1. TUGAS PRESENTASI MATA KULIAH
FILSAFAT ILMU
APA ITU ILMU
Oleh :
KELOMPOK 6
HERDI SAKSUL
AIDIL ADHA
YULIATI
NETTY PEBRIAMASNI
RETNO SUSILOWATI
SRI HANDAJANI
2. DEFINISI
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988)
memiliki dua pengertian, yaitu :
1. Ilmu diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu
pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2. Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian,
tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan
sebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu
bathin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan :
Ilmu : merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun
secara sistematis, dengan menggunakan metode-metode
tertentu.
3. Lanjutan . . .
KARAKTERISTIK ILMU
Menurut Randall dan Buchker (1942) mengemukakan beberapa ciri
umum ilmu diantaranya :
1. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik
bersama.
2. Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi
kekeliruan karena yang menyelidiki adalah manusia.
3. Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara
penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang
menggunakan, tidak tergantung pada pemahaman secara
pribadi.
Menurut Ernest van den Haag (Harsojo, 1977), mengemukakan ciri-ciri
ilmu, yaitu :
1. Bersifat rasional, karena hasil dari proses berpikir dengan
menggunakan akal (rasio).
2. Bersifat empiris, karena ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman
oleh panca indera.
3. Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa
terkecuali.
4. Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan
objek penelitian selanjutnya.
4. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ILMU DENGAN
FILSAFAT
A. Perbedaan
Ilmu bersifat analisis dan hanya menggarap salah satu pengetahuan sebagai
objek formalnya. filsafat bersifat pengetahuan sinopsis artinya melihat segala
sesuatu dengan menekankan secara keseluruhan, karena keseluruhan
memiliki sifat tersendiri yang tidak ada pada bagian bagiannya.
Ilmu bersifat deskritif tentang objeknya agar dapat menemukan fakta fakta,
netral dalam arti tidak memihak pada etnik tertentu. Filsafat tidak hanya
menggambarkan sesuatu, melainkan membantu manusia untuk mengambil
putusan putusan tentang tujuan, nilai nilai, dari tentang apa apa yang
harus diperbuat manusia. Filfat tidak netral, karena faktor faktor subjektif
memegang peranan yang penting dalam berfilsafat.
Ilmu mengawali kerjanya dengan bertolak dari suatu asumsi yang tidak perlu
diuji, sudah diakui dan diyakini kebenarannya. Filsafat bisa merenungkan
kembali asumsi asumsi yang telah ada untuk dikaji ulang tentang kebenaran
asumsi.
Ilmu menggunakan eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas.
Verifikasi terhadap teori dilakukan dengan jalan menguji dalam praktik
berdasarkan metode metode ilmu yang empiris. Selain menghasilkan suatu
konsep atau teori, filsafat juga menggunakan hasil hasil ilmu, dilakukan
dengan menggunakan akal pikiran yang didasarkan pada semua pengalaman
insani,sehingga dengan demikian filsafat dapat menelaah yang tidak dicarikan
penyelesaianya oleh ilmu
5. Lanjutan . . .
B. Persamaan
1. Filsafat dan ilmu, keduanya menggunakan metode berpikir
reflektif (refflectife thinking) dalam menghadapi fakta-fakta dunia
dan hidup.
2. Filsafat dan ilmu, keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang
terorganisasi dan tersusun secara sistematis.
3. Ilmu membantu filsafat dalam mengembangkan sejumlah bahan-
bahan deskriktif dan faktual serta esensial bagi pemikiran filsafat.
4. Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah
ide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan ilmiah
5. Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-potong, yang
menjadikan beraneka macam ilmu dan yang berbeda serta
menyusun bahan-bahan tersebut kedalam suatu pandangan
tentang hidup dan dunia dan menyeluruh dan terpadu.
6. HUBUNGAN ILMU DENGAN
FILSAFAT
Dasar manusia mencari dan menggali ilmu
pengetahuan bersumber kepada tiga pertanyaan.
Sementara filsafat ,memepelajari masalah ini
sedalam-dalamnya dan hasil pengkajianya
merupakan dasar bagi eksistensi ilmu. Untuk
mengingatkan ketiga pertanyaan itu adalah:
1. Apa yang ingin kita ketahui?
2. Bagaimana cara kita memeperoleh
pengetahuan?; dan
3. Apakah nilai (manfaat) pengetahua tersebut
bagi kita?
