2. 1) Arsitektur enterprise
2) Metode dan framework arsitektur
3) Pemodelan enterprise
4) Analisis dan penyelarasan arsitektur
5) The Open Group Architecture Framework (TOGAF):
Architecture Development Method (ADM)
Komponen arsitektur
Penyimpanan arsitektur
Tatakelola arsitektur
Topik perkuliahan
3. Utama:
Lankhorst, Mark. 2013. Enterprise architecture at work: Modelling, communication and analysis,
3rd
Edition. Berlin: Springer-Verlag.
Desfray, Philippe dan Gilbert Raymond. 2014. Modelling enterprise architecture with TOGAF: A
practical guide using UML and BPMN. Waltham: Morgan Kauffman.
Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Pendukung:
Bente, Stefan, Uwe Bombosch dan Shailendra Langade. 2012. Collaborative enterprise
architecture: Enriching EA with lean, agile, and enterprise 2.0 practices. Waltham: Morgan
Kaufmann.
Cummins, Fred A. 2009. Building the agile enterprise with SOA, BPM and MBM. Burlington:
Morgan Kaufmann Publishers.
Buku referensi
4. Kuis : 10% (minimal 4x dalam 1 semester)
Tugas proyek : 30%
UTS : 30%
UAS : 30%
Tugas proyek:
Merupakan tugas individu,
Kasus untuk tugas akan diberikan,
Membuat dokumen arsitektur enterprise berdasarkan framework TOGAF,
dikumpulkan sebelum semester berakhir.
Komponen penilaian
6. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar arsitektur enterprise
meliputi metode, framework, dan dasar pendekatan arsitektur
enterprise.
Capaian pembelajaran #1
7. 1. Konsep arsitektur enterprise
2. Proses arsitektur
3. Faktor pendorong arsitektur enterprise
4. Metode dan framework arsitektur enterprise
5. Arsitektur Berorientasi Layanan
Topik bahasan
8. Dalam praktek bisnis saat ini, pendekatan terintegrasi antara bisnis
dan TI menjadi penting.
Hal ini berdampak pada perancangan ulang struktur organisasi, proses
bisnis, aplikasi TI, dan infrastruktur teknis.
10. Arsitektur diperlukan untuk mengelola kompleksitas organisasi atau
sistem yang sangat besar.
Untuk menciptakan gambaran struktur organisasi, proses bisnisnya,
dukungan aplikasi, dan infrastruktur teknis, kita perlu menjelaskan
aspek dan domain yang berbeda serta hubungannya.
Arsitektur
Konsep dasar sebuah sistem dalam lingkungannya terletak pada
elemen2nya, hubungannya, serta prinsip dari rancangan dan
evolusinya.
Arsitektur
11. Stakeholder
Seorang individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki
kepentingan/ketertarikan dalam, atau pertimbangan terhadap,
sebuah sistem.
Seorang Arsitek perlu untuk mendiskusikan arsitektur dengan para
stakeholder, dan harus dapat menjelaskan arsitektur serta dampaknya
kepada semua stakeholder yang terlibat, yang biasanya memiliki latar
belakang berbeda-beda.
12. Munculnya disiplin ilmu Enterprise Engineering memandang enterprise
sebagai satu kesatuan sistem yang dirancang dengan tujuan tertentu
yang dapat diadaptasi dan dirancang-ulang secara sistematis dan
terkendali.
Sebuah enterprise dalam konteks ini dapat didefinisikan sebagai
berikut (The Open Group 2011):
Enterprise
Kumpulan organisasi yang memiliki tujuan yang sama dan/atau produk
akhir yang sama.
Arsitektur enterprise
13. Arsitektur pada level keseluruhan organisasi biasa disebut sebagai
enterprise architecture yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Enterprise architecture
Sebuah prinsip, metode, dan model yang koheren yang digunakan
dalam perancangan dan realisasi struktur organisasi, proses bisnis,
sistem informasi, dan infrastruktur dari sebuah enterprise.
14. Enterprise architecture mencakup inti2 dari bisnis, TI dan evolusinya
tanpa arsitektur yang bagus, akan sulit untuk mencapai kesuksesan
bisnis.
Karakteristik paling penting dari sebuah enterprise architecture adalah
menyediakan pandangan menyeluruh dari sebuah enterprise.
Sebuah enterprise architecture yang baik menyediakan kebutuhan
mendatang untuk menyeimbangkan dan membantu translasi
kebutuhan tersebut dari bentuk strategi perusahaan menjadi operasi
sehari-hari.
15. Model, view, presentasi, dan analisis arsitektur semua membantu
untuk menjembatani communication gap antara Arsitek dan
stakeholder.
17. Arsitektur adalah sebuah proses sekaligus sebuah produk.
Produk berfungsi untuk memandu manager dalam merancang proses
bisnis dan system developers dalam membangun aplikasi agar tetap
sejalan dengan tujuan dan kebijakan bisnis.
Dampak dari proses adalah lebih dari sekedar membuat produk
arsitektur kesadaran/kewaspadaan stakeholder yang berkaitan
dengan tujuan dan aliran informasi bisnis akan terlihat.
Proses arsitektur
18. Proses arsitektur terdiri dari langkah2 yang membawa ide awal
melalui tahapan perancangan dan implementasi menjadi sebuah
sistem yang operasinal, dan akhirnya mengubah serta menggantikan
sistem ini.
Dalam semua tahapan proses arsitektur, komunikasi yang jelas
dengan dan antara stakeholder menjadi penting.
21. Penyesuaian Bisnis-TI dianggap sebagai instrumen penting untuk
mewujudkan efektifitas organisasi.
Model penyesuaian strategis oleh Henderson dan Venkatraman
(1993) membedakan antara aspek strategi bisnis dan infrastruktur
organisasi di satu sisi, dengan strategi dan infrastruktur TI di sisi
lainnya.
Model ini menyediakan 4 sudut pandang dominan yang digunakan
untuk mengatasi penyesuaian antara aspek2 tersebut.
Faktor internal
23. Enterprise architecture diposisikan dalam konteks pengelolaan
enterprise.
Pada bagian puncak, Misi dari enterprise adalah: mengapa ada? Visi
menyatakan gambaran masa depan dan nilai2 yang dipegang teguh.
Berikutnya adalah strategi, yang menyatakan jalur yang ditempuh
enterprise untuk mencapai misi dan visinys ditranslasikan ke dalam
tujuan konkrit yang memberi arah dan menjadi penanda dalam
mengeksekusi strategi.
24. Mentranslasikan tujuan int menjadi perubahan konkrit
hingga ke operasi sehari-hari perusahaan adalah apa
yang dilakukan oleh enterprise architecture
menyediakan sudut pandang holistik dari operasi saat
ini dan saat nanti, serta aksi yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Arsitektur dipandang sebagai bagian hard dari
perusahaan, sementara bagian soft nya adalah culture,
yang dibentuk oleh orang2 dan kepemimpinan,
dianggap sama pentingnya (atau lebih penting) untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Bagian akhirnya di paling bawah adalah operasi harian
dari enterprise, yang dikendalikan dari atas.
26. Arsitektur adalah instrumen strategis dalam memandu organisasi
menjalani arah pengembangan yang terencana.
Enterprise yang sukses menjalankan operating model dengan
pemilihan yang jelas pada level integrasi dan standarisasi proses bisnis
di seluruh enterprise.
Peran enterprise architecture sebagai pengorganisasian logis dari
proses bisnis dan infrastruktur TI, harus mencerminkan kebutuhan
integrasi dan standarisasi dari operating model.
27. Framework pengaturan menuntut agar perusahaan dan institusi
pemerintah dapat membuktikan bahwa mereka memiliki pandangan
yang jelas terhadap operasi mereka dan bahwa mereka telah
mematuhi hukum yang berlaku.
Di USA, ClingerCohen Act (1996), juga dikenal sebagai Information
Technology Management Reform Act, menuntut bahwa semua biro
pemerintah harus memiliki sebuah IT architecture.
Faktor eksternal
28. Framework lain Basel II (2004), didukung oleh
gubernur bank sentral dan pimpinan otoritas
pengawas perbankan negara2 Group of Ten (G10),
menempatkan kebutuhan pada organisasi perbankan
untuk memperhatikan financial risk management,
untuk mendorong stabilitas di dunia keuangan.
US act lainnya, the SarbanesOxley Act (2002), dikenal
sebagai Public Company Accounting Reform and
Investor Protection Act, muncul setelah skandal Enron,
utuk mendorong perusahaan mengadopsi praktek
good corporate governance dan untuk membuat
executive perusahaan bertanggung jawab secara
personal.
30. Sebuah metode arsitektur adalah sebuah kumpulan
terstruktur dari teknik dan langkah2 proses untuk
membuat dan memelihara sebuah enterprise architecture.
Metode biasanya menjelaskan berbagai tahapan dari
sebuah siklus hidup arsitektur, apa yang harus dihasilkan
pada setiap tahapan, dan bagaimana diverifikasi atau diuji.
Contoh:
Architecture Development Method (ADM) dari TOGAF,
dikembangkan oleh The Open Group, menyediakan tahapan
detil dan jelas untuk mengembangkan sebuah IT architecture.
Versi terakhir TOGAF memberikan framework dan metode
pengembangan untuk mengembangkan enterprise
architectures.
31. IEEE Computer Society menyetujui standar IEEE 1471-2000 (IEEE
Computer Society 2000), yang membangun sebuah dasar teoritis yang
kuat untuk definisi, analisis, dan deskripsi dari system architecture.
Fokus utamanya pada sistem yang bersifat software-intensive, seperti
sistem informasi, sistem embedded, dan sistem composite dalam
konteks komputasi.
Standard IEEE 14712000/ISO/IEC 42010
32. Tahun 1987, John Zachman memperkenalkan framework enterprise
architecture yang pertama dan terkenal, walaupun pada saat ini
dikenal sebagai Framework for Information Systems Architecture.
Framework yang berlaku untuk enterprise pada dasarnya adalah
sebuah struktur logis untuk mengklasifikasi dan mengorganisasi
representasi deskriptif dari sebuah enterprise yang penting bagi
management enterprise dan bagi pengembangan sistem enterprise.
Zachman Framework
34. Framework dalam bentuk yang paling sederhana menggambarkan
rancangan artefak yang menyusun persimpangan antara peran dalam
proses perancangan (owner, designer, dan builder) dan abstraksi
produk yang dihasilkan (materialnya terbuat dari apa, bagaimana
prosesnya bekerja, dan dimana posisinya sebuah komponen terhadap
lainnya).
Pada dasarnya framework memiliki abstraksi produk lainnya sebagai
tambahan terhadap what, how, dan where, yaitu pertanyaan
interogatif lainnya who, when, dan why.
35. Keunggulan dari framework Zachman adalah mudah untuk dipahami,
menganggap enterprise sebagai suatu keseluruhan, dijelaskan tanpa
tergantung dari tools atau metodologi, dan masalah apapun dapat
dipetakan untuk memahami dimana posisinya.
Kekurangan yang paling penting adalah banyaknya jumlah cell, yang
menjadi halangan bagi kepraktisan penerapan framework ini. Juga
hubungan antara sel yang berbeda tidak terlalu jelas spesifikasinya.
36. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) asalnya adalah
sebuah framework dan metodologi umum/generik untuk
pengembangan arsitektur teknis, namun kemudian berkembang
menjadi sebuah framework dan metode enterprise architecture.
TOGAF:
The Open Group Architecture Framework
38. TOGAF memiliki komponen utama berikut:
Architecture Capability Framework, yang berurusan dengan organisasi, proses, skill,
peran, dan tanggungjawab yang diperlukan untuk memulai dan mengoperasikan
fungsi arsitektur dalam enterprise.
Architecture Development Method (ADM), yang menyediakan way of working
bagi Arsitek dan dianggap sebagai inti dari TOGAF.
Architecture Content Framework, yang mempertimbangkan keseluruhan enterprise
architecture yang tersusun atas 4 arsitektur yang saling berkaitan: Business
Architecture, Data Architecture, Application Architecture, dan Technology (IT)
Architecture.
Enterprise Continuum, yang berisi berbagai model referensi, seperti Technical
Reference Model, The Open Groups Standards Information Base (SIB), dan The
Building Blocks Information Base (BBIB).
40. Munculnya pemikiran komputasi service-oriented (SOC) dan teknologi
Web service pada khususnya, telah membangkitkan besarnya minat
terhadap service-oriented architecture (SOA).
SOA adalah sebuah cara untuk mencapai interoperabilitas antara
komponen software yang terdistribusi dan heterogen, atau sebuah
platform untuk komputasi terdistribusi.
SOA menggambarkan sebuah set prinsip perancangan yang
memungkinkan unit fungsional untuk disediakan dan digunakan
sebagai layanan atau service.
41. Literatur arsitektur SOA merekomendasikan sebuah tipologi
komponen, dimana komponen dibagi strukturnya ke dalam level.
Level logical berdasarkan kestabilan menjadi aturan dasar
dependensi: sebuah komponen tidak dapat menggunakan
komponen level diatasnya yang lebih tinggi.
42. Interaction komponen2 yang mengelola dialog antara sistem dengan actor
eksternal. Khususnya, mereka mengatur graphical user interface dan menjaga
users session.
Process komponen2 yang mengatur otomasi proses bisnis: urutan kerja, koneksi
ke service, manajemen event. Ini adalah area BPM dengan teknik dan tools
khusus (BPMS), bahasa deskripsi (BPMN), atau supervisi (BAM).
Function komponen2 yang memainkan peran perantara antara komponen
proses dan komponen entity dengan mengatur beberapa proses bisnis tertentu.
Entity komponen2 yang fokus pada entity bisnis kunci dari sistem (misalnya
client, contract, atau order). Perannya adalah untuk menijinkan aksis ke
informasi yang berkaitan dengan entity ini, biasanya berhubungan dengan
database seperti operasi read, write, dan query. Komponen entity juga dapat
berhubungan dengan masalah berkaitan dengan distibusi dan duplikasi
repository terkait.
Utility komponen2 yang menyediakan service lintas-organisasi, yang relatif
independen dari bisnis enterprise seperti directories, messaging, atau electronic
publishing. Komponen2 ini, biasanya stabil, dan diimplementasikan melalui
penggunaan paket software low-risk.
Public komponene2 yang didedikasikan kepada service yang dapat diakses dari
luar sistem informasi (B2B, partner).
#5: When conducting research, it is easy to go to one source: Wikipedia. However, you need to include a variety of sources in your research. Consider the following sources:
Who can I interview to get more information on the topic?
Is the topic current and will it be relevant to my audience?
What articles, blogs, and magazines may have something related to my topic?
Is there a YouTube video on the topic? If so, what is it about?
What images can I find related to the topic?
#9: After consulting a variety of sources, you will need to narrow your topic. For example, the topic of internet safety is huge, but you could narrow that topic to include internet safety in regards to social media apps that teenagers are using heavily. A topic like that is more specific and will be relevant to your peers. Some questions to think about to help you narrow your topic:
What topics of the research interest me the most?
What topics of the research will interest my audience the most?
What topics will the audience find more engaging? Shocking? Inspiring?
#43: You can use this slide as your opening or closing slide. Should you choose to use it as a closing, make sure you review the main points of your presentation. One creative way to do that is by adding animations to the various graphics on a slide. This slide has 4 different graphics, and, when you view the slideshow, you will see that you can click to reveal the next graphic. Similarly, as you review the main topics in your presentation, you may want each point to show up when you are addressing that topic.
Add animation to images and graphics:
Select your image or graphic.
Click on the Animations tab.
Choose from the options. The animation for this slide is Split. The drop-down menu in the Animation section gives even more animations you can use.
If you have multiple graphics or images, you will see a number appear next to it that notes the order of the animations.
Note: You will want to choose the animations carefully. You do not want to make your audience dizzy from your presentation.