan makan selingan:
 3 kali makan besar & 2 kali selingan
 Agar kebutuhan energi tubuh tercukupi secara stabil sehingga
tubuh tidak lemas & bisa beraktifitas dengan optimal.
 Mengurangi kecenderungan untuk ngemil yg manis2/tinggi
energi.
 Gizi Seimbang utk bayi (0-6 bulan) adalah ASI eksklusif.
 Memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan atau
minuman apapun termasuk air putih.
04/12/2024 46
04/12/2024 47
2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih
 Kebersihan dan status gizi memiliki kaitan erat.
 Orang yg tidak menerapkan PHBS mudah terkena
infeksi (diare, tifus dll).
 Orang yg terkena infeksi berisiko untuk mengalami
gizi kurang (kurus).
04/12/2024 48
Perilaku Bersih
1. Mandi setidaknya dua kali sehari menggunakan air bersih
2. Menggosok gigi setidaknya saat bangun tidur dan
sebelum tidur.
3. Mencuci tangan menggunakan air bersih yg mengalir dan
sabun sebelum makan, sesudah buang air kecil dan
besar.
4. Memotong dan membersihkan kuku setidaknya satu
minggu sekali.
5. Menutup makanan dan minuman agar tidak dihinggapi
lalat
6. Mencuci buah dan sayur yang akan dimakan dengan air
mengalir yg bersih.
49
Perilaku Bersih
7. Minum air bersih, aman dan matang.
8. Memasak makanan hingga matang agar kuman penyakit
mati.
9. Hindari makanan yg mengandung pewarna, pemanis,
pengawet & penambah rasa sintetis.
10. Menggunakan alas kaki saat keluar rumah agar terhindar
dari penyakit kecacingan.
11. Membuang sampah di tempat tertutup dan menutup
tempat sampah.
12. Menggunakan jamban sehat.
13. Tidak merokok
04/12/2024 50
Cara cuci tangan (WHO, 2000)
04/12/2024 51
3. Melakukan aktivitas fisik
 Aktivitas fisik
 Pergerakan tubuh yg dihasilkan oleh otot rangka yg
menggunakan energi, termasuk di dalamnya aktivitas sehari-
hari, olahraga & latihan fisik
 Mengapa kita perlu hidup aktif & berolahraga secara
teratur?
1. Agar energi yg dikonsumsi seimbang dengan yg dikeluarkan
oleh tubuh. Keseimbangan tsb penting agar kita tdk mengalami
kegemukan ataupun kurang gizi.
2. Memperlancar peredaran darah sehingga tubuh mendapatkan
zat gizi yg diperlukan secara optimal.
3. Memperlancar aliran oksigen ke otak dan otot sehingga kita
lebih mudah berpikir, konsentrasi, bugar dan lebih tangkas.
04/12/2024 52
Rekomendasi olahraga
 WHO (2010) merekomendasikan dalam seminggu
minimal:
 Akumulasi 150 menit dg aktivitas aerobik intensitas sedang atau
75 menit dg aktivitas aerobik intensitas berat atau kombinasi
ekuivalen keduanya. Misal:
 5 kali dlm seminggu dengan durasi per hari 30 menit dg intensitas sedang
 3 hari @ 30 menit intensitas sedang + 2 hari @ 15 menit intensitas berat
 termasuk di dalamnya aktivitas penguatan tulang dan otot
minimal 2 kali seminggu
 aktivitas aerobik minimal dilakukan selama 10 menit dlm sekali
latihan
 disarankan utk meningkatkan hingga 300 menit aerobik
intensitas sedang atau 150 menit aerobik intensitas berat
 Tiap kali olahraga sebaiknya didahului pemanasan dan
diakhiri dengan pendinginan agar tidak terjadi kram otot.
04/12/2024 53
Jenis aktivitas fisik & olahraga
Jenis Contoh
Aerobik-intensitas
sedang
Permainan (hulahop, petak umpet,
benteng, gobak sodor), bersepeda, jalan
santai, senam, jogging
Aerobik-intensitas
berat
Sepakbola, basket,bulutangkis, voli, kasti,
lompat tali, lari, olahraga beladiri
Penguatan otot
Memanjat pohon, push up, sit up, lompat
tali, senam, olahraga beladiri
Penguatan tulang
Bermain engklek, bermain karet, lompat
tali, lari, basket, voli
04/12/2024 54
4. Memantau & Mempertahankan
Berat Badan Normal
 Berat badan normal
 berat badan yang sesuai dengan tinggi badan
seseorang yang dinyatakan dalam ukuran Indeks
Massa Tubuh (IMT) menurut umur dan jenis
kelamin.
 Pemantauan berat badan sebaiknya dilakukan
rutin minimal satu kali sebulan
 Untuk mengetahui apakah terjadi penurunan atau
kenaikan berat badan yg tidak sesuai dengan yg
ideal
04/12/2024 55
Mengetahui Berat Badan Ideal
 Disesuaikan dengan daur hidup
 Bayi & balita
 KMS  ideal jika berada di bagian hijau
 Usia 5-19 tahun
 IMT menurut Umur  -2 SD s/d +1 SD  normal
 Dewasa  lansia  IMT
 Berat badan (kg) dibagi kuadrat Tinggi Badan (m)
 BB (kg) /(TBxTB) (m2
)
 Contoh
 Laki-laki usia 45 tahun, berat badan 80 kg, tinggi badan 165 cm.
Berapa IMT-nya?
 IMT = 80 / (1,65x1,65)
 IMT = 80 / 2,72
 IMT = 29,4 kg/m2
 Termasuk kegemukan.
IMT Kategori
<18,5 kg/m2
Kurus
18,5-25 kg/m2
Normal
25,1-27 kg/m2
Kegemukan
>27 kg/m2
obesitas
04/12/2024 56
04/12/2024 57
PEDOMAN GIZI DI NEGARA LAIN
Amerika (2011)
MyPlate For Healthy Diet
and Nutrition Guide
04/12/2024 59
04/12/2024 60
Jepang
Australia
04/12/2024 63
ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK
04/12/2024 65
Filipina
Indian
04/12/2024 67
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK (20)

Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
ijaljalil1
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptxUnit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
bradleydondu
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptxStudi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
MeilianiFauzul
All New TIPS
All New TIPSAll New TIPS
All New TIPS
iam123456
12
1212
12
acisoewito
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptxCONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
hermanadi6
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan RujukanDelapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Cut Ampon Lambiheue
EDITED - PENCAPAIAN UKP JAN MAC 2023.pptx
EDITED - PENCAPAIAN  UKP JAN MAC  2023.pptxEDITED - PENCAPAIAN  UKP JAN MAC  2023.pptx
EDITED - PENCAPAIAN UKP JAN MAC 2023.pptx
ArifMuhd1
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
HazimiWati
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Cut Ampon Lambiheue
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptxpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
BundaRayendraHarithA
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdfpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
BundaRayendraHarithA
Lampiran Aris.docx
Lampiran Aris.docxLampiran Aris.docx
Lampiran Aris.docx
DwiChandra19
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptxMONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
NuyungLuvlivi
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS ObatMateri RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
CIkumparan
Pengantar Ekonometri
Pengantar EkonometriPengantar Ekonometri
Pengantar Ekonometri
Adhitya Akbar
KLASTER 1 ILP.pptx .
KLASTER 1 ILP.pptx                       .KLASTER 1 ILP.pptx                       .
KLASTER 1 ILP.pptx .
sulastri822782
Evaluasi kesja kessus yankes 2011
Evaluasi kesja kessus yankes 2011Evaluasi kesja kessus yankes 2011
Evaluasi kesja kessus yankes 2011
fadilaza
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi Pelatihan Cabor.ppt
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi  Pelatihan Cabor.pptTes Kur dlm Dimensi Evaluasi  Pelatihan Cabor.ppt
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi Pelatihan Cabor.ppt
PonpesDaarELHijrah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Dadang Solihin
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdfProf-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
Prof-Hardin-Pokja-SMKG-ppt-3-juli-Sangat-Baru.pdf
ijaljalil1
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptxUnit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
Unit Kegiatan Masyarakat PKPR, PROMKES. 2024.pptx
bradleydondu
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptxStudi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
Studi Kasus Nefrologi - Lupus Nefritik .pptx
MeilianiFauzul
All New TIPS
All New TIPSAll New TIPS
All New TIPS
iam123456
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptxCONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
CONTOH HASIL RAPAT RUANGAN DI RUMAH SAKIT.pptx
hermanadi6
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan RujukanDelapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Delapan Sukses_Workshop Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Cut Ampon Lambiheue
EDITED - PENCAPAIAN UKP JAN MAC 2023.pptx
EDITED - PENCAPAIAN  UKP JAN MAC  2023.pptxEDITED - PENCAPAIAN  UKP JAN MAC  2023.pptx
EDITED - PENCAPAIAN UKP JAN MAC 2023.pptx
ArifMuhd1
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
03 Kebijakan Intervensi Spesifik dalam Pencegahan Stunting - Direktur Jendera...
HazimiWati
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Update Materi Wajib Kadinkes Edisi 18 okt 2013
Cut Ampon Lambiheue
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptxpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pptx
BundaRayendraHarithA
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdfpersentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
persentasi mtbs dan gizi buruk azizah.pdf
BundaRayendraHarithA
Lampiran Aris.docx
Lampiran Aris.docxLampiran Aris.docx
Lampiran Aris.docx
DwiChandra19
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptxMONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
MONEV ARU TH 2023-2024 puskesmas FX.pptx
NuyungLuvlivi
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS ObatMateri RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
Materi RDP Kom 9 Komposisi Vaksin Oksigen RS Obat
CIkumparan
Pengantar Ekonometri
Pengantar EkonometriPengantar Ekonometri
Pengantar Ekonometri
Adhitya Akbar
KLASTER 1 ILP.pptx .
KLASTER 1 ILP.pptx                       .KLASTER 1 ILP.pptx                       .
KLASTER 1 ILP.pptx .
sulastri822782
Evaluasi kesja kessus yankes 2011
Evaluasi kesja kessus yankes 2011Evaluasi kesja kessus yankes 2011
Evaluasi kesja kessus yankes 2011
fadilaza
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi Pelatihan Cabor.ppt
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi  Pelatihan Cabor.pptTes Kur dlm Dimensi Evaluasi  Pelatihan Cabor.ppt
Tes Kur dlm Dimensi Evaluasi Pelatihan Cabor.ppt
PonpesDaarELHijrah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan DaerahStatistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Statistik Ekonomi Nasional dan Perannya terhadap Kebijakan Daerah
Dadang Solihin

More from ayupamilih (20)

PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK .pptx
PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK  .pptxPENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK  .pptx
PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK .pptx
ayupamilih
kekurangan energi protein atau PEM .pptx
kekurangan energi protein atau PEM .pptxkekurangan energi protein atau PEM .pptx
kekurangan energi protein atau PEM .pptx
ayupamilih
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
ayupamilih
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
ayupamilih
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
ayupamilih
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....pptFabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
ayupamilih
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.pptFabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
ayupamilih
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A DEFICIENCY...ppt
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A  DEFICIENCY...pptEPIDEMIOLOGY VITAMIN A  DEFICIENCY...ppt
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A DEFICIENCY...ppt
ayupamilih
2- sistem- perkemihan pada manusia.pptx
2-  sistem- perkemihan pada manusia.pptx2-  sistem- perkemihan pada manusia.pptx
2- sistem- perkemihan pada manusia.pptx
ayupamilih
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
ayupamilih
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
ayupamilih
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibuKebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
ayupamilih
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
ayupamilih
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptxISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ayupamilih
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptxMetode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
ayupamilih
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptxSesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
ayupamilih
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptxPenyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
ayupamilih
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
ayupamilih
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).pptKEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
ayupamilih
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.pptGIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
ayupamilih
PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK .pptx
PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK  .pptxPENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK  .pptx
PENILAIAN STATUS PADA ANAK - ANAK .pptx
ayupamilih
kekurangan energi protein atau PEM .pptx
kekurangan energi protein atau PEM .pptxkekurangan energi protein atau PEM .pptx
kekurangan energi protein atau PEM .pptx
ayupamilih
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
6. Topik 6_DiskriminasI Ras.........pptx
ayupamilih
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
5. Topik 5 - Posisi Sosial Ekonomi..pptx
ayupamilih
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
9. Kelompok 5 - Ketidakmerataan Kesehatan.pptx
ayupamilih
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....pptFabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme....ppt
ayupamilih
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.pptFabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
Fabrikasi-Falsifikasi-Plagiarisme helda edit.ppt
ayupamilih
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A DEFICIENCY...ppt
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A  DEFICIENCY...pptEPIDEMIOLOGY VITAMIN A  DEFICIENCY...ppt
EPIDEMIOLOGY VITAMIN A DEFICIENCY...ppt
ayupamilih
2- sistem- perkemihan pada manusia.pptx
2-  sistem- perkemihan pada manusia.pptx2-  sistem- perkemihan pada manusia.pptx
2- sistem- perkemihan pada manusia.pptx
ayupamilih
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
4-sistem-organ-reproduksi-wanita diwarna.pptx
ayupamilih
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
5-sistem-organ-reproduksi-wanita-pelvis.pptx
ayupamilih
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibuKebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
Kebutuhan Mendasar Pada Persalinan bagi ibu
ayupamilih
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
1-MATERI-PENGERTIAN-AUDIT MUTU INTERNAL.pdf
ayupamilih
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptxISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ISBD Budaya Pada Masa Ibu Nifas ....pptx
ayupamilih
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptxMetode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
Metode dan Media Promosi Kesehatan..pptx
ayupamilih
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptxSesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
Sesi 2 Konsep Promosi Kesehatan.....pptx
ayupamilih
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptxPenyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
Penyusunan menu seimbang pada bayi balita.pptx
ayupamilih
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
Ilmu Sosial Budaya Dasar di Indonesia...
ayupamilih
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).pptKEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
KEGAWATDARURATAN PADA IBU HAMIL (ABORTUS).ppt
ayupamilih
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.pptGIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
GIZI SEIMBANG pada ibu bayi balita lansia.ppt
ayupamilih

ANGKA KECUKUPAN GIZI DAN PEDOMAN GIZI MK

  • 1. 04/12/2024 1 Angka Kecukupan Gizi (AKG) & Pedoman Gizi M.K. Dasar Ilmu Gizi Dept. Gizi Kesmas, FKM UI, 2015
  • 5. ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN (AKG) Pengertian AKG Penetapan AKG Penggunaan AKG Nilai AKG
  • 6. PENGERTIAN Angka Kecukupan Gizi (AKG) Nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua orang dalam populasi (97,5%) menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu (hamil, menyusui) untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Angka Kebutuhan Gizi: Jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat AKG ditetapkan berdasarkan patokan berat badan masing-2 kelompok umur, jenis kelamin & kondisi fisiologi. bila diperlukan dapat dilakukan penyesuaian AKG tidak dipergunakan untuk individu
  • 7. Istilah Indonesia AKG (Angka Kecukupan Gizi ) = RDA (Recommended Dietary Allowances ) Ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Filipina RENI (Recommended Energy & Nutrient Intakes) Ditetapkan oleh FNRI FAO/WHO RNIs (Recommended Nutrient Intakes) Ditetapkan oleh Joint experts Australia dan New Zealand NRVs (Nutrient Reference Value) Amerika Serikat dan Kanada DRI (dietary reference intakes) Ditetapkan oleh IOM (Institute of Medicine)
  • 8. Rujukan yang digunakan untuk penetapan AKG di Indonesia FAO/ WHO : RNI 2001 2004 Filipinan (FRNI) : RENI 2002 AS & Kanada (IOM) : DRI 2000 2011 Australia & New Zealand (MOH) : NRVs 2006 Beberapa pengertian standar yang digunakan DRI (mulai tahun 1997), terdiri dari : EAR (Estimated Average Requirement) RDA (Recommended Dietary Allowance) AI (Adequate Intake) UL (Tolerable Upper Intake Level)
  • 9. PENGERTIAN EAR nilai rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil penelitian terhadap sejumlah orang yang dianggap sehat. Rata-rata kecukupan zat gizi ini bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari mencukupi 50% populasi sehat (terpenuhi kebutuhannya) RDA (Recommended Dietary Allowance) angka kecukupan gizi yang bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari akan memenuhi kebutuhan 97,5% populasi sehat (RDA = EAR + 2SD) AI (Adequate Intake) angka yang menggambarkan kecukupan gizi berdasarkan asupan gizi orang sehat. AI dipergunakan bila belum tersedia cukup kajian kebutuhan atau kecukupan zat gizi tertentu pada populasi tertentu. UL (Tolerable Upper Intake Level) angka paling tinggi dari suatu anjuran kecukupan gizi yang bila dikonsumsi dalam jumlah tsb setiap hari tidak menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan. Mis : kebutuhan Vit C 90 mg/hr; UL Vit C 2000 mg/hr
  • 10. PENETAPAN AKG Dasar perhitungan AKG di Indonesia: Patokan berat-badan orang sehat pada berbagai golongan penduduk Rujukan : WHO /FAO, IOM, Harmonisasi ASEAN Mempertimbangkan: kebutuhan faali variasi antar individu bio-availabitas zat gizi
  • 14. Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP) AKE & AKP nasional pada tingkat konsumsi 2150 kkal dan 57 g protein per kapita per hari AKE & AKP nasional pada tingkat ketersediaan 2400 kkal dan 63 g protein per kapita per hari Proporsi anjuran protein hewani 25%
  • 15. PENETAPAN AKG Penentuan kebutuhan gizi antar zat gizi berbeda. Energi: Berdasarkan Resting Metabolic Rate (RMR) yaitu energi basal ditambah dengan sejumlah energi yang diperlukan untuk : Thermic effect of food (TEF) yaitu efek tambahan metabolisme Thermic effect of exercise (TEE) yaitu efek tambahan untuk kegiatan Pertumbuhan (pada kelompok usia/fisiologis tertentu)
  • 16. PENETAPAN AKG Protein: Menggunakan metode factorial atau keseimbangan nitrogen Metode factorial mengukur N yang dikeluarkan melalui feces, keringat, urin, kuku, kotoran kulit, dll, pada orang yang diberi diet nitrogen free. Metode keseimbangan N mengukur N dari asupan protein dibanding dengan N yang keluar via feces, urine, keringat.
  • 17. PENETAPAN AKG Mineral : zat inorganik, tidak mengandung karbon dan tidak dibentuk oleh tubuh. Tubuh memerlukan setiap hari walau dalam jumlah sangat sedikit Angka kecukupan mineral pada bayi didasarkan pada asupan rata- rata (AI) dan bukan RDA Vitamin & Mineral Dengan berbagai cara yang menggunakan indikator adanya defisiensi maupun indikator terjadinya toksisitas, atau yang paling ekstrim mencegah terjadinya kematian. Indikator biokimiawi, fisiologi & patologi sub-klinis. Deplete Replete Dose Response
  • 18. Kegunaan AKG AKG yang direkomendasikan dalam WNPG (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi) ke X disebut AKG 2012 1. Merencanakan & menyediakan suplai pangan untuk penduduk (Produksi, import-eksport, ketersediaan) 2. penetapan komponen gizi dalam perumusan garis kemiskinan & upah minimum dengan penyesuaian pada tk aktifitas 3. Perencanaan pemberian makan pada kelompok penduduk / institusi (RS, Asrama) 4. Menginterpretasikan data konsumsi makanan 5. Menetapkan standard bantuan pangan
  • 19. Kegunaan AKG 6. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional 7. Penilaian prevalensi ketidakcukupan asupan gizi (populasi) dan risiko ketidakcukupan asupan gizi (individu) 8. Merencanakan program penyuluhan gizi 9. Mengembangkan produk pangan baru di industri 10. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan
  • 20. ANGKA KECUKUPAN GIZI RATA-RATA YANG DIANJURKAN (PER ORANG PER HARI) AKG - 1998 Gol. Umur BB TB Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E Vit. K Tia- min Ribo- flavin Nia- sin Vit. B12 Asam Folat Piri- doksin Vit. C Kal- sium Fos- for Besi Seng Iod- ium Sele- nium (kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) (袖g) (mg) (袖g) (mg) (mg) (mg) (袖g) (袖g) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (袖g) (袖g) 0-6 bln 5.5 60 560 12 350 7,5 3 5 0.3 0.3 2.5 0.1 22 0.3 30 300 200 3 3 50 10 7-12 bln 8.5 71 800 15 350 10 4 10 0.4 0.5 3.8 0.1 32 0.6 35 400 250 5 5 70 15 1-3 thn 12 90 1250 23 350 10 6 15 0.5 0.6 5.4 0.5 40 1.0 40 500 250 8 10 70 20 4-6 thn 18 110 1750 32 460 10 7 20 0.8 1.0 8 0.7 60 1.1 45 500 350 9 10 100 20 7-9 thn 24 120 1900 37 400 10 7 30 1.0 1.0 9 0.9 81 1.4 45 500 400 10 20 120 30 Pria : 10-12 30 135 2000 45 500 10 10 45 1.0 1.0 9 1.0 90 1.7 50 700 500 14 15 150 40 13-15 45 150 2400 64 600 10 10 65 1.0 1.2 10 1.0 125 2.0 60 700 500 17 15 150 50 16-19 56 160 2500 66 700 10 10 70 1.0 1.3 11 1.0 165 2.0 60 600 500 23 15 150 70 20-45 62 165 2800 55 700 5 10 80 1.2 1.5 12 1.0 170 2.0 60 500 500 13 15 150 70 46-59 62 165 2500 55 700 5 10 80 1.2 1.5 12 1.0 170 2.0 60 800 500 13 15 150 70 60 thn 62 165 2200 55 600 5 10 80 1.0 1.2 10 1.0 170 2.0 60 500 500 13 15 150 70 Wanita: 10-12 35 140 1900 54 500 10 8 45 1.0 1.0 8 1.0 100 1.4 50 700 450 14 15 150 70 13-15 46 153 2100 62 500 10 8 55 1.0 1.2 10 1.0 130 1.5 60 700 450 19 15 150 45 16-19 50 154 2000 51 500 10 8 60 1.0 1.0 10 1.0 150 1.6 60 600 450 25 15 150 50 20-45 54 156 2200 48 500 5 8 65 1.0 1.2 9 1.0 150 1.6 60 500 450 26 15 150 55 46-59 54 156 2100 48 500 5 8 65 1.0 1.2 9 1.0 150 1.6 60 600 450 14 15 150 55 60 thn 54 154 1850 48 500 5 8 65 1.0 1.0 8 1.0 150 1.6 60 500 450 14 15 150 55 Hamil : +285 +12 +200 10 10 65 +0.2 +0.2 +1 +0.3 +150 2.2 +10 +400 +200 +20 +5 +25 +15 Menyusui: 0-6 bln +700 +16 +350 10 12 65 +0.3 +0.4 +3 +0.3 +50 2.1 +25 +400 +300 +2 +10 +50 +25 7-12 bln +500 +12 +300 10 10 65 +0.3 +0.3 +3 +0.3 +40 2.1 +10 +400 +200 +2 +10 +50 +20
  • 21. No BB TB Energi (kkal) Protein (g) Vit. A (RE) Vit. D (mg) Vit. E (mg) Vit. K (ug) Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Asam folat ( 袖 g) Piridoksin (mg) Vit. B12 (ug) Vit. C (mg) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Magnesium (mg) Besi (mg) Yodium (ug) Seng (mg) Selenium (ug) Mangan (mg) Flour (mg) 1 0 - 6 bln 6,0 60 550 12 375 5 4 5 0,3 0,3 2 65 0,1 0,4 40 240 100 25 0,5 90 1,3 5 0,003 0,01 2 7 - 11 bln 8,5 71 650 16 400 5 5 10 0,4 0,4 4 80 0,3 0,5 40 400 225 55 7 120 7,5 10 0,6 0,4 3 1 - 3 thn 12,0 90 1000 25 400 5 6 15 0,5 0,5 6 150 0,5 0,9 40 500 400 60 8 120 8,2 17 1,2 0,6 4 4 - 6 thn 17,0 110 1550 39 450 5 7 20 0,8 0,6 8 200 0,6 1,2 45 500 400 80 9 120 9,7 20 1,5 0,8 5 7 - 9 thn 25,0 120 1800 45 500 5 7 25 0,9 0,9 10 200 1 1,5 45 600 400 120 10 120 11,2 20 1,7 1,2 6 10 - 12 thn 35,0 138 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,3 1,8 50 1000 1000 170 13 120 14 20 1,9 1,7 7 13 - 15 thn 46,0 150 2400 60 600 5 15 55 1,2 1,0 14 400 1,3 2,4 75 1000 1000 220 19 150 17,4 30 2,2 2,3 8 16 - 18 thn 55,0 160 2600 65 600 5 15 55 1,3 1,3 16 400 1,3 2,4 90 1000 1000 270 15 150 17 30 2,3 2,7 9 19 - 29 thn 56,0 165 2550 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 270 13 150 12,1 30 2,3 2,7 10 30 - 49 thn 62,0 165 2350 60 600 5 15 65 1,2 1,3 16 400 1,3 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3 11 50 - 64 thn 62,0 165 2250 60 600 10 15 65 1,2 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3 12 65+ thn 62,0 165 2050 60 600 15 15 65 1,0 1,3 16 400 1,7 2,4 90 800 600 300 13 150 13,4 30 2,3 3 13 10 - 12 thn 37,0 145 2050 50 600 5 11 35 1,0 1,0 12 300 1,2 1,8 50 1000 1000 180 14 150 12,6 30 1,6 1,8 14 13 - 15 thn 48,0 153 2350 57 600 5 15 55 1,1 1,0 13 400 1,2 2,4 65 1000 1000 230 26 150 15,4 30 1,6 2,4 15 16 - 18 thn 50,0 154 2200 55 600 5 15 55 1,1 1,0 14 400 1,2 2,4 75 1000 100 240 26 150 14 30 1,6 2,5 16 19 - 29 thn 52,0 156 1900 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 240 26 150 9,8 30 1,8 2,5 17 30 - 49 thn 55,0 156 1800 50 500 5 15 55 1,0 1,1 14 400 1,3 2,4 75 800 600 270 26 150 9,8 30 1,8 2,7 18 50 - 64 thn 55,0 156 1750 50 500 10 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7 19 65+ thn 55,0 156 1600 50 500 15 15 55 1,0 1,1 14 400 1,5 2,4 75 800 600 270 12 150 9,8 30 1,8 2,7 20 Trimester 1 + 180 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 0 + 50 + 1,7 + 5 + 0,2 + 0,2 21 Trimester 2 + 300 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 9 + 50 + 4,2 + 5 + 0,2 + 0,2 22 Trimester 3 + 300 + 17 + 300 +0 + 0,3 + 0,3 + 4 + 200 + 0,4 + 0,2 + 10 + 150 + 30 + 13 + 50 + 10,2 + 5 + 0,2 + 0,2 23 6 bln pertama + 500 + 17 + 350 +0 + 4 + 4 + 0,3 + 0,3 + 4 + 100 + 0,5 + 0,4 + 25 + 150 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2 24 6 bln kedua + 550 + 17 + 350 +0 + 4 + 4 + 0,3 + 0,3 + 4 + 100 + 0,5 + 0,4 + 25 + 150 + 30 + 6 + 50 + 4,6 + 10 + 0,8 + 0,2 Ibu Hamil (+an) Ibu Menysui Angka Kecukupan Gizi Tahun 2004 bagi Orang Indonesia Kelompok Umur Anak Pria Wanita
  • 22. 04/12/2024 22 AKG, 2012 (Permenkes 75/2013)
  • 24. 04/12/2024 24 AKG 2012 untuk Vitamin (1)
  • 25. 04/12/2024 25 AKG 2012 untuk Vitamin (2)
  • 26. 04/12/2024 26 AKG 2012 untuk Mineral (1)
  • 27. 04/12/2024 27 AKG 2012 untuk Mineral (2)
  • 29. 04/12/2024 29 1. 4 Sehat 5 Sempurna Dikembangkan di tahun 60-an oleh Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak gizi Indonesia. Adaptasi dari Basic Four yg dikembangkan di Amerika. Pedoman ini sesuai dg konteks pada era tsb. Situasi gizi pd era tsb lebih didominasi masalah gizi kurang
  • 31. 04/12/2024 31 2. Pedoman Umum Gizi Seimbang Di tahun 1992 World Food Conference membahas angka PTM lahir konsep double burden. Dikeluarkan rekomendasi utkmenggunakan piramida makanan yg dikembangan AS di tahun 70-an karena Basic Four dianggap sudah tidak mampu menjawab perkembangan jaman. Indonesia merespon dg mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang tahun 1995 Menggunakan istilah Pedoman Gizi bukan Pedoman Diet oleh karena tdk hanya mencakup makanan saja.
  • 32. 04/12/2024 32 Perkembangan didasarkan pada: Perkembangan ilmu pengetahuan Perubahan pola makan masyarakat (perang, kemajuan pertanian & industri makanan, perubahan sosek) Pola aktivitas masyarakat Cenderung sedenter Transisi penyakit & masalah gizi Gizi kurang Gizi lebih Penyakit tidak menular
  • 33. 04/12/2024 33 Asumsi dasar Diet yg baik (From: Bioavailability of Nutrients - The Nutrition of Micronutrients ) Variasi (beragam jenis) Seimbang Dalam jumlah yg cukup Makanan ber-Gizi Seimbang susunan makanan dan minuman kita sehari-hari yang mengandung energi dan zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita untuk mempertahankan sel, jaringan dan organ tubuh, dan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang normal
  • 34. 04/12/2024 34 Perbedaan Gizi Seimbang dg 4 Sehat 5 Sempurna Dalam semboyan tsb tidak menyebutkan berapa banyak yg harus kita makan. Menganggap susu sebagai makanan sempurna/penyempurna Tidak juga menyebutkan pentingnya air, kebersihan & aktifitas fisik Oleh karena itu, semboyan 4 sehat 5 sempurna disempurnakan menjadi Pedoman Umum Gizi Seimbang.
  • 35. 35 13 Pesan PUGS 1. Makanlah aneka ragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi 5. Gunakan garam beryodium 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MPASI sesudahnya 8. Biasakan makan pagi 9. Minumlah air bersih dan aman yg cukup jumlahnya 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur 11. Hindari minuman yg beralkohol 12. Makanlah makanan yg aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yg dikemas
  • 38. 04/12/2024 38 3. Pedoman Gizi Seimbang Tahun 2010 Pedoman Umum Gizi Seimbang disederhanakan menjadi hanya 4 pesan utama Makanan aneka ragam makanan Menerapkan perilaku hidup bersih & sehat Hidup aktif dan berolahraga secara teratur Memantau dan mempertahankan berat badan ideal Visualisasi dibuat dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang yg dianggap lebih mudah diterima dan sesuai dg kultur masyarakat. Diprakarsai oleh Yayasan Danone Institut Indonesia Belum diadopsi penuh oleh Kemenkes RI
  • 40. 04/12/2024 40 4. Pedoman Gizi Seimbang (Kemenkes RI, 2014) Terdiri dari 4 Pilar dan 10 Pesan Gizi 4 Pilar Mengonsumsi pangan beranekaragam Membiasakan perilaku hidup bersih Melakukan aktivitas fisik Mempertahankan dan memantau berat badan normal
  • 41. 04/12/2024 41 10 Pesan Gizi 1. Nikmati aneka ragam makanan setiap makan. 2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan. WHO 400 gram (250 gram sayur + 150 gram buah) 3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi. 4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. 5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak. 6. Biasakan sarapan Makan dan minum antara bangun tidur hingga jam 9 yg memenuhi 15-30% kebutuhan gizi (Kemenkes RI, 2013) 7. Minum air yang cukup dan aman. 8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan. 9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir. 10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal.
  • 43. 43 1. Mengonsumsi pangan beranekaragam 1. Tidak ada satu jenis makanan-pun yang memiliki kandungan zat gizi yg lengkap (karbohidrat, lemak, protein, lemak, vitamin, mineral & air). Kecuali ASI bagi bayi usia 0-6 bulan. Contoh: Nasi tinggi karbohidrat tetapi rendah protein, lemak, vit & mineral Daging, susu, telur tinggi protein & zat besi tetapi rendah karbohidrat & beberapa vitamin. Sayur & buah tinggi vitamin & mineral tetapi rendah karbohidrat, lemak & protein. Sedangkan manusia membutuhkan semua zat gizi tsb dalam jumlah yg seimbang agar tubuh sehat. 2. Agar dapat bermanfaat secara maksimal, satu zat gizi harus bersama dengan zat gizi lainnya saat dicerna di dalam tubuh. Contoh: Karbohidrat, lemak dan protein agar bisa dicerna dengan baik membutuhkan vitamin & mineral. 04/12/2024
  • 44. 04/12/2024 44 Banyaknya porsi makanan yg dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin dan banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan. Laki-laki membutuhkan sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan karena memiliki lebih banyak otot dan biasanya lebih aktif. Semakin dewasa kebutuhannya juga bertambah, namun kembali menurun saat lanjut usia. Porsi makanan dalam sehari Makanan pokok 3-5 porsi Sayur 3-4 porsi, buah 2-3 porsi Lauk hewani & nabati 2-4 porsi Air putih 8 gelas
  • 45. 04/12/2024 45 Aneka ragam makanan diterapkan untuk tiap kali makan besar dan makan selingan: 3 kali makan besar & 2 kali selingan Agar kebutuhan energi tubuh tercukupi secara stabil sehingga tubuh tidak lemas & bisa beraktifitas dengan optimal. Mengurangi kecenderungan untuk ngemil yg manis2/tinggi energi. Gizi Seimbang utk bayi (0-6 bulan) adalah ASI eksklusif. Memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan atau minuman apapun termasuk air putih.
  • 47. 04/12/2024 47 2. Membiasakan Perilaku Hidup Bersih Kebersihan dan status gizi memiliki kaitan erat. Orang yg tidak menerapkan PHBS mudah terkena infeksi (diare, tifus dll). Orang yg terkena infeksi berisiko untuk mengalami gizi kurang (kurus).
  • 48. 04/12/2024 48 Perilaku Bersih 1. Mandi setidaknya dua kali sehari menggunakan air bersih 2. Menggosok gigi setidaknya saat bangun tidur dan sebelum tidur. 3. Mencuci tangan menggunakan air bersih yg mengalir dan sabun sebelum makan, sesudah buang air kecil dan besar. 4. Memotong dan membersihkan kuku setidaknya satu minggu sekali. 5. Menutup makanan dan minuman agar tidak dihinggapi lalat 6. Mencuci buah dan sayur yang akan dimakan dengan air mengalir yg bersih.
  • 49. 49 Perilaku Bersih 7. Minum air bersih, aman dan matang. 8. Memasak makanan hingga matang agar kuman penyakit mati. 9. Hindari makanan yg mengandung pewarna, pemanis, pengawet & penambah rasa sintetis. 10. Menggunakan alas kaki saat keluar rumah agar terhindar dari penyakit kecacingan. 11. Membuang sampah di tempat tertutup dan menutup tempat sampah. 12. Menggunakan jamban sehat. 13. Tidak merokok
  • 50. 04/12/2024 50 Cara cuci tangan (WHO, 2000)
  • 51. 04/12/2024 51 3. Melakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik Pergerakan tubuh yg dihasilkan oleh otot rangka yg menggunakan energi, termasuk di dalamnya aktivitas sehari- hari, olahraga & latihan fisik Mengapa kita perlu hidup aktif & berolahraga secara teratur? 1. Agar energi yg dikonsumsi seimbang dengan yg dikeluarkan oleh tubuh. Keseimbangan tsb penting agar kita tdk mengalami kegemukan ataupun kurang gizi. 2. Memperlancar peredaran darah sehingga tubuh mendapatkan zat gizi yg diperlukan secara optimal. 3. Memperlancar aliran oksigen ke otak dan otot sehingga kita lebih mudah berpikir, konsentrasi, bugar dan lebih tangkas.
  • 52. 04/12/2024 52 Rekomendasi olahraga WHO (2010) merekomendasikan dalam seminggu minimal: Akumulasi 150 menit dg aktivitas aerobik intensitas sedang atau 75 menit dg aktivitas aerobik intensitas berat atau kombinasi ekuivalen keduanya. Misal: 5 kali dlm seminggu dengan durasi per hari 30 menit dg intensitas sedang 3 hari @ 30 menit intensitas sedang + 2 hari @ 15 menit intensitas berat termasuk di dalamnya aktivitas penguatan tulang dan otot minimal 2 kali seminggu aktivitas aerobik minimal dilakukan selama 10 menit dlm sekali latihan disarankan utk meningkatkan hingga 300 menit aerobik intensitas sedang atau 150 menit aerobik intensitas berat Tiap kali olahraga sebaiknya didahului pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan agar tidak terjadi kram otot.
  • 53. 04/12/2024 53 Jenis aktivitas fisik & olahraga Jenis Contoh Aerobik-intensitas sedang Permainan (hulahop, petak umpet, benteng, gobak sodor), bersepeda, jalan santai, senam, jogging Aerobik-intensitas berat Sepakbola, basket,bulutangkis, voli, kasti, lompat tali, lari, olahraga beladiri Penguatan otot Memanjat pohon, push up, sit up, lompat tali, senam, olahraga beladiri Penguatan tulang Bermain engklek, bermain karet, lompat tali, lari, basket, voli
  • 54. 04/12/2024 54 4. Memantau & Mempertahankan Berat Badan Normal Berat badan normal berat badan yang sesuai dengan tinggi badan seseorang yang dinyatakan dalam ukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur dan jenis kelamin. Pemantauan berat badan sebaiknya dilakukan rutin minimal satu kali sebulan Untuk mengetahui apakah terjadi penurunan atau kenaikan berat badan yg tidak sesuai dengan yg ideal
  • 55. 04/12/2024 55 Mengetahui Berat Badan Ideal Disesuaikan dengan daur hidup Bayi & balita KMS ideal jika berada di bagian hijau Usia 5-19 tahun IMT menurut Umur -2 SD s/d +1 SD normal Dewasa lansia IMT Berat badan (kg) dibagi kuadrat Tinggi Badan (m) BB (kg) /(TBxTB) (m2 ) Contoh Laki-laki usia 45 tahun, berat badan 80 kg, tinggi badan 165 cm. Berapa IMT-nya? IMT = 80 / (1,65x1,65) IMT = 80 / 2,72 IMT = 29,4 kg/m2 Termasuk kegemukan. IMT Kategori <18,5 kg/m2 Kurus 18,5-25 kg/m2 Normal 25,1-27 kg/m2 Kegemukan >27 kg/m2 obesitas
  • 57. 04/12/2024 57 PEDOMAN GIZI DI NEGARA LAIN
  • 58. Amerika (2011) MyPlate For Healthy Diet and Nutrition Guide