7. Pertanyaan pertama di atas merupakan dasar pembahasan
dalam filsafat dan biasa disebut dengan ONTOLOGI,
pertanyaan kedua juga merupakan dasar lain dari filsafat,
disebut dengan EPISTEMOLOGI dan
pertanyaan terakhir merupakan landasan lain dari filsafat
yang disebut dengan AXIOLOGI.
Ketiga hal di atas merupakan landasan bagi filsafat dalam
membedah setiap jawaban dan seterusnya membawa
kepada hakekat buah pemikiran tersebut. Hal ini juga
berlaku untuk ilmu pengetahuan, kita mempelajari ilmu
ditinjau dari titik tolak yang sama untuk mendapatkan
gambaran yang sedalam-dalamnya.
Lanjutan . . .
8. ASPEK PENINJAUAN ILMU
1. ONTOLOGIS (MASALAH APA)
Apakah yang ingin kita ketahui? Atau
apakah yang menjadi bidang telaah suatu
ilmu ?
9. JENIS JENIS ILMU
Menurut Aristoteles ilmu diklarifikasikan berdasarkan tujuan dan objeknya.
Berdasarkan tujuan ilmu dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu ilmu teoritis yang penyelidikannya bertujuan memperoleh
pengetahuan tentang kenyataan.
2. Ilmu ilmu praktis atau produktif yang penyelidikannya bertujuan
menjelaskan perbuatan yang berdasarkan pada pengetahuan.
10. ASPEK PENINJAUAN ILMU
1. ONTOLOGIS (MASALAH APA)
Apakah yang ingin kita ketahui? Atau
apakah yang menjadi bidang telaah suatu
ilmu ?
11. Lanjutan . . .
Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori
kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau
mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. :
Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat
utama untuk mencari kebenaran
Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan
mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang
peranan utama
Logical Positivism; Menggunakan logika untuk
menumbuhkan kesimpulan yang positif benar
Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran
yang disepakati adalah kegunaannya untuk
menyelesaikan masalah-masalah praktis.
Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dinamis,
tersusun sebagai teori-teori yang saling mengeritik,
mendukung dan bertumpu untuk mendekati kebenaran
12. Teori
Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup
penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu
disiplin ilmu, dan dianggap benar
Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu :
pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan
kausal antara dua variabel atau lebih
Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu
bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori
ilmiah
Tiga syarat utama teori ilmiah :
1. Harus konsisten dengan teori sebelumnya
2.Harus cocok dengan fakta-fakta empiris
3.Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok
dengan pengujian empiris dan fakta
13. Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi
ilmu pengetahuan :
Axioma
pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena
telah terlihat kebenarannya
Postulat
suatu pernyataan yang diterima benar semata-mata
untuk keperluan berkomunikasi
Presumsi
suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau
percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif
dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya
tinggi bahwa pernyataan itu benar
Asumsi
suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya
maupun kemungkinan benar tidak tinggi
14. Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan :
dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan.
1. Dinamis : dengan aktivitas/perkembangan
pengetahuan sistematik dan rasional yang
benar sesuai fakta
dengan prediksi dan hasil
ada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika
perkembangan karena ilmu pengetahuan
bersimbiose dengan teknologi
2. Metode Ilmiah : dengan berbagai ukuran riset yang
disesuaikan.
3. Ciri Ilmu : perlu memperhatikan dua aspek, yaitu :
sifat ilmu dan klasifikasi ilmu
15. Lanjutan . . .
Sistematik
Ilmiah, benar (pembuktian dengan
metode ilmiah
Sifat ilmu
Konsisten (antara teori satu dengan
yang lain tak bertentangan)
Eksplisit (disepakati dapat secara
universal, bukan hanya
dikalangan kecil)
Salah satu Klasifikasi Ilmu :
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu Alam (Natural Wissenschaft)
Ilmu Alam / Eksakta
Ilmu Moral
Ilmu Sosial
Ilmu Humaniora
16. ASPEK AKSIOLOGI
Tujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas
fakta yang ada atau sedapat
mungkin ada kepastian
kebenaran ilmiah
Contohnya :
Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air
tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut.
Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi
berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori
tersebut benar